Anda di halaman 1dari 124

RENCANA KONTINGENSI

MENGHADAPI ANCAMAN BENCANA BANJIR


DI KABUPATEN KUTAI TIMUR

Sangatta
2014
KATA PENGANTAR

Dari aspek geologis, geografis dan morfologis, Kabupaten Kutai Timur merupakan
salah satu daerah yang rawan terhadap ancaman bencana banjir. Hampir setiap tahun
bencana banjir terjadi wilayah Kabupaten Kutai Timur, khususnya kawasan yang berada di
dataran rendah, bantaran sungai maupun pesisir.
Salah satu aspek penting yang menimbulkan korban jiwa dan kerusakan serta
kerugian pada beberapa aspek, akibat dari kurangnya kesiapsiagaan masyarakat dan aparat
atau pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam penanganan bencana.
Dalam kaitan kesiapsiagaan tersebut tentunya Pemerintah Daerah siap melakukan
upaya nyata antara lain melalui kebijakan, perencanaan kontingensi dan rencana operasi
menghadapi ancaman bencana banjir melalui koordinasi Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Kutai Timur sesuai tugas pokok dan fungsinya.
Kami berharap Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di
Kabupaten Kutai Timur dapat menjadi pedoman Pemerintah Daerah yang mencakup semua
SKPD dan FKPD termasuk Lembaga Usaha/Perusahaan, Relawan, LSM dan masyarakat
umumnya yang ada di Kabupaten Kutai Timur, sehingga program penguatan kapasitas
kesiapsiagaan daerah dapat terwujud.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga dokumen Rencana Kontingensi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat
waktu.

Sangatta, November 2014

Sekretaris Daerah
Kabupaten Kutai Timur
Selaku Kepala BPBD Ex-Officio

H. ISMUNANDAR, MT
Pembina Utama Madya
NIP. 19600807.198603.1.021

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur i


KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji dan Syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga dokumen “Rencana Kontingensi
Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur” dapat tersusun dan
terselesaikan dengan baik yang melibatkan para pihak terkait.
Dokumen ini merupakan bagian akhir dari Kegiatan Rencana Kontingensi
Menghadapi Ancaman Bencana Banjir, Kabupaten Kutai Timur yang berisikan bab-bab
tentang gambaran umum wilayah, penilaian risiko, penentuan kejadian dan pengembangan
skenario, perencanaan masing-masing sektor serta pemantauan dan rencana tindak lanjut.
Dokumen Rencana Kontingensi ini dibuat sebagai pertanggungjawaban atas
pelaksanaan Program Fasilitasi Penguatan Kapasitas Kesiapsiagaan Daerah, Kegiatan
Pelaksanaan Penguatan Kelembagaan Daerah, Penyusunan Rencana Kontingensi dengan
sumber dana APBN yang difasilitasi oleh BNPB tahun 2014 berdasarkan DIPA Nomor
SP.DIPA-103.01.1.648521/2014, tanggal 5 Desemeber 2013.
Dengan adanya dokumen Rencana Kontingensi yang juga menjadi dokumen
kesiapsiagaan ini, diharapkan dapat menjadi acuan dan sekaligus sebagai bahan evaluasi
bagi semua stakeholder, baik Pemerintah Pusat, Provinsi dan Daerah serta semua Lembaga
Usaha/Perusahaan, Relawan, LSM, yang ada di Kabupaten Kutai Timur, sehingga program
penyelenggaraan pengurangan resiko bencana banjir dapat terwujud dan tentunya saran
dan masukan dari semua pihak akan menyempurnakan Rencana Kontingensi ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan laporan berupa Dokumen “Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman
Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur ” dan berharap menjadi Dokumen Rencana
Kontingensi definitif, yang dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
Sangatta, November 2014
Kepala Pelaksana BPBD
Kabupaten Kutai Timur

H. ZAINUDDIN ASSPAN, SH.Msi


Pembina Utama Muda
NIP. 19600816.199003.1.008

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur ii


UCAPAN TERIMA KASIH
Kepada Yang Terhormat ;

1. Bapak Kepala Deputi Bidang Pencegahan Dan Kesiapsiagaan BNPB, Jakarta


2. Bapak Bupati Kutai Timur
3. Bapak Wakil Bupati Kutai Timur
4. Bapak Sekretaris Daerah Kabupaten Kutai Timur
5. Bapak Asisten IV Sekretariat Kabupaten Kutai Tmur
6. Bapak Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kalimantan Timur
7. Bapak Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kutai Timur
8. Bapak Komandan Kodim 0909 Sangatta, Kabupaten Kutai Timur
9. Bapak Komandan Lanal Sangatta, Kabupaten Kutai Timur
10. Bapak Kepala Polres Sangatta, Kabupaten Kutai Timur
11. Bapak Koordinator Badan SAR Nasional Kabupaten Kutai Timur
12. Bapak Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Kutai Timur
13. Bapak Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kutai Timur
14. Bapak Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kutai Timur
15. Bapak Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi Dan Informasi Kabupaten Kutai Timur
16. Ibu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur
17. Bapak Kepala Badan Satpol PP dan Linmas Kabupaten Kutai Timur
18. Bapak Direktur Rumah Sakit Umum Sangatta, Kabupaten Kutai Timur
19. Bapak/Ibu Camat se Kabupaten Kutai Timur
20. Bapak/Ibu Kepala Desa Se Kabupaten Kutai Timur
21. Bapak Lurah Teluk Lingga, Kabupaten Kutai Timur
22. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kutai Timur.
23. Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cabang Sangatta, Kabupaten Kutai Timur
24. Akademisi Perguruan Tinggi STIPER Sangatta, Kabupaten Kutai Timur
25. Perusahaan PT. Kalimantan Prima Coal (KPC) Sangatta, Kabupaten Kutai Timur
26. Perusahaan PT. Pertamina EP Sangatta, Kabupaten Kutai Timur
27. Kepala UPTD Pemadam Kebakaran Sangatta, Kabupaten Kutai Timur
28. Ketua ORARI dan RAPI Sangatta, Kabupaten Timur
29. Ketua Siaga Tanggap Bencana (Tagana ) Kabupaten Kutai Timur
30. Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kutai Timur
31. Pengurus LSM dan Karang Taruna Sangatta Kabupaten Kutai Timur
32. Pengurus Kwarcab Pramuka Kabupaten Kutai Timur
33. Bapak Fasilitator BNPB (Ir. Agus Sardiyarso, MM)
34. Bapak Fasilitator BPBD Provinsi Kalimantan Timur (Sugeng Priyatno, S.Hut.)
35. Seluruh Peserta Workshop Penyusunan Rencana Kontingensi Kabupaten Kutai Timur
36. Seluruh Panitia Pendukung Rencana Kontingensi, Kabupaten Kutai Timur.

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

Kata Pengantar Sekretaris Daerah Kabupaten Kutai Timur ..................................... i

Kata Pengantar Kalaksa BPBD Kabupaten Kutai Timur …………………………………. ii

Ucapan Terima Kasih ................................................................................................ iii

Daftar Isi ............................................................................................................ iv

Daftar Tabel ............................................................................................................ v

Daftar Gambar ................................................................................................ vi

BAB I. PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang........................................................................ 1
1. 2. Pengertian ........................................................................ 5
1. 3. Maksud Dan Tujuan …………................................................. 6
1. 4. Sasaran Dan Sifat ............................................................ 6
1. 5. Ruang Lingkup ....................................................................... 7
1. 6. Mekanisme Tahapan ............................................................ 7

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH

2. 1. Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Kutai Timur ............ 9


2. 2. Kondisi Geografi ............................................................... 10
2. 3. Kondisi Topografi ................................................................ 11
2. 4. Kondisi Hidrologi ................................................................ 11
2. 5. Kondisi Pasang Surut Air Laut ........................................ 13
2. 6. Kondisi Demografi ................................................................ 14
2. 7. Kondisi Pemerintahan .................................................... 14

BAB III. PENILAIAN RISIKO

3. 1. Potensi Bencana ................................................................ 16


3. 2. Penilaian Risiko ................................................................ 17

BAB IV. PENENTUAN KEJADIAN DAN PENGEMBANGAN SKENARIO

4. 1. Umum .............................................................. 20
4. 2. Skenario Kejadian .............................................................. 22

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur iv


4. 3. Simulasi Dampak .............................................................. 26

BAB V. KEBIJAKAN DAN STRATEGI TANGGAP DARURAT

5. 1. Kebijakan …………................................................................ 36
5. 2. Strategi ………................................................................. 37

BAB VI. PERENCANAAN SEKTORAL

6. 1. Sektor Manajemen Dan Pengendalian (Posko) ................... 39


6. 2. Sektor Penyelamatan Dan Evakuasi (SAR) ............................... 45
6. 3. Sektor Sosial Dan Dapur Umum Lapangan .............................. 53
6. 4. Sektor Kesehatan ................................................................... 64
6. 5. Sektor Sarana Dan Prasarana ....................................................... 77

BAB VII. PEMANTAUAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT

7. 1. Pemantauan Dan Rencana Tindak Lanjut ............................... 83


7. 2. Kesimpulan Dan Saran ....................................................... 84

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................................... 86

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur v


DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data Curah Hujan Dan Jumlah Hari Hujan Tertinggi Dan Terendah ....... 12

Tabel 2. Jumlah Kejadian Bencana Tahun 2012 s/d 2014 ............................... 16

Tabel 3. Dampak Kerugian Kejadian Bencana Tahun 2012 s/d 2014 ................... 17

Tabel 4. Penilaian Tingkat Bencana Kabupaten Kutai Timur ............................... 18

Tabel 5. Kawasan Terancam Banjir Berdasarkan Skenario Dampak ................... 24

Tabel 6. Skenario Dampak Banjir Terhadap Kependudukan Kab.Kutim ........ 29

Tabel 7. Skenario Dampak Banjir Terhadap Kelompok Rentan .................... 32

Tabel 8. Skenario Dampak Banjir Terhadap Sarana, Fasilitas / Asset .................... 35

Tabel 9. Dampak Banjir Terhadap Aktivitas Masyarakat Dan Perekonomian ........ 37

Tabel 10. Kegiatan Sektor Manajemen Dan Pengendalian (Posko) .................... 41

Tabel 11. Proyeksi Kebutuhan Sektor Manajemen Dan Pengendalian .................... 43

Tabel 12. Kegiatan Sektor Penyelamatan Dan Evakuasi (SAR) ................................ 49

Tabel 13 Daftar Proyeksi Kebutuhan Personil Sektor Penyelamatan & Evakuasi.... 50

Tabel 14. Daftar Proyeksi Kebutuhan Sektor Penyelamatan Dan Evakuasi (SAR)..... 51

Tabel 15. Daftar Kegiatan Sektor Sosial Dan Dapur Umum Lapangan .................... 55

Tabel 16. Daftar Proyeksi Kebutuhan Sektor Sosial Dan Dapur Umum Lapangan.... 61

Tabel 17. Daftar Kegiatan Sektor Kesehatan ........................................................ 67

Tabel 18. Daftar Proyeksi Kebutuhan Obat Dan Perlatan Kesehatan .................... 69

Tabel 19. Daftar Proyeksi Kebutuhan Tenaga Kesehatan ................................ 71

Tabel 20. Daftar Kegiatan Sektor Sarana Dan Prasarana ................................ 79

Tabel 21. Daftar Proyeksi Kebutuhan Sektor Sarana Dan Prasarana .................... 80

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur vi


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta Administrasi Kabupaten Kutai Timur ....................................... 9

Gambar 2. Matrik Skala Tingkat bahaya ............................................................... 19

Gambar 3. Struktur Organisasi Tanggap Darurat Bencana ..……………………… 43

Gambar 4. Alur Permintaan & Pendistribusian Obat Perbekalan Kesehatan ........ 77

Gambar 5. Alur Pertolongan Korban Bencana Banjir ....................................... 78

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Pustaka .......................................................................... 87

Lampiran 2. Lembar Komitmen .......................................................................... 88

Lampiran 3. Profil Lembaga/Instansi Terkait .................................................. 91

Lampiran 4. Foto Dokumentasi Kegiatan .............................................................. 110

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Kabupaten Kutai Timur berada pada empat Daerah Aliran Sungai (DAS),
yaitu DAS Sangatta, DAS Mahakam, DAS Bengalon dan DAS Sangkulirang. Di satu
sisi keempat DAS ini merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat Kabupaten
Kutai Timur. Namun di sisi yang lain, DAS ini dapat menimbulkan permasalahan
berupa banjir yang sering terjadi pada saat hujan.
DAS Sangatta seluas ± 211.210 ha, secara geografis terletak antara 0º 18’
40”- 0º 48’ 20” Lintang Utara (LU) dan 116º 58’ 54”- 116º38’68” Bujur Timur (BT).
DAS Sangatta dibagi menjadi 3 sub DAS, yaitu sub DAS Benu Muda seluas 57.664
ha (27,30%), sub DAS Sangatta Hulu seluas 96.371 ha (45,63%), sub DAS Sangatta
Hilir seluas 57.175 ha (27,07%) (Koesnandar dan Hardwinarto 2007).
Penelitian Koesnandar dan Hardwinarto (2007) tentang Kajian Degradasi
Lahan dan Air di DAS Sangatta menyimpulkan bahwa:
1. Karakteristik kondisi biogeofisik yang mendominasi DAS Sangatta antara lain
penutupan oleh lahan hutan sekunder dan semak belukar. Topografi oleh
kelas lereng curam. Sistem lahan oleh Teweh (TWH), Bukit Pandan (BPD) dan
Kajapah (KJP) yang jenis tanahnya bersifat peka terhadap erosi dan mudah
longsor. Serta jaringan sungainya bercirikan pola percabangan pohon
(dendritic patern) yang dicirikan oleh limpasan air sungainya relatif cepat.
Sedangkan wilayahnya termasuk tipe iklim A yang dicirikan oleh wilayah
hutan hujan tropis dengan kejadian hujan merata sepanjang tahun
2. Di DAS Sangatta terdapat lahan kritis yang termasuk kategori kritis sampai
dengan sangat kritis seluas 44.354 ha. Sedangkan tingkat bahaya erosi yang
termasuk kategori sampai dengan berat seluas 24.289 ha.
3. Debit lapisan air pada lapisan ke tiga sub DAS di DAS Sangatta secara
keseluruhan sangat berfluktuasi yang ditunjukan oleh Indeks Rejim Air (IRA)
ketiga Sub DAS tersebut termasuk dalam ketegori sangat jelek. Hal ini berarti

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur |1


bahwa ketiga sub DAS tersebut telah terjadi degradasi keseimbangan tata air,
yang salah satunya diindikasikan oleh debit limpasan air sungainya sangat
berfluktuatif yang dapat menimbulkan kemungkinan terjadinya banjir pada
musim hujan maupun kekurangan air pada musim kemarau.
4. Konsentrasi sedimen melayang pada ketiga Sub DAS di DAS Sangatta
Termasuk kategori sedang namun apabila dikombinasikan dengan nilai debit
limpasan air sungainya dihasilkan debit sedimen yang relatif besar, sehingga
dari hasil prediksi total sedimen pada sub DAS Benu Muda didapatkan
sebesar 70.620 ton/tahun, Sub DAS Sangatta Hulu sebesar 60.238 ton/tahun,
dan sub DAS Sangatta Hilir sebesar 139.641 ton/tahun.

Kejadian banjir yang pernah terjadi di DAS Sangatta antara lain sebagai
berikut:
 Pada tahun 2014, tepatnya tanggal 28 Juni 2014 di Kecamatan Rantau
Pulung pada lima desa, yaitu Desa Pulung Sari (SP.1), Desa Margo Mulyo
SP.2), Desa Rantau Makmur (SP.4), Desa Kebon Agung (SP.7), dan Desa
Mukti Jaya (SP.3). Bencana Banjir ini mengakibatkan 20 jiwa mengungsi,
selain itu ada 173 unit rumah dan 68 ha sawah yang terendam banjir.
 Pada tahun 2013, tepatnya pada hari Jum’at tanggal 22 Pebruari 2013
terjadi banjir di Kecamatan Sangatta Selatan pada Desa Singa Geweh dan
Desa Sangatta Selatan. Banjir ini menyebabkan korban jiwa 1 janin dan
kerugian material karena 1761 KK di Desa Sangatta Selatan dan 1915 KK
di Desa Singa Geweh terendam banjir (Laporan BPBD Kutim 2014).
 Banjir pada tanggal 22 Februari 2013 juga merendam tiga desa di
Kecamatan Sangatta Utara, yaitu Desa Swarga Bara, Kelurahan Teluk
Lingga, dan Desa Sangatta Utara. Banjir ini menyebabkan lebih 5000 KK
rumahnya terendam air dan terjadi pemadaman listrik selama beberapa
hari.
 Pada saat yang bersamaan di Desa Margo Mulyo (SP.2) dan Desa Mukti
Jaya (SP.3) Kecamatan Rantau Pulung terjadi banjir selama 6 (enam) hari

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur |2


sejak tanggal 19 s/d 24 Februari 2013, dan menyebabkan 61 rumah dan
40 ha lahan terendam banjir.
Daerah Aliran Sungai (DAS) Mahakam yang berpusat pada Sungai
Mahakam, merupakan sungai terpanjang di Kalimantan Timur yang membentang
sepanjang ± 920 km. Luas wilayah DAS Mahakam mencapai 77.095,51 km²,
terbagi dalam 7 sub-DAS, yaitu sub-DAS Mahakam Ulu (25.530 km²), sub-DAS
Kedang Pahu (7.520 km²), sub-DAS Seberang Muara (4.980 km²), sub-DAS Danau
Melintang dan Danau Semayang (2.430 km²), sub-DAS Belayan (10.350 km²), sub-
DAS Kedang Kepala dan Kedang Rantau (20.190 km²), dan sub-DAS Mahakam Ilir
(6.910 km²) (Fakhrudin, 1997 dalam Asdak, 2007).
Salah satu dari ke-tujuh sub-DAS tersebut, yaitu Sub-DAS Kedang Kepala
dan Kedang Rantau termasuk dalam wilayah administratif Kabupaten Kutai
Timur, yang meliputi Kecamatan Muara Wahau, Kecamatan Telen, Kecamatan
Batu Ampar, Kecamatan Busang, Kecamatan Long Mesangat, Kecamatan Muara
Ancalong dan Kecamatan Muara Bengkal.
Pada Sub-DAS Kedang Kepala dan Kedang Rantau ini kejadian banjir yang
pernah terjadi antara lain:
 Di Kecamatan Muara Ancalong tanggal 7 Januari 2013, ketinggian banjir
mencapai ± 50 cm, yang menyebabkan lahan pertanian tergenang.
 Di Kecamatan Muara Ancalong tanggal 16 April 2013, ketinggian banjir
mencapai ± 100 cm, yang menyebabkan lahan pertanian tergenang.
 Di Kecamatan Long Mesangat, di Desa Sumber Sari, Desa Melan, dan
Desa Tanah Abang tanggal 20 April 2013 terjadi banjir selama 2 hari yang
menyebabkan kerugian rumah terendam 130 KK, dan 5 ton gabah kering
giling menjadi rusak.
 Di Kecamatan Muara Bengkal, di Desa Senambah, Desa Muara Bengkal
Ilir, Desa Muara Bengkal Ulu, dan Desa Benua Baru, pada tanggal 23 April
2013, banjir menyebabkan kerugian 158 unit rumah dan 87 ha lahan
pertanian terendam.

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur |3


Secara umum dapat disampaikan bahwa pada DAS Sangatta dan Sub-DAS
Kedang Kepala dan Kedang Rantau di Kabupaten Kutai Timur selama tahun 2012
telah terjadi sebanyak 24 kali kejadian banjir dan pada tahun 2013 terjadi 33 kali
kejadian banjir.
Bencana banjir yang hampir selalu terjadi pada tiap tahun merupakan
kejadian yang seharusnya dapat diantisipasi untuk mengurangi resiko yang
mungkin terjadi. Penanggulangan bencana banjir perlu dilakukan mulai dari Pra
sampai Pasca bencana.
Berdasarkan ketentuan bahwa penanggulangan bencana adalah bagian
integral dari pembangunan nasional dalam rangka melaksanakan amanat UUD
1945, sebagaimana yang dimaksud dalam pembukaan UUD 1945, alenia 4. Dalam
implementasinya, penanggulangan bencana tersebut menjadi tugas dan
tanggung jawab pemerintah, pemerintah daerah bersama-sama masyarakat luas.
Bentuk tanggung jawabnya antara lain memenuhi kebutuhan masyarakat yang
diakibatkan oleh bencana yang merupakan salah satu wujud perlindungan
negara kepada warga negara.
Selanjutnya Undang-undang Nomor 24 tahun 2007, tentang
Penanggulangan Bencana, juga menyebutkan bahwa penyelengaraan
penanggulangan bencana menjadi tanggung jawab pemerintah pusat dan
pemerintah daerah, yang dilaksanakan secara terencana, terpadu, terkoordinasi
dan menyeluruh pada tahapan prabencana, saat terjadi bencana dan pasca
bencana.
Kemudian Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2008 tentang
Penyelengaraaan Penanggulangan Bencana, khususnya pasal 17 yang secara
keseluruhan menyatakan bahwa rencana penanggulangan kedaruratan bencana
merupakan acuan bagi pelaksanaan penanggulangan bencana dalam keadaan
darurat, yang disusun secara terkoordinasi oleh BNPB dan/atau BPBD serta
Pemerintah Daerah, dapat dilengkapi dengan penyusunan rencana kontingensi.
Dengan demikian maka salah satu aspek dalam pelaksanaan
penanggulangan bencana pada tahap pra rencana adalah perencanaan

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur |4


kontingensi (contingency planning) untuk menghadapi ancaman bencana banjir
di Kabupaten Kutai Timur.

1. 2. PENGERTIAN
Kontingensi (contingency) adalah suatu keadaan atau situasi yang
diperkirakan akan segera terjadi, tetapi mungkin juga tidak akan terjadi. Adapun
pengertian rencana kontingensi adalah suatu proses identifikasi dan penyusunan
rencana yang didasarkan pada keadaan kontingensi atau yang belum tentu
tersebut. Berdasarkan UNCHR, bahwa definisi rencana kontingensi adalah suatu
proses rencana ke depan, dalam keadaan tidak menentu, dimana skenario dan
tujuan disepakati, tindakan teknis dan manajerial ditetapkan dan sistem
tanggapan dan pengerahan potensi disetujui bersama, untuk mencegah atau
menanggulangi secara lebih baik dalam situasi darurat atau kritis.
Perencanaan kontingensi dilakukan pada kondisi kesiapsiagaan yang
menghasilkan dokumen rencana kontingensi. Dan apabila bencana terjadi maka
rencana kontingensi dapat dijadikan rencana operasi tanggap darurat
(emergency plan) yang disempurnakan dengan hasil kajian cepat. Dalam
pelaksanaannya melibatkan beberapa instansi/lembaga yang berwenang, baik
secara teknis maupun administrasi yang dikoordinasikan oleh BNBP dan/atau
BPBD dalam bentuk :
a. Penyusunan dan uji coba (geladi) rencana penanggulangan kedaruratan
bencana
b. Pengorganisasian, pemasangan dan pengujian sistem peringatan dini
c. Penyediaan dan penyiapan bahan pasokan pemenuhan kebutuhan dasar
d. Pengorganisasian, penyuluhan, platihan dan gladi (simulasi) tentang
mekanisme tanggap darurat.
e. Penyiapan lokasi evakuasi
f. Penyusunan data akurat, informasi dan pemutakhiran prosedur tetap
tanggap darurat bencana
g. Penyediaan dan penyiapan bahan, barang dan peralatan untuk pemenuhan
pemulihan prasarana dan sarana.

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur |5


1.3. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan diselenggarakannya rencana kontingensi dalam
menghadapi kemungkinan terjadinya bencana banjir di Kabupaten Kutai Timur
adalah sebagai berikut :
a. Maksud :
Maksud diselenggarakannya perencanaan kontingensi ini untuk
memberikan referensi dalam pengenalan dan penyusunan perencanaan
kontingensi menghadapi kemungkinan terjadinya bencana banjir besar di DAS
Sangatta dan DAS Mahakam Kabupaten Kutai Timur.
b. Tujuan :
Dokumen rencana kontingensi disusun dengan tujuan untuk memberikan
pedoman penanganan bencana banjir di DAS Sangatta dan sub-DAS Kedang
Kepala dan sub-DAS Kedang Rantau termasuk DAS Bengalon dan DAS
Sangkulirang di wilayah Kabupaten Kutai Timur pada saat tanggap darurat
menghadapi bencana banjir yang cepat dan efektif serta sebagai dasar
memobilisasi sumberdaya para pemangku kepentingan (stakeholder) yang
mengambil peran dalam penyusunan rencana kontingensi.

1.4. SASARAN DAN SIFAT

a. Sasaran :
Sasaran rencana kontingensi ini tentunya untuk pengelola dan
penyelenggara kegiatan baik sektor pemerintah, dunia usaha/swasta dan
kelompok masyarakat mulai di tingkat kabupaten, tingkat kecamatan sampai
tingkat desa.
b. Sifat :
Sifat dari rencana kontingensi bencana banjir Kabupaten Kutai Timur
adalah:
 dinamis dan terbuka yang disusun secara sistematis, terpadu dan
terkoordinasi bersama lintas sektor pemerintah dan non pemerintah agar
efektif dan efisien,

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur |6


 tidak berorientasi pada penyusunan proyek
 digunakan untuk satu jenis ancaman bencana (single hazard)
 selalu dapat diperbaharui (review) apabila kemungkinan terjadi bencana
(aktivasi) atau tidak terjadi bencana (diperpanjang atau de-aktivasi).

1.5. RUANG LINGKUP


Ruang lingkup perencanaan kontingensi ini mencakup kegiatan-kegiatan
yang dirancang untuk menghadapi kemungkinan terjadinya bencana atau
kedaruratan, antara lain:
a. Pengumpulan data dan informasi termasuk sumber daya dari berbagai
unsur baik pemerintah maupun non pemerintah
b. Pembagian peran dan tanggung jawab antar sektor
c. Proyeksi kebutuhan lintas sektor
d. Identifikasi, inventarisasi dan penyiapan sumberdaya dari setiap sektor
e. Pemecahan masalah berdasarkan kesepakatan
f. Komitmen untuk melakukan peninjauan kembali/kaji ulang
g. Skenario pada renkon digunakan sebagai dasar dilaksanakannya geladi

1.6. MEKANISME TAHAPAN


Secara umum, pelaksanaan penyusunan rencana kontingensi
kemungkinan menghadapi ancaman bencana banjir di Kabupaten Kutai Timur ini
dibagi dalam tiga tahap yakni tahap persiapan, tahap pelaksanaan serta tahap
evaluasi dengan penjelasan rincian sebagai berikut :

a. Tahap Persiapan ;

Tahap ini merupakan tahap awal sebelum pelaksanaan kegiatan


penyusunan renkon yaitu menyiapkan Rencana Acuan Kerja, Rencana
Anggaran Biaya (DIPA 2014-APBN) serta pembentukan panitia yang ditandai
dengan terbitnya SK Kepala Pelaksana BPBD Kutai Timur, Nomor:
002/Renkon-Gladi/BPBD-Kutim/VIII/2014, tanggal 27 Agustus 2014.
Selanjutnya panitia mengadakan pertemuan/rapat persiapan penyusunan

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur |7


renkon sebanyak dua kali yakni pada tanggal 25 dan 27 September 2014
bertempat di Hotel Mesfa Mulia, Sangatta.
Pertemuan pertama ini mensosialisasikan pentingnya program
Rencana Kontingensi (renkon) dan penetapan peserta penyusunan renkon
serta penentuan tim perumus termasuk penentuan waktu dan tempat
pelaksanaan kegiatan. Kemudian dilanjutkan pertemuan kedua yakni
mengumpulkan data-data yang diperlukan oleh masing masing instansi saat
melakukan penyusunan renkon dan mengkaji ulang data yang ada dan para
peserta dibagikan copy petunjuk teknis penyusunan rencana kontingensi dan
geladi penanggulangan bencana, kegiatan fasilitasi penguatan kapasitas
kesiapsiagaan daerah yang diterbitkan oleh Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB) tahun 2014.

b. Tahap Pelaksanaan ;
Tahap pelaksanaan ini merupakan tahapan inti yakni tahap penyusunan
renkon yang dilaksanakan selama lima hari, empat malam, bertempat di
Hotel Royal Victory, Sangatta pada tanggal 9 – 13 Oktober 2014.
Para peserta diberikan materi dasar dan materi inti serta berdiskusi terkait
penetapan jenis ancaman, penetapan skenario, identifikasi kegiatan, serta
menetapkan dan mengidentifikasi sektor-sektor yang diperlukan terkait
dengan bencana. Kemudian melakukan diskusi kelompok terkait kegiatan dan
analisis kebutuhan masing-masing sektor, dilanjutkan pemaparan hasil
diskusi tersebut.

c. Tahap Evaluasi ;
Tahap evaluasi ini adalah perbaikan hasil diskusi kelompok yaitu memberikan
kesempatan kepada setiap sektor untuk memperbaiki draft yang telah dibuat
yang mengacu pada masukan atau usul saran perbaikan dari sektor lain dan
dilanjutkan dengan simulasi koordinasi yng terkait dengan paparan kegiatan
termasuk analisis kebutuhan masing-masing sektor yang dipandu oleh
fasilitator dari BNPB Jakarta, Bpk. Ir. Agus Sardiyarso, MM. dan BPBD Provinsi
Kalimantan Timur, Bpk. Sugeng Priyatno, S.Hut.

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur |8


BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH

2.1. GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN KUTAI TIMUR


Kabupaten Kutai Timur adalah salah satu Kabupaten di Indonesia hasil
pemekaran dari Kabupaten Kutai berdasarkan Undang-undang Nomor 47 Tahun
1999 dan diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 28 Oktober 1999.
Kabupaten Kutai Timur dengan Ibukotanya Sangatta, terletak di Provinsi
Kalimantan Timur. Jika dilihat dari batas-batas wilayah dan posisinya maka Kutai
Timur merupakan Kabupaten yang menghubungkan beberapa daerah/
kabupaten kota di Kalimantan Timur, yaitu antara wilayah utara yakni Kabupaten
Berau serta wilayah tengah yakni Kota Bontang dan Kabupaten Kutai
Kartanegara.

Gambar 1.
PETA ADMINISTRASI KABUPATEN KUTAI TIMUR

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur |9


Secara administratif luas total wilayah Kabupaten Kutai Timur adalah
35.747,50 km² atau 28% dari luas wilayah Provinsi Kalimantan Timur saat ini,
dengan luas daratannya adalah 33.771,65 km² (berdasarkan perhitungan luas
paduserasi Citra Landsat TM-7 2002/2003).

2.2. Kondisi Geografi


Kabupaten Kutai Timur terletak antara 118° 58’ 19” Bujur Timur dan 115°
56’ 29” Bujur Timur serta diantara 1° 52’ 39” Lintang Utara dan 0° 02’ 10” Lintang
Selatan dengan memiliki batas sebagai berikut:
 Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Berau
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara
 Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Makasar.
 Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara
Disamping itu wilayah Kabupaten Kutai Timur dikelilingi oleh beberapa sungai,
antara lain :
 Bagian Utara dibelah oleh S. Karangan (66 km), S. Palawan (52 km), S.
Manubar (32 km) dan S. Marukangan (32 km)
 BagianTimur berada dipesisir Selat Makasar dan Laut Sulawesi
 Bagian Barat dibelah oleh S. Ngayau (101 km), S. Rantau (132 km), S.
Senyiur (66 km) S. Kelinjau (129 km), S. Telen (182 km) sampai dengan S.
Kedang Kepala (319 km)
 Bagian Selatan dibelah oleh Sungai Santan (78 km)
 Bagian Tengah dibelah oleh Sungai Sangatta (92 km)
Sungai-sungai di Kabupaten Kutai Timur termasuk sungai alluvial yang
berpola dendritik, terutama Sungai Sangatta dan Sungai Bengalon aliran sungai
melalui daerah yang sangat datar dan banyak diantaranya melalui daerah yang
berawa-rawa. Karena daerah rawa ini secara hidrologis berfungsi sebagai daerah
retensi banjir (mengurangi besarnya debit banjir), maka sungai-sungai di daerah
penelitian memiliki fluktuasi yang tidak besar dan kecepatan arusnya lambat.
Sungai-sungai demikian sangat dipengaruhi oleh kondisi pasang surut, dengan

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 10


ciri-ciri antara lain intrusi air asin dapat masuk jauh ke arah hulu, dengan
fluktuasi salinitas antara air pasang dan air surut yang relatif kecil di daerah
muara sungai.
Daerah Aliran Sungai (DAS) yang bermuara ke kawasan pesisir Kabupaten
Kutai Timur adalah DAS Sangatta, DAS Sangkimah, DAS Santan, DAS Bengalon,
dan DAS Sangkulirang. Sedangkan DAS yang bermuara ke Sungai Mahakam
adalah sub-DAS Kedang Kepala dan Kedang Rantau.

2.3. Kondisi Topografi.


Wilayah Kabupaten Kutai Timur terdiri dari daratan dengan permukaan
datar bergelombang dan perairan yang berada pada ketinggian 1 s/d 1606 m dari
permukaan air laut. Untuk wilayah daratan tidak terlepas dari gugusan
gunung/pegunungan yang jumlahnya sekitar 8 (delapan) gunung dan yang
tertinggi adalah gunung Menyapa dengan ketinggian mencapai 2000 m.
Sedangkan wilayah perairan berupa laut/pantai, sungai dan danau. Adapun
untuk sungai terdapat di seluruh kecamatan, namun yang terpanjang adalah
sungai Kedang Kepala yang panjangnya 319 km.
Kemiringan lereng di wilayah Kabupaten Kutai Timur sangat bervariasi.
Hal ini dikarenakan morfologi di wilayah ini adalah sebagian pegunungan dan
sebagian lagi adalah wilayah pantai. Kemiringan lereng 0 – 2% terutama wilayah-
wilayah kecamatan di daerah pantai seperti Kecamatan Bengalon dan Sanggata.
Kemiringan lereng 2 – 5% didominasi di Kecamatan Sangkulirang, kemiringan
lereng 15 – 40% didominasi di daerah pegunungan seperti Kecamatan Sandaran
dan Kaliorang. Sedangkan kemiringan yang curam/terjal (>40%) dominan di
wilayah Kecamatan Muara Wahau, Telen dan Busang (Bappeda Kutim, 2004).
Kabupaten Kutai Timur terletak pada kisaran elevasi 0 – 2.025 m di atas
permukaan air laut (dpal). Secara umum wilayah ini didominasi oleh elevasi 0–
150, yaitu meliputi sebagian besar Kecamatan Bengalon, Sanggata, Muara
Bengkal, Muara Ancalong, Telen, Sandaran, Sangkulirang, Kaliorang,dan sebagian
kecil Kecamatan Busang dan Muara Wahau. Elevasi >150 m dpal terletak di

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 11


daerah bagian utara kabupaten. Wilayah dengan elevasi >375 m dpal terletak di
Kabupaten Busang dan Muara Wahau (Bappeda Kutim, 2004). Daerah pesisir
pantai sebagian memiliki elevasi 0-7 m dan sebagian yang lain mempunyai
elevasi 7-25 m (Unmul, 2002). Elevasi yang cenderung datar ini memperbesar
potensi terjadinya banjir di kecamatan-kecamatan tersebut.

2.4. Kondisi Hidrologi


Wilayah Kabupaten Kutai Timur memiliki iklim tropis dan mempunyai
musim yang hampir sama dengan wilayah Indonesia pada umumnya yaitu
adanya musim penghujan dan musim kemarau. Musim penghujan biasanya
terjadi pada bulan November sampai bulan April sedangkan musim kemarau
biasanya terjadi pada bulan Mei sampai dengan bulan Oktober. Keadaan ini terus
berlangsung setiap tahun yang diselingi dengan musim peralihan pada bulan-
bulan tertentu.
Namun dalam tahun-tahun terakhir ini keadaan musim di Kutai Timur
kadang tidak menentu, pada bulan-bulan yang seharusnya turun hujan dalam
kenyataanya tidak ada hujan sama sekali atau sebaliknya pada bulan-bulan yang
seharusnya kemarau justru terjadi hujan dengan musim yang jauh lebih panjang.
Data curah hujan dan jumlah hari hujan tertinggi dan terendah antara
tahun 2011 s/d tahun 2013 disajikan pada Tabel 1, berikut ;

Tabel 1.
DATA CURAH HUJAN DAN JUMLAH HARI HUJAN TERTINGGI DAN TERENDAH

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013


Parameter
Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah
1 2 3 4 5 6 7
Curah Hujan (mm) 698 5 404 5 401 27
Jumlah Hari Hujan (HH) 27 1 25 1 25 9
Bulan kejadian April Agustus Januari September April Agustus
Lokasi Kejadian Busang Muara Batu Long Telen Sangatta
Bengkal Ampar Mesangat Utara
Sumber: Kutim Dalam Angka, tahun 2012-2014

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 12


Pada tahun 2011 hari hujan terbanyak terjadi di kecamatan Busang
dengan jumlah 27 hari hujan dan 698 mm curah hujan di bulan April,
sedangkan hari hujan terendah terdapat di kecamatan Muara Bengkal dengan
jumlah 1 hari hujan dan 5 mm curah hujan terjadi di bulan Agustus.
Pada tahun 2012 hari hujan terbanyak terjadi di kecamatan Batu
Ampar dengan jumlah 25 hari hujan dan 404 mm curah hujan di bulan
Januari, sedangkan hari hujan terendah terdapat di kecamatan Long Mesangat
dengan jumlah 1 hari hujan dan 5 mm curah hujan terjadi di bulan
September.
Pada tahun 2013 hari hujan terbanyak terjadi di kecamatan Telen
dengan jumlah 25 hari hujan dan 401 mm curah hujan di bulan April,
sedangkan hari hujan terendah terdapat di kecamatan Sangatta Utara dengan
jumlah 9 hari hujan dan 27 mm curah hujan terjadi di bulan Agustus.
Mengacu pada data curah hujan dan hari hujan selama tahun 2011 s/d
2013 dapat dilihat bahwa potensi terjadinya curah hujan dan hari hujan tertinggi
adalah antara bulan Januari s/d bulan April.

2.5. Kondisi Pasang Surut Air Laut


Pasang surut di perairan pesisir Kabupaten Kutai Timur termasuk tipe
campuran cenderung ke harian ganda atau mixed prevailing semidiurnal (Unmul,
2002), yaitu kecenderungan dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua
kali air surut dengan amplitudo dan periode pasang surut yang berbeda.
Fluktuasi pasang tertinggi maksimum tercatat sebesar 2,5 meter pada saat
pasang purnama (Dishidros, 2014; Unmul, 2002).
Data peramalan pasang surut yang diterbitkan oleh Dishidros AL untuk
tahun 2014 menunjukkan pasang tinggi terjadi pada bulan November, Desember,
Januari, April, dan Mei. Peramalan ini dapat dijadikan sebagai acuan tentang
waktu terjadinya pasang tinggi pada bulan-bulan di tahun 2015.

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 13


Peramalan waktu terjadinya pasang tinggi perlu diketahui karena kejadian
bencana banjir di Kabupaten Kutai Timur, selain akibat curah hujan dan lamanya
hujan juga sangat dipengaruhi oleh tingginya pasang laut.

2.6. Kondisi Demografi


Penduduk di Kabupaten Kutai Timur dari tahun ke tahun mengalami
kenaikan cukup berarti. Data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
(Disdukcapil) Kabupaten Kutai Timur, per 31 Desember 2013, yang
ditandatangani tanggal 14 Januari 2014, bahwa jumlah penduduk pada tahun
2008 sebesar 213.759 jiwa meningkat menjadi 529.775 jiwa pada tahun 2013.
Pertumbuhan penduduk ini sebenarnya tidaklah merata sepanjang tahun.
Sebagai contoh pertumbuhan penduduk periode 2008-2009 sebesar 15% periode
2009-2010 sebesar 4%, periode 2010-2011 sebesar 5,72% dan periode 2011-
2012 sebesar 5,72% sementara periode tahun 2012-2013 melonjak drastis
menjadi 44,28%.
Sebagaimana pertumbuhan penduduk, persebaran penduduk di
Kabupaten Kutai Timur juga tidak merata. Pada tahun 2012 porsi terbesar
penduduknya berada di Kecamatan Sangatta Utara yang juga sebagai Ibukota
Kabupaten, yakni mencapai 28,22% dan selebihnya berada di Kecamatan
Bengalon sebesar 8,88% serta tersebar di Kecamatan lain berkisar 1-6 %.
Sedangkan jumlah penduduk terkecil ada di wilayah Kecamatan Batu Ampar
(7.977 jiwa) dan jumlah penduduk terbesar ada di wilayah Kecamatan Sangatta
Utara (168.856 jiwa)
Berdasarkan data Kutim Dalam Angka 2014 bahwa rasio jenis kelamin
pada tahun 2012- 2013 mencapai angka 119,24 dan semua untuk jenis kelamin
laki-laki.

2.7. Kondisi Pemerintahan


Kabupaten Kutai Timur yang semula hanya memiliki 5 (lima) kecamatan,
yakni Kecamatan Sangatta, Kecamatan Sangkulirang, Kecamatan Muara Bengkal,

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 14


Kecamatan Muara Ancalong serta Kecamatan Muara Wahau. Namun sekarang
sudah dimekarkan menjadi 18 (delapan belas) kecamatan dengan tambahan
Kecamatan Busang, Kecamatan Long Mesangat, Kecamatan Telen, Kecamatan
Kongbeng, Kecamatan Batu Ampar, Kecamatan Bengalon, Kecamatan Teluk
Pandan, Kecamatan Sangatta Selatan, Kecamataan Rantau Pulung, Kecamatan
Kaliorang, Kecamatan Kaubun, Kecamatan Karangan serta Kecamatan Sandaran.
Sedangkan untuk jumlah desa pada tahun 2001 sebanyak 100 desa kemudian
dengan adanya pemekaran wilayah maka pada tahun 2002 telah bertambah
menjadi 114 desa hingga pada tahun 2005 menjadi 133 desa dan akhirya menjadi
135 desa sejak tahun 2006. Dan sejak tahun 2012 menjadi 1 Kelurahan dan 134
Desa.
Kecamatan Sangkulirang adalah kecamatan yang memiliki desa yang
paling banyak yaitu 15 desa, sedangkan kecamatan yang memiliki jumlah desa
paling sedikit adalah Kecamatan Sangatta Selatan memiliki 4 desa dan
Kecamatan Sangatta Utara memiliki 1 kelurahan dan 3 desa. Adapun luas
administratif wilayah kecamatan yang paling luas adalah Kecamatan Muara
Wahau yaitu seluas 5.724,32 km² dengan prosentase 1,95%. Sedangkan yang
memiliki luas wilayah yang paling kecil adalah Kecamataan Rantau Pulung
dengan luas wilayah 143,82 km² dengan prosentase 1,28%.
Sampai dengan tahun 2013 Pemerintah Kabupaten Kutai Timur telah
memiliki sarana dan prasarana yang sangat memadai khususnya bangunan
perkantoran untuk masing-masing unit kerja antara lain 1 unit Kesekretariatan
Daerah, 1 unit Sekretariatan DPRD, 1 Unit Inspektorat Wilayah, 11 unit Badan, 17
unit Dinas, 1 unit Kantor, 1 unit RSU Daerah, 1 unit Satuan PP & Linmas, 18 Unit
Kantor Camat dan beberapa Unit Pembantu Teknis Dinas termasuk 135 unit
Kantor Desa dan beberapa kelengkapannya.

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 15


BAB III
PENILAIAN RISIKO

3.1. Potensi Bencana


Secara keseluruhan kejadian bencana di Kabupaten Kutai Timur yang
pernah terjadi meliputi 8 (delapan) kejadian yakni: Bencana Banjir, Bencana
Kebakaran Hutan & Lahan, Bencana Kebakaran Pemukiman, Bencana Angin
Kencang, Bencana Tanah Longsor, Bencana Kekeringan, Bencana Konflik Sosial,
dan Bencana Epidemik.
Berdasarkan data Index Risiko Bencana Indonesia (IRBI) 2013 bahwa
kejadian banjir di Kabupaten Kutai Timur berada pada ranking 123 dari 381
Kab/Kota se Indonesia atau ranking 5 dari 10 Kab/Kota se Provinsi Kalimantan
Timur dengan kelas resiko tinggi.
Laporan BPBD tahun 2012 s/d tahun 2014 kejadian bencana yang terjadi
di Kabupaten Kutai Timur direkapitulasi sebagai mana yang tertuang dalam Tabel
2 berikut:
Tabel 2
JUMLAH KEJADIAN BENCANA TAHUN 2012 s/d 2014

Jumlah Kejadian
Jenis Bencana
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

Kebakaran 3 15 15

Banjir 24 33 1

Longsor/Abrasi 0 3 2

Angin Ribut 1 0 0

Sumber: Laporan BPBD Kab. Kutim 2012 s/d 2014

Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa kejadian banjir selalu


terjadi pada setiap tahun dengan frekuensi yang relatif lebih sering dibanding
jenis bencana lain. Dampak kerugian fisik yang terjadi akibat dari kejadian
bencana tersebut direkapitulasi sebagai mana tertuang dalam Tabel 3 berikut;

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 16


Tabel 3
JUMLAH KEJADIAN BENCANA TAHUN 2012 s/d 2014

Dampak Kerugian Fisik


Jenis Bencana
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
1 2 3 4

Kebakaran 3 rumah rusak 57 rumah, 68 rumah rusak


1 sekolah,
1 tanker rusak

Banjir 3.962 rumah 14.528 rumah dan 173 rumah dan


dan 91 ha lahan 202, 7 ha lahan 68 ha lahan
terendam terendam terendam

Longsor 0 10 rumah rusak 22 rumah rusak

Angin Ribut 1 rumah rusak 0 0

Sumber: Laporan BPBD Kab. Kutim 2012 s/d 2014

Berdasarkan rekapitulasi tersebut tampak bahwa dampak kerugian fisik akibat


bencana banjir menimpa lebih banyak penduduk dibanding jenis bencana yang
lainnya.

3.2. Penilaian Risiko


Ancaman bencana yang sering melanda wilayah Kabupaten Kutai Timur
berupa banjir, kebakaran, longsor, dan kekeringan. Dari berbagai jenis ancaman
bencana ini perlu dilakukan pembobotan untuk memilih satu ancaman yang
menjadi prioritas, dan selanjutnya akan dikembangkan menjadi rencana
kontingensi (renkon).
Penilaian resiko ini didasarkan pada dua penilaian ancaman yaitu dengan
menilai probability yaitu kemungkinan terjadinya bencana, dan menilai dampak
kerugian atau kerusakan yang ditimbulkan dengan asumsi skoring sebagai
berikut :

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 17


3.2.1. Skala Probabilitas
 Angka 5 pasti ( hampir dipastikan terjadi 80 % – 99 %)
 Angka 4 Kemungkinan besar (60% – 80 %, terjadi tahun depan, atau sekali
dalam 10 tahun mendatang)
 Angka 3 Kemungkian terjadi (40%-60 %, terjadi tahun depan, atau sekali
dalam 100 tahun)
 Angka 2 Kemungkinan Kecil (20 %-40%, terjadi tahun depan atau sekali
lebih dari 100 tahun)
 Angka 1 Kemungkinan sangat Kecil (hingga 20 %)
3.2.2. Dampak Kejadian yang ditimbulkan :
 Angka 5 sangat parah ( 80 % – 99 %, wilayah hancur dan lumpuh total)
 Angka 4 parah (60% – 80 %, hancur)
 Angka 3 sedang (40%-60 %, Wilayah terkena rusak)
 Angka 2 ringan (20 %-40%, wilayah yang rusak )
 Angka 1 sangat ringan (kurang dari 20 %, wilayah rusak)

Berdasarkan instrumen skoring dan rekapitulasi kejadian bencana seperti


yang telah diuraikan di atas, maka dapat dihitung probabilitas dan dampak
untuk membuat penilaian resiko tingkat bencana di Kabupaten Kutai Timur,
seperti yang tertuang dalam Tabel 4, di bawah ini;

Tabel 4
PENILAIAN TINGKAT BENCANA KABUPATEN KUTAI TIMUR

No. Jenis Ancaman Bencana Probability Dampak


1 2 3 4

1 Banjir 5 3
2 Kebakaran 4 3
3 Longsor 3 2
4 Kekeringan 3 1
Sumber: Analisis data primer

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 18


Selanjutnya dari tabel asumsi penilaian risiko yang ditimbulkan bila ditinjau
terhadap probalitas dan dampak bahaya tersebut diatas maka dapat
dibuatkan matrik skala tingkat bahaya seperti yang dituangkan dalam
Gambar 2 berikut ini:
Gambar 2.
MATRIK SKALA TINGKAT BAHAYA

3.2.3. Penilaian
Dari asumsi perhitungan antara skala probalitas dengan dampak
kejadian yang ditimbulkan yang dituangkan kedalam matrik skala tingkat
bahaya diatas, maka dengan demikian, disimpulkan dan disepakatti bahwa
rencana kontingensi yang sangat diperlukan di Kabupaten Kutai Timur adalah
Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir.

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 19


BAB IV
PENENTUAN KEJADIAN DAN PENGEMBANGAN SKENARIO

4.1. Umum

Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan


yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat
didefinisikan sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi
permukaan bumi kawasan tersebut.
Terdapat berbagai macam banjir yang disebabkan oleh beberapa hal,
diantaranya:
 Banjir air; banjir yang satu ini adalah banjir yang sudah umum. Penyebab
banjir ini adalah meluapnya air sungai, danau, atau selokan sehingga air
akan meluber lalu menggenangi daratan. Umumnya banjir seperti ini
disebabkan oleh hujan yang turun terus-menerus sehingga sungai atau
danau tidak mampu lagi menampung air.
 Banjir “Cileunang”; jenis banjir yang satu ini hampir sama dengan banjir
air. Namun banjir cileunang ini disebabkan oleh hujan yang sangat deras
dengan debit air yang sangat banyak. Banjir akhirnya terjadi karena air-air
hujan yang melimpah ini tidak bisa segera mengalir melalui saluran atau
selokan di sekitar rumah warga. Jika banjir air dapat terjadi dalam waktu
yang cukup lama, maka banjir cileunang adalah banjir dadakan (langsung
terjadi saat hujan tiba).
 Banjir bandang; tidak hanya banjir dengan materi air, tetapi banjir yang
satu ini juga mengangkut material air berupa lumpur. Banjir seperti ini
jelas lebih berbahaya daripada banjir air karena seseorang tidak akan
mampu berenang ditengah-tengah banjir seperti ini untuk
menyelamatkan diri. Banjir bandang mampu menghanyutkan apapun,
karena itu daya rusaknya sangat tinggi. Banjir ini biasa terjadi di area
dekat pegunungan, dimana tanah pegunungan seolah longsor karena air
hujan lalu ikut terbawa air ke daratan yang lebih rendah. Biasanya banjir
bandang ini akan menghanyutkan sejumlah pohon-pohon hutan atau

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 20


batu-batu berukuran besar. Material-material ini tentu dapat merusak
pemukiman warga yang berada di wilayah sekitar pegunungan.
 Banjir rob (laut pasang); banjir rob adalah banjir yang disebabkan oleh
pasangnya air laut. Air laut yang pasang ini umumnya akan menahan air
sungai yang sudah menumpuk, akhirnya mampu menjebol tanggul dan
menggenangi daratan.

Proses terjadinya banjir sendiri pada dasarnya dikarenakan oleh faktor


antroposentrik, faktor alam dan faktor teknis. Faktor antroposentrik adalah
aktivitas dan perilaku manusia yang lebih cenderung mengakibatkan luasan
banjir semakin meningkat. Beberapa faktor antroposentrik yang juga merupakan
faktor non teknis, yaitu pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan,
misalnya terjadinya perubahan tata guna lahan pada daerah–daerah lindung
seperti daerah perbukitan dan daerah pegunungan menjadi lahan tambang atau
kebun sawit, sehingga menimbulkan problem peningkatan run–off dan banjir
kiriman.
Banjir yang pernah terjadi di Kabupaten Timur umumnya berupa banjir
air dan banjir cileunang. Namun tingginya volume air yang mengakibatkan
terjadinya banjir di Kutai Timur tidak hanya disebabkan oleh tingginya dan
lamanya curah hujan saja, namun juga akibat adanya pasang laut yang
menyebabkan air yang tertampung di sungai tidak dapat lepas ke laut. Kondisi ini
menyebabkan banjir menjadi lebih tinggi dan lebih lama. Berdasarkan kondisi
tersebut di atas dapat diprediksikan bahwa kejadian banjir pada setiap tahun
akan terjadi pada saat curah hujan tertinggi dan bersamaan dengan itu juga
terjadi pasang yang tertinggi.
Dalam pengembangan selanjutnya perlu disusun dan ditetapkan suatu
skenario kejadian untuk dilakukan geladi lapang atau simulasi sebagai suatu
acuan bagi semua pihak dalam upaya tanggap darurat menghadapi bencana
banjir, dengan harapan semakin meningkatnya kemampuan dan ketrampilan
teknis serta koordinasi dan komando yang lebih baik khususnya kesiapsiagaan
aparat dan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir.

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 21


4.2. Skenario Kejadian
Skenario kejadian banjir di Kabupaten Kutai Timur diasumsikan akan
terjadi pada 15 kecamatan dengan 57 desa yang pernah mengalami kejadian
banjir. Kecamatan/Desa yang berpotensi mendapat ancaman bencana banjir
disajikan pada Tabel 5, sebagai berikut;

Tabel 5
KAWASAN TERANCAM BANJIR BERDASARKAN SKENARIO DAMPAK

KECAMATAN Laki Perem Jumlah Jumlah Jiwa Terancam


DESA/KELURAHAN Laki puan Jiwa KK
NO
% Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8
I. KECAMATAN SANGATTA UTARA
1 Sangatta Utara 44286 35388 79,674 23,211 5% 3,984
2 Teluk Lingga 23864 18900 42,754 12,102 6% 2,565
3 Swarga Bara 16199 10498 28,168 7,797 5% 1,408
150,596 7,957
II. KECAMATAN BUSANG
1 Long Bentuq 734 664 1,398 421 10% 140
2 Long Pejeng 737 643 1,380 375 8% 110
3 Long Lees 666 603 1,269 393 8% 102
4 Mekar Baru 296 513 1,080 296 7% 76
5 Rantau Sentosa 441 767 1,718 441 10% 172
6 Long Nyelong 310 476 1,021 310 7% 71
7,866 671
III. KECAMATAN TELEN
1 Marah Haloq 1806 1276 3,082 1,114 30% 925
2 Lung Melah 832 703 1,535 495 30% 461
3 Juk Ayak 866 569 1,435 527 7% 100
4 Long Segar 832 728 1,560 466 20% 312
5 Long Noran 544 427 971 266 20% 194
6 Muara Pantun 1402 1200 2,602 861 7% 182
7 Rantau Panjang 946 849 1,795 551 8% 144
12,980 2,317
IV. KECAMATAN KONGBENG
1 Miau Baru 3989 3430 7,419 2,144 10% 742

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 22


KECAMATAN Laki Perem Jumlah Jumlah Jiwa Terancam
DESA/KELURAHAN Laki puan Jiwa KK
NO
% Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8
7,419 742
V. KECAMATAN BENGALON
1 Sepaso 7212 5930 13,142 3,860 20% 2,628
2 Keraitan 334 247 581 168 8% 46
3 Tebangan Lembak 251 209 460 143 8% 37
4 Sepaso Timur 3137 2377 5,514 1,655 10% 551
5 Sepaso Selatan 2509 1867 4,376 1,346 10% 438
6 Muara Bengalon 1588 1222 2,810 869 8% 225
7 Sepaso Barat 4466 3685 8,151 2,449 8% 652
35,034 1,903
VI. KECAMATAN SANDARAN
1 Susuk Luar 1688 1378 3,066 887 8% 245
3,066 245
VII. KECAMATAN SANGATTA SELATAN
1 Sangatta Selatan 12457 9721 22,178 6,203 30% 6,653
2 Singa Geweh 6440 5488 11,928 3,417 20% 2,386
3 Sangkima Lama 2134 1821 3,955 1,288 15% 593
38,061 9,632
VIII. KECAMATAN TELUK PANDAN
1 Teluk Pandan 3810 2997 6,807 2,149 8% 545
2 Suka Rahmat 4617 3327 7,944 2,319 8% 636
3 Kandolo 1031 1896 1,896 536 8% 152
16,647 1,332
IX. KECAMATAN MUARA BENGKAL
1 Muara Bengkal Ilir 1364 1208 2,572 790 8% 206
2 Muara Bengkal Ulu 1486 1429 2,915 967 8% 233
3 Ngayau 1018 883 1,901 676 8% 152
4 Senambah 1259 1118 2,377 765 8% 190
5 Mulupan 897 794 1,691 578 8% 135
6 Benua Baru 4002 3346 7,350 2,402 8% 588
18,806 1,504

X. KECAMATAN MUARA ANCALONG


1 Kelinjau Ilir 1162 1079 2,241 666 8% 179

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 23


KECAMATAN Laki Perem Jumlah Jumlah Jiwa Terancam
DESA/KELURAHAN Laki puan Jiwa KK
NO
% Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8
2 Kelinjau Ulu 2678 2430 5,108 1,467 8% 409
3 Long Poq Baru 226 213 439 123 8% 35
4 Long Tesak 396 365 761 265 8% 61
8,549 684
XI. KECAMATAN RANTAU PULUNG
1 Pulung Sari 569 419 988 302 7% 69
2 Margo Mulyo 493 446 939 307 22% 207
3 Mukti Jaya 1842 1644 3,486 1,009 1% 28
4 Rantau Makmur 951 803 1,754 540 15% 263
5 Kebun Agung 672 602 1,274 388 5% 64
8,441 630
XII. KECAMATAN KAUBUN
1 Kadungan Jaya 784 641 1,425 408 10% 143
2 Pengadan Baru 956 810 1,766 492 10% 177
3,191 319
XIII. KECAMATAN KARANGAN
1 Karangan Dalam 874 621 1,468 506 10% 147
2 Pengadan 3380 2713 6,093 1,804 10% 609
3 Ba'ay 1297 920 2,217 619 10% 222
9,778 978
XIV. KECAMATAN BATU AMPAR
1 Mawai Indah 479 397 876 258 10% 83
2 Batu Timbau 1897 1656 3,553 1,085 12% 426
3 Telaga 526 473 999 299 11% 110
5,428 619
XV. KECAMATAN LONG MESANGAT
1 Melan 681 548 1,229 363 14% 172
2 Sumber Sari 1380 1243 2,623 691 8% 210
3 Tanah Abang 791 620 1,411 407 10% 141
5,263 523
JUMLAH TOTAL 331,125 30,057
Sumber: analisis data primer

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 24


Skenario untuk locus dan waktu kejadian bencana banjir di 15 kecamatan
tersebut diperkirakan berdasarkan kondisi curah hujan dan jumlah hari hujan
tertinggi, serta kondisi pasang tertinggi, seperti yang sudah disajikan pada BAB II.
Mengacu pada data curah hujan dan hari hujan selama tahun 2011 s/d
2013 dapat dilihat bahwa potensi terjadinya curah hujan dan hari hujan tertinggi
adalah antara bulan Januari s/d bulan April. Data peramalan pasang surut yang
diterbitkan oleh Dishidros AL untuk tahun 2014 menunjukkan pasang tinggi
terjadi pada bulan November, Desember, Januari, April, dan Mei.
Berdasarkan kondisi-kondisi tersebut maka diperkirakan ancaman
bencana banjir akan terjadi pada Januari 2015, dimana wilayah Kabupaten Kutai
Timur dilanda hujan deras dengan intensitas tinggi yang diasumsikan mencapai
angka diatas 400 mm. Hujan tersebut terjadi di 15 (lima belas) kecamatan
dengan 57 (lima puluh tujuh) desa dengan jumlah jiwa terancam sebanyak
30.057 jiwa, sebagian daerahnya tergenang, khususnya di bantaran sungai baik
yang berada di sekitar sub-DAS Kedang Kepala dan Kedang Rantau yang berada
di DAS Mahakam, maupun yang berada disekitar DAS Sangatta, termasuk DAS
Bengalon dan DAS Sangkulirang tergenang air sampai kedalaman 3 m, sehingga
melumpuhkan transportasi dan komunikasi, rusaknya sarana/prasarana serta
terhambatnya perekonomian dan lain lain serta terisolasi selama 7 hari dan
menimbulkan korban jiwa baik yang luka-luka maupun yang meninggal dunia dan
harus segera dievakuasi baik untuk pertolongan pertama maupun untuk
menyalurkan bantuan khususnya kebutuhan dasar.
Akibat terjadinya bencana banjir maka terdampak pada beberapa hal
yang menyertainya antara lain, dampak terhadap kependudukan, dampak
terhadap sarana, fasilitas dan Asset serta dampak terhadap aktivitas
perekonomian masyarakat.

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 25


4.3. Simulasi Dampak
4.3.1. Dampak Terhadap Kependudukan
Datangnya banjir di suatu kawasan tentunya juga mengganggu kehidupan
manusia atau penduduk di kawasan tersebut terancam yang berdampak pula
terjadinya korban jiwa, baik yang mengungsi, luka-luka dan hilang maupun
meninggal dunia termasuk terserang penyakit dan ini yang harus diwaspadai,
semakin padat jumlah penduduk pada suatu kawasan rentan bencana maka
semakin besar pula jiwa yang terdampak. Dan tentunya perlu dilakukan
pendataan secara menyeluruh.
Dalam hal terjadi bencana banjir di Kabupaten Kutai Timur maka di
asumsikan terjadi di 15 Kecamatan dengan 57 Desa, maka diketahui bahwa
jumlah penduduk yang terancam adalah 30.057 jiwa, dimana diantaranya 2
orang meninggal dunia, 3 orang hilang, 295 orang mengungsi, 287 orang luka
ringan, 150 orang luka sedang dan 18 orang luka berat sedangkan sisanya
bertahan di rumah (non perawatan). Semua ini dituangkan kedalam Tabel 6 dan
Tabel 7 berikut.

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 26


Tabel 6
SKENARIO DAMPAK BANJIR TERHADAP KEPENDUDUKAN DI KABUPATEN KUTAI TIMUR

POSKO UTAMA
Keadaan Pengungsi
Bertahan di Kantor BPBD Kutai Timur
Jiwa Terancam Meninggal Hilang Pengungsi
KECAMATAN Laki Peremp Jumlah JML dirumah Luka
No Luka Sedang Luka Berat Non-Rawatan POS LAPANGAN (POSLAP)
DESA/KELURAHAN Laki uan Jiwa KK Ringan
di Kantor Kecamatan Terdampak
% JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML
Masing²
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Tempat
I. KECAMATAN SANGATTA UTARA Kapasitas
Pengungsian
1 Sangatta Utara 44286 35388 79,674 23,211 5% 3,984 0% 0 0% 0 99% 3,944 1% 39 1% 40 1% 20 0% - 99% 3,924 1 Balai Desa 100 Jiwa
2 Teluk Lingga 23864 18900 42,754 12,102 6% 2,565 0% 0 0% 0 99% 2,540 1% 26 1% 26 1% 13 0% - 99% 2,527 2 Balai Desa 100 Jiwa
3 Swarga Bara 16199 10498 28,168 7,797 5% 1,408 0% 0 0% 0 99% 1,394 1% 14 1% 14 1% 7 0% - 99% 1,387 3 Lapangan Kabojaya 100 Jiwa
150,596 7,957 0 0 7,878 79 80 40 0 7,838

Tempat
II. KECAMATAN BUSANG Kapasitas
Pengungsian
1 Long Bentuq 734 664 1,398 421 10% 140 0% 0 0% 0 99% 138 1% 1 1% 1 1% 1 0% 0 98% 137 1 Balai Desa 100 Jiwa
2 Long Pejeng 737 643 1,380 375 8% 110 0% 0 0% 0 99% 109 1% 1 1% 1 1% 1 0% 0 98% 109 2 Balai Desa 100 Jiwa
3 Long Lees 666 603 1,269 393 8% 102 0% 0 0% 0 99% 101 1% 1 1% 1 1% 1 0% 0 98% 100 3 Balai Desa 100 Jiwa
4 Mekar Baru 296 513 1,080 296 7% 76 0% 0 0% 0 99% 75 1% 1 1% 1 1% 0 0% 0 98% 74 4 Balai Desa 100 Jiwa
5 Rantau Sentosa 441 767 1,718 441 10% 172 0% 0 0% 0 99% 170 1% 2 1% 2 1% 1 0% 0 98% 169 5 Balai Desa 100 Jiwa
6 Long Nyelong 310 476 1,021 310 7% 71 0% 0 0% 0 99% 71 1% 1 1% 1 1% 0 0% 0 98% 70 6 Balai Desa 100 Jiwa
7,866 671 0 0 664 6 7 3 1 659
Tempat
III. KECAMATAN TELEN Kapasitas
Pengungsian
1 Marah Haloq 1806 1276 3,082 1,114 30% 925 0% 0 0% 0 99% 915 1% 9 1% 9 1% 5 0% 2 98% 909 1 Balai Desa 100 Jiwa
2 Lung Melah 832 703 1,535 495 30% 461 0% 0 0% 0 99% 456 1% 4 1% 5 1% 2 0% 1 98% 453 2 Balai Desa 100 Jiwa
3 Juk Ayak 866 569 1,435 527 7% 100 0% 0 0% 0 99% 99 1% 1 1% 1 1% 1 0% 0 98% 99 3 Balai Desa 100 Jiwa
4 Long Segar 832 728 1,560 466 20% 312 0% 0 0% 0 99% 309 1% 3 1% 3 1% 2 0% 1 98% 307 4 Balai Desa 100 Jiwa
5 Long Noran 544 427 971 266 20% 194 0% 0 0% 0 99% 192 1% 2 1% 2 1% 1 0% 0 98% 191 5 Balai Desa 100 Jiwa
6 Muara Pantun 1402 1200 2,602 861 7% 182 0% 0 0% 0 99% 180 1% 2 1% 2 1% 1 0% 0 98% 179 6 Balai Desa 100 Jiwa
7 Rantau Panjang 946 849 1,795 551 8% 144 0% 0 0% 0 99% 142 1% 1 1% 1 1% 1 0% 0 98% 141 7 Balai Desa 100 Jiwa
12,980 2,317 1 1 2,294 22 23 12 5 2,278
Tempat
IV. KECAMATAN KONGBENG Kapasitas
Pengungsian
1 Miau Baru 3989 3430 7,419 2,144 10% 742 0% 0 0% 0 99% 734 1% 7 1% 7 1% 4 0% - 99% 731 1 Balai Desa 100 Jiwa
7,419 742 0 0 734 7 7 4 0 731
Tempat
V. KECAMATAN BENGALON Kapasitas
Pengungsian
1 Sepaso 7212 5930 13,142 3,860 20% 2,628 0% 0 0% 0 99% 651 1% 26 1% 26 1% 13 0% - 99% 651 1 Balai Desa 100 Jiwa
2 Keraitan 334 247 581 168 8% 46 0% 0 0% 0 99% 35 1% 0 1% 0 1% 0 0% 0 98% 35 2 Balai Desa 100 Jiwa
3 Tebangan Lembak 251 209 460 143 8% 37 0% 0 0% 0 99% 36 1% 0 1% 0 1% 0 0% 0 98% 36 3 Balai Desa 100 Jiwa
4 Sepaso Timur 3137 2377 5,514 1,655 10% 551 0% 0 0% 0 99% 546 1% 6 1% 6 1% 3 0% - 99% 543 4 Balai Desa 100 Jiwa
5 Sepaso Selatan 2509 1867 4,376 1,346 10% 438 0% 0 0% 0 99% 433 1% 4 1% 4 1% 2 0% - 99% 431 5 Balai Desa 100 Jiwa

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 27


POSKO UTAMA
Keadaan Pengungsi
Bertahan di Kantor BPBD Kutai Timur
Jiwa Terancam Meninggal Hilang Pengungsi
KECAMATAN Laki Peremp Jumlah JML dirumah Luka
No Luka Sedang Luka Berat Non-Rawatan POS LAPANGAN (POSLAP)
DESA/KELURAHAN Laki uan Jiwa KK Ringan
di Kantor Kecamatan Terdampak
% JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML
Masing²
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
6 Muara Bengalon 1588 1222 2,810 869 8% 225 0% 0 0% 0 99% 223 1% 2 1% 2 1% 1 0% - 99% 221 6 Balai Desa 100 Jiwa
7 Sepaso Barat 4466 3685 8,151 2,449 8% 652 0% 0 0% 0 99% 646 1% 7 1% 7 1% 3 0% - 99% 642 7 Balai Desa 100 Jiwa
35,034 1,903 0 0 1,884 19 19 10 0 1,874
Tempat
VI. KECAMATAN SANDARAN Kapasitas
Pengungsian
1 Susuk Luar 1688 1378 3,066 887 8% 245 0% 0 0% 0 99% 243 1% 2 1% 2 1% 1 0% - 99% 242 1 Balai Desa 100 Jiwa
3,066 245 0 0 243 2 2 1 0 242
Tempat
VII. KECAMATAN SANGATTA SELATAN Kapasitas
Pengungsian
1 Sangatta Selatan 12457 9721 22,178 6,203 30% 6,653 0% 0 0% 0 99% 6,587 1% 67 1% 67 1% 33 0% - 99% 6,554 1 Balai Desa 100 Jiwa
2 Singa Geweh 6440 5488 11,928 3,417 20% 2,386 0% 0 0% 0 99% 2,362 1% 24 1% 24 1% 12 0% 5 98% 2,345 2 Balai Desa 100 Jiwa
3 Sangkima Lama 2134 1821 3,955 1,288 15% 593 0% 0 0% 0 99% 587 1% 5 1% 6 1% 3 0% 1 98% 583 3 Balai Desa 100 Jiwa
38,061 9,632 0 0 9,536 96 96 48 6 9,482
Tempat
VIII. KECAMATAN TELUK PANDAN Kapasitas
Pengungsian
1 Teluk Pandan 3810 2997 6,807 2,149 8% 545 0% 0 0% 0 99% 539 1% 5 1% 5 1% 3 0% - 99% 536 1 Balai Desa 100 Jiwa
2 Suka Rahmat 4617 3327 7,944 2,319 8% 636 0% 0 0% 0 99% 629 1% 6 1% 6 1% 3 0% - 99% 626 2 Balai Desa 100 Jiwa
3 Kandolo 1031 1896 1,896 536 8% 152 0% 0 0% 0 99% 150 1% 2 1% 2 1% 1 0% 0 98% 149 3 Balai Desa 100 Jiwa
16,647 1,332 0 0 1,318 13 13 7 0 1,311
IX. KECAMATAN MUARA BENGKAL
1 Muara Bengkal Ilir 1364 1208 2,572 790 8% 206 0% 0 0% 0 99% 204 1% 2 1% 2 1% 1 0% - 99% 203 1 Balai Desa 100 Jiwa
2 Muara Bengkal Ulu 1486 1429 2,915 967 8% 233 0% 0 0% 0 99% 231 1% 2 1% 2 1% 1 0% - 99% 230 2 Balai Desa 100 Jiwa
3 Ngayau 1018 883 1,901 676 8% 152 0% 0 1% 1 99% 151 1% 1 1% 2 1% 1 0% 0 98% 149 3 Balai Desa 100 Jiwa
4 Senambah 1259 1118 2,377 765 8% 190 0% 0 0% 0 99% 188 1% 2 1% 2 1% 1 0% 1 98% 187 4 Balai Desa 100 Jiwa
5 Mulupan 897 794 1,691 578 8% 135 0% 0 0% 0 99% 134 1% 1 1% 1 1% 1 0% 0 98% 133 5 Balai Desa 100 Jiwa
6 Benua Baru 4002 3346 7,350 2,402 8% 588 0% 0 0% 0 99% 582 1% 6 1% 6 1% 3 0% 3 98% 576 6 Balai Desa 100 Jiwa
18,806 1,504 0 1 1,489 14 15 8 4 1,478
X. KECAMATAN MUARA ANCALONG
1 Kelinjau Ilir 1162 1079 2,241 666 8% 179 0% 0 0% 0 99% 177 1% 2 1% 2 1% 1 0% 0 98% 176 1 Balai Desa 100 Jiwa
2 Kelinjau Ulu 2678 2430 5,108 1,467 8% 409 0% 0 0% 0 99% 405 1% 4 1% 4 1% 2 0% - 99% 403 2 Balai Desa 100 Jiwa
3 Long Poq Baru 226 213 439 123 8% 35 0% 0 0% 0 99% 35 1% 0 1% 0 1% 0 0% 0 98% 34 3 Balai Desa 100 Jiwa
4 Long Tesak 396 365 761 265 8% 61 0% 0 0% 0 99% 60 1% 1 1% 1 1% 0 0% 0 98% 60 4 Balai Desa 100 Jiwa
8,549 684 0 0 677 7 7 3 1 673
Tempat
XI. KECAMATAN RANTAU PULUNG
Pengungsian
1 Pulung Sari 569 419 988 302 7% 69 0% 0 0% 0 99% 68 1% 1 1% 1 1% 0 0% - 99% 68 1 Balai Desa 100 Jiwa
2 Margo Mulyo 493 446 939 307 22% 207 0% 0 0% 0 99% 205 1% 2 1% 2 1% 1 0% - 99% 203 2 Balai Desa 100 Jiwa
3 Mukti Jaya 1842 1644 3,486 1,009 1% 28 0% 0 0% 0 99% 28 1% 0 1% 0 1% 0 0% - 99% 27 3 Balai Desa 100 Jiwa
4 Rantau Makmur 951 803 1,754 540 15% 263 0% 0 0% 0 99% 260 1% 3 1% 3 1% 1 0% - 99% 259 4 Balai Desa 100 Jiwa
5 Kebun Agung 672 602 1,274 388 5% 64 0% 0 0% 0 99% 63 1% 1 1% 1 1% 0 0% 0 98% 63 5 Balai Desa 100 Jiwa
8,441 624 6 6 3 0 621
XII. KECAMATAN KAUBUN Tempat Kapasitas

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 28


POSKO UTAMA
Keadaan Pengungsi
Bertahan di Kantor BPBD Kutai Timur
Jiwa Terancam Meninggal Hilang Pengungsi
KECAMATAN Laki Peremp Jumlah JML dirumah Luka
No Luka Sedang Luka Berat Non-Rawatan POS LAPANGAN (POSLAP)
DESA/KELURAHAN Laki uan Jiwa KK Ringan
di Kantor Kecamatan Terdampak
% JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML % JML
Masing²
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Pengungsian
1 Kadungan Jaya 784 641 1,425 408 10% 143 0% 0 0% 0 99% 141 1% 1 1% 1 1% 1 0% 0 98% 140 1 Balai Desa 100 Jiwa
2 Pengadan Baru 956 810 1,766 492 10% 177 0% 0 0% 0 99% 175 1% 2 1% 2 1% 1 0% - 99% 174 2 Balai Desa 100 Jiwa
3,191 319 0 0 316 3 3 2 0 314
Tempat
XIII. KECAMATAN KARANGAN Kapasitas
Pengungsian
1 Karangan Dalam 874 621 1,468 506 10% 147 0% 0 0% 0 99% 145 1% 1 1% 1 1% 1 0% 0 98% 144 1 Balai Desa 100 Jiwa
2 Pengadan 3380 2713 6,093 1,804 10% 609 0% 0 0% 0 99% 603 1% 6 0% 0 1% 3 0% - 99% 606 2 Balai Desa 100 Jiwa
3 Ba'ay 1297 920 2,217 619 10% 222 0% 0 0% 0 99% 219 1% 2 0% 0 1% 1 0% - 99% 220 3 Balai Desa 100 Jiwa
9,778 978 0 0 968 9 2 5 0 971
Tempat
XIV. KECAMATAN BATU AMPAR Kapasitas
Pengungsian
1 Mawai Indah 479 397 876 258 10% 83 0% 0 0% 0 99% 82 1% 1 0% 0 1% 0 0% - 99% 83 1 Balai Desa 100 Jiwa
2 Batu Timbau 1897 1656 3,553 1,085 12% 426 0% 0 0% 0 99% 422 1% 4 0% 0 1% 2 0% - 99% 424 2 Balai Desa 100 Jiwa
3 Telaga 526 473 999 299 11% 110 0% 0 0% 0 99% 109 1% 1 0% 0 1% 1 0% 0 99% 109 3 Balai Desa 100 Jiwa
5,428 619 0 0 613 6 0 3 0 616

Tempat
XV. KECAMATAN LONG MESANGAT Kapasitas
Pengungsian
1 Melan 681 548 1,229 363 14% 172 0% 0 0% 0 99% 170 1% 2 1% 2 1% 1 0% - 99% 169 1 Balai Desa 100 Jiwa
2 Sumber Sari 1380 1243 2,623 691 8% 210 0% 0 0% 0 99% 208 1% 2 1% 2 1% 1 0% 0 98% 206 2 Balai Desa 100 Jiwa
3 Tanah Abang 791 620 1,411 407 10% 141 0% 0 0% 0 99% 140 1% 1 1% 1 1% 1 0% - 99% 139 3 Balai Desa 100 Jiwa
5,263 523 0 0 518 5 5 3 0 515
JUMLAH TOTAL 331,125
30,057 2 3 29,757 295 287 150 18 29,602
Sumber : Analisis Data Primer

CATATAN :
Jumlah Kecamatan = 15
Jumlah Desa = 57

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 29


Tabel 7
PERKIRAAN DAMPAK BANJIR TERHADAP KELOMPOK RENTAN

KELOMPOK RENTAN POTENSI


JIWA JUMLAH USIA 13- JUMLAH
NO KECAMATAN KK PRIA WANITA JUMLAH IBU IBU LANJUT
TERANCAM BAYI BALITA KELOMPOK DEWASA 16 KELOMPOK
HAMIL MENETEKI USIA
RENTAN THN/SMP POTENSI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 12 13
1 Muara Ancalong 5,558 9,908 8,945 8,549 684 11 51 13 11 70 156 328.00 200.00 528.00

2 Busang 2,236 4,200 3,666 7,866 672 10 49 11 9 67 146 365.00 161.00 526.00

3 Long Mesangat 2,865 5,312 4,499 5,263 523 9 43 8 7 50 117 220.00 186.00 406.00

4 Telen 4,280 7,228 5,752 12,980 2,317 41 179 39 37 194 490 1,425.00 402.00 1,827.00

5 Kongbeng 8,457 16,980 14,354 7,419 742 12 53 50 10 95 220 356.00 166.00 522.00

6 Muara Bengkal 6,744 11,273 9,929 18,806 1,504 20 109 24 18 98 269 956.00 279.00 956.00

7 Batu Ampar 2,390 4,251 3,600 5,428 619 8 47 10 9 54 128 254.00 237.00 491.00

8 Sangatta Utara 50,066 98,424 76,755 150,596 7,957 125 523 120 94 231 1,093 6,864.00 1,093.00 7,957.00

9 Bengalon 15,390 29,651 23,170 35,034 1,903 23 120 29 18 103 293 1,205.00 405.00 1,610.00

10 Teluk Pandan 8,882 16,963 13,328 16,647 1,332 19 102 22 14 87 244 709.00 379.00 1,088.00

11 Rantau pulung 3,728 6,742 5,832 8,441 630 9 47 46 7 53 162 272.00 196.00 468.00

12 Sangatta Selatan 12,082 24,370 19,794 38,061 9,632 141 138 127 132 279 817 6,591.00 2,224.00 8,815.00

13 Sandaran 4,120 7,522 5,919 3,066 245 7 21 17 4 42 91 91.00 63.00 154.00

14 Kaubun 4,276 8,749 7,126 3,191 319 5 21 6 4 23 59 135.00 125.00 260.00

15 Karangan 8,088 10,953 7,956 9,778 978 10 67 13 8 65 163 562.00 253.00 815.00

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 30


KELOMPOK RENTAN POTENSI
JIWA JUMLAH USIA 13- JUMLAH
NO KECAMATAN KK PRIA WANITA JUMLAH IBU IBU LANJUT
TERANCAM BAYI BALITA KELOMPOK DEWASA 16 KELOMPOK
HAMIL MENETEKI USIA
RENTAN THN/SMP POTENSI

JUMLAH
139,162 262,526 210,625 331,125 30,057 450 1,570 535 382 1,511 4,448 20,333 6,369 25,609

% Penduduk Meninggal 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01
di Sangatta selatan 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1
∑ Penduduk Meninggal
di Busang 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1

∑ Penduduk Meninggal 0 1 0 1 0 1 0 0 1 2 0 0 0

Prosentase Sakit
(Diare, Gatal-Gatal) 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
∑ Penduduk Sakit di :
Muara Ancalong 556 991 895 855 1 5 1 1 7 16 33 20 53
Muara Bengkal 674 1,127 993 1,881 2 11 2 2 10 27 96 28 96
Bengalon 1,539 2,965 2,317 3,503 2 12 3 2 10 29 121 41 161
Busang 224 420 367 787 1 5 1 1 7 15 37 16 53
Kongbeng 846 1,698 1,435 742 1 5 5 1 10 22 36 17 52
Telen 428 723 575 1,298 4 18 4 4 19 49 143 40 183
Sangatta Selatan 1,208 2,437 1,979 3,806 14 14 13 13 28 82 659 222 882
Batu Ampar 239 425 360 543 1 5 1 1 5 13 25 24 49
Sangatta Utara 5,007 9,842 7,676 15,060 13 52 12 9 23 109 686 109 796
10,720 20,629 16,597 28,474 39 127 42 34 119 361 1,834 517 2,323
Prosentase Pengungsi 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01
Muara Ancalong 56 99 89 85 0 1 0 0 1 2 3 2 5
Muara Bengkal 67 113 99 188 0 1 0 0 1 3 10 3 10
Busang 22 42 37 79 0 0 0 0 1 1 4 2 5
Telen 43 72 58 130 0 2 0 0 2 5 14 4 18
Sangatta Selatan 121 244 198 381 1 1 1 1 3 8 66 22 88
309 570 481 863 2 5 2 2 7 19 97 33 127

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 31


4.3.2. Dampak Terhadap Sarana / Fasilitas / Asset
Banjir akan mengancam sebagian sarana, fasilitas serta asset yang berada di 57 desa
pada 15 (lima belas) kecamatan yang ada di Kabupaten Kutai Timur. Berdasarkan
inventarisasi sarana bangunan rumah penduduk maupun fasilitas/asset yang diperkirakan
terkena dampak bencana banjir dengan kondisi ringan, sedang sampai kondisi parah,
seperti terendamnya rumah penduduk, fasilitas umum, fasilitas pendidikan, fasilitas agama,
fasilitas kesehatan, perkantoran, seperti yang tertuang dalam Tabel 8.
Adapun kondisi ringan yang dimaksud adalah terendamnya halaman bangunan/fasilitas
kurang lebih 20 s/d 30 cm dan kondisi sedang adalah terendamnya halaman dan lantai
bangunan utama (50 – 70 cm) dan kondisi berat menenggelamkan separuh bangunan
tersebut (di atas 2m) .

4.3.3. Dampak Terhadap Aktivitas Perekonomian Masyarakat


Dari Sektor Ekonomi bencana banjir di 57 (lima belas) Desa di Kabupaten Kutai
Timur diperkirakan akan mempunyai dampak berupa tergenangnya jalan/halaman
termasuk didalam bangunan pasar, toko, warung termasuk hotel/penginapan dimana
masyarakat sering berbelanja dan melakukan kegiatan perekonomian akan terhambat,
sehingga akan melumpuhkan perekonomian masyarakat selama beberapa hari. Selain itu
suplai barang ke beberapa daerah menjadi terputus karena daerah yang terisolir,
sedangkan untuk lahan pertanian, perkebunan termasuk peternakan pun tak luput dari
terjangan banjir. Adapun dampak terhadap perekonomian ini seperti yang tertuang dalam
Tabel 9.
Adapun kondisi ringan yang dimaksud adalah terendamnya halaman bangunan/fasilitas
atau lahan pertanian dll, kurang lebih 20 s/d 30 cm dan kondisi sedang adalah terendamnya
halaman dan lantai bangunan utama (50 – 70cm) dan kondisi berat menenggelamkan dua
pertiga bangunan tersebut (di atas 2m).

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 32


Tabel 8
DAMPAK BANJIR TERHADAP SARANA, FASILITAS / ASSET

TERANCAM KONDISI TERENDAM GANGGUAN


NO JENIS BANGUNAN JUMLAH SATUAN RINGAN SEDANG PARAH FUNGSI
% JML
% JML % JML % JML (HARI)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 Rumah Penduduk 46.238 UNIT 50% 23119 50% 11560 20% 4624 2% 462 7
1 TK 54 UNIT 40% 22 40% 9 10% 2 5% 1 7
2 SD/MI 93 UNIT 40% 37 40% 15 10% 4 5% 2 7
3 SMP/MTS 38 UNIT 50% 19 50% 10 20% 4 2% 0 7
4 SLTA 24 UNIT 40% 10 40% 4 10% 1 5% 0 7
5 PT 1 UNIT 100% 2 40% 1 10% 0 5% 0 7
6 Kantor Camat 13 UNIT 40% 5 30% 2 10% 1 2% 0 7
7 Kantor Desa 57 UNIT 40% 23 40% 9 10% 2 5% 1 7
8 Kantor UPTD 12 UNIT 40% 5 40% 2 10% 0 5% 0 7
9 Kantor Polsek/Pospol 3 UNIT 50% 2 50% 1 20% 0 2% 0 7
10 Kantor Basarnas 1 UNIT 100% 1 40% 0 10% 0 5% 0 7
11 Kantor Koramil/Bantu 2 UNIT 40% 1 40% 0 10% 0 5% 0 7
12 Kantor Pelayaran 1 UNIT 100% 1 50% 1 20% 0 2% 0 7
13 Mesjid 137 UNIT 40% 55 40% 22 10% 5 5% 3 7
14 Musholla/Langgar 111 UNIT 40% 44 40% 18 10% 4 5% 2 7
15 Gereja 63 UNIT 50% 32 50% 16 20% 6 2% 1 7
16 Pura/Vihara 1 UNIT 40% 0 40% 0 10% 0 5% 0 7
17 Puskesmas 12 UNIT 40% 5 40% 2 10% 0 5% 0 7

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 33


TERANCAM KONDISI TERENDAM GANGGUAN
NO JENIS BANGUNAN JUMLAH SATUAN RINGAN SEDANG PARAH FUNGSI
% JML
% JML % JML % JML (HARI)
19 Puskesmas Pembantu 30 UNIT 50% 15 50% 8 20% 3 2% 0 7
20 RS Swasta 7 UNIT 40% 3 40% 1 10% 0 5% 0 7
21 Obyek Wisata 2 OBYEK 80% 2 50% 1 10% 0 5% 0 7
22 Lapangan Olahraga 12 UNIT 50% 6 50% 3 20% 1 2% 0 7
23 Lapangan Volley 19 UNIT 40% 8 40% 3 10% 1 5% 1 7
24 Lapangan Bulu Tangkis 10 UNIT 40% 4 40% 2 10% 0 5% 0 7
Sumber : Analisis data primer

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 34


Tabel 9
DAMPAK BANJIR TERHADAP AKTIVITAS PEREKONOMIAN MASYARAKAT
TERANCAM KONDISI GANGGUAN
NO JENIS BANGUNAN JUMLAH SATUAN RINGAN SEDANG PARAH FUNGSI (HARI)
% JML
% JML % JML % JML
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 PASAR INDUK 1 UNIT 100% 1 50% 1 20% 0 5% 0 7
2 PASAR TRADISIONAL 7 UNIT 50% 4 40% 3 20% 1 5% 0 7
3 TOKO/KIOS 652 UNIT 50% 326 40% 261 20% 130 1% 7 7
4 WARUNG 102 UNIT 50% 51 40% 41 20% 20 1% 1 7
5 HOTEL 2 UNIT 100% 2 50% 1 20% 0 5% 0 7
6 PENGINAPAN 25 UNIT 50% 13 40% 10 20% 5 5% 1 7
7 LAHAN SAWAH 4.528 ha 50% 2264 50% 2264 20% 906 5% 226 7
8 LAHAN NON SAWAH 31.986 ha 30% 9596 15% 4798 10% 3199 5% 1599 7
9 KEBUN KARET 33.222 ha 30% 9967 20% 6644 10% 3322 5% 1661 7
10 KEBUN KELAPA SAWIT 55.053 ha 30% 16516 20% 11011 10% 5505 4% 2202 7
11 KEBUN KELAPA 738 ha 30% 221 15% 111 10% 74 5% 37 7
12 KEBUN KAKAO 3.917 ha 40% 1567 20% 783 1% 39 1% 39 7
13 KEBUN LADA 4.335 ha 30% 1301 10% 434 5% 217 1% 43 7
14 KEBUN KOPI 135 ha 40% 54 20% 27 10% 14 1% 1 7
15 KEBUN BUAH-BUAHAN 81 ha 50% 41 30% 24 20% 16 5% 4 7
16 TERNAK SAPI 2.875 Ekor 50% 1438 40% 1150 20% 575 5% 144 7
17 TERNAK KAMBING 918 Ekor 50% 459 40% 367 20% 184 5% 46 7
19 TERNAK BABI 2.596 Ekor 50% 1298 40% 1038 20% 519 5% 130 7
20 TERNAK AYAM POTONG 1.025.668 Ekor 30% 307700.4 20% 205134 10% 102567 2% 20513 7
21 TERNAK AYAM BURAS 238.725 Ekor 30% 71618 20% 47745 10% 23873 2% 4775 7
22 TERNAK ITIK 2.687 Ekor 50% 1344 40% 1075 20% 537 5% 134 7
Sumber : Analisis data primer

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 35


BAB V
KEBIJAKAN DAN STRATEGI TANGGAP DARURAT

5.1. Kebijakan
Untuk menanggulangi dan mengurangi dampak dari banjir yang
mengancam beberapa daerah di Kabupaten Kutai Timur khususnya daerah-
daerah atau di 57 (lima puluh tujuh) yang rawan bencana banjir seperti Desa
Singa Geweh atau Desa Sangatta Selatan misalnya, perlu diadakan perbaikan
sarana dan prasarana pencegah banjir. Terutama membangun atau
memperbaiki tebing sungai, penertiban bangunan yang berada di bantaran
sungai termasuk melakukan penghijauan hutan yang berada di sekitar hulu
sungai yang saat ini sudah banyak yang gundul karena penebangan liar yang
dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Beberapa kebijakan penting yang harus diambil tersebut adalah :
1. Menetapkan Peraturan Bupati untuk penanggulangan bencana banjir di
Kabupaten Kutai Timur.
2. Menetapkan masa tanggap darurat penanggulangan bencana banjir
selama 7 (tujuh) dan penunjukkan ‘Insident Commander’ dengan Surat
Keputusan Bupati Kutai Timur.
3. Mengerahkan semua sumber daya yang ada untuk dapat dipergunakan
dalam penanganan bencana banjir.
4. Mengalokasikan dana tak terduga khususnya dana siap pakai (on call)
untuk penanggulangan bencana banjir, bersumber pada APBD Kabupaten
Kutai Timur, yang peruntukannya antara lain bantuan untuk korban baik
kebutuhan dasar pangan, sandang termasuk pengobatan gratis.
5. Mengkoordinasikan kegiatan penanganan bencana yang dilakukan
berbagai lembaga baik pemerintah, swasta, mayarakat dan relawan.
6. Memastikan semua korban (dalam hal ini manusia), dapat segera
ditolong. Bagi korban yang luka-luka diberikan pengobatan dan korban
yang kehilangan tempat tinggal ditampung pada tempat-tempat
pengungsian. Sedangkan yang meninggal dunia segera dimakamkan.

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 36


7. Apabila intensitas bencana cukup besar, maka perlu melakukan koordinasi
dengan lembaga lembaga internasional melalui BPBD Provinsi dan BNPB.
8. Memantau dan melaporkan kerugian yang ditimbulkan oleh bencana, baik
harta benda maupun jiwa.
9. Memastikan bantuan dapat sampai ke daerah pengungsian yang terisolir
dengan mengerahkan seluruh armada angkutan .
10. Mengatur bantuan baik dari dalam negeri (daerah) maupun luar negeri
(bila ada) dengan transparan sesuai dengan aturan yang berlaku
11. Mengutamakan perlindungan terhadap masyarakat yang rentan terhadap
ancaman bencana banjir.
12. Mengupayakan sterilisasi daerah bantaran sungai dari pemukiman yang
berpotensi terkena banjir bandang.

5.2. Strategi
Adapun untuk merealisasikan kebijakan yang telah ditetapkan di atas,
maka perlu dioperasionalkan dalam beberapa strategi, yaitu
1. Mendirikan Pos Komando Utama Penanggulangan Bencana di Kantor
BPBD Kutai Timur serta Pos Lapangan di 15 (lima belas) Kecamatan
termasuk menyiapkan tempat pengungsian di 57 (lima puluh tujuh) Desa
yang terdampak, bila belum memiliki balai desa, bisa bergabung dengan
balai desa terdekat atau di lapangan (bola) yang lebih aman.
2. Merealisasikan prosedur tetap yang dibuat sebelum terjadinya bencana
banjir.
3. Menentukan arah/langkah permasalahan yang akan dilaksanakan.
4. Membagi tugas pelaksanaan kerja dari unsur yang terkait.
5. Memerintahkan seluruh Dinas instansi/lembaga/masyarakat untuk
mengerahkan semua sumber daya dengan mempergunakan sarana dan
prasarana yang sudah disiapkan sebelumya.
6. Menginventarisir semua kerugian/korban yang ditimbulkan oleh bencana
tersebut.

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 37


7. Menyediakan mobilisasi pengungsi antara lain Ambulance, tenaga medis/
obat obatan, tenda pengungsi/dapur umum, pangan/air bersih/
MCK/sanitasi
8. Memprioritaskan perlindungan maupun pelayanan terhadap masyarakat
yang rentan meliputi Lansia, Anak-anak, Pasien Rumah sakit, Penyandang
Cacat, Ibu Hamil, Orang Sakit/Stres.
9. Apabila dampak yang ditimbulkan cukup besar, maka perlu dilakukan
pengajuan bantuan yang dibutuhkan kepada organisasi donatur.
10. Memberikan laporan pertanggungjawaban tugas yang diberikan.
11. Mengevaluasi seluruh pelaksanaan kegiatan yang sudah dilaksanakan
serta tindak lanjut yang direncanakan.

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 38


BAB VI
PERENCANAAN SEKTORAL

Perencanaan sektoral merupakan rencana kegiatan yang disusun oleh


masing-masing sektor sesuai dengan peran dan fungsinya selama masa
ditetapkannya situasi tanggap darurat dengan menggunakan seluruh
kemampuan sumberdaya yang dimiliki baik personil, bahan maupun peralatan.
Kegiatan perencanaan sektor dilakukan melalui tahapan utama yaitu :

1. Memperkirakan situasi pada masing-masing sektor yang mungkin akan


dihadapi di lapangan akibat dampak bencana banjir.
2. Menetapkan sasaran maupun tujuan pada masing-masing sektor yang
hendak dicapai.
3. Mengidentifikasi dan merencanakan kegiatan tindak lanjut tanggap darurat
termasuk para pelaku atau pelaksana .
4. Merinci dan memperkirakan jumlah proyeksi kebutuhan baik orang maupun
bahan dan peralatan pada masing-masing sektor.
5. Penilaian sumberdaya yang dimiliki untuk mengetahui ketersediaan yang ada
di daerah baik pemerintah, swasta maupun masyarakat di wilayah
terdampak.
6. Menganalisis kesenjangan sumberdaya dengan melibatkan seluruh
stakeholders untuk menutup kesenjangan tersebut
Berdasarkan kesepakatan, maka untuk menyusun perencanaan sektoral tersebut
ditetapkan 5 (lima) sektor untuk mengidentifikasi, merencanakan dan
melaksanakan kegiatan dalam situasi/keadaan darurat bencana banjir, sebagai
berikut:

1. Sektor Manajemen Dan Pengendalian (Posko)


2. Sektor Penyelamatan Dan Evakuasi (SAR)
3. Sektor Kesehatan
4. Sektor Sosial dan Dapur Umum Lapangan
5. Sektor Sarana dan Prasarana

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 39


5.1. SEKTOR MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN (Posko)
5.1.1. Gambaran Umum Situasi
Diasumsikan terjadi bencana banjir di Kabupaten Kutai Timur, maka
berdasarkan skenario dampak banjir terhadap penduduk diperkirakan ada 15
Kecamatan dengan 57 desa yang sangat berpotensi tergenang air, yang
mengakibatkan 30.057 jiwa terancam, dimana berdasarkan Tabel 6 diatas,
diantaranya 295 jiwa mengungsi, 285 jiwa luka ringan, 150 jiwa luka sedang, 18
jiwa luka berat serta 2 jiwa meninggal dunia serta rincian jumlah jiwa rentan
(Tabel 7). Akibatnya akses ke desa ini akan tertutup total sehingga desa menjadi
terisolir sehingga muncul kepanikan di masyarakat. Dengan kondisi dan situasi
yang demikian, diperlukan ketetapan dan penanganan tanggap darurat,
diantaranya segera membentuk Pos Komando (Posko) Utama dan Pos Lapangan
(Poslap) di masing-masing kecamatan terdampak serta menyiapkan tempat
pengungsian di balai desa terdampak.
Disepakati Posko Utama ditempatkan di Kantor BPBD Kabupaten Kutai
Timur. Sedangkan Poslap ditempatkan di masing-masing kecamatan. Poslap
merupakan Posko induk di daerah bencana, dimana di sekitar lokasi poslap juga
ditempatkan posko untuk sektor-sektor yang terkait dengan penanggulangan
banjir, yaitu Pos Kesehatan, Pos Dapur Umum, Pos SAR, dan Pos Sarpras.
Selanjutnya dilakukan upaya untuk mengerahkan semua sumber daya
yang dimiliki oleh BPBD Kabupaten Kutai Timur, bersama-sama dengan Kodim,
Lanal, Polres, Unsur SKPD terkait, serta elemen masyarakat peduli bencana dll,
untuk segera membentuk Pos Komando yang juga berfungsi sebagai pusat
informasi. Dengan terjadinya bencana banjir ini tentunya banyak sekali warga
korban bencana membutuhkan bantuan sehingga dari beberapa perusahaan,
pengusaha sampai partai politik banyak memberikan bantuan.

5.1.2. Sasaran Dan Tujuan


1. Terlaksananya koordinasi dengan seluruh stakeholder baik dari tingkat desa,
kecamatan, kabupaten dan provinsi termasuk tingkat pusat.

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 40


2. Terhimpunnya seluruh sumber daya yang ada, baik yang menyangkut jumlah
personil, sarana dan prasarana, peralatan dan bahan dasar maupun logistik
lainnya yang dibutuhkan untuk digunakan dalam penanganan darurat
bencana banjir.
3. Tersedianya tenaga operasional yang dapat dimobilisasi untuk penanganan
bencana banjir.
4. Tersedianya data mengenai jumlah korban, termasuk dampak kerusakan
beserta jumlah kerugian, jenis dan jumlah kebutuhan masing-masing sektor
serta laporan situasi yang selalu terbaharui.
5. Terkoordinirnya kegiatan yang dilakukan oleh personil pada masing-masing
sektor dalam melaksanakan operasi tanggap darurat.
6. Terkendalinya sistem keamanan lingkungan di kawasan yang terkena
bencana banjir termasuk di lokasi pengungsian.
7. Terkoordinirnya seluruhnya bantuan dari pihak perusahaan, pengusaha,
partai politik dan lainnya, guna didistribusikan kepada masyarakat melalui
sektor sosial dan dapur umum lapangan.
8. Tersedianya Media Center sebagai sarana informasi terpadu masyarakat luar
mendapat informasi yang akurat dan terpercaya.

5.1.3. Kegiatan
Adapun kegiatan yang direncanakan untuk Sektor Manajemen dan
Pengendalian (posko) seperti yang tertuang dalam Tabel 10. Kemudian dalam
pelaksanaan tanggap darurat bencana tingkat kabupaten mengacu pada
struktur organisasi yang tertuang dalam Perka BNPB Nomor 10 Tahun 2008
tentang Pedoman Komando Tanggap Darurat Bencana, seperti tertuang
dalam Gambar 3.

5.1.4. Kebutuhan
Selain merencanakan kegiatan tentunya perlu juga untuk menganalis
dan memeperhitungkan proyeksi kebutuhan baik yang menyangkut

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 41


kelengkapan manajerial/administrasi maupun kebutuhan peralatan yang
diperlukan untuk sektor manajemen dan pengendalian, seperti yang
diuraikan dalam Tabel 11.

Tabel 10.
DAFTAR KEGIATAN SEKTOR MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN(POSKO)

Uraian Pelaku Waktu

1 Menghimpun seluruh info BPBD Kutim, Kecamatan dan 1 – 7 jam


yang masuk, menganalisa, Desa Setempat
koordinasi dan kaji cepat

2 Membuat Posko Utama di BPBD, Kodim, Lanal, Polri, 2 jam - 7


BPBD dan Pos Lapangan di Dinkes, Dinsos, Kecamatan hari
15 Kecamatan terdampak dan Desa

3 Memfasilitasi rapat Polri, Lanal, Kodim, SAR, 3 - 24 jam


penyusunan rencana BPBD, ORARI, RAPI,
operasi dan menyiapkan Dishubkominfo, SATPOL PP
tenaga operasional dan Linmas, PT KPC, PT
Pertamina, PMI, dll

4 Mengkoordinasikan Polri, Lanal, Kodim, SAR, Setiap


Kegiatan masing–masing BPBD, Dishubkominfo, hari
Sektoral Dinsos, Dinkes, Orari, RAPI
SATPOL PP dan Linmas, PT
KPC, PT Pertamina &
Perusahaan lainnya

5 Memberikan rekomendasi BPBD, Kodim, Lanal, Polri, 7 Hari


kepada komandan tanggap Basarnas (SAR)
darurat bencana mengenai
rencana operasi dan
perubahan strategi.

6 Menyiapkan personil, Polri,Lanal,Kodim, SAR, Setiap


petugas piket posko & BPBD,Dishubkominfo, hari
poslap termasuk Dinsos,Dinkes,ORARI, RAPI
mekanisme pencatatan Satpol PP&Linmas PT KPC, PT

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 42


Uraian Pelaku Waktu

informasi dan pembagian Pertamina & Perusahaan


shift. lainnya

7 Menerima informasi & Polri, Lanal, Kodim, SAR, Setiap


melakukan pembaharuan BPBD, Dishubkominfo, saat
data di lapangan Dinsos, Dinkes, ORARI, RAPI
SATPOL PP dan Linmas, PT
KPC, PT Pertamina &
Perusahaan lainnya

8 Mempublikasikan data Humas Pemkab, BPBD, Setiap


akurat yang terbaharui Media Massa saat
melalui Media Center dari
Juru bicara yg ditetapkan

9 Menyusun laporan Komandan Tanggap Darurat, 1 minggu


pelaksanaan penanganan BPBD, Kodim, Lanal, Polri,
tanggap darurat bencana Basarnas (SAR)
secara menyeluruh

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 43


Gambar 3
STRUKTUR ORGANISASI TANGGAP DARURAT BENCANA

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 44


Tabel 11.
DAFTAR PROYEKSI KEBUTUHAN SEKTOR MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN
JUMLAH
NO URAIAN SATUAN Lokasi Ketersediaan Lokasi Kekurangan
Kebutuhan Tersedia Kekurangan
BPBD, ORARI, RAPI, Satpol & Linmas,
1 HT 80 40 40 Unit KPC, Pertamina, Perush Perkebunan
Dishub, Polri, Lanal, Kodim
Kendaraan operasional BPBD, ORARI, RAPI, Satpol & Linmas, KPC, Pertamina, Perush Perkebunan,
2 16 6 10 Unit
R4 (4×4) Dishub, Dinsos, Polri, Lanal, Kodim Umper Pemkab
Kendaraan operasional KPC, Pertamina, Perush Perkebunan,
3 16 7 9 Unit BPBD, Dinsos, Dishub
roda 2 Umper Pemkab
4 Papan data 16 0 16 Unit - Masing-masing Kecamatan
ATK (14 x 1 pkt x5
5 16 0 16 Paket - Kecamatan Se tempat, BPBD
posko/poslap)
Dinas Sosial, Kodim, Lanal, Polri, PMI,
6 Tenda pleton 16 4 12 Unit BPBD Diskes, Relawan

Dinas Sosial, Kodim, Lanal, Polri, PMI,


7 Tenda regu 16 3 13 unit BPBD Diskes, Relawan

Dinas Sosial, Kodim, Lanal, Polri, PMI,


8 Tenda Keluarga 16 15 1 Unit BPBD Diskes, Relawan

9 Genset + Peralatan + 16 2 14 paket BPBD Kecamatan Setempat dan

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 45


BBM Perusahaan setempat
Konsumsi petugas Sektor Sosial & Dapur Umum
10 3360 0 3360 paket -
posko/poslap Lapangan, Perusahaan Setempat
Masing-masing Kecamatan dan
11 Notebook/laptop 16 1 15 unit BPBD
Perusahaan setempat
Camera Masing-masing Kecamatan dan
12 16 1 15 unit BPBD
digital/waterprof Perusahaan setempat
Masing-masing Kecamatan dan
13 Radio Rig IC 2200 16 4 12 Buah BPBD, ORARI, RAPI, Dishub
Perusahaan setempat
Masing-masing Kecamatan dan
14 Toa/pengeras suara 15 0 15 buah -
Perusahaan setempat
Masing-masing Kecamatan dan
15 Printer 16 1 15 unit -
Perusahaan setempat
16 Infokus/Display 1 1 0 unit BPBD Masing-masing Kecamatan
Masing-masing Kecamatan dan
17 Modem 16 1 16 buah BPBD
Perusahaan setempat
BPBD, ORARI, RAPI, Satpol & Linmas,
18 Velbed 620 65 555 buah BPBD
Dishub, Dinsos, Polri, Lanal, Kodim
19 Meja kerja 32 2 30 buah BPBD Masing-masing Kecamatan
20 Kursi Kerja 320 10 310 buah BPBD Masing-masing Kecamatan

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 46


5.2. SEKTOR PENYELAMATAN DAN EVAKUASI (SAR)
5.2.1. Situasi
Kejadian bencana banjir yang menerjang wilayah Kabupaten Kutai Timur
dan menenggelamkan beberapa pemukiman termasuk sawah ataupun ladang
milik masyarakat yang berada di 57 Desa dalam 15 Kecamatan dengan asumsi
jiwa terancam berjumlah 30.057 jiwa, meninggal 2 jiwa, hilang 3 jiwa, mengungsi
295 jiwa sedangkan 29.757 jiwa bertahan di rumah di 15 Kecamatan dari 18
Kecamatan di wilayah Kabupaten Kutai Timur Kalimantan Timur.
Keadaan pengungsi yang mengalami luka ringan 287 jiwa, luka sedang
150 jiwa, luka berat 18 jiwa dan non perawatan 29.602 jiwa sedangkan personil
dari tim SAR (Basarnas, Polri, Lanal, Kodim, BPBD, Tagana, dll) secara
keseluruhan sebanyak 160 orang personil dengan pembagian 80 orang personil
secara bergantian selama 1 x 12 jam, selanjutnya 80 personil tersebut terbagi
lagi menjadi 4 Tim dengan rincian sebagai berikut: 16 personil (Tim A) melakukan
pencarian/pendataan korban, 16 personil (Tim B) mengevakuasi korban
meninggal, 16 personil (Tim C) melakukan pengawasan kepada korban yang
bertahan di rumah dan 32 personil (Tim D) melakukan evakuasi korban.
Evakuasi korban banjir dilakukan di seluruh lokasi kecamatan terdampak,
dengan cara mendatangi korban dengan menggunakan seluruh peralatan yang
memang sudah disiapkan sebelumnya, termasuk peralatan mobilisasi seperti
truk 4x4, mobil rescue, perahu karet, dan lainnya.
Dengan peralatan yang ada, tim SAR berupaya meminimalisir seluruh
korban sesuai data yang diperoleh dari Tim/Sektor Manajemen Pengendalian
(Posko) dan semuanya diharapkan dapat tertangani dengan baik.
Sebagai informasi, Tim SAR ini adalah mayoritas personil telah dibekali
dengan skill khusus di bidang teknis SAR baik pada tingkat dasar maupun sampai
dengan tingkat Lanjutan, sehingga sangat membantu dalam pelaksanaan tugas.
Untuk lokasi bencana banjir, kedalaman air bervariasi mulai 0,5 sampai
dengan 3 meter lebih. Terdapat sarana prasarana yang rusak termasuk lahan
sawah masyarakat.

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 47


Situasi arus air terutama daerah pinggir sungai sangat deras dan terdapat
potongan kayu atau tiang yang menghambat manuvernya perahu karet dari tim
SAR. Derasnya arus air sehingga mengakibatkan terjadi korban hilang. Hal ini
diperoleh tim SAR via informasi dan data yang disampaikan tim/sektor
manajemen pengendalian (posko) sebelum tim SAR bertugas.
Pada saat malam hari saat evakuasi korban, kendala yang dihadapi tim
SAR adalah selain arus yang cukup deras, keadaan lokasi cukup gelap karena
terbatasnya penerangan dari rumah-rumah masyarakat dan cuaca rata-rata
mulai dari sore cenderung mendung dan di beberapa kecamatan diiringi hujan
walaupun tim SAR telah dibekali alat penerangan dan kelengkapan lainnya.
Saat pelaksanaan evakuasi, situasi permukaan air sungai di beberapa
kecamatan terdapat kayu dan sampah yang terasa cukup mengganggu
pergerakan dari perahu karet tim SAR.
Proses perpindahan korban dari perahu karet ke truk pengungsi berjalan
dengan lancar walaupun kondisi jalan yang dilewati sudah rusak di beberapa titik
karena terendam banjir. Adapun korban yang dievakuasi, dari segi umur
bervariasi mulai dari bayi, anak-anak, dewasa dan lansia. Dengan kondisi
kesehatan yang cenderung menurun karena pengaruh situasi yang tidak seperti
biasanya dan sandang seadanya saat dilakukan evakuasi.
Dengan kondisi yang demikian tersebut diatas dapat menjadi acuan bagi
sektor penyelamatan dan evakuasi untuk segera melakukan reaksi cepat dalam
penanggulangan bencana banjir di wilayah kabupaten Kutai Timur pada
umumnya dan 15 kecamatan yang dilanda bencana banjir pada khususnya,
apabila terjadi lagi banjir susulan sehingga dapat menjadi evaluasi sektor
penyelamatan dan tim evakuasi.

5.2.2. Tujuan
Sebagai pedoman dalam kegiatan pencarian dan penyelamatan termasuk
evakuasi dalam sektor ini, bertujuan untuk:

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 48


1. Meminimalisir jumlah korban jiwa
2. Penyelamatan tanggap darurat
3. Upaya pencarian korban jiwa yang hilang
4. Adanya pembagian area atau wilayah operasi dan penanggung jawab
5. Adanya struktur operasi SAR evakuasi yang terorganisir dan bersifat
komando.
6. Adanya data jumlah korban yang jelas dan terdokumentasi
7. Adanya SDM yang terlatih
8. Adanya persepsi yang sama dan koordinasi yang solid antar instansi

4.2.3. Sasaran

Dalam melaksanakan tugas evakuasi serta pencarian dan pertolongan


korban bencana banjir, yakni menciptakan perlindungan dan bantuan bagi
masyarakat yang terancam ataupun yang terkena bencan banjir di 15 kecamatan
dan 57 desa di wilayah Kabupaten Kutai timur, maka sasaran yang ingin dicapai
oleh Sektor Penyelamatan dan Evakuasi (SAR) adalah sebagai berikut;
1. Tersedianya jalur evakuasi untuk pencarian, pertolongan dan evakuasi
korban.
2. Tersedianya dukungan sarana transportasi beserta personilnya.
3. Terlaksananya proses pencarian dan pertolongan serta evaakuasi korban
termasuk yang meninggal.
4. Terlaksananya pertolongan pertama sesegera mungkin kepada korban
luka-luka baik yang ringan, sedang sampai yang luka berat untuk dirujuk
kerumah sakit terdekat.
5. Terlaksananya prioritas pelayanan, perlindungan dan evakuasi terhadap
kelompok rentan seperti bayi, anak-anak, ibu hamil, lansia, anak
kebutuhan khusus, termasuk orang gila, agar tidak jatuh korban yang
lebih banyak.

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 49


4.2.4. Personil

Personil penyelamatan dan evakuasi sejumlah 160 orang, terdiri dari


Basarnas Kutim, Lanal, Kodim, Polri, Tagana, BPBD, PMK, PMI dan Relawan
lainnya yang telah diberikan pelatihan SAR dan Evakuasi.

Tugas pokok personil evakuasi :


1. Melakukan pencarian dan evakuasi korban.
2. Melakukan penyelamatan dan penilaian medis sesuai dengan kondisi
korban yang ditemukan.
3. Memberikan penatalaksanaan berdasarkan prioritas pertolongan.
4. Memberikan skala prioritas terhadap korban yang dirujuk ke rumah sakit.
5. Menyesuaikan kegiatan dengan instansi penanggulangan bencana lainnya.
6. Pembagian area pencarian.

4.2.5. Struktur operasi

1. Pos Komando (Posko) Utama di Kantor BPBD Kabupaten Kutai Timur


2. Pos Lapangan (Poslap) Operasi Penyelamatan dan Evakuasi (SAR) di
masing-masing Kecamatan.

4.2.6. Kegiatan yang dilakukan

Pada saat bencana terjadi seluruh personil langsung menuju ke titik


operasi masing-masing yang sudah ditentukan sesuai laporan TRC. Serta
membawa peralatan yang diperlukan sesuai kondisi medan dan kebutuhan
penyelamatan yang dibutuhkan, seperti yang diuraikan dalam Tabel 12
berikut ini;

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 50


Tabel 12
DAFTAR KEGIATAN SEKTOR PENYELAMATAN DAN EVAKUASI (SAR)
No Kegiatan Pelaku Waktu
1 Mengumpulkan Informasi, Seluruh anggota Tim kaji 1-7 jam
koordinasi Tim dan kaji cepat cepat SAR
2 Koordinasi penentuan Kordinator Sektor 1-7 hari
wilayah/zona pencarian dan Penyelamatan &
evakuasi korban Evakuasi (SAR)
3 Menyediakan peralatan dan BPBD, Lanal, Kodim, 1-7 hari
membuka jalur evakuasi untuk Polri, Satpol PP, PMI,
pencarian korban Tagana, Dinas PU,
Dishub, Dinsos,
Dinkes/RSUD, ORARI
4 Memberikan pengarahan kepada Kordinator Sektor 1-7 hari
Tim pencari, penolong, evakuasi, Penyelamatan Evakuasi
pengamanan serta masyarakat (SAR)
pada saat melakukan operasi di
zona korban
5 Melakukan penilaian (triage) BPBD, Kodim, Lanal, 1-7 hari
terhadap korban selamat oleh Polri, Satpol PP, PMI,
dokter lapangan pertolongan Tagana, Kesehatan
pertama di lokasi bencana
6 Melakukan pengamanan di zona Dishub, Polri, Kodim, 1-7 hari
operasi Lanal, Satpol PP,
Pramuka
7 Melakukan evakuasi dan BPBD, Kantor SAR, TNI, 1-7 hari
penyelamatan terhadap korban Polri, Dinkes, PMI, LSM,
cidera dan mengevakuasi ke Pramuka
tempat pengungsian sementara
8 Melakukan penanganan medis RSU, Dinkes, 1-7 hari
sesuai dengan hasil triage Puskesmas, PMI
9 Melakukan Pendataan dan Dinkes, RSU, 1-7 hari
Identifikasi korban luka dan Puskesmas, BPBD,PMI,
meninggal dunia Pramuka
10 Mengirim korban bencana yang BPBD, Dinkes, 1-7 hari
cidera ke RS/Puskesmas /RS Puskesmas, PMI,
Lapangan Dishub, Polri, Pramuka
11 Memberikan prioritas pelayanan Tim Sektor 1-7 hari
dan pertolongan terhadap Penyelamatan &
kelompok rentan dalam proses Evakuasi (SAR)
penyelamatan dan evakuasi korban
12 Pemakaman bagi korban yang BPBD, DKP ,Tokoh 1-7 hari

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 51


No Kegiatan Pelaku Waktu
meninggal masyarakat/adat, UPT
KPP (DPU)
13 Melaporkan hasil identifikasi dan koordinator sektor Setiap
seluruh proses pelaksanaan penyelamatan & Saat
evakuasi pada posko utama evakuasi (SAR)

4.2.7. Proyeksi Kebutuhan Personil


Dalam pelaksanaan kegiatan tentunya diperlukan kebutuhan personil
sebagai proyeksi dalam mendukung pelaksanaan penanggulangan bencana
banjir di 15 Kecamatan dan 57 Desa terdampak, seperti dalam Tabel 13
berikut ini;
Tabel 13
DAFTAR PROYEKSI KEBUTUHAN PERSONIL SEKTOR PENYELAMATAN DAN EVAKUASI

No Jumlah Personil Kebutuhan Persediaan Kekurangan Keterangan

1 KODIM 0909 SGT 20 20 0 Orang


2 LANAL SANGATTA 20 20 0 Orang
3 POLRES KUTIM 25 25 0 Orang
4 BPBD KUTIM 20 20 0 Orang
5 BASARNAS KUTIM 12 12 0 Orang
6 SATPOL PP DAN LINMAS 10 10 0 Orang
7 RESCUE KPC/PERTAMINA 15 15 0 Orang
8 Pemadam Kebakaran (PMK) 12 12 0 Orang
9 TAGANA KUTIM 8 8 0 Orang
10 PRAMUKA 10 10 0 Orang
11 PMI 8 8 0 Orang
Total 160 160 0 Orang

4.2.8. Proyeksi Kebutuhan Peralatan

Kebutuhan untuk Sektor Penyelamatan Dan Evakuasi (SAR), diuraikan


dalam Tabel 14, sebagai berikut ;

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 52


Tabel 14.
DAFTAR PROYEKSI KEBUTUHAN SEKTOR PENYELAMATAAN DAN EVAKUASI (SAR)

Banyak
No Nama Barang Merk/Type Lokasi Tersedia Lokasi Kekurangan
Kebutuhan Persediaan Kekurangan
1 2 3 4 5 6 7 8

1 Kompas Sunto 8 unit 6 unit 2 unit Basarnas Kodim, Lanal


BPS, Kodim, Lanal,
2 Peta Topografi Jantop-AD 8 buah 2 buah 6 buah Bappeda, DPU
Perusahaan
Kecamatan, Desa &
3 Chain Shaw + BBM Sthill 15 Unit 0 Unit 15 BPBD
Perusahaan
4 Laptop Sony 2 Unit 2 Unit 0 Basarnas -
5 Telepon satelit Toraya 4 Unit 2 Unit 2 Unit Basarnas, Kodim Lanal, Perusahaan
6 Rescue Truk + BBM PS120 4x4 3 Unit 3 Unit 0 Unit BPBD, Basarnas, Dinsos -
Truk Polri, Lanal, Kodim,
7 4x2 10 Unit 5 unit 5 Unit DPU, Dishub, Satpol, Basarnas,
Mobilisasi+BBM Perusaahaan
Mobil Rescue
8 Ford Ranger 3 Unit 3 Unit - BPBD, Basarnas, -
Komando+BBM
BPBD, Orari, Rapi, Dishub,
9 HT Icom V70 15 unit 15 unit 0 -
Basarnas
10 Radio Rigg Icom 2200 2 unit 2 unit 0 BPBD, Basarnas Basarnas
11 Masker 10 box 10 box 0 Dinsos, Dinkes, BPBD -
12 Katun glove 160 psg 120 psg 40 psg Perusahaan Dinsos, Dinkes, BPBD

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 53


Banyak
No Nama Barang Merk/Type Lokasi Tersedia Lokasi Kekurangan
Kebutuhan Persediaan Kekurangan
1 2 3 4 5 6 7 8

13 Sarung tangan latex 5 box 5 box 0 Perusahaan -


14 Chemical Glove 160 psg 67 psg 93 psg Perusahaan Dinsos, Dinkes, BPBD
BPBD, Basarnas, Dinsos,
15 Jas Hujan 160 unit 160 unit 0 -
Perusahaan
16 Racun Api 10 buah 10 buah 0 Perusahaan -
17 Tali karmantel 5 rool 5 rool 0 Basarnas
18 Senter kepala 160 unit 160 unit 0 Basarnas, BPBD, Perusahaan -
19 Baterai senter 500 buah 500 buah 0 Perusahaan -
20 Lampu sorot 10 unit 4 unit 6 unit Basarnas, Polri, Lanal Perusahaan
21 Tandu lipat 20 unit 20 unit 0 BPBD, Basarnas -
22 Kantong Mayat 10 unit 10 unit 0 BPBD, Basarnas -
23 B-stretcher 10 unit 10 unit 0 Perusahaan -
24 Perahu karet 10 unit 7 unit 3 unit Dinsos, Lanal, Basarnas Perusahaan
100 unit dari BPBD
25 Life Jaket 200 Buah 100 Buah 100 buah BPBD, Basarnas, BPBD Prov.
Prop. Kaltim
26 Motor Tempel Yamaha 10 Unit 8 Unit 2 Unit Basarnas, BPBD, Lanal, Dishub Perusahaan
27 Teropong Malam 5 buah 2 buah 3 buah Basarnas, Lanal Perusahaan

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 54


5. 3. SEKTOR SOSIAL DAN DAPUR UMUM LAPANGAN
5.3.1. Situasi
Kondisi banjir yang menimpa sebagian besar kecamatan di Kabupaten
Kutai Timur menimbulkan dampak yang sangat buruk bagi masyarakat. 15
Kecamatan di Kabupaten Kutai Timur terendam banjir hal ini mengakibatkan
kepanikan masyarakat meningkat karena kebutuhan masyarakat belum
terkoordinir dengan baik. Kerugian yang dialami oleh masyarakat berupa
kerugian fisik, mental dan finansial. Bahkan mungkin ada masyarakat yang
kehilangan anggota keluarganya, sehingga hal ini berdampak sangat signifikan
terhadap kondisi psikologis masyarakat. Kondisi psikologis mayarakat yang masih
belum stabil serta banjir yang cukup tinggi mengakibatkan mobilitas dan
pemenuhan kebutuhan hidup terhambat. Sebanyak 57 Desa se-Kabupaten Kutai
Timur terendam banjir dengan total jiwa terancam sebanyak 30.057 jiwa, korban
meninggal 2 jiwa, korban hilang 3 jiwa, luka berat 18 jiwa, luka sedang 150 jiwa
serta luka ringan sebanyak 287 jiwa. Meskipun kondisi banjir cukup buruk
diperkirakan masih ada 29.757 jiwa yang memilih untuk bertahan di rumah.
Dari asumsi sebanyak 30.057 jiwa yang terancam, setelah dikurangi
korban yang tidak lagi memerlukan konsumsi, yaitu korban yang meninggal (2
jiwa), hilang (3 jiwa), dan luka berat (18 jiwa), maka diperkirakan jumlah korban
yang masih memerlukan bahan pangan dan sandang adalah sejumlah 30.034
jiwa.
Dalam kondisi tanggap darurat seperti ini sektor Sosial dan Dapur
Umum lapangan akan melakukan pemenuhan kebutuhan pangan dan sandang
masyarakat dengan cara jemput bola atau mendistribusikan makanan yang telah
siap konsumsi yang diproduksi di dapur umum yang telah disebar di setiap desa.
Jumlah dapur umum yang disediakan tiap-tiap desa berbeda tergantung dari
jumlah jiwa terancam yang ada di setiap desa. Adapun petugas dapur umum
yang dibutuhkan untuk pemenuhan kebutuhan pangan korban terancam antara
15-25 orang (rata-rata 20 orang/pos dapur umum), hal ini dikarenakan adanya
perbedaan jumlah korban yang ditangani oleh masing-masing dapur umum.

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 55


Berdasarkan data yang ada, penempatan dapur umum di desa-desa
terdampak banjir adalah sebagai berikut: 3 dapur umum di Desa Sangatta Utara,
2 di Desa Teluk Lingga, 2 di Desa Sepaso, 4 di Desa Sangatta Selatan, 2 di Desa
Singa Geweh, dan 52 desa lainnya masing-masing 1 dapur umum. Sehingga total
pos dapur umum yang akan dibuat sebanyak 65 pos. Dengan perkiraan seperti
ini, maka petugas dapur umum seluruhnya diperkirakan berjumlah 65 x 20 orang,
atau sekitar 1.300 orang petugas dapur.
Dapur umum tidak hanya bertanggung jawab atas sandang dan pangan
korban bencana tetapi juga bertanggung jawab terhadap sandang pangan
petugas lapangan. Jumlah petugas lapangan yang terdata pada saat ini adalah
2.095 personil.

5.3.2. Sasaran
Sasaran yang hendak dicapai dari sektor sosial dan dapur umum
lapangan adalah ;
a) Terwujudnya titik-titik pemukiman yang aman di wilayah
kecamatan maupun di desa/kelurahan terdampak banjir dan
tersedianya logistik serta bahan makanan jadi atau siap saji di
pemukiman.
b) Terlaksananya pelayanan kebutuhan dasar bagi pengungsi
dan terkendalinya penanganan bencana banjir
c) Terkoordinirnya semua bantuan baik dari Pemerintah’ dunia
usaha/perusahaan maupun masyarakat dsb.
d) Terlaksananya distribusi bantuan logistik bagi korban
bencana banjir dengan lancar.
e) Tercatatnya seluruh korban baik yang mengungsi, yang
bertahan termasuk luka-luka, hilang dan meninggal dunia
dengan baik.

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 56


5.3.3. Kegiatan
Kegiatan di sektor sosial dan dapur umum lapangan adalah seperti
yang disajikan dalam Tabel 15, sebagai berikut;

Tabel 15
DAFTAR KEGIATAN SEKTOR SOSIAL DAN DAPUR UMUM LAPANGAN

NO KEGIATAN PELAKU WAKTU


1 Melakukan rapat koordinasi Dinas Sosial, Desa/Kelurahan, Segera
Kecamatan, BPBD, Sekretariat setelah
Kab dan instansi terkait Bencana
terjadi
2 Membuat Posko Logistik, Dinas Sosial (Tagana), BPBD dan 1 jam
Dapur Umum di lokasi instansi terkait
Bencana Banjir
3 Membuat rencana Dinas Sosial (Tagana), BPBD dan 1 jam
Operasional Dapur Umum instansi terkait
4 Menyiapkan Logistik yang Penanggulangan Bencana, 3 jam
dibutuhkan untuk Bidang Logistik dan Dapur (maks.)
membantu korban banjir. Umum
5 Melakukan rapat Gabungan Tim Penanggulangan Dilakukan
monitoring dan evaluasi Bencana Bidang Logistik dan secara
secara berkala Dapur Umum periodik
6 Melaporkan secara berkala Dinas Sosial Dilakukan
kepada Pos Komando Utama setiap saat

5.3.4. Standart minimal


A. Bantuan Tempat Penampungan/Hunian Sementara
Bantuan penampungan/hunian sementara diberikan dalam bentuk
tenda-tenda, barak, atau gedung fasilitas umum/sosial, seperti tempat ibadah,
gedung olah raga, balai desa, dan sebagainya, yang memungkinkan untuk
digunakan sebagai tempat tinggal sementara.
Standar minimal bantuan :
a. Berukuran 3 (tiga) meter persegi per orang.
b. Memiliki persyaratan keamanan dan kesehatan.
c. Memiliki aksesibilitas terhadap fasilitas umum.
d. Menjamin privasi antar jenis kelamin dan berbagai kelompok usia.

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 57


B. Bantuan Pangan
Bantuan pangan diberikan dalam bentuk bahan makanan, atau masakan
yang disediakan oleh dapur umum. Bantuan pangan bagi kelompok rentan
diberikan dalam bentuk khusus.
Standar kebutuhan minimal bantuan :
a. Bahan makanan berupa beras 400 gram per orang per hari atau bahan
makanan pokok lainnya dan bahan lauk pauk.
b. Makanan yang disediakan dapur umum berupa makanan siap saji
sebanyak 3 kali makan dalam sehari. Besarnya bantuan makanan (poin a
dan b) setara dengan 2.100 kilo kalori (kcal).

C. Bantuan Non Pangan

Bantuan non pangan diberikan kepada korban bencana dalam status


pengungsi di tempat hunian sementara pada pasca tanggap darurat, dalam
bentuk :
1. Peralatan Memasak dan Makan
Masing-masing rumah tangga korban bencana dapat memperoleh
bantuan peralatan memasak dan perlengkapan untuk makan. Standar
minimal bantuan :
a. Tiap rumah tangga memiliki :
- Piranti pokok berupa 1 panci besar dengan pegangan dan
penutup, 1 panci sedang dengan pegangan dan penutup, 1
baskom untuk penyiapan dan penyajian, 1 pisau dapur, dan 2
centong kayu.
- Sebuah ember tertutup dengan kapasitas 40 liter dan sebuah
ember terbuka dengan kapasitas 20 liter.
- Sebuah jerigen dengan kapasitas 20 liter.
b. Tiap orang memiliki : 1 piring makan, 1 sendok makan, 1 cangkir atau
gelas.

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 58


c. Pemberian bantuan botol susu bayi hanya untuk kasus-kasus
tertentu.
2. Kompor, Bahan Bakar, dan Penerangan
Masing-masing rumah tangga korban bencana dapat memperoleh sarana
memasak, yaitu kompor dan pasokan bahan bakar dan lampu
penerangan secara memadai. Standar minimal bantuan :
a. Kompor dan bahan bakar yang tersedia secara rutin.
b. Tersedianya tempat penyimpanan bahan bakar yang aman.
c. Alat penerangan seperti : lampu lentera, lilin, atau penerangan lain
yang memadai.
3. Alat-alat dan Perkakas
Korban bencana dapat memperoleh bantuan alat-alat dan perkakas untuk
memperbaiki hunian sementara.
Standar minimal bantuan :
a. Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan bantuan alat-alat dan
perkakas yang dibutuhkan, seperti martil, gergaji, cangkul, sekop,
kapak, parang, dan gerobak kayu.
b. Memperoleh pelatihan dan pembimbingan dalam penggunaan alat-
alat dan perkakas.

D. Bantuan Sandang
Bantuan Sandang terdiri dari :
1. Perlengkapan Pribadi
Perlengkapan pribadi merupakan kebutuhan manusia yang sangat
penting untuk melindungi diri dari iklim, memelihara kesehatan serta
mampu menjaga privasi dan martabat.
Standar minimal bantuan :
a. Memiliki satu perangkat lengkap pakaian dengan ukuran yang tepat
sesuai jenis kelamin masing-masing, serta peralatan tidur yang
memadai sesuai standar kesehatan dan martabat manusia.

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 59


b. Perempuan dan anak-anak setidaknya memiliki dua perangkat
lengkap pakaian dengan ukuran yang tepat sesuai budaya, iklim, dan
musim.
c. Perempuan dan anak-anak gadis setidaknya memiliki dua perangkat
lengkap pakaian dalam dengan ukuran yang tepat sesuai budaya,
iklim, dan musim.
d. Anak sekolah setidaknya memiliki 2 stel seragam sekolah lengkap
dengan ukuran yang tepat sesuai jenis kelamin dan jenjang sekolah
yang diikuti.
e. Anak sekolah memiliki satu pasang sepatu/alas kaki yang digunakan
untuk sekolah.
f. Setiap orang memiliki pakaian khusus untuk beribadah sesuai agama
dan keyakinannya.
g. Setiap orang memiliki satu pasang alas kaki.
h. Bayi dan anak-anak dibawah usia 2 tahun harus memiliki selimut
dengan ukuran 100 X 70 cm.
i. Setiap orang yang terkena bencana harus memiliki alas tidur yang
memadai, dan terjaga kesehatannya.
j. Setiap kelompok rentan : bayi, anak usia dibawah lima tahun, anak-
anak, ibu hamil atau menyusui, penyandang cacat, orang sakit, dan
orang lanjut usia, memiliki pakaian sesuai kebutuhan masing-masing.
k. Setiap kelompok rentan, memiliki alat bantu sesuai kebutuhan,
misalnya : tongkat untuk lansia dan penyandang cacat.
2. Kebersihan Pribadi
Tiap rumah tangga memperoleh kemudahan mendapatkan bantuan
sabun mandi dan barang-barang lainnya untuk menjaga kebersihan,
kesehatan, serta martabat manusia.
Standar minimal bantuan :
a. Setiap orang memiliki 250 gram sabun mandi setiap bulan.
b. Setiap orang memiliki 200 gram sabun cuci setiap bulan.

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 60


c. Setiap perempuan dan anak gadis yang sudah menstruasi memiliki bahan
pembalut.
d. Setiap bayi dan anak-anak di bawah usia dua tahun memiliki 12 popok
cuci sesuai kebiasaan di tempat yang bersangkutan.
e. Setiap orang memiliki sikat gigi dan pasta gigi sesuai kebutuhan.

E. Bantuan Air Bersih dan Sanitasi


1. Bantuan Air Bersih
Diberikan dalam bentuk air yang kualitasnya memadai untuk
kebersihan pribadi maupun rumah tangga tanpa menyebabkan risiko
yang berarti terhadap kesehatan. Bantuan air bersih diberikan dalam
bentuk sumber air beserta peralatannya. Pemberian bantuan air
termasuk kebutuhan lain, telah disesuaikan dengan standar minimal yang
memang sudah ditetapkan oleh BNPB berdasarkan Perka Nomor 7 tahun
2008, antara lain sebagai berikut;
a. Bantuan air bersih diberikan sejumlah 7 liter pada tiga hari pertama,
selanjutnya 15 liter per orang per hari.
b. Jarak terjauh tempat penampungan sementara dengan jamban
keluarga adalah 50 meter.
c. Jarak terjauh sumber air dari tempat penampungan sementara
dengan titik air terdekat adalah 500 meter.
2. Bantuan Air Minum
Diberikan dalam bentuk air yang dapat diminum langsung atau air
yang memenuhi persyaratan kesehatan untuk dapat diminum. Standar
minimal bantuan :
a. Bantuan air minum diberikan sejumlah 2.5 liter per orang per hari.
b. Rasa air minum dapat diterima dan kualitasnya cukup memadai
untuk diminum tanpa menyebabkan resiko kesehatan.
3. Bantuan Sanitasi
Diberikan dalam bentuk pelayanan kebersihan dan kesehatan
lingkungan yang berkaitan dengan saluran air (drainase), pengelolaan

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 61


limbah cair dan limbah padat, pengendalian vektor, serta pembuangan
tinja.
*Sumber : Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Pedoman Tata Cara Pemberian Bantuan
Pemenuhan Kebutuhan Dasar Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB)

5.3.5. Proyeksi Kebutuhan


Dalam melaksanakan kegiatan di sektor sosial dan dapur umum
lapangan tentunya harus diperhitungkan proyeksi kebutuhannya agar semua
korban baik yang terdampak, luka-luka, mengungsi sampai dengan para petugas
di lapangan harus mendapat perhatian khususnya dalam hal pemenuhan
kebutuhan makanan, seperti yang diuraikan dalam Tabel 16. Jumlah korban yang
membutuhkan pangan dan sandang sebanyak 30.034 jiwa, seperti yang telah
diuraikan sebelumnya. Sedangkan jumlah petugas lapangan adalah sebanyak
2.095 orang, dengan rincian Petugas Lapangan dari masing-masing sektor adalah
sebagai berikut:
 Petugas Posko Manajemen & Pengendalian sebanyak 310 personil;
 Petugas sektor SAR sebanyak 160 personil;
 Petugas Dapur Umum sebanyak 1.300 personil;
 Petugas Kesehatan sebanyak 210 personil;
 Petugas Sarana Prasarana sebanyak 115 personil.

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 62


Tabel 16

DAFTAR PROYEKSI KEBUTUHAN SEKTOR SOSIAL DAN DAPUR UMUM LAPANGAN

A. Proyeksi Kebutuhan untuk Korban


Jumlah Lokasi
No. Uraian Kebutuhan Satuan Catatan Peruntukan Ketersediaan Lokasi Kekurangan
Kebutuhan Tersedia Kekurangan
400 gr x 30.034 jiwa x 7 hari= Pemkab/Pemprov/
84.095.200 Dibulatkan - Pusat/Depot
1 Beras korban 84.100 84.100 kg
menjadi 84.100.000 gr = Logistik
84.100 kg
2 botol per orang per hari - Dinas Sosial/BPBD
2
Aqua Botol 420.476 420.476 Botol (2,5 l) x 7 hari
Bungku 2 bungkus x 30.034 jiwa x 7 - Dinas Sosial/BPBD
3
Mie instan Indomie 420.476 420.476 s hari
- Dinas Sosial/BPBD
4
Sarden ABC 420.476 420.476 Kaleng 2 kaleng x 30.034 jiwa x 7hari
- Dinas Sosial/BPBD
5
Kecap Manis ABC 18.021 18.021 Botol 3 botol x 6.007 kk
- Dinas Sosial/BPBD
6
Kecap Asin ABC 18.021 18.021 Botol 3 botol x 6.007 kk
Minyak Goreng Bungku - Dinas Sosial/BPBD
7
(Bimoli) 6.007 6.007 s 1 bungkus per kk
BPBD Dinas Sosial/BPBD
8
Matras 18.021 22 17.999 Buah 3 buah x 6.007 kk Provinsi
BPBD Dinas Sosial/BPBD
9
Family Kid 6.007 5 6.002 Paket 1 bungkus per kk Provinsi
- Dinas Sosial/BPBD
10
Biskuit Bayi nutrilon 315 315 Kotak 1 kotak per bayi

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 63


BPBD Dinas Sosial/BPBD
11
Kidware 315 114 201 Paket 1 Paket per bayi Provinsi
BPBD Dinas Sosial/BPBD
12
Foodware 6.007 25 5.982 Paket 1 bungkus per kk Provinsi
- Dinas Sosial/BPBD
13
Selimut 30.034 30.034 Buah 1 Selimut Per Jiwa
BPBD Dinas Sosial/BPBD
14
Tabung Gas 12 Kg 325 2 323 Tabung 1 dapur umum 5 gas Provinsi
3 kali isi ulang gas dalam 7 - Dinas Sosial/BPBD
15
Isi Ulang Gas 3 kali 975 975 Kg hari
BPBD Dinas Sosial/BPBD
16
Kompor 325 2 323 Buah 1 dapur umum 5 Kompor Provinsi
BPBD Dinas Sosial/BPBD
17
Tenda Dapur Umum 130 12 118 Buah 1 dapur umum 2 tenda Provinsi
- Dinas Sosial/BPBD
18
Pakaian 60.068 60.068 Lembar 2 pasang x 30.034 jiwa

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 64


B. Proyeksi Kebutuhan untuk Petugas

Jumlah
No. Uraian Kebutuhan Satuan Keterangan Penanggung jawab
Kebutuhan Tersedia Kekurangan
400 gr x 2095 petugas x 7 hari
Beras Petugas Pemkab/Pemprov/Pusat/Depot
1 5.870 5.870 Kg = 5.866.000gr dibulatkan
Lapangan Logistik
menjadi 5.870.000gr = 5.870kg
2 Aqua botol 29.330 29.330 Botol 2 botol x 2095 petugas X 7 hari Dinas Sosial/BPBD
2 bungkus x 2095 petugas x 7
3 Mie instan Indomie 29.330 29.330 Bungkus Dinas Sosial/BPBD
hari
2 kaleng x 2095 petugas x 7
4 Sarden ABC 29.330 29.330 Kaleng Dinas Sosial/BPBD
hari
5 Matras 1.257 1.257 Buah 3 buah per 5 petugas Dinas Sosial/BPBD
6 Selimut 2.095 2.095 Buah 1 Selimut Per Jiwa Dinas Sosial/BPBD

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 65


5.4. SEKTOR KESEHATAN
5.4.1. Situasi Banjir di Kecamatan
Apabila terjadi bencana banjir, diperkirakan akan terdapat penduduk yang
mengungsi, menderita luka-luka. Dengan adanya pengungsian diperkirakan akan
munculnya penyakit ISPA, Diare, Penyakit Kulit, Penyakit Saluran pencernaan,
Leptospirosis dan lain-lain yang dapat menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB).
Kejadian ini juga mengakibatkan terputusnya sarana jalan menuju desa yang
terendam banjir.
Rincian kecamatan dan korban terdampak yakni, Kecamatan Sangatta
Selatan terdiri atas 3 (tiga) desa yakni desa Sangatta Selatan, Desa Singa Geweh,
dan Desa Sangkima Lama. Apabila terjadi banjir diasumsikan akan terjadi jumlah
beresiko luka ringan 96 (sembilan puluh enam) orang, luka berat 48 (empat
puluh delapan) orang, dan luka berat 6 (enam) orang. Ketinggian air bervariasi di
Desa Sangatta Selatan sekitar 1,5 meter. Sedangkan di Desa Singa Geweh dan
Desa Sangkima Lama ketinggian air diperkirakan sekitar 0,5 m. Tidak terjadi
korban jiwa, tapi terdapat banyak kerugian baik materiil maupun sarana dan
prasarana fisik.
Di Kecamatan Busang ada 6 (enam) desa apabila terjadi bencana banjir
diperkirakan akan banyak terdapat penduduk yang mengungsi, menderita luka-
luka, dengan jumlah beresiko luka ringan 7 (tujuh) orang, luka sedang 3 (tiga)
orang, dan luka berat 1 (satu) orang, tidak ada yang meninggal.
Di Kecamatan Telen apabila terjadi banjir dengan jumlah beresiko luka
ringan 23 (dua puluh tiga) orang, luka sedang 12 (dua belas) orang, dan luka
berat 5 (lima) orang, tidak tidak terdapat korban jiwa.
Di Kecamatan Kongbeng apabila terjadi banjir, jumlah beresiko luka ringan
7 (tujuh) orang, luka sedang 4 (empat) orang, luka berat tidak ada dan tiidak
terjadi korban jiwa, tapi terdapat banyak kerugian baik materiil maupun sarana
dan prasarana fisik.
Di Kecamatan Bengalon jumlah beresiko luka ringan 19 (sembilan belas)
orang, luka sedang 10 (sepuluh) orang, tidak terdapat luka berat.

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 66


Di Kecamatan Sandaran apabila terjadi bencana banjir, diperkirakan akan
terdapat penduduk yang mengungsi, menderita luka-lukadengan jumlah yang
beresiko luka ringan 2 (dua) orang, luka sedang 1 (satu) orang, tidak terdapat
korban jiwa.
Di Kecamatan Sangatta Utara ada 3 (tiga) desa yakni desa Sangatta Utara,
Desa Teluk Lingga, dan Desa Swarga Bara. Apabila terjadi banjir jumlah beresiko
luka ringan sebanyak 80 (delapan puluh) orang, luka sedang 40 (empat puluh)
orang, dan luka berat tidak ada, dengan ketinggian air bervariasi di Desa
Sangatta Utara sekitar 0,5 meter. Tidak terjadi korban jiwa, tapi terdapat banyak
kerugian baik materiil maupun sarana dan prasarana fisik.
Di Kecamatan Teluk Pandan ada 3 (tiga) desa yakni desa Teluk Pandan,
Desa Suka Rahmat, dan Desa Kandolo. Apabila terjadi banjir jumlah beresiko luka
ringan sebanyak 13 (tiga belas) orang, luka sedang 7 (tujuh) orang, dan luka berat
tidak ada, dengan ketinggian air sekitar 0,5 meter. Tidak terjadi korban jiwa, tapi
terdapat banyak kerugian baik materiil maupun sarana dan prasarana fisik.
Di Kecamatan Muara Ancalong ada 4 (empat) desa dengan jumlah beresiko
luka ringan 7 (tujuh) orang, luka berat 3 (tiga) orang, dan luka berat 1 (satu)
orang, dengan kedalaman air sekitar selutut - 1 meter. Tidak terjadi korban jiwa,
tapi terdapat banyak kerugian baik materiil maupun sarana dan prasarana fisik.
Di Kecamatan Rantau Pulung ada 5 (lima) desa yang terkena bencana yakni
desa Pulung Sari, Margo Mulyo, Mukti Jaya, Rantau Makmur, Kebun Agung,
cukup mengkhawatirkan apabila terjadi banjir dengan jumlah beresiko luka
ringan 6 (enam) orang, luka sedang 3 (tiga) orang, dan luka berat tidak ada,
dengan ketinggian air bervariasi di Desa Margo Mulyo sekitar 0,5 - 1 meter.
Di Kecamatan Kaubun ada 2 (dua) desa yakni Desa Kadungan Jaya dan Desa
Pengadan Baru, cukup mengkhawatirkan apabila terjadi banjir dengan jumlah
beresiko luka ringan 3 (tiga) orang, luka sedang 2 (dua) orang, dan luka berat
tidak ada, dengan ketinggian air bervariasi di desa Kadungan Jaya sekitar 0,5
meter.

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 67


Di Kecamatan Karangan ada 3 (tiga) desa yakni Desa Karangan Dalam, Desa
Pengadan, dan Desa Ba’ay. Apabila terjadi banjir beresiko luka ringan sebanyak 2
(dua) orang, luka sedang 5 (lima) orang, dan luka berat tidak ada, dengan
ketinggian air bervariasi di Desa Pengadan sekitar 0,5 meter.
Di Kecamatan Batu Ampar ada 3 (tiga) desa yakni desa Mawai Indah, Desa
Batu Timbau, dan Desa Telaga yang cukup mengkhawatirkan apabila terjadi
banjir dengan jumlah beresiko luka ringan tidak ada, luka sedang 3 (tiga) orang,
dan luka berat tidak ada, dengan ketinggian air bervariasi di Batu Ampar sekitar
0,5 meter.
Di Kecamatan Long Mesangat ada 3 (tiga) desa yakni desa Melan, Desa
Sumber Sari, dan Desa Tanah Abang yang cukup mengkhawatirkan apabila
terjadi banjir dengan jumlah beresiko luka ringan 5 (lima) orang, luka sedang 3
(tiga) orang, dan luka berat tidak ada, dengan ketinggian air bervariasi di Desa
Long Mesangat sekitar 0,5 – 1 meter.

5.4.2. Sasaran
Sasaran yang diharapkan dalam penanggulangan bencana banjir di 15 (lima
belas) kecamatan dengan 57 (lima puluh tujuh) desa tersebut adalah sebagai
berikut;
a) Terkoordinasinya kegiatan pelayanan kesehatan dengan seluruh instansi
terkait dan lembaga kesehatan lainnya.
b) Terlaksananya pelayanan kesehatan bagi korban banjir terutama yang
kelompok rentan/rawan, seperti Bayi, Balita, Lansia, Ibu Hamil, Ibu
meneteki, orang sakit maupun berkubutuhan khusus.
c) Terlaksananya pelayanan kesehatan dasar bagi pengungsi maupun
korban yang bertahan di rumah
d) Terlaksananya layanan rujukan kesehatan secara optimal ke RSUD
Sangatta, RS Swasta, Puskesmas.
e) Tersedianya data dan pelaporan serta pendokumentasian seluruh
kegiatan

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 68


5.4.3. Kegiatan
Adapun kegiatan yang dilaksanakan oleh sektor kesehatan apabila ada
situasi seperti tersebut diatas adalah seperti yang tertuang dalam Tabel 17,
berikut ini;

Tabel 17
DAFTAR KEGIATAN SEKTOR KESEHATAN

NO KEGIATAN PELAKSANA WAKTU


1. Melakukan Rapat Koordinasi BPBD, Dinkes, Sesaat
RSUD, Kodim, setelah
Polres, Instansi kejadian
terkait lainnya
2. Membuat Rencana Dinkes, RSUD, Hari Pertama
Operasional Kodim, Polres,
Instansi terkait lain
3. Menyiapkan Tim Kesehatan Dinkes, RSUD, Hari Pertama
- Tim Response Health Kodim, Polres,
Assesment (RHA) Instansi terkait
- Tim Reaksi Cepat (TRC) lainnya
4. Menyiapkan Paket Obat, Dinkes, RSUD Hari Pertama
Barang Habis Pakai dan Alkes
5. Membuat Pos Kesehatan Dinkes, RSUD, PMI 1 – 7 hari
6. Mengaktifkan Puskesmas Dinkes 1 – 7 hari
/Pustu dan Pelayanan
Kesehatan lapangan 24 jam
7 Menyiapkan Ambulance Dinkes, RSUD 1 – 7 hari
8 Menyiapkan pelayanan Dinkes, RSUD, PMI, Sewaktu-
rujukan bagi yang harus Puskesmas waktu
dirujuk
9. Melaporkan secara berkala Tim Sektor Setiap Saat
kepada Pos Komando Utama Kesehatan
(Posko Utama)

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 69


5.4.3. Proyeksi Kebutuhan
Adapun dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh sektor kesehatan
tersebut diatas tentunya harus disiapkan segala kebutuhannya baik dari sektor
obat-obatan, peralatan kesehatan termasuk personil kesehatan seperti yang
diuraikan dalam Tabel 18 dan Tabel 19 di bawah ini;

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 70


Tabel 18
DAFTAR PROYEKSI KEBUTUHAN OBAT DAN ALAT UNTUK SEKTOR KESEHATAN

KETERSEDIAAN
Lokasi Lokasi
NO JENIS KEBUTUHAN STANDAR KEBUTUHAN KETERSEDIAAN KEKURANGAN
Ketersediaan Kekurangan
1 Obat & Bahan Habis 30%/org 8.927 tablet 0 8.927 Dinkes, RSUD RS Meloy, RS Pupuk Kaltim,
Pakai RS SOHC, RS Pertamedika,
RS Cahaya Sangatta, dll
2 Obat spesialis 10%/org 2.975 tablet 0 2.975 Idem Idem
3 Minor Surgery 2/poskes 30 bh 0 30 Idem Idem
4 Tenda Lapangan 1/poskes 15 bh 0 15 Idem Idem
5 Kit Emergency 2/poskes 30 bh 0 30 Idem Idem
Diseases (KED)
6 Scope Stretcher 2/poskes 30 bh 0 30 Idem Idem
7 Medical Responder 2/poskes 30 bh 0 30 Idem Idem
Bag
8 Surgery Mobile 1/poskes 15 bh 0 15 Idem Idem
9 Veltbed 4/poskes 60 bh 45 15 Idem Idem
10 Tandu 1/poskes 15 bh 24 0 Idem Idem
11 Ambulance/Pusling 2/poskes 30 unit 51 0 Idem Idem
12 Ambulance truck 4x4 1/poskes 15 unit 1 14 Idem PT KPC

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 71


KETERSEDIAAN
Lokasi Lokasi
NO JENIS KEBUTUHAN STANDAR KEBUTUHAN KETERSEDIAAN KEKURANGAN
Ketersediaan Kekurangan
13 Emergency Health Kit 1/poskes 15 bh 0 15 Idem Idem
14 Tensi Meter 1 unit 15 bh 45 0 Idem Idem
15 Stetoscope 1/poskes 15 bh 45 0 Idem Idem
16 Oksigen 5/poskes 75 bh 68 7 Idem Idem
17 Infus Lengkap 20/poskes 300 bh 0 300 Idem Idem
18 Cairan Infus 50/poskes 750 bh 0 750 Idem Idem
19 Masker 2/poskes 30 box 0 30 Idem Idem
20 Sarung Tangan 2/poskes 30 box 0 60 Idem Idem
21 Sepatu Boot 1/poskes 15 psg 0 15 Idem Idem
22 Jas Hujan 2/poskes 30 steel 0 30 Idem Idem
23 Senter 1/poskes 15 bh 0 15 Idem Idem
24 Kantong Mayat 4/poskes 60 bh 0 60 Idem Idem
25 Rompi 1/poskes 15 bh 20 0 Idem Idem
26 Spanduk 1/poskes 15 bh 0 15 Idem Idem

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 72


Tabel 19
DAFTAR PROYEKSI KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN

YANG
NO JENIS KEBUTUHAN KETERSEDIAAN KEKURANGAN
DIBUTUHKAN
Tenaga
1 Pos Kecamatan
Sangatta Utara
- Dokter 2 3 0
- Perawat 6 17 0
- Bidan 2 11 0
- Sanitarian 1 1 0
- Gizi 1 2 0
- Apoteker 1 1 0
- Supir Ambulance 1 1 0
2 Pos Kecamatan Busang
- Dokter
- Perawat 2 3 0
- Bidan 6 10 0
- Sanitarian 2 9 0
- Gizi 1 1 0
- Apoteker 1 0 1
- Supir Ambulance 1 0 1
1 1 0
3 Pos Kecamatan Telen
- Dokter 2 1 1
- Perawat 6 8 0
- Bidan 2 9 0
- Sanitarian 1 1 0
- Gizi 1 0 1
- Apoteker 1 0 1
- Supir Ambulance 1 1 0
4 Pos Kecamatan
Kongbeng
- Dokter 2 2 0
- Perawat 6 18 0
- Bidan 2 11 0
- Sanitarian 1 1 0
- Gizi 1 0 1
- Apoteker 1 0 1
- Supir Ambulance 1 1 0
5 Pos Kecamatan
Bengalon
- Dokter 2 3 0
- Perawat 6 9 0
- Bidan 2 15 0
- Sanitarian 1 0 1
- Gizi 1 1 0
- Apoteker 1 0 1
- Supir Ambulance 1 1 0
6 Pos Kecamatan
Sangatta Selatan

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 73


YANG
NO JENIS KEBUTUHAN KETERSEDIAAN KEKURANGAN
DIBUTUHKAN
- Dokter 2 5 0
- Perawat 6 17 0
- Bidan 2 11 0
- Sanitarian 1 1 0
- Gizi 1 1 0
- Apoteker 1 2 0
- Supir Ambulance 1 1 0
7 Pos Kecamatan Teluk
Pandan
- Dokter 2 2 0
- Perawat 6 3 3
- Bidan 2 12 0
- Sanitarian 1 2 0
- Gizi 1 0 1
- Apoteker 1 3 0
- Supir Ambulance 1 1 0
8 Pos Kecamatan Rantau
Pulung
- Dokter 2 2 0
- Perawat 6 13 0
- Bidan 2 12 0
- Sanitarian 1 2 0
- Gizi 1 0 1
- Apoteker 1 3 0
- Supir Ambulance 1 1 0
9 Pos Kecamatan Kaubun
- Dokter
- Perawat 2 5 0
- Bidan 6 14 0
- Sanitarian 2 12 0
- Gizi 1 1 0
- Apoteker 1 0 1
- Supir Ambulance 1 1 0
1 1 0
10 Pos Kecamatan
Karangan
- Dokter 2 4 0
- Perawat 6 11 0
- Bidan 2 12 0
- Sanitarian 1 1 0
- Gizi 1 0 1
- Apoteker 1 0 1
- Supir Ambulance 1 1 0
11 Pos Kecamatan Batu
Ampar
- Dokter 2 4 0
- Perawat 6 7 0
- Bidan 2 9 0
- Sanitarian 1 0 1
- Gizi 1 0 1
- Apoteker 1 0 1

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 74


YANG
NO JENIS KEBUTUHAN KETERSEDIAAN KEKURANGAN
DIBUTUHKAN
- Supir Ambulance 1 1 0
12 Pos Kecamatan Long
Mesangat
- Dokter 2 0 2
- Perawat 6 12 0
- Bidan 2 12 0
- Sanitarian 1 2 0
- Gizi 1 0 1
- Apoteker 1 0 1
- Supir Ambulance 1 1 0
13 Pos Kecamatan Muara
Bengkal
- Dokter 2 3 0
- Perawat 6 21 0
- Bidan 2 14 0
- Sanitarian 1 2 0
- Gizi 1 1 0
- Apoteker 1 0 1
- Supir Ambulance 1 1 0
14 Pos Kecamatan Muara
Ancalong
- Dokter 2 3 0
- Perawat 6 14 0
- Bidan 2 9 0
- Sanitarian 1 2 0
- Gizi 1 0 1
- Apoteker 1 0 1
- Supir Ambulance 1 1 0
15 Pos Kecamatan
Sandaran
- Dokter 2 4 0
- Perawat 6 7 0
- Bidan 2 9 0
- Sanitarian 1 0 1
- Gizi 1 0 1
- Apoteker 1 0 1
- Supir Ambulance 1 1 0

TOTAL 210 439 30

5.4.5. Tujuan dan Kebijakan Umum

1. Memberikan pelayanan kesehatan di lokasi bencana atau di posko


kesehatan yang telah ditentukan
2. Menetapkan RSUD Sangatta sebagai pusat rujukan bagi korban bencana
banjir yang membutuhkan penanganan lebih lanjut.

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 75


3. Mengerahkan segala sumberdaya kesehatan yang tersedia di Kabupaten
Kutai Timur untuk tanggap darurat.
4. Memonitor kelompok rentan.
5. Mengerahkan Ambulance dan Tenaga Medis serta paramedis di Pustu
dan Puskesmas yang mengalami bencana.

5.4.6. Strategi Operasional

1. Menunjuk RSUD Sangatta sebagai pusat rujukan dan menjadikan


Puskesmas Induk sebagai Posko di tingkat kecamatan dan dibantu oleh
Pustu sebagai Pelayanan Kesehatan Pertama.
2. Menunjuk dan menugaskan tenaga teknis kesehatan sebanyak 13 orang
per posko yang terdiri dari :
a. 2 orang dokter
b. 6 orang perawat
c. 2 orang bidang
d. 1 orang survailance
e. 1 orang gizi
f. 1 orang sanitasi
3. Mendistribusikan persediaan obat-obatan ke RSUD Sangatta dan
Puskesmas Induk sebagai Posko Pelayanan Kesehatan Pertama.
4. Membantu ketersediaan SDM Kesehatan, bila posko tingkat kecamatan
membutuhkan tambahan SDM, dengan menempatkan SDM Puskesmas
terdekat yang tidak mengalami bencana.
5. Membangun tenda darurat di lokasi yang belum mempunyai sarkes.
6. Mengkoordinasikan dgn pihak terkait semua kegiatan bantuan kesehatan
dari pihak ketiga
7. Berpartisipasi dalam pengawasan pengolahan makanan di Dapur Umum
8. Menyiapkan Ambulance masing-masing 2 unit di tiap posko kesehatan.
9. Menyiapkan biaya operasional petugas.

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 76


5.4.6. Permintaan Dan Pendistribusian
Dalam hal penanggulangan bencana banjir di Kabupaten Kutai Timur
tersebut tentunya dari sektor kesehatan ini akan meminta bantuan obat-obatan
dan perbekalan kesehatan lainnya kepada beberapa instansi terkait untuk di
distribusikan kepada penduduk yang terdampak.
Alur permintaan dan pendistribusian obat dari dan ke dinas kesehatan,
diuraikan sesuai gambar 4 di bawah ini;

Gambar 4
ALUR PERMINTAAN & PENDISTRIBUSIAN OBAT PERBEKALAN KESEHATAN

DINKES KUTIM

RSUD
15 POS SANGATTA PELAYANAN
KESEHATAN/PKM KESEHATAN SWASTA

Keterangan :

Jalur Permintaan

Jalur Pendisbusian

5.4.7. Pertolongan Korban

Dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana banjir di Kabupaten


Kutai Timur disepakati alur pertolongan kepada korban sebagaimana yang
tertuang dalam gambar 5 di halaman berikut ini;

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 77


Gambar 5
ALUR PERTOLONGAN KORBAN BENCANA BANJIR

KORBAN BENCANA BANJIR

PENOLONG PERTAMA  MASYARAKAT


LAPANGAN  TIM PENOLONG

PUSTU Nakes (Penangan


Pertama)

15 POS Nakes (Pelkes Dasar)


KESEHATAN/PKM

Nakes (Perawatan
RSUD SANGATTA
Lanjut & Spesialistik)

Nakes: Tenaga Kesehatan


Pelkes: Pelayanan Kesehatan

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 78


5.5. SEKTOR SARANA DAN PRASARANA

5.5.1. Situasi

Kabupaten Kutai Timur terdapat 15 Kecamatan dan 57 Desa yang


berpotensi banjir besar yang dapat merusak sarana dan prasarana umum,
terutama jalan akses masuk ke desa, sarana air bersih, listrik, MCK dan sarana
dan prasarana umum lain yang mengakibatkan warga kesulitan untuk melakukan
aktifitas sehari-hari.
Banjir yang disertai curah hujan yang intensitasnya cukup tinggi rata-rata
di atas 400 mm dengan disertai pasang air sungai diatas ambang maksimum,
maka situasi yang akan dihadapi adalah sebagai berikut :
A. Akses jalan dan jembatan yang menghubungkan 15 Kecamatan dan 57
Desa tersebut sebagian besar tergerus terjangan air yang cukup tinggi
sehingga permukaan jalan bergelombang bahkan di beberapa titik
terputus sehingga menghambat jalur transportasi jalan darat khususnya
ke arah lokasi kejadian.
B. Utilitas Jaringan listrik dan jaringan air bersih dan jaringan telekomunikasi
akan mengalami gangguan.
C. Sarana pendidikan terganggu sehingga kegiatan belajar mengajar tidak
efektif dan kemungkinan terjadi kerusakan bangunan ringan sampai
sedang sehingga tidak dapat difungsikan dengan baik akibat ruangan
tergenang air.
D. Kantor Pemerintah dan non pemerintah serta kegiatan usaha juga
mengalami gangguan diatas sampai dengan 50% dari jumlah terdampak
sehingga tidak bisa menjalankan fungsinya selama 7 hari.
E. Sarana kesehatan seperti, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, di daerah
terdampak juga akan mengalami gangguan sehingga tidak bisa
dioperasikan dengan maksimal.
F. Fasilitas rumah dinas dan rumah-rumah warga tergenang air dan
sebagian menjadi rusak, terutama yang terbuat dari kayu.

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 79


Dengan adanya kejadian seperti ini maka, sektor pemulihan sarana dan
prasarana segera mengambil langkah-langkah yang cepat dan tepat untuk
mengantisipasi keadaan ini.

5.5.2. Sasaran
a) Pulihnya fungsi sarana dan prasarana terkait dengan pemenuhan kebutuhan
hajat hidup masyarakat termasuk tersedianya camp-camp, tenda-tenda
penampungan bagi masyarakat yang mengungsi yang terkena dampak banjir
karena rumah mereka tidak dapat ditinggali sementara waktu.
b) Pelayanan Publik, pendidikan dan lembaga/instansi pemerintahan daerah
dapat kembali dilaksanakan ( tidak vakum ).
c) Tersedianya Sarana dan Prasarana yang dibutuhkan dalam menghadapi
bencana banjir yang terjadi di wilayah 15 Kecamatan dan 57 Desa di
Kabupaten Kutai Timur. Sarana dan Prasarana yang perlu dipersiapkan
adalah sebagai berikut :
 Tersedianya air bersih dan perlengkapannya
 Tersedianya rumah ibadah
 Tersedianya MCK
 Tersedianya taman pendidikan anak-anak
 Tersedianya gudang logistik
 Tersedianya kendaraan alat-alat berat
 Tersedianya alat-alat galian
 Tersedianya alat-alat angkat sampah
 Tersedianya tong-tong sampah
 Tersedianya alat angkut material
 Tersedianya jembatan-jembatan darurat
 Tersedianya alat pengangkutan untuk alat berat
 Tersedianya sumber/alat penerangan

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 80


5.5.3. Kegiatan

Dalam menghadapi situasi tersebut di atas tentunya sektor sarana dan


prasarana sangat berperan dalam mempersiapkan kegiatan dalam
penyelenggaraan penanggulangan bencana banjir di Kabupaten Kutai Timur baik
pada saat terjadinya bencana terlebih lagi pasca kejadian bencana. Adapun
daftar kegiatan yang dimaksud adalah seperti yang dituangkan dalam Tabel 20
berikut ini;

Tabel 20
DAFTAR KEGIATAN SEKTOR SARANA DAN PRASARANA

No Kegiatan Pelaksana Waktu


Pelaksanaan
1 Memperbaiki jalan untuk Dinas PU, PDAM, PLN, Sesaat setelah
jalur evakuasi BPBD, Kecamatan, Desa, terjadi bencana
dan Perusahaan
setempat
2 Menyediakan Sarana dan Dinas PU, PDAM, PLN, Sesaat setelah
Prasarana (jembatan BPBD, Kecamatan, Desa, bencana
darurat, tenda dan Perusahaan
pengungsian, dll ) setempat
3 Menyediakan areal Dinas PU, BPBD, Sesaat setelah
pengungsian bila belum kecamatan, Desa, dan bencana
ada Perusahaan setempat
4 Menyiapkan sarana Dinas PU, BPBD, Sesaat setelah
Transportasi dari dan ke kecamatan, Desa, dan bencana
lokasi yang tergenang Perusahaan setempat
5 Melaporkan ke Posko, Sektor Sapras Setiap saat
semua perkembangan dan
kegiatan

5.5.4. Kebutuhan

Tentunya dalam merealisasikan kegiatan di sektor sarana agar lebih


optimal dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana banjir dimaksud, ada
proyeksi sejumlah kebutuhan yang harus dipenuhi antara lain seperti yang
tertuang dalam Tabel 21 berikut ini;

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 81


Tabel 21
DAFTAR KEBUTUHAN SEKTOR SARANA DAN PRASARANA

Jumlah Lokasi
No. Peralatan/Bahan Satuan Lokasi Kekurangan
Diperlukan Ketersediaan Kekurangan Ketersediaan

KPC, Pertamina, Perush. Perkebunan,


1 Excavator + Oprt + BBM Unit 15 2 13 DPU dan perusahaan lain setempat
KPC, Pertamina, Perush. Perkebunan,
2 Motor Greder+Oprt+BBM Unit 15 1 14 DPU dan perusahaan lain setempat
KPC, Pertamina, Perush. Perkebunan,
3 Whell Loader+Oprt+BBM Unit 15 1 14 DPU dan perusahaan lain setempat
4 Truck Crane+Oprt+BBM Unit 1 1 - DPU -
KPC, Pertamina, Perush. Perkebunan,
5 Dump Truck+Sopir+BBM Unit 15 3 12 DPU dan perusahaan lain setempat
KPC, Pertamina, Perush. Perkebunan,
6 Tandem Roller+Oprt+BBM Unit 15 1 14 DPU dan perusahaan lain setempat
KPC, Pertamina, Perush. Perkebunan,
7 Motor Ops. Lapangan Unit 15 3 12 BPBD, Dishub dan perusahaan lain setempat
KPC, Pertamina, Perush. Perkebunan,
8
Mobil Ops. Lap. 4x4+Sopir+BBM Unit 15 2 13 DPU dan perusahaan lain setempat
9 Chain Sow Unit 15 2 13 BPBD Pemda & Perusahaan Setempat
BPBD , Pemda & Perusahaan
10 Gerobak Dorong Unit 171 0 171 - Setempat
11 Cangkul Unit 171 0 171 - BPBD , Pemda & Perusahaan

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 82


Jumlah Lokasi
No. Peralatan/Bahan Satuan Lokasi Kekurangan
Diperlukan Ketersediaan Kekurangan Ketersediaan
Setempat
BPBD , Pemda & Perusahaan
12 Skop Unit 171 0 171 - Setempat
BPBD , Pemda & Perusahaan
13 Jas Hujan bh 570 0 570 - Setempat
14 Truck Tangki Air Kap. 5000 lt Unit 15 2 13 PDAM DPU & Perusahaan Setempat
BPBD , Pemda & Perusahaan
15 Mesin Alkon Unit 30 0 30 - Setempat
BPBD , Pemda & Perusahaan
16 Tandon Air 1200 lt Unit 228 0 228 - setempat
- BPBD , Pemda & Perusahaan
17 Drum Plastik 200 lt bh 285 0 285 setempat
- BPBD , Pemda & Perusahaan
18 Ember Plastik bh 570 0 570 Setempat
- BPBD , Pemda & Perusahaan
19 Gayung bh 1140 0 1140 setempat
- BPBD , Pemda & Perusahaan
20 MCK Sederhana Unit 285 0 285 Setempat
- Pinjam Perusahaan Setempat
21 MCK Mobile Unit 114 0 114 setempat
-
22 Genset Unit 57 0 57 PLN, Pemda & Perusahaan Setempat

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 83


Jumlah Lokasi
No. Peralatan/Bahan Satuan Lokasi Kekurangan
Diperlukan Ketersediaan Kekurangan Ketersediaan
-
23 Kabel Instalasi Set 57 0 57 PLN, Pemda & Perusahaan Setempat
-
24 Lampu Penerang Set 285 0 285 PLN, Pemda & Perusahaan Setempat
25 Air Bersih M³ 4509 15000 M³/hr 0 PDAM -
26 Selang Air M 1140 0 1140 ‘- PDAM, Pemda, Perusahaan Setempat

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 84


BAB VI
PEMANTAUAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT

6.1. Pemantauan dan Rencana Tindak Lanjut

Rencana kontingensi yang telah disusun ini, yang selanjutnya disebut


dengan “Draft Akhir Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir
di Kabupaten Kutai Timur” perlu dilakukan pemantauan dan rencana tindak
lanjut. Adapun pemantauan dan rencana tindak lanjut dimaksud adalah:
1. Draft Akhir Rencana Kontingensi ini, setelah dikonsultasikan ke BNPB,
akan diformalisasikan dihadapan kepala daerah dan pejabat
instansi/lembaga terkait termasuk masyarakat, untuk dilaksanakan
penandatanganan lembar pengesahan
2. Mensinergikan dan mensinkronkan Dokumen Rencana Kontingensi Ini
dengan RPJMP, RPJMD, Program BPBD dan Dinas Terkait lain
termasuk Swasta di lingkungan Kabupaten Kuta Timur.
3. Menjalin kemitraan, kebersamaan yang terpadu antara Pemerintah,
Masyarakat dan Dunia Usaha guna mewujudkan ketangguhan bangsa
dalam menghadapi bencana.
4. Mensosialisasikan Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman
Bencana Banjir serta melaksanakan simulasi (geladi lapangan)
berdasarkan skenario yang dibuat dengan lokus di Desa Sangatta
Selatan sesuai rencana kontingensi yang menjadi acuan dalam operasi
tanggap darurat.
5. Menghidupkan kembali kearifan lokal misal dengan sistem informasi
peringatan dini baik secara teknis maupun menggunakan sumberdaya
pos kamling yang diterapkan di desa.
6. Merencanakan penghijauan hutan di hulu dan perbaikan tanggul
sepanjang aliran sungai di desa tersebut termasuk melaksanakan
sudetan pada titik-titik alur sungai yang berkelok-kelok.

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 85


7. Memberikan himbauan/peringatan kepada warga yang memiliki
rumah di daerah rawan bencana terlebih yang berada tepat di
bantaran sungai, agar tetap waspada.
8. Memasang sistem peringatan dini elektronik atau Early Warning
System (EWS) di beberapa titik daerah rawan banjir.
9. Merelokasi warga yang sudah sangat dekat sekali dengan bibir sungai.

6.2. Kesimpulan Dan Saran


1. Rencana Kontingensi ini disusun bersama oleh berbagai
instansi/lembaga baik pemerintah maupun swasta serta masyarakat
peduli bencana se-Kabupaten Kutai Timur dan keabsahan dari
pedoman yang telah disusun menjadi sebuah dokumen yang telah
disepakati dan akan ditandatangani Bupati Kutai Timur selaku
Penanggung Jawab Utama dalam penyelenggaraan penanggulangan
bencana di wilayahnya, sebagaimana yang diamanatkan dalam UU
No. 24 Tahun 2007, Pasal (5), yang sebelumnya ditandatangani oleh
Kepala Dinas/Lembaga yang terkait.
2. Rencana Kontingensi ini dapat diaktivasi apabila terjadi bencana
dengan melaksanakan kegiatan yang tercantum dalam kegiatan
kontingensi sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing sektor.
3. Dari proyeksi kebutuhan dan ketersediaan sumber daya, ada
kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh Pemerintah Daerah
Kabupaten Kutai Timur. Namun untuk menutupi kekurangan atau
kesenjangan tersebut dapat diupayakan dari berbagai sumber dari
luar termasuk dari perusahaan yang ada di tempat kejadian bencana.
4. Apabila terjadi bencana banjir, pada saat itu juga Rencana Kontingensi
ini bisa ditetapkan menjadi Rencana Operasi Tanggap Darurat yang
disesuaikan dengan kejadian. Sebaliknya bila tidak terjadi bencana,
Rencana Kontingensi ini akan ditinjau kembali, disesuaikan dengan

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 86


proyeksi kebutuhan secara berkala melalui rapat/pertemuan dengan
dinas atau lembaga terkait.
5. Hal-hal yang tidak/belum terakomodasikan dalam Rencana
Kontingensi ini, secara otomatis dilaksanakan oleh masing-masing
sektor beserta semua pihak yang terlibat di dalamnya.
6. Diperlukan konsistensi dari semua pihak yang telah mewakili dan ikut
menyusun rencana kontingensi ini khususnya dari unsur pemerintah
daerah Kabupaten Kutai Timur dengan memegang teguh komitmen
atau kesepakatan yang telah disetujui bersama untuk berperan aktif
dalam penanggulangan bencana banjir.
7. Diharapkan ke depan dapat menyusun kembali beberapa dokumen-
dokumen tentang Rencana Kontingensi dalam menghadapi bencana
lainnya di Kabupaten Kutai Timur baik dengan sumber dana APBN,
APBD Provinsi maupun APBD Kabupaten.

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 87


Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 88
DAFTAR PUSTAKA

Asdak, C, Soetopo, T. 2007. Pengelolaan DAS: dari Wacana Akademis hingga


Praktek Lapangan. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Jakarta.
Hal 59-76.

BNPB. 2011. Panduan Perencanaan Kontijensi Menghadapi Bencana, edisi kedua,


BNPB, Jakarta.

BNPB. 2014. Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana Kontingensi Dan Geladi


Penanggulangan Bencana, Tahun Anggaran 2014. BNPB, Jakarta.

BPS Kutai Timur. 2013. Kecamatan Sangatta Selatan Dalam Angka. BPS
Kabupaten Kutai Timur. Sangatta.

BPS Kutai Timur. 2012. Kutai Timur Dalam Angka 2012. BPS Kabupaten Kutai
Timur. Sangatta.

BPS Kutai Timur. 2013. Kutai Timur Dalam Angka 2013. BPS Kabupaten Kutai
Timur. Sangatta.

BPS Kutai Timur. 2014. Kutai Timur Dalam Angka 2014. BPS Kabupaten Kutai
Timur. Sangatta.

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kutai Timur. 2014.

Koesnandar, R.T. dan Hardwinarto, Sigit. 2007. Kajian Degradasi Lahan dan Air di
Daerah Aliran Sungai (DAS) Sengata, Kalimantan Timur. Jurnal Rimba
Kalimantan, Vol 12 (1), halaman 67-75. Fakultas Kehutanan Unmul.
Samarinda.

Kantor Desa Sangatta Selatan. 2014. Monografi Desa Sangatta Selatan,


Kecamatan Sangatta Selatan

Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan


Penanggulangan Bencana.

Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan Dan


Pengelolaan Bantuan Bencana.

Undang- undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.

Unmul. 2002. Survei Potensi Kawasan Pesisir Kabupaten Kutai Timur. Laporan
Penelitian. Universitas Mulawarman (Unmul) dan Bappeda Kabupaten
Kutai Timur. Sangatta.

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 89


LEMBAR KOMITMEN

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 90


Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 91
Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 92
PROFIL LEMBAGA

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 93


Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 94
Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 95
Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 96
Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 97
Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 98
Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 99
Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 100
Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 101
Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 102
Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 103
Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 104
Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 105
Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 106
Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 107
Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 108
Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 109
Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 110
Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 111
Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 112
Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 113
Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 114
FOTO DOKUMENTASI FORMALISASI PENGESAHAN RENKON

Rencana Kontingensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Kutai Timur | 115

Anda mungkin juga menyukai