Anda di halaman 1dari 21

P-ISSN 2615-6849 , E-ISSN 2622-3686

Jurnal Semarak,Vol.5,No.3,Oktober 2022, Hal (50-70)

@Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang

Pengaruh Debt To Euqity Ratio, Earning Per Share , Dan Ukuran


Perusahaan Terhadap Return Saham Pada Masa Penyesuian Evaluasi
Berkala Dan Evaluasi Fast Entry Di Jakarta Islamic Index ( JII)

Meta Nursita, Fina Ratnasari

Staf Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pamulang

dosen universitas pamulang


email : dosen02628@unpam.ac.id , dosen02630@unpam.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio, earnings per
share, dan ukuran perusahaan terhadap return saham pada masa penyesuaian evaluasi
berkala, dan evaluasi fast entry yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) periode 2017-
2021. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling.
Sampel dalam penelitian ini sebanyak 13 perusahaan yang terdaftar pada Jakarta Islamic
Index (JII) periode 2017-2021. Teknik analisis data dimulai denga uji statistic deskriptif,
kemudian dilanjutkan dengan uji multikolinieritas, uji keseluruhan model, uji kelayakan
model regresi, serta uji hipotesis. Metode statistik yang digunakan adalah analisis regresi
data panel. Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial debt to
equity ratio tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham, earnings per share
berpengaruh secara signifikan terhadap return saham, dan ukuran perusahaan tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap Return Saham, serta secara simultan menunjukkan
bahwa debt to equity ratio, earning per share, dan ukuran perusahaan berpengaruh secara
signifikan terhadap Return Saham.
Kata kunci: Debt to Equity Ratio, Earning Per Share, Ukuran Perusahaan, Return
Saham.

ABSTRACT
This study aims to examine the effect of debt to equity ratio, earnings per share,
and firm size on stock returns during the periodic evaluation adjustment period, and the
evaluation of fast entry listed in the Jakarta Islamic Index (JII) for the 2017-2021 period.
The research method used in this research is purposive sampling. The sample in this study
were 13 companies listed on the Jakarta Islamic Index (JII) for the 2017-2021 period. The
data analysis technique begins with descriptive statistical tests, then continues with
multicollinearity tests, overall model tests, regression model feasibility tests, and
hypothesis testing. The statistical method used is panel data regression analysis. The
results of the analysis in this study indicate that partially debt to equity ratio has no
significant effect on stock returns, earnings per share significantly affects stock returns,
and firm size does not significantly affect stock returns, and simultaneously shows that debt
to equity ratio, earnings per share, and company size have a significant effect on stock
return.

Keywords: Debt to Equity Ratio, Earning Per Share, Firm Size, Stock Return.

50
P-ISSN 2615-6849 , E-ISSN 2622-3686

Jurnal Semarak,Vol.5,No.3,Oktober 2022, Hal (50-70)

@Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang

I. PENDAHULUAN menanamkan modalnya pada emitem ini


1.1 Latar Belakang juga akan menjadi sebuah
Saat wabah Covid-19 dinyatakan pertimbangan, bila return yang
sebagai darurat Kesehatan global didapatkan para investor tinggi tentunya
atau Public Helath Emergency of risiko yang dihadapi oleh investor juga
International Concern (PHEIC) oleh akan semakin besar. Hal ini dikarenakan
Sekretaris Jenderal Badan Kesehatan semakin tinggi kenaikan return
Dunia yaitu World Health disebabkan oleh terjadinya adanya
Organisasion (WHO) di Jenewa dalam perubahan kenaikan saham (Nursita,
konferensi pers, Swiss pada 30 Januari 2021).
2020 silam. wabah Covid-19 ini secara
Mengacu pada uraina diatas maka
tidak langsung juga mempengaruhi
penulis tertarik menentukan judul
ekonomi dunia secara drastis yang
“Pengaruh Debt To Equity Ratio,
mengakibatkan menurunnya penjualan,
Earnings Per Share, dan Ukuran
berkurangnya tingkat produksi,
Perusahaan terhadap Rerurn Saham
pengangguran yang meningkat pesat,
pada masa penyesuaian evaluasi
serta beban keuangan perusahaan dalam
berkala dan evaluasi fast entry di
tingkat kondisi yang serius. Dalam hal
Jakarta Islamic Index (JII)”.
ini terjadi pergeseran dalam dunia bisnis
dan ekonomi di seluruh dunia, yang 1.2 Perumusan Masalah
tentunya akan mempengaruhi tinggi Perumusan masalah penelitian
rendahnya ekuitas dan investasi. sebagai berikut:
1. Apakah Debt to Equity Ratio
Pertumbuhan investasi di Indonesia
(DER) berpengaruh terhadap
juga mengalami penurunan signifikan
Return Saham ?
terhadap perdagangan di bursa hal ini
2. Apakah Earning per Share (EPS)
dimulai pada saat pemerintah
berpengaruh terhadap Return
mengumumkan kasus positif covid-19 di
Saham ?
Indonesia pada Maret 2020. Penurunan
3. Apakah ukuran perusahaan dapat
serta peningkatan atas permintaan jasa
berpengaruh terhadap Return
berjalan selaras dengan tinggi rendahnya
Saham ?
harga saham yang juga akan berimbas
pada penurunan serta peningkatan return
1.3 Tujuan Penelitian
saham. Return saham merupakan
Tujuan penelitian sebagai berikut:
tingakat keuntungan yang diterima oleh
1. Menguji pengaruh debt to equity
investor dalam berinvestasi. Tujuan
ratio (DER) terhadap return saham
investor dalam berinvestasi tidak lain
pada perusahaan manufacturing
untuk mendapatkan return yang tinggi,
sektor industri yang
dimana untuk memperoleh return yang
terdaftar di Jakarta Isamic
tinggi, investor harus melakukan
Index (JII) dalam periode
analisis sebelum membuat keputusan
2017 sampai dengan 2021 pada
investasi karena investor berharap
masa penyesuaisn evaluasi berkala
dengan melakukan investasi akan
dan masa penyesuaian evaluasi
memperoleh capital gain maupun
fast entry.
deviden sebagai keuntungan (return)
2. Menguji pengaruh earning per
investasinya. Tingkat return yang akan
share (EPS) terhadap return saham
didapatkan oleh investor dalam
51
P-ISSN 2615-6849 , E-ISSN 2622-3686

Jurnal Semarak,Vol.5,No.3,Oktober 2022, Hal (50-70)

@Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang

pada perusahaan manufakturing pada pasar yang berhubungan dengan


sektor industri yang sekuritas saham bukan hanya dilihat
terdaftar di Jakarta Isamic pada perubahan historical cost saja.
Index (JII) dalam periode Dalam Hartono (2013:547) menyatakan
2017 sampai dengan 2021 pada pergeseran harga keseimbangan yang
masa penyesuaisn evaluasi berkala baru terjadi ketika pasar mendapat
dan masa penyesuaian evaluasi informasi yang berhubungan dengan
fast entry. suatu sekuritas saham. Kondisi pasar
3. Menguji pengaruh ukuran yang disebut dengan teori pasar efisien
perusahaan terhadap return saham merupakan kondisi ketika terjadi harga
pada perusahaan manufakturing keseimbangan baru yang terbentuk
sektor industri yang karena investor merespon informasi
terdaftar di Jakarta Isamic yang masuk ketika pasar breaks secara
Index (JII) dalam periode 2017 cepat dan akurat.
sampai dengan 2021 pada masa Aspek penting dalam menentukan
penyesuaisn evaluasi berkala dan nilai efisiensi terhadap pasar adalah
masa penyesuaian evaluasi fast penyesuaian harga keseimbangan yang
entry. baru bergantung dengan seberapa cepat
4. Menguji pengaruh debt to equity informasi baru direspon oleh pasar.
ratio (DER), earning per share, Dalam hiposesis pasar efisien ini sangat
dan ukuran perusahaan terhadap berkaitan erat dengan harga dan
return saham pada perusahaan informasi, dimana harga yang tertera
manufakturing sektor industri pada pasar merupakan refleksi dari
yang terdaftar di Jakarta Isamic informasi yang relevan Ketika sekuritas
Index (JII) dalam periode tersebut diperdagangkan. Apabila
2017 sampai dengan 2021 pada investor yang bergelut pada pasar
masa penyesuaisn evaluasi berkala memiliki penguasaan informasi dari
dan masa penyesuaian evaluasi investor lainya maka akan lebih mampu
fast entry. memprediksikan informasi publik dan
harga saham perusahaan tersebut dengan
II. TINJAUAN PUSTAKA lebih baik, sehingga potensi keuntungan
2.1 Hipotesis Pasar Efisien (Efficient didapat lebih besar dari investor lain.
Market Hypothesis)
Teori hipotesis pasar efisien (efficient 2.2 Signaling Teory
market hypothesis) merupakan sebuah Menurut Brigham dan Houston
hipotesis yang menggambarkan bahwa dalam Ratnasari (2022) Signal atau
harga aset yang tertera dapat mewakili isyarat adalah suatu tindakan yang
seluruh informasi yang ada didalamnya. dipilih manajemen perusahaan yang
Hipotesis pasar efisien ini tidak dapat memberikan petunjuk bagi para investor
memperkirakan perubahan harga dimasa tentang bagaimana manajemen
yang akan datang apabila dilihat dari memandang prospek perusahaan di
perubahan historical cost saja, karena masa mendatang. Signaling theory
perubahan harga yang digambarkan membahas permasalahan mengenai
dalam hipotesis pasar efisien ini asimetri informasi.
mengikuti pola random walk yang Jogiyanto (2013) menyatakan bahwa
menaksirkan harga saham berdasarkan Signaling Theory menekankan kepada
pada semua informasi yang tersedia pentingnya setiap informasi baru yang
52
P-ISSN 2615-6849 , E-ISSN 2622-3686

Jurnal Semarak,Vol.5,No.3,Oktober 2022, Hal (50-70)

@Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang

akan dikeluarkan oleh perusahaan Selain itu, Menurut Gitman dan


terhadap keputusan investasi dari pihak Chad (2012:44) dalam bukunya
di luar perusahaan. Informasi Principles of Managerial Finance
dipublikasikan sebagai suatu menyatakan bahwa laporan keuangan
pengumuman akan memberikan signal adalah:
bagi investor dalam pengambilan “Annual report that publicly owned
keputusan investasi. Harapannya pasar corporation must provide to
akan bereaksi pada saat informasi yang stockholders; it summarizes and
diumumkan memberi nilai positif. documents the firm’s financial activities
Investor di pasar terlebih dahulu during the past year”.
menganalisis informasi-informasi yang Berdasarkan pernyataan yang
diumumkan oleh perusahaan, mereka dikemukakan diatas diartikan bahwa
menginterprestasikan dan menganalisis laporan keuangan dalam bentuk laporan
informasi tersebut sebagai sinyal baik tahunan yang harus diserahkan oleh
atau sinyal buruk. Jika perusahaan perusahaan publik kepada stockholders
memberi pengumuman berupa atau pemegang saham atau para ini
informasi berupa signal baik, maka akan menyimpulkan dan mendokumentasikan
terjadi perubahan dalam volume hasil dari aktivitas keuangan perusahaan
perdagangan pasar. yang berlangsung selama setahun
terakhir.
2.3 Laporan Keuangan
Laporan Keuangan dimuat beberapa Berdasarkan definisi para ahli diatas,
pengertian dari beberapa ahli, dapat disimpulkan bahwa laporan
diantaranya, menurut Kasmir (2016:7) keuangan pada dasarnya adalah hasil
menyatakan bahwa laporan keuangan pengungkapan atas proses akuntansi
adalah kondisi keuangan perusahaan untuk menyampaikan informasi yang
pada periode tertentu yang dilaporankan. menggambarkan kondisi keuangan
Kondisi perusaahaan saat ini merupakan suatu perusahaan saat atau jangka waktu
suatu keadaan yang menggambarkan tertentu (periode tertentu) kepada para
pola keuangan perusahaan dalam neraca pemangku kentingan dalam menentukan
yang dicantumkan pada tanggal tertentu suatu keputusan. laporan keuangan yang
sedangkan kondisi perusahaan pada disajikan tersebut berisi posisi
periode saat ini merupakan laporan keuangan, laporan laba/rugi, laporan
keuangan yang dicantumkan untuk perubahan ekuitas, laporan arus kas,
laporan laba rugi pada periode tertentu catatan atas laporan keuangan (CALK)
yang dapat dibuat pada tiga bulan atau dan laporan lainnya yang diungkapkan
enam bulan atau duabelas bulan sekali dalam periode tertentu.
untuk kepentingan internal dan eksternal Tujuan laporan keuangan
perusahaan. merupakan memberikan informasi
Laporan keuangan juga didefinisikan mengenai posisi keuangan, kinerja
oleh Fahmi (2017:22) yang keuangan, dan arus kas entitas yang
menyatatakan bahwa laporan keuangan bermanfaat bagi sebagian besar
sebagai suatu informasi yang pengguna laporan keuangan dalam
menggambarkan kondisi pada suatu membuat keputusan ekonomi
perusahaan dan akan menjadi suatu Kartikahadi, et. al (2012:118).
informasi yang menggambarkan tentang Berdasarkan tujuan laporan keuangan
kinerja suatu perusahaan. yang telah disampaikan oleh
53
P-ISSN 2615-6849 , E-ISSN 2622-3686

Jurnal Semarak,Vol.5,No.3,Oktober 2022, Hal (50-70)

@Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang

Kartikahadi, et. al (2012:118), dalam 4. Hutang meningkat lebih tinggi


Pernyataan Standar Akuntansi (PSAK) dibandingkan modal sendiri, atau
No.1 2009 juga menyatakan bahwa sebaliknya.
tujuan dari laporan keuangan adalah Berdasarkan pernyataan diatas dapat
memberikan informasi mengenai posisi dinyatakan bahwa debt to equity ratio
keuangan, kinerja keuangan, dan arus merupakan suatu kondisi yang dapat
kas entitas yang memberikan manfaat merefleksikan kemampuan suatu
untuk sebagian besar kalangan perushaan dalam melunasi seluruh
pengguna laporan dalam penbuatan kewajiban perusahaan dalam membayar
keputusan ekonomi. hutangnya.

2.4 Debt To Equity Ratio (DER) 2.5 Earning Per Share (EPS)
Kasmir (2016) mendefinisikan Menurut Darmadji & Fakhrudin
bahwa perbandingan antara total utang (2012) earning per share adalah rasio
dengan modal sendiri akan meperoleh yang mencerminkan kemampuan
debt to equity ratio. Rasio ini berguna perusahaan dalam menghasilkan laba
untuk mengetahui seberapa besar aktiva untuk setiap lembar saham yang beredar,
perusahaan dibiayai dari utang. sedangkan Kasmir (2016)
Sedangkan Sukamulja (2017) mendefinisikan bahwa earning per share
menyatakan bahwa debt to equity ratio merupakan rasio laba per lembar saham
adalah mengukur presentase liabilitas atau disebut juga rasio nilai busku, untuk
pada struktur modal perusahaan. Rasio mengukur keberhasilan manajemen
ini penting untuk menukur risiko bisnis dalam mencapai keuntungan bagi
perusahaan yang semakin meningkat pemegang saham. Di sisi lain, Fahmi
dengan penambahan jumlah liabilitas. (2017) mengungkapkan earning per
Secara umum ada beberapa fungsi yang share merupakan bentuk pemberian
dapat diketahui dalam debt to equity keuntungan yang diberikan kepada para
ratio, diataranya debt to equity ratio pemegang saham dari setiap lembar
dapat digunakan untuk mencerminkan saham yang dimiliki.
struktur modal perusahaan, selain itu Hal ini menunjukan bahwa earning
debt to equity ratio juga dapat mengukur per share merupakan suatu rasio yang
kemampuan perusahaa dalam menjamin ditujukkan untuk mengukur
utang yang dimilikinya, dimana dalam keuantungan yang akan diterima oleh
hal ini dapat dijadikan sebagai gambaran pemegang saham dari setiap per lembar
pemangku kepentingan dalam saham yang didapatkannya. Apabila
pengambilan keputusan khususnya nilai earning per share rendah akan
dalam menanamkan modalnya pada mempengaruhi pada dividen laba untuk
perushaan tertentu. lembar saham yang akan didapat
Menurut Gill dan Chatton (2016:44) pemegang saham akan sedikit dan
menyebutkan beberapa factor yang dividen yang akan didapatkan besar juga
dapat mempengaruhi Debt to Equity terpengaruh dari nilai earnig per share
Ratio, diantaranya sebagai berikut: perusahaan yang tinggi.
1. Kenaikan atau penurunan hutang Menurut Brigham & Houston dalam
2. Kenaikan atau penurunan modal buku terjemahan Yulianto, Ali.A (2013)
sendiri factor penyebab kenaikan dan
3. Hutang atau modal sendiri tetap penurunan earning per share (EPS)
adalah:
54
P-ISSN 2615-6849 , E-ISSN 2622-3686

Jurnal Semarak,Vol.5,No.3,Oktober 2022, Hal (50-70)

@Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang

a. Faktor penyebab kenaikan earning periode, yang diukur dengan


per share (EPS): transformasi logaritma natural dari total
1) Laba berdig naik dan jumlah aset. Ukuran perusahaan ini dapat dilihat
lembar saham biasa yang berdasarkan total asset yang didapatkan
beredar tetap oleh perusahaan, perusahaan besar yang
2) Laba bersih tetap dan jumlah memiliki total asset yang tinggi
lembar saham biasa yang dianggap mempunyai kelebihan
beredar turun dibanding dengan perusahaan kecil.
3) Laba bersih naik dan jumlah Selain memiliki asset yang tinggi,
lembar saha biasa yang beredar perusahaan besar tentunya memiliki
turun sumber daya yang besar, sehingga relatif
4) Presentase kenaikan laba bersih lebih dapat menyeimbangkan dan
lebi besar daripada presentase menahan gejolak ekonomi yang akan
kenaikan jumlah lembar saham menyebabkan liquidasi. Perusahaan
biasa yang beredar besar mempunyai konsekuensi yang
5) Presentase penurunan jumlah lebih besar pula apabila terjadi
lembar saham biasa yang kebangkrutan, sehingga memungkinkan
beredar lebih besar dari pada adanya campur tangan pemerintah untuk
presentase penurunan laba menindak lanjuti pun juga besar.
bersih Dengan adanya hal tersebut perusahaan
b. Faktor Penyebab penurunan earning akan mudah memberikan investor
per share disebabkan: kepercayaan dalam berinvestasi lebih
1) Laba bersih tetap dan jumlah besar.
lembar saham biasa yang
beredar naik Menurut Brigham & Houston
2) Laba bersih turun dan jumlah (2013:4) ukuran perusahaan merupakan
lembar saham biasa yang skala besar kecilnya perusahaan yang
beredar tetap dapat digolongkan berdasarkan berbagai
3) Laba bersih turun dan jumlah pengolongan antara lain dengan ukuran
lembar saham biasa yang pendapatan, total asset, dan total ekuitas.
beredar naik Herdirinandasari dalam Ratnasari
4) Presentase penurunan laba (2022) Perusahaan yang lebih besar
bersih lebih besar daripada lebih mengutamakan untuk berkinerja
presentase penurunan jumlah lebih baik, hal ini dikarenakan
lembar saham biasa yang perusahaan besar cenderung menjadi
beredar subyek terhadap penelitian-penelitian
5) Presentase kenaikan jumlah publik sehingga perusahaan diperlukan
lembar saham biasa yang untuk merespon lebih terbuka terhadap
beredar lebih besar daripada permintaan stakeholders tersebut.
presentase kenaikan laba bersih. Berdasarkan pemaparan yang telah
dijabarkan dalam pernyataan diatas
2.6 Ukuran Perusahaan dapat disimpulkan bahwa ukuran
Ukuran perusahaan merupakan perusahaan merupakan suatu gambaran
gambaran besar kecilnya kondisi suatu dari besar kecilnya perusahaan yang
perusahaan berdasarkan perspektif nilai dapat dilihat dari total asset perusahaan
total aset perusahaan yang ditunjukkan yang dapat dijadikan sebagai acuan
pada laporan neraca disetiap akhir
55
P-ISSN 2615-6849 , E-ISSN 2622-3686

Jurnal Semarak,Vol.5,No.3,Oktober 2022, Hal (50-70)

@Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang

dalam pengambilan keputusan para yang didapat dari investasi saham


pelaku bisnis dalam berinvestasi. pada periode tertertentu.

2.7 Return Saham III. METODOLOGI PENELITIAN


Return saham merupakan suatu 3.1 Jenis dan Sumber Data
penghasilan atau keuantungan yang Dalam menentukan teknis jenis dan
diperoleh pada saat berinvestasi, baik sumber data, penelitian ini merupakan
investasi jangka pendek m jenis penelitian asosiatif (hubungan)
aupun investasi jangka panjang dalam yang menjelaskan bahwa suatu
setiap periode tertentu. Menurut Nursita penelitian bertujuan untuk mengetahui
(2021) menyatakan bahwa return hubungan antara dua variable yang
merupakan tingkat keuntungan yang terlibat, yaitu variable (dependen dan
dinikmati oleh pemodal atas suatu independen) yang mencakup dua atau
investasi yang dilakukannya. Sedagkan lebih. Berdasarkan jenis data yang
menurut Tandelilin (2017:113) digunakan oleh peneliti, penelitian ini
mengungkapkan bahwa return tergolong dalam penelitian kuantitatif
merupakan salah satu factor yang karena penelitian ini mengacu pada
memotivasi investor berinvestasi dan proses perhitungan data yang didapat
juga merupakan imbalan atas keberanian yaitu berupa angka. Sedangkan, dilihat
investor menanggung resiko atas dari segi waktu atas pengumpulan data
investasi yang dilakukannya. Tujuan yang dilakukan oleh peneliti merupakan
utama para pemegang saham atau penelitian dengan jenis penggabungan
investor adalah untuk mendapatkan hasil antara dua data yang diukur pada
dari saham yang ditanamnya, Semakin tingkatan waktu yang berbeda, dimana
tinggi perubahan saham maka semakin penelitian ini menggunakan data panel
tinggi return yang dihasilkan (Nursita, yang mencakup data cross section dan
2021). data time series dengan jenis pengolahan
Komponen return saham yang untuk data cross section. Penelitian
dikemukakan oleh Tandelilin (2017) bertujuan sebagaimana untuk
menyatakan bahwa return saham terdiri menjelaskan hubungan yang terjadi
dari: antara variabel-variabel penelitian, yaitu
1. Capital gain (loss) merupakan variabel independen (debt to equity
kenaikan (penurunan) harga suatu ratio, earnings per share, dan ukuran
saham yang bisa memberikan perusahaan terhadap variabel dependen
keuntungan (kerugian) bagi investor. (Return Saham) dan menguji hipotesis
Capital gain juga merupakan hasil yang dirumuskan.
yang diperoleh dari selisih antara
3.2 Variabel dan pengukuran
harga pembelian (kurs beli) dengan
3.2.1 Variabel
harga penjualan (kurs jual). Artiya
jika kurs lebih kecil daripada kurs
jual maka investor dikatakan
memperoleh capital gain, dan
sebaliknya jika kurs beli lebih besar
dari kurs jual maka investor akan
memperoleh capital loss.
2. Yield merupakan presentase
gambaran aliran kas dan pendapatan
56
P-ISSN 2615-6849 , E-ISSN 2622-3686

Jurnal Semarak,Vol.5,No.3,Oktober 2022, Hal (50-70)

@Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang

3.4 Metode Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan pedoman observasi, dan
studi pustaka. Menurut Sugiyono
(2015:224), langkah yang cukup
strategis pada penelitian ya itu teknik
pengumpulan data, karena
mengumpulkan data-data merupakan
tujuann utama dari penelitian.
3.5 Metode Analisis Data
Menurut Imam Ghozali (2016), suatu
data bisa digambarkan atau dijelaskan
dari nilai rata-rata, standar deviasi,
varian, maximum, minimum, sum,
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian range, kurtoris dan skewness
Penelitian ini menggunakan (kemiringan distribusi) hal ini
perusahaan manufakturing sektor merupakan hal yang bisa didapatkan dari
industri yang terdaftar di Jakarta Isamic statistik deskriptif. Informasi yang lebih
Index (JII) pada masa penyesuaian jelas akan diperoleh pada statistik
evaluasi berkala dan masa penyesuaian deskriptif, karena data akan
evaluasi fast entry dalam periode dideskripsikan secara jelas oleh statistik
2017 sampai dengan 2021. Dalam deskriptif. Standar deviasi, nilai
penelitian ini, peneliti menggunakan minimum, nilai rata-rata dan nilai
purposive sampling dimana sampel maximum merupakan pengukuran yang
dipilih berdasarkan atas kesesuaian yang digunakan dalam statistik deskriptif.
dapat dilihat dari segi karakteristik dan Dalam penelitian ini, menggunakan
kriteria sampel yang ditentukan. Kriteria eviews untuk menganalisis data dengan
sampel dalam penelitian ini adalah uji-uji sebagai berikut :
sebagai berikut: 3.5.1 Uji Statistik Deskriptif
1. Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Suatu data bisa digambarkan atau
Islamic Index (JII) 2017-2021 dijelaskan dari nilai rata-rata, standar
2. Data perusahaan terdaftar yang deviasi, varian, maximum, minimum,
keluar masuk dari perhitungan daftar sum, range, kurtoris dan skewness
saham Jakarta Islamic (kemiringan distribusi) hal ini
Index (JII) Pada Masa Penyesuaian merupakan hal yang bisa didapatkan dari
Evaluasi Berkala Periode 2017- statistik deskriptif menurut Imam
2021. Ghozali (2016).. Pengukuran yang
3. Data perusahaan terdaftar yang tidak digunakan adalah nilai minimum, nilai
menggunakan mata uang rupiah maksimum, nilai rata-rata, standar
pada Jakarta Islamic deviasi dan range.
Index (JII) Evaluasi Fast
Entry Periode 2017- 2021.

57
P-ISSN 2615-6849 , E-ISSN 2622-3686

Jurnal Semarak,Vol.5,No.3,Oktober 2022, Hal (50-70)

@Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang

3.5.1.1 Analisi Regresi konstanta yang mengasumsikan bahwa


3.5.1.1.1 Anlisis Regresi Berganda perbedaan pengaruh dari unit cross
Pengukuran hubungan variabel independen section dan time series tercermin dari
dengan variabel dependen digunakan pada konstanta yang berbeda-beda.
analisis regresi berganda (Nugroho 2008:45). c. Model Efek Random (The Random
Model persamaan analisis regresi dalam Effect Model).
penelitian ini adalah sebagai berikut : Model Efek Random (The Random
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e Effect Model) ini disebut juga model
Keterangan: komponen error. layaknya seperti
Y = return saham Model Efek Tetap (The Fixed Effect
α = konstanta Model), model ini juga
β1 – β3 = koefisien regresi memungkinkan terjadi perbedaan nilai
X1 = Debt to Equity Ratio parameter intersep dan koefisien
X2 = Earning Per Share berbeda antar daerah dan antar waktu,
X3 = ukuran perusahaan yang diekspresikan dalam error. Pada
e = error model ini seluruh populasi mendapat
gangguan yang diasumsikan bersifat
3.5.1.1.2 Analisis Regresi Data Panel acak. Model ini mengasumsikan
Dalam analisis regresi berganda, estimasi bahwa error secara individu tidak
parameter model dengan data panel, saling berhubungan, begitu juga
menggunakan beberapa teknik dalam dengan error keseluruhan. Dengan
penentuan data yaitu: menggunakan model ini maka kita
a. Model Common Effect (Ordinary dapat menghemat pemakaian derajat
Least Square) kebebasan dan tidak mengurangi
Model Common Effect (Ordinary jumlah seperti pada fixed effect model
Least Square) merupakan model (FEM). Hal ini berimplikasi pada
analisis regresi berganda yang pertama parameter hasil estimasi akan menjadi
dalam teknin penentuan data efisien.
penelitian. Dalam estimasinya
diasumsikan bahwa setiap unit 3.5.1.2 Pemilihan Model Estimasi
individu memiliki intersep dan slope
yang sama (tidak ada perbedaan pada
dimensi ketat waktu). Dengan kata
lain, regresi data panel data yang
dihasilkan akan berlaku untuk setiap
individu.
b. Model Efek Tetap (The Fixed Effect
Model)
Model Efek Tetap (The Fixed Effect
Model) ini merupakan model regresi 3.5.1.2.1 Uji Chow
data panel yang didapatkan dengan Uji Chow merupakan pengujian untuk
asumsi bahwa unit cross section dan menentukan model mana yang akan digunakan
time series yang digunakan dalam antara Common Effect Model atau Fixed
model sudah diketahui terlebih diawal, Effect. Pada Common Effect Modelasumsi
FEM pada penelitian ini memiliki yang digunakan adalah asumsi intercept dan
konstanta yang bermacam-macam slope baik secara cross section maupun time
pada unit cross section dan koefisien series sama.
58
P-ISSN 2615-6849 , E-ISSN 2622-3686

Jurnal Semarak,Vol.5,No.3,Oktober 2022, Hal (50-70)

@Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang

a) Hipotesis Pengujian Hipotesis yang digunakan dalam


Hipotesis yang digunakan dalam Uji Uji Lagrange Multiplier adalah
Chow adalah sebagai berikut sebagai berikut:
H0: Common Effect Model H0: Common Effect Model
H1: Fixed Effect Model H1: Random Effect Model
b) Kriteria Pengujian Chow b) Kriteria Uji Lagrange Multiplier
Penentuan kriteria H0 diterima pada Uji LM ini didasarkan pada
uji Chow ini adalah jika nilai distribusi chi-squares dengan
probabilitas F (Chi-Square) bernilai degree of freedom sebesar jumlah
lebih besar dari α, yaitu sebesar 5%. variabel independen. Jika nilai LM
Jika H0 diterima pada uji Chow ini statistik lebih besar dari nilai kritis
maka metode yang digunakan adalah statistik chi-squares maka kita
pooled least square. Namun, Jika H0 menolak hipotesis nul, yang
ditolak maka metode yang digunakan artinya estimasi yang tepat untuk
adalah fixed effect model. model regresi data panel adalah
3.5.1.2.2 Uji Hausman metode Random Effect dari pada
Uji Hausman dilakukan untuk metode Common Effect.
menetapkan penggunaan model Fixed Sebaliknya jika nilai LM statistik
Effect atau Random Effect. lebih kecil dari nilai statistik chi-
a) Hipotesis Pengujian squares sebagai nilai kritis, maka
Hipotesis yang digunakan kita menerima hipotesis nul, yang
dalam Uji Hausman adalah artinya estimasi yang digunakan
sebagai berikut: dalam regresi data panel adalah
H0: Random Effects Model metode Common Effect bukan
H1: Fixed Effects Model metode Random Effect
b) Kritera Uji Hausman
1) Metode Fixed effect terpilih 3.5.2 Uji Asumsi Klasik
ketika, Hausman Test Uji asumsi klasik dilakukan sebelum
menerima H1 atau p value < penelitian melakukan analisis regresi
0,05 maka metode yang kita berganda dengan basis ordinary least
pilih adalah fixed effect. square (OLS). Uji normalitas, uji
2) Metode random effect multikolinieritas, dan uji
terpilih ketika, Hausman heterokedastisitas merupakan uji-uji
Test menerima H0 atau p yang digunakan dalam uji asumsi klasik
value > 0,05. (Gujarati dan Porter, 2009; Ghozali,
2016).
3.5.1.2.3 Uji Lagrange Multiflier (LM)
3.5.3 Uji Normalitas
Uji LM digunakan untuk memilih
Pada pengujian hipotesis dalam
model Random Effect Model atau
penelitian ini yang pertama adalah
Common Effect Model. Uji ini
menggunakan uji normalitas, dimana uji
dinamakan juga uji signifikansi random
normalitas bertujuan untuk menguji
effect yang dikembangkan oleh Bruesch
apakah residual error model regresi
Pagan (1980). Uji LM Bruesch – Pagan
terdistribusi normal atau tidak
ini didasarkan pada nilai residual dari
terdistribusi normal. Salah satu model
pooled least square.
yang banyak digunakan untuk menguji
a) Hipotesis Pengujian normalitas adalah dengan uji Jarque-
Bera. Nilai Chi-Square pada uji Jarque-
59
P-ISSN 2615-6849 , E-ISSN 2622-3686

Jurnal Semarak,Vol.5,No.3,Oktober 2022, Hal (50-70)

@Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang

Bera mempunyai derajat bebas dua dan variabel di ukur dengan pengukuran
dapat dilihat dengan kriteria berikut: asosias. Setelah tahapan uji kualitas data
a. Jika hasil Jarque-Bera > (lebih dan uji asumsi klasik terpenuhi, maka
besar) dari nilai Chi-Square analisis dilanjutkan dengan melakukan
pada tingkat signifikansi α = 5%, pengujian hipotesis.
maka hipotesis nol diterima 3.5.7 Uji Koefisien Determinasi (adjusted
yang berarti residual error dari R2)
model regresi dinyatakan Dalam uji koefisien determinasi,
berdistribusi normal. pengujian ini menguji sejauh mana
b. Jika hasil uji Jarque-Bera < variasi dari variable terkait yang mampu
(lebih kecil) dari nilai Chi- dijelaskan melalui variable bebasnya
Square pada tingkat signifikansi yang menyatakan bahwa nilai R²
α = 5%, maka hipotesis nol berkisar antara 0 sampai 1 persen, yang
ditolak yang artinya residual mengasumsikan bahwa jika nilai yang
error dari model regresi dihasilkan mendekati angka 1 maka
dinyatakan tidak berdistribusi dinyatakan semakin baik.
normal.
3.5.4 Uji Multikolineritas IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN
Pada pengujian multikolinieritas 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
pada model regresi dalam penelitian ini Penelitian ini memiliki obyek
bertujuan untuk menguji nilai korelasi penelitian seluruh perusahaan
yang dihasilkan antar variabel manufaktur yang terdaftar di Jakarta
independen. Unsur multikolinearitas aka Islamic Index (JII) dari tahun 2017-
nada ketika nilai Variance Inflation 2021. Pemilihan sampel dilakukan
Factor (VIF) ≥ 10, sebaliknya jika nilai dengan metode purposive sampling
VIF < 10 berarti tidak mengandung dimana sampel dipilih berdasarkan
unsur multikolinieritas atau bebas kesesuaian yang dapat dilihat dari segi
multikolinearitas. kriteria pada sampel. Dalam penelitian
ini kriteria sampelnya adalah sebagai
3.5.5 Uji Heteroskedasitas berikut :
Pada uji asumsi klasik dalam
pengujian hipotesis yang ketiga yaitu
heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas
merupakan suatu pelanggaran asumsi
dalam persamaan regresi berganda
dimana residual error memiliki varians
yang tidak sama dari seluruh
pengamatan pada model regresi,
akibatnya akan terjadi ketidak validan
data apabila heteroskedastisitas tersebut
tidak terpenuhi.
13 perusahaan terpilih sebagai sampel
3.5.6 Analisi Korelasi
Pengujian hipotesis yang kedua adalah penelitian berdasarkan kriteria diatas,
analisis korelasi ini merupakan teknik dengan menggunakan metode purposive
sampling. Periode penelitian selama enam
pengukuran hubungan antara dua
variabel, variabel independen dengan tahun (2017-2021) sehingga jumlah data
variabel dependen. Hubungan antar dua yang akan diteliti sebanyak 65 data. Tabel

60
P-ISSN 2615-6849 , E-ISSN 2622-3686

Jurnal Semarak,Vol.5,No.3,Oktober 2022, Hal (50-70)

@Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang

4.1 menyajikan operasionalisasi variabel maksimum, dan sebesar 2421.000


yang digunakan dalam penelitian ini. nilai minimunya artinya nilai
datanya bervariasi.
4.2 Analisa Data
4.2.1.1 Uji Statistik Deskriptif 4.2.1.2 Uji Penetuan Model Estimasi
Tabel 3 dibawah ini menunjukan Dalam uji penentuan model estimasi
hasil uji untuk statistik deskriptif. pada penelitian ini, peneliti melakukan
uji analisis data panel, yaitu denngan
menggunakan Common Efect Model,
Fixed Effect Model dan Random Effect
Model, dalam ketiga model analisis
tersebut peneliti menguji Kembali
kelayakan model yang tepat dalam
penelitian ini dengan beberapa
pengujian:
a. Uji Chow
pengujian yang dilakukan
menggunakan Chow test atau
Berikut kesimpulan dari hasil Likelihood Ratio Test dengan
pengujian statistik deskriptif pada tabel kriteria membandingkan F-statistik
3: maupun Chi-Square signifikan
1. Return Saham dari total dengan nilai signifikansi 0.05, jika
pengamatan sebanyak 65 data P-Value F lebih kecil dari 0.05
diperoleh nilai rata – rata (mean) maka H0 ditolak dan H1 diterima,
0.250000, standar deviasi 0.271581, H0: model mengikuti Common
nilai maksimum sebesar 1.210000 Effect Model
dan nilai minimum sebesar 0.010000 H1: model mengikuti Fixed Effect
artinya nilai datanya bervariasi. Model
2. Debt to Equity Ratio dari total
pengamatan sebanyak 65 data
diperoleh nilai rata – rata (mean)
0.983692, nilai maksimum sebesar
3.41000 dan nilai minimum sebesar
0.160000 artinya nilai datanya
bervariasi.
3. Earning Per Share. Dari total
pengamatan sebanyak 65 data
diperoleh sebesar 415.4271 sebagai
nilai rata – rata (mean), sebesar
3204.240 sebagai nilai maksimum
dan sebesar - 3.390000 sebagai nilai
minimum artinya nilai datanya
bervariasi.
4. Ukuran Perusahaan. Dari total
pengamatan sebanyak 65 data
diperoleh sebesr 3110.969 nilai rata
– rata (mean), sebesar 3314.000 nilai
61
P-ISSN 2615-6849 , E-ISSN 2622-3686

Jurnal Semarak,Vol.5,No.3,Oktober 2022, Hal (50-70)

@Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang

0.0602 yang berarti lebih besar dari


0.05. Dapat disimpulkan H0
diterima dan H1 ditolak, maka
model yang terpilih adalah
Common Effect Model (CEM).
Selanjutnya untuk memilih
model yang paling tepat, CEM
masih harus dibandingkan kembali
dengan Random Effect Model
(REM). Maka uji yang harus
dilakukan selanjutnya adalah Uji
Hausman.
b. Uji Hausman
Uji Hausman dilakukan setelah
hasil estimasi koefisien Random
Effect Model diperoleh, pengujian
yang dilakukan menggunakan
Fixed/Random Effect Testing.
Kriteria uji dalam hipotesis uji
Hausman adalah dengan
membandingkan P-Value Random
Effect Model dengan nilai
signifikansi 0.05, jika P-Value
cross-section lebih kecil dari 0.05
maka H0 ditolak dan H1 diterima.
H0: model mengikuti Random
Effect Model.
H1: model mengikuti Fixed Effect
Tahap pertama yang
Model.
dilakukan yaitu uji Chow, dimana
Tabel 6 menunjukkan hasil output
peneliti yang di olah pada eviews
12.0

Berdasarkan tabel 8 dapat


Berdasarkan tabel 7 yang dilihat dari cross-section random
telah dibandingkan pada model memiliki nilai P-Value 0.8595 yang
regresi data panel Common Effect berarti lebih besar dari 0.05. Dapat
Model (CEM) dengan Fixed Effect disimpulkan H0 diterima dan H1
Model (FEM) hasil dapat dilihat ditolak, maka model yang terpilih
dari cross-section F maupun cross- adalah Random Effect Model
section Chi-square memiliki nilai (REM).
p-value masing-masing 0.1550 dan
62
P-ISSN 2615-6849 , E-ISSN 2622-3686

Jurnal Semarak,Vol.5,No.3,Oktober 2022, Hal (50-70)

@Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang

c. Uji LM dilihatdari hasil perbandingan nilai JB


Selanjutnya untuk memilih model dengan nilai chi square tabel kemudian
yang paling tepat, Common Effect dibandingkan kembali dengan kriteria
Model (CEM) masih harus berikut:
dibandingkan kembali dengan a. Jika nilai Jarque Bera >x2 tabel,
Random Effect Model (REM). maka residualnya tidak berdistribusi
Maka uji yang harus dilakukan normal.
selanjutnya adalah Uji Langrage b. Jika nilai Jarque Bera <x2 tabel,
Multiplier (LM). maka residualnya berdistribusi
normal.

Gambar 2 menunjukkan bahwa nilai


Jarque-Bera sebesar 79,15226, dimana
memenuhi kriteria bahwa nilai Jarque
Uji LM ini didasarkan pada
Bera <x2 tabel chi square, 79,15226 <
distribusi chi-squares dengan
84,82 yang berarti bahwa nilai residual
degree of freedom sebesar jumlah
terdistribusi normal.
variabel independen. Jika nilai LM
statistik lebih besar dari nilai kritis
4.2.2.2 Uji Multikolinearitas
statistik chi-squares maka kita
Tabel 10 dibawah ini menunjukan
menolak hipotesis nul, yang artinya
hasil uji untuk multikolinearitas.
estimasi yang tepat untuk model
regresi data panel adalah metode
Random Effect dari pada metode
Common Effect. Berdasarkan Tabel
4.8 menunjukkan bahwa nilai
probabilitas Breusch-Pagan (BP) Tabel 10 menunjukkan nilai kurang
sebesar 0,3684 lebih besar dari dari 10 pada Variance Inflation Factors
alpha (0,3684 > 0,05) maka H0 (VIF) antar sesama variabel independen
diterima, H1 ditolak, jadi model dan dependen, sehingga ini dapat
yang tepat pada hasil diatas adalah diartikan antar variabel independen pada
Common Effect Model (CEM). penelitian ini tidak terjadi
4.2.2 Hasil Uji Asumsi Klasik multikolinearitas.
4.2.2.1 Uji Normalitas Data
Ghozali (2016) Uji untuk sampel yang 4.2.2.3 Uji Autokorelasi
besar (asymptotic) menggunakan uji Hasil uji autokorelasi dalam
normalitas yang disebut Uji JB-test. penelitian ini adalah:
Untuk mendeteksi apakah residulnya
berdistribusi normal atau tidak, dapat
63
P-ISSN 2615-6849 , E-ISSN 2622-3686

Jurnal Semarak,Vol.5,No.3,Oktober 2022, Hal (50-70)

@Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang

tidak menunjukkan terjadinya asumsi


heteroskedastisitas.

4.2.3 Hasil Analisa Regresi Berganda


Pada tabel 4 diperoleh persamaan
regresi sebagai berikut :

RETURN = 1.8230 - 0.008 DER + 3.92


EPS - 0.005 SIZE + ε

Nilai konstanta sebesar 1,8230


menyatakan bahwa Debt To Equity Ratio
Gambar 3 Membuktikan bahwa (DER), Earning Per Share (EPS) dan
Berdasarkan hasil perhitungan Durbin ukuran perusahaan (SIZE) sebagai
Watson, Posisi DW berada diantara DU variabel independen sama dengan nol
dengan 4-DU, sehingga model ini maka Return Saham (Return) adalah
membuktikan bahwa tidak terjadi auto 1,8230.
korelasi. Hasil perhitungan dapat dilihat Koefisien regresi Debt To Equity Ratio
pada grafik dibawah ini: (DER) sebesar -0,008 menujukan
variabel Debt To Equity Ratio (DER)
dengan Return Saham (Return)
mempunyai hubungan yang negatif. Hal
ini memberi arti bahwa jika terjadi
kenaikan satu persen variabel debt to
equity return (DER), dengan asumsi
variabel lain tetap maka akan
4.2.2.4 Uji Heteroskedasitas menurunkan Return Saham (Return)
Tabel 12 dibawah ini menunjukan sebesar 0,008.
hasil uji untuk heteroskedastisitas Koefisien regresi ukuran perusahaan
menggunakan scatterplot. sebesar 3,92 menujukan variabel
earnings per share (EPS) mempunyai
hubungan yang positif dengan Return
Saham (Return) Hal ini menggambarkan
bahwa jika setiap kenaikan satu persen
variabel earnings per share (EPS),
dengan asumsi variabel lain tetap maka
akan menaikan Return Saham (Return)
sebesar 3,92.
Koefisien regresi ukuran perusahaan
Tabel 12 Menunjukkan bahwa sebesar -0,005 menujukan variabel
variabel independen DER dan EPS ukuran perusahaan (SIZE) dengan
berkaitan dengan variabel dependen Return Saham (Return) mempunyai
yaitu return saham. Hal ini berarti bahwa hubungan yang negatif. Ini memberikan
antara variabel independen memiliki arti ketika ada kenaikan satu persen pada
hubungan dengan variabel dependen dan variabel ukuran perusahaan (SIZE),
maka akan menurunkan return saham

64
P-ISSN 2615-6849 , E-ISSN 2622-3686

Jurnal Semarak,Vol.5,No.3,Oktober 2022, Hal (50-70)

@Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang

(Return) sebesar 0,005 dengan variabel 2) Pengujian hipotesis Ha2


lain tetap. Pengaruh earning per share terhadap
return saham, Variabel earning per
4.2.4 Hasil Uji Hipotesis share menunjukkan koefisien regresi
1. Hasil Uji t positif sebesar 0.211302 maka
Mengacu pada Tabel 4, diperoleh hipotesis Ha2 berhasil didukung.
nilai t hitung dalam variable Independen Penelitian ini berhasil membuktikan
yakni debt to equity ratio (DER) dimana bahwa earnings per share
t-hitung < t-tabel (0.211302 < 1,9996) berpengaruh positif terhadap return
maka H0 diterima, dan H1 ditolak dan saham.
earning perhsare (EPS) t- hitung < t- 3) Pengujian hipotesis Ha3
tabel (0.766780<1.9996) maka H0 Pengaruh ukuran perusahaan terhadap
diterima, dan H1 ditolak dimana dalam return saham, Variabel ukuran
variable independern DER dan EPS perusahaan menunjukkan koefisien
tidak dapat mempengaruhi return saham regresi negatif sebesar 0.211302 ini
sedangkan pada variable independent menandakan bahwa
ukuran perusahaan didapatkan t-hitung hipotesis Ha3 tidak berhasil didukung.
< t-tabel (2.051647 > 1.9996) ini Penelitian ini membuktikan bahwa
menyatakan bahwa H0 ditolak H1 ukuran perusahaan tidak berpengaruh
diterima yang membuktikan bahwa terhadap return saham.
ukuran perusahaan (SIZE) berpengaruh
2. Hasil Uji Goodness of Fit (Uji F dan
positif terhadap return saham.
R2)
Hasil uji ditampilkan pada tabel
A. Hasil Uji F (Uji Simultan)
berikut:
Berdasarkan pada Tabel 4,
diperoleh nilai F hitung sebesar
1.598311 dengan probabilitas
sebesar 0.199030. Oleh karena
probabilitas jauh lebih besar dari
0.05, maka menolak H0, sehingga
secara statistic dapat disimpulkan
bahwa beberapa poin dalam variable
Independen yakni Debt To Equity
Ratio (DER) dan Earning Per Share
Kesimpulan: (EPS) tidak dapat mempengaruhi
1) Pengujian hipotesis Ha1 return saham sedangkan pada
Pengaruh debt to equity ratio variable independent ukuran
terhadap return saham Variabel debt perusahaan berpengaruh positif
to equity ratio menunjukkan terhadap return saham.
koefisien regresi negatif sebesar B. Hasil Koefisien Determinasi (R2)
0.211302 maka hipotesis Ha1 tidak Tabel 4 juga menunjukkan bahwa
berhasil didukung. Penelitian ini nilai Adjusted R-Squared sebesar
tidak membuktikan bahwa debt to 0,027281 sehingga besarnya nilai
equity ratio tidak berpengaruh koefisien determinasi adalah sebesar
terhadap return saham. sebesar 0,027281, hal ini berarti
variabel debt to equity ratio, earning
per share, dan ukuran perusahaan
mampu menjelaskan variabel return
65
P-ISSN 2615-6849 , E-ISSN 2622-3686

Jurnal Semarak,Vol.5,No.3,Oktober 2022, Hal (50-70)

@Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang

saham hanya sebesar 2,7%. Sehingga yang tinggi dapat diartikan bahwa
terdapat 97,2% nilai variabel return perusahaan dalam keadaan yang baik
saham yang dijelaskan oleh faktor dan perusahaan dapat mengelola
lain diluar variabel bebas yang tidak serta memberdayakan asetnya
terkandung dalam penelitian. dengan baik. earnings per share
3. Pembahasan yang semakin besar akan
Maka hasil tersebut dapat dijelaskan menunjukkan kemampuan
sebagai berikut: perusahaan dalam menghasilkan
1. Pengaruh debt to equity ratio terhadap laba bersih setelah pajak semakin
return saham variabel debt to equity meningkat, dengan meningkatnya
ratio menunjukkan koefisien regresi laba bersih setelah pajak yang
negatif sebesar 0.211302 maka dihasilkan oleh perusahaan maka
hipotesis Ha1 berhasil didukung. total return yang diterima oleh para
Penelitian ini berhasil membuktikan pemegang saham juga semakin
bahwa debt to equity ratio tidak meningkat. Hasil penelitianini
berpengaruh terhadap return saham. mendukung penelitian terdahulu yang
dilakukan Handayati, Ratna.,
Hal ini mengindikasikan bahwa hasil
& Zulyanti, N. R. (2018) yang
penelitian ini tidak mendukung
menyatakan bahwa earnings per
penelitan yang dilakukan oleh Ayu
share berpengaruh terhadap return
Dika dan Gede Mertha (2016) tetapi
saham
mendukung penelitian Cokorda dan
Henny (2016) yang menyatakan 3. Hipotesis ketiga Ha3 variabel
bahwa varibel DER tidak memiliki independen ukuran perusahaan
pengaruh yang signifikan terhadap terhadap return saham, Variabel
nilai return saham. Dan dalam hal ukuran perusahaan menunjukkan
ini yang menyebabkan DER tidak koefisien regresi negatif sebesar
berpengaruh secara signifikan 0.211302, maka hipotesis Ha3 berhasil
adalah bahwa tinggi rendahnya didukung. Penelitian ini membuktikan
leverage perusahaan bukan semata- bahwa ukuran perusahaan tidak
mata disebabkan oleh kinerja berpengaruh terhadap return saham.
manajemen tetapi juga dipengaruhi
Perusahaan dengan ukuran yang lebih
faktor lain sehingga DER kurang
besar memiliki akses yang lebih besar
diperhatikan investor dalam
untuk mendapat sumber pendanaan
mengambil keputusan investasi.
dari berbagai sumber, sehingga untuk
2. Pengaruh earning per share terhadap memperoleh pinjaman dari
return saham, variabel earning per krediturpun akan lebih mudah karena
share menunjukkan koefisien regresi perusahaan dengan ukuran besar
positif sebesar 0.211302 maka memiliki probabilitas lebih besar
hipotesis Ha2 berhasil didukung. untuk memenangkan persaingan atau
Penelitian ini berhasil membuktikan bertahan dalam industri. Namun, pada
bahwa earning per share berpengaruh sisi lain perusahaan dengan skala kecil
positif terhadap return saham. lebih fleksibel dalam menghadapi
ketidakpastian, karena perusahaan
Dapat disimpulkan bahwa earning
kecil lebih cepat bereaksi terhadap
per share berpengaruh terhadap
perubahan yang mendadak. Oleh
Return Saham, sehingga hipotesis
karena itu, memungkinkan perusahaan
ketiga diterima earnings per share
66
P-ISSN 2615-6849 , E-ISSN 2622-3686

Jurnal Semarak,Vol.5,No.3,Oktober 2022, Hal (50-70)

@Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang

besar tingkat leveragenya akan lebih evaluasi berkala dan masa


besar dari perusahaan yang berukuran penyesuaian dalam periode 2017
kecil. sampai dengan 2021.
2. Earning Per Share berpengaruh
Penelitian yang dilakukan oleh
tidak signifikan return saham pada
Hidayati (2007) yang melakukan
perusahaan manufakturing sektor
penelitian tentang analisis pengaruh
industri yang terdaftar di Jakarta
kinerja financial dan firm size terhadap
Isamic Index (JII) pada masa
return saham mendapatkan hasil uji
penyesuaian evaluasi berkala dan
hipotesis yang berbeda, dalam
masa penyesuaian evaluasi fast entry
penelitian tersebut dinyatakan bahwa
dalam periode 2017 sampai dengan
ukuran perusahaan memiliki pengaruh
2021.
signifikan terhadap return saham.
3. Ukuran perusahaan berpengaruh
Hasil yang tidak signifikan dalam
signifikan terhadap return saham
penelitian ini dipengaruhi oleh
pada perusahaan manufakturing
anggapan bahwa perusahaan dengan
sektor industri yang terdaftar di
ukuran kecil pada umumnya memiliki
Jakarta Isamic Index (JII) pada masa
porsi hutang yang relatif kecil
penyesuaian evaluasi berkala dan
sehingga hutang tersebut tidak begitu
masa penyesuaian evaluasi fast entry
membebani perusahaan dan beberapa
dalam periode 2017 sampai dengan
investor dalam berinvestasi tidak
2021.
hanya melihat besarnya perusahaan,
4. Debt to equity ratio, earning per
namun juga melihat kemampuan
share, dan ukuran perusahaan secara
perusahaan dalam mengembalikan
bersama-sama berpengaruh terhadap
investasi.
return saham pada perusahaan
V. PENUTUP manufakturing sektor industri yang
5.1 Kesimpulan terdaftar di Jakarta Isamic Index
Dalam menyimpulkan bukti empiris (JII) pada masa penyesuaian
atas Debt to equity ratio, earning per evaluasi berkala dan masa
share, dan ukuran perusahaan penyesuaian evaluasi fast entry
berpengaruh pada return saham secara dalam periode 2017 sampai dengan
bersama-sama pada perusahaan 2021.
manufakturing sektor industri yang 5.2 Saran
terdaftar di Jakarta Isamic Index (JII) 1. Keterbatasan dalam penelitian ini
pada masa penyesuaian evaluasi berkala antara lain penelitian ini hanya dapat
dan masa penyesuaian evaluasi fast menunjukkan 2,7 % hubungan
entry dalam periode 2017 sampai dengan variabel dependen yaitu
dengan 2021, berdasarkan hasil analisis return saham yang dapat dijelaskan
dan pembahasan, maka kesimpulan oleh variabel independen yakni
yang didapat diantaranya adalah sebagai earning per share. Sedangkan
berikut: sisanya sebesar 97,2 % dipengaruhi
1. Debt to equity ratio berpengaruh oleh faktor lain. Masih banyak
tidak signifikan terhadap return faktor independen yang belom di uji,
saham pada perusahaan diharapkan penelitian selanjutnya
manufakturing sektor industri yang dapat menambah variabel
terdaftar di Jakarta Isamic Index independen lainnya diluar variabel
(JII) pada masa penyesuaian independen yang sudah diuji,
67
P-ISSN 2615-6849 , E-ISSN 2622-3686

Jurnal Semarak,Vol.5,No.3,Oktober 2022, Hal (50-70)

@Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang

khususnya mengenai return saham Hartono, J. (2013). Teori portofolio dan


pada perusahaan manufakturing analisis investasi Edisi ke 8.
sektor industri yang terdaftar di Yogyakarta. BPFE Yogyakarta.
Jakarta Isamic Index (JII) pada masa
Hidayati, Nur. 2007. Ananlisis Pengaruh
penyesuaian evaluasi berkala dan
Kinerja Financial dan Firm Size
masa penyesuaian evaluasi fast entry
Terhadap Return Saham Perusahaan
2. Penelitian ini hanya menggunakan
Pada Indeks LQ-45 di Bursa
data berjumlah 65 data dengan
EfekJakarta, Skripsi S-1, Universitas
jenjang periode 2017 – 2021 pada
Sebelas Maret. Surakarta
perusahaan yang terdaftar pada
Jakarta Islamic Indeks (JII) saja, Jogiyanto, HM. (2013). Teori portofolio dan
sehingga menggunakan data yang analisis investasi Edisi ke 8.
sanggat minimal. Sehingga Yogyakarta. BPFE Yogyakarta.
penelitian ini kurang dapat Kartikahadi, et.al (2012). Akuntansi keuangan
mengungkapkan variabel berdasarkan SAK berbasis IFRS.
independen apa saja yang Jakarta. Salemba Empat.
mempengaruhi terjadinya
peningkatan return saham pada Kasmir. (2016). Analisis laporan keuangan
perusahaan. cetakan kesembilan. Jakarta. PT.
Rajagrafindo Persada.
DAFTAR PUSTAKA Kasmir. (2016). Manajemen sumber daya
manusia (teori dan praktik). Depok.
Brigham, E.F, & Houston, JF. (2013). Dasar- PT. Rajagrafindo Persada.
dasar manajemen keuangan edisi 11
Terjemahan Ali Akbar Yulianto. Nursita, Meta (2021). Pengaruh laba akuntansi,
Jakarta. Salemba Empat. arus kas operasi, arus kas investasi,
arus kas pendanaan, dan ukuran
Chatton, Moira, & O., Gill J. (2016). perusahaan terhadap retur
Memahami laporan keuangan. saham.Going Concern : Jurnal Riset
Jakarta. PPM Manajemenn. Akuntansi 16 (1), 1-15.
Darmadji, Tjiptono., & Fakhruddin. (2012). Andika, D., & Pasaribu, V. L. D. (2022).
Pasar modal di Indonesia Edisi Pengaruh Perputaran Modal Kerja
Ketiga. Jakarta. Salemba Empat. dan Current Ratio (CR) terhadap
Fahmi, Irham. (2017). Analisis laporan Return on Assets (ROA) pada PT.
keuangan. Bandung. ALFABETA Indofood Sukses Makmur TBK
Periode 2010-2020. Jurnal
Gitman, L.J & Zutter, Chad J. (2012). Pendidikan Tambusai, 6(1), 1834-
Principles of managerial finance 13e. 1845.
Boston. Pearson
Issandi, J. A., & Pasaribu, V. L. D. (2022).
Handayati, R., & Zulyanti, N.R (2018). Pengaruh Return On Assets (ROA)
Pengaruh earning per share (EPS), dan Return On Equity (ROE)
debt to equity ratio (DER), dan return terhadap Harga Saham pada PT
on assets (ROA) terhadap return Unilever Indonesia TBK Periode
saham pada perusahaan manufaktur 2010-2019. Jurnal Pendidikan
yang terdaftar di BEI. Jurnal Tambusai, 6(2), 9030-9039.
Penelitian Ilmu Manajemen 3(1),
616-620.
68
P-ISSN 2615-6849 , E-ISSN 2622-3686

Jurnal Semarak,Vol.5,No.3,Oktober 2022, Hal (50-70)

@Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang

Lestari, R., & Pasaribu, V. L. D. (2022). BERTAHAN DI ERA COVID


Pengaruh Arus Kas dan Perputaran 19. Jurnal Abdimas Tri Dharma
Piutang terhadap Likuiditas pada PT. Manajemen, 2(2), 12-18.
Tiga Pilar Sejahtera Food TBK
Purnomo, S., & Pasaribu, V. L. D. (2019).
Periode 2011-2020. Jurnal
Pergerakan Harga Saham PT Adaro
Pendidikan Tambusai, 6(1), 3751-
Energy Tbk (ADRO) Pada
3762.
Pengumuman Dividen Interim Tahun
Octavianie, L., & Pasaribu, V. L. D. (2022). Buku 2018. Jurnal Ekonomi
Pengaruh Pendapatan dan Beban Efektif, 2(1).
Operasional Terhadap Laba Bersih
Rosniawati, R., & Pasaribu, V. L. D. (2022).
pada PT. Garuda Indonesia, Tbk
Pengaruh Likuiditas dan Solvabilitas
Periode 2014-2020. Jurnal Ilmiah
terhadap Profitabilitas pada PT
Ilmu Manajemen MAGISTER, 1(1).
Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
Oktrima, B. (2017). Pengaruh profitabilitas, Periode 2010-2019. Jurnal
likuiditas, dan struktur modal terhadap Pendidikan Tambusai, 6(2), 8533-
nilai perusahaan. Jurnal sekuritas, 1(1), 8539.
98-107.
Wartono, T., Tumanggor, M., Oktrima, B., &
Oktrima, B. (2018). Pengaruh Komunikasi
Delimah, V. L. (2021, January).
Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
Pada CV. Bintang Pratama Analysis of Ratio and Financial
Promosindo. KREATIF: Jurnal Ilmiah Performance of Open Company
Prodi Manajemen Universitas Pharmaceutical Industry Which has
Pamulang, 6(4), 13-22. Been Listing in Indonesia Stock
Exchange (Case Study in
Oktrima, B. (2018). Evaluasi Waktu Penyelesaian
Proyek dengan Metode PERT (Project
Pharmaceutical Company PT. Kimia
Evaluation and Review Technique) di Farma. Tbk). In INCEESS 2020:
PT. ConcoPhillips Indonesia (Suban Tie Proceedings of the 1st International
In, April 1-2, 2006). Jurnal Saintika Conference on Economics
Unpam: Jurnal Sains dan Matematika Engineering and Social Science,
Unpam, 1(1), 98-107. InCEESS 2020, 17-18 July, Bekasi,
Pasaribu, V. L. D., & Krisnaldy, K. (2019). Indonesia (p. 268). European
Manajemen Risiko dan Asuransi. Alliance for Innovation.
Ratnasari, Fina (2022). Pengaruh Default Risk
Andayani, K. V., & Pasaribu, V. L. D. (2020). dan Profitabilitas Terhadap Earning
Seminar Perencanaan Sumber Daya Respon Coefisient (ERC) Dengan
Manusia. Ukuran Perusahaan Sebagai Variable
Moderasi Pada Perusahaan LQ45
Ramdhan, M., & Pasaribu, V. L. D. Yang Terdaftar Di Bursa Efek
(2022). Manajemen Sumber Daya Indonesia (Periode 2014-2016).
Manusia. Pascal Books. Jurnal Semarak Vol.5 No.1. 99-120.
Sari, Rosiana I., & Priyadi, Maswar P. (2016).
Pasaribu, V. L. D., Yuniati, H. L., Pranata, R., Pengaruh leverage, profitabilitas,
Sembayu, R., Purba, S. M., & size dan growth opportunity tehadap
Nurbayani, T. T. A. (2021). nilai perusahaan. Jurnal Ilmu dan
MANAJEMEN KEUANGAN Riset Manajemen. 5(10), 1-17
UNTUK MENGHADAPI DAN
69
P-ISSN 2615-6849 , E-ISSN 2622-3686

Jurnal Semarak,Vol.5,No.3,Oktober 2022, Hal (50-70)

@Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang

Sukamulja, Sukmawati. (2017). Pengantar


permodelan keuangan dan analisis
pasar modal edisi 1. Yogyakarta.
Andi Offset
Tandelilin, E. (2017). Pasar modal manajemen
portofolio dan investasi. Depok.
Kanisius.Ball, Ray dan Brown,
Phillip (1968). An Empirical
Evaluation of Accounting Income
Numbers. Journal of Accounting
Research, Vol.6, No.2. pp.159-178.
www.finance.yahoo.com
www.idx.co.id
www.sahamOK.com

70

Anda mungkin juga menyukai