Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PROSES DAN PROSEDUR PENYUSUNAN TULISAN ILMIAH POPULER

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Penulisan Ilmiah Populer

Dosen Pengampu : Mukoyimah, M. Sos

Disusun Oleh:

1. Yanuar Ilham P 30422021


2. Bramantyo Dwi Wahyu Sugiantoro 30422097
3. Muhammad Ghilman Kafa 30422098
4. Rizki Khanif Harika 30422106
5. Jihan Nabillatun Rosyiqoh 30422153
6. Nuha Lubaba 30422158

KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

UIN KH. ABDURRAHMAN WAHID PEKALONGAN

2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Karya ilmiah populer adalah sebuah karya yang menggabungkan kedalaman


penelitian ilmiah dengan penyajian yang dapat dipahami oleh khalayak yang lebih
luas. Biasanya, karya ilmiah populer menghindari istilah teknis yang sulit dipahami
dan lebih fokus pada menjelaskan konsep-konsep kompleks dengan cara yang
sederhana dan menarik. Tujuannya adalah untuk membuat informasi ilmiah dapat
dijangkau oleh banyak orang, mendorong minat pada topik tertentu, dan tetap
menjaga akurasi serta keandalan dari konten yang disampaikan. Dalam menulis
karya ilmiah populer, hal-hal yang perlu diperhatikan, seperti pemilihan topik, gaya
bahasa, struktur tulisan, revisi dan penyuntingan serta masih banyak lagi. Dengan
memperhatikan aspek-aspek tersebut, karya ilmiah populer dapat memberikan
informasi yang bernilai, mudah dicerna, dan menarik bagi berbagai kalangan
pembaca.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses dan prosedur dalam menyusun karya tulis ilmiah populer?
2. Bagaimana cara menulis karya ilmiah populer yang baik dan menarik?

C. Tujuan

1. Mengetahui proses dan prosedur menyusun karya tulis ilmiah populer


2. Mengetahui bagaimana karya ilmiah populer yang baik dan menarik
3. Mengetahui hal hal yang perlu diperhatikan pada saat menulis karya ilmiah
populer
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pra-Penulisan

Menulis merupakan suatu kegiatan pengekspresian dari apa yang dilihat, didengar,
dan dirasakan kedalam sebuah tulisan dengan bahasa aksara. Menulis dapat meningkatkan
kemampuan kognitif seseorang, hal tersebut menjadi aspek penting untuk dilakukan dalam
pengembangan skill maupun cara berkomunikasi. Dari kebiasaan seseorang dalam hal
menulis maka akan mudah untuk membuat suatu karya tulis, baik itu ilmiah maupun non
ilmiah. beberapa orang mungkin kesulitan atau terbatah-batah dalam menyampaikan
sesuatau, oleh karena itu menulis dapat menyampaikan sebuah pesan dalam bentuk tulisan. 1

Menulis bukanlah suatu pekerjaan yang mudah, membutuhkan kemampuan yang


memadai untuk menuangkan ide dalam bentuk sajian yang sederhana, mudah dipahami
orang lain, dan tetap mempertahankan kriteria keilmuan itu sendiri. Contohnya dalam
menulis suatu informasi, ilmu, aataupun pengetahuan yang pembahasannya tergolong berat
seperti filsafat, maka penulisan filsafat dalam bentuk populer sangat diperlukan agar filsafat
tidak lagi dipahami sebagai pemikiran yang menyulitkan dan mudah dipahami oleh
masyarakat awam.

Aktivitas menulis sebagai proses transfer ilmu maupun informasi dari ilmuan untuk
dipublikasikan kepada orang lain atau masyarakat. Aktivitas menulis harus dilakukan
sesuai dengan ketentuan dan penulis mengetahui dan menerapkan teknik penulisan yang
baik dan bahasanya sesuai dengan genre tulisan.

Sebelum menulis atau menyusun karya ilmiah, ada berbagai tahapan yang perlu
dilakukan antara lain adalah :

1. Tahap persiapan atau pra-penulisan


adalah ketika penulis menyiapkan diri, mengumpulkan informasi, merumuskan
masalah, menentukan fokus, mengolah informasi, menarik tafsiran terhadap realitas
yang dihadapi, berdiskusi, membaca, mengamati, dan hal-hal lain yang dapat

1 Nafisah sarah “Langkah-langkah menulis artikel ilmiah populer, materi bahasa Indonesia” Bobo.id 2023
memperkaya masukan kognitif yang akan diproses selanjutnya. Selain itu, dalam
tahap persiapan dilakukan juga pemilihan masalah atau topik dalam hal ini meliputi:

a) Topik yang akan di pilih harus yang ada di sekitar penulis.


b) Topik yang di pakai harus topik yang paling menarik dari topik yang ada.
c) Pembahasan harus terpusat pada segi lingkup sempit dan terbatas.
d) Memilki data dan fakta yang obyektif dan mencukupi.
e) Harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya meskipun sedikit.
f) Harus memiliki sumber acuan atau bahan kepustakaan yang bisa dijadikan
referensi.

Yang kedua pembatasan topik atau penentuan judul, dalam hal ini meliputi :
a) Pembatasan topik harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah
dilakukan.
b) Penentuan judul dapat dilakukan sebelum penulisn karya ilmiah atau setelah
selesai penulisan karya ilimiah tersebut.
c) Pembuatan kerangka karangan (outline)
d) mulai menyusun kerangka karangan.
e) Pembuatan rencana daftar isi dari karya ilmiah

2. Pengumpulan Data
Tahap pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan peristiwa, mencariinformasi
melalui wawancara informan, mencari informasi melalui pencatatan dokumendalam
kartu data, melakukan eksperimen di laboratorium, melakukan rekaman audio,dan
catatan lapangan yang lengkap yang diperlukan dalam tahap-tahap penelitian.

3. Pengorganisasian atau Pengonsepan


Setelah pengumpulan data, maka hal yang dilakukan setelahnya adalah pengonsepan
data. Pada tahap ini dilakukan penyeleksian data yang diperoleh dari berbagai referensi.

4. Penyuntingan Konsep
Sebelum mengetik konsep, penelitian harus memeriksa data yang sudah
dianalisistersebut. Hal-hal yang tidak koheren atau penjelasan yang berulang-ulang
dapat diedit.

5. Tahap Penyajian
Dalam tahap penyajian, peneliti siap menyusun karya ilmiah tersebut untuk dibaca
oranglain. Maka, penataan segi teknis dan materi harus diperhatikan dengan cermat oleh
peneliti karya ilmiah.

B. Penulisan

Penulisan berasal dari kata tulis. Penulisan mempunyai arti pada kelas kata benda,
sehingga artikel/penulisan dapat merujuk pada nama orang, tempat, atau segala sesuatu dan
apapun yang terbuat darinya. Sedangkan karya tulis ilmiah adalah suatu karya tulis yang
ditulis berdasarkan suatu teks, pernyataan atau pendapat orang lain, baik dipublikasikan
maupun tidak sangat banyak. Karya ilmiah ada dua jenis, yaitu karya ilmiah murni dan
karya ilmiah populer.2

a. Karya ilmiah murni


Karya ilmiah murni adalah karya ilmiah yang disajikan secara sistematis, teoritis,
dan bersifat ilmiah. Kajian yang ditulis di dalamnya meliputi hasil dari sebuah
penelitian. Selain itu, dalam penulisan karya ilmiah murni perlu menggunakan
beberapa variabel agar bisa mendapatkan sebuah kesimpulan akhir. Adapun ciri-ciri
dari karya ilmiah murni adalah sebagai berikut.

• Tema atau ide tulisan yang digunakan adalah sebuah permasalahan


kehidupan yang pemecahannya dengan cara mengaplikasikan metode ilmiah
sehingga kurang bisa menjangkau masyarakat awam.
• Isi karya ilmiah murni ini bersifat spesifik, berkesinambungan, koheren, dan
jujur.
• Bahasa yang digunakan baku.
• Cara penulisannya sistematis dan mematuhi kaidah-kaidah penulisan karya
ilmiah.
• Cakupan bahasannya bab per bab

b. Karya ilmiah populer


Istilah ilmu pengetahuan populer (popular science) adalah suatu proses perubahan
atau terjemahan dari bahasa ilmiah ke bahasa populer, untuk menyederhanakan

2 Sumantri, Filsafat Ilmu, Suatu Penghantar Populer, Jakarta; pustaka sinar harapan, 1984.
berbagai hal dipahami oleh masyarakat awam. Arti Awam disini ada orang atau
sekelompok orang yang kurang paham khusus untuk kedalaman ilmu pengetahuan.
karya ilmiah yang ditulis dengan menggunakan bahasa populer lebih mudah
dipahami oleh pembaca dan lebih luwes, baik dari bahasa maupun isi kontennya.
Berbeda dengan karya ilmiah murni yang menggunakan kaidah-kaidah kepenulisan
karya ilmiah, karya ilmiah populer ini menggunakan kaidah-kaidah keilmuan.
Teks ilmiah populer dianggap penting karena bisa bertindak sebagai jembatan
antara ilmuwan dan masyarakat. Ilmu pengetahuan populer merupakan sarana
komunikasi antara ilmuwan dan masyarakat (baca: masyarakat umum).
Adapun ciri-ciri dari karya ilmiah populer :
• Tema tulisan yang diangkat berupa fakta objektif dan mengenai
permasalahan yang berkaitan dengan masyarakat sekitar.
• Bahasa yang digunakan lebih santai dan tidak baku sehingga mudah
dipahami oleh pembaca yang awam sekalipun.
• Cara penulisannya sistematis, tetapi tidak berdasarkan kaidah-kaidah
penulisan karya ilmiah yang mencakup bahasan bab per bab

Gaya penulisan

Memahami gaya menulis tidak hanya meningkatkan keterampilan menulis, tetapi


juga keterampilan berbicara secara umum. Artinya dengan memahami berbagai jenis
tulisan, komunikasi yang Anda buat akan lebih efektif. Faktanya, dilaporkan bahwa
salah satu teknik terpenting untuk komunikasi yang efektif adalah dengan menggunakan
gaya penulisan yang sesuai dengan tujuan. Ada empat gaya penulisan yaitu

1. Persuasif
Gaya penulisan persuasif digunakan untuk mempersuasi atau membujuk pembaca
agar mengambil suatu keputusan. Saat membuat konten produk, misalnya, artikel
harus memaksa atau membujuk pembaca untuk membeli produk tersebut. Teks
persuasif ditulis dengan menggunakan temuan penelitian dan pemikiran logis,
sehingga mempunyai pemikiran dan pendapat penulis. Mengutip Owl Cation untuk
meyakinkan pembaca bahwa mereka setuju dengan sudut pandang penulis, esai
jenis ini sering kali dibenarkan dan beralasan. Tulisan jenis ini juga dikatakan
negatif karena memuat opini penulisnya. Tulisan persuasif sering digunakan
untuk:brosur, periklanan, kolom opini, proposal bisnis, cover letter,recomendetion
latter, review jasa/produk, marketing peaces.
2. Naratif
Esai naratif adalah tulisan yang menceritakan suatu cerita secara jelas dari awal
hingga akhir. Tujuan utama dari esai jenis ini adalah untuk menceritakan sesuatu
yang menarik minat pembaca. Penulis harus memasukkan peristiwa kilas balik agar
lebih terhubung dengan penonton dan pembaca. Selain itu, menggunakan karakter
dan dialog untuk menceritakan kisah yang lengkap merupakan ciri khas dari
penceritaan. Di tempat kerja, tim pemasaran sering menggunakan buletin ini untuk
memunculkan ide promosi penjualan. Selain itu, artikel berita juga digunakan untuk
berbagai tujuan, seperti:biografi, screenplays, memoir, puisi, Novel, cerpen.

3. Eksposisi
Dalam gaya ekspositori, teks harus disusun agar memudahkan pembaca memahami
apa yang disampaikan. Gaya penulisan ekspositori berfokus pada detail seperti latar,
karakter, atau peristiwa.

4. Deskriptif
Tujuan penulisan deskriptif adalah membuat pembaca merasa seolah-olah dirinya
sendiri yang mengalami peristiwa atau peristiwa yang digambarkan dalam teks.
Penulis dapat menggunakan ide dan perbandingan untuk memberikan penjelasan
yang jelas kepada pembaca. Saat menggunakan teks deskriptif, harus mampu
menciptakan gambaran bagi pembaca melalui deskripsi. Dalam kebanyakan kasus,
esai deskriptif merupakan esai yang lebih pribadi, mandiri, dan pendek. Contoh
penggunaan teks deskriptif adalah laporan profil perusahaan pada website
perusahaan. Secara umum, tulisan deskriptif juga dapat ditemukan pada puisi, jurnal
pribadi, dan surat kabar.

C. Revisi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian revisi adalah peninjauan
(pemeriksaan) kembali untuk perbaikan. Ditinjau dari definisinya kata refisi menuju pada
pengertian “melihat kembali atau meninjau ulang isi tulisan”oleh karan itu pada tahap
revisi,penulis dapat memeriksa rancangan tulisanya untuk langkah perbaikan. Perbaikan
tersebut dilakukan untuk memodifikasi ke arah yang lebih baik. Itu sebabnya, tugas akhir
maupun pekerjaan sering direvisi untuk mencapai hasil akhir yang diinginkan atau sesuai
standar. Sedangkan kata revisi dalam penulisan buku adalah aktivitas pasca penulisan, yang
mana seseorang meneliti ulang atau mengkaji lebih dalam mengenai tulisan yang dibuatnya
untuk memastikan apakah ada kesalahan atau tidak. 3 Tujuan revisi pada aktivitas akademik
adalah mendorong mahasiswa memiliki standarisasi dalam penulisan karya ilmiah yang
baik dan sesuai kaidah. Misalnya saja saat proses tugas akhir maupun skripsi, untuk hasil
yang optimal harus bersamaan dengan tahapan revisi. Selain itu, tujuan revisi adalah
menghasilkan karya yang sesuai standar dan berkualitas. Ada tiga Jenis Jenis Revisi,
diantaranya:

1. Revisi Teknis
Revisi teknis ini berkaitan dengan isi dari skripsi atau penelitian yang kalian ajukan.
Revisi ini terjadi apabila hasil akhir atau kesimpulan yang kalian buat kurang
memberikan hasil memuaskan dan membahas inti isi suatu karya. Setiap instusi,lembaga
dan perguruan tinggi memiliki aturan tersendiri terkait proses revisi.

2. Revisi Non Teknis


Jenis revisi ini tidak ada hubunganya dengan isi atau kandungan sebuah suatu karya
namun revisi lebih memfokuskan ketepatan tanda baca dan penulisan kata baku yang
ada di skripsi atau sebuah penelitian.

3. Revisi Ulang
Sesuai namanya, istilah tersebut dipakai jika ada kesalahan yang sifatnya substansial.
Jenis revisi ini cukup serius, hal ini karena kita harus mengulang secara hampir
keseluruhan hasil dari tulisan yang kita buat.

Perbedaan Istilah Revisi dan Evaluasi

Setelah memahami pengertian revisi adalah tahapan untuk melakukan perbaikan


dalam tugas akhir maupun pekerjaan di dunia seni kreatif, apa bedanya dengan evaluasi?
Sekilas keduanya memang fokus dengan perbaikan, namun keduanya memiliki
perbedaan4 sebagai berikut:

• Evaluasi
Berdasarkan laman resmi Universitas Raharja, evaluasi adalah penaksiran atau
penilaian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi tentang kinerja

3 Universitas medan area, Teknik penulisan karya ilmiah dan tahapan proses penulisannya, agribisnis.uma.
ac.
4 Perpustakaan.uns.ac.id, menulis karya ilmiah dalam bahasa Indonesia, digilib. Uns.ac. id.
sesuatu, baik itu metode, manusia, maupun peralatan, dan informasi tersebut
digunakan sebagai penentu saat mengambil keputusan. Singkatnya, evaluasi adalah
pengukuran dan perbaikan suatu kegiatan yang sedang dilaksanakan.

• Revisi
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, revisi adalah pemeriksaan
kembali, pembaharuan, yang dilakukan untuk sebuah perbaikan.

D. Publikasi

Publikasi dalam penulisan ilmiah populer secara umum dapat diartikan sebagai
upaya untuk menyebarkan pemikiran dan gagasan seseorang atau sekelompok orang
dalam bentuk tinjauan ilmiah atau laporan penelitian yang sederhana dan ilmiah seperti
studi tindakan kelas dan studi, esai, buku atau artikel yang lebih kompleks.
Publikasi ini merupakan bukti kemampuan akademik seseorang, karena hasil penelitian
yang dipublikasikan dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain. 5 Terdapat lima jenis
jenis publikasi antara lain:

• Presentasi pada forum ilmiah


b. Menjadi pemrasaran/nara sumber pada seminar atau loka karya ilmiah.
c. Menjadi pemrasaran/nara sumber pada koloqium atau diskusi ilmiah

• Laporan hasil penelitian


Laporan hasil penelitian yang disusun menjadi artikel ilmiah
diterbitkan/dipublikasikan dalam majalah ilmiah/jurnal ilmiah diedarkan secara
nasional dan terakreditasi.

• Makalah berupa tinjauan ilmiah di bidang pendidikan formal dan pembelajaran


Makalah tinjauan ilmiah adalah karya tulis guru yang berisi ide/gagasan penulis
dalam upaya mengatasi berbagai masalah pendidikan formal dan pembelajaran yang
ada di satuan pendidikannya (di sekolah/madrasahnya).

• Tulisan Ilmiah popular


Karya ilmiah populer adalah tulisan ilmiah yang dipublikasikan di media massa
(koran, majalah, atau sejenisnya).

5 Tritjhajo Danny Penulisan karya ilmiah tuntunan bagi mahasiswa hal 85.
• Publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan, dan/atau pedoman guru
Buku pelajaran adalah buku berisi pengetahuan untuk bidang ilmu atau mata
pelajaran tertentu dan diperuntukkan bagi siswa pada suatu jenjang pendidikan
tertentu atau sebagai bahan pegangan mengajar guru, baik sebagai buku utama atau
buku pelengkap.

Adapun prosedur yang perlu dikuti dalam proses publikasi sebagai berikut:
1. Kirimkan naskah lengkap artikel tersebut pada pihak redaksi atau pengelola jurnal,
dan beritahukan pada pihak redaksi bahwa anda sudah mengirimkannya.

2. Segeralah revisi naskah tersebut sesuai catatan redaksi jika pihak redaksi
mengembalikan dengan catatan (revisi). Jarang sekali suatu naskah langsung diterima
dan diterbitkan. Adanya revisi menunjukkan bahwa naskah tersebut masih layak
untuk dipublikasikan.

3. Jika belum memahami isi catatan redaksi mengenai revisi tersebut, sebaiknya segera
pula untuk menanyakan.

4. Kirimkan kembali naskah yang sudah revisi tersebut kepada pihak redaksi. Jika masih
ada catatan dari redaksi maka segera pula untuk direvisi sesuai catatan tersebut. Jika
sudah tidak ada revisi maka ditunggu saja proses penerbitannya.

5. Jika membutuhkan proses yang cepat, maka sebaiknya meminta surat pernyataan
bahwa artikel tersebut sudah diterima (layak) oleh redaksi dan masih dalam proses
terbit.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Penulisan ilmiah yang populer menggabungkan keakraban dan kemudahan dalam


membaca dengan keakuratan dan kedalaman informasi. Dalam konteks ini, penyajiannya
didasarkan pada penelitian yang kuat, tetapi disampaikan dengan cara yang mudah
dipahami oleh pembaca yang luas. Hal ini melibatkan penggunaan bahasa yang jelas dan
tata bahasa yang baik tetapi, tetap mempertahankan standar keilmiahan. Tujuannya
adalah untuk memastikan informasi yang kompleks serta dapat diakses oleh berbagai
kalangan pembaca tanpa mengorbankan keakuratan dan kredibilitasnya. Penyusunan
tulisan ilmiah populer melibatkan pemilihan topik yang menarik, riset mendalam untuk
mengumpulkan data, pembuatan outline untuk struktur tulisan, penulisan yang
memperhatikan tata bahasa dan sumber yang terpercaya, serta tahap revisi dan
penyuntingan guna meningkatkan kualitas sebelum publikasi. Proses ini penting untuk
memastikan tulisan ilmiah memiliki landasan kuat, informasi yang tepat, serta disajikan
dengan jelas dan informatif kepada pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Sumantri, Filsafat Ilmu, Suatu Penghantar Populer, Jakarta; pustaka sinar harapan, 1984.

Universitas medan area, Teknik penulisan karya ilmiah dan tahapan proses
penulisannya, agribisnis.uma. ac.

Tritjhajo Danny Penulisan karya ilmiah tuntunan bagi mahasiswa hal 85.

Perpustakaan.uns.ac.id, menulis karya ilmiah dalam bahasa Indonesia, digilib. Uns.ac.


id.

Nafisah sarah “Langkah-langkah menulis artikel ilmiah populer, materi bahasa


Indonesia” Bobo.id 2023

Anda mungkin juga menyukai