Anda di halaman 1dari 34

PEMETAAN LOKASI DAN

PEMBENTUKAN KMP

PENINGKATAN KAPASITAS TFL KEGIATAN


SANIMAS TA.2023
Tujuan Materi Pemetaan Lokasi dan Penerima Manfaat

1. Peserta memahami pentingnya dilakukan Pemetaan Lokasi dan Penerima Manfaat;


2. Peserta dapat melaksanakan dan mengajak masyarakat untuk membuat KMP Pemetaan Sosial dan Sanitasi Kampung
Sendiri;

3. Peserta dapat mengumpulkan data dan mendapatkan informasi mengenai kondisi Wilayah, Ekonomi, Sosial, Budaya
dan kondisi eksisting sanitasi;

4. Peserta dapat menyusun daftar Panjang (Long list) calon penerima manfaat;
5. Peserta dapat menyusun daftar Pendek (Short list) calon penerima manfaat dan penetapan calon penerima manfaat.
Alur Tahapan Kegiatan
Sanimas
Alur Tahapan Kegiatan
Sanimas
01
Pemetaan Lokasi & Penerima
Manfaat
LANGKAH – LANGKAH PEMETAAN

Identifikasi Calon
Penerima Manfaat

3
1 4

Koordinasi Awal & Survei Verifikasi Calon


Pengumpulan Data 2 Pemanfaat Daftar Peringkat
Sekunder Calon Pemanfaat

Koordinasi Awal dan Pengumpulan Data Data Sekunder yang Diperlukan:


Sekunder 1. Data Geografi;
1. Dilakukan oleh Fasilitator Pendamping 2. Data Kependudukan;
(Korfas dan/atau TFL) kepada OPD 3. Data Kondisi Sanitasi;
Teknis Kabupaten/Kota terkait, Pemerintah 4. Data Kesehatan;
Kecamatan, dan Pemerintah 5. Data Pemerintahan.
Desa/Kelurahan • Fasilitator Lapangan dapat melengkapi data sekunder dari beberapa
2. Koordinasi awal terdiri dari: rencana sumber: Pemerintah Desa/Kelurahan, Badan Pusat Statistik (BPS),
sosialisasi awal, pengumpulan data Puskesmas (Sanitarian) dan/atau Posyandu;
sekunder yang berkaitan dengan kondisi • Pengambilan data sekunder diperlukan untuk pendataan calon
desa/kelurahan penerima (Longlist), akan digunakan sebagai acuan dalam melakukan
survei calon penerima manfaat.
APA YANG HARUS DILAKUKAN OLEH TFL § CAMAT
SAAT AWAL MASUK KE LOKASI TUGAS? § KEPALA DESA
§ TOKOH MASYARAKAT
§ TOKOH AGAMA
KOORDINASI § TOKOH PEMUDA
§ PUSKEMAS & SANITARIAN
§ PKK & POSYANDU
§ PENDAMPING PROGRAM LAIN § BPS
§ DLL § PEMDES
§ PODES
PENGUMPULAN § DATA PRIMER Sumber
§ PUSKESMAS
DATA § DATA SEKUNDER data
§ POSYANDU
§ TRANSECT WALK
§ DLL
§ REMBUG WARGA
PENJADWALAN § PROMOSI PHBS
§ PEMETAAN SOSIAL & SANITASI
à Pertemuan Rembug Masyarakat
à Sosialisasi program/kegiatan
à Pakta Integritas/Komitmen
à Promosi Kesehatan/PHBS
à Kesepakatan-kesepakatan
à Penjadwalan-penjadwalan

à Agar masyarakat faham tentang program/kegiatan


à Agar mendapatkan dukungan dari Pemerintah Desa dan Masyarakat
à Menyamakan persepsi tentang kegiatan
à Siapkan materi Sosialisasi
à Daya gunakan tokoh kunci
à Saat awal masuk desa/kelurahan à Waktu pertemuan
à Setelah Koordinasi Awal dan Pengumpulan Data Sekunder disesuaikan dengan waktu
luang warga
à Siapkan draft pakta integritas
à Bisa dimana saja : Balai Desa, Ruang Pertemuan, dll à Siapkan draft penjadwalan
à Sampaikan kewajiban
Pemerintah Kelurahan/ Desa
à Penyelenggara : Pemerintah Kelurahan/ Desa saat dana belum cair
à Narasumber : KorFas dan atau TFL à Buat kesepakatan-
à Peserta : Aparat Kelurahan/ Desa, Masyarakat kesepakatan : Swadaya, dll
Contoh Pemetaan Desa/Kelurahan
Pemetaan

Pemetaan Sosial dan Sanitasi

1. Dilakukan oleh KMP, yaitu Tim Persiapan yang


didampingi oleh Fasilitator Lapangan dan Sanitarian,
unsur Pemerintah Desa/Kelurahan;

2. Acuan data bersumber dari hasil pendataan verifikasi


yang sudah dilakukan terlebih dahulu oleh Fasilitator
Lapangan, Sanitarian dan Perangkat Desa/Kelurahan
(Longlist)

3. Dilakukan untuk menggambarkan kondisi topografi


lingkungan, kepemilikan sarana sanitasi dan jenis
sarana sanitasi , menilai tingkat
kelayakan,ketersediaan sumber air
1. Administrasi Desa/Kelurahan 3. Kondisi Sarana dan Prasarana
§ Batas-batas desa/kelurahan 2. Data Kependudukan Sanitasi
§ Jumlah dusun/RW/RT • Data jumlah penduduk pada tahun • Kondisi air baku dan fasilitas air
§ Geografis wilayah terakhir yang tersedia; bersih masyarakat;
§ Jarak dari kabupaten/kota • Data tabel kependudukan • Kondisi drainase
§ Akses menuju desa desa/kelurahan berdasarkan jenis • Kondisi fasilitas penanganan
§ Data kepemilikan lahan kelamin setiap dusun/RT/RW; sampah
§ Dll • Kepadatan proyeksi penduduk; • Dll
• Data penduduk berpenghasilan
rendah (MBR)
• Data Ibu Hamil
• Data Baduta 4. Kondisi Kesehatan

DATA SEKUNDER • Data Balita Stunting • Jumlah kejadian penyakit yang


• Data warga disabilitas diakibatkan sanitasi buruk (diare,
• Rumah yang sudah/belum memiliki folio, muntaber, cacingan, dll) satu
sarpras sanitasi layak tahun terakhir
• KK yang masih BABs • Data kegiatan posyandu
• Dll • Dll

§ Survei Kampung Sendiri 5. Data lain

DATA PRIMER §
§
Trasect Walk
Wawancara
Rencana program kegiatan sanitasi
tahun berjalan (APBD, Dana Desa, dll)
Diperlukan jika data sekunder tidak lengkap/
kurang valid
IDENTIFIKASI CALON PENERIMA MANFAAT
• Fasilitator Lapangan, Sanitarian dan Perangkat
Kriteria Penerima manfaat kegiatan SANIMAS:
Desa/kelurahan melakukan identifikasi calon penerima
1. Keluarga yang memiliki ibu hamil yang termasuk dalam manfaat berdasarkan data sekunder yang berasal dari
Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR); desa/kelurahan dan data dari puskesmas

2. Keluarga yang memiliki bayi di bawah usia 2 tahun (Baduta) • Tahapan kegiatan identifikasi calon penerima manfaat
yang termasuk dalam Masyarakat Berpenghasilan Rendah adalah:
(MBR);
1. Menyusun daftar calon penerima manfaat berdasarkan
3. Keluarga yang memiliki anak Stunting, yang termasuk kriteria;
dalam Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR);
2. Melakukan verifikasi lapangan dan memutahirkan data
4. Keluarga yang memiliki anggota keluarga yang pada poin 1 dengan Transect Walk dan wawancara jika
berkebutuhan khusus (Disabilitas), yang termasuk dalam diperlukan;
Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR);
3. Menyusun peringkat daftar Panjang (Longlist) calon
5. Keluarga yang masih melakukan BABs dan tidak penerima manfaat dalam forum musyawarah atau Focus
mempunyai akses sanitasi, yang termasuk Masyarakat Group Discussion (FGD) jika diperlukan;
Berpenghasilan Rendah (MBR); dan 4. Dalam menentukan peringkat dilakukan penilaian skala
prioritas:
6. Bersedia melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana
a)Ibu Hamil : Nilai 7
sanitasi terbangun.
b)Baduta : Nilai 3
c)Stunting : Nilai 2
d)Disabilitas : Nilai 1
Skema Kriteria dan Penentuan Calon Penerima Manfaat

Ibu Hamil : 7 Baduta : 3 Stunting : 2 Disabilitas : 1


TOTAL PENDUDUK DESA/KELURAHAN
250 KK

MBR (100 KK) Non MBR (150 KK)

Memiliki Sumber Air (50 KK) Tidak memiliki sumber air (50 KK)

Dari 50 KK yang
1 7
memenuhi
kriteria kemudian
2 3
dibuat prioritas
2 menggunakan
3 scoring
Catatan:

- Jika terdapat jumlah nilai sama maka diprioritaskan adalah KK 4 1


dengan jumlah jiwa dalam satu rumah tangga yang lebih
banyak;

- Penentuan dan penetapan penerima manfaat memperhatikan


perkiraan harga dan biaya pembangunan prasarana sanitasi
(bilik toilet, tangki septik, dan pengolahan lanjutan);
PERANKINGAN
JML SUMBER IBU BALITA DISABI- JUMLAH
NO NAMA KK ALAMAT JML KK MBR BADUTA RANKING
JIWA AIR HAMIL STUNTING LITAS NILAI
1 Aldebaran Dusun A 1 5 1 1 7 0 2 0 11 5

2 Arya Saloka Dusun A 1 4 1 1 0 0 0 0 2 12

3 Nino Dusun A 2 8 1 1 0 0 2 1 5 10

4 Ricky Dusun A 1 6 1 1 7 3 0 0 12 2

5 Randy Dusun A 2 7 1 1 0 3 2 0 7 8

6 Uya Dusun B 1 4 1 1 0 3 2 1 8 7

7 Boim Dusun B 1 5 1 1 7 0 0 1 10 6

8 Permadi Dusun B 1 3 1 1 0 3 0 1 6 9

9 Arga Dusun B 2 9 1 1 7 3 2 1 15 1

10 Firman Dusun C 1 5 1 1 7 0 2 1 12 3

11 Beny Dusun C 2 7 1 1 7 0 2 0 11 4

12 Siregar Dusun C 2 8 1 1 0 0 0 0 2 11

dst

Catatan : Sebaiknya kriteria MBR dan memiliki sumber air diberi nilai 1 agar tetap punya nilai
Penetapan Penerima Manfaat:
1. Berdasarkan data daftar Panjang (Longlist) calon penerima
manfaat;
2. Berdasarkan perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) ;

3. Daftar pendek (Shortlist) berdasarkan musyawarah warga yang


dilaksanakan secara jelas, adil, terbuka dan demokratis

4. Daftar penerima manfaat ditetapkan oleh Kepala Desa/Lurah


dalam surat penetapan penerima manfaat;
5. Penerima manfaat ditetapkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran
(KPA) melalui SK penetapan penerima manfaat kegiatan
SANIMAS.
TITIK KRITIS PENETAPAN PENERIMA MANFAAT

PERANGKAT DESA/KELURAHAN/SANITARIAN
TIDAK KOOPERATIF
Lurah/Kepala Desa/Sanitarian sulit ditemui dan
Perangkat Desa/Kelurahan tidak mau membantu tanpa JUMLAH KK/JIWA HASIL PEMETAAN
perintah Lurah/Kades TIDAK MENCAPAI 35 KK/175 JIWA
Longlist hasil pemetaan dengan menerapkan
kriteria yang ada (MBR, punya sumber air, belum
memiliki akses sanitasi) ternyata jumlah calon
DATA SEKUNDER TIDAK LENGKAP penerima manfaat kurang dari 35 KK/175 jiwa
Data KK/Jiwa, data MBR, Data sumber air, Data
Ibu Hamil, Data Baduta, Data Stunting, Data
Disabilitas, dll tidak ada atau data tetapi tidak
lengkap/valid JUMLAH DUSUN/RW DALAM SATU
DESA CUKUP BANYAK
PEMAKSAAN KEHENDAK PENERIMA Potensi timbul konflik horizontal dan upaya
MANFAAT OLEH LURAH/KADES pemerataan antar dusun/RW.
Lurah/Kades memaksakan daftar nama tertentu agar
masuk sebagai penerima manfaat walaupun yang
bersangkutan tidak amsuk kriteria
02
Pembentukan Kelompok Masyarakat
Penyelenggara (KMP)
Tujuan Pokok Bahasan
• Peserta memahami alur dan mekanisme pembentukkan KMP

• Peserta mengetahui Struktur Organisasi KMP

• Peserta terampil memfasilitasi pembentukan KMP

• Peserta mengetahui output/dokumen musyawarah warga

• Peserta mengetahui Tugas KMP

Kelompok Masyarakat Penyelenggara (KMP)


• KMP merupakan wakil masyarakat pengguna dan pemanfaat yang bertindak sebagai pelaku utama dalam perencanaan,
pelaksanaan pembangunan, serta operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana SANIMAS

• KMP sebagai penyelenggara swakelola dibentuk melalui forum musyawarah masyarakat dengan memperhatikan
keterlibatan perempuan

• KMP ditetapkan melalui SK KPA (Kuasa Pengguna Anggaran)


KRITERIA PENGURUS KMP

1. Warga setempat yang berdomisili di lokasi kegiatan yang dikenal dan mengenal warga
masyarakat desa/kelurahan;
2. Diutamakan calon pengguna dan penerima manfaat;
3. Bukan ASN (Aparatur Sipil Negara), perangkat desa, pengurus aktif BKM (Badan
Keswadayaan Masyarakat)/ LKM (Lembaga Keswadayaan Masyarakat), dan pengurus
Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) di kegiatan Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM)
lainnya pada tahun anggaran yang sama;
4. Bukan pengurus Partai Politik dan calon anggota legislatif;
5. Tidak memiliki hubungan keluarga langsung (suami, istri, anak, menantu) dengan Kepala
desa/kelurahan untuk menghindari adanya Konflik Kepentingan; dan
6. Bersedia untuk menandatangani surat komitmen KMP.
Tugas KMP (Tahap Perencanaan-Tahap Pelaksanaan)
1. Memfasilitasi kegiatan musyarawah warga;
2. Melakukan kampanye tentang PHBS baik Kesehatan diri dan Kesehatan lingkungan;
3. Menyusun Rencana Kerja Masyarakat (RKM) bersama Fasilitator Lapangan;
4. Membuka rekening bank atas nama KMP yang ditandatangani oleh 3 pihak (ketua, bendahara dan 1 orang penerima manfaat);
5. Bersama Faslitator Lapangan Menyusun Rencana Penarikan Dana Bank (RPDB) yang akan digunakan dalam proses
pembangunan sanitasi;
6. Bersama Fasilitator Lapangan melaporkan kemajuan pelaksanaan pekerjaan fisik/non fisik dan keuangan setiap minggu kepada
masyarakat dan PPK Sanitasi melalui Koordinator Fasilitator;
7. Menyusun Laporan Pertanggungjawaban (LPj) setiap tahapan penyaluran dana dilengkapi dengan bukti penggunaan dana;
8. Melakukan uji coba terhadap semua fungsi sarana sanitasi tebangun;
9. Melakukan serah terima pekerjaan kepada PKK Sanitasi; dan
10. Mengelola keberlanjutan pelaksanaan operasional dan pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana sanitasi terbangun.

Tugas KMP (Tahap Paska Konstruksi) :


1. Memberikan edukasi kepada masyarakat untuk pemeliharaan sarana dan prasarana sanitasi terbangun, sesuai dengan
Prosedur Operasional Standar (POS) yang telah disusun sebelumnya;
2. Melakukan koordinasi dengan badan atau lembaga di Pemerintahan Desa/Kelurahan yang mengelola operasional dan
pemeliharaan sarana dan prasarana sanitasi terbangun;
3. Melakukan koordinasi dengan OPD terkait untuk penyedotan lumpur tinja (jika ada layanan IPLT setempat);
4. Melakukan koordinasi dengan Tenaga Sanitasi (Sanitarian) terkait monitoring dan evaluasi keberfungsian dan pemeliharaan
sarana dan prasarana sanitasi terbangun tingkat kecamatan; dan
5. Memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya penerima manfaat untuk pemeliharaan sarana dan prasarana SANIMAS
terbangun
ALUR PEMBENTUKAN KMP

Pemilihan Ketua,
SK Penetapan oleh KPA Musyawarah Pembentukan Tim
Musyawarah Warga Bendahara & Seksi
Penyelenggara Swakelola
Pelaksana KMP

Difasilitasi oleh TFL


Di utamakan Calon Penerima Tim Persiapan
Dihadiri oleh warga &
Manfaat Tim Pelaksana
penerima manfaat
Tim Pengawas

Pakta Integritas KMP


Berita Acara Pembentukan
Kelembagaan KMP

SK Penetapan oleh Ketua KMP

Pengukuhan oleh Kepala


Selanjutnya akan menjadi
Desa/Lurah
Pengelola Keberlanjutan,
setelah Serah Terima pekerjaan Pasca Konstruksi

Musyawarah dipimpin oleh Pimpinan Musyawarah SK Penetapan Musyawarah dipimpin oleh Ketua KMP
Struktur Kepengurusan KMP
SK
Musyawarah Warga KPA
Perjanjian
PPK Sanitasi
Penetapan
Kerjasama

Ketua KMP

Setelah Serah
Bendahara Terima pekerjaan,
KMP menjadi
koordinator penerima
Seksi Pelaksana manfaat dalam
pemanfaatan
SANIMAS terbangun
SK Penetapan oleh Ketua (Dikukuhkan oleh
KMP Kepala Desa/Lurah)

Tim Persiapan Tim Pelaksana Tim Pengawas

Masa berlaku SK penugasan sampai Serah Terima Pekerjaan


Setelah Serah Terima
pekerjaan, KMP menjadi
koordinator penerima manfaat
dalam pemanfaatan SANIMAS
terbangun (Dikukuhkan oleh
Kepala Desa/Lurah)
Tugas Tim Persiapan:
1. Pengenalan masalah/kebutuhan dan potensi di masyarakat;

2. Identifikasi permasalahan dan merumuskan prioritas dan alternatif penyelesaian masalah melalui musyawarah warga;

3. Melakukan identifikasi dan menentukan pilihan sarana dan prasarana, sesuai dengan kebutuhan calon penerima
manfaat

4. Melakukan survei dan pengukuran;

5. Melakukan inventarisasi kebutuhan bahan material dan tenaga kerja dalam penyusunan RAB;

6. Menyusun dokumen RKM.

Tugas Tim Pelaksana:


1. Melaksanakan pengadaan barang dan jasa;

2. Bersama dengan bendahara melakukan pemesanan, pembelanjaan bahan material sesuai jadwal pelaksanaan
konstruksi, pengendalian kegiatan konstruksi;

3. Mengatur penyimpanan dan distribusi bahan/material serta mebuat laporan penggunaan material;

4. Berkoordinasi dengan Sanitarian;

5. Melakukan Commisioning Test sarana dan prasarana sanitasi terbangun;

6. Menyusun laporan pelaksanaan konstruksi dan penyerapan tenaga kerja.


Tugas Tim Pengawas
1. Melakukan pengawasan pada proses persiapan dan perencanaan kegiatan SANIMAS;

2. Melakukan pengawasan kegiatan pelaksanaan fisik dan kesuaian pelaksanaan fisik terbangun dan perencanaan yang
tertuang dalam RKM;

3. Bertanggung jawab atas keamanan bahan/material selama masa konstruksi;

4. Memastikan kelengkapan dokumen administrasi dan pelaporan;

5. Terlibat dalam pelaksanaan Commissioning Test terhadap semua fungsi sarana dan prasarana sanitasi terbangun;

6. Melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan sebelum serah terima pekerjaan.


TITIK KRITIS PEMBENTUKAN KMP

TRANS
CALON PEMANFAAT TIDAK ADA YANG MAU PARAN
MENJADI KMP CALON KMP TIDAK SESUAI KRITERIA
Sesuai Juknis pengurus KMP diutamakan dari calon Usulan calon pengurus KMP masuk dalam daftar
pemanfaat. Tetap harus diupayakan ada perwakilan negative list kriteria pengurus KMP di Juknis
pemanfaat dalam kepengurusan KMP

CALON PENGURUS KMP SUDAH TIDAK ADA KETERWAKILAN PEREMPUAN


DITENTUKAN OLEH KADES/LURAH Pengurus KMP terpilih tidak ada unsur perempuannya
Pengurus KMP terutama Ketua sudah ditunjuk oleh
Lurah/Kades tidak melalui pemilihan di musyawarah desa AKUN
TABEL
Jangan Memberi,
Jangan Menerima

Dalam Penyaluran Dana Pemerintah untuk Masyarakat


dalam Program Sanimas, tidak terdapat pungutan,
potongan maupun setoran kepada pihak manapun

Anda mungkin juga menyukai