TUGAS BESAR I
Jawaban Nomor 2
Tema : Pengaruh Media Sosial dalam Pemasaran: Mempelajari
strategi dan pengaruh media sosial terhadap citra merek,
keterlibatan konsumen, dan penjualan.
Judul : Tanggapan Masyarakat Siber Mengenai Faith-Based
Marketing Communication Dalam Promosi Produk
Cryptocurrency di Indonesia
Link Artikel Jurnal : https://sinta.kemdikbud.go.id/journals/profile/2809
Jawaban Nomor 3
Tidak di translate karena ini jurnal nasional
Jawaban Nomor 4
Aditia Saputra
Universitas Mercu Buana, Indonesia
PENDAHULUAN
Ketertarikan masyarakat modern kepada aset investasi dalam bentuk mata uang
kripto atau Cryptocurrency, saat ini mengalami peningkatan di seluruh dunia.
Cryptocurrency menjadi yang terpopuler seperti Bitcoin dan telah ditransaksikan
sebanyak 330.000 kali per hari pada bulan Desember 2020 dan memiliki
pencapaian 400.000 transaksi pada awal bulan Januari 2021. Pada tahun 2020,
jumlah pelaku perdagangan Cryptocurrency di Indonesia mencapai lebih dari 1,5
juta orang dengan total pembayaran perdagangan Cryptocurrency mencapai Rp
22.671 triliun. Bahkan di tahun 2021, Cryptocurrency Investor Report di
Indonesia yang dikelola oleh Tokenomy dan Indodax yang merupakan
Cryptocurrency Exchange di Indonesia menyebutkan jika usia muda memiliki
kecenderungan dan ketertarikan lebih tinggi masuk ke dunia Cryptocurrency.
Jumlah pembayaran yang begitu masif menjadi ketertarikan yang kuat di tengah
masyarakat, termasuk di Indonesia. Riset dari Asosiasi Blockchain Indonesia
mencatat bahwa masyarakat di Indonesia menjadi pasar potensial untuk
perdagangan aset crypto. Hal ini tercermin dari jumlah pengguna Indodax yang
terkonsentrasi pada perkiraan usia 20-30 tahun. Meningkatnya keinginan
masyarakat akan investasi crypto, menjadi perdebatan antara pro dan kontra
terkait hukum halal atau haramnya Cryptocurrency yang banyak dibahas oleh
masyarakat. Di tengah-tengah pro dan kontra tersebut, produk Cryptocurrency
yang dibuat di Indonesia justru mencoba memasuki pasar Indonesia dengan
melakukan promosi/pemasaran menggunakan simbol-simbol agama, atau dapat
disebut sebagai strategi Faith-Based Marketing.
Komunikasi pemasaran berbasis agama atau biasa disebut dengan konsep Faith-
based Marketing pada produk keuangan, khususnya crypto di Indonesia masih
terbatas. Indonesia dinilai tepat untuk menjadi pencarian pada penelitian ini.
Peneliti memilih I-COIN sebab token ini merupakan satu-satunya Cryptocurrency
buatan Indonesia yang dipromosikan dengan FbM. Selain itu, profil pendiri I-
COIN beserta keluarganya yang dianggap sebagai tokoh relijius Islam membuat I-
COIN mendapat perhatian dari masyarakat siber Indonesia yang masih
memperdebatkan tentang hukum Cryptocurrency secara syariah.
TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini memiliki tujuan sebagaimana dalam bentuk mencari tahu bagaimana
cara mempromosikan suatu produk yang dianggap sudah menarik perhatian dari
kalangan muda hingga kepada orang yang sudah berumur 30 keatas. Salah satu
pemasaran yang dilakukan di dalam media ini adalah dengan menguhubungkan
kepada ke agamaan yang di mana dapat dinilai sebagai suatu keefektivitasan
dalam mempercayai produk ini.
TINJAUAN PUSTAKA
Pemasaran dalam konteks ini adalah tempat terjadinya pertemuan transaksi jual-
beli atau tempat bertemunya penjual dan pembeli. Pemasaran berarti juga
melakukan suatu aktivitas penjualan dan pembelian suatu produk atau jasa,
didasari oleh kepentingan atau keinginan untuk membeli dan menjual.
Kotler selanjutnya memberikan batasan bahwa teori pasar memiliki dua dimensi
yaitu dimensi sosial dan dimensi ekonomi. Dimensi sosial yaitu terjadinya
kegiatan transaksi atas dasar suka sama suka. Sementara dimensi ekonomi yaitu
terjadinya keuntungan dari kegiatan transaksi yang saling memberikan kepuasan.
Pemasaran ini juga ditunjukan sebagai targer dari adanya aturan-aturan yang
dilakukan dalam bentuk strategi pemasaran, marketing mix, adanya suatu produk,
harga, cara melakukan promosi, hingga distribusi.
Dalam penelitian ini juga dapat diketahui bahwa pemasaran dalam bentuk produk
harus dilakukan melalui promosi yang di mana kegiatan tersebut dapat ditujukan
kepada orang-orang yang menginginkannya. Promosi sendiri dapat diartikan
sebagai produk yang sudah diciptakan, harga juga sudah ditetapkan, dan tempat
(lokasi layout) yang sudah disediakan, artinya produk sudah benar-benar siap
untuk dipasarkan dan dijual.
METODE PENELITIAN
Data yang digunakan bersumber dari komentar masyarakat siber di media sosial
Instagram sebagai data primer penelitian. Riset ini memunculkan bahwa pengguna
instagram sudah sudah tercatat sebanyak 19,1 juta pengguna dengan adanya
ketertarikan yang diinginkannya. Platform ini dinyatakan sebagai pengguna
terbesar dalam media sosial.
HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian ini dapat dijelaskan bahwa I-COIN dapat dipromosikan dengan
pendekatan Faith-based Marketing (FbM). Point ini dapat dilihat dari berbagai
pemberitaan promosi yang ditunjukan kepada masyarakat dengan menggunakan
beberapa narasi keagamaan. Narasi keagamaan dalam promosi I-COIN yang
ditemukan oleh peneliti antara lain: (1) penggunaan kata “to the heaven” sebagai
bentuk keuntungan yang ditawarkan pada pengguna Crypto; (2) Penggunaan kata
“Insya Allah (dengan izin Allah) to the moon”; dan (3) Ajakan ikhtiar untuk
kelancaran yang berkaitan dengan adanya keuntungan yang didapat.