PEMBENTUKAN KMP
3. Peserta dapat mengumpulkan data dan mendapatkan informasi mengenai kondisi Wilayah, Ekonomi, Sosial, Budaya
dan kondisi eksisting sanitasi;
4. Peserta dapat menyusun daftar Panjang (Long list) calon penerima manfaat;
5. Peserta dapat menyusun daftar Pendek (Short list) calon penerima manfaat dan penetapan calon penerima manfaat.
Alur Tahapan Kegiatan
Sanimas
Alur Tahapan Kegiatan
Sanimas
01
Pemetaan Lokasi & Penerima
Manfaat
LANGKAH – LANGKAH PEMETAAN
Identifikasi Calon
Penerima Manfaat
3
1 4
DATA PRIMER §
§
Trasect Walk
Wawancara
Rencana program kegiatan sanitasi
tahun berjalan (APBD, Dana Desa, dll)
Diperlukan jika data sekunder tidak lengkap/
kurang valid
IDENTIFIKASI CALON PENERIMA MANFAAT
• Fasilitator Lapangan, Sanitarian dan Perangkat
Kriteria Penerima manfaat kegiatan SANIMAS:
Desa/kelurahan melakukan identifikasi calon penerima
1. Keluarga yang memiliki ibu hamil yang termasuk dalam manfaat berdasarkan data sekunder yang berasal dari
Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR); desa/kelurahan dan data dari puskesmas
2. Keluarga yang memiliki bayi di bawah usia 2 tahun (Baduta) • Tahapan kegiatan identifikasi calon penerima manfaat
yang termasuk dalam Masyarakat Berpenghasilan Rendah adalah:
(MBR);
1. Menyusun daftar calon penerima manfaat berdasarkan
3. Keluarga yang memiliki anak Stunting, yang termasuk kriteria;
dalam Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR);
2. Melakukan verifikasi lapangan dan memutahirkan data
4. Keluarga yang memiliki anggota keluarga yang pada poin 1 dengan Transect Walk dan wawancara jika
berkebutuhan khusus (Disabilitas), yang termasuk dalam diperlukan;
Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR);
3. Menyusun peringkat daftar Panjang (Longlist) calon
5. Keluarga yang masih melakukan BABs dan tidak penerima manfaat dalam forum musyawarah atau Focus
mempunyai akses sanitasi, yang termasuk Masyarakat Group Discussion (FGD) jika diperlukan;
Berpenghasilan Rendah (MBR); dan 4. Dalam menentukan peringkat dilakukan penilaian skala
prioritas:
6. Bersedia melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana
a)Ibu Hamil : Nilai 7
sanitasi terbangun.
b)Baduta : Nilai 3
c)Stunting : Nilai 2
d)Disabilitas : Nilai 1
Skema Kriteria dan Penentuan Calon Penerima Manfaat
Memiliki Sumber Air (50 KK) Tidak memiliki sumber air (50 KK)
Dari 50 KK yang
1 7
memenuhi
kriteria kemudian
2 3
dibuat prioritas
2 menggunakan
3 scoring
Catatan:
3 Nino Dusun A 2 8 1 1 0 0 2 1 5 10
4 Ricky Dusun A 1 6 1 1 7 3 0 0 12 2
5 Randy Dusun A 2 7 1 1 0 3 2 0 7 8
6 Uya Dusun B 1 4 1 1 0 3 2 1 8 7
7 Boim Dusun B 1 5 1 1 7 0 0 1 10 6
8 Permadi Dusun B 1 3 1 1 0 3 0 1 6 9
9 Arga Dusun B 2 9 1 1 7 3 2 1 15 1
10 Firman Dusun C 1 5 1 1 7 0 2 1 12 3
11 Beny Dusun C 2 7 1 1 7 0 2 0 11 4
12 Siregar Dusun C 2 8 1 1 0 0 0 0 2 11
dst
Catatan : Sebaiknya kriteria MBR dan memiliki sumber air diberi nilai 1 agar tetap punya nilai
Penetapan Penerima Manfaat:
1. Berdasarkan data daftar Panjang (Longlist) calon penerima
manfaat;
2. Berdasarkan perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) ;
PERANGKAT DESA/KELURAHAN/SANITARIAN
TIDAK KOOPERATIF
Lurah/Kepala Desa/Sanitarian sulit ditemui dan
Perangkat Desa/Kelurahan tidak mau membantu tanpa JUMLAH KK/JIWA HASIL PEMETAAN
perintah Lurah/Kades TIDAK MENCAPAI 35 KK/175 JIWA
Longlist hasil pemetaan dengan menerapkan
kriteria yang ada (MBR, punya sumber air, belum
memiliki akses sanitasi) ternyata jumlah calon
DATA SEKUNDER TIDAK LENGKAP penerima manfaat kurang dari 35 KK/175 jiwa
Data KK/Jiwa, data MBR, Data sumber air, Data
Ibu Hamil, Data Baduta, Data Stunting, Data
Disabilitas, dll tidak ada atau data tetapi tidak
lengkap/valid JUMLAH DUSUN/RW DALAM SATU
DESA CUKUP BANYAK
PEMAKSAAN KEHENDAK PENERIMA Potensi timbul konflik horizontal dan upaya
MANFAAT OLEH LURAH/KADES pemerataan antar dusun/RW.
Lurah/Kades memaksakan daftar nama tertentu agar
masuk sebagai penerima manfaat walaupun yang
bersangkutan tidak amsuk kriteria
02
Pembentukan Kelompok Masyarakat
Penyelenggara (KMP)
Tujuan Pokok Bahasan
• Peserta memahami alur dan mekanisme pembentukkan KMP
• KMP sebagai penyelenggara swakelola dibentuk melalui forum musyawarah masyarakat dengan memperhatikan
keterlibatan perempuan
1. Warga setempat yang berdomisili di lokasi kegiatan yang dikenal dan mengenal warga
masyarakat desa/kelurahan;
2. Diutamakan calon pengguna dan penerima manfaat;
3. Bukan ASN (Aparatur Sipil Negara), perangkat desa, pengurus aktif BKM (Badan
Keswadayaan Masyarakat)/ LKM (Lembaga Keswadayaan Masyarakat), dan pengurus
Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) di kegiatan Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM)
lainnya pada tahun anggaran yang sama;
4. Bukan pengurus Partai Politik dan calon anggota legislatif;
5. Tidak memiliki hubungan keluarga langsung (suami, istri, anak, menantu) dengan Kepala
desa/kelurahan untuk menghindari adanya Konflik Kepentingan; dan
6. Bersedia untuk menandatangani surat komitmen KMP.
Tugas KMP (Tahap Perencanaan-Tahap Pelaksanaan)
1. Memfasilitasi kegiatan musyarawah warga;
2. Melakukan kampanye tentang PHBS baik Kesehatan diri dan Kesehatan lingkungan;
3. Menyusun Rencana Kerja Masyarakat (RKM) bersama Fasilitator Lapangan;
4. Membuka rekening bank atas nama KMP yang ditandatangani oleh 3 pihak (ketua, bendahara dan 1 orang penerima manfaat);
5. Bersama Faslitator Lapangan Menyusun Rencana Penarikan Dana Bank (RPDB) yang akan digunakan dalam proses
pembangunan sanitasi;
6. Bersama Fasilitator Lapangan melaporkan kemajuan pelaksanaan pekerjaan fisik/non fisik dan keuangan setiap minggu kepada
masyarakat dan PPK Sanitasi melalui Koordinator Fasilitator;
7. Menyusun Laporan Pertanggungjawaban (LPj) setiap tahapan penyaluran dana dilengkapi dengan bukti penggunaan dana;
8. Melakukan uji coba terhadap semua fungsi sarana sanitasi tebangun;
9. Melakukan serah terima pekerjaan kepada PKK Sanitasi; dan
10. Mengelola keberlanjutan pelaksanaan operasional dan pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana sanitasi terbangun.
Pemilihan Ketua,
SK Penetapan oleh KPA Musyawarah Pembentukan Tim
Musyawarah Warga Bendahara & Seksi
Penyelenggara Swakelola
Pelaksana KMP
Musyawarah dipimpin oleh Pimpinan Musyawarah SK Penetapan Musyawarah dipimpin oleh Ketua KMP
Struktur Kepengurusan KMP
SK
Musyawarah Warga KPA
Perjanjian
PPK Sanitasi
Penetapan
Kerjasama
Ketua KMP
Setelah Serah
Bendahara Terima pekerjaan,
KMP menjadi
koordinator penerima
Seksi Pelaksana manfaat dalam
pemanfaatan
SANIMAS terbangun
SK Penetapan oleh Ketua (Dikukuhkan oleh
KMP Kepala Desa/Lurah)
2. Identifikasi permasalahan dan merumuskan prioritas dan alternatif penyelesaian masalah melalui musyawarah warga;
3. Melakukan identifikasi dan menentukan pilihan sarana dan prasarana, sesuai dengan kebutuhan calon penerima
manfaat
5. Melakukan inventarisasi kebutuhan bahan material dan tenaga kerja dalam penyusunan RAB;
2. Bersama dengan bendahara melakukan pemesanan, pembelanjaan bahan material sesuai jadwal pelaksanaan
konstruksi, pengendalian kegiatan konstruksi;
3. Mengatur penyimpanan dan distribusi bahan/material serta mebuat laporan penggunaan material;
2. Melakukan pengawasan kegiatan pelaksanaan fisik dan kesuaian pelaksanaan fisik terbangun dan perencanaan yang
tertuang dalam RKM;
5. Terlibat dalam pelaksanaan Commissioning Test terhadap semua fungsi sarana dan prasarana sanitasi terbangun;
TRANS
CALON PEMANFAAT TIDAK ADA YANG MAU PARAN
MENJADI KMP CALON KMP TIDAK SESUAI KRITERIA
Sesuai Juknis pengurus KMP diutamakan dari calon Usulan calon pengurus KMP masuk dalam daftar
pemanfaat. Tetap harus diupayakan ada perwakilan negative list kriteria pengurus KMP di Juknis
pemanfaat dalam kepengurusan KMP