Anda di halaman 1dari 7

PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN PENDIDIKAN SAINS VII UKSW

KOMBINASI TEKNIK KROMATOGRAFI KOLOM GRAVITASI-


SPEKTROMETER SEDERHANA SEBAGAI PERMODELAN
KROMATOGRAFI CAIRAN KERJA TINGGI (KCKT)
Giner Maslebu1, Suryasatria Trihandaru2, Nur Aji Wibowo3
1-3
Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika
Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga 50711, Indonesia,
e-mail : suryasatriya_trihandaru@yahoo.com

1. Pendahuluan dipisahkan. Untuk menahan penyerap yang


Dalam dunia sains, analisis kimia diletakkan di dalam kolom dapat digunakan
merupakan salah satu aspek penting dalam glass woll atau kapas[10]. Aplikasi teknik ini
mempelajari sifat berbagai zat. Salah satu banyak digunakan untuk pemurnian senyawa
yang paling banyak digunakan untuk analisis setelah melewati teknik KLT, misalnya untuk
kimia adalah teknik kromatografi. Dengan pemurnian karotenoid, klorofil, serta senyawa
teknik ini, zat dapat dipisahkan menurut sifat bioaktif tumbuhan lainnya. Teknik ini tidak
spesifiknya yang tampak dari visualisasi dilengkapi dengan spektrometer yang secara
warna. Terdapat berbagai macam teknik otomatis dapat mengukur spektrum
kromatografi antara lain : Kromatografi serapannya. Biasanya, pengambilan fraksi
Lapisan Tipis (KLT), Kromatografi Kolom cairan dilakukan secara manual dan
Gravitasi (KKG), Kromatografi Gas (KG), kemudian diukur dengan spektrometer.
dan yang paling terkini adalah Kromatografi Untuk mengatasi keterbatasan analisa
Cairan Kinerja Tinggi (KCKT). Dari berbagai spektrum manual pada kromatografi kolom
teknik ini, KLT dan KKG paling sering gravitasi, dalam penelitian ini diusulkan
digunakan untuk analisis dasar di pemanfaatan teknik spektroskopi sederhana
laboratorium mengingat biayanya yang tidak yang menggunakan Compact Disc (CD) dan
terlalu mahal dan teknik preparasi yang lebih kamera video. Hal ini dilandasi pemikiran
sederhana, dibandingkan dengan KG dan bahwa Teknik spektroskopi sudah banyak
KCKT[10]. dimanfaatkan dalam dunia pendidikan dan
KKG termasuk jenis teknik industri. Akan tetapi dengan teknik
Kromatografi yang paling awal pemakaian yang sangat sensitif dan harganya
dikembangkan dan termasuk kromatografi mahal membuat pengenalan akan alat ini dan
serapan yang sering disebut kromatografi mekanisme kerjanya menjadi hal yang tidak
elusi. Kolom kromatografi dapat berupa pipa umum dipelajari. Winyard Planetarium &
gelas yang dilengkapi dengan kran dan gelas Observatory merilis paper berjudul Build a
penyaring di dalamnya. Ukuran kolom CD Spectrometer dalam memperingati
tergantung pada banyaknya zat yang akan International Heliophysical Year 2007 yang

88
PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN PENDIDIKAN SAINS VII UKSW

berisi langkah-langkah membuat Kromatografi pertama kali diperkenalkan


spektrometer sederhana menggunakan CD[1]. oleh Michael Tswett, seorang ahli botani
Penelitian lebih lanjut yang telah dilakukan Rusia, pada tahun 1906[8]. Kromatografi
oleh Silas, dkk (2011) berupa rancangan berkembang dengan pesat setelah Archer
spektrometer sederhana menggunakan CD John Porter Martin dan Richard Laurence
dan kamera digital serta hasil uji cobanya Millington Synge menemukan prinsip dan
memberikan hasil yang baik[11]. teknik dasar kromatografi partisi, sehingga
Paper ini melaporkan rancangan pada tahun 1952 mereka menerima hadiah
kombinasi teknik Kromatografi dan nobel. Kromatografi berasal dari bahasa
spekrometer sederhana dengan CD dan Yunani Kromatos yang berarti warna dan
handycam untuk mendapatkan analisis Graphos yang berarti menulis. Kromatografi
karakteristik zat hasil proses kromatografi mencakup berbagai proses yang berdasarkan
secara real time. Artinya bahwa spektrum pada perbedaan distribusi dari penyusun
serapan fraksi dari kromatografi kolom akan cuplikan antara dua fasa. Satu fasa tinggal
terbaca secara otomatis sesuai dengan pada system dan dinamakan fasa diam. Fasa
interval waktu geraknya dalam kolom serta lainnya, dinamakan fasa gerak, memperkolasi
analoginya dengan permodelan teknik melalui celah-celah fasa diam. Gerakan fasa
KCKT. menyebabkan perbedaan migrasi dari
penyusun cuplikan. Metode ini sangat
2. Dasar Teori bermanfaat dalam pemisahan suatu bahan
2.1 Kromatografi alam kompleks seperti klorofil dan
karotenoid.

Pada Kromatrografi kolom, kolomnya


diisi dengan bahan seperti alumina, silika gel
atau pati yang dicampur dengan adsorben, dan
Fase gerak (pelarut) pastanya diisikan kedalam kolom. Larutan
sampel kemudian diisikan kedalam kolom dari
atas sehingga sampel diasorbsi oleh adsorben.
Kemudian pelarut yang berfungsi sebagai fase
Fase diam (silica gel)
gerak ditambahkan tetes demi tetes dari atas
kolom. Partisi zat terlarut berlangsung di
pelarut yang turun ke bawah dan pelarut yang
teradsorbsi oleh adsorben yang befungsi
Kapas, serat kaca (glass woll) sebagai fase diam.
Selama perjalanan turun, zat terlarut akan
mengalami proses adsorpsi dan partisi
Wadah Penampung berulang-ulang. Laju penurunan berbeda
untuk masing-masing zat terlarut dan
bergantung pada koefisien partisi masing-
Gambar 1. Kromatografi Kolom Gravitasi masing zat terlarut. Kemudian, zat terlarut
akan terpisahkan membentuk beberapa lapisan
zona berwarna yang disebut kromatogram.
Akhirnya,masing-masing lapisan dielusi
dengan pelarut yang cocok untuk memberikan
spesimen murninya[2].

89
PROSIDING SEMINAR
S NA
ASIONAL SAIN
NS DAN PEND
DIDIKAN SAIN
NS VII UKSW

2.2 Speektroskopi gugus-guugus karaktteristik dappat dikenal


Sp pektroskopi merupakan
m stu
udi mengenaii dalam molekul-moolekul yanng sangat
interakksi cahaya deengan atom dand molekul. komplekks[9]. Kuantiitas energi yang diserap
Bila ccahaya diken nai pada suaatu senyawa,, oleh suuatu senyaw wa berbandinng terbalik
maka struktur elekktronik dari molekul zatt dengan panjang
p gelom
mbang radiasi.
akan mempengaru
m hi serapan cahaya olehh Daerah UV yang palinng banyak
moleku ul tersebut pada daeraah spektrum m penggunnaannya secaara analitik mempunyai
ultravioolet (UV) dann cahaya tam
mpak. Panjangg panjang gelombang 2200 - 380 nm dan disebut
gelombbang serapan n merupakan ukuran darii sebagai UV pendek[4]. Sedangkkan panjang
pemisaahan tingkatan-tingkatan energi darii gelombaang daerah taampak (visibble) berkisar
orbital--orbital yang b
bersangkutan . antara 380 - 760 nm[6].
Keuntuungan dari serapan ultraaviolet yaituu

merah
m orange kunin
ng hijau biru ungu
u

760 nm 630 nm
m 590 nm 560 nm 490 nm 450 nm 380 nm

G
Gambar 3. Sebbaran Spektruum cahaya tam
mpak.
yang daapat mengurraikan cahay ya sehingga
2.3 Kiisi dari Comppact Disc dapat teerlihat spektruum cahaya. Apabila
A CD
CD
D yang selam ma ini digunnakan sebagaii dikenai suatu cahayaa, maka dari CD
C tersebut
media penyimpann data elekktronik darii akan terbentuk pola gelombang
compuuter ternyataa dapat dikembangkan
d n elektrom
magnetik berupa spektrrum warna
menjaddi spektromeeter sederhanna. CD dapatt pelangi. Panjang geloombang yangg dihasilkan
berfunggsi sebagai kisi yang diisebut blazedd berkisar antara 400-7700 nm[7].

Label

125 nm Acrylic
kuning
m
Aluminium

Polycarbon
nate Plastic

Gambar 4. SStruktur Comppact Disc


Unntuk mendapatkan pola interferensi
Dari
D gambar 4, polycarboonate plasticc cahaya pada
p layar, m
maka harus dig
gunakan dua
adalah lapisan terrluar membeeri ketebalann sumber cahaya yang koheren[5]. Jika cahaya
pada ddisc dan mennjaganya agarr tetap datar. polikrom
matik dilewattkan pada ceelah sempit
Lapisan acrylic berrfungsi untuk k melindungii yang daalam hal ini dimiliki olehh CD, maka
lapisan
n aluminiumm yang bersiifat reflektiff. cahaya tersebut
t akan diuraikan meenjadi sinar-
Label pada
p CD diceetak diatas lap
pisan acrylic. sinar monokromatis yang memilliki panjang
Ketingggian track aluminium adalah 1255 gelombaang berbeda-bbeda.
nanommeter[12].

m=2

m=1

θ1 θ 2 m=0

Gambar 5. Interferensi cahaya


c polikroomatik pada Penampang
P L
Lintang Comp
pact Disc

90
PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN PENDIDIKAN SAINS VII UKSW

Jarak antar kisi d untuk sebuah CD biru yang terbentuk untuk orde pertama dan
tegak mempunyai jumlah track 625 per kedua adalah adalah 17.270° dan 36.42°.
milimeter. Dengan demikian, jarak antar
kisinya adalah 1,6 mikrometer. Jarak ini 3. Rancangan Alat dan Prinsip Kerjanya
cukup ideal untuk memisahkan cahaya Dalam penelitian ini, potongan CD
tampak dan dapat digunakan untuk mengukur ditempatkan di depan lensa handycam merek
panjang gelombang dan untuk mengkaji Sharp VL-WD250 dan posisinya diatur
struktur dan intensitas garis-garis spektrum. sedemikian rupa sehingga dapat menangkap
Persamaan untuk analisa celah banyak pola pelangi orde pertama atau kedua akibat
yaitu[5] : dispersi dari lampu. Sinar yang melewati kisi
difraksi akan mengenai kuvet yang pada
d sinθ = m.λ (2) awalnya berisi cairan tertentu sebagai pelarut
dalam teknik kromatografi. Dengan
dengan m= 0,1,2,3,... adalah orde difraksi. menggunakan menu zoom dan cat eye pada
Bila banyaknya celah per satuan panjang handycam, dapat ditampilkan pola spektrum
pada CD adalah N, maka tetapan kisi d yang baik. Selanjutnya zat yang akan
adalah : dianalisis dengan teknik kromatografi ini
1 akan terpartisi melalui kolom dan saat masuk
d= (3)
N ke dalam kuvet akan menampilkan pola
spektrum yang berbeda-beda sesuai dengan
Misalkan untuk perhitungan warna biru warna dominannya. Data secara otomatis
dengan λ = 475 nm, maka sudut untuk warna direkam, disimpan, dan dianalisis dengan
pemrograman matlab.
k
g
h c
l

b
d a
i
j
e

Gambar 6. Rancangan alat


Keterangan Gambar :
a=lampu, b=diafragma, c=kolom, d=kuvet, e=selang, f=penampung zat, g=klem, h=statif,
i=compact disc, j=handycam, k=laptop, l=kotak hitam

Analisis data dengan bahasa program pelangi. Setelah itu, diperoleh vektor
matlab R.2008a diperoleh dengan logika intensitas dalam koordinat nomor pixel
berpikir sebagai berikut. Pertama-tama, gambar. Untuk kalibrasi digunakan LED
spektrum warna diatur pada daerah tertentu merah dan hijau yang masing-masing
agar mendapatkan sebaran warna yang baik, diketahui puncak gelombangnya λm dan λ h .
kemudian gambar dalam format RGB
Agar didapatkan koordinat z dalam
dikonversikan menjadi skala abu-abu
nanometer¸ maka dilakukan transformasi
(grayscale)[13]. Kemudian diambil rata-rata
linier terhadap koordinat gambar z (pixel)
intensitas pada daerah tegak lurus warna
91
PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN PENDIDIKAN SAINS VII UKSW

dengan koordinat puncak LED merah z m dan 1 λmax

LED hijau z h sebagai berikut :


y(t ) =
λ max − λ min ∫λ min
I (t , λ ) dλ (7)

x = Az + B (4)
dengan adalah panjang gelombang
Δλ minimum dan adalah panjang
dengan A = (5)
Δz gelombang maksimum. Zat-zat tertentu akan
(λ .z ) − (λ h .z m ) berhubungan dengan puncak-puncak yang
B= m h (6) ditunjukkan oleh grafik y(t).
Δz
y(t) Zat 2
Zat 1

4. Metode Analisa, Hasil, dan


Pembahasan
Data yang direkam adalah pasangan data
intensitas sebagai fungsi panjang gelombang
dan waktu yaitu I (t,λ). Intensitas cahaya t
mempunyai skala 0 sampai 225. Bilangan 0
berarti gelap dan 225 berarti terang. Terdapat Gambar 7. Ilustrasi puncak spektrum zat
dua tahap analisa, yaitu pertama berupa
perataan terhadap panjang gelombang (λ) dan Ketika zat-zat tertentu dapat terlihat dari
yang kedua adalah untuk anlisa komposisi puncak-puncak grafik y(t), maka kandungan
zat. Perataan terhadap panjang gelombang pada puncak tersebut dapat diperlihatkan
yang diberikan oleh persamaan : dengan menggambarkan I (t,λ) untuk t yang
menunjukkan puncak tadi.

Gambar 8. Tampilan Program Dengan Kalibrasi Light Emitting Diode Merah dan Hijau

sudah dapat bekerja dengan baik untuk


Dari gambar 8 terlihat bahwa dua warna menampilkan puncak-puncak gelombang dari
yang berbeda menunjukkan puncak yang tiap fraksi zat yang melewati kuvet tiap
berbeda pula. Dimana secara otomatis waktu.
ditampilkan puncak warna LED Merah Pengujian dengan pewarna makanan
adalah pada 450,0863 Pixel dan LED hijau dalam kolom berisi pelarut air menghasilkan
pada 299,6424 pixel. Hal ini pola spektrum seperti gambar dibawah ini.
mengindikasikan bahwa alat yang dibuat

92
PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN PENDIDIKAN SAINS VII UKSW

Gambar 9. Uji coba Dengan Pewarna makanan merah

Gambar 10. Uji coba Dengan Pewarna makanan hijau

Gambar 9 dan 10 menunjukkan bahwa cuplikan waktu tertentu dengan plot 2


puncak-puncak gelombang dalam bentuk 3 dimensi. Spektrum perwarna makanan merah
dimensi muncul pada selang waktu tertentu, dalam air terbaca pada daerah 650-750 nm
yang kemudian dapat diplot untuk melihat sedangkan warna hijau berada diantara
sebaran spektrumnya dalam 2 dimensi pada sebaran daerah 490-650 nm.
cuplikan waktu tertentu. Pada detik ke 98.775
grafik menunjukkan sebaran gelombang pada 6. Referensi
daerah 650-750 nm yang termasuk di dalam [1]Anonim. 2007. Build a CD Spectrometer.
sebaran spektrum warna merah. Pada detik ke Wynyard Planetarium & Observatorium
259.742 grafik menunjukkan sebaran [2] Anonim. 2011. Panduan Kuliah Kimia
gelombang pada daerah 500-650 nm yang Intrumentasi & II Semester II 2011-
mana daerah sebaran spektrum hijau berada 2012. Salatiga : Universitas Kristen
pada daerah 490-560 nm. Satya Wacana.
[3] Anonim. LED Color Chart.
5. Kesimpulan http://www.oksolar.com/led/led_color_c
Dari penelitian yang telah dilakukan, hart.htm. (diakses tanggal 2/8/2012).
dapat disimpulkan bahwa kombinasi teknik [4] Anonim. Modern Chemical Technique:
Kromatografi kolom gravitasi dan CD Ultraviolet/Visible Spectroscopy. The
spektrometer dapat digunakan untuk Royal Society of Chemistry. hal. 93.
mengidentifikasi spektrum partisi zat [5] Halliday & Resnick. 2005. Fundamental
berdasarkan visualisasi warna dan berfungsi of Physics, Vol. 2. John Wiley & Sons.
sebagai analogi Kromatografi Cairan Kinerja [6] Heri Sugito, Wahyu SB, K. Sofjan
Tinggi (KCKT) dengan pengolahan data Firdausi, Siti Mahmudah. 2005.
intensitas sebagai fungsi panjang gelombang Pengukuran Panjang Gelombang
dan waktu yaitu I (t,λ) secara otomatis. Data Sumber Cahaya Berdasarkan Pola
perubahan spektrum ditampilkan dalam Interferensi Celah Banyak. Berkala
format 3 dimensi sehingga dapat diamati Fisika. Vol.8, No.2, April 2005, hal 37-
puncak-puncak gelombang pada selang waktu 44 (ISSN : 1410 - 9662)
tertentu, yang kemudian dapat dipilih

93
PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN PENDIDIKAN SAINS VII UKSW

[7] Kees A. Schouhamer Immink. The CD


Story. Institute for Experimental
Mathematics, Essen, Germany.
Reprinted from the Journal of the AES,
458-465, 1998.
[8] Raymond P. W. Scott. 2003. Principles
And Practice Of Chromatography. Book
1 Chrom-Ed Book Series. Library For
Science.
[9] Sastrohamdjojo Hardjono. 1991.
Spektroskopi. Liberty : Yogyakarta.
[10] Sastrohamdjojo Hardjono. 2002.
Kromatografi. Liberty : Yogyakarta.
[11]Silas Elsavior., Rondonuwu Ferdy S.,
Trihandaru Suryasatria,. 2011.
Rancangan Spektrometer Sederhana
Menggunakan Compact Disc (CD) dan
kamera Digital serta Hasil Uji Cobanya.
Salatiga : Universitas Kristen Satya
Wacana.
[12] Sri Waluyanti, dkk. 2008. Rancangan
Dasar CD. Direktorat Pembinaan SMK.
[13]Wijaya Marthin Ch., Prijono Agus. 2007.
Pengolahan Citra Digital Menggunakan
Matlab Image Processing Toolbox.
Bandung : Informatika.

94

Anda mungkin juga menyukai