Anda di halaman 1dari 14

CHAPTER PENULISAN KARYA ILMIAH

I POPULER DAN MURNI


(Agus Lestari, M.Pd.)

1.1. Pendahuluan
Di era informasi yang semakin berkembang, menulis artikel ilmiah
bukan lagi tugas akademis yang hanya ditujukan kepada peneliti.
Semakin penting bagi penulis ilmiah untuk dapat mempresentasikan
penelitian mereka secara efektif ke berbagai lapisan masyarakat. Rahim
(2020) menjelaskan bahwa karya ilmiah merupakan karya tulis yang
berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan
oleh seorang penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal
secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya
ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk
membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek
tulisan. Maka sudah selayaknya jika tulisan ilmiah sering mengangkat
hal-hal yang baru actual dan belum pernah ditulis orang lain. Apabila,
tulisan tersebut sudah pernah ditulis dengan tema yang sama, tujuannya
adalah sebagai upaya pengembangan dari tema terdahulu, disebut juga
dengan penelitian lanjutan.
Menulis publikasi ilmiah yang populer dan murni bukan hanya seni
menyajikan gagasan dan temuan penelitian, namun juga kemampuan
menjembatani kesenjangan antara civitas akademika dan masyarakat
umum. Dalam studi buku ini, kami mengeksplorasi strategi penulisan
yang melibatkan pembaca dengan gaya yang menarik dengan tetap
menjaga kredibilitas dan integritas ilmiah. Dengan perkembangan
teknologi informasi, penelitian ilmiah dapat diakses oleh lebih banyak
orang dari pada sebelumnya. Namun, tantangan muncul dalam
menyajikan informasi ilmiah secara aksesibel tanpa mengorbankan
keakuratan atau kualitas penelitian (Assingkily, 2021). Oleh karena itu,
penting bagi penulis ilmiah untuk mengembangkan keterampilan dalam
penulisan karya ilmiah yang populer dan murni.
Penulisan karya ilmiah populer dan murni bertujuan untuk

Agus Lestari, M.Pd. 1


mencapai dua hal utama: pertama, menyampaikan informasi penelitian
dengan cara yang menarik dan dapat dicerna oleh berbagai pembaca;
kedua, mempertahankan integritas ilmiah dan keandalan informasi yang
disajikan. Dengan merangkul pembaca dari berbagai latar belakang,
penelitian dapat memiliki dampak yang lebih luas dan membantu
memperkuat hubungan antara dunia akademis dan masyarakat umum.
Penulisan karya ilmiah populer dan murni adalah seni menggabungkan
ketertarikan pembaca dengan keakuratan ilmiah. Dengan bahasa yang
jelas, contoh yang relevan, dan integritas ilmiah yang dijaga, penulis
dapat menciptakan karya yang tidak hanya memenuhi standar keilmuan
tetapi juga merangkul pemirsa yang lebih luas (Dama, et al., 2023).

1.2.Konsep Penulisan Karya Ilmiah Populer dan Murni


Dianto (2019) menyatakan bahwa penulisan ilmiah membahas
permasalahan dengan menggunakan metode ilmiah, menyajikan
penelitian dengan menggunakan bahasa baku dan tata bahasa penulisan
ilmiah, serta menggunakan kaidah ilmiah lainnya seperti obyektif, logis,
empiris, berdasarkan fakta, sistematis, sederhana, jelas dan konsisten.
Karya tulis ilmiah dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Karya tulis ilmiah
murni dan Karya tulis ilmiah populer. Perbedaan kedua teknik menulis
tersebut terletak pada materi yang disampaikan dan bahasa yang
digunakan. Sedangkan penulisan ilmiah murni didasarkan pada data dan
fakta nyata, menggunakan bahasa yang baku dan formal. Pada saat yang
sama, Karya tulis ilmiah populer memilih materi kekinian sehari-hari
yang disajikan dalam bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat
umum. Secara umum, publikasi hasil penelitian yang kaku dan
terstandar memerlukan keterampilan menulis karya tulis ilmiah populer.
Namun jangan mempopulerkan semua penelitian ilmiah, karena
popularitas dapat menghilangkan atau mengaburkan pengetahuan
ilmiah. Gunakan kedua teknik ini sesuai dengan kebutuhan dan
penempatan yang tepat.

1. Pengertian Penulisan Karya Ilmiah Populer


Penulisan karya ilmiah populer merupakan suatu bentuk
komunikasi ilmiah yang ditujukan untuk audiens non-ahli atau

Agus Lestari, M.Pd. 2


masyarakat umum dengan tujuan membuat informasi ilmiah menjadi
lebih dapat diakses dan dipahami oleh orang yang tidak memiliki latar
belakang ilmiah yang mendalam. Gaya penulisan ini mengutamakan
kejelasan, keakraban, dan daya tarik agar pembaca yang tidak terbiasa
dengan istilah dan konsep ilmiah dapat dengan mudah mengerti dan
menarik minat mereka terhadap topik tersebut (Supratman, 2020).
Penulisan karya ilmiah populer adalah upaya untuk menyajikan
pengetahuan ilmiah dalam bentuk yang dapat dicerna oleh pembaca
yang tidak memiliki pengetahuan spesifik dalam bidang tersebut.
Pendekatan ini membuka pintu akses kepada masyarakat umum untuk
terlibat dalam pemahaman dan apresiasi terhadap hasil penelitian ilmiah
(Pelger & Nilsson, 2016).
Penulis karya ilmiah populer perlu menghindari penggunaan
jargon ilmiah yang rumit dan seringkali sulit dipahami oleh non-ahli.
Bahasa yang digunakan harus sederhana dan jelas, menghindari istilah
teknis yang dapat membingungkan pembaca umum. Penting juga untuk
mencantumkan contoh, ilustrasi, atau analogi yang dapat memperjelas
konsep-konsep kompleks. Penggunaan ilustrasi dan analogi dapat
membantu memperjelas ide-ide abstrak dan menjadikan karya ilmiah
lebih aksesible bagi beragam pembaca (Setiorini, 2010). Dengan
demikian, penulisan karya ilmiah populer memiliki tujuan untuk
menjembatani kesenjangan antara penelitian ilmiah dan pemahaman
masyarakat umum, menjadikan ilmu pengetahuan lebih terbuka dan
relevan bagi berbagai lapisan masyarakat.

2. Pengertian Penulisan Karya Ilmiah Murni


Penulisan karya ilmiah murni adalah suatu proses penyusunan
tulisan ilmiah yang bersifat orisinal, sistematis, dan berlandaskan pada
metodologi penelitian yang cermat. Fokus utama dari penulisan karya
ilmiah murni adalah untuk menyumbangkan pengetahuan baru atau
mendalam pada suatu bidang ilmu tertentu. Tulisan ini ditujukan untuk
pembaca yang memiliki latar belakang ilmiah dan memiliki standar
kualitas tinggi dalam penyajian argumentasi dan temuan. Karya ilmiah
murni adalah hasil penelitian yang dihasilkan melalui pendekatan
sistematis, dengan tujuan mengembangkan pengetahuan di bidang

Agus Lestari, M.Pd. 3


tertentu dan menyumbangkan temuan orisinal yang dapat diandalkan.
Dalam konteks penulisan karya ilmiah murni, metodologi penelitian
menjadi unsur kunci (Hasnunidah, 2017). Franklin & Ballan, (2001).
menyatakan, "Metode penelitian harus dipilih dengan hati-hati untuk
memastikan bahwa proses pengumpulan data, analisis, dan interpretasi
bersifat akurat dan dapat diandalkan."
Ketepatan dalam menyajikan hasil penelitian, analisis yang
mendalam, dan penarikan kesimpulan yang sesuai dengan data yang
ditemukan adalah elemen-elemen penting dalam penulisan karya ilmiah
murni. Ketepatan dan ketelitian dalam penulisan menjadi kunci dalam
menjaga keaslian dan kualitas karya ilmiah murni. Karya ilmiah murni
juga diharapkan memberikan kontribusi signifikan terhadap literatur
ilmiah yang sudah ada. Sebuah karya ilmiah murni harus mampu
mengidentifikasi celah-celah pengetahuan, merinci kontribusinya
terhadap literatur yang ada, dan memberikan pandangan baru terhadap
topik yang diteliti (Anggito & Setiawan, 2018; Agustianti, et al., 2020).
Dengan demikian, penulisan karya ilmiah murni bertujuan untuk
menciptakan pengetahuan baru, meningkatkan pemahaman kita
tentang dunia, mencari dan memberikan solusi dari problematika yang
terjadi serta memajukan disiplin ilmu tertentu dengan pendekatan
metodologi ilmiah.

3. Perbedaan Antara Penulisan Karya Ilmiah Populer dan Karya Ilmiah


Murni
Penulisan karya ilmiah popular tentunya meliliki perbedaan
dengan penulisan karya ilmiah murni, perbedaan itu terletak pada
tujuan penulisan, audiens target, Gaya penulisan dan Bahasa, Tingkat
kedalaman pemahaman, serta konstribusi terhadap pengetahuan ilmiah
(Dianto, 2019; Wijana, 2013; Setyorini, 2020; Efendi et al., 2022). Berikut
ini penjelasan lebih lanjut terhadap perbedaan tersebut.
a. Tujuan Penulisan:
Karya Ilmiah Populer bertujuan untuk menyampaikan informasi
ilmiah kepada pembaca yang tidak memiliki latar belakang ilmiah secara
mendalam, dengan fokus pada kejelasan dan keakraban. Sedangkan
Karya Ilmiah Murni bertujuan untuk menyumbangkan pengetahuan baru

Agus Lestari, M.Pd. 4


atau mendalam pada suatu bidang ilmu tertentu melalui penelitian
sistematis dan orisinal.
b. Audiens Target:
Karya Ilmiah Populer diitujukan untuk masyarakat umum atau
pembaca non-ahli yang ingin memahami konsep ilmiah tanpa kesulitan.
Sedangkan Karya Ilmiah Murni ditujukan untuk para peneliti, ilmuwan,
dan akademisi yang memiliki latar belakang ilmiah yang mendalam.
c. Gaya Penulisan dan Bahasa:
Karya Ilmiah Populer menggunakan bahasa yang sederhana,
menghindari jargon ilmiah, dan menekankan pada kejelasan dan daya
tarik. Berbeda dengan Karya Ilmiah Populer, Karya Ilmiah Murni lebih
menggunakan bahasa teknis dan khusus, disertai dengan rincian
metodologi penelitian yang sistematis.
d. Tingkat Kedalaman Pemahaman:
Melihat dari Tingkat kedalaman pemahaman Karya Ilmiah Populer
menyajikan informasi dengan cara yang dapat dipahami oleh pembaca
awam tanpa pengetahuan ilmiah yang mendalam. Sedangkan Karya
Ilmiah Murni memerlukan pemahaman ilmiah yang lebih tinggi dan
terbiasa dengan metode penelitian yang digunakan.
e. Kontribusi terhadap Pengetahuan Ilmiah:
Penulisan karya ilmiah dituntut untuk memberikan konstribusi
terhadap pengetahuan, terdapat perbedaan antara penulisan Karya
Ilmiah Popular dengan Karya Ilmiah Murni yaitu: Karya Ilmiah Populer
memberikan gambaran umum dan pemahaman konsep-konsep ilmiah
tanpa memberikan kontribusi signifikan terhadap literatur ilmiah.
Sedangkan Karya Ilmiah Murni diarahkan untuk memberikan kontribusi
orisinal dan signifikan terhadap pengetahuan ilmiah di bidang tertentu.

4. Upaya kolaborasi Penulisan Karya Ilmiah Populer dan penulisan


karya ilmiah murni.
Kolaborasi antara penulisan karya ilmiah populer dan karya ilmiah
murni dapat memberikan manfaat besar bagi ilmu pengetahuan.
Kolaborasi ini dapat menciptakan jembatan antara dunia ilmiah yang
mendalam dan masyarakat umum yang lebih luas. Adanya kolaborasi ini
dapat membantu menyampaikan temuan ilmiah dengan cara yang lebih

Agus Lestari, M.Pd. 5


aksesible tanpa mengorbankan keakuratan dan kecermatan ilmiah.
Kolaborasi antara peneliti dan penulis ilmiah populer dapat membantu
menghubungkan hasil penelitian dengan pembaca yang lebih luas,
menjembatani kesenjangan pemahaman dan meningkatkan apresiasi
terhadap kontribusi ilmiah (Siregar & Harahap, 2019; Hermawan, 2019).
Pada dasarnya, penulisan karya ilmiah murni dapat diintegrasikan
dengan penulisan karya ilmiah populer melalui berbagai cara, termasuk
penyajian temuan penelitian dalam bahasa yang lebih sederhana,
penggunaan ilustrasi yang mendukung, dan penekanan pada dampak
praktis dari penelitian tersebut. Ketika penulis ilmiah murni bekerja
sama dengan penulis ilmiah populer, informasi ilmiah dapat disampaikan
dengan cara yang lebih mengundang minat, namun tetap
mempertahankan integritas dan keakuratan.

1.3.Gaya Penulisan yang Menarik


Gaya penulisan yang efektif bukan hanya tentang menyampaikan
informasi, tetapi juga tentang membangun koneksi emosional dan
intelektual antara penulis dan pembaca. Penelitian ini membahas
strategi konkret yang dapat membantu penulis meningkatkan
keterlibatan pembaca dan memperkuat dampak karya ilmiah mereka.
Gaya penulisan karya ilmiah sering kali dianggap kering dan monoton,
namun keefektifan komunikasi ilmiah tidak harus dikorbankan demi
keketatan formalitas. Gaya penulisan yang menarik dapat meningkatkan
pemahaman, menarik perhatian pembaca, dan memastikan bahwa
pesan penelitian disampaikan dengan jelas dan efektif.
Gaya penulisan memainkan peran penting dalam menentukan
apakah karya ilmiah akan dipahami dan diapresiasi oleh pembaca atau
tidak. Pemilihan kata, struktur kalimat, dan penggunaan ragam bahasa
dapat mempengaruhi tingkat keterlibatan pembaca dan persepsi
terhadap kebermaknaan penelitian. Gaya penulisan yang menarik dapat
memudahkan pembaca untuk terlibat dalam materi, menguatkan
pengertian mereka terhadap konten, dan pada gilirannya, meningkatkan
nilai keseluruhan karya ilmiah (Widiyastuti, et al., 2023).
Berdasarkan telaah yang telah disampaikan diatas, maka penting
memperhatikan strategi meningkatkan keterlibatan pembaca. yaitu:

Agus Lestari, M.Pd. 6


1. Bahasa yang Jelas dan Menyentuh Hati
Dalam dunia karya ilmiah yang seringkali dipenuhi dengan
terminologi khusus dan struktur yang kompleks, penting untuk
memahami bahwa bahasa bukan hanya sarana untuk menyampaikan
informasi, tetapi juga sebuah alat yang mampu merangkul hati pembaca.
Karya ilmiah seringkali diidentikan dengan bahasa yang kering dan
formal, mengisolasi diri dari kemungkinan untuk menyentuh hati
pembaca. Namun, apakah kompleksitas konsep ilmiah harus selalu
disertai oleh ketidakhangatan dalam penyampaian.
Kejelasan dalam bahasa ilmiah dimulai dengan pemilihan kata
yang tepat. Kata-kata yang jelas dan spesifik tidak hanya menghilangkan
ambiguitas, tetapi juga memberikan fondasi yang kuat untuk memahami
konsep-konsep ilmiah. Pilihan kata yang cermat dan ekspresif membantu
menciptakan bahasa yang tidak hanya jelas tetapi juga menarik perasaan
pembaca (Lindsay, 2020). Hal ini dapat meningkatkan daya tarik karya
ilmiah untuk audiens yang lebih luas. Kemudian peran struktur kalimat
yang baik dalam menciptakan alur pemikiran yang mudah diikuti.
Struktur kalimat yang efektif tidak hanya meningkatkan kejelasan tetapi
juga memperindah susunan kalimat (Wibowo, 2011).
Elemen empati dalam bahasa dapat merentangkan jembatan
antara penulis dan pembaca. Memahami kekhawatiran, kebutuhan, dan
perspektif pembaca dapat memperkaya karya ilmiah. Penggunaan
anekdot atau cerita pendek sebagai sarana untuk menyentuh hati
pembaca. Kisah-kisah kecil dapat memberikan dimensi emosional yang
memperkaya pengalaman membaca. Dalam menggabungkan bahasa
yang jelas dengan kelembutan yang menyentuh hati, penulis dapat
menciptakan karya ilmiah yang tak hanya informatif tetapi juga meresapi
perasaan dan pikiran pembaca. Dengan menghormati kejelasan sebagai
fondasi dan menyentuh hati sebagai puncaknya, karya ilmiah dapat
menjadi medium yang lebih holistik, mendekati pembaca dengan penuh
kecerdasan dan kehangatan (Herman, 2013).
2. Penggunaan Contoh dan Ilustrasi yang Relevan
Dalam mengejar tujuan menyajikan karya ilmiah yang populer dan
murni, penulis dapat memanfaatkan kekuatan contoh dan ilustrasi.
Dengan mengakui keberagaman audiens, memilih contoh yang tepat,

Agus Lestari, M.Pd. 7


dan merancang ilustrasi yang informatif, penulisan karya ilmiah dapat
menjadi lebih menarik tanpa kehilangan akurasi ilmiah. Contoh
membantu dalam mengklarifikasi konsep yang kompleks, memberikan
pengertian yang lebih baik kepada pembaca. Dalam hal ini, kejelasan
tidak mengorbankan kedalaman ilmiah. Ilustrasi tidak hanya menghias
teks, tetapi juga dapat memvisualisasikan data dan temuan penelitian,
membuat informasi lebih mudah dicerna dan diingat oleh pembaca
(Winarto, Suhardiyanto & Choesin, 2016).
Memasukkan contoh yang relevan dengan kehidupan sehari-hari
pembaca dapat menjembatani kesenjangan antara dunia ilmiah dan
pengalaman mereka sendiri. Ini mengundang pembaca untuk merasa
terlibat dan memiliki ketertarikan pribadi. Memilih contoh yang
memadai tanpa kehilangan akurasi ilmiah merupakan seni yang perlu
dikuasai oleh penulis. Penulis harus menyoroti pentingnya menjaga
keseimbangan ini untuk menjaga integritas karya ilmiah.
Memasukkan contoh konkret dan ilustrasi visual dapat membuat
konsep-konsep abstrak menjadi lebih mudah dipahami. Penyertaan studi
kasus atau grafik yang jelas dapat meningkatkan daya serap pembaca
terhadap materi yang kompleks.
3. Kesesuaian dengan Kepentingan Pembaca
Menyesuaikan gaya penulisan dengan kepentingan pembaca
membantu meningkatkan daya tarik. Penulis perlu memahami audiens
target dan menyajikan informasi dengan cara yang memenuhi
kebutuhan dan ekspektasi mereka (Sutopo, 2023).

1.4. Karya Ilmiah Murni dan Berbobot


Dalam era di mana kebutuhan akan penulisan ilmiah yang dapat
diakses oleh berbagai lapisan masyarakat semakin mendesak, penulis
karya ilmiah berhadapan dengan tantangan unik. Bagaimana kita bisa
menciptakan karya ilmiah yang tidak hanya mencerminkan
keberbobotan ilmiah tetapi juga memiliki daya tarik yang memikat dan
mampu meresapi keberagaman audiens. Karya Ilmiah Murni dan
berbobot harus mempunyai landasan menghargai Ketelitian dan
Keberbobotan, Diskusi ini dimulai dengan menyelidiki prinsip-prinsip
murni dan berbobot dari karya ilmiah. Pada topik ini menyoroti esensi

Agus Lestari, M.Pd. 8


ketelitian ilmiah, mulai dari pemilihan kata hingga struktur argumen.
Landasan ini diperkuat pada kesesuaian dengan metode penelitian
sebagai fondasi karya ilmiah yang kokoh.
Penulis dapat memahami betapa pentingnya menyentuh lapisan
pembaca yang lebih luas, membuka pintu bagi perbincangan yang lebih
luas dan memperkuat dampak penelitian. Elemen kepraktisan dengan
menyoroti pentingnya relevansi dengan kehidupan sehari-hari melalui
penggunaan contoh dan ilustrasi. Melalui strategi praktis untuk
mencapai harmoni antara karya ilmiah yang murni dan popular, mampu
menyajikan karya ilmiah sebagai narasi yang memikat menjadi fokus,
dengan penekanan khusus pada pemilihan kata dan gaya bahasa yang
dapat menjaga kualitas ilmiah sambil tetap menarik (Lee, 2022).
Berdasarkan pemaparan teori diatas, dalam penyusunan karya
ilmiah yang murni dan berbobot setidaknya lakukan beberapa hal
berikut:
1. Cek Fakta dengan Teliti
Untuk menjaga integritas ilmiah, setiap klaim atau informasi harus
diperiksa dengan teliti. Mengutamakan keakuratan fakta memberikan
dasar yang kuat bagi karya ilmiah yang dapat dipercaya. Informasi yang
digunakan dalam karya ilmiah harus berasal dari sumber yang
terpercaya. Menguji keandalan sumber adalah langkah kritis untuk
memastikan akurasi informasi. Kemudian prinsip cross-verification
sebagai pendekatan untuk memastikan bahwa informasi yang disajikan
telah diverifikasi melalui beberapa sumber independen, meningkatkan
keandalan dan validitasnya (Koterwas, et al, 2021).
Penting untuk merencanakan dan mempertimbangkan sumber
informasi sejak tahap awal penulisan. Hal ini membentuk dasar kuat
untuk kelengkapan dan ketelitian informasi. Dalam proses penyusunan
dan pengembangan, sebaiknya penulis memverifikasi setiap klaim dan
fakta yang akan disajikan, ini akan menciptakan dasar informasi yang
solid.
2. Integritas Ilmiah dalam Pemilihan Sumber
Pemilihan sumber yang dapat dipercaya dan dihormati di dalam
komunitas ilmiah mendukung integritas karya ilmiah. Memastikan
bahwa referensi berasal dari penelitian yang terkemuka meningkatkan

Agus Lestari, M.Pd. 9


kredibilitas keseluruhan karya. Sumber informasi yang digunakan harus
dapat dipertanggungjawabkan dan diakui sebagai terpercaya dalam
bidangnya. Hal ini penting untuk membangun fondasi karya ilmiah yang
dapat diandalkan. Dalam menghindari bias dan menjaga integritas,
prinsip keseimbangan dan keterwakilan, menjadi poin krusial. Pemilihan
sumber yang mencakup berbagai sudut pandang dan perspektif
membantu menciptakan karya ilmiah yang adil dan obyektif. Pentingnya
memilih sumber yang terkini dan relevan untuk menjamin bahwa karya
ilmiah tetap relevan dan berdasarkan informasi terbaru. Pemilihan
sumber dari berbagai disiplin ilmu dapat merangsang pemikiran kreatif
dan mendukung integritas ilmiah. Ini membantu melibatkan pembaca
dalam pemahaman yang lebih menyeluruh dan berimbang (Soelistyarini,
2013).
3. Jelasnya Penyajian Metode Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian dibutuhkan akan jelasnya dalam
mendokumentasikan setiap langkah penelitian. Mendetailkan proses
penelitian dengan jelas tidak hanya menghindari kebingungan pembaca
tetapi juga memberikan rasa kepercayaan terhadap kualitas karya
ilmiah. Penting transparansi dalam pemilihan metode penelitian. Dalam
menyajikan metode penelitian, penulis perlu menjelaskan dengan tuntas
mengapa suatu metode dipilih, bagaimana metode tersebut
diimplementasikan, dan bagaimana relevansinya terhadap pertanyaan
penelitian.
Penggunaan visualisasi, seperti diagram atau grafik, untuk
membantu pembaca memahami langkah-langkah penelitian secara
intuitif. Visualisasi ini membantu menciptakan narasi yang lebih dinamis
dan menarik (Setiyanto, et al., 2023). Penting juga untuk menggunakan
bahasa yang jelas dan sederhana dalam menjelaskan metode penelitian.
Ini memastikan bahwa pembaca dari berbagai latar belakang dapat
mengerti tanpa kesulitan, menciptakan keterbacaan yang luas. Detail
yang jelas tentang metode penelitian membantu membuka proses
penelitian kepada pembaca yang mungkin tidak terbiasa dengan
terminologi ilmiah. Penjelasan yang baik membantu pembaca
memahami bagaimana temuan tersebut ditemukan, penyajian metode
penelitian yang jelas adalah kunci untuk menciptakan karya ilmiah yang

Agus Lestari, M.Pd. 10


informatif dan menginspirasi.

DAFTAR PUSTAKA
Agustianti, R., Nussifera, L., Angelianawati, L., Meliana, I., Sidik, E. A.,
Nurlaila, Q., ... & Hardika, I. R. (2022). Metode Penelitian
Kuantitatif Dan Kualitatif. Tohar Media.
Anggito, A., & Setiawan, J. (2018). Metodologi penelitian kualitatif. CV
Jejak (Jejak Publisher).
Assingkily, M. S. (2021). Metode Penelitian Pendidikan (Panduan Menulis
Artikel Ilmiah dan Tugas Akhir). Penerbit K-Media.
Dama, L., Sugito, F. A., Umar, F. A., Pakaya, M., Halidu, S., Katili, A. Y., ...
& Adji, H. S. (2023). Menulis Dilihat dari Berbagai Sudut Pandang.
Ideas Publishing.
Dianto, I. (2019). Penulisan Ilmiah Murni dan Populer (Teori dan Praktik).
Al-Mau'izhah: Jurnal Ilmu Keislaman dan Ilmu-Ilmu Sosial, 5(1), 85-
101.
Efendi, E., Marpaung, A. F., Wicaksana, B. E., & Amali, R. N. (2022).
Efektivitas Penggunaan Artikel Ilmiah terhadap Kepuasan
Informasi bagi Mahasiswa UINSU di Era digitalisasi. JURNAL
EDUKASI NONFORMAL, 3(2), 244-252.
Franklin, C., & Ballan, M. (2001). Reliability and validity in qualitative
research. The handbook of social work research methods, 4(273-
292).
Hasnunidah, N. (2017). Metodologi penelitian pendidikan. Yogyakarta:
media akademi.
Herman, D. (2013). Storytelling and the Sciences of Mind. MIT press.
Hermawan, I. (2019). Teknik menulis karya ilmiah berbasis aplikasi dan
metodologi. Hidayatul Quran.
Koterwas, A., Dwojak-Matras, A., & Kalinowska, K. (2021). Dialogical
teaching of research integrity: an overview of selected methods.

Agus Lestari, M.Pd. 11


Facets, 6(1), 2138-2154.
Lee, D. (2022). The ethics of extrapolation: Science fiction in the
technical communication classroom. Technical Communication
Quarterly, 31(1), 77-88.
Lindsay, D. (2020). Scientific writing= thinking in words. Csiro Publishing.
Pelger, S., & Nilsson, P. (2016). Popular science writing to support
students’ learning of science and scientific literacy. Research in
Science Education, 46, 439-456.
Rahim, Abd. Rahman. (2020). Cara Praktis penulisan Karya Ilmiah. Zahir
Publishing.
Setiorini, R. A. (2010). Analisis penggunaan tata bahasa indonesia dalam
penulisan karya tulis ilmiah: Studi kasus artikel ilmiah. Visi
Pustaka, Perpustakaan Nasional RI, 12(1), 16-24.
Setiyanto, S., Utomo, I. C., Dawis, A. M., Yuliati, T., Nugraha, N. B.,
Maniah, M., ... & Syujak, A. R. (2023). MULTIMEDIA DAN SAINS
PENERAPAN TEKNOLOGI UNTUK PENELITIAN DAN PENYAMPAIAN
INFORMASI. Penerbit Widina.
Setyorini, R. (2020). PENINGKATAN KREATIVITAS MENULIS ARTIKEL
ILMIAH POPULER MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY
BASED LEARNING (IBL): Array. DIALEKTIKA Jurnal Pemikiran dan
Penelitian Pendidikan Dasar, 10(1), 419-431.
Siregar, A. Z., & Harahap, N. (2019). Strategi dan teknik penulisan karya
tulis ilmiah dan publikasi. Deepublish.
Soelistyarini, T. D. (2013). Pedoman Penyusunan Tinjauan Pustaka dalam
Penelitian dan Penulisan Ilmiah. Universitas Airlangga, 1-6.
Supratman, S. (2020). Permasalahan dalam Komunikasi Sains. Global
Komunika: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 3(2), 76-85.
Sutopo, A. H. (2023). Menguasai Seni Desain Buku: Panduan
Komprehensif. Topazart.
Wibowo, W. (2011). Cara cerdas menulis. Penerbit Buku Kompas.
Widiyastuti, N. E., Sanulita, H., Waty, E., Qani'ah, B., Purnama, W. W.,

Agus Lestari, M.Pd. 12


Tawil, M. R., ... & Rumata, N. A. (2023). INOVASI &
PENGEMBANGAN KARYA TULIS ILMIAH: Panduan Lengkap Untuk
Penelitian dan Mahasiswa. PT. Sonpedia Publishing Indonesia.
Wijana, I. D. P. (2013). Pemakaian Bahasa Dalam Karya Ilmiah Populer.
Jurnal Arbitrer, 1(1), 19-36.
Winarto, Y. T., Suhardiyanto, T., & Choesin, E. M. (Eds.). (2016). Karya
Tulis Ilmiah Sosial: Menyiapkan, Menulis, dan Mencermatinya.
Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Agus Lestari, M.Pd. 13


PROFIL PENULIS

Agus Lestari, M.Pd.


Dosen Administrasi Pendidikan
Universitas Jambi

Penulis lahir di Ponorogo tanggal 16 Agustus 1989, putra dari


pasangan Bapak Soimun dan Ibu Rusmini, dengan istri bernama
Luthfiaturrohmah, S.Pd. Merupakan Dosen di Program Studi
Administrasi Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jambi, menyelesaikan studi S1 di Program Studi Pendidikan
Agama Islam Jurusan Tarbiyah STAIN Ponorogo tahun 2012, dan
menyelesaikan S2 di Pascasarjana Prodi Manajemen Pendidikan Islam
IAIN Ponorogo tahun 2017. Setelah menyelesaikan studi penulis aktif
mengabdi didunia Pendidikan diantaranya pernah menjadi EO Pameran
Buku, Tenaga Kependidikan, Guru dan saat ini menjadi Dosen yang aktif
melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi. Beberapa karya yang
terpublikasi bisa ditelusuri melalui link berikut ini.
https://scholar.google.com/citations?user=GAwd1M8AAAAJ&hl=id .

Agus Lestari, M.Pd. 14

Anda mungkin juga menyukai