Anda di halaman 1dari 7

MANAJEMEN MUTU PROGRAM PENDIDIKAN

DINIYAH PADA PONDOK PESANTREN

Nur rohmatul Jannah

Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahamtullah Tulungagung

Nurrohmtulja31@gmail.com

Absrak: Jurnal ini dibuat untuk mendeskripsikan Manajemen Mutu Program Pendidikan
Diniyah pada Pondok Pesantren. Penulisan ini menggunakan metode kualitatif dengan
pendekatan literature review yang sering digunakan untuk melihat fenomena sosial termasuk
didalamnya kajian terhadap penjelasan mengenai Manajemen Mutu Program Pendidikan
Diniyah pada Pondok Pesantren.

Kata kunci: Manajemen Mutu Program Pendidikan

Abstract: : This journal was created to describe the Quality Management of the Diniyah
Education Program at Islamic Boarding Schools. This writing uses a qualitative method with a
literature review approach which is often used to look at social phenomena including a study
of explanations regarding the Quality Management of Early Education Programs at Islamic
Boarding Schools.
Keywords: Education Program Quality Management
PENDAHULUAN

Efektifitas proses pembelajaran di pesantren sangat dipengaruhi dipengaruhi


oleh banyak faktor, salah satu diantaranya adalah ketersediaan fasilitas pendidikan
yang terstandar disertai dengan penggunaan dan pengelolaan yang optimal. Fasilitas atau
sarana dan prasarana pendidikan adalah salah satu dari beberapa sumber daya yang
penting dan utama serta merupakan gambaran kemajuan suatu lembaga dalam
mendukung sepenuhnya kegiatan pembelajaran di pesantren, oleh karenanya perlu
dilakukan upaya peningkatan yang terus-menerusdalam pendayagunaan dan pengelolaanya,
agar tujuan yang diharapkan dapat raih secara optimal.

Pesantren sebagai lembaga pendidikan keagamaan merupakan realitas yang tak dapat
dipungkiri. Sepanjang sejarah yang dilaluinya, pesantren terus menekuni penyediaan
pelayanan pendidikan tersebut dan menjadikannya sebagai fokus kegiatan. Dalam
mengembangkan pendidikan, pesantren telah menunjukkan daya tahan yang cukup kokoh
sehingga mampu melewati berbagai zaman dengan beragam masalah yang dihadapinya.

Madrasah Diniyah merupakan salah satu lembaga pendidikan keagamaan nonformal


yang banyak diselenggarakan oleh pengelola pesantren. Dengan demikian, pengelolaan
Madrasah Diniyah juga harus senantiasa dilaksanakan dengan baik. Namun, berdasarkan
pengamatan awal peneliti, diperoleh gambaran bahwa pengelolaan Madrasah Diniyah yang
diselenggarakan dalam lembaga pesantren masih cenderung mengikuti sistem pengelolaan
pesantren yang menaunginya.

METODE:

Penulisan ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan


literature review dengan mengkaji data dari beberapa referensi sebagai pengumpulan datanya.
Literature review merupakan sebuah metode yang sistematis, eksplisit dan reprodusibel untuk
melakukan identifikasi dan sintesis terhadap karya-karya hasil penelitian dan hasil pemikiran
yang sudah dihasilkan oleh para peneliti dan praktisi.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Manajemen Mutu

Manajemen mutu adalah sebuah proses yang terdiri dari rancangan kegiatan-kegiatan
untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien.1 Sedangkan manajemen mutu yang
dilaksanakan di lembaga pendidikan adalah proses kordinasi antara elemen pendidikan seperti
guru, sumberdaya manusia, budaya sekolah untuk mencapai tujuan Lembaga. Dengan
demikian disimpulkan bahwa manajemen mutu pendidikanadalah suatu proses upaya
lembaga untuk membangun budaya sekolah dan membangun sumberdaya manusia lebih
baik. Adapun mutu pendidikan pesantren bisa di desain dengan 1) kepemimpinan transformatif
kyai/pengasuh pesantren 2) kontrol dan inovasi kurikulum pesantren 3) inovasi metode
pembelajaran di pesantren 4) evaluasi layanan pendidikan.2

Pelaksanaan Program

Program yang dilaksanaan di dalam Pondok Pesantren adalah metode belajar yaitu
pondok pesantren yang pertama mengedepankan peran aktif santri dengan proporsi
sebanyak75% -25%, beban belajar dirumuskan dalam bentuk waktu yang dibutuhkan oleh
para santri untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan
terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan agar mencapai
standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan perkembangan belajar peserta didik baik
di madrasah dinyah maupun di pondok pesantren.

Penggunaan Kurikulum

Pondok Pesantren menggunkan kurikulum (KBK) yang dikeluarkan oleh kementerian


agama serta kurikulum lokal yang di kembangkan oleh madrasah diniyah dan pondok pesantren
yang disesuaikan dengan perkembangan dan arah kebijakan madrasah diniyah dan pondok
pesantren.

1
Deden Makbuloh, Manajemen mutu pendidikan Islam: model pengembangan teori dan
aplikasi system penjaminan mutu (RajaGrafindo Persada, 2011); Umiarso and Imam Gojali, Manajemen
mutu sekolah di era otonomi pendidikan: ‘menjual’ mutu pendidikan dengan pendekatan quality control
bagi pelaku lembaga pendidikan(IRCiSoD, 2010)
2
Siswanto Siswanto, ‘Desain Mutu Pendidikan Pesantren’, KARSA: Journal of Social and Islamic
Culture23, no. 2 (1 December 2015): 259–75, https://doi.org/10.19105/karsa.v23i2.726
Prinsip- prinsip kurikulum sebagai berikut :
a. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi
santriuntuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya dan masyarakat.Dalam
hal ini santri didik harus mendapatkan pelayanan yang bermutu, serta memperoleh
kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan
b. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu:
1. Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang Maha Esa.
2. Belajar untuk memahami dan menghayati
3. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat yang efektif sesuai Al qur an
dan Assunah
4. Belajar hidup Bersama dan berguna untuk orang lain
5. Belajar untuk membangun dan menjadi jati diri melalui prooses pembelajaran
yang aktif, kreatif, dan menyenangkan
Evaluasi
Monitoring dan Evaluasi Peningkatan Mutu dalam pelaksanaan pelaksanaan
monitoring dan evalusi. Hal hal yang utama menjadi bahan monitoring evaluasi adalah,
kegiatan belajar mengajar, prilaku siswa dan tenaga pengajar serta sarana dan fasilitas
pembelajaran di madrasah diniyah dan pondok pesantren. Mengidentifikasi penyebab
ketidaksesuaian mengambil tindakan korektif madrsah diniyah berbasis pondok pesantren
tersebut dalam melakukan tindak lanjut perbaikan mutu selalu bekerjasama dengan
mitra kerja yang sudah menjaditeam work, karena tindakan akan berhasil dilaksanakan
dengan melibatkan warga madrasah diniyah, pondok pesantren. Kegiatan tindak lanjut
perbaikan mutu itu dilakukan dalam upaya mempertahankan tradisi,budayadan kearifan
lokal,mutu yang selalu di laksanakan oleh pondok pesantren tersebut. Kegiatan tindak
lanjut perbaikanmutu itu dilakukan dalam upaya mempertahankan tradisi,budayadan
kearifan lokal,mutu yang selalu di laksanakan oleh kedua pondok pesantren.

Karakteristik budaya mutu adalah:

a. Prilaku sesuai dengan slogan


b. Para karyawan dilibatkan dalam dan diberdayakan
c. Pekerjaan diselesaikan dalam satu tim
d. Manajer tingkat eksekutif di ikutsertakan dan dilibatkan dalam tanggung jawab
mutu, tidak didelegasikan.
e. Pendidikan (ustad dan ustazah) dan pelatihan diadakan agar karyawan pada semua
tingkat memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk meningkatkan
kualitas secara terus menerus.
Terlepaskan satu dengan lainnya hingga dalam perencanaan, pelaksaan,evaluasi
dan tindak lanjut pada setiap kegiatan di madrasah diniyah tersebut adalah team work
antara madrasah dan pondok pesantren. Manajemen mutu di madrasah diniyah tersebut
dibangun dari komitmen bersama dalam sebuah teamwork yang solid dan tidak
terlepaskan dari kegiatan awal samapai akhir antara madrasahdiniyah dan pondok
pesantren hingga mutu lulusan madrasah diniyah tersebut akan terwujud yang berkarakter
pondok pesantren dan madrasah islami dan agamis, Apabila model manajemen mutu
dilakukan dengan baik dalam setiap kegiatan di madrasah diniyah dan pondok pesantren.
Apabila model manajemen mutu dilakukan dengan baik dalam setiap kegiatan di
madrasah diniyah dan pondok pesantren dengan demikian kepercayaan masyarakat terhadap
madrasah diniyah dan pondok pesantren akan semakin meningkat pula.

KESIMPULAN
Madrasah diniyah sangat mempengaruhi kebijakan dan program yang dilakukan
oleh madrasah diniyah dan hal ini yang menjadi kekuatan sekaligus ciri khas tersendiri bagi
diniyah hingga bisa bertahan sampai dengan sekarang dalam menjalankan program
programnya. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan mutu di kedua mardasah aliyah negri
tersebut merupakan baian dari team work yang harus selalu dilakukan bersama antara
madrasah diniyah dan pondok pesantren monitoring dan evaluasi dimualai dari perencanan,
pelaksanaan mutu pendidikan dan perbaikan supaya mutu lulusan sesuai kebutuhan
yang diharapkan masyarakat.

Keterbatasan sumber daya manusia dan anggaran menyebabkan monitoring dan


evaluasi terhadap unsur unsur tersebut kurang dilakukan. Pada level inputtidak dilakukan
monitoring dan evaluasi, pada level proses. Tindak lanjut dalam perbaikan mutu di
tiga madrasah aliyah negeri tersebut dilakukan secara terus menerus. Identifikasi masalah
yang dilaksanakan secara ilmiah masih terbatas, tindak lanjut perbaikan bersifat kreatif
buka proaktif guna meminimalisir masalah melalui tindakan prediktif.
REKOMENDASI

Dalam merencanakan mutu yang dilaksanakan di madrasah, madrasah harus


senantiasa menjaga komunikasi yang terbangun dengan pondok pesantren dan masyarakat
karena dengan jalinan komunikasi dan team work yang solid program program madrasah
diniyah akan berjalan dengan baik.Karena bagaimanapun program yang baik tidak akan
berjalan dengan sempurna tanpa ada dukungan dari pihak lain. Dalam merencanakan mutu
yang dilaksanakan di madrasah, madrasah harus senantiasa menjaga komunikasi yang
terbangun dengan pondok pesantren dan masyarakat karena dengan jalinan komunikasi
dan team work yang solid program program madrasah diniyah akan berjalan dengan baik.

REFERENSI

Deden Makbuloh, Manajemen mutu pendidikan Islam: model pengembangan teori


dan aplikasi system penjaminan mutu (RajaGrafindo Persada, 2011); Umiarso and
Imam Gojali, Manajemen mutu sekolah di era otonomi pendidikan: ‘menjual’
mutu pendidikan dengan pendekatan quality control bagi pelaku lembaga
pendidikan(IRCiSoD, 2010)
Siswanto Siswanto, ‘Desain Mutu Pendidikan Pesantren’, KARSA: Journal of Social and
Islamic Culture23, no. 2 (1 December 2015): 259–75,
https://doi.org/10.19105/karsa.v23i2.726

Anda mungkin juga menyukai