yang akan diteliti oleh peneliti sebagai bahan acuan dan pertimbangan,
diantaranya adalah:
Pertama, tesis yang ditulis oleh Nur Aini dengan judul, “Eksistensi
dalam penelitian ini adalah teori manajemen sekolah. Hasil penelitian ini
9
10
lulusan yang berprestasi, tujuan yang ingin dicapai merupakan wujud dari
tutorial dan asrama malam hari serta kegiatan dukungan akademik dan
pembelajaran.4 Pada tesis ini sedikit hampir sama dengan tesis yang akan
diteliti oleh peneliti, pada tesis yang akan di tulis oleh peneliti yaitu terkait
partisipasi aktif dan dinamis dari sejumlah pihak. TQM juga memberi
4
Nur Aini, “Eksistensi Mapk dan Pengelolaannya Dalam Upaya Meningkatkan Mutu
Pembelajaran Bahasa Arab (Studi Kasus Di MAN 1 Surakarta”), Program Pascasarjana UIN
Sunan Kalijaga, (Yogyakarta: PPS UIN Sunan Kalijaga, 2015).
11
manfaat bagi MAN Model sebagai institusi dalam perannya sebagai leader
5
Ahmad Darmadji, “Implementasi Total Quality Management sebagai Upaya Peningkatan
Mutu Pendidikan di MAN Model Yogyakarta”, Jurnal Ilmiah, Vol. 1, No.2, 2008, hlm. 182.
12
maka kepala sekolah harus: (a) Lebih banyak mengarahkan. (b) Lebih
6
Maswan, “Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah”, Jurnal Tarbawi, Vol. 12, No. 2,
Juli-Desember 2015, hlm. 1-2.
13
proses, dan output mendasarkan pada otonomi daerah, (3) manfaat dan
9
Marsus Suti.,” Strategi Peningkatan Mutu di Era Otonomi Pendidikan”, Jurnal Medtek,
Vol. 3, No. 2, Oktober 2011, hlm. 2.
16
merupakan diskusi yang sudah berlangsung lama. Namun hingga saat ini
tentang institusi yang memiliki mutu yang baik. Atas dasar ini,
mutu yang baik agar tidak ketinggalan dan mampu bersaing dengan
Konsumen”, Jurnal Ekonomi Bisnis, 2016, No. 1, Maret 2011, hlm. 25.
17
benar dan dapat dipercaya, masih menjadi bahan diskusi yang tak
cerminan dari hasil belajar setiap siswa. Oleh karena itu berbagai teknik
dan bentuk penilaian dibuat untuk memperoleh hasil belajar peserta didik
teknik yang tersedia, penilaian autentik dianggap digunakan oleh guru dan
Program Keagamaan.
12
Hartati Muchtar, “Penerapan Penilaian Autentik dalam Upaya Peningkatan Mutu
Pendidikan, berbagai upaya dilakukan oleh Pemerintah dalam upaya meningkatkan mutu
pendidikan nasional yang diperlukan dalam membangun bangsa dan Negara Republik Indonesia”,
Jurnal Pendidikan Penabur, No.14, Tahun ke-9, Juni 2010, hlm. 68.
19
13
Muhammad Nur, dkk., “Manajemen Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan
Pada SDN Dayah Guci Kabupaten Pidie”, Jurnal Administrasi Pendidikan, Vol.4, No. 1, Februari
2016, hlm. 93.
20
yang berkualitas. Mengacu pada fungsi dan peran mereka, kepala sekolah
prinsip yang adil dan bertanggung jawab, dan dapat bekerja secara tim.14
Program Keagamaan.
14
Rasdi Ekosiswoyo, “Kepemimpinan Kepala Sekolah Yang Efektif Kunci Pencapaian
Kualitas Pendidikan”, Jurnal Ilmu Pendidikan, Vol. 14, No. 2, 2007, hlm. 76.
21
dan memenuhi harapan; (4) dosen dan staf puas dengan layananpendidikan
demikian, sebagai pendidik, guru sering dilihat sebagai faktor utama dan
15
Sri Winarsih, “Kebijakan Dan Implementasi Manajemen Tinggi Dalam Meningkatkan
Mutu Pendidikan”, Jurnal Cendekia, Vol. 15, No. 1, Januari-Juni 2017, hlm. 51.
22
relatif lebih rendah daripada guru di sekolah umum. Selain itu, masih
signifikan antara guru yang telah dilatih oleh pelatihan, baik untuk
23
Edi Suhadi, dkk., “Pengembangan Motivasi dan Kompetensi Guru dalam Peningkatan
16
Mutu Pembelajaran di Madrasah”, Jurnal Pendidikan Islam , Vol. 3, No. 1, 2014, hlm. 43-44.
24
depan. Guru profesional yang diharapkan dari studi Islam (PAI) adalah: a)
Islam dan c) seorang guru pendidikan Islam (PAI) yang tidak hanya ahli
agama di sekolah menengah umum (SMA) dan calon guru di daerah mata
Islam (PAI) yang bukan hanya ahli dalam pelaksanaan kurikulum, tetapi
setiap tingkat manajemen dan semua unit dalam sistem organisasi yang
seperti: (1) siswa puas dengan layanan pendidikan tersier; (2) pelanggan
pendidikan puas dengan layanan kepada siswa mereka; (3) pemegang saham
harapan; (4) dosen dan staf puas dengan layanan pendidikan tinggi di
Mutu melalui LPTK”, Jurnal Dinamika Ilmu, Vol. 13, No. 2, Desember 2013, hlm. 189.
26
peneliti akan paparkan, yaitu peneliti lebih fokus kepada manajemen dalam
B. Kerangka Teori
1. Manajemen Strategi
18
Sitti Rabiah, “Manajemen Tinggi Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan”, Jurnal Sinar
Manajemen, Vol.6, No.1, 2019, hlm. 58.
19
Suyadi Prawirosentono dan Dewi Primasari, Manajemen Stratejik dan Pengambilan
Keputusan Korporasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), hlm. 3-6.
27
20
Hadari Nawawi, Manajemen strategik Organisasi Non Pofit Bidang Pemerintahan
dengan Ilustrasi di Bidang Pendidikan, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2005), hlm.
149.
21
Ismail Solihin, Manajemen Strategik, (Bandung: Erlangga, 2012), hlm. 64.
28
(32): 5):
Artinya:
Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian
(urusan) itu naik kepadaya dalam satu hari yang kadarnya
adalah seribu tahun menurut perhitungan.24
22
Gregory G. Dess, G.T., Alan B. Eisner Lumpkin, Strategic Management: Creating
Competitive Advantages, (New York: Mc Graw-Hill Companies, 2007), hlm. 11.
23
Sukanto Reksohadiprodjo, Manajemen Strategi, (Yogyakarta: BPFE, 2003), hlm. 1
24
Penerjemah Al-Qur’an UII, Al-Qur’an dan Tafsir, (Yogyakarta: UII Press, 1991), hlm.
738.
29
fungsi manajemen agar tujuan yang hendak dicapai bisa diraih dan
25
Prim Masrokan Mutohar, Manajemen Mutu Sekolah: Strategi Peningkatan Mutu dan
Daya Saing Lembaga Pendidikan Islam, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), hlm. 34-35.
26
Prim Masrokan Mutohar, Manajemen Mutu Sekolah: Strategi Peningkatan Mutu dan
Daya Saing Lembaga Pendidikan Islam,… hlm. 35.
30
kelemahan sekolah.27
27
J. David Hunger & Thomas L, Manajemen Strategis, (Yogyakarta: Andi Yogyakarta,
2003), hlm. 4
28
Ulfah Irani & Murniati, “Implementasi Manajemen Strategik dalam Upaya Peningkatan
Mutu Pendidikan Pada SMA N 10 Fajar Harapan”, Jurnal Administrasi Pendidikan (Vol. 4, No. 1,
November 2014), hlm. 61.
31
maka para kepala sekolah diajak untuk berpikir lebih kreatif atau
dibangun dari suatu analisa yang lebih teliti akan lebih menjanjikan
29
Onisimus Amtu, Manajemen di Era Otonomi Daerah: Kinerja, Strategi,dan
Implementasi, (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 27-29.
32
pelaksanaannya.
30
Agustinus Sri Wahyudi, Manajemen Strategik: Pengantar Proses Berfikir Strategik,
(Jogjakarta: Binarupa Aksara, 1996), hlm. 19.
31
Sujadi & Sri Wiranti Setiyanti, “Konsep Manajemen Strategik Sebagai Paradigma
Baru di Lingkungan Organisasi Pendidikan”, Jurnal STIE Semarang, (Vol. 3, No. 2, tahun 2011),
hlm. 29.
33
1) Identifikasi masalah
2) Pengelompokan masalah
3) Proses abstraksi
cara/metode pemecahannya.
32
Umar Sidiq, “Urgensi Manajemen Strategik dalam Lembaga Pendidikan: Implementasi
di MAN 3 Yogyakarta”, Jurnal Edukasi, (Vol. 03, No. 01, tahun 2015), hlm. 799-800.
33
Fred R. David & Forest R. David, Strategic Management Concepts and Cases, (USA:
Pearson, 2015), hlm. 39.
35
dalam garis besar dari suatu visi yang telah ditetapkan oleh
34
Ismail Solihin, Manajemen Strategik,..., hlm. 70-72.
35
Dedi Mulyasana, Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing,..., hlm 195-196.
36
Edward Sallis, Total Quality Management in Education, (Jogjakarta:Ircisod, 2012), hlm.
216
36
SWOT)
beroperasi.38
37
Edward Sallis, Total Quality Management in Education,..., hlm 219.
38
Ibid, hlm. 221.
37
ancaman).39
pada hasil yang ingin dicapai dalam periode satu tahun atau
39
Syaiful Sagala, Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, (Bandung:
Alfabeta, 2007), hlm. 140.
40
Sedarmayanti, Manajemen Strategi, (Bandung: PT Refika Aditama, 2014), hlm. 29.
41
Ibid, hlm. 151.
42
Ibid, hlm. 1-2.
38
43
Dedi Mulyasana, Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011), hlm 217.
44
Syaiful Sagala, Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan,..., hlm. 137
39
b. Memotivasi Karyawan
sekolah.46
45
Dedi Mulyasana, Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011), hlm. 200.
46
Musa Hubeis dan Mukhamad Najib, Manajemen Strategik dalam Pengembangan Daya
Saing Organisasi, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2014), hlm. 28.
47
Faustino Cordoso Gomes, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: Andi
Offset, 2003), hlm. 117.
40
penerapan strategi.
48
Rusmin Tumaggor, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, (Jakarta: Balai pustaka, 2005), hlm.
169.
49
Syaiful Sagala, Budaya dan Reinventing Organisasi Pendidikan, (Bandung: Alfabeta,
2008), hlm. 111-113.
50
Musa Hubeis dan Mukhamad Najib, Manajemen Strategik dalam Pengembangan Daya
Saing Organisasi,..., hlm. 28.
41
strategi.52
51
Musa Hubeis dan Mukhamad Najib, Manajemen Strategik dalam Pengembangan Daya
Saing Organisasi, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, hlm. 128.
52
J. David Hunger dan Thomas L. Wheelen, Manajemen Strategis, (Yogyakarta: Andi,
2003), hlm. 391.
53
Musa Hubeis dan Mukhamad Najib, Manajemen Strategik dalam Pengembangan Daya
Saing Organisasi,..., hlm. 129.
42
multidimensional.54
tahun ke atas).
rencana strategis,
54
Gunawan, “Konsep Manajemen Strategik dalam Dunia Pendidikan”, dikutip
darihttp://smpnegeri4tulakan.blogspot.co.id/2011/08/konsep-manajemenstrategik-dalam
dunia.html di akses pada hari Sabtu 23 November 2019 jam 13.00 WIB.
43
rencana strategis,
fungsi manajemen.55
antara lain:
sekolah.
55
Gunawan, “Konsep Manajemen Strategi Dalam Dunia Pendidikan”, dikutip dari
http://smpnegeri4tulakan.blogspot.co.id/2011/08/konsep-manajemenstrategik-dalam-dunia.html di
akses pada hari Sabtu 23 November jam 13.10 WIB.
44
organisasi.
56
Muchamad Fauzi, Manajemen Strategik, (Semarang: Karya Abadi Jaya, 2015), hlm. 14-
15.
45
f. Fungsi Manajemen
teori POAC.
1. Perencanaan (Planning)
57
Fitri Lukiastuti Kurniawan & Muliawan Hamdani, Manajemen Strategik dalam
Organisasi, (Yogyakarta: Media Pressindo, 2008), hlm. 20-24.
46
58
Veithzal Rivai dan Sylviana Murni, Education Management Analisis Teori dan Praktik,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2008), hlm.13.
59
R. Ibrahim. Nana Syaodih, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995),
hlm. 8.
47
.
2. Pengorganisasian (organizing)
organisasi.60
masing-masing.61
mekanisme kerja.
60
U. Saefullah, Manajemen Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2012), hlm. 22
61
R. Ibrahim, Nana Syaodih, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995),
hlm. 9.
48
3. Penggerakan (Atuating).
4. Pengawasan (Controlling)
62
Djati Julitriarsa dan John Suprihanto, Manajemen Mutu, (Yogyakarta: BPFE, 1988),
hlm. 65.
63
Ibid, hlm 34.
50
kerja.
64
Agus Maimun dan Agus Zaenul Fitri, Madrasah Unggulan Lembaga Pendidikan
Alternatis Di Era Kompetitif, (Malang: UIN Maliki Press, 2010), hlm.122.
51
pegawai.
akan lebih sulit. Menurut T. Hani Handoko ada tiga alasan utama
65
U. Saefullah, Manajemen Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2012), hlm. 7-8.
52
organisasi.
66
T.Hani Handoko, Manajemen Edisi 2, (Yogyakarta: BPFE, 2011), hlm. 6-7.
53
menilai mutu dalam hal proses, produk dan aspek internal, dan
sekolah.69
67
Syafruddin, Manajemen Lembaga Pendidikan Islam, (Ciputat: Ciputat Press, 2005) hlm.
291.
68
Mujamil Qomar, Manajemen Islam, (Malang: Erlangga, 2007), hlm. 286.
69
Popi Sopiatin, Manajemen Belajar Berbasis Kepuasan Siswa, (Cilegon: Ghalia
Indonesia, 2010), hlm. 5.
54
2. Mutu Pendidikan
dapat dilihat mulai dari input, proses, dan output. Kualitas atau mutu
Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, (Jakarta: (Bandung : Al-Ma’arif, 1984), hlm.
70
110.
71
John M. Echolis, Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, Cet. Ke XVI, (Jakarta:
Gramedia, 1988), hlm. 460.
72
Edward Sallis, Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan, (Yogyakarta: IRCiSoD, 2010),
hlm. 53.
73
Philip B. Crosby. Quality is Free, (Mc-Graw Hill Book, New York, 1979), hlm. 58
55
diharapkan.
adalah:77
74
Lukman Ali, Kamus Besar bahasa Indonesia, Cet. Ke-4, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995),
hlm. 677.
75
M.N. Nasution, Manajemen Mutu terpadu, Cet. ke-3, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004),
hlm. 15.
76
Ibid, hlm. 85.
77
Ibid, hlm. 85
56
keinginan pelanggan.
dipersepsikan.
gagasan kualitas dalam hal ini dipandu oleh konteks hasil pendidikan
yang merujuk pada prestasi yang dicapai oleh sekolah pada periode
waktu tertentu.
Peningkatan Mutu” pada tanggal 2 Mei 2002 dan lebih fokus lagi,
bangsa”.78
78
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2006), hlm. 31.
58
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berwatak baik, kuat, kreatif, mandiri,
siswa berbeda satu sama lain, dan mereka belajar dengan model yang
masing.80
79
Ibid, hlm. 31.
80
Edward Sallis, Total Quality Management In Education, (Yogyakarta: IRCiSoD, 2006),
hlm. 86-87.
59
sekurang-kurangnya:
kepribadian;
4. Memfasilitasi kehidupan;
lingkungannya.82
81
Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI. Manajemen, (Bandung: Alfabeta. 2010), hlm.
288.
82
Dedy Mulyasana, Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. 2011), hlm. 132.
60
83
Dzaujak Ahmad, Penunjuk Peningkatan Mutu pendidikan di sekolah Dasar,
(Depdikbud, Jakarta,1996), hlm. 8.
61
fungsi:85
didik.
didik.
[3]: 164
84
Syafaruddin, Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan. (Jakarta: PT. Gramedia
Widiasarana, 2002), hlm. 14
85
Noeng Muhadjir, Ilmu Pendidikan dan Perubahan Social: Suatu Teori Pendidikan,
(Yogyakarta: Reka Sarasih, 1987), hlm. 20 – 25
86
Tim Penerjemah Al-Qur’an UII, Al-Qur’an dan Tafsir, (Yogyakarta: UII Press, 1991),
hlm. 125-126.
62
yang baik adalah cara untuk lebih dekat dengan Tuhan, dan
87
Konfrontasi for justice and trush, “Pendidikan Adalah Salah Satu Kebutuhan Dasar
Untuk Mengenal Tujuan Hidup,” dikutip dari
https://konfrontasi.com/content/khazanah/pendidikan-adalah-salah-satu-kebutuhan-dasar-untuk-
mengenal-tujuan-hidup, diakses pada hari Kamis, tanggal 14 November 2019 pukul: 19.23 WIB.
63
pendidikan adalah kualitas atau ukuran baik atau buruk dari proses
(PAKEM).
88
Muhammad Utsman el-Muhammady, “Pemurnian Tasawuf oleh Imam Al-Ghazali”,
dikutip dari www/ Scribd/com/doc/2917072/, diakses pada hari Juma’at 22 November 2019 jam
20.25 WIB.
89
Tim Redaksi Sinar Grafika, Undanng-Undang Sisdiknas 2003, (Jakarta : Sinar Grafika,
2007), hlm. 2.
64
1) Kinerja (performan).
3) Handal (reliability).
5) Indah (aesteties).
merupakan salah satu pelaku dalam kegiatan sekolah. Oleh karena itu
90
Husaini Usman, Manajemen Teori, Praktek Dan Riset Pendidikan, (Jakarta : Bumi
Aksara, 2006), hlm. 411.
65
pelanggan yang baik dan setia. Hal ini sesuai dengan sikap kaum
ُور ِّه أم َحا َجةا مِّ َّما أُوتُوا ِّ صد َ َوالَّذِّينَ تَبَ َّو ُءوا الد
ِّ َّار َو أ
ُ اْلي َمانَ مِّ أن قَ أب ِّل ِّه أم يُحِّ بُّونَ َم أن هَا َج َر إِّلَ أي ِّه أم َو ًَل َي ِّجدُونَ فِّي
أ ٰ ُ ُ َصةٌ ۚ َو َم أن يُوق
َش َّح نَ أف ِّس ِّه فَأولَئِّكَ هُ ُم ال ُم أف ِّل ُحون َ صا َ علَ ٰى أ َ أنفُ ِّس ِّه أم َولَ أو َكانَ ِّب ِّه أم َخ
َ ََويُؤأ ث ُِّرون
Artinya :
91
Soetjipto , Raflis Kosasi, Profesi Guru, Cet. Ke-1, (Jakarta : renika Cipta, 2000),
hlm.146.
92
Tim Penerjemah Al-Qur’an UII, Al-Qur’an dan Tafsir, (Yogyakarta: UII Press, 1991),
hlm. 992.
66
dan stabil, misalnya mutu sekolah tidak menurun dari dulu hingga
93
Cyril Poster, Gerakan Menciptakan Sekolah Unggulan, Cet. Ke-1, (Jakarta: Lembaga
Indonesia Adidaya, 2000), hlm. 101.
67
terbaik, dua pihak lainnya berpendapat bahwa hasil belajar atau hasil
94
Husaini Usman, Manajemen Teori Praktik & Riset Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,
2008), hlm. 481.
68
95
Ibid., hlm. 213.
96
Husaini Usman, Manajemen Teori, Praktek Dan Riset Pendidikan, (Jakarta : Bumi
Aksara, 2006), hlm. 410
69
penyelenggara
pedoman
peserta didik.
kompetensinya
keahlian
97
Hari Suderadjat, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah; Peningkatan Mutu
Pendidikan Melalui Implementasi KBK, (Bandung : Cipta Lekas Garafika, 2005), hlm. 17.
70
mutu :
belajar .
website/softcopy
ditetapkan
71
akademik
Kepala sekolah; (2) Siswa/ anak sebagai pusat; (3) Pelibatan guru
98
Sardi, Bahan Ajar Penyusunan Bisnis Proses Kebijakan Mutu Sasaran Mutu,
(Yogyakarta : Pusat Pengembangan dan penberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Seni
dan Budaya, 2012), hlm. 44.
99
Sudarwan Danim, Visi Baru Manajemen Sekolah, (Jakarta : Bumi Aksar, 2007), hlm.
56.
72
swasta.
3. Program Keagamaan
100
Indra Djati Sidi, Menuju Masyarakat Belajar, (Jakarta : Logos, 2003), hlm. 73.
101
Ralph G. Lewis, Douglas H. Smith, Total Quality in Higher Education, (Florida : St.
Lucie Press, 1994), hlm. 91.
74
Munawir Sjadzali pada akhir tahun 1987 yang dibuka pertama kali di
102
Direktorat KSKK Madrasah: Direktorat Jenderal Pendiidkan Islam, dikutip dari
https://madrasah.kemenag.go.id/snpdb2019/ppdb/sejarah/man_pk, diakses pada hari Selasa
tanggal 22 Oktober 2019 jam 19.30 WIB.