Jurnal Penelitian Ilmiah
Jurnal Penelitian Ilmiah
ABSTRAK
Kinerja pegawai pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Cirebon masih
belum optimal, hal ini dapat dilihat dari indikasi yaitu: Pencatatan administrasi kependudukan
berupa dokumen kependudukan (Akta Kelahiran) banyak yang belum terselesaikan, berkas
dokumen kependudukan yang masih banyak menumpuk dimeja kerja. Belum optimalnya
kompetensi pegawai pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Cirebon,
dengan indikasi banyak pegawai yang belum mampu mengoperasikan program teknologi
informasi yang berbasis komputer berkaitan dengan pelaksanaan kerjanya sehingga saling
mengandalkan pegawai hal ini berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan pegawai.
Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Survey tipe karakteristik kompetensi dari
Spencer yaitu: Motif, Sifat, Konsep diri, Pengetahuan dan Keterampilan. Sedangkan kinerja
menggunakan Dimensi Kinerja dari Wirawan yaitu: Hasil kerja, Perilaku kerja dan Sifat pribadi
yang ada hubungannya dengan pekerjaannya. Berdasarkan identifikasi masalah, penulis
mengajukan hipotesis sebagai berikut: “Ada hubungan yang positif dan signifikan antara
kompetensi dengan kinerja pegawai pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Cirebon”. Adapun hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut: 𝐻0 (Hipotesis Nol) hitung <
tabel: “Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara kompetensi dengan kinerja
pegawai pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Cirebon”. (Hipotesis
Alternatif) hitung ≥ tabel: “Ada hubungan yang positif dan signifikan antara kompetensi
dengan kinerja pegawai pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Cirebon”.
Untuk menguji hipotesis tersebut, penulis menganalisa dengan menggunakan koefisien korelasi
Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa korelasi antara Kompetensi dengan
Kinerja pegawai berdasarkan perhitungan koefisien korelasi Rank Spearman diperoleh nilai
hitung sebesar 0,645 sedangkan tabel sebesar 0,255 dengan derajat kepercayaan 95% dan
kesalahan 5 % serta n = 60. Dengan demikian hubungan kompetensi dengan kinerja pegawai
dinyatakan signifikan dan hipotesis yang penulis ajukan teruji dapat diterima yaitu diterima
dan 𝐻0 ditolak.
Kata Kunci: Efektivitas, Absensi Fingerprint, Disiplin Kerja, Pegawai Negeri Sipil, Dinas
Lingkungan Hidup, Cirebon
ABSTRACT
Formulate problem as follows: "Less optimal of work discipline of civil servant, caused
by not yet optimal effectiveness applying of fingerprint attendance at Dinas Lingkungan Hidup
Kota Cirebon". Research method that writer use is survey method with Quantitative approach.
Data collected through literature study and field study in the form of observation, interview, and
spreading of a questionnaire to Civil Servant in Dinas Lingkungan Hidup Kota Cirebon which
amounted to 68 people. The sampling technique used is Proportionate Stratified Random
Sampling. The statistical hypothesis that the authors propose is as follows: 𝐻0 (Hipotesis Nol) =
hitung < table (There is no significant influence between the effectiveness of the
application of fingerprint absenteeism to the work discipline of civil servants at Dinas
Lingkungan Hidup Kota Cirebon). (Hipotesis Alternative) = hitung ≥ table (
There is a significant influence influence between the effectiveness of applying fingerprint
absence to civil servant work discipline at Dinas Lingkungan Hidup Kota Cirebon). From the
results of this study can be concluded that the effectiveness of the application of fingerprint
absence has not been optimal in the category of good enough with the total score of 4346 or
63.91% and on the variable discipline of Civil Servants work in the category good enough that
got score 2802 or 63.39% and based on regression coefficient test result between a variable of
the effectiveness of application of fingerprint absence with work discipline of a civil servant at
Environmental Office of Cirebon City showed a positive and significant influence. The above
sig value is 0.000 which is smaller than 0.05 (0.000 <0.05). So 𝐻0 rejected, which means
independent variable effectiveness have positive and significant effect to variable of work
discipline of civil servant. The higher the effectiveness of the higher the discipline of work, and
vice versa.Then calculate the coefficient of determination obtained influence 48.16% then it can
be said there is a strong enough influence and T test based on the calculation obtained thitung
value of 7.839 and compared with the critical point value of 1.668 it can be concluded that
effectiveness significantly affects the discipline work. So, Ho rejected and Ha accepted.
Veithzal Rivai (dalam Prof. Dr. seperti absen kehadiran, absen panggil
Lijan Poltak Sinambela, 2016:355) sampai absen dengan memasukan kertas
berpendapat bahwa disiplin kerja ke dalam mesin absen. Namun sistem
memiliki beberapa komponen, yaitu: absensi manual memiliki beberapa
1. Kehadiran kelemahan diantaranya absensi mudah
2. Ketaatan pada Peraturan Kerja dititipkan dan dimanipulasi sehingga
3. Ketaatan pada Standar Kerja menimbulkan pelanggaran terhadap
4. Tingkat Kewaspadaan Tinggi disiplin kerja pegawai.
5. Bekerja Etis Dengan berkembangnya teknologi
yang telah memberikan dampak positif
Beberapa komponen disiplin kerja
bagi instansi untuk mengantisipasi dan
tersebut merupakan hal-hal yang
menjadi tolak ukur pegawai dalam meminimalisir terjadinya pelanggaran
kedisiplinan pegawai. Hal ini
melaksanakan tugasnya. Salah satu
diwujudkan melalui penggunaan sistem
komponen dari disiplin kerja ialah
absensi biometrik yang
kehadiran. Frekuensi kehadiran
mengidentifikasi atau mengenali
merupakan salah satu tolak ukur untuk
seseorang berdasarkan karakteristik
mengetahui tingkat kedisiplinan
fisik atau perilaku yang khas dan hanya
pegawai. Semakin tinggi frekuensi
dimiliki oleh dirinya sendiri seperti
kehadirannya atau rendahnya tingkat
sidik jari, struktur wajah, iris dan retina
kemangkiran maka pegawai tersebut
telah memiliki disiplin kerja yang mata. Dengan sistem biometrik tersebut
dapat diketahui tingkat kedisiplinan
tinggi.
pegawai dalam bekerja. Semua itu bisa
Untuk mengetahui seberapa besar
dilihat dari jam berangkat kerja sampai
frekuensi kehadiran dari pegawai
jam pulang kerja. Pegawai bisa dinilai
diperlukannya sistem absensi. Sistem
disiplin apabila pegawai melakukan
absensi merupakan salah satu bentuk
sesuai dengan aturan jam kerja yang
pengawasan kedisiplinan yang sudah
sudah ditentukan oleh instansi. Begitu
sejak lama diterapkan oleh organisasi
pula sebaliknya jika pegawai tidak
atau instansi pemerintah. Sistem absensi
sesuai dengan aturan instansi maka
yang diterapkan oleh organisasi maupun
dinilai tidak disiplin.
instansi pemerintah berbeda-beda. Ada
yang menggunakan absen manual,
Absensi biometrik yang banyak yang telah dicapai lebih besar dari usaha
digunakan pada organisasi adalah yang dilakukan.
absensi biometrik sidik jari Efektivitas merupakan unsur
(fingerprint). Fingerprint adalah pokok untuk mencapai tujuan atau
aplikasi yang di desain untuk memenuhi sasaran yang telah ditentukan dalam
kebutuhan data yang cepat dengan setiap organisasi, efektivitas disebut
menggunakan verifikasi sidik jari juga efektif, apabila tercapainya tujuan
ataupun RFID. Jadi, maksud dari atau sasaran yang telah ditentukan
fingerprint dalam penelitian ini adalah sebelumnya.
sistem absensi yang menggunakan sidik Hal ini sesuai dengan pendapat
jari. Soewarno (dalam Dyah Mutiarin dan
Dalam penerapan sistem absensi Arif Zaenudin, 2014:95) bahwa
berbasis fingerprint, efisiensi menjadi Efektivitas adalah pengukuran dalam
dasar penggunaan sistem identifikasi arti tercapainya tujuan yang telah
fingerprint (sidik jari) di instansi ditentukan sebelumnya. Menurut
pemerintah, alat ini mendorong instansi Campbell (dalam Dyah Mutiarin dan
pemerintah untuk menghemat waktu, Arif Zaenudin, 2014: 97) pengukuran
tenaga, sekaligus menjamin keamanan. efektivitas secara umum dan yang
Dengan demikian, bukti kehadiran paling menonjol adalah:
pegawai bisa didapat melalui alat ini. 1. Keberhasilan program
Tetapi alat ini belum tentu efektif dalam 2. Keberhasilan sasaran
penerapannya. Suatu yang efektif belum 3. Kepuasan terhadap program
tentu efisien, begitu pula sebaliknya 4. Tingkat input dan output
suatu yang efisein belum tentu efektif. 5. Pencapaian tujuan menyeluruh
Efektif dan efisien merupakan dua hal Pada tanggal 1 Januari 2017 Dua
yang saling berkaitan. OPD yaitu Dinas Kebersihan dan
Efektif adalah melakukan Pertamanan Kota Cirebon dan Kantor
pekerjaan yang benar dan sesuai serta Lingkungan Hidup Kota Cirebon
dengan cara yang tepat untuk mencapai digabungkan untuk pemangkasan
suatu tujuan yang telah direncanakan. birokrasi menjadi Dinas Lingkungan
Sedangan efisien adalah hasil dari usaha
Hidup Kota Cirebon. Pada saat itu pula,
message, workcode, function key,dan memiliki 4 kantor dan tidak dalam satu
lain-lain. lingkungan menjadi hambatan bagi
pegawai dalam absensi fingerprint
Agar pegawai dapat menerapkan
apabila mesin absensi fingerprint pada
disiplin kerja maka perlu upaya
salah satu kantor sedang offline. Maka
pengendalian dan pengawasan yang
pegawai tersebut harus mendatangi
dilakukan terus-menerus dan konsisten.
kantor lain yang mesin absensi
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5
fingerprint nya sedang online. Berikut
Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil
ini cara penerapan absensi fingerprint
Negara paragraf 11 tentang Disiplin
menurut Erna Simonna (2009):
dalam pasal 86 ayat (1) dan (2) bahwa
1. Registrasi sidik jari pegawai
untuk menjamin terpeliharanya tata
tertib dalam kelancaran pelaksanaan 2. Download data dan sidik jari
pegawai
tugas PNS wajib mematuhi disiplim
3. Mengatur jam kerja
PNS, dan ayat (2):
4. Download data presensi
“Instansi Pemerintah wajib
melaksanakan berbagai upaya 5. Kalkulasi laporan
peningkatan disiplin. Salah satu
faktor yang dapat dijadikan sebagai
alat pengawasan dan pengendalian Sumber daya manusia merupakan
adalah dengan melihat tingkat unsur penting dalam sebuah organisasi.
kehadiran pegawai yang secara
periodik di evaluasi. Sistem Optimal atau tidaknya pengelolaan dan
pelaporan absensi manual yang tujuan organisasi tergantung dari kinerja
selama ini masih tetap digunakan
cenderung manipulasi dan dan disiplin kerja yang dimiliki oleh
kecurangan terjadi tanpa dapat pegawai itu sendiri. Sebagai perancang
dihindari karena tidak melaporkan
kehaditan pegawai dengan apa dari sebuah kebijakan dan pelaksana
adanya”. kebijakan tersebut.
penulis uraikan maka penulis mencoba datang dan pulang tepat waktu