Oleh :
Arsinta Larasati
32142806J
HALAMAN JUDUL
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah
Negara
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
dengan baik dan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Karya tulis ini ditulis
Penulis menyusun karya tulis ilmiah ini dengan judul “ Penentuan Kadar
Glukosa pada Nasi Putih dan Nasi Hitam dengan Metode Luff Schoorl “ tidak
terlepas atas bimbingan dan petunjuk dari berbagai pihak. Oleh karena itu
2. Prof. dr. Marsetyawan HNE Soesatyo, M.Sc., Ph.D. selaku Dekan Fakultas
3. Dra. Nur Hidayati, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Fakultas Ilmu
4. Bapak dan Ibu dosen Universitas Setia Budi yang selalu memberikan
motivasi , ucapan terimakasih yang tak terhingga atas ilmu yang telah kalian
tulis ilmiah
v
7. Untuk sahabat kost saya Risca Losa, Riska Sukma, dan City Hajra
selama ini.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis menyadari bahwa karya
tulis ilmiah ini masih banyak kekurangan baik dari segi susunan serta cara
penulisan Karya Tulis Ilmiah. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat diharapkan demi perbaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga
karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan
Penyusun
vi
INTISARI
Arsinta Larasati, 2017. Penentuan Kadar Glukosa pada Nasi Putih Dan Nasi
Hitam dengan Metode Luff Schoorl. Program Studi D-III Analis Kesehatan,
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi. Pembimbing : Dian
Kresnadipayana, S.Si.,M.Si
Kata Kunci : kadar glukosa, nasi putih dan nasi hitam dan Luff Schoorl
vii
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
viii
2.3 Total Karbohidrat Dalam Bahan Pangan dan Metode
Analisanya .................................................................................. 12
2.4 Glukosa....................................................................................... 13
3.4.1 Populasi........................................................................... 20
0,1002 N ......................................................................... 21
ix
3.8 Alur penelitian ............................................................................. 23
0,1002 N ......................................................................... 24
Nasi Hitam....................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................P-1
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 5. Hasil Kadar Glukosa pada Nasi Putih Dan Nasi Hitam ......................... 27
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Glukosa............................................................................................ 13
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
tetapi beras merah dan beras hitam namun beras yang paling banyak
putih atau beras warna yang lain. Beras hitam merupakan salah satu jenis
Semakin tinggi nilai Indek Glikemik, maka semakin cepat bahan makanan
1
2
penyakit yang tidak dapat sembuh total, salah satu pengobatan penyakit
2011).
maka perlunya penentuan kadar glukosa pada nasi putih dan nasi hitam
dilaporkan.
a. Berapa kadar glukosa pada nasi putih dan nasi hitam dengan metode
Luff Schoorl ?
b. Apakah ada beda nyata antara kadar nasi putih dan nasi hitam ?
ini adalah :
a. Untuk mengetahui kadar glukosa pada nasi putih dan nasi hitam
b. Untuk mengetahui ada beda nyata anatara kadar nasi putih dan nasi
hitam
3
a. Bagi Peneliti
tentang perbedaan kadar glukosa pada nasi putih dan nasi hitam
b. Bagi Masyarakat
2.1 Beras
Beras dipilih menjadi pangan pokok karena sumber daya alam lingkungan
unsur yang dianut oleh kebanyakan orang yaitu kenyang dan nikmat.
2006).
4
5
dari pati dan protein ketiga disebut embrio diujung beras ada sebuah
(Wulandari, 2011).
lemak, serat, abu sebagian besar karbohidrat adalah dalam beras ialah
fraksi berantai lurus yaitu amilosa dan fraksi berantai cabang yaitu
warna (transparan atau tidak) dan tekstur nasi (lengket, lunak, keras,
atau pera). Beras memiliki warna yang berbeda-beda, hal ini disebabkan
beras yang berkaitan dengan mutu beras adalah sifat yang berkaitan
Karbohidrat 78,9
Lemak 0,7
Protein 6,8
Air 13,0
dan kulit ari yaitu aleuron dibuang sehingga beras putih hanya memiliki
sedikit aleuron. Karena kulit ari dari beras putih telah hilang selama
sebagai berikut:
Karbohidrat 85
Lemak 1,9
Protein 1,04
Air 10,5
Serat 0,8
Abu 0,4
ungu, dan biru pada bahan makanan. Antosianin utama pada beras
beras putih atau beras warna lain. Beras hitam memiliki rasa dan aroma
yang baik dengan penampilan yang spesifik dan unik. Bila dimasak, nasi
beras hitam warnanya menjadi pekat dengan rasa dan aroma yang
2.2 Karbohidrat
unsur utama yaitu karbon (C), hydrogen (H) dan oksigen (O). Susunan
karbohidrat yang dapat dicerna dan karbohidrat yang tidak dapat dicerna.
2011).
a. Monosakarida
b. Oligosakarida
satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa, maltose terdiri dari
glukosa dan satu molekul galaktosa (disebut juga gula susu karena
10
terdapat dalam air susu). Ketiga macam disakarida ini harus terlebih
c. Polisakarida
hati dan di otot. Ada beberapa jaringan tubuh seperti sistem syaraf
karbohidrat saja.
11
energi tubuh dan jika tidak cukup terdapat lemak di dalam makanan
dihindari lagi.
berlebihan
asam nukleat.
lemak dan kadar abu bahan pangan ditetapkan secara fisik atau kimia
a. Uji kualitatif karbohidrat antara lain uji molisch, uji seliwanoff, uji
Cara kimiawi :
2.4 Glukosa
Gambar 1. Glukosa
Yunani yaitu glukus yang berarti manis, karena memang nyata bahwa
glukosa mempunyai rasa manis. Nama lain dari glukosa antara lain
glukosa.
14
Karena hanya glukosa yang ditemukan dalam plasma darah dan sel
darah merah maka glukosa disebut juga sebagai gula darah. Glukosa
jaringan otot atau diubah menjadi lemak dan disimpan dalam jaringan
adiposa kadar glukosa bebas dalam darah selalu dijaga oleh tubuh dari
(Habibana, 2014).
adalah:
a. Sumber energi
aerob, dalam satu gram glukosa mengandung sekitar 3,75 kkal (16
15
tertentu.
atau kencing manis, jumlah glukosa darah lebih besar dari 130 mg
blanko dengan titrasi sampel ekuivalen dengan jumlah gula reduksi yang
ada dalam bahan atau larutan. Reaksi yang terjadi selama penentuan
karbohidrat cara ini mula-mula kuprioksida yang ada dalam reagen akan
16
putih berarti titrasi sudah selesai. Supaya perubahan warna biru menjadi
putih dapat tepat maka penambahan amilum diberikan pada saat titrasi
hampir selesai.
banyaknya glukosa.
Reaksi yang terjadi dalam penentuan gula cara Luff Schoorl dapat
2 CuI2 Cu2I2 + I2
Glukosa,
mL Laktosa Maltose
Fruktosa, gula
Na2S2O3 (mg) (mg)
invert (mg)
1 2,4 3,6 3,9
2 4,8 7,3 7,8
3 7,2 11,0 11,7
4 9,7 14,7 15,6
5 12,2 18,4 19,6
6 14,7 22,1 23,5
7 17,2 25,8 27,5
8 19,8 29,5 31,5
9 22,4 33,2 35,5
10 25,0 37,0 39,5
11 27,6 40,8 43,5
12 30,3 44,6 47,5
13 33,0 48,4 51,6
14 35,7 52,2 55,7
15 38,5 56,0 59,8
16 41,3 59,9 63,9
17 44,2 63,8 68,0
18 47,1 67,7 72,2
19 50,0 71,7 76,5
20 53,0 75,7 80,9
21 56,0 79,8 85,4
22 59,1 83,9 90,0
23 62,2 88,0 94,6
Sumber : Standard Nasional Indonesia (2008)
BAB III
METODE PENELITIAN
Setia Budi Surakarta. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret 2017.
3.2.1 Alat :
a. Buret 50 mL
b. Erlenmeyer 250 mL
e. Pipet Volume 25 mL
f. Pipet Volume 10 mL
g. Gelas Ukur 10 mL
h. Gelas Ukur 50 mL
i. Lampu Spirtus
k. Neraca Analitik
l. Corong
n. Kaki tiga
18
19
3.2.2 Bahan :
3.2.3 Reagen :
a. larutan H2SO4 4N
b. larutan KI 20 %
e. larutan amilum 1 %
penelitian ini adalah kadar glukosa dalam nasi putih dan nasi hitam.
dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel
20
3.4.1 Populasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah beras hitam dan
3.4.2 Sampel
populasi. Sampel dalam peneltian ini adalah sampel yang diambil dari
pedagang beras putih jenis C4 (nasi putih 1) dan beras hitam jenis
jenis mentik wangi (nasi putih 1) dan beras hitam jenis organik (nasi
a. Makanan yang diuji adalah nasi yang dimasak dengan rice cooker
menambahkan akuades 60 mL
dalam Erlenmeyer
2 mL
muda
22
mL
1997).
berikut:
23
Anova) :
b. Uji Anova satu jalan (one way) adalah jika nilai signifikasi (sig)
akuades 60 mL
24
250 mL
Dipipet 25 mL akuades + 25 mL
dipanaskan di atas api spirtus
Luff Schoorl,dimasukkan dalam
10 menit, kemudian
erlenmeyer 250 mL
didinginkan
sebagai berikut:
Pada penentuan kadar glukosa pada nasi putih dan nasi hitam
yang berupa glukosa dioksidasi oleh CuO dari reagen Luff Schoorl
oksidator kuat Seperti H2SO4 dalam larutan yang bersifat netral atau
26
27
4.1.2 Hasil Penetapan Kadar Glukosa Pada Nasi Putih Dan Nasi Hitam
Tabel 5 Menunjukkan hasil Kadar glukosa pada nasi putih dan nasi
Tabel 5. Hasil Kadar Glukosa pada Nasi Putih Dan Nasi Hitam
Rata – rata
No Nama Bahan Ulangan Kadar glukosa
Kadar Glukosa
Percobaan sampel (%)**
(%
1 Nasi putih 1 1 0,20
0,195
2 0,19
2 Nasi putih 2 1 0,16
0,155
2 0,15
3 Nasi hitam 1 1 0,13
0,125
2 0,12
4 Nasi hitam 2 1 0,11
0,090
2 0,07
Ket : ** Perhitungan Kadar Glukosa di Lampiran 2
yang diuji adalah nasi putih dan nasi hitam pada saat penambahan KI
sebagai kadar gula. Titrasi dihentikan jika sampel yang berwarna biru
tua hampir hitam hilang dan larutan berubah warna menjadi putih.
Pada penetapan kadar glukosa di dalam nasi putih dan nasi hitam
nasi putih dan nasi hitam agar tidak mengganggu dalam penetapan
kadar glukosa.
Pada gambar 2. Menunjukan hasil kadar glukosa pada nasi putih dan
nasi hitam
0,25
RATA-RATA KADAR GLUKOSA
0,2
0,15
0,1
0,05
0
Nasi putih 1 Nasi putih 2 Nasi hitam 1 Nasi hitam 2
SAMPEL
putih dan beras hitam. Jenis beras putih yang digunakan dalam
penelitian ini adalah beras putih jenis C4 (nasi putih 1) dan mentik
wangi (nasi putih 2). Hasil rata-rata kadar glukosa pada beras putih
yang digunakan dalam penelitian ini adalah beras hitam jenis premium
29
(nasi hitam 1) dan organik (nasi hitam 2) . Hasil rata-rata kadar glukosa
beras hitam jenis premium adalah 0,125 % dan pada beras hitam jenis
No. 30 Tahun 2013 bahwa mengkonsumsi gula lebih dari 50 gram per
4 sebagai berikut :
ANOVA
Kadar Glukosa
Sum of Mean
Squares Df Square F Sig.
Total .013 7
Way Anova). Uji anova ini berguna untuk mengetahui apakah sampel
yang diuji memiliki perbedaan yang nyata. Sebelum diakukan uji Anova
> 0,05 dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh berbeda secara
didapatkan nilai signifikasi (Sig) 0,985 > 0,05, yang berarti nilai ini
dilakukan uji Anova satu jalan (one way). Berdasarkan hasil dari uji
anova satu jalan di dapatkan nilai signifikasi (sig) 0,010 < 0,05. Nilai ini
lebih kecil dari 0,05 yang berarti ada perbedaan yang nyata kadar
glukosa nasi putih dengan nasi hitam. Uji lanjutan dilakukan dengan Uji
5.1 Kesimpulan
a. Sampel nasi putih 1 dan nasi putih 2 mengandung kadar glukosa rata -
% dan 0,090 %.
b. Ada beda nyata antara kadar glukosa dalam nasi putih dan nasi hitam
5.2 Saran
a. Perlunya analisis kadar glukosa pada nasi putih dan nasi hitam dengan
31
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009. “Beras Hitam Pangan Berkhasiat yang Belum Populer”. Balai
Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya
Genetik Pertanian. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian,
Vol. 31 No 2 Tahun 2009.
Muchtadi, D., 2011. Karbohidrat Pangan dan Kesehatan. Bandung: Alfa Beta,
CV.
P-1
Puspowidowati, A., 2011. “Penentuan Profil Gula Pereduksi dari Beras,
Jagung Giling dan Jagung Pipilan”. Skripsi. Surabaya: Fakultas
Farmasi, Universitas Airlangga.
Sudarmadji, S., B. Haryono, dan Suhardi. 1989. Analisa Bahan Makanan dan
Pertanian. Yogyakarta: Liberty.
Wulandari, A., 2011. Perjalanan Padi Menjadi Nasi. Bandung: CV Niaga Buku
Pendidikan.
P-2
Lampiran 1. Pembuatan Reagen
1000 248,18
= x 0,1 x
1000 1
= 24,818 gram
L-1
3. Larutan KIO3 0,1 N sebanyak 250 mL
250 214
= x 0,1 x
1000 6
= 0,8917 gram
Data penimbangan
Berat penimbangan
Koreksi kadar = x Normalitas yang dibuat
Berat perhitungan
0,8932
Koreksi kadar = x 0,1 N
0,8917
= 0,1002 N
L-2
4. Prosedur pembuatan larutan H2SO4 4N sebayak 450 mL
V1 x N1 = V2 x N2
V1 x 36 = 450 x 4
V1 = 50 ml
200 ml.
L-3
Lampiran 2. Data hasil perhitungan
B. Data Standarisasi
Tabel 2. Hasil standarisasi Na2S2O3 dengan KIO3
Volume
Hari Volume
Volume Bahan Titran
No Nama Bahan rata-rata
Ke- (mL) Na2S2O3
(mL)
(mL)
L-4
Perhitungan standarisasi
a. (V x N ) Na2S2O3 = (V x N ) KIO3
1,002
=
15,83
N Na2S2O3 = 0,0633
b. (V x N ) Na2S2O3 = (V x N ) KIO3
N Na2S2O3 1,002
=
10,57
N Na2S2O3 = 0,0947
Volume
Hari Volume
Volume
No Nama Bahan Titran Rata-Rata
Ke- Bahan (mL)
(mL)
Na2S2O3(mL)
L-5
D. Data Penetapan Kadar Glukosa Pada Nasi Putih Dan Nasi Hitam
1 25 20,00
2 25 1 20,10 20,07
3 25 20,10
Nasi putih 1
1 25 20,20
2 25 2 20,20 20,23
3 25 20,30
1 25 21,00
2 25 1 21,10 21,07
3 25 21,10
Nasi putih 2
1 25 21,30
2 25 2 21,20 21,23
3 25 21,20
1 25 23,10
2 25 1 23,00 23,07
3 25 23,10
Nasi hitam 1
1 25 23,10
2 25 2 23,20 23,17
3 25 23,20
1 25 23,60
2 25 1 23,50 23,53
3 25 23,50
Nasi hitam 2
1 25 24,10
2 25 2 24,10 24,07
3 25 24,00
L-6
Perhitungan Sampel
Ulangan percobaan ke 1
= 5,33 ml
2. Volume Na Thiosulfat
V2 = 3,3738
3. Tabel mg Glukosa
3 7,2
3,3738 x
4 9,7
1 2,5
0,3738
Kesetaraan mg glukosa untuk volume 0,3738 ml = x 2,5
1
= 0,9345 mg
mg
L-7
250
4. Pengenceran =
100
= 2,5 x
Kesetaraan mg glukosa x P
Kadar glukosa = x 100 %
Berat Bahan ( mg)
8,1345 x 2,5
= x 100 %
10,1679 x 1000
20,3363
= x 100 %
10.167,9
= 0,20 %
Ulangan percobaan ke 2
= 5,17 ml
2. Volume Na Thiosulfat
V2 = 3,2726
L-8
3. Tabel mg glukosa
3 7,2
3,2726 x
4 9,7
1 2,5
0,2726
Kesetaraan mg glukosa untuk volume 0,2726 = x 2,5
= 0,6815 mg
250
4. Pengenceran =
100
= 2,5 x
Kesetaraan mg glukosa x P
Kadar glukosa = x 100 %
Berat Bahan ( mg)
7,8815 x 2,5
= x 100 %
10,0196 x 1000
19,7037
= x 100 %
10.019,6
= 0,19 %
L-9
C. Sampel nasi putih 2
Ulangan percobaan ke 1
= 4,33 ml
2. Volume Na Thiosulfat
V2 = 2,7408
3. Tabel mg Glukosa
2 4,8
2,7408 x
3 7,2
1 2,4
0,7408
Kesetaraan mg glukosa untuk volume 0,7408 mL = x 2,4
1
= 1,7779 mg
mg
L-10
250
4. Pengenceran =
100
= 2,5 x
Kesetaraan mg glukosa x P
Kadar glukosa = x 100 %
Berat Bahan ( mg)
6,5779 x 2,5
= x 100 %
10,0102 x 1000
16,4447
= x 100 %
10.010,2
= 0,16 %
Ulangan percobaan ke 2
= 4,17 ml
2. Volume Na Thiosulfat
V2 = 2,6396
L-11
3. Tabel mg glukosa
2 4,8
2,6396 x
3 7,2
1 2,4
0,6396
Kesetaraan mg glukosa untuk volume 0,6396 = x 2,4
1
= 1,5351 mg
mg
250
4. Pengenceran =
100
= 2,5 x
Kesetaraan mg glukosa x P
Kadar glukosa = x 100 %
Berat Bahan ( mg)
6,3351 x 2,5
= x 100 %
10,1861 x 1000
15,8377
= x 100 %
10.186,1
= 0,15 %
L-12
E. Sampel Nasi hitam 1
Ulangan percobaan ke 1
= 2,48 ml
2. Volume Na Thiosulfat
V2 = 2,3485
3. Tabel mg Glukosa
2 4,8
2,3485 x
3 7,2
1 2,4
0,3485
Kesetaraan mg glukosa untuk volume 0,3485 ml = x 2,4
= 0,8364 mg
mg
250
4. Pengenceran =
100
= 2,5 x
L-13
5. Kadar glukosa pada nasi hitam 1
Kesetaraan mg glukosa x P
Kadar glukosa = x 100 %
Berat Bahan ( mg)
5,6364 x 2,5
= x 100 %
10,1225 x 1000
14,0910
= x 100 %
10.122,5
= 0,13 %
Ulangan percobaan ke 2
= 2,38 ml
2. Volume Na Thiosulfat
V2 = 2,2538
3. Tabel mg glukosa
2 4,8
2,2538 x
3 7,2
1 2,4
L-14
0,2538
Kesetaraan mg glukosa untuk volume 0,2538 = x 2,4
1
= 0,6091 mg
mg
250
4. Pengenceran =
100
= 2,5 x
Kesetaraan mg glukosa x P
Kadar glukosa = x 100 %
Berat Bahan ( mg)
5,4091 x 2,5
= x 100 %
10,9728 x 1000
13,5227
= x 100 %
10.972,8
= 0,12 %
G. Sampel nasi hitam 2
Ulangan percobaan ke 1
= 2,02 ml
L-15
2. Volume Na Thiosulfat
V2 = 1,9129
3. Tabel mg Glukosa
1 2,4
1,9129 x
2 4,8
1 2,4
0,9129
Kesetaraan mg glukosa untuk volume 0,9129 ml = x 2,4
1
= 2,1909 mg
mg
250
4. Pengenceran =
100
= 2,5 x
Kesetaraan mg glukosa x P
Kadar glukosa = x 100 %
Berat Bahan ( mg)
4,5909 x 2,5
= x 100 %
10,4213 x 1000
L-16
11,4772
= x 100 %
10.421,3
= 0,11 %
Ulangan percobaan ke 2
= 1,48 ml
2. Volume Na Thiosulfat
V2 = 1,4015
3. Tabel mg glukosa
1 2,4
1,4015 x
2 4,8
1 2,4
0,4015
Kesetaraan mg glukosa untuk volume 0,4015 = x 2,4
1
= 0,9636
L-17
250
4. Pengenceran =
100
= 2,5 x
Kesetaraan mg glukosa x P
Kadar glukosa = x 100 %
Berat Bahan ( mg)
3,3636 x 2,5
= x 100 %
10,8140 x 1000
8,4090
= x 100 %
10.814,0
= 0,07 %
L-18
Lampiran 3. Uji Statistik
mengetahui apakah data yang diperoleh terdistribusi normal atau tidak. Jika
sig > 0,05 maka data terdistribusi normal , jika sig < 0,05 maka data tidak
terdistribusi normal . Pada tabel didapatkan nilai Asymp sig sebesar 0,985
nilai ini > 0,05 maka dapat disimpulkan data terdistribusi normal.
ANOVA
Kadar Glukosa
Total .013 7
Dari tabel dapat dilihat nilai signifikan 0,010 dimana kriteria uji Anova
yaitu sig > 0,05 yang berarti HO diterima dan HI ditolak, sedangakan sig
L-19
< 0,05 maka H0 ditolak dan HI diterima. Dari data diatas dapat disimpulkan
bahwa ada perbedaan kadar glukosa antara nasi putIh dan nasi hitam.
Kadar Glukosa
a
Student-Newman-Keuls
Jenis Sampel N 1 2 3
Organik 2 .0900
MW 2 .1550 .1550
C4 2 .1950
L-20
Lampiran 4. Gambar Penelitian
L-21
Preparasi Nasi Hitam Prepasi Nasi Putih
L-22
Hasil Standarisasi Setelah Penambahan Hasil Standarisasi sebelum
H2SO4 Penambahan Amilum
L-23
Pemanasan Blanko Hasil Titrasi Blanko
Pemanasan Sampel
Titrasi sampel setelah Penambahan
H2SO4
L-24
Titrasi sampel sebelum penambahan
amilum Titrasi Sampel setelah penambahan
amilum
L-25