ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio, earnings per
share, dan ukuran perusahaan terhadap return saham pada masa penyesuaian evaluasi
berkala, dan evaluasi fast entry yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) periode 2017-
2021. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling.
Sampel dalam penelitian ini sebanyak 13 perusahaan yang terdaftar pada Jakarta Islamic
Index (JII) periode 2017-2021. Teknik analisis data dimulai denga uji statistic deskriptif,
kemudian dilanjutkan dengan uji multikolinieritas, uji keseluruhan model, uji kelayakan
model regresi, serta uji hipotesis. Metode statistik yang digunakan adalah analisis regresi
data panel. Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial debt to
equity ratio tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham, earnings per share
berpengaruh secara signifikan terhadap return saham, dan ukuran perusahaan tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap Return Saham, serta secara simultan menunjukkan
bahwa debt to equity ratio, earning per share, dan ukuran perusahaan berpengaruh secara
signifikan terhadap Return Saham.
Kata kunci: Debt to Equity Ratio, Earning Per Share, Ukuran Perusahaan, Return
Saham.
ABSTRACT
This study aims to examine the effect of debt to equity ratio, earnings per share,
and firm size on stock returns during the periodic evaluation adjustment period, and the
evaluation of fast entry listed in the Jakarta Islamic Index (JII) for the 2017-2021 period.
The research method used in this research is purposive sampling. The sample in this study
were 13 companies listed on the Jakarta Islamic Index (JII) for the 2017-2021 period. The
data analysis technique begins with descriptive statistical tests, then continues with
multicollinearity tests, overall model tests, regression model feasibility tests, and
hypothesis testing. The statistical method used is panel data regression analysis. The
results of the analysis in this study indicate that partially debt to equity ratio has no
significant effect on stock returns, earnings per share significantly affects stock returns,
and firm size does not significantly affect stock returns, and simultaneously shows that debt
to equity ratio, earnings per share, and company size have a significant effect on stock
return.
Keywords: Debt to Equity Ratio, Earning Per Share, Firm Size, Stock Return.
50
P-ISSN 2615-6849 , E-ISSN 2622-3686
2.4 Debt To Equity Ratio (DER) 2.5 Earning Per Share (EPS)
Kasmir (2016) mendefinisikan Menurut Darmadji & Fakhrudin
bahwa perbandingan antara total utang (2012) earning per share adalah rasio
dengan modal sendiri akan meperoleh yang mencerminkan kemampuan
debt to equity ratio. Rasio ini berguna perusahaan dalam menghasilkan laba
untuk mengetahui seberapa besar aktiva untuk setiap lembar saham yang beredar,
perusahaan dibiayai dari utang. sedangkan Kasmir (2016)
Sedangkan Sukamulja (2017) mendefinisikan bahwa earning per share
menyatakan bahwa debt to equity ratio merupakan rasio laba per lembar saham
adalah mengukur presentase liabilitas atau disebut juga rasio nilai busku, untuk
pada struktur modal perusahaan. Rasio mengukur keberhasilan manajemen
ini penting untuk menukur risiko bisnis dalam mencapai keuntungan bagi
perusahaan yang semakin meningkat pemegang saham. Di sisi lain, Fahmi
dengan penambahan jumlah liabilitas. (2017) mengungkapkan earning per
Secara umum ada beberapa fungsi yang share merupakan bentuk pemberian
dapat diketahui dalam debt to equity keuntungan yang diberikan kepada para
ratio, diataranya debt to equity ratio pemegang saham dari setiap lembar
dapat digunakan untuk mencerminkan saham yang dimiliki.
struktur modal perusahaan, selain itu Hal ini menunjukan bahwa earning
debt to equity ratio juga dapat mengukur per share merupakan suatu rasio yang
kemampuan perusahaa dalam menjamin ditujukkan untuk mengukur
utang yang dimilikinya, dimana dalam keuantungan yang akan diterima oleh
hal ini dapat dijadikan sebagai gambaran pemegang saham dari setiap per lembar
pemangku kepentingan dalam saham yang didapatkannya. Apabila
pengambilan keputusan khususnya nilai earning per share rendah akan
dalam menanamkan modalnya pada mempengaruhi pada dividen laba untuk
perushaan tertentu. lembar saham yang akan didapat
Menurut Gill dan Chatton (2016:44) pemegang saham akan sedikit dan
menyebutkan beberapa factor yang dividen yang akan didapatkan besar juga
dapat mempengaruhi Debt to Equity terpengaruh dari nilai earnig per share
Ratio, diantaranya sebagai berikut: perusahaan yang tinggi.
1. Kenaikan atau penurunan hutang Menurut Brigham & Houston dalam
2. Kenaikan atau penurunan modal buku terjemahan Yulianto, Ali.A (2013)
sendiri factor penyebab kenaikan dan
3. Hutang atau modal sendiri tetap penurunan earning per share (EPS)
adalah:
54
P-ISSN 2615-6849 , E-ISSN 2622-3686
57
P-ISSN 2615-6849 , E-ISSN 2622-3686
Bera mempunyai derajat bebas dua dan variabel di ukur dengan pengukuran
dapat dilihat dengan kriteria berikut: asosias. Setelah tahapan uji kualitas data
a. Jika hasil Jarque-Bera > (lebih dan uji asumsi klasik terpenuhi, maka
besar) dari nilai Chi-Square analisis dilanjutkan dengan melakukan
pada tingkat signifikansi α = 5%, pengujian hipotesis.
maka hipotesis nol diterima 3.5.7 Uji Koefisien Determinasi (adjusted
yang berarti residual error dari R2)
model regresi dinyatakan Dalam uji koefisien determinasi,
berdistribusi normal. pengujian ini menguji sejauh mana
b. Jika hasil uji Jarque-Bera < variasi dari variable terkait yang mampu
(lebih kecil) dari nilai Chi- dijelaskan melalui variable bebasnya
Square pada tingkat signifikansi yang menyatakan bahwa nilai R²
α = 5%, maka hipotesis nol berkisar antara 0 sampai 1 persen, yang
ditolak yang artinya residual mengasumsikan bahwa jika nilai yang
error dari model regresi dihasilkan mendekati angka 1 maka
dinyatakan tidak berdistribusi dinyatakan semakin baik.
normal.
3.5.4 Uji Multikolineritas IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN
Pada pengujian multikolinieritas 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
pada model regresi dalam penelitian ini Penelitian ini memiliki obyek
bertujuan untuk menguji nilai korelasi penelitian seluruh perusahaan
yang dihasilkan antar variabel manufaktur yang terdaftar di Jakarta
independen. Unsur multikolinearitas aka Islamic Index (JII) dari tahun 2017-
nada ketika nilai Variance Inflation 2021. Pemilihan sampel dilakukan
Factor (VIF) ≥ 10, sebaliknya jika nilai dengan metode purposive sampling
VIF < 10 berarti tidak mengandung dimana sampel dipilih berdasarkan
unsur multikolinieritas atau bebas kesesuaian yang dapat dilihat dari segi
multikolinearitas. kriteria pada sampel. Dalam penelitian
ini kriteria sampelnya adalah sebagai
3.5.5 Uji Heteroskedasitas berikut :
Pada uji asumsi klasik dalam
pengujian hipotesis yang ketiga yaitu
heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas
merupakan suatu pelanggaran asumsi
dalam persamaan regresi berganda
dimana residual error memiliki varians
yang tidak sama dari seluruh
pengamatan pada model regresi,
akibatnya akan terjadi ketidak validan
data apabila heteroskedastisitas tersebut
tidak terpenuhi.
13 perusahaan terpilih sebagai sampel
3.5.6 Analisi Korelasi
Pengujian hipotesis yang kedua adalah penelitian berdasarkan kriteria diatas,
analisis korelasi ini merupakan teknik dengan menggunakan metode purposive
sampling. Periode penelitian selama enam
pengukuran hubungan antara dua
variabel, variabel independen dengan tahun (2017-2021) sehingga jumlah data
variabel dependen. Hubungan antar dua yang akan diteliti sebanyak 65 data. Tabel
60
P-ISSN 2615-6849 , E-ISSN 2622-3686
64
P-ISSN 2615-6849 , E-ISSN 2622-3686
saham hanya sebesar 2,7%. Sehingga yang tinggi dapat diartikan bahwa
terdapat 97,2% nilai variabel return perusahaan dalam keadaan yang baik
saham yang dijelaskan oleh faktor dan perusahaan dapat mengelola
lain diluar variabel bebas yang tidak serta memberdayakan asetnya
terkandung dalam penelitian. dengan baik. earnings per share
3. Pembahasan yang semakin besar akan
Maka hasil tersebut dapat dijelaskan menunjukkan kemampuan
sebagai berikut: perusahaan dalam menghasilkan
1. Pengaruh debt to equity ratio terhadap laba bersih setelah pajak semakin
return saham variabel debt to equity meningkat, dengan meningkatnya
ratio menunjukkan koefisien regresi laba bersih setelah pajak yang
negatif sebesar 0.211302 maka dihasilkan oleh perusahaan maka
hipotesis Ha1 berhasil didukung. total return yang diterima oleh para
Penelitian ini berhasil membuktikan pemegang saham juga semakin
bahwa debt to equity ratio tidak meningkat. Hasil penelitianini
berpengaruh terhadap return saham. mendukung penelitian terdahulu yang
dilakukan Handayati, Ratna.,
Hal ini mengindikasikan bahwa hasil
& Zulyanti, N. R. (2018) yang
penelitian ini tidak mendukung
menyatakan bahwa earnings per
penelitan yang dilakukan oleh Ayu
share berpengaruh terhadap return
Dika dan Gede Mertha (2016) tetapi
saham
mendukung penelitian Cokorda dan
Henny (2016) yang menyatakan 3. Hipotesis ketiga Ha3 variabel
bahwa varibel DER tidak memiliki independen ukuran perusahaan
pengaruh yang signifikan terhadap terhadap return saham, Variabel
nilai return saham. Dan dalam hal ukuran perusahaan menunjukkan
ini yang menyebabkan DER tidak koefisien regresi negatif sebesar
berpengaruh secara signifikan 0.211302, maka hipotesis Ha3 berhasil
adalah bahwa tinggi rendahnya didukung. Penelitian ini membuktikan
leverage perusahaan bukan semata- bahwa ukuran perusahaan tidak
mata disebabkan oleh kinerja berpengaruh terhadap return saham.
manajemen tetapi juga dipengaruhi
Perusahaan dengan ukuran yang lebih
faktor lain sehingga DER kurang
besar memiliki akses yang lebih besar
diperhatikan investor dalam
untuk mendapat sumber pendanaan
mengambil keputusan investasi.
dari berbagai sumber, sehingga untuk
2. Pengaruh earning per share terhadap memperoleh pinjaman dari
return saham, variabel earning per krediturpun akan lebih mudah karena
share menunjukkan koefisien regresi perusahaan dengan ukuran besar
positif sebesar 0.211302 maka memiliki probabilitas lebih besar
hipotesis Ha2 berhasil didukung. untuk memenangkan persaingan atau
Penelitian ini berhasil membuktikan bertahan dalam industri. Namun, pada
bahwa earning per share berpengaruh sisi lain perusahaan dengan skala kecil
positif terhadap return saham. lebih fleksibel dalam menghadapi
ketidakpastian, karena perusahaan
Dapat disimpulkan bahwa earning
kecil lebih cepat bereaksi terhadap
per share berpengaruh terhadap
perubahan yang mendadak. Oleh
Return Saham, sehingga hipotesis
karena itu, memungkinkan perusahaan
ketiga diterima earnings per share
66
P-ISSN 2615-6849 , E-ISSN 2622-3686
70