Margaretha Ende
Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia
Margarethaende05@gmail.com, alisodik2021@.gmail
Nim : 2111B0034
Prodi : S1 Keperawatan
ABSTRAK
Demokrasi sebagai suatu sistem telah dijadikan alternatif dalam berbagai tatanan aktivitas
bermasyarakat dan bernegara di beberapa Negara. Seperti diakui oleh Moh. Mahfud MD, ada
dua alasan dipilihnya demokrasi sebagai sistem bermasyarakat dan bernegara. Pertama, hampir
semua negara didunia ini telah menjadikan demokrasi sebagai asas yang fundamamental.;
Kedua, demokrasi sebagai asas kenegaraan secara esensial telah memberikan arah bagi peranan
masyarakat untuk menyelenggarakan Negara sebagai organisasi tertingginya. Oleh karena itu,
diperlukan pengetahuan dan pemahaman yang benar pada warga masyarakat tentang demokrasi.
Pengertian demokrasi dapat dilihat dari tinjauan bahasa (epistemologis) dan istilah
(terminologis). Secara epistemologis “demokrasi” terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa
Yunani yaitu ”demos” yang berarti rakyat atau penduduk suatu tempat dan “cretein” atau
“cratos” yang berarti kekuasaan atau kedaulatan. Jadi secara bahasa demos-cratein atau demos-
cratos adalah keadaan Negara di mana dalam sistem pemerintahannya kedaulatan berada di
tangan rakyat, kekuasaan tertinggi berada dalam keputusan bersama rakyat, rakyat berkuasa,
pemerintah rakyat dan oleh rakyat.
PENDAHULUAN
Pandangan hidup demokrasi terlaksana dalam abad kesadaran universal sekarang ini,
maka nilai- nilai dan pengertian-pengertiannya harus dijadikan unsur yang menyatu dengan
sistem pendidikan kita. Perlu dipikirkan dengan sungguh-sungguh memikirkan untuk
membiasakan anak didik dan masyarakat umumnya siap menghadapi perbedaan dan pendapat
dan tradisi pemilihan terbuka untuk mentukan pemimpin atau kebijakan. Jadi pendidikan
demokrasi tidak saja dalam kajian konsep verbalistik , melainkan telah membumi dalam interaksi
dan pergaulan sosial baik dikelas maupun diluar kelas.
Tumbuh dan berkembangnya demokrasi dalam suatu Negara memerlukan ideology yang
terbuka, yaitu ideologi yang tidak dirumuskan “sekali dan untuk selamanya” (once and for all),
tidak dengan ideology tertutup yaitu ideology yang konsepnya (presept) dirumuskan “ sekali dan
untuk selamanya” sehingga cenderung ketinggalan zaman (obsolete, seperti terbukti dengan
ideology komunisme).
Dalam konteks ini Pancasila-sebagai ideology Negara harus ditatap dan ditangkap
sebagai ideology terbuka, yaitu lepas dari kata literalnya dalam pembukaan UUD 1945.
Penjabaran dan perumusan presept-nya harus dibiarkan terus berkembang seiring dengan
dinamika masyarakat dan pertumbuhan kualitatifnya, tanpa membatasi kewenangan penafsiran
hanya pada suatu lembaga “resmi “ seperti di negeri- negeri komunis. Karena itu, ideology
Negara-Pancasila-Indonesia dalam perjumpaannya dengan konsep dan sistem demokrasi terbuka
terhadap kemungkinan proses –proses ‘coba dan salah’ ( trial and error), dengan kemungkinan
secara terbuka pula untuk terus menerus melakukan koreksi dan perbaikan, justru titik kuat suatu
ideology yang ada pada suatu Negara ketika berhadapan dengan demokrasi adalah ruang
keterbukaan.
Karena demokrasi dengan segala kekurangannya, ialah kemampuannya untuk
mengoreksi dirinya sendiri melalui keterbukaannya itu. Jadi bila demokrasi ingin tumbuh dan
berkembang dalam Negara Indonesia yang mempunyai ideology Pancasila mensyaratkan
ideology tersebut sebagai ideology terbuka.
METODE PENELITIAN
Secara umum, Penelitian Disertasi ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana potensi
keberhasilan pelaksanaan program Pemolisian Komunitas dilihat dari aspek potensi kemitraan, prinsip-
prinsip demokratis dan mekanisme pengawasan sipil. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk: (1)
Menjelaskan potensi terciptanya kemitraan yang harmonis antara Polisi dengan Masyarakat dalam
program Pemolisian Komunitas; (2) Menjelaskan prinsip-prinsip demokrasi dalam konteks keberadaan
Pemolisian Komunitas telah dilakukan POLRI dalam menunjang keberhasilan penerapan program
Pemolisian Komunitas; (3) Menjelaskan mekanisme pengawasan sipil terhadap program Pemolisian
Komunitas yang dijalankan oleh POLRI?
Jadi, demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintah suatu negara sebagai
upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan
oleh pemerintah negara tersebut.
B. Demokrasi : Pandangan dan Pegangan Hidup Bersama
Menjadi demokratis membutuhkan norma dan rujukan praktis serta teoritis dari demokrasi
yang telah maju dalam demokrasi. Ada 6 norma atau unsur pokok yang dibutuhkan oleh tatanan
masyarakat yang demokratis yaitu:
1. Kesadaran akan pluralisme
Kesadaran akan kemajemukan tidak sekadar pengakuan pasif akan kenyataan masyarakat yang
majemuk. Kesadaran atas kemajemukan menghendaki tanggapan dan sikap positif terhadap
kemajemukan itu sendiri secara aktif.
2. Musyawarah
Makna dan semangat musyawarah yaitu mengharuskan adanya keinsyafan dan kedewasaan
warga Negara untuk secara tulus menerima kemungkinan untuk melakukan negosiasi dan
kompromi-kompromi sosial dan politiksecara damai dan bebas dalam setiap keputusan bersama.
3. Cara haruslah sejalan dengan tujuan
Demokrasi pada hakekatnya tidak hanya sebatas pelaksanaan prosedur-prosedur demokrasi
(pemilu, suksesi, dan aturan mainnya), tetapi harus dilakukan secara santun dan beradap yakni
melalui proses demokrasi yang dilakukan tanpa paksaan, tekanan, dan ancaman dari dan oleh
siapapun, tetapi dilakukan secara sukarela, dialogis dan saling menguntungkan.
4. Norma kejujuran dalam permufakatan
Faktor ketulusan dalam usaha bersama mewujudkan tatanan sosial yang baik untuk semua warga
Negara merupakan hal yang sangat penting dalam membangun tradisi demokrasi. Prinsip ini erat
kaitannya dengan paham musyawarah seperti telah dikemukakan di atas. Musyawarah yang
benar dan baik hanya akan berlangsung jika masing-masing pribadi atau kelompok memiliki
pandangan positif terhadap perbedaan dan orang lain.
5. Kebebasan nurani, persamaan hak, dan kewajiban
Pengakuan akan kebebasan nurani (freedom of conscience), persamaan hak dan kewajiban bagi
semua (egalitarianism) merupakan norma demokrasi yang harus di integrasikan dengan sikap
percaya pada etika baik orang dan kelompok lain (trust attitude).
6. Trial and error (percobaan dan salah)
Demokrasi bukanlah sesuatu yang telah selesai dan siap, tetapi ia merupakan sebuah proses tanpa
henti. Dalam kerangka ini demokrasi membutuhan percobaan-percobaan dan kesediaan semua
pihak untuk menerima kemungkinan ketidaktepatan atau kesalahan dalam praktik demokrasi.
Tiga aspek dapat dijadikan landasan untuk mengekur sejauh mana demokrasi itu berjalan
dalam suatu Negara. Aspek tersebut yaitu :
1. Pemilihan umum
Peulihan umum adalah proses pembentukan pemerintahan.pemilihan umum merupakan salah
satu instrument dalam proses pergantian pemerintahan.
2. Susunan kekuasaan Negara
Kekuasaan Negara dijalankan secara distributive untuk menghindari penumpukan kekuasaan
dalam satu wilayah.
3. Kontrol rakyat
Suatu relasi kuasa yang berjalan secara simetris, memili sambungan yang jelas dan adanya
mekanisme yang memungkinkan kontrol dan keseimbangan (check and balance) terhadap
kekuasaan yang di jalankan eksekutif dan legislatif.
Namun, penguasa orde baru yang menganut demokrasi pancasila baru sebatas retorika politik,
dan penguasanya bertindak jauh dari prinsip-prinsip demokrasi yang menurut M. Rusli Karim,
ketidakdemokratisan penguasa orde baru ini ditandai oleh:
- Dominannya peranan militer (ABRI)
- Birokratisasi dan Sentralisasi pengambilan keputusan politik
- Pengebirian peran dan fungsi partai politik
- Campur tangan pemerintah dalam berbagai urusan partai politik dan public
- Politik masa mengambang
- Monolitisasi ideology Negara
- Inkorporasi lembaga non pemerintah
D. Periode 1998-sekarang
Periode ini sering disebut dengan istilah periode paska orde baru, yang erat hubungannya
dengan gerakan reformasi yang menuntut pelaksanaan demokrasi dan HAM secara konsekuen.
Tuntutan ini berakhir waktu lengsernya Presiden Soeharto dari tampuk kekuasaan pada 1998,
setelah lebih dari 30 tahun berkuasa dengan demokrasi pancasila. Penyelewengan atas dasar
Negara pancasila oleh penguasa orde baru berdampak pada sikap antipati sebagian masyarakat
terhadap pancasila.
Pancasila yang pada dasarnya sangat terbuka, inklusif dan penuh nuansa HAM,ditimpa
pengalaman pahit yang berdampak pada keengganan kalangan tokoh reformasi untuk
menambahkan atribut tertentu pada kata demokrasi. Demokrasi yang hendak di kembangkan
setelah kejatuhan rejim orde baru adalah demokrasi tanpa nama atau demokrasi tampa embel-
embel.
Demokrasi yang di usung oleh gerakan refomarsi adalah demokrasi yang sesungguhnya
dimana hak rakyat merupakan komponen inti dalam mekanisme dan pelaksanaan pemerintahan
yang demokratis. Wacana demokrasi paska orde baru erat kaitannya dengan pemberdayaan
masyarakat madani dan penegakan HAM secara konsekwen dan sungguh-sungguh.
Terdapat beberapa argumen teoritis yang bisa menjelaskan lambannya pertumbuhan dan
perkembangan demokrasi di dunia Islam. Pertama, pemahaman doktrinal menghambat praktek
demokrasi. Kedua, Kultur yang ada pada masyarakat muslim yang sudah tebiasa dengan otokrasi
dan ketaatan absolut kepada pemimpin. Ketiga, pertumbuhan yang lambat demokrasi dalam
dunia islam tak ada kaitanya dengan teologi maupun kultur, akan tetapi lebih terkait sifat alamiah
demokrasi itu sendiri.
PENUTUP
KESIMPULAN
Asal-usul demokrasi akan membelajarkan anakmengenai perkembangan konsep
demokrasi dari mulai konsep awal sampaisekarang menjadi konsep global sekarang ini. Materi
tentang demokrasi Indonesiamembelajarkan anak akan kelebihan, kekurangan serta bentuk-
bentuk idealdemokrasi yang tepat untuk Indonesia. Materi masa depan demokrasi
akanmembangkitkan kesadaran anak mengenai pentingnya demokrasi sertamemahami tantangan
demokrasi yang akan muncul di masa depan. untukmenghindari terjadinya indoktrinasi, materi-
materi yang berisi doktrin-doktrinnegara sedapat mungkin diminimalkan diganti dengan
pendekatan historis danilmiah serta dikenalkan dengan fakta-fakta yang relevan.
DAFTARPUSTAKA
http://repository.unair.ac.id/71842/4/Dis.S.06%2016%20Ari
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Dr.%20Sunarso,%20M.Si./Konsep
%20&%20Implement%
https://cc.bingj.com/cache.aspx?q=pembahasan+dekmorasi&d
https://masfi11.wordpress.com/2012/11/09/kesimpulan-demokrasi/