Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN

KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


BENGKEL LAS INDAH RIGGIH
“PENGELASAN/ PEMBUATAN PAGAR, TRALI, PINTU”

Telah Selesai Melaksanakan Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN )


11 Desember s/d 08 Maret 2024

Nama : 1. KELVIN
2. JAKA
Kelas : IX TL
Kopetensi Keahlian : Teknik Pengelasan

PEMERINTA PROVINSI SUMATERA SELATAN


DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 2 SEKAYU
Jln. Muara Teladan No. 043 Sekayu Kode Pos 30711
Website: http://smkn2sekayu.sch.id
E-Mail : Smkn2sekayu@yahoo.co.id
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN PRAKERIN

Nama : KELVIN
NIS :
Program Keahlian : TEKNIK PENGELASAN
Judul Laporan :
“PENGELASAN/PEMBUATAN PAGAR, TRALI, PINTU”

Sekayu, 11 Maret 2024

Disetujui dan Diterima

Ketua Program Pembimbing Sekolah


Teknik Pengelasan

Arif Yuliasman, S.Pd Aris, S.E, S. Pd


NIP. 1987071220222110088

Kepala SMK Negeri 2 Sekayu

M. San Aprianto, S. Pd, M. Si


NIP.19650405199103101
PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Pimpinan BENGKEL LAS SENJAYA TEKNIK
dan Kepala SMK Negeri 2 SEKAYU menyatakan bahwa Praktek Kerja
Industridari:

Nama : KELVIN
Nomor Induk :
Kelas : XI TL

Telah diperiksa dan dinyatakan


Telah selesai melaksanakan Praktek Kerja Industri pada :
Hari : JUM'AT
Tanggal : 11 Maret 2024
Mengetahui dan Menyetujui,

Guru Pembimbing Pembimbing Lapangan

Aris, S.E, S. Pd HERIADI

Kepala SMK Negeri 2 Sekayu Pimpinan/


Manager BENGKEL LAS SENJAYA
TEKNIK

M. San Aprianto, S. Pd, M. Si HERIADI


NIP.19650405199103101

BIODATA SISWA:
Nama Lengkap : KELVIN

Tempat tanggal lahir WAY,KANAN 29 DESEMBER


: 2007

Kelas : XI . TL

Nomor induk siswa :

Jenis kelamin : Laki-Laki

Alamat : SUKARAMI

Riwayat pendidikan - SD NEGERI 4 SUKARAMI


- SMP NEGERI 2 SEKAYU
SMK NEGERI 2 SEKAYU

No. HP : -

Sekayu 11 Maret
2024

Pas poto

3x4

( KELVIN )
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN PRAKERIN

Nama : JAKA
NIS :
Program Keahlian : TEKNIK PENGELASAN
Judul Laporan :
“PENGELASAN/PEMBUATAN PAGAR, TRALI, PINTU”

Sekayu, 11Maret 2024

Disetujui dan Diterima

Ketua Program Pembimbing Sekolah


Teknik Pengelasan

Arif Yuliasman, S.Pd …………………….


NIP. 1987071220222110088

Kepala SMK Negeri 2 Sekayu

M. San Aprianto, S. Pd, M. Si


NIP.19650405199103101
PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Pimpinan BENGKEL LAS SENJAYA TEKNIK
dan Kepala SMK Negeri 2 SEKAYU menyatakan bahwa Praktek Kerja
Industri dari:

Nama : JAKA
Nomor Induk :
Kelas : XI TL

Telah diperiksa dan dinyatakan


Telah selesai melaksanakan Praktek Kerja Industri pada :
Hari : JUM'AT
Tanggal : 11Maret 2024
Mengetahui dan Menyetujui,

Guru Pembimbing Pembimbing Lapangan

Arif Yuliasman, S.Pd HERIADI


NIP. 1987071220222110088

Kepala SMK Negeri 2 Sekayu Pimpinan/


Manager BENGKEL LAS SENJAYA
TEKNIK

M. San Aprianto, S. Pd, M. Si HERIADI


NIP. 19610727 199003 1005

BIODATA SISWA:
Nama Lengkap : JAKA

Tempat tanggal lahir SUKARAMI, 29 SEPTEMBER


: 2007

Kelas : XI . TL

Nomor induk siswa :

Jenis kelamin : Laki-Laki

Alamat : SUKARAMI

Riwayat pendidikan - SD NEGERI 4 SUKARAMI


- MTS 4 MUBA
SMK NEGERI 2 SEKAYU

No. HP :

Sekayu 11 maret
2024

Pas poto

3x4

( JAKA )

DAFTAR ISI
Lembar persetujuan…………………………………………………......... 1
Lembar pengesahan………………………………………………....…….. 2
Identitas Siswa…………………………………………………...………… 3
Daftar isi……………………………………………………………………. 4
Identitas dunia usaha……………………………...……………………..... 5
Motto ……………………………………………………………………..... 6
Misi dan visi ……………………………………………………………….. 7
Kata pengantar ………………………………………………………….… 8

BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Kerja Industri……………………........……………..... 9
1.2.Dasar-dasar Pelaksanaan Praktik Kerja Industri …...…..........……….... 9
1.3.Pengertian Praktek Industri……………………………………….……. 10
1.4. Tujuan Praktek Kerja Industri ………………………………………… 10
1.5. Manfaat Praktek Kerja Industri ……………………………………….. 11

BAB II PROFIL SINGKAT TEMPAT PRAKERIN


2.1.Profil Singkat PT.Kirana Musi Persada ……………......…………….. 12

BAB III LANDASAN TEORI


3.1.Pengertian Pengelasan Secara Teknisi……………………...........…….. 13
3.2.Klasifikasi/ Jenis-Jenis Pengelasan ........................................................ 13

BAB IV PELAKSANAAN PRAKTIK INDUSTRI


4.1.Waktu dan Tempat PRAKERIN ....………………………………......... 15
4.2. Pembahasan dan Pelaksanaan PRAKERIN …...............…….............. 16
BAB. V KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ..……………………………………………………........……. 19
Saran ..………………………………………………………………........… 19
DAFTAR PUSTAKA
IDENTITAS DUNIA USAHA

BENGKEL LAS SENJAYA


:
Nama TEKNIK

: JL. PERUMAHAN IBI


Alamat
MUSI BANYUASIN-SUMSEL
30711 INDONESIA
:
(0813)5909 1010
No Telpone
FAX : FAX(0813)5909 1010

: HERIADI
Kepala direktur
BENGKEL LAS INDAH RIGGIH

Nama pembimbing Lapangan :


HERIADI

Sekayu 11 maret 2024


Pimpinan BENGKEL LAS SENJAYA
TEKNIK

HERIADI
MOTTO
1. Tiada Hari Tanpa Belajar
2. Belajarlah Hingga Ke Negeri Cina
3. Jangan Takut Untuk Melangkah
4. Railah Cita-Citamu Setinggih Langgit
5. Kita Akan Sukses, Jika Belajar Dari Kesalahan
6. Pengetahuan Adalah Kekuatan
7. Jenius Adalah 1%Inspirasi Dan 99% Keringat
8. Menunggu Kesuksesan Adalah Tindakan Sia-Sia Yang Bodoh
9. Kebijak Dan Bijakan Adalah Perisai Terbaik
10. Bersikaplah Kukuh Seperti Batu Karang Yang Tidak Putus-Putusnya
Dipukul Ombak.

MISI
memberikan solusi untuk seluru kebutuhan yang berkaitan alam secara
berkelanjuttan dan berwawasan lingkunggan serta kesejateraan bersama
bangsa.

VISI
menjadi solusi kebutuhan karet alam yang paling di minatti(pelanggan dan
pemasok) di dunia.

PERSEMBAHAN

Ibu dan Ayah yang telah membimbing saya dan mendukung


saya untuk prakrin di PT Kirana Musi Persada. Saya sangat banyak
berterimah kasih kepada ibu dan ayah yang tercinta dalam
membesarkan saya dalam suatu bidang usaha,dan saya sangat
berterimah kasih kepada sekolah SMK N 2 Sekayu yang telah
membimbing saya sampai seperti saat ini dan saya ucapkan kepada
bapak ibu guru yang ada di SMK Negeri 2 Sekayu yang telah
memberi ilmu yang bermanfaat kepada kami.

Keluarga besar BENGKEL LAS SENJAYA TEKNIK


KATA PENGANTAR
Assalamualaikum, Wr, Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadiran allah SWT . yang telah
melimpahkan Rahmat dan hidayah –nya sehinga saya dapat menyelesaikan
laporan kegiatan Praktek Kerja Industri(PRAKRIN) Sesuai rencana..
Dengan selesainya laporan ini kami menyampaikan ucapan teriama
kasih kepada:
1. BENGKEL LAS SENJAYA TEKNIK
2. Pimpinan/ Manager BENGKEL LAS SENJAYA TEKNIK
3. Pembimbing Lapangan PRAKERIN di BENGKEL LAS SENJAYA
TEKNIK
4. Staff, Pegawai dan Teknisi BENGKEL LAS SENJAYA TEKNIK
5. Bapak M.SAN APRIANTO S,PD M. SI selaku kepala SMK negeri 2
Sekayu,
6. Bapak ARIF YULIASMAN S,PD selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin
(Pengelasan) dan Kepala Tim Pokja Prakrin 2023/2024,
7. Bapak Sugiarjo, S.T, selaku pembimbing prakrin ,
8. Bapak ibu guru SMK N 2 Sekayu,
9. Kedua Orang Tua Tercinta,
10. Teman – Teman yang Ada di SMK Negeri 2 Sekayu,
dan Semua pihak yang telah membantu saya dalam proses
penyelesaian laporan ini saya mengucapkan terima kasih.

Wassalammualaikum, Wr, Wb.

Sekayu 30 April 2020 2019


BAB I
PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Industri


Setiap siswa lulusan SMK dituntut untuk mempunyai suatu keahlian dan
siap kerja, Karena lulusan SMK biasanya belum diakui oleh pihak dunia usaha/
industri, oleh karena itu diadakan suatu program Pendidikan Sistem Ganda
(PSG) yaitu dengan melaksanakan Praktek Kerja Industri( PRAKERIN ) agar
setiap siswa lulusan SMK mempunyai suatu pengalaman dalam dunia usaha
sebelum memasuki dunia usaha tersebut secara nyata setelah lulus sekolah.
Sesuai dengan hasil pengamatan dan penelitian Direktorat Pendidikan
Menengah Kejuruan, pola penyelenggaraan di SMK belum secara tegas dapat
menghasilkan tamatan sebagaimana yang diharapkan.
Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi pembelajaran yang belum
kondusif untuk menghasilkan tenaga kerja yang professional, karena keahlian
professional seseorang tidak semata-mata diukur oleh penguasaan unsur
pengetahuan dan teknik bekerja, tetapi harus dilengkapi dengan penguasaan kiat
(arts) bekerja yang baik. Ada dua pihak yaitu lembga pendidikan dan
lapangan kerja (industri/ perusahaan atau instansi tertentu) yang secara
bersama-sama menyelenggarakan suatu program keahlian kejuruan. Dengan
demikian kedua belah pihak seharusnya terlibat dan bertanggung jawab mulai
dari tahap perencanaan program, tahap penyelenggaraan, sampai penilaian dan
penetuan ke lulusan siswa.

1.2 Dasar-dasar Pelaksanaan Praktek Kerja Industri


Melihat kenyataan di atas, Dikmenjur menetapkan strategi oprasional
yang berdasarkan kepada kebijakan “Link and macth” (kesuaian dan
kesepadanan) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dalam model
penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda. Pelaksanaannya sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang tertuang dalam Undang-undang Nomor 2 tahun 1989
tentang sistem Pendidikan Nasional, PP Nomor 20 tahun 1990 tentang
Pendidikan Menengah, PP Nomor 39 tahun 1992 tentang Peran serta
masyarakat dalam Pendidikan Nasional, Kepmendikbud Nomor 080/U/1992
tentang Sekolah Menengah Kejuruan dan Kepmendikbud Nomor 080/U/1993
tentang kurikulum SMK. SK SMK Negeri 2 Sekayu Nomor: 421.3/ 139/ SMKN2/
2020 Tentang Pelaksana Praktek Kerja Lapangan Tahun Pelajaran 2019/ 2020

1.3 Pengertian Praktik Kerja Industri


Praktik Kerja Industri ( PRAKERIN ) adalah merupakan suatu sistem
pembelajaran yang dilakukan diluar proses Belajar Mengajar dan dilaksanakan
pada perusahaan/industri atau instansi yang relevan. Secara umum
pelaksanaan program Praktik Kerja Industri ditujukan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan siswa dibidang teknologi, penyesuian diri
dengan situasi yang sebenarnya, mengumpulkan informasi dan menulis
laporan yang berkaitan langsung dengan tujuan khusus. Setelah siswa
melaksanakan program Praktik Kerja Industri secara khusus siswa di harapkan
memperoleh pengalaman yang mencakup tinjauan tentang perusahaan, dan
kegiatan-kegiatan praktek yang berhubungan langsung dengan teknologi. Dan
mempersiapkan para siswa/siswi untuk belajar bekerja secara mandiri,
bekerja dalam suatu tim dan mengembangkan potensi dan keahlian sesuai
dengan minat dan bakat masing-masing.

1.4 Tujuan PRAKERIN


Penyelenggaraan Praktik Kerja Industri ( PRAKERIN ) pada SMK
bertujuan untuk :
a. Menghasilkan tenaga keja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang memiliki
tingkat pengetahuan, keterampilan, etos kerja yang sesuai dengan tuntunan
lapangan pekerjaan.
b. Memperkokoh link and macth antara SMK dan dunia kerja.
c. Meningkatkan efektifitas dan efesiensi proses pendidikan dan pelatihan kerja
berkualitas.
d. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan.

1.5 Manfaat PRAKERIN


Manfaat Bagi Siswa :
1. Membentuk mental siswa – siswi agar mempunyai jiwa pekerja keras yang
2. mampu konsisten.
3. Menambah pengetahuan siswa – siswi di masing - masing bidangnya.
4. Memberikan suatu motivasi dalam diri siswa – siswi agar menunjukan
dirinya mampu melakukan pekerjaan sesuai dengan bidangnya.
5. Memberikan bekal serta gambaran pada siswa – siswi seperti apakah
bekerja itu.
6. Memberikan suatu wawasan tambahan pada siswa – siswi tentang sesuatu
belum di dapatkan di sekolah.
7. Sebagai pengalaman melatih diri dengan menkaji konsep-konsep yang
didapat selama melakukan PRAKERIN sehingga terbiasa dengan dunia
lapangan kerja.
8. Menyiapkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas sesuai dengan
tuntutan zaman di era Teknologi Informasi dan Komunikasi.
9. Mengembangkan pemantapan Profesionalisme yang diperlukan siswa
untuk memasuki dunia lapangan pekerjaan sesuai dengan bidangnya.
Manfaat Bagi sekolah
1. Sekolah akan memperoleh image positif dari perusahaan tempat
PRAKERIN
2. karena anak didik sekolah mampu beradaptasi dalam pekerjaan dan
3. lingkungan perusahaan.
4. Sekolah akan mendapatkan kepercayaan yang tinggi dari orangtua
dan
5. masyarakat karena anak didik memiliki kemampuan yang baik
6. Bentuk kepedulian sekolah kepada akan kualitas keahlian siswa didik
7. Menghilangkan kesan negatif bagi perusahaan penerima peserta
PRAKERIN bahwa proses PRAKERIN hanya mengganggu aktivitas
perusahaan.
BAB II
PROFIL SINGKAT TEMPAT PRAKERIN

Sejarah BENGKEL LAS INDAH RIGGIH

BENGKEL LAS INDAH RIGGIH Tekhnik didirikan pada tahun 2010 oleh bapak
Udin yang berasal dari kota sekayu sebagai pimpinan / pemilik bengkel ini
sendiri. Bengkel ini didirikan pertama kali Dusun 1 Lumpatan dengan mesin
seadanya dan memiliki 2 orang karyawan yaitu Dadang dan dadi sama berasal
dari kota Lumpatan dan Lubuk Linggau yang masing- masing mempunyai
pengalaman dalam bekerja. Sehingga pada akhirnya beliau bisa mendirikan
usahanya BENGKEL LAS INDAH RIGGIH pada tahun 2010. Dan beliaupun
menawarkan kerja kepada karyawannya, Singkat Cerita seiring berjalannya waktu
dan menghadapi banyak begitu hal pengalaman pahit namun disertai kesabaran,
Do'a dan usaha Beliaupun bisa mengembangkan BENGKEL LAS INDAH
RIGGIH ini menjadi besar dan siap bersaing dibidang usaha dengan yang lainnya.
Dan Alhamdulilah Alloh telah mendengarkan do'a keluarga, istri dan anak-
anaknya serta doa karyawan sehingga Alloh membukakan jalan pintu rezekinya
hingga sekarang beliau memiliki karyawan 2 orang yang setia baik dan jujur
terhadap beliau dan merubah kehidupan beliau dan keluarganya dari dipandang
sebelah bahkan di hina. Tapi sekarang beliau di segani dan dihormati di kampung
halamannya
BAB III
LANDASAN TEORI

3.1 Pengertian Pengelasan Secara Teknisi


Pengelasan (welding) adalah salah salah satu teknik penyambungan logam
dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau
tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan
sambungan yang kontinyu. Lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam
kontruksi sangat luas, meliputi perkapalan, jembatan, rangka baja, bejana tekan,
pipa pesat, pipa saluran dan sebagainya. Disamping untuk pembuatan, proses las
dapat juga dipergunakan untuk reparasi misalnya untuk mengisi nlubang-lubang
pada coran. Membuat lapisan las pada perkakas mempertebal bagian-bagian yang
sudah aus, dan macam –macam reparasi lainnya. Pengelasan bukan tujuan utama
dari kontruksi, tetapi hanya merupakan sarana untuk mencapai ekonomi
pembuatan yang lebih baik. Karena itu rancangan las dan cara pengelasan harus
betul-betul memperhatikan dan memperlihatkan kesesuaian antara sifat-sifat
lasdengan kegunaan kontruksi serta kegunaan disekitarnya.
Prosedur pengelasan kelihatannya sangat sederhana, tetapi sebenarnya
didalamnya banyak masalah-masalah yang harus diatasi dimana pemecahannya
memerlukan bermacam-macam penngetahuan. Karena itu didalam pengelasan,
penngetahuan harus turut serta mendampingi praktek, secara lebih bterperinci
dapat dikatakan bahwa perancangan kontruksi bangunan dan mesin dengan
sambungan las, harus direncanakan pula tentang cara-cara pengelasan. Cara ini
pemeriksaan, bahan las, dan jenis las yang akan digunakan, berdasarkan fungsi
dari bagian-bagian bangunan atau mesin yang dirancang.
Berdasarkan definisi dari DIN (Deutch Industrie Normen) las adalah
ikatan metalurgi pada sambungan logam paduan yang dilaksanakan dalam
keadaan lumer atau cair. Dari definisi tersebut dapat dijabarkan lebih lanjut bahwa
las adalah sambungan setempat dari beberapa batang logam dengan menggunakan
energi panas. Pada waktu ini telah dipergunakan lebih dari 40 jenis pengelasan
termasuk pengelasan yang dilaksanakan dengan cara menekan dua logam yang
disambung sehingga terjadi ikatan antara atom-atom molekul dari logam yang
disambungkan.klasifikasi dari cara-cara pengelasan ini akan diterangkan lebih
lanjut. Pada waktu ini pengelasan dan pemotongan merupakan pengelasan
pengerjaan yang amat penting dalam teknologi produksi dengan bahan baku
logam. Dari pertama perkembangannya sangat pesat telah banyak teknologi baru
yang ditemukan. Sehingga boleh dikatakan hamper tidak ada logam yang dapat
dipotong dan di las dengan cara-cara yang ada pada waktu ini.
Dalam bab ini akan diterangkan beberapa cara penngelasan dan
pemotongan yang telah banyak digunakan sedangkan penerapannya dalam
praktek akan diterangkan dalam bab-bab yang lain.

KLASIFIKASI CARA-CARA PENGELASAN DAN PEMOTONGAN


Sampai pada waktu ini banyak sekali cara-cara pengklasifikasian yang digunakan
dalam bidang las, ini disebabkan karena perlu adanya kesepakatan dalam hal-hal
tersebut. Secara konvensional cara-cara pengklasifikasi tersebut vpada waktu ini
dapat dibagi dua golongan, yaitu klasifikasi berdasarkan kerja dan klasifikasi
berdasarkan energi yang digunakan. Klasifikasi pertama membagi las dalam
kelompok las cair, las tekan, las patri dan lain-lainnya. Sedangkan klasifikasi yang
kedua membedakan adanya kelompok-kelompok seperti las listrik, las kimia, las
mekanik dan seterusnya. Bila diadakan pengklasifikasian yang lebih terperinci
lagi, maka kedua klasifikasi tersebut diatas dibaur dan akan terbentuk kelompok-
kelompok yang banyak sekali. Diantara kedua cara klasifikasi tersebut diatas
kelihatannya klasifikasi cara kerja lebih banyak digunakan karena itu
pengklasifikasian yang diterangkan dalam bab ini juga berdasarkan cara kerja.

Berdasrkan klasifikasi ini pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama yaitu :
pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian.
1. Pengelasan cair adalah cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan
sampai mencair dengan sumber panas dari busur listrik atau sumber api gas
yang terbakar.
2. pengelasan tekan adalah pcara pengelasan dimana sambungan dipanaskan dan
kemudian ditekan hingga menjadi satu.
3. pematrian adalah cara pengelasan diman sambungan diikat dan disatukan
denngan menggunakan paduan logam yang mempunyai titik cair rendah.
Dalam hal ini logam induk tidak turut mencair.
4. Pemotongan yang dibahas dalam buku ini adalah cara memotong logam yang
didasarkan atas mencairkan logam yang dipotong. Cara yang banyak
digunakan dalam pengelasan adalah pemotongan dengan gas oksigen dan
pemotongan dengan busur listrik.
5. Pengelasan yang paling banyak ndigunakan pada waktu ini adalah pengelasan
cair dengan busur gas. Karena itu kedua cara tersebut yaitu las busur listrik
dan las gas akan dibahas secara terpisah. Sedangkan cara-cara penngelasan
yang lain akan dikelompokkan dalam satu pokok bahasan. Pemotongan,
karena merupakan masalah tersendiri maka pembahasannya juga dilakukan
secara terpisah.
Dibawah ini klasifikasi dari cara pengelasan :
a) Pengelasan cair
Ø Las gas
Ø Las listrik terak
Ø Las listrik gas
Ø Las listrik termis
Ø Las listrik elektron
Ø Las busur plasma
b) Pengelasan tekan
Ø Las resistensi listrik
Ø Las titik
Ø Las penampang
Ø Las busur tekan
Ø Las tekan
Ø Las tumpul tekan
Ø Las tekan gas
Ø Las tempa
Ø Las gesek
Ø Las ledakan
Ø Las induksi
Ø Las ultrasonic

c) Las busur
Ø Elektroda terumpan
d) Las busur gas
Ø Las m16
Ø Las busur CO2

e) Las busur gas dan fluks


Ø Las busur CO2 dengan elektroda berisi fluks
Ø Las busur fluks
Ø Las elektroda berisi fluks
Ø Las busur fluks
Ø Las elektroda tertutup
Ø Las busur dengan elektroda berisi fluks
Ø Las busur terendam
Ø Las busur tanpa pelindung
Ø Elektroda tanpa terumpan
Ø Las TIG atau las wolfram gas

A. LAS BUSUR LISTRIK


Las busur listrik atau pada umumnya disebut las listrik termasuk suatu
proses penyambungan logam dengan menggunakan tenaga listrik sebagai
sumber panas. Jadi surnber panas pada las listrik ditimbulkan oleh busur api
arus listrik, antara elektroda las dan benda kerja. Benda kerja merupakan
bagian dari rangkaian aliran arus listrik las. Elektroda mencair bersama-sama
dengan benda kerja akibat dari busur api arus listriik.
Gerakan busur api diatur sedemikian rupa, sehingga benda kerja dan
elektroda yang mencair, setelah dingin dapat menjadi satu bagian yang sukar
dipisahkan. Jenis sambungan dengan las listrik ini merupakan sambungan
tetap.
Penggolongan macam proses las listrik antara lain, ialah :
a. Las listrik dengan Elektroda Karbon, misalnya.
b. Las listrik dengan elektroda karbon tunggal
c. Las listrik dengan elektroda karbon ganda.
Pad alas listrik dengan elektroda karbon, maka busur listrik yang terjadi
diantara ujung elektroda karbon dan logam atau diantara dua ujung elektroda
karbon akan memanaskan dan mencairkan logam yang akan dilas. Sebagai
bahan tambah dapat dipakai elektroda dengan fluksi atau elektroda yang
berselaput fliksi.
1. Las Listrik dengan Elektroda Logam, misalnya :
a. Las listrik dengan elektroda berselaput/
b. Las listrik TIG (Tungsten Inert Gas),
c. Las listrik submerged.
a. Las listrik dengan elektroda berselaput
Las listrik ini menggunakan elektroda berelaput sebagai bahan
tambahan.Busur listrik yang terjadi di antara ujung elektroda dan bahan dasar
akan mencairkan ujung elektroda dan sebagaian bahan dasar. Selaput elektroda
yang turut terbakar akan mencair dan menghasilkan gas yang melindungi ujung
elekroda kawah las, busur listrik terhadap pengaruh udara luar. Cairan selaput
elektroda yang membeku akan memutupi permukaan las yang juga berfungsi
sebagai pelindung terhadap pengaruh luar.
Perbedaan suhu busur listrik tergantung pada tempat titik pengukuran, missal
pada ujung elektroda bersuhu 3400° C, tetapi pada benda kerja dapat mencapai
suhu 4000° C.
b. Las Listrik TIG
Las listrik TIG (Tungsten Inert Gas = Tungsten Gas Mulia) menggunakan
elektroda wolfram yang bukan merupakan bahan tambah. Busur listrik yang
terjadi antara ujung elektroda wolfram dan bahan dasar merupakan sumber
panas, untuk pengelasan. Titik cair elektroda wolfram sedemikian tingginya
sampai 3410° C, sehingga tidak ikut mencair pada saat terjadi busur listrik.
Tangkai listrik dilengkapi dengan nosel keramik untuk penyembur gas
pelindung yang melindungi daerah las dari luar pada saat pengelasan. Sebagian
bahan tambah dipakai elektroda tampa selaput yang digerakkan dan didekatkan
ke busur yang terjadi antara elektroda wolfram dengan bahan dasar.
Sebagi gas pelindung dipakai argin, helium atau campuran dari kedua gas
tersebut yang pemakainnya tergantung dari jenis logam yang akan dilas.
Tangkai las TIG biasanya didinginkan dengn air yang bersirkulasi.
Pembakar las TIG terdiri dari :
1) Penyedia arus
2) Pengembali air pendingi,
3) Penyedia air pendingin,
4) Penyedia gas argon,
5) Lubang gas argon ke luar,
6) Pencekam elektroda,
7) Moncong keramik atau logam,
8) Elektroda tungsten,
9) Semburan gas pelindung.

c. Las Listrik Submerged


Las listrik submerged yang umumnya otomatis atau semi otomatis
menggunakan fluksi serbuk untuk pelindung dari pengaruh udara luar. Busur
listrik di antara ujung elektroda dan bahan dasar di dalam timnunan fluksi
sehingga tidak terjadi sinar las keluar seperti biasanya pada las listrik lainya.
Operator las tidak perlu menggunakan kaca pelindung mata (helm las).
Pada waktu pengelasan, fluksi serbuk akan mencir dan membeku dan
menutup lapian las. Sebagian fluksi serbuk yang tidak mencair dapat dipakai
lagi setelah dibersihkan dari terak-terak las. Elektora yang merupakan kawat
tampa selaput berbentuk gulungan (roll) digerakan maju oleh pasangan roda
gigi yang diputar oleh motor listrik ean dapat diatur kecepatannya sesuai
dengan kebutuhan pengelasan.
d. Las Listrik MIG
Seperti halnya pad alas listrik TIG, pad alas listrik MIG juga panas
ditimbulkan oleh busur listrik antara dua electron dan bahan dasar.
Elektroda merupakan gulungan kawat yang berbentuk rol yang geraknya diatur
oleh pasangan roda gigi yang digerakkan oleh motor listrik. Gerakan dapat
diatur sesuai dengan keperluan. Tangkai las dilengkapi dengan nosel logam
untuk menghubungkan gas pelindung yang dialirkan dari botol gas melalui
slang gas.
Gas yang dipakai adalah CO2 untuk pengelasan baja lunak dan baja.
Argon atau campuran argon dan helium untuk pengelasan aluminium dan baja
tahan karat. Proses pengelasan MIG ini dadpat secara semi otomatik atau
otomatik. Semi otomatik dimaksudkan pengelasan secara manual, sedangkan
otomatik adalah pengelasan yang seluruhnya dilaksanakan secara otomatik.
Elektroda keluar melalui tangkai bersama-sama dengan gas pelindung.
2. Arus Listrik
1) Arus Searah ( DC = Direct Current )
Pada arus ini, elektron-elektron bergerak sepanjan penghantar hanya dalam
satu arah.
2) Arus Bolak-balik ( AC = Alternating Current )
Arah aliran arus bolak-balik merupakan gelombang sinusoide yang
memotong garis nol pada interval waktu 1/ 100 detik untuk mesin dengan
frekuensi 50 hertz (Hz). Tiap siklus gelombang terdiri dari setengah
gelombang positif dan setenngah gelombang negative. Arus bolak-balik
dapat diubah menjadi arus searah dengan menggunakan pengubah arus
(rectifier/adaftor).
BAB IV
PELAKSANAAN PRAKTIK INDUSTRI

4.1. Waktu dan Tempat PRAKERIN

Waktu pelaksanaan PRAKERIN dilaksanakan sejak 04 Februari sampai


dengan 30 April 2020 2019. Jam kerja PRAKERIN dimulai dari jam 08.00 sampai
dengan jam 04.00.
Tempat PRAKERIN dilaksanakan pada Bagian BENGKEL LAS INDAH
RIGGIH yang terletak di Dusun 1 Lumpatan Jalan Sekayu palembang nomor
Hp.082184317457

Gambar. Halaman Depan BENGKEL LAS INDAH RIGGIH


Gambar. BENGKEL LAS INDAH RIGGIH

4.2. Pembahasan dan Pelaksanaan PRAKERIN


Pembahasan dan Pelaksanaan PRAKERIN dalam Perawatan dan
Pengelasan Baja (Pengelasan/ Pembuatan Jangkar Pengait Untuk Lift Car
Keranjang Karet):
Alat :
1. Listrik/ Mesin Elektromotor (Electicity)
2. Mesin Las ESAB

GambarMesin Las ESAB

3. Elektroda E6013

ELEKTRODA

GERINDA

4. Alat Pemotong Logam/ cutter.

5. Alat Ukur/ Meteran

6. Alat tulis (Pena/Pensil/Spidol/Kapur)


Bahan :
1. Besi Terali 18

?
Gambar Besi Teralis 18

2. Pelat 03

?
Gambar Besi Teralis 18

K3(Kesehatan dan Keselamatan Kerja :


1. Helm Kerja

Gambar
2. Kaca Mata

Gambar

3. Baju Kerja/ Warepack

ambar

4. Sepatu Safety
Gambar
5. Sarung Tangan

Gambar

Pelaksanaan/ Langkah-Langkah Kerja “Perawatan dan Pengelasan


Baja Pada Mesin” :

1. Pertama tama mempersiapkan, alat, bahan, dan perlengkapan K3,


2. Mengukur bahan bahan kerja,
3. Memotong Bahan-bahan kerja,
4. Mengukur kembali bahan-bahan kerja dan merapikan potongan dengan
gerinda.
5. Mengelas bahan-bahan kerja yang telah melalui proses pengukuran,
pemotongan,
6. Merapikan/ Menghaluskan hasil kerja dengan gerinda,
7. Display, penyimpanan dan bahan jadi siap untuk dipergunakan,

Gambar Jangkar Pengait untuk Lift Car Keranjang Karet


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah saya menjalankan Praktik Kerja Lapangan ( PRAKERIN ) di


BENGKEL LAS INDAH RIGGIH selama 3 bulan, maka saya dapat
mengambil kesimpulan bahwa Praktik Kerja Industri itu sangat penting bagi
pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (Kelompok Teknologi Industri) karena
secara langsung peserta diklat dapat terjun langsung ke lapangan, serta
dituntut untuk bertanggungjawab atas apa yang telah dilaksanakannya
PRAKERIN tersebut.
Melalui PRAKERIN ini peserta diklat dapat menilai dan menghargai
kemampuan diri sendiri. Saya mencoba menarik kesimpulan bahwa ternyata
pengalaman yang didapatkan di lapanagan kerja khususnya dari segi teknik
pelaksanaannya lebih praktis jika di bandingkan pelajaran yang diterima di
sekolah, hal ini disebabkan di lapangan dituntut untuk memanfaatkan waktu
seefisien mungkin dengan kesalahan sekecil mungkin.
Sedangkan di sekolah pengalaman belajar ditujukan pada hal yang
sebenarnya dari teori berdasarkan ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan
dan dibuktikan secara ilmiah. Ini membuktikan pengalaman yang diperoleh
penulis di lapangan setelah dibandingkan lebih teliti di sekolah hanya saja
waktu yang diperlukan sedikit lebih lama dibandingkan dengan lapangan.
Walaupun sebenarnya teori yang dipergunakan di lapangan kerja pada
dasarnya mempunyai teori yang sama dengan apa yang dipelajari di sekolah.
5.2 Saran
Sesungguhnya dalam pelaksanaan dan laporan kegiatan PRAKERIN ini
masih banyak terdapat kekurangan sehingga disarankan untuk dapat masuka,
bimbingan dan kerjasama lebih lanjut lagi demi perbaikan, kemajuan, dan
kerjasama baik dari pihak SMK Negeri 2 Sekayu maupun dari pihak BENGKEL
LAS INDAH RIGGIH

DAFTAR PUSTAKA

http://www.pengertian_las.com. diakses pada hari kamis 22 Oktober 2015

Reza Fahlevy. 2014. laporan PRAKERIN. SMK Negeri 2 Sekayu

http://tehnik-pengelasan.blogspot.com/2012/02/pengertian-pengelasan.html

Anda mungkin juga menyukai