Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Publika Unswagati Cirebon

PENGARUH EFEKTIVITAS PENERAPAN ABSENSI


FINGERPRINT TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI
SIPIL PADA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA CIREBON

Adinda Dwi Kemalasari1, Heryani Agustina2, Iskandar Zulkarnaen3


1,2,3
Ilmu Administrasi Negara, Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, Indonesia

ABSTRAK

Kinerja pegawai pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Cirebon masih
belum optimal, hal ini dapat dilihat dari indikasi yaitu: Pencatatan administrasi kependudukan
berupa dokumen kependudukan (Akta Kelahiran) banyak yang belum terselesaikan, berkas
dokumen kependudukan yang masih banyak menumpuk dimeja kerja. Belum optimalnya
kompetensi pegawai pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Cirebon,
dengan indikasi banyak pegawai yang belum mampu mengoperasikan program teknologi
informasi yang berbasis komputer berkaitan dengan pelaksanaan kerjanya sehingga saling
mengandalkan pegawai hal ini berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan pegawai.
Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Survey tipe karakteristik kompetensi dari
Spencer yaitu: Motif, Sifat, Konsep diri, Pengetahuan dan Keterampilan. Sedangkan kinerja
menggunakan Dimensi Kinerja dari Wirawan yaitu: Hasil kerja, Perilaku kerja dan Sifat pribadi
yang ada hubungannya dengan pekerjaannya. Berdasarkan identifikasi masalah, penulis
mengajukan hipotesis sebagai berikut: “Ada hubungan yang positif dan signifikan antara
kompetensi dengan kinerja pegawai pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Cirebon”. Adapun hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut: 𝐻0 (Hipotesis Nol) hitung <
tabel: “Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara kompetensi dengan kinerja
pegawai pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Cirebon”. (Hipotesis
Alternatif) hitung ≥ tabel: “Ada hubungan yang positif dan signifikan antara kompetensi
dengan kinerja pegawai pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Cirebon”.
Untuk menguji hipotesis tersebut, penulis menganalisa dengan menggunakan koefisien korelasi
Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa korelasi antara Kompetensi dengan
Kinerja pegawai berdasarkan perhitungan koefisien korelasi Rank Spearman diperoleh nilai
hitung sebesar 0,645 sedangkan tabel sebesar 0,255 dengan derajat kepercayaan 95% dan
kesalahan 5 % serta n = 60. Dengan demikian hubungan kompetensi dengan kinerja pegawai
dinyatakan signifikan dan hipotesis yang penulis ajukan teruji dapat diterima yaitu diterima
dan 𝐻0 ditolak.

Kata Kunci: Efektivitas, Absensi Fingerprint, Disiplin Kerja, Pegawai Negeri Sipil, Dinas
Lingkungan Hidup, Cirebon

ABSTRACT

Formulate problem as follows: "Less optimal of work discipline of civil servant, caused
by not yet optimal effectiveness applying of fingerprint attendance at Dinas Lingkungan Hidup
Kota Cirebon". Research method that writer use is survey method with Quantitative approach.
Data collected through literature study and field study in the form of observation, interview, and
spreading of a questionnaire to Civil Servant in Dinas Lingkungan Hidup Kota Cirebon which
amounted to 68 people. The sampling technique used is Proportionate Stratified Random

Jurnal Publika, Volume 7, Nomor 1 | Edisi Januari-Juni 2019 Page 36


Jurnal Publika Unswagati Cirebon

Sampling. The statistical hypothesis that the authors propose is as follows: 𝐻0 (Hipotesis Nol) =
hitung < table (There is no significant influence between the effectiveness of the
application of fingerprint absenteeism to the work discipline of civil servants at Dinas
Lingkungan Hidup Kota Cirebon). (Hipotesis Alternative) = hitung ≥ table (
There is a significant influence influence between the effectiveness of applying fingerprint
absence to civil servant work discipline at Dinas Lingkungan Hidup Kota Cirebon). From the
results of this study can be concluded that the effectiveness of the application of fingerprint
absence has not been optimal in the category of good enough with the total score of 4346 or
63.91% and on the variable discipline of Civil Servants work in the category good enough that
got score 2802 or 63.39% and based on regression coefficient test result between a variable of
the effectiveness of application of fingerprint absence with work discipline of a civil servant at
Environmental Office of Cirebon City showed a positive and significant influence. The above
sig value is 0.000 which is smaller than 0.05 (0.000 <0.05). So 𝐻0 rejected, which means
independent variable effectiveness have positive and significant effect to variable of work
discipline of civil servant. The higher the effectiveness of the higher the discipline of work, and
vice versa.Then calculate the coefficient of determination obtained influence 48.16% then it can
be said there is a strong enough influence and T test based on the calculation obtained thitung
value of 7.839 and compared with the critical point value of 1.668 it can be concluded that
effectiveness significantly affects the discipline work. So, Ho rejected and Ha accepted.

Latar Belakang Masalah pemerintahannya sendiri. Pemerintah


Perubahan paradigma Daerah dapat dikatakan sebagai
pemerintahan sentralisasi menjadi organisasi di daerah yang
desentralisasi dari sudut ketatanegaraan meyelenggarakan urusan pemerintahan
menurut Edie Toet Hendratno dalam daerah melalui pelimpahan wewenang
Dyah Mutiarin dan Arif Zaenudin yang di perolehnya dari Pemerintah
(2014:71) mengatakan bahwa Pusat.
desentralisasi ialah penyerahan Undang-Undang Republik
kekuasaan pemerintah dari pusat kepada Indonesia Nomor 23 Tahun 2014
daerah-daerah yang mengurus rumah
tentang Pemerintahan Daerah Pasal 1
tangganya sendiri (Daerah Otonom). Ayat (2) menyebutkan bahwa:
Pemerintah Daerah memiliki “Pemerintahan Daerah adalah
Penyelenggaraan urusan pemerintahan
kewenangan dalam melaksanakan
oleh pemerintah daerah dan dewan
urusan pemerintahannya sendiri melalui perwakilan rakyat daerah menurut asas
atonomi dan tugas pembantuan dengan
asas otonomi. Oleh karena kewenangan
prinsip otonomi seluas-luasnya dalam
yang diperolehnya, maka Pemerintah sistem dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia sebagaimana
Daerah mempunyai hak dan kewajiban
dimaksud dalam Undang-Undang
mengatur dan menyelenggarakan urusan

Jurnal Publika, Volume 7, Nomor 1 | Edisi Januari-Juni 2019 Page 37


Jurnal Publika Unswagati Cirebon

Dasar Republik Indonesia Tahun kebijakan dan pelaksana kebijakan


1945”.
tersebut.
Pengelolaan Pemerintahan daerah Sebagaimana yang tercantum
akan optimal apabila dapat memenuhi pada Peraturan Pemerintah Republik
unsur-unsur manajemen (tool of Indonesia Nomor 53 Tahun 2010
management) yang terdiri dari men tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil
(manusia), money (uang), methode Bagian kesatu Kewajiban Pasal 3,
(metode), machine (mesin), material dikatakan bahwa:
(bahan), dan market (pasar/sasaran). Setiap PNS wajib:
Unsur-unsur manajemen tersebut 1. Mengucapkan sumpah/janji PNS;
mempunyai peranannya masing-masing 2. Mengucapkan sumpah/janji
dan saling berkaitan satu sama lainnya. jabatan;
Salah satu unsur manajemen yang 3. Setia dan taat sepenuhnya kepada
penting ialah men (sumber daya Pancasila, Undang-Undang Dasar
manusia). Dimana keberadaan sumber Negara Republik Indonesia Tahun
daya manusia atau pegawai sebagai 1945, Negara Kesatuan Republik
pengelolaan pemerintahan dan Indonesia, dan Pemerintah;
pencapaian tujuan dari suatu instansi. 4. Menaati segala ketentuan peraturan
Undang-Undang RI Nomor 5 perundang-undangan;
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil 5. Melaksanakan tugas kedinasan
Negara Pasal 1 ayat (2) menyebutkan yang dipercayakan kepada PNS
bahwa: “Aparatur Sipil Negara yang dengan penuh pengabdian,
selanjutnya disingkat ASN adalah kesadaran, dan tanggung jawab;
profesi bagi pegawai negeri sipil dan 6. Menjunjung tinggi kehormatan
pegawai pemerintah dengan perjanjian negara, Pemerintah, dan martabat
kerja yang bekerja pada instansi PNS;
pemerintah.” 7. Mengutamakan kepentingan negara
daripada kepentingan sendiri,
Optimal atau tidaknya
seseorang, dan/atau golongan;
pengelolaan dan tujuan organisasi
8. Memegang rahasia jabatan yang
tergantung dari kinerja dan disiplin
menurut sifatnya atau menurut
kerja yang dimiliki oleh pegawai itu
perintah harus dirahasiakan;
sendiri. Sebagai perancang dari sebuah

Jurnal Publika, Volume 7, Nomor 1 | Edisi Januari-Juni 2019 Page 38


Jurnal Publika Unswagati Cirebon

9. Bekerja dengan jujur, tertib, sungguh serta patuh terhadap peraturan


cermat, dan bersemangat untuk yang telah disepakati.
kepentingan negara; Menurut Prof. Dr. Lijan Poltak
10. Melaporkan dengan segera kepada
Sinambela (2016: 335) menjelaskan
atasannya apabila mengetahui ada tentang pengertian dari disiplin kerja
hal yang dapat membahayakan atau adalah kemampuan kerja seseorang
merugikan negara atau pemerintah untuk secara teratur, tekun secara terus-
terutama di bidang keamanan, menerus dan bekerja sesuai dengan
keuangan, dan materiil; aturan-aturan yang berlaku dengan tidak
11. Masuk kerja dan menaati ketentuan melanggar aturan-aturan yang sudah
jam kerja; ditetapkan.
12. Mencapai sasaran kerja pegawai
Pelaksanaan disiplin kerja
yang ditetapkan;
pegawai akan membawa pengaruh yang
13. Menggunakan dan memelihara
sangat besar, baik bagi organisasi
barang-barang milik negara dengan
maupun bagi pegawai itu sendiri. Dari
sebaik-baiknya;
sisi organisasi, pelaksanaan disiplin
14. Memberikan pelayanan sebaik-
kerja pegawai akan mendatangkan
baiknya kepada masyarakat;
keuntungan diantaranya terpelihara dan
15. Membimbing bawahan dalam
terjaminnya tata tertib dan kelancaran
melaksanakan tugas;
pelaksanaan tugas, serta menjamin
16. Memberikan kesempatan kepada
pelaksanaan prosedur kerja secara baik
bawahan untuk mengembangkan
dan benar sehingga diperoleh hasil yang
karier; dan
optimal dalam mendukung tercapainya
17. Menaati peraturan kedinasan yang
tujuan organisasi yang telah di
ditetapkan oleh pejabat yang
rencanakan sebelumnya. Bagi pegawai
berwenang.
pelaksanaan disiplin kerja juga akan
Untuk mencapai tujuan organisasi membawa dampak positif, diantaranya
diperlukan kerja sama yang serasi adalah akan menambah semangat kerja
dalam tim kerja dan kesadaran yang dalam melaksanakan pekerjaan yang
tinggi bagi setiap anggota organisasi tentunya akan meningkatkan
untuk bekerja sama secara bersungguh- produktivitas pegawai tersebut.

Jurnal Publika, Volume 7, Nomor 1 | Edisi Januari-Juni 2019 Page 39


Jurnal Publika Unswagati Cirebon

Veithzal Rivai (dalam Prof. Dr. seperti absen kehadiran, absen panggil
Lijan Poltak Sinambela, 2016:355) sampai absen dengan memasukan kertas
berpendapat bahwa disiplin kerja ke dalam mesin absen. Namun sistem
memiliki beberapa komponen, yaitu: absensi manual memiliki beberapa
1. Kehadiran kelemahan diantaranya absensi mudah
2. Ketaatan pada Peraturan Kerja dititipkan dan dimanipulasi sehingga
3. Ketaatan pada Standar Kerja menimbulkan pelanggaran terhadap
4. Tingkat Kewaspadaan Tinggi disiplin kerja pegawai.
5. Bekerja Etis Dengan berkembangnya teknologi
yang telah memberikan dampak positif
Beberapa komponen disiplin kerja
bagi instansi untuk mengantisipasi dan
tersebut merupakan hal-hal yang
menjadi tolak ukur pegawai dalam meminimalisir terjadinya pelanggaran
kedisiplinan pegawai. Hal ini
melaksanakan tugasnya. Salah satu
diwujudkan melalui penggunaan sistem
komponen dari disiplin kerja ialah
absensi biometrik yang
kehadiran. Frekuensi kehadiran
mengidentifikasi atau mengenali
merupakan salah satu tolak ukur untuk
seseorang berdasarkan karakteristik
mengetahui tingkat kedisiplinan
fisik atau perilaku yang khas dan hanya
pegawai. Semakin tinggi frekuensi
dimiliki oleh dirinya sendiri seperti
kehadirannya atau rendahnya tingkat
sidik jari, struktur wajah, iris dan retina
kemangkiran maka pegawai tersebut
telah memiliki disiplin kerja yang mata. Dengan sistem biometrik tersebut
dapat diketahui tingkat kedisiplinan
tinggi.
pegawai dalam bekerja. Semua itu bisa
Untuk mengetahui seberapa besar
dilihat dari jam berangkat kerja sampai
frekuensi kehadiran dari pegawai
jam pulang kerja. Pegawai bisa dinilai
diperlukannya sistem absensi. Sistem
disiplin apabila pegawai melakukan
absensi merupakan salah satu bentuk
sesuai dengan aturan jam kerja yang
pengawasan kedisiplinan yang sudah
sudah ditentukan oleh instansi. Begitu
sejak lama diterapkan oleh organisasi
pula sebaliknya jika pegawai tidak
atau instansi pemerintah. Sistem absensi
sesuai dengan aturan instansi maka
yang diterapkan oleh organisasi maupun
dinilai tidak disiplin.
instansi pemerintah berbeda-beda. Ada
yang menggunakan absen manual,

Jurnal Publika, Volume 7, Nomor 1 | Edisi Januari-Juni 2019 Page 40


Jurnal Publika Unswagati Cirebon

Absensi biometrik yang banyak yang telah dicapai lebih besar dari usaha
digunakan pada organisasi adalah yang dilakukan.
absensi biometrik sidik jari Efektivitas merupakan unsur
(fingerprint). Fingerprint adalah pokok untuk mencapai tujuan atau
aplikasi yang di desain untuk memenuhi sasaran yang telah ditentukan dalam
kebutuhan data yang cepat dengan setiap organisasi, efektivitas disebut
menggunakan verifikasi sidik jari juga efektif, apabila tercapainya tujuan
ataupun RFID. Jadi, maksud dari atau sasaran yang telah ditentukan
fingerprint dalam penelitian ini adalah sebelumnya.
sistem absensi yang menggunakan sidik Hal ini sesuai dengan pendapat
jari. Soewarno (dalam Dyah Mutiarin dan
Dalam penerapan sistem absensi Arif Zaenudin, 2014:95) bahwa
berbasis fingerprint, efisiensi menjadi Efektivitas adalah pengukuran dalam
dasar penggunaan sistem identifikasi arti tercapainya tujuan yang telah
fingerprint (sidik jari) di instansi ditentukan sebelumnya. Menurut
pemerintah, alat ini mendorong instansi Campbell (dalam Dyah Mutiarin dan
pemerintah untuk menghemat waktu, Arif Zaenudin, 2014: 97) pengukuran
tenaga, sekaligus menjamin keamanan. efektivitas secara umum dan yang
Dengan demikian, bukti kehadiran paling menonjol adalah:
pegawai bisa didapat melalui alat ini. 1. Keberhasilan program
Tetapi alat ini belum tentu efektif dalam 2. Keberhasilan sasaran
penerapannya. Suatu yang efektif belum 3. Kepuasan terhadap program
tentu efisien, begitu pula sebaliknya 4. Tingkat input dan output
suatu yang efisein belum tentu efektif. 5. Pencapaian tujuan menyeluruh
Efektif dan efisien merupakan dua hal Pada tanggal 1 Januari 2017 Dua
yang saling berkaitan. OPD yaitu Dinas Kebersihan dan
Efektif adalah melakukan Pertamanan Kota Cirebon dan Kantor
pekerjaan yang benar dan sesuai serta Lingkungan Hidup Kota Cirebon
dengan cara yang tepat untuk mencapai digabungkan untuk pemangkasan
suatu tujuan yang telah direncanakan. birokrasi menjadi Dinas Lingkungan
Sedangan efisien adalah hasil dari usaha
Hidup Kota Cirebon. Pada saat itu pula,

Jurnal Publika, Volume 7, Nomor 1 | Edisi Januari-Juni 2019 Page 41


Jurnal Publika Unswagati Cirebon

penerapan sistem absensi berbasis kepada belum optimalnya disiplin kerja


fingerprint diterapkan. pegawai, diantaranya:
1. Penerapan fingerprint yang belum
Berdasarkan Peraturan
optimal, dapat terlihat dari ketepatan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016
waktu masuk jam kerja pegawai
tentang Perangkat Daerah, Dinas
yang seharusnya masuk jam 07.00
Lingkungan Hidup Kota Cirebon atau
WIB akan tetapi banyak pegawai
disingkat (DLH), ditetapkan dengan
yang masuk jam 08.00 WIB.
Peraturan Walikota Cirebon Nomor 55
2. Dinas Lingkungan Hidup yang
Tahun 2016 tentang Kedudukan,
memiliki 4 kantor mengakibatkan
Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi,
tidak efektif nya penerapan
serta Tata Kerja Dinas Lingkungan
Hidup. Dinas Lingkungan Hidup fingerprint, terlihat pada saat mesin
fingerprint pada salah satu kantor
merupakan Perangkat Daerah yang
sedang bermasalah dan tidak dapat
melaksanakan urusan pemerintahan
terhubung dengan Badan
daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota di
Kepegawaian maka pegawai harus
bidang Lingkungan Hidup. Peranan
mengunjungi kantor Dinas
Dinas Lingkungan Hidup Kota Cirebon
Lingkungan Hidup yang lain untuk
sangat penting, dimana urusan
melakukan absensi fingerprint.
lingkungan hidup dan segala perizinan
3. Dinas Lingkungan Hidup yang
pengelolaan sampah dan limbah B3
dipusatkan disini. Oleh karena itu, memiliki 4 kantor mengakibatkan
pengawasan Kepala Dinas terhadap
diperlukan disiplin kerja yang optimal
disiplin kerja pegawai menjadi
agar mampu mengoptimalkan
sangat lemah.
pelaksanaan kebijakan yang dibuat
mengenai urusan lingkungan hidup Berdasarkan penelitian penulis
maupun perizinan pengelolaan sampah berkenaan dengan permasalahan diatas,
dan limbah B3. penulis tertarik untuk melakukan
penelitian ini.
Berdasarkan penelitian penulis
berkenaan dengan disiplin kerja Tinjauan Pustaka
pegawai pada Dinas Lingkungan Hidup Efektivitas merupakan unsur
Kota Cirebon ditemukan beberapa pokok untuk mencapai tujuan atau
indikator-indikator yang mengarah sasaran yang telah ditentukan dalam

Jurnal Publika, Volume 7, Nomor 1 | Edisi Januari-Juni 2019 Page 42


Jurnal Publika Unswagati Cirebon

setiap organisasi. Efektivitas dapat 5. Pencapaian tujuan menyeluruh


dikatakan efektif, apabila tercapainya Fingerprint merupakan salah satu
tujuan atau sasaran yang telah mesin absensi biometrik. Mesin yang
ditentukan sebelumnya.
saat ini banyak digunakan adalah mesin
Hal ini sesuai dengan pendapat absensi sidik jari atau Fingerprint
Akmal (dalam Donni Juni Priansa dan reader. Fingerprint reader sendiri
Agus Garnida, 2013: 11) menyatakan adalah perangkat autentifikasi yang
bahwa efektivitas adalah pencapaian menggunakan identitas biomerik,
usaha yang sesuai dengan rencananya khususnya sidik jari dari penggunanya.
(doing the right things) atau rencana Penggunaan Fingerprint reader ini
hasil dibandingkan dengan realisasi harus di integrasikan dengan perangkat
hasil. Sedangkan menurut Sumaryadi pendukung lainnya, seperti computer,
(2005:105) berpendapat bahwa kabel USB, dan lain-lain.
Organisasi dapat dikatakan efektif bila
Penggunaan fingerprint reader ini
organisasi tersebut dapat sepenuhnya mempermudah proses absensi karyawan
mencapai sasaran yang telah ditetapkan. perusahaan/lembaga yang jumlahnya
Efektivitas umumnya dipandang ribuan, karena tidak perlu lagi
sebagai tingkat pencapaian tujuan menggunakan nama atau user dan kata
operatif dan operasional karena sandi. Karena setiap individu memiliki
Efektivitas adalah seberapa baik
sidik jarinya sendiri yang tidak dapat
pekerjaan yang dilakukan, sejauh mana ditiru oleh orang lain, maka tingkat
seseorang menghasilkan keluaran sesuai keamanan mesin absensi lebih tinggi.
dengan yang diharapkan. Selain meningkatkan efektivitas dan
Menurut Campbell (dalam Dyah efisiensi, penggunaan fingerprint reader
Mutiarin dan Arif Zaenudin, 2014: 97) bisa menutup celah terjadinya
pengukuran efektivitas secara umum kecurangan absensi.
dan yang paling menonjol adalah: Mesin pembaca sidik jari saat ini
1. Keberhasilan program telah dikembangkan dengan memori
2. Keberhasilan sasaran penyimpanan yang besar dan dilengkapi
3. Kepuasan terhadap program dengan fitur canggoh seperti: USB flash
4. Tingkat input dan output disk, web server, schedule bell, SMS

Jurnal Publika, Volume 7, Nomor 1 | Edisi Januari-Juni 2019 Page 43


Jurnal Publika Unswagati Cirebon

message, workcode, function key,dan memiliki 4 kantor dan tidak dalam satu
lain-lain. lingkungan menjadi hambatan bagi
pegawai dalam absensi fingerprint
Agar pegawai dapat menerapkan
apabila mesin absensi fingerprint pada
disiplin kerja maka perlu upaya
salah satu kantor sedang offline. Maka
pengendalian dan pengawasan yang
pegawai tersebut harus mendatangi
dilakukan terus-menerus dan konsisten.
kantor lain yang mesin absensi
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5
fingerprint nya sedang online. Berikut
Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil
ini cara penerapan absensi fingerprint
Negara paragraf 11 tentang Disiplin
menurut Erna Simonna (2009):
dalam pasal 86 ayat (1) dan (2) bahwa
1. Registrasi sidik jari pegawai
untuk menjamin terpeliharanya tata
tertib dalam kelancaran pelaksanaan 2. Download data dan sidik jari
pegawai
tugas PNS wajib mematuhi disiplim
3. Mengatur jam kerja
PNS, dan ayat (2):
4. Download data presensi
“Instansi Pemerintah wajib
melaksanakan berbagai upaya 5. Kalkulasi laporan
peningkatan disiplin. Salah satu
faktor yang dapat dijadikan sebagai
alat pengawasan dan pengendalian Sumber daya manusia merupakan
adalah dengan melihat tingkat unsur penting dalam sebuah organisasi.
kehadiran pegawai yang secara
periodik di evaluasi. Sistem Optimal atau tidaknya pengelolaan dan
pelaporan absensi manual yang tujuan organisasi tergantung dari kinerja
selama ini masih tetap digunakan
cenderung manipulasi dan dan disiplin kerja yang dimiliki oleh
kecurangan terjadi tanpa dapat pegawai itu sendiri. Sebagai perancang
dihindari karena tidak melaporkan
kehaditan pegawai dengan apa dari sebuah kebijakan dan pelaksana
adanya”. kebijakan tersebut.

Penerapan absen fingerprint Disiplin kerja yang baik


dengan efektif, tidak menutup mencerminkan besarnya rasa tanggung
kemungkinan masih terdapat hambatan jawab seseorang terhadap tugas-tugas
dalam pelaksanaannya. Walaupun absen yang diberikan kepadanya. Hal ini
fingerprint sudah terhubung langsung mendorong gairah kerja, semangat
dengan Badan Kepegawaian Daerah kerja, dan terwujudnya tujuan instansi,
tetapi Dinas Lingkungan Hidup yang pegawai dan masyarakat. Oleh karena

Jurnal Publika, Volume 7, Nomor 1 | Edisi Januari-Juni 2019 Page 44


Jurnal Publika Unswagati Cirebon

itu setiap pemimpin selalu berusaha dalam menilai efektivitas berdasarkan


agar para bawahannya mempunyai pengukuran efektivitas secara umum
disiplin yang baik. menurut Campbell (dalam Dyah
Mutiarin dan Arif Zaenudin), serta
Menurut Prof. Dr. Lijan Poltak
mengambil acuan dalam menilai
Sinambela (2016:335) menjelaskan
disiplin kerja berdasarkan komponen
disiplin kerja adalah kemampuan kerja
disiplin kerja menurut Veithzal Rivai
seseorang untuk secara teratur, tekun
(dalam Prof. Dr. Lijan Poltak
secara terus-menerus dan bekerja sesuai
Sinambelam, 2016: 355).
dengan aturan-aturan yang berlaku
dengan tidak melanggar aturan-aturan
Hambatan-Hambatan yang Ditemui
yang sudah ditetapkan. Veithzal Rivai
dalam Penerapan Absensi Fingerptint
(dalam Prof. Dr. Lijan Poltak
Terhadap Disiplin Kerja Pegawai
Sinambelam, 2016:355) berpendapat
Negeri Sipil pada Dinas Lingkungan
bahwa disiplin kerja memiliki beberapa
Hidup Kota Cirebon
komponen, yaitu:
Sebagaimana penulis kemukakan
1. Kehadiran
hasil pembahasan diatas tentang kurang
2. Ketaatan pada Peraturan Kerja
optimalnya penerapan absensi
3. Ketaatan pada Standar Kerja
fingerprint sehingga kurang berdampak
4. Tingkat Kewaspadaan Tinggi
positif bagi disiplin kerja pegawai
5. Bekerja Etis
negeri sipil pada Dinas Lingkungan
Disiplin kerja sebagai kunci dari HidupKota Cirebon. Kurang optimalnya
keberhasilan tujuan suatu organisasi penerapan absensi fingerprint tersebut
melalui disiplin kerja yang dilakukan diakibatkan oleh adanya faktor-faktor
oleh pegawai maupun pimpinan. penghambat antara lain:
Disipilin kerja yang dimiliki 1. Gangguan jaringan, sehingga pada
berhubungan dengan tingkat kehadiran pengoperasian Sistem Informasi
dari pegawai sehingga berkaitan dengan Manajemen Kepegawaian untuk
efektivitas penerapan fingerpint. mengolah data absen tidak dapat di

Berdasarkan beberapa pengertian buka, serta gangguan koneksi antara

efektivitas, fingerprint, dan disiplin mesin fingerprint dengan komputer

kerja diatas, penulis mengambil acuan masih terjadi sehingga mengganggu

Jurnal Publika, Volume 7, Nomor 1 | Edisi Januari-Juni 2019 Page 45


Jurnal Publika Unswagati Cirebon

proses download data kehadiran dari pengaruh efektivitas penerapan absensi


mesin absensi ke komputer. Hal fingerprint terhadap disiplin kerja
tersebut membuat proses pendataan Pegawai Negeri Sipil pada Dinas
kehadiran pegawai terganggu bahkan Lingkungan Hidup Kota Cirebon, maka
terkadang mesin fingerprint ini tidak penulis dapat menarik kesimpulan
terhubung ke Badan Kepegawaian yaitu:
Daerah karena adanya gangguan 1. Efektivitas absensi fingerprint di
koneksi jaringan akibat cuaca buruk. Dinas Lingkungan Hidup Kota
2. Sumber daya manusia atau pegawai Cirebon berada pada kategori cukup
belum mampu menangani apabila baik yaitu berada pada skor 4346
terjadi permasalahan pada jaringan, atau 63,91 % dari 5 dimensi yang
mesin absensi dan komputer menajdi tolak ukur efektivitas
sehingga harus menunggu teknisi absensi fingerprint. Dan ke 5
untuk memperbaikinya dan ini pula dimensi tersebut berada pada
yang menyebabkan kantor Dinas kategori cukup baik. Dimana dimensi
Lingkungan Hidup Kota Cirebon satu berada pada skor 1085 atau
harus menginput data secara manual 63,82% , dimensi kedua berada pada
apabila absensi fingerprint tidak skor 858 atau 63,10% , dimensi
terkoneksi dengan Badan ketiga berada pada skor 875 atau
Kepegawaian Daerah. 64,33% , dimensi keempat berada
3. Beberapa sumber daya manusia atau pada skor 879 atau 64,63% dan
pegawai pada kantor Dinas dimensi kelima berada pada skor 649
Lingkungan Hidup Kota Cirebon atau 63,62%. Dengan demikian dapat
kurang memahami kegunaan dan disimpulkan efektivitas absensi
bagaimana cara penggunaan dari fingerprint pada Dinas Lingkungan
mesin fingerprint sehingga terkadang Hidup Kota Cirebon pelaksanaannya
pegawai tersebut tidak mengisi belum optimal.
kehadiran pada mesin absensi 2. Pada variabel Disiplin Kerja Pegawai
fingerprint. Negeri Sipil pada Dinas Lingkungan
Hidup Kota Cirebon berdasarkan
Kesimpulan
pemaparan pada bab sebelumnya,
Berdasarkan hasil penelitian yang
hasil angket disiplin kerja masuk
telah penulis sampaikan mengenai

Jurnal Publika, Volume 7, Nomor 1 | Edisi Januari-Juni 2019 Page 46


Jurnal Publika Unswagati Cirebon

dalam kategori cukup baik yaitu absensi fingerprint terhadap disiplin


mendapat skor 2802 atau 63,39% kerja pegawai negeri sipil
dari 5 dimensi yang menjadi tolak menggunakan koefisien determinasi.
ukur disiplin kerja. Dan ke 5 dimensi Hasil perhitungan koefisien
tersebut berada pada kategori cukup determinasi menunjukkan pengaruh
baik. Dimana dimensi satu berada sebesar 48,16% maka dapat
pada skor 430 atau 63,23% , dimensi dikatakan (seperti tabel 4.18)
kedua berada pada skor 635 atau efektivitas penerapan absensi
62,25% , dimensi ketiga berada pada fingerprint berpengaruh cukup kuat
skor 648 atau 63,52% , dimensi terhadap disiplin kerja pegawai
keempat berada pada skor 650 atau negeri sipil. Untuk menghitung
63,72% dan dimensi kelima berada sejauh mana hubungan sebab akibat
pada skor 439 atau 64,55%. Dengan antara variabel efektivitas absensi
demikian dapat disimpulkan bahwa fingerprint dan variabel disiplin kerja
Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil pegawai negeri sipil menggunakan
pada Dinas Lingkungan Hidup Kota Regresi Linier Sederhana.
Cirebon dapat dikatakan Berdasarkan hasil uji linieritas yang
pelaksanaannya belum optimal. terlihat seperti tabel 4.15 didapatkan
3. Berdasarkan hasil uji penelitian nilai Sig.deviation from liniarity
menggunakan program SPSS adalah 0,103 dimana lebih besar dari
(Statistical Package for Social), tingkat signifikasinya 0,05
koefisien korelasi antara variabel (0,103>0,05). Artinya data berbentuk
efektivitas absensi fingerprint dan linier dan dapat dipergunakan untuk
variabel disiplin kerja pegawai menjelaskan pengaruh antara kedua
negeri sipil dimana rs hitung 0,694 variabel dalam pengujian hipotesis.
lebih besar daripada rs tabel 0,201. Kemudian hasil uji koefisien regresi
Dapat dikatakan bahwa variabel antara variabel efektivitas absensi
efektivitas absensi fingerprint fingerprint dengan variabel disiplin
berkorelasi kuat terhadap variabel kerja pegawai negeri sipil
disiplin kerja pegawai negeri sipil. menunjukkan pengaruh yang positif
Kemudian menghitung seberapa dan signifikan yaitu menunjukkan
besar pengaruh efektivitas penerapan nilai nilai F hitung sebesar 61,445

Jurnal Publika, Volume 7, Nomor 1 | Edisi Januari-Juni 2019 Page 47


Jurnal Publika Unswagati Cirebon

dengan taraf signifikasi sebesar 1) Gangguan jaringan, sehingga pada


0,000. Dimana nilai F hitung pengoperasian Sistem Informasi
(61,445) lebih besar dari F tabel Manajemen Kepegawaian untuk
(2,78) dan nilai siginifikasi sebesar mengolah data absen tidak dapat di
0,000 lebih kecil dari 0,05. Sehingga buka, serta gangguan koneksi antara
Sehinga 𝐻0 ditolak, yang berarti mesin fingerprint dengan komputer
variabel independen efektivitas masih terjadi sehingga mengganggu
penerapan absensi fingerprint proses download data kehadiran dari
berpengaruh positif dan signifikan mesin absensi ke komputer. Hal
terhadap variabel disiplin kerja tersebut membuat proses pendataan
pegawai negeri sipil. Makin baik kehadiran pegawai terganggu bahkan
efektivitas penerapan absensi terkadang mesin fingerprint ini tidak
fingerprint maka demikian juga terhubung ke Badan Kepegwaian
sebaliknya. Dengan demikian Daerah karena adanya gangguan
hipotesis yang penulis hipotesis yang koneksi jaringan akibat cuaca buruk.
penulis ajukan yaitu 𝐻0 (Hipotesis 2) Sumber daya manusia atau pegawai
Nol) ditolak dan 𝐻𝑎 (Hipotesis belum mampu menangani apabila
Alternatif) diterima. Selanjutnya uji terjadi permasalahan pada jaringan,
hipotesis dengan Uji T. Berdasarkan mesin absensi dan komputer
hasil perhitungan dengan program sehingga harus menunggu teknisi
SPSS (seperti pada tabel 4.16) untuk memperbaikinya dan ini pula
diperoleh nilai thitung sebesar 7,839 yang menyebabkan kantor Dinas
dan dibandingkan dengan nilai titik Lingkungan Hidup Kota Cirebon
kritisnya sebesar 1,668 maka dapat harus menginput data secara manual
disimpulkan bahwa efektivitas apabila absensi fingerprint tidak
berpengaruh signifikan terhadap terkoneksi dengan Badan
disiplin kerja. Sehingga 𝐻0 di tolak Kepegawaian Daerah.
dan 𝐻𝑎 diterima. 3) Beberapa sumber daya manusia atau
4. Hambatan dalam pelaksanaan pegawai pada kantor Dinas
absensi fingerpint pada Dinas Lingkungan Hidup Kota Cirebon
Lingkungan Hidup Kota Cirebon: kurang memahami kegunaan dan
bagaimana cara penggunaan dari

Jurnal Publika, Volume 7, Nomor 1 | Edisi Januari-Juni 2019 Page 48


Jurnal Publika Unswagati Cirebon

mesin fingerprint sehingga terkadang Hidup Kota Cirebon lain yang


pegawai tersebut tidak mengisi sistemnya sedang online.
kehadiran pada mesin absensi 3. Memberikan pelatihan kepada
fingerprint. pegawai atau operator absensi
fingerprint agar dapat menghadapi
gangguan yang terjadi saat

Saran pengoperasian absensi fingerprint

Berdasarkan hasil penelitian yang tersebut.

telah penulis sampaikan, serta 4. Memberikan penghargaan atau

berdasarkan kesimpulan yang telah reward kepada pegawai yang selalu

penulis uraikan maka penulis mencoba datang dan pulang tepat waktu

memberikan saran-saran yang sekiranya sehingga agar menjadi contoh bagi

dapat berguna bagi Dinas Lingkungan pegawai lainnya. Sedangkan

Hidup Kota Cirebon. Adapun saran- meberikan punishment bagi pegawai

saran tersebut yaitu: yang melanggar aturan jam kerja.

1. Meningkatkan standarisasi sarana


maupun prasarana yang berkaitan DAFTAR PUSTAKA

dengan mesin absensi fingerprint Buku

agar tidak terjadi gangguan yang Hasibuan, Malayu SP. 2014.


Manajemen Sumber Daya
mengakibatkan terhambatnya kinerja Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
pegawai. Dan diperlukan pula Indrawan, Adam Ibrahim. 2010. Teori,
pengawasan oleh pimpinan terhadap Perilaku, dan Budaya Organisasi.
Bandung: Refika Aditama
pelaksanaan dari penerapan absensi
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2013.
fingerprint itu sendiri. Manajemen Sumber Daya
2. Menempatkan admin atau operator Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
Moenir. 2010. Manajemen Pelayanan
pada setiap kantor Dinas Lingkungan
Umum di Indonesia. Jakarta:
Hidup Kota Cirebon yang menangi Bumi Aksara
absensi fingerprint agar apabila Mutiarin, Dyah. dan Zaenudin, A. (Ed.).
2014. Manajemen Birokrasi dan
mesin absensi fingerprint mengalami
Kebijakan. Yogyakarta: Pustaka
kerusakan, pegawai tidak perlu Pelajar.
datang ke kantor Dinas Lingkungan Priansa, J Donni dan Garnida, A. 2015.
Manajemen Perkantoran.
Bandung: Alfabeta.

Jurnal Publika, Volume 7, Nomor 1 | Edisi Januari-Juni 2019 Page 49


Jurnal Publika Unswagati Cirebon

Rakhmat, Jalaludin. 2012. Metode Sumber Lain


Penelitian Komunikasi. Bandung:
Simonna, Erna, 2009: Data KKP
Remaja Rosdakarya.
Rio, Joe. 2014: Manual Instruction
Riduwan. 2010. Dasar-Dasar Statistika.
(Petunjuk Penggunaan) Mesin Absensi
Bandung: Alfabeta.
Sidik Jari Solution 1 solusi Corporindo
Rivai, Veithzal. 2010. Manajemen Teknologi
Sumber Daya Manusia untuk
Data Kepegawain Dinas Lingkungan
Perusahaan. Jakarta: PT.
Hidup Kota Cirebon Tahun 2018
Rajagrafindo Persada
Profil Dinas Lingkungan Hidup Kota
Soetopo, Hendyat. 2012. Perilaku
Cirebon Tahun 2018
Organisasi. Jakarta: PT. Remaja
Rosdakarya Renstra Dinas Lingkungan Hidup Kota
Cirebon 2013-2018
Silalahi, Ulber. 2010. Metode Penelitian
Sosial. Bandung: Refika Aditama
____________. 2001. Asas-Asas
Manajemen. Bandung: Refika
Aditama
Sinambela, P Lijan. 2016. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta:
PT Bumi Aksara.
Siregar, Syofian. 2013. Metode
Penelitian Kuantitatif. Jakarta:
Prenadamedia Group.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Administrasi. Bandung: Alfabeta.
________ 2014. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R &D.
Bandung: Alfabeta.
Sumaryadi, I Nyoman. 2005. Efektivitas
Implementasi Kebijakan Otonomi
Daerah. Jakarta: Citra Utama.
Peraturan Perundang-Undangan
Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2104 tentang
Pemerintah Daerah.
Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 2104 tentang Aparatur
Sipil Negara.
Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil.

Jurnal Publika, Volume 7, Nomor 1 | Edisi Januari-Juni 2019 Page 50

Anda mungkin juga menyukai