Anda di halaman 1dari 8

PETUNJUK PELAKSANAAN

PEMILIHAN CALON SYAMAS GKPS

Page 1
Page 2
PETUNJUK PELAKSANAAN
PEMILIHAN CALON SYAMAS

I. PARLOBEINI
Bani konfessi GKPS na isahkon bani Sinode Bolon GKPS pa-42 hon tahun 2015, pasal 05
tentang Jabatan Pelayanan Gereja paragraf paduahon isobut do : ”GKPS menetapkan jabatan
pelayan yaitu: Pendeta, Penginjil, Sintua, Syamas dan Guru Sekolah Minggu. Sintua dan Syamas
adalah pelayanan berdasarkan fokus pelayanannya yaitu Sintua untuk pelayanan mimbar dan
Syamas untuk pelayanan meja. Keduanya merupakan pelayan tahbisan yang bersyarat.
Pembedaan jabatan ini tidak menyatakan hierarki tapi menyatakan perbedaan fungsi pelayanan”.
Maronjolan hubani haputusan ni Sidang Sinode Bolon GKPS pa-44 hon No. 2/SB-44/2020
tentang pengesahan Tata Laksana GKPS, pakon surat Pimpinan Pusat GKPS No. 396/3-PP/2020
Hal Pemilihan Syamas, marhiteihon ni on ipadas Pimpinan Sinode GKPS do Petunjuk Pelaksanaan
Pemilihan calon Syamas bani ganup kuria sa-GKPS. Sadalan hubani Tata Laksana na dob isahkon
ai do ipatupa ketentuan na marpardomuan hubani pemilihan calon Syamas on.

II. KETENTUAN UMUM


Ibagas na mandalankon horja pemilihan calon Syamas, gabe pertimbanganta rombang do
pasal sonaha hajongjongan ni Syamas na sadokah ni on i tongah-tongah ni GKPS.
1. Hajongjongan ni Syamas mangihutkon Peraturan Rumah Tangga (PRT) pakon Tata
Laksana GKPS
1.1. Mangihutkon PRT GKPS pasal 17 isobut do:
- Ayat 2:Yang dapat dipilih menjadi Sintua ialah Syamas yang telah bertugas di jemaat
itu sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun dan yang berumur tidak lebih 60 (enam puluh)
tahun pada saat tanggal pemilihan.
- Ayat 3: Syamas yang sudah menjalani masa tugas berturut-turut 2 (dua) periode (10
tahun) dan terpilih untuk periode ketiga kalinya, dapat diangkat menjadi Sintua
setelah mendapat pertimbangan dari Majelis Jemaat.

1.2. Bani pandalankononni sadokah on i tongah-tongah ni kuria, hira lang adong perbedaan ni
horja ni Syamas pakon Sintua, songon horja marambilan, maragenda, mambasa doding
sonai homa urusan administrasi pakon na legan. Tapi mangihutkon Tata Laksana GKPS
Bab XXIX, Pasal 80 ayat 2 isobut do pasal tugas khusus ni Syamas aima :
a. Melaksanakan pelayanan diakonia.
b. Melaksanakan pelayanan kasih kepada warga yang berkaitan dengan masalah
ekonomi, kesehatan, pendidikan, sosial, dan lain-lain.
c. Memotivasi warga agar saling topang-menopang dalam suka dan duka.
d. Memotivasi dan memberdayakan warga agar mandiri secara ekonomi.

1.3. Bani Peraturan Rumah Tangga GKPS jabatan pelayan Syamas sedo jabatan tahbisan
janah marperiode do masa pangidangion ni sidea. Bani Tata Dasar pakon Tata Laksana
GKPS tangkas do isobut :
Tata Dasar pasal 8 ayat 1:
GKPS menetapkan pelayan-pelayan khusus yakni:

Page 3
a. Pelayan Khusus tahbisan : 1. Sintua
2. Syamas
3. Penginjil
4. Pendeta
b. Pelayan Khusus non tahbisan: 1. Guru Sekolah Minggu

Tata Laksana Pasal 73:


Pelayan khusus terdiri dari:
1. Pelayan khusus tahbisan (tohonan), yaitu: Sintua, Syamas, Penginjil, dan Pendeta
bersifat tetap kecuali yang bersangkutan ditanggalkan jabatan tahbisannya sebagai
pelayan khusus.
2. Pelayan khusus non tahbisan, yaitu Guru Sekolah Minggu.

Humbani na sinobut i atas in taridah do paboa:


1. Mangihutkon Tata Laksana, Syamas lang be gabe calon Sintua tapi aima pelayan
khusus tahbisan na memiliki tugas pelayanan na spesifik.
2. Mangihutkon Tata Laksana, Syamas lang be marperiode (5 tahun), tapi totap do
jabatan ai das hubani panorang emeritasi pelayan (sobali na hona siasat gereja).

2. Perbandingan Juma Tanganan


Bani pelaksanaan ni parjumatanganan sadokah on ipadihut do Sintua pakon Syamas gabe
parjuma tanganan. Halani ai domu hubani buei ni rumah tangga do itontuhon bilangan ni Sintua
pakon Syamas sipilihon ni kuria. Tapi bani Tata Laksana pasal 74 ayat 2a tangkas do isobut paboa
tugas khusus ni Sintua aima:
Melaksanakan pelayanan pada warga, dengan fokus pada keluarga-keluarga yang ditetapkan
menjadi tanggungjawabnya (juma tanganan).
Pasal tugas khusus ni Syamas bani Tata Laksana, lang dong isobut pasal parjumatanganan.
Domu hujon, laho manontuhon jumlah ni calon Syamas sipilihon lang maronjolan hubani buei ni
rumah tangga tapi domu hubani volume ni horja diakonia i tongah-tongah ni kuria do. Artini, buei
ni calon Syamas sipilihon maningon do lobei iriahkon Majelis Jemaat.

III. KETENTUAN KHUSUS


Pasal kriteria pakon syarat ni Syamas na berhak ipilih, tangkas do isobut bani Tata Laksana
GKPS.
1. Kriteria
Tata Laksana Pasal 81 ayat 1-7 :
1. Hidup menurut firman Tuhan secara penuh.
2. Memahami dan menghayati panggilan Allah yang diterimanya sebagai syamas.
3. Berkomitmen melaksanakan tugas-tugas syamas dengan segenap hati, setia, dan bersukacita.
4. Berkomitmen mewujudkan nilai-nilai Kristiani dalam kehidupannya.
5. Bersedia menjadi pemimpin, sahabat, gembala, pengajar, dan teladan.
6. Bersedia mengikuti dan menyelesaikan kursus hasyamason.

Page 4
7. Bersedia terus menerus meningkatkan kemampuan-kemampuan melayani dan memimpin,
antara lain melalui sermon parhorja, kursus parhorja, dan penelaahan Alkitab.

2. Syarat
Tata Laksana Pasal 82 ayat 1-3:
1. Telah menjadi warga sidi.
2. Berumur sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) tahun dan tidak lebih dari 60 (enam puluh)
tahun pada saat pemilihannya.
3. Telah menjadi warga sidi di jemaat yang akan dilayaninya sekurang-kurangnya 5 (lima)
tahun.

IV. PROSES PEMILIHAN


A. Prosedur/Tahapan Pemilihan calon Syamas
1. Ase idata ma Syamas na dob adong sonari i kuria in.
2. Iriahkon ampa itotapkon Majelis Jemaat ma jumlah ni Syamas na ibutuhkon i kuria in.
3. Hubani Syamas na dong sonari na dob tarpilih masa bakti 2015-2020, ibere ma pilihan bani
sidea (marhitei formulir isian na pinasirsir ni Majelis Jemaat) laho manontuhon bidang
pelayananni ; gabe Sintua atap Syamas, janah boi ma itabalhon (manjalo tohonan) Sintua
atap Syamas.
4. Anggo iputuskon Majelis Jemaat laho mangadongkon penambahan Sintua, Syamas na
mamilih bidang pelayanan gabe Sintua ma na iprioritashon. Ipertimbangkon Majelis Jemaat
ma homa pasal perbandingan jumlah ni Sintua maronjolan humbani jumlah ni rumahtangga
ni kuria aima 1 (sada) Sintua banding 4 (ompat) KK (Tata Laksana Pasal 1e).
5. Sadalan hubani pertimbangan ai, isesuaihon ma buei ni Syamas pakon Sintua sipilihon
domu hubani kebutuhan.
6. Prosedur pemilihan Sintua ase ipedomani ma Tata Laksana GKPS Pasal 77 pakon ketentuan
pemilihan na adong bani Tata Laksana Pasal 140 ayat 7.

B. Tata cara pemilihan calon Syamas na baru (Tata Laksana Pasal 83 ayat 1-7)
1. Majelis Jemaat menetapkan bakal calon syamas berdasarkan masukan dari sektor sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan oleh Majelis Jemaat. Dalam hal sebuah jemaat tidak
memiliki sektor, bakal calon syamas langsung ditetapkan oleh Majelis Jemaat.
2. Penetapan bakal calon syamas harus memperhatikan keterwakilan dari sektor-sektor yang
ada dan keterwakilan jumlah laki-laki dan perempuan.
3. Bakal calon syamas tersebut diajukan oleh Majelis Jemaat kepada Sidang Jemaat.
4. Sidang Jemaat memilih dari bakal calon syamas yang diajukan untuk ditetapkan sebagai
calon syamas oleh Majelis Jemaat.
5. Majelis Jemaat menetapkan calon-calon syamas.
6. Calon-calon syamas yang sudah ditetapkan oleh Majelis Jemaat wajib menjalani masa
persiapan selama 3 (tiga) tahun.
7. Setelah calon-calon syamas menyelesaikan masa persiapan mereka, mereka ditahbiskan
dalam kebaktian Minggu sesuai dengan Agenda GKPS.

Page 5
V. KETENTUAN/TEKNIS PEMILIHAN
Ketentuan pemilihan ipedomani ma Tata Laksana Pasal 140 ayat 7 aima :
a. Dalam hal Tata Gereja dan Tata Laksana menentukan perlu diadakan pemilihan seseorang
untuk suatu jabatan atau tugas, maka pemilihan dilakukan secara langsung dan setiap
anggota sidang atau rapat mempunyai hak 1 (satu) suara.
b. Pemilihan untuk jabatan atau tugas yang sama dilakukan secara serentak.
Halani bueini calon Syamas sipilihon i kuria lobih humbani sada do, janah jabatan ni
masing-masing aima jabatan na dos, halani ai pelaksanaan ni pemilihan boi do ibahen
secara serentak atap sistim paket.
c. Pemilihan untuk jabatan atau tugas yang berbeda dilakukan satu demi satu.
d. Seseorang terpilih dengan sah jika mendapat suara sekurang-kurangnya ½ (satu perdua)
tambah 1 (satu) jumlah anggota yang hadir.
e. Dalam hal jumlah suara, sekurang-kurangnya ½ (satu perdua) tambah 1 (satu) belum
diperoleh, pemilihan diulang kembali terhadap mereka yang memperoleh suara di atas
kisquosient.
f. Jika hanya seorang yang mencapai kisquosient maka calon berikutnya ialah yang
memperoleh suara terbanyak dari pemilihan yang dilakukan terhadap mereka yang belum
mencapai kisquosient tersebut.

Catatan :
1. Laho manontuhon kisquosient untuk pemilihan na iadongkon secara serentak bani jabatan
na dos/sarupa, porlu ipardiateihon /idingat hita bahasa kisquosient aima jumlah suara do
ibagi jumlah calon sedo jumlah pemilih ibagi calon.
Contoh : Jumlah Pemilih : 100
Sipilihon : 3 halak sekaligus
Calon na muncul : 10 halak
Kisquosient ai ma : 300 : 10 = 30 sedo 100 : 10 = 10.
Janah totap do calon na mandapot suara di atas kisquosient na berhak dihut gabe calon bani
pemilihan berikutni.

2. Marhitei pemilihan na idalankon secara sekaligus atap sistim paket, boi do tarjadi lobih
humbani jumlah na ibutuhkon na memenuhi ketentuan songon na sinobut i atas in. Anggo
tarjadi na sonai ai, na sah tarpilih ai ma na mandapot suara sibahatan humbani na memenuhi
ketentuan sadalan hubani jumlah na ibutuhkon untuk jabatan na sarupa/dos nongkan.
Contoh : Jumlah Pemilih : 100 halak
Na ibutuhkon : 3 halak
Ase sah tarpilih sada halak ningon dapotsi siotikan 51 suara. Halani 3 (tolu) goran do
sekaligus suratkonon ni sahalak pemilih, jumlah ni suara lang be pitah 100 tapi ai ma 300.
Hinorhon ni ai boi do dong kemungkinan lobih humbani 3 (tolu) halak na mandapot 51
suara, halani 300 : 51 = boi do 5 halak. Anggo tarjadi na sonai ai, na tarpilih ai ma na
mandapot suara sibahatan humbani na memenuhi ketentuan ( bani contoh on ai ma 3 halak
na mendapat suara terbanyak humbani na memenuhi ketentuan). Marhitei tiruan na i toruh
on boi lambin tangkas ididah hita na imaksud bani penjelasan on.

Page 6
Hasil Pemilihan : A = 55
B = 54
C = 53
D = 52
E = 51
F = 35
----------------------------
300 suara
Na gabe tarpilih ai ma si A, B pakon C age pe namin si D pakon E pe memenuhi ketentuan
do homa. Porlu ingatonta, secara teoritis do paretongan na i atas in, anggo bani praktekni
jarang do jumpah na sonai ai.
3. Mardingat bueini sipilihon pakon panorang na terbatas sonai ampa buei ni pemilih, anggo
dos riah ni peserta sidang jemaat boi do lang pala sada-sada hortas suara (petek) dilohonon
pakon tulishonon i papan tulis. Boi do ipaondos bani panitia pemilihan laho patumpuhon
suara na dapot untuk calon janah hasilni isuratkon i papan tulis dobhonsi ietong. Marhitei na
sonai ai boi manghemat panorang. Tapi pasal on porlu do palobei iriahkon ase ihadearhon
Rapat/Sidang, dob ai pe boi idalankon.

VI. KETENTUAN TAMBAHAN


1. Ipasirsir Pengurus Harian Majelis Jemaat ma SK pengangkatanni calon Syamas na dob
tarpilih janah ipatandahon ma sidea hubani kuria bani kebaktian Minggu.
2. Gabe tanggung jawab ni Pengurus Harian Majelis Jemaat do pembinaan hubani calon
Syamas na dob tarpilih, janah hubani sidea na dob mandalankon horja pangidangionni
ibagas na 3 (tolu) tahun boi ma ipertimbangkon laho manjalo tohonan ha-syamas-on
(itahbiskon).
3. Calon Syamas na baru tarpilih lape ietong gabe anggota Majelis Jemaat das hubani
penahbisan gabe Syamas (Tata Dasar pasal 9, Tata Laksana pasal 108).

VII. PANUTUP
Petunjuk Pelaksanaan Pemilihan calon Syamas on isusun maronjolan hubani Tata Dasar
pakon Tata Laksana GKPS. Ase boi torsa mardalan pemilihan calon Syamas na sihol adonghonon i
Jemaat, maningon tangkas do ipahami hita Tata Gereja pakon Tata Laksana GKPS sonai homa
Petunjuk Pelaksanaan on. Andohar ma bani pelaksanaan ni pemilihan calon Syamas on, lambin
marsangap Tuhanta.

Pematangsiantar, Desember 2020


Pimpinan Sinode GKPS

Pdt. Dr. Deddy Fajar Purba Pdt. Dr. Paul Ulrich Munthe
Ephorus Sekretaris Jenderal

Page 7
GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN
(SIMALUNGUN PROTESTANT CHRISTIAN CHURCH)
GKPS ……………………….
Resort ……………………….
Pengakuan Pemerintah R.I Dep.Agama No 28 Tgl 12 Oktober 1972 dan 149 Tgl 10 Juli 1989

SURAT KEPUTUSAN
PENGURUS HARIAN MAJELIS JEMAAT GKPS ……………………..
No. : ………………………….. /2020
tentang
PENGANGKATAN CALON SYAMAS DI JEMAAT GKPS ……………………….

PENGURUS HARIAN MAJELIS JEMAAT GKPS ………………………………


Menimbang : Bahwa dengan berakhirnya masa bakti Syamas di Jemaat GKPS ………………..
masa bakti periode 2010 – 2015 dan dengan diberlakukannya Tata Laksana
GKPS pada Sidang Sinode Bolon ke-44 maka dirasa perlu untuk menetapkan
calon Syamas di GKPS ……………………… berdasarkan Tata Laksana GKPS.

Mengingat : 1. Tata Dasar dan Tata Laksana GKPS.


2. Petunjuk Pelaksanaan Pemilihan calon syamas di GKPS.

Memperhatikan : Hasil Pemilihan calon Syamas pada Sidang Jemaat GKPS ……………………
yang dilaksanakan pada hari …………. tanggal …………… di GKPS …………

MEMUTUSKAN
Menetapkan
Pertama :Mengangkat
Nama :
Tempat, tgl Lahir :
Alamat :
Menjadi Calon SYAMAS di Jemaat GKPS ………………………..
Resort……………………

Kedua : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : ………………………………
Pada tanggal : ……………………………...

PENGURUS HARIAN MAJELIS JEMAAT


GKPS ………………………………

____________________________ ____________________________
Pengantar Jemaat Sekretaris Jemaat

Disetujui,
Pendeta GKPS Resort ……………

Pdt. ……………………………………

Page 8

Anda mungkin juga menyukai