Anda di halaman 1dari 58

uktur, Klasivikasi & PatogenesisV

Yani Sodiqah
Mikrobiologi
FK-UMI
rus makhluk hidup?
hidup :

erstruktur
isi kimia yang stabil
at energi dan menggunakannya
on rangsangan
dan berkembang
erkembang biak (seksual/ non seksual)
t variasi genetic
unyai banyak fungsi sel, termasuk kemampuan berep
ginfeksi suatu sel, virus memperoleh sifat kunci syst

infeksi semua sel, termasuk sel mikroba.


at aseluler (tidak mempunyai sel)
aseluler obligat (inert pd lingkungan extracellular 
dup  parasit pada tingkat genetik)
apat dikristalkan
unyai salah satu bahan genetik (DNA, dan RNA)
memiliki informasi genetik sistem utk sintesis energ
mampu bergerak dan melakukan metabolisme sendi
tesis protein)
erjadi mitosis atau meiosis atau binary fission
memiliki dinding sel & ribosome
Kapsid
(Selubung protein)

Luar
Sampul (lipid,karbohid
Tidak dimiliki semua vi

DNA dan RNA

Dalam
Berbagai protein en
virus yang sangat kecil
penyusun tubuh
sangatlah sederhana.
fungsi dari lapisan
sendiri yaitu sebagai
enom.
ndiri memiliki sub
bentuk yang sangat
atu sama lain dan
metris, sub unit ini
sebut juga dengan
helica
kapsomere tersusun disusun berputar men
gitiga sama sisi
d:
gi materi genetik
tor  memediasi perlekatan
sebagai determinan antigen
uksi produksi antibody
ant spesifisitas
uk struktur simetris virus.
/SAMPUL

lipoprotein dari membran sel host dan protein spesif

ari glycoprotein (peplomer)


eh dari budding membran sel host saat proses matura

gan lipid menyebabkan instabilitas virus  lebih sens


or 
kat pada
tor sel host
mbran
antigenic
lir produksi antibody
pesifisitas
icosahedral yang sangat identik satu sam
simetris.

Capsid : Protein berfungsi sebagai p

Envelope : membrane mengandung


membungkus partikel virus.
Bentuk virus kebanyakan sferis, kecuali :
Rhabdovirus  bentuk peluru/bulat
Poxvirus  bentuk batang
Bacteriophage  bentuk berudu/T
Tobacco Mosaic virus  tabung
 : tabung, Polihidris, bola, huruf T.

Ukuran kecil : 20 nanomikron - 300 milimikron) (Harus dilihat menggunakan microscop


elektron, kecuali pox virus).
virus RNA terkecil  Picornavirus
virus DNA terkecil  Parvovirus
virus terbesar  Poxvirus
usak pada suhu 500-600C, 30 menit. Dapat
mpan pada 400C-700C, Penyimpanan virus pad
0C, pada NITROGEN TANK, dicampur dimetyl-
foxida (DMSO) 5 % untuk menjaga infektivitasny
gc12, MgSO4, Na2SO4
abilitas virus penting pada pembuatan vaksin. PH
us biasanya stabil antara 5.00-9.00.
nyinaran :
ampu ultra violet
nar X
enghilangkan aktifitas virus
me Sensitive Tumbuh pd Berkemban Memiliki Memiliki S
terhadap medium biasa g secara DNA & Ribosome te
interfero (non living) membela RNA an
n diri
ri (-) (+) (+) (+) (+) (
plasma ( - ) (+) (+) (+) (+) (

tsia (-) (-) (+) (+) (+) (


mydia (-) (-) (+) (+) (-) (

(+) (-) (-) ( - ) DNA


atau
RNA
virion  ukuran, bentuk, type simetrik, peplomers
enom  DNA/RNA, ukuran genom, double stranded
inier/ sirkuler, sense (+/-/ambiense
i genom & replikasi 
rus  jumlah, ukuran asam amino, aktifitas fungsion
onstruktur protein (transcriptase, reverse transcripta
nidase aktifitas fusion)
tigenic  reaksi terhadap antisera
awi virion massa molekuler, stabilitas pH, suhu, da
agen kimia (solubilizing agen dan detergen)
ologis  natural host, transmisi, hubungan antar vect
el virus) terdiri dari satu molekul asam nukleat, baik D
s ke dalam selubung protein (kapsid) atau membran
apat mengandung enzim esensial atau aksesori terten
ntuk memfasilitasi replikasi awal di dalam sel. Protein
atau nukleat dapat menghubungkan dengan genom
nukleokapsid, yang mungkin sama dengan virion atau
e.
bentuk saat virus berpindah antar sel atau hosts.
A/DNA
muti oleh
ein
Capsid)
 Double str
kecuali Par
circoviridae
 Tidak bera
kecuali Her
Poxviruses
 Icosahedra
kecuali Pox
 Replikasi d
kecuali Pox
ed RNA beramplop
ridae &
ae
etry kecuali
ornavirus &

alam sitoplasma
omyxovirus &

virus RNA untai


A), virus RNA untai
f (ssRNA+), dan
ai tunggal negatif
(ICTV)
dapat dibedakan berdasarkan multiple kriteria
rus ditulis italic (miring):
es)
deae)
(virinae)
us)

es seringkali diambil dari nama penyakitnya.


V 2012

ily

es  SARS  MERS SARSCOV 2


ral : tailed dsDNA ; bacteriophage
ral : virus dsDNA eukayotic besar
viral : linier dsDNA ; archaean virus
gaviral : ssRNA : pd hewan dan tumbuhan
l : ssRNA : pada vertebrata
iral : ssRNA, hewan dan tumbuhan
ral : ssRNA, tumbuhan
an tidak ada pedoman, kadang terk
s. Mis : human respiratory sincytial

ononegaviral
aramixoviridae :
y : Pneumovirinae
enumovirus
human respiratory sincytial virus
rus - Icosahedral SS, linear B19 vi
virus - Icosahedral DS, circular HPV, P

irus - Icosahedral DS, linear Adeno

navirus + Icosahedral DS, incomplete Hepati


circular virus
viruses + Icosahedral DS, linear HSV, V
CMV, E
HHV6

ses + Complex DS, linear Vaccin


Variola
Mollus
SS Calicivirida
DS segmented Reoviridae

Enveloped SS Togaviridae
nown or Enveloped SS Flaviviridae
mplex SS segmented Arenavirida
SS Coronavirid
SS diploid Retrovirida
cal Enveloped SS segmented Orthovirida
Bunyavirida
SS Rhabdoviri
1. Cara virus masuk ke dalam tubuh
2. Replikasi pada lokasi infeksi
3. Penyebaran dan multiplikasi pada organ
target
4. Disseminasi virus secara sistemik
5. Infeksi kongenital
MASUK

ory sistem

kelamin
irus memasuki sel hospes melalui banyak cara

g apaling banyak dijumpai dalam penularan viru


alasi droplet (rhinovirus)
makanan atau minuman (hepatitis A)
r langsung dari sel hospes yang terinfeksi (virus
vector antropoda ( yellow fever)
TOR PENDUKUNG TERJADINYA INFEKSI VIRU
virus : sifat virus yang dapat mengenali dan menempel p
sel jaringan tertentu melalui receptor
SELULER
OGENIK : perubahan bentuk sel dan pelepasan dari sel sekitar
an herpervirus : pembengkakan krn akumulasi cairan
melisiskan sel saat meninggalkan sel tsb
s : giant sel yg disebut sinsitium

ROMOLEKUL SEL HOST : Menghasilkan gen2 virus yg tdk lengkap De

ESIS PROTEIN: poliovirus, herpesvirus, adenovirus


ESIS RNA
ESIS DNA
amyxovirus, HIV, sel host melebur mjd giant sel.
LTIPLIKASI):

erlekatan
enetrasi
ndositosis
elepasan materi
enetik
erakitan
elepasan virion
aru dari dalam
l yang terinfeksi
oses penempelan atau adsorbsi oleh sel hospel
rtama-tama tergantung pada
erasional dari seluruh kekuatan intermolekuler
eraksi antara molekul dari nukleokapsid atau
embran virus dengan molekul dari membran sel
spes. Dalam banyak kasus terdapat interaksi yan
esifik dengan sel hospes melalui reseptor. Sebag
ntoh misalnya virus influenza, hemaglutininnya
enempel dengan glikoprotein (asam sialak) yang
dapat pada sel mukus membran, sel darah mera
ah terjadi fusi antara virus dan membran sel hospes, ata
osit dalam bentuk
ome, maka partikel virus dibawa ke sitoplasma melalui
a membran. Pada tahap ini
op dan/atau kapsid akan terkuak nukleus virus akan ter
ang virus tidak infeksius
an ini disebut eclipse phase. Keadaan ini menetap samp
ntuk partikel virus baru
ui replikasi. Asam nukleat sendiri yang menentukan
mana cara replikasi berlangsung
da virus DNA, m RNA dapat dibentuk sendiri ole
us dengan cara menggunakan
A polimerase dari sel hospes, kemudian langsun
ntranskrip kode genetik yang berada pada DNA
us. Sedangkan virus RNA tidak dapat dengan ca
ena tidak ada polymerase dari sel hospes yang
uai. Oleh karena itu untuk melakukan transkrip
ka virus harus menyediakan sendiri polimerase
ng dapat diperoleh dari nukleokapsid atau disint
elah infeksi.
NA virus biasanya monocistronic (mempunyai si
ding region) dapat mengubah mRNA dari riboso
ospes untuk menghasilkan protein yang lebih “d
ada fase awal diproduksi protein yang diperluka
ntuk replikasi asam nukleat virus seperti enzim d
olekul regulator. Pada fase selanjutnya diprodu
otein yang penting unutk pembentukan kapsid
otein amplop dan glikoprotein yang
translasi dari mRNA virus didisipkan pada
embran sel hospes (biasanya membrana
asma). Nukleokapsid yang muda ini
ergabung dengan membran secara spesifik
elalui glikoprotein dan menbentuk tonjola
DNA

ting the host cell, viral DNA is


ters the nucleus.
e transcribed.
re translated in the cytoplasm. Newly
eins enter the nucleus. (4) ViralDNA is
nucleus, sometimes with the help of
d viral replication proteins.
d viral structural proteins assemble in
oduce new progeny virions.
ions, viral DNA may be incorporated
+ SS RNA

rs the cell and the viral RNA


ed.
ense, single-stranded genome, the
nslated, producing viral proteins.
nse RNA copy of the positive
esized.
oduce many positive-sense copies.
thesized positive-sense RNA
embled with viral structural
ce new progeny virions.
a mRNA

ung
st

sRNA
Reproduksi Virus

Siklus
Litik

Siklus
PRODUKSI VIRUS

Siklus Litik Siklus Lisogenik


alam siklus litik, virus Dalam siklus lisogenik
an menghancurkan sel virus tidak
duk setelah berhasil menghancurkan sel,
elakukan reproduksi. tetapi berintegrasi
dengan DNA sel induk
tik
. Fase Adsorbsi (fase penempelan)
. Fase Injeksi (memasukkan asam inti)
. Fase Sintesis (pembentukan)
. Fase Asembling (perakitan)
. Fase Litik (pemecahan sel inang)
1. Fase Penggabungan
2. Fase Pembelahan
3. Fase Sintesis
4. Fase Perakitan
5. Fase Litik
us dapat mengakibatkan sel menjadi

en

dan persisten  virus tetap berreplikasi,. sedangka


laten virus  tetap inaktif , dan material genetik d
at: Tetap ada dalam sitoplasma sel hospes (herpes
ergabung ke dalam genom (retrovirus)
“lytic” : virus polio dan influensa, virus memasuki s
roduksi banyak partikel virus baru. Kemudian dilepa
lisiskan sel.
host tidak mendukung replikasi virus, infeksi akan a

host mendukung replikasi virus, maka dpt terjadi lis


tian sel atau menetap dalam sel (persisten)

h persistent : Virus s hepatitis B melakukan  sel


es tetap hidup dan terus melepas partikel virus secar
at.  karier yang asimptomatis sementara itu tetap
adi sumber infeksi.
engan gejala klinik akut : virus cacar, influenza , DBD
linik akut intermitten pada massa antara serangan :herpes
abialis, varicella zoster (tdk berulang)
linik kronis : Hepatitis B kronik persisten
LATEN : berlangsung cukup lama dan menyebar shg
menyebabkan kelainan pada organ2 tubuh, terutama otak
measles, rubella, papovavirus, HIV, echovirus
eberapa virus dapat mengubah sel hospes
enjadi tumor atau sel kanker

0 jenis retrovirus yang bersifat onkogen


engan cara mengubah sel hospes menjadi sel
mor atau sel kanker. Perubahan ini tampak
cara morfologi, perilaku sel dan biokimia.
l kehilang kontrol pertumbuhan daninhibisi
ntak sehingga sel terus membelah dan
eragregasi.
thogenesis
rus infeksius ke
ar
ng untuk
nkan infeksi pada

ermukaan tubuh yg
ral entry

Anda mungkin juga menyukai