Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hutan merupakan suatu pondasi alam dalam menyediakan dan

mengendalikan berbagai kebutuhan manusia, seperti udara, air dan sebagainya.

Selain sebagai sumber daya alam hutan juga merupakan faktor ekonomi dilihat dari

hasil-hasil yang dimilikinya. Namun, bersamaan itu pula sebagai dampak negatif atas

pengelolaan hutan yang eksploitatif dan tidak berpihak pada kepentingan rakyat,

pada akhirnya menyisakan banyak persoalan, salah satu diantaranya ialah kebakaran

hutan. Dampak negatif yang ditimbulkan oleh kebakaran hutan cukup besar

mencakup kerusakan ekologis, menurunnya keanekaragaman hayati, merosotnya

nilai ekonomi hutan dan produktivitas tanah, bahkan menjadi permasalahan lintas

negara karena asapnya yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat serta

mengganggu transportasi baik darat, sungai, danau, laut dan udara.

Kebakaran hutan dan lahan terjadi disebabkan oleh 2 (dua) faktor utama yaitu

faktor alami dan faktor kegiatan manusia yang tidak terkontrol. Faktor alami antara

lain oleh pengaruh El-Nino yang menyebabkan kemarau berkepanjangan sehingga

tanaman menjadi kering. Tanaman kering merupakan bahan bakar potensial jika

terkena percikan api yang berasal dari batubara yang muncul dipermukaan ataupun

dari pembakaran lainnya baik disengaja maupun tidak disengaja. Hal tersebut

menyebabkan terjadinya kebakaran bawah (ground fire) dan kebakaran permukaan


1

(surface fire). Dua tipe kebakaran tersebut merusak semak belukar dan tumbuhan

bawah hingga bahan organik yang berada di bawah lapisan serasah seperti humus,

gambut, akar pohon ataupun kayu yang melapuk. Apabila lambat ditangani

kebakaran dapat terjadi meluas sehingga menimbulkan kebakaran tajuk (crown fire)

Laporan Kegiatan Koordinasi Pengendalian Kebakaran Hutan


Kabupaten Mempawah Tahun 2017
dimana kebakaran ini merusak tajuk pohon. Akan tetapi tipe kebakaran terakhir ini

dapat terjadi juga karena adanya sembaran petir. Faktor kegiatan manusia yang

menyebabkan kebakaran hutan dan lahan antara lain adanya kegiatan membakar

sampah di dalam hutan, namun bara bekas pembakaran sampah tersebut tidak

dipadamkan. Adanya kegiatan pembukaan lahan dengan teknik tebang-tebas-bakar

yang tidak terkontrol, biasa dilakukan oleh perusahaan HTI dan peladang berpindah

ataupun menetap. Pembakaran secara disengaja untuk mendapatkan lapangan

penggembalaan atau tempat berburu, serta akibat membuang puntung rokok yang

menyala secara sembarangan.

B. Tujuan

1. Mengevaluasi dan menganalisa program pencegahan dan penanggulangan

kebakaran hutan di Kabupaten Mempawah.

2. Sosialisasi dampak dari kebakaran hutan terhadap lingkungan.

3. Menganalisa solusi dari permasalahan kebakaran hutan di Kabupaten

Mempawah.

4. Meningkatkan koordinasi dan sinergisme serta komitmen bersama antar instansi

terkait dan stakeholder dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran

hutan di Kabupaten Mempawah.


2

Laporan Kegiatan Pengembangan Desa Mandiri Pangan Tahun 2015 Kabupaten Mempawah
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

Sejak tahun 2006 Badan Ketahanan Pangan Pusat melaksanakan upaya


pemberdayaan masyarakat miskin melalui Kegiatan Desa Mandiri Pangan (Desa
Mandiri Pangan). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat desa dalam pengembangan usaha produktif berbasis sumber daya
lokal, peningkatan ketersediaan pangan, peningkatan daya beli dan akses pangan
rumah tangga, untuk dapat memenuhi kecukupan gizi rumah tangga. Sedangkan
kegiatan Desa Mandiri Pangan di Kabupaten Mempawah telah bergulir sejak
tahun 2009 dan telah dilaksanakan di 5 desa yang terdapat di 5 Kecamatan.

Berikut adalah lokasi-lokasi desa di Kabupaten Mempawah yang telah


mendapatkan program Demapan dari Kementerian Pertanian.

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2014


TAHAP PERSIAPAN TAHAP TAHAP TAHAP Desa Proses Desa Proses Desa Proses
1. Ds Sui Duri I Kec. PENUMBUHAN PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN Mandiri Mandiri Mandiri
Sui Kunyit 1. Desa Sui Duri I 1. Desa Sui Duri I 1. Desa Sui Duri I
2. Ds. Sengkubang Kec. Sui Kunyit Kec. Sui Kunyit Kec. Sui Kunyit
Kec Mempawah 2. Ds Sengkubang 2. Ds Sengkubang 2. Desa Sengkubang
Hilir Kec Mempawah Kec Mempawah Kec Mempawah
Hilir Hilir Hilir
TAHAP PERSIAPAN TAHAP TAHAP TAHAP Desa Proses Desa Proses
Total : 2 Desa 1. Desa Pak Bulu PENUMBUHAN PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN Mandiri Mandiri
2 Kec Kec Anjongan 1. Desa Pak Bulu 1. Desa Pak Bulu 1. Desa Pak Bulu
Kec Anjongan Kec Anjongan Kec Anjongan

TAHAP PERSIAPAN TAHAP TAHAP TAHAP Desa Proses


Total : 3 Desa 1. Desa Peniti PENUMBUHAN PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN Mandiri
3 Kec Besar Kec 1. Desa Peniti 1. Desa Peniti 1. Desa Peniti
Segedong Besar Besar Kec Besar Kec
Kec Segedong Segedong Segedong

TAHAP PERSIAPAN TAHAP TAHAP TAHAP


Total : 4 Desa 1. Desa PENUMBUHAN PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN
4 Kec Sui Bakau Kecil 1. Desa Sui Bakau 1. Desa Sui Bakau 1. Desa Peniti
2

Kec Mempawah Kecil Kec Kecil Kec Besar Kec.


Timur Mempawah Mempawah Timur Segedong
Timur

DST DST
Total : 5 Desa 2. Desa 2. Desa Sui Bakau DST
5 Kec Sui Bakau Kecil Kecil Kec
Kec Mempawah Mempawah
Timur Timur

Laporan Kegiatan Pengembangan Desa Mandiri Pangan Tahun 2015 Kabupaten Mempawah
DST DST
Total : 3 Desa
3 Kec

DST
Total : 2 Desa
2 Kec

Desa yang terpilih untuk mendapat bantuan kegiatan Desa Mandiri Pangan
diberikan dana sebesar Rp. 100.000.000,00. Alokasi dana tersebut dapat
digunakan untuk mengembangkan wilayahnya menjadi sentra produksi pangan
yang kedepannya diharapkan desa tersebut bisa mandiri dalam penyediaan
bahan pangan.

Dalam perjalanannya, kegiatan Demapan ini yang masih berjalan dengan baik
dalam sirkulasi keuangan dan pengembangan kegiatannya adalah di Desa Sungai
Bakau Kecil. Pelaksanaan kegiatan Demapan sampai saat ini berjalan dengan
baik. Sistem simpan pinjam dana untuk anggota dari dana Demapan, budidaya
ikan lele, bercocok tanam sayuran masih dilaksanakan dengan baik. Hanya saja
perkembangan yang terjadi belum dapat dirasakan oleh desa-desa yang
bersinggungan dengan desa Sungai Bakau Kecil.

Pemenuhan kebutuhannya baru berkembang di tingkat masyarakat desa tersebut


saja. Sedangkan untuk desa-desa lain yang mendapat bantuan kegiatan Demapan,
masih belum menunjukkan perkembangan yang signifikan. Berikut adalah
dokumentasi kegiatan Demapan di Desa Sungai Bakau Kecil.

Laporan Kegiatan Pengembangan Desa Mandiri Pangan Tahun 2015 Kabupaten Mempawah
Simpan pinjam untuk anggota

Budidaya Ikan lele

Laporan Kegiatan Pengembangan Desa Mandiri Pangan Tahun 2015 Kabupaten Mempawah
Budidaya Ikan Air Tawar (Nila)

Pertemuan Demapan yang melibatkan Tim Teknis Kabupaten

Laporan Kegiatan Pengembangan Desa Mandiri Pangan Tahun 2015 Kabupaten Mempawah
Hasil panen tanaman Kangkung
Pemberian Program Kegiatan Desa Mandiri Pangan di Kabupaten Mempawah
berupa bantuan dana sudah selesai dilaksanakan. Kegiatan yang dilakukan oleh
kabupaten saat ini hanya bersifat monitoring dan evaluasi serta pengadaan
kegiatan pelatihan atau pertemuan yang dimaksudkan untuk menjaga kegiatan
ini tetap dilaksanakan dan dana yang telah diberikan tetap bergulir yang
harapannya dana tersebut dapat berkembang dan bisa membantu masyarakat
miskin dalam upaya kemandirian penyediaan bahan pangannya sendiri.

Kegiatan pembinaan yang dilakukan di Kabupaten Mempawah pada tahun 2015


adalah sebagai berikut :

a. Kegiatan Pelatihan Kelompok Afinitas Demapan


Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Pertemuan Badan Ketahanan Pangan dan
Pelaksana Penyuluhan dan sasarannya adalah anggota kelompok afinitas
Demapan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk membantu kelompok afinitas
dalam pengelolaan organisasinya agar menjadi lebih baik dan juga membantu
anggota kelompok dalam mengembangkan kemampuannya terutama dalam
pengolahan bahan pangan dan juga membuka wawasan anggota afinitas
dalam pengembangan usaha yang dilakukannya agar dapat mandiri dalam
mengembangkan kreatifitas dan berbasis bisnis.

Narasumber kegiatan ini narasumber tenaga ahli dan kabupaten. Beberapa


materi yang diberikan dalam kegiatan pelatihan kelompok afinitas tersebut
adalah sebagai berikut :
- Pengembangan Pangan Lokal untuk Mendukung Ketahanan Pangan.
2

Narasumber : Yan Eryanti Mussa, S.Hut


Materi : (a). Pembuatan Pangan Olahan dari Ubi Kayu (Singkong)
(b). Pembuatan Pangan Olahan dari Ubi Jalar.
(c). Pembuatan Pangan Olahan dari Talas.

Laporan Kegiatan Pengembangan Desa Mandiri Pangan Tahun 2015 Kabupaten Mempawah
(d). Pembuatan Pangan Olahan dari Jagung.
(e). Pembuatan Pangan Olahan dari Sagu.
(f). Pembuatan Pangan Olahan dari Pisang.

- Administrasi Kelompok.
Narasumber : H. Dana Suryadi, SP
Materi : Administrasi Pembukuan Kelompok (Buku Induk
Anggota, Buku Kegiatan Kelompok, Buku Tamu, Buku
Ekspedisi)

- Konsep Pertanian Organik.


Narasumber : Usman Nasrin, S.PKP
Materi : Kegiatan Produksi Pertanian Organik, meliputi : Pra
Produksi, Produksi, Panen dan Agroindustri).

- Pertanian berbasis Agribisnis.


Narasumber : Suma Ruslian (Pengelola P4S ACS Sungai Kunyit)
Materi : Membangun jaringan dan akses pemasaran.

Laporan Kegiatan Pengembangan Desa Mandiri Pangan Tahun 2015 Kabupaten Mempawah
Pembukaan Kegiatan Pelatihan Kelompok Afinitas Oleh Kepala BKP3

Pengarahan Kepala BKP3 Kab. Mempawah

Laporan Kegiatan Pengembangan Desa Mandiri Pangan Tahun 2015 Kabupaten Mempawah
Peserta Pelatihan Antusias Mengikuti Kegiatan Pelatihan

Penyampaian Materi oleh Narasumber

Laporan Kegiatan Pengembangan Desa Mandiri Pangan Tahun 2015 Kabupaten Mempawah
Penyampaian Materi Oleh Narasumber

Penyampain Materi oleh Narasumber

Laporan Kegiatan Pengembangan Desa Mandiri Pangan Tahun 2015 Kabupaten Mempawah
b. Evaluasi Akhir Kegiatan Demapan
Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Sungai Bakau Kecil Dusun Kedaung.
Sasaran dari kegiatan ini adalah Kelompok Afinitas, Tim Pangan Desa,
Lembaga Keuangan Desa dan penyuluh pendamping.

Hasil rumusan kegiatan evaluasi akhir kegiatan Demapan Kabupaten


Mempawah tahun 2015 adalah sebagai berikut :
1. Diharapkan kepada pengurus dan kelompok afinitas dapat lebih
meningkatkan kegiatannya bersama anggota dan masyarakat agar benar-
benar dengan adanya kegiatan Demapan itu dapat dirasakan manfaatnya
oleh anggota dan masyarakat terutama dalam hal ketersediaan pangan
dan gizi sekaligus diharapkan dapat mengurangi kemiskinan.
2. Mengingat tahun 2015, status sudah mandiri diharapkan kegiatan
Demapan tetap harus berjalan, walaupun hanya didampingi oleh
pendamping Desa tetapi juga perlu adanya monitoring dan evaluasi yang
dilakukan oleh pendamping kecamatan yang dalam hal ini adalah Kepala
UPTB Kec. Mempawah Timur dan juga pendamping kbupaten beserta tim
teknis kabupaten.
3. Tim Pendamping Desa, Kecamatan dan Kabupaten harus tetap bersinergi
dan memantau kegiatan demapan di desa dan masih sangat perlu
didampingi, mengingat masih ada anggota yang kurang memahami
mengenai pemanfaatan dana demapan yang sebenarnya diharapkan untuk
dapat mandiri dalam penyediaan pangan masing-masing (budidaya
sayuran dan tanaman pangan lainnya).
4. Pengurus dan anggota diharapkan aktif dalam setiap pertemuan yang
dilakukan oleh tim pendamping kecamatan maupun kabupaten baik itu
dilaksanakan di desa, kecamatan maupun di kabupaten.
2

Laporan Kegiatan Pengembangan Desa Mandiri Pangan Tahun 2015 Kabupaten Mempawah
BAB III
PENUTUP

Laporan Kegiatan ini merupakan bentuk pertanggungjawaban berupa realisasi


penggunaan anggaran untuk kegiatan Pengembangan Desa Mandiri Pangan
(Demapan) tahun 2015 yang dibebankan di Subbid Ketersedian, Keamanan dan
Kerawanan Pangan Badan Ketahanan pangan dan pelaksana Penyuluhan Kabupaten
Mempawah.. Laporan ini dibuat berdasarkan realisasi kegiatan yang dilakukan di
lapangan.

Akhirnya, marilah kita panjatkan rasa Syukur dan Doa Kehadirat Allah SWT, semoga
2

apa yang kita kerjakan mendapat Ridho-Nya sehingga memberikan manfaat bagi
kepentingan masyarakat dan pembangunan sektor ketahanan pangan dan pertanian,
perikanan, perkebunan dan kehutanan di Kabupaten Mempawah. Amin Ya Rabbal
‘Alamin.

Laporan Kegiatan Pengembangan Desa Mandiri Pangan Tahun 2015 Kabupaten Mempawah

Anda mungkin juga menyukai