Anda di halaman 1dari 6

LEMBAR AKSI NYATA

NAMA : MASKANAH, MULIATI, RIRIN SAFITRI


ASAL SEKOLAH : TK BINA ANAPRASA BUNGA BANGSA
TANGGAL : JUM’AT, 8 MARET 2023

Instruksi:
Setelah mengetahui bagaimana merancang ekosistem dan pembelajaran yang
berpusat pada murid, silahkan untuk berkomitmen menerapkannya di sekolah
masing-masing dalam waktu dekat dengan menuliskannya di bawah ini. Di bawah ini
terdapat beberapa pertanyaan yang dapat memandu Bapak dan Ibu dalam
mengembangkan rencana aksi nyata. Silahkan Bapak dan Ibu menjawab pertanyaan
tersebut sehingga Bapak dan Ibu mengetahui aksi nyata yang akan dilakukan setelah
pendampingan ini berakhir.
1. Apa saja rencana yang akan dilakukan untuk mulai mengimplementasikan
membangun ekosistem dan pembelajaran yang berpusat pada murid di sekolah
masing-masing?
2. Apa potensi dan tantangan yang mungkin terjadi ketika menerapkannya di
sekolah?
3. Bagaimana solusi yang terpikirkan untuk mengatasi tantangan-tantangan
tersebut?
4. Berapa lama rencana tersebut dilakukan dan siapa yang terlibat?
5. Bagaimana cara agar apa yang direncanakan dapat dilakukan secara konsisten
dan berkala dan berkelanjutan?

Jawaban

1. Untuk mulai mengimplementasikan membangun ekosistem dan pembelajaran


yang berpusat pada murid di sekolah, beberapa rencana yang bisa dilakukan
meliputi:
 Pelatihan dan Pengembangan: Menyelenggarakan pelatihan bagi para guru
untuk memperkenalkan konsep pembelajaran berpusat pada murid dan
memberikan keterampilan serta strategi yang diperlukan.
 Peninjauan Kurikulum: Meninjau ulang kurikulum sekolah untuk
memastikan bahwa fokusnya adalah pada pembelajaran yang berpusat pada
murid, dengan menyesuaikan materi dan kegiatan sesuai dengan kebutuhan
dan minat siswa.
 Penyediaan Sumber Daya: Memastikan tersedianya sumber daya yang
mencukupi, termasuk perangkat lunak, peralatan, buku teks, dan materi
pembelajaran yang mendukung pendekatan berpusat pada murid.
 Pembangunan Lingkungan Pembelajaran: Menciptakan lingkungan fisik yang
mendukung pembelajaran yang berpusat pada murid, seperti ruang kelas yang
fleksibel, area kolaboratif, dan fasilitas multimedia yang memadai.
 Pemantauan dan Evaluasi: Menetapkan metode pemantauan dan evaluasi
yang berkaitan dengan pembelajaran yang berpusat pada murid, untuk
mengukur kemajuan siswa serta efektivitas pendekatan pembelajaran yang
diterapkan.
 Pengembangan Kultur Sekolah: Membangun budaya sekolah yang
mendukung pembelajaran yang berpusat pada murid, dengan mendorong
kolaborasi, refleksi, dan pertumbuhan profesional bagi para guru dan staf
sekolah.
2. Proses pembelajaran yang berpusat pada murid memiliki potensi untuk
meningkatkan motivasi belajar, keterlibatan siswa, dan penguasaan konsep secara
lebih mendalam. Namun, juga ada beberapa tantangan yang mungkin timbul
dalam implementasinya.
Potensi:
 Motivasi yang Lebih Tinggi: Pendekatan ini dapat meningkatkan motivasi
siswa karena mereka memiliki kontrol lebih besar atas pembelajaran mereka
sendiri dan dapat menemukan koneksi pribadi dengan materi yang dipelajari.
 Peningkatan Keterlibatan: Dengan fokus pada kebutuhan dan minat siswa,
pembelajaran berpusat pada murid dapat meningkatkan keterlibatan siswa
dalam proses pembelajaran.
 Penguasaan Konsep yang Lebih Mendalam: Siswa memiliki kesempatan
untuk memahami konsep secara lebih mendalam karena mereka terlibat
secara aktif dalam eksplorasi, pemecahan masalah, dan kolaborasi.
Tantangan:
 Penyesuaian Kurikulum: Menerapkan pembelajaran berpusat pada murid
membutuhkan penyesuaian kurikulum yang signifikan untuk memastikan
materi yang diajarkan sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa.
 Pengelolaan Kelas yang Kompleks: Guru perlu mengelola kelas dengan
berbagai tingkat kemampuan dan minat, serta memberikan dukungan
individual kepada setiap siswa.
 Sumber Daya Terbatas: Tidak semua sekolah memiliki sumber daya yang
cukup, seperti perangkat lunak, peralatan, dan fasilitas, untuk mendukung
pendekatan pembelajaran berpusat pada murid.
 Evaluasi yang Komprehensif: Mengukur kemajuan siswa dalam
pembelajaran berpusat pada murid mungkin lebih kompleks daripada metode
evaluasi tradisional, sehingga memerlukan pendekatan evaluasi yang lebih
holistik.
 Persiapan Guru yang Memadai: Guru perlu mendapatkan pelatihan dan
dukungan yang cukup untuk dapat mengimplementasikan pembelajaran
berpusat pada murid dengan efektif, termasuk pengembangan keterampilan
kolaboratif dan penguasaan teknologi pendukung pembelajaran.
3. Untuk mengatasi tantangan dalam melakukan proses pembelajaran yang berpusat
pada murid, beberapa solusi yang dapat dipertimbangkan meliputi:
 Penyediaan Pelatihan dan Dukungan: Sekolah dapat menyelenggarakan
pelatihan reguler bagi guru untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang
pembelajaran berpusat pada murid dan memberikan strategi serta
keterampilan yang diperlukan. Dukungan kontinu juga perlu diberikan
kepada guru selama proses implementasi.
 Peninjauan Kurikulum dan Pengembangan Materi: Kurikulum sekolah harus
direvisi untuk memastikan bahwa itu mencerminkan pendekatan
pembelajaran berpusat pada murid. Pengembangan materi pembelajaran yang
menarik, relevan, dan sesuai dengan minat siswa juga harus menjadi prioritas.
 Pemanfaatan Teknologi: Teknologi dapat menjadi alat yang sangat efektif
untuk mendukung pembelajaran berpusat pada murid. Penggunaan platform
pembelajaran daring, aplikasi interaktif, dan sumber daya digital lainnya
dapat membantu diferensiasi instruksi dan memberikan pengalaman belajar
yang lebih menarik.
 Kolaborasi dengan Stakeholder: Melibatkan orang tua, siswa, dan komunitas
dalam proses pembelajaran dapat membantu dalam mengidentifikasi
kebutuhan dan minat siswa serta mendapatkan dukungan yang luas untuk
implementasi pembelajaran berpusat pada murid.
 Pengembangan Budaya Sekolah yang Mendukung: Membangun budaya
sekolah yang mendorong kolaborasi, refleksi, dan pertumbuhan profesional
bagi para guru dapat membantu menciptakan lingkungan yang mendukung
pembelajaran berpusat pada murid.
 Pemantauan dan Evaluasi Berkelanjutan: Penting untuk memiliki sistem
pemantauan dan evaluasi yang berkelanjutan untuk mengukur efektivitas
pembelajaran berpusat pada murid dan mengidentifikasi area yang perlu
perbaikan.
 Pengadaan Sumber Daya Tambahan: Sekolah perlu berupaya untuk
mendapatkan sumber daya tambahan yang diperlukan, baik melalui alokasi
anggaran tambahan, kerja sama dengan mitra eksternal, atau penggalangan
dana, untuk memastikan tersedianya perangkat lunak, peralatan, dan materi
pembelajaran yang diperlukan.
4. Lama waktu yang diperlukan untuk mengimplementasikan rencana pembelajaran
yang berpusat pada murid dapat bervariasi tergantung pada kompleksitas sekolah,
tingkat kesiapan, dan dukungan yang tersedia. Secara umum, proses ini bisa
memakan waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun untuk mencapai tingkat
penerapan yang optimal. Berbagai pihak terlibat dalam proses pembelajaran yang
berpusat pada murid,
Termasuk :
 Guru: Mereka adalah penggerak utama dalam implementasi pembelajaran
berpusat pada murid. Guru perlu dilibatkan dalam pelatihan, pengembangan
kurikulum, dan perencanaan serta pelaksanaan pembelajaran yang berpusat
pada murid.
 Kepala Sekolah dan Staf Manajerial: Kepala sekolah dan staf manajerial
bertanggung jawab untuk memberikan dukungan kepemimpinan,
mengalokasikan sumber daya, dan memfasilitasi proses implementasi
pembelajaran berpusat pada murid di sekolah.
 Murid: Murid adalah pusat dari pendekatan pembelajaran ini. Mereka perlu
dilibatkan dalam proses pembelajaran, diberikan kesempatan untuk
mengemukakan kebutuhan dan minat mereka, serta memiliki peran aktif
dalam menentukan arah pembelajaran.
 Orang Tua dan Komunitas: Orang tua dan komunitas memiliki peran penting
dalam mendukung proses pembelajaran yang berpusat pada murid. Mereka
dapat memberikan dukungan moral, berpartisipasi dalam kegiatan
sekolah,danberkolaborasi dengan sekolah untuk menciptakan lingkungan
pembelajaran yang mendukung.
 Mitra Eksternal: Sekolah juga dapat bermitra dengan organisasi atau lembaga
eksternal, seperti lembaga pendidikan, universitas, atau perusahaan, untuk
mendapatkan sumber daya tambahan, pelatihan, atau bantuan teknis dalam
implementasi pembelajaran berpusat pada murid.
 Melibatkan semua pihak terkait secara aktif dan berkelanjutan akan
membantu memastikan kesuksesan dan keberlanjutan dari pembelajaran yang
berpusat pada murid di sekolah.
5. Untuk menjaga konsistensi, periodisitas, dan keberlanjutan dalam implementasi
pembelajaran yang berpusat pada murid, beberapa langkah yang dapat diambil
meliputi:
 Perencanaan yang Terstruktur: Menetapkan rencana strategis yang jelas
untuk implementasi pembelajaran berpusat pada murid, termasuk tujuan
jangka panjang dan pendek, langkah-langkah pencapaian, serta jadwal
pelaksanaan.
 Pelatihan dan Dukungan Berkelanjutan: Melanjutkan pelatihan dan dukungan
kepada guru secara berkala untuk memperkuat keterampilan dan pemahaman
mereka tentang pembelajaran berpusat pada murid. Pelatihan rutin dapat
diadakan setiap tahun atau setiap semester.
 Evaluasi dan Pemantauan Berkala: Melakukan evaluasi terhadap
implementasi pembelajaran berpusat pada murid secara berkala untuk
mengidentifikasi pencapaian, hambatan, dan area perbaikan. Pemantauan
yang berkelanjutan akan membantu memastikan konsistensi dalam
melaksanakan pendekatan ini.
 Pertemuan dan Kolaborasi Rutin: Mengadakan pertemuan rutin antara guru,
staf sekolah, dan pihak terkait lainnya untuk berkolaborasi, berbagi
pengalaman, dan memperbarui strategi dan pendekatan pembelajaran.
 Budaya Sekolah yang Mendukung: Membangun budaya sekolah yang
mendorong kolaborasi, refleksi, dan inovasi akan membantu menciptakan
lingkungan yang mendukung pembelajaran berpusat pada murid secara
berkelanjutan.
 Keterlibatan Orang Tua dan Komunitas: Melibatkan orang tua dan komunitas
secara aktif dalam proses pembelajaran dan membuat mereka merasa sebagai
bagian penting dari upaya sekolah dalam menerapkan pendekatan
pembelajaran berpusat pada murid.
 Pembaruan Kurikulum dan Materi Pembelajaran: Meninjau ulang dan
memperbarui kurikulum serta materi pembelajaran secara berkala untuk
memastikan relevansi dan kesesuaian dengan perkembangan terkini dan
kebutuhan siswa.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini secara konsisten dan berkelanjutan,
sekolah dapat menjaga momentum dan keberlanjutan dalam implementasi
pembelajaran yang berpusat pada murid.

Anda mungkin juga menyukai