Anda di halaman 1dari 52

MODUL TEMA : SUARA DEMOKRASI

SUARA KITA MASA DEPAN


BANGSA
MODU L PRO J E K PENGUATAN PROFIL PELA J A R
PANC ASIL A

KELAS XI

D I S U S U N OLEH :
1. SAIMUN, S.Pd
2. SLAMET MUKHLASIN, S.Pd
3. SUTOYO, S.Pd
4. WIWIT SUPRIYANTINI, S.Pd
5. ZAENAL ARIFIN, M.Pd.I

1
MODUL
PROJEK PENGUATAN PROFIL
PELAJAR PANCASILA DAN BUDAYA KERJA

SUARA DEMOKRASI

SUB TEMA : SUARA KITA MASA DEPAN BANGSA


ALOKASI WAKTU : 92 JP
KELAS : XI (SEBELAS)
PROGRAM KEAHLIAN :
• TEKNIK OTOMOTIF
• TEKNIK GEOLOGI PERTAMBANGAN
• BUSANA
• DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
PENYUSUN :
1. SAIMUN, S.Pd
2. SLAMET MUKHLASIN, S.Pd
3. SUTOYO, S.Pd
4. WIWIT SUPRIYANTINI, S.Pd
5. ZAENAL ARIFIN, M.Pd.I
NAMA SEKOLAH : SMK NEGERI 1 KARANGGAYAM
NPSN 20342853
KABUPATEN : KEBUMEN
PROVINSI : JAWA TENGAH

2
PENGESAHAN

MODUL
PROJEK PENGUATAN PROFIL
PELAJAR PANCASILA DAN BUDAYA KERJA

SMK NEGERI 1 KARANGGAYAM


TAHUN PELAJARAN 2023/2024
KELAS XI

TEMA : SUARA DEMOKRASI


SUB TEMA : SUARA KITA MASADEPAN BANGSA

Modul ini telah diperiksa dan disetujui


Pada tanggal :

Mengesahkan,
Kepala SMKN 1 Karanggayam Waka Kurikulum

NURUL AINI, S.Pd., M.Pd. SLAMET, S. Pd.


NIP 19700901 200312 1 001 NIP 19770217 201001 1 011

3
KERANGKA PROJEK

Penjelasan Ruang Lingkup Tema


1. Suara demokrasi. Memiliki makna memberikan pelajaran bagi kita semua
bahwasanya Indonesia merupakan negara demokrasi yang salah satu cirinya
adalah terdapat pesta demokrasi atau pemilihan umum dimana suara kita
menentukan masa depan bangsa.
2. Profil Pelajar Pancasila merupakan elaborasi dari tujuan pendidikan nasional
dan berperan dalam menentukan kebijakan pendidik di Indonesia

Tujuan Kerangka
1. Membantu Peserta Didik atau Siswa untuk menguatkan upaya pencapaian
kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun
berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan.
2. Suara demokrasi dengan mengamati jalannya pesta demokrasi atau
pemilihan umum tahun 2024.

Dimensi Terkait
1) Dimensi 1: Bernalar Kritis
a. Menganalisis dan mengevaluasi penalaran.
b. informasi dan gagasan.
c. Pemikiran Individu.
2) Dimensi 2: Gotong royong
a. Kolaborasi.
b. Kepedulian.
c. Berbagi.
3) Dimensi 3: Kreatif
a. gagasan yang ori-sinal
b. Karya
c. Tindakan

4
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur kehadirat Alloh SWT, yang telah

memberikan kemudahan dan kelancaran dalam proses penyusunan modul

ajar Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) tahun pelajaran 2023/2024.

Terimakasih tidak terhingga kepada orang-orang yang tidak dapat di

sebutkan satu-satu, yang paling utama adalah :

1. Kepala SMKN 1 Karanggayam, Bapak Nurul Aini, S. Pd., M.Pd. yang

memberikan dukungan kepada guru-guru dalam menyelesaikan modul ini

2. Pengawas Pembina Bapak Wahyono, M. Pd., selaku pengawas SMK yang

selalu memberikan pengetahuan dan pengalamannya dalam penyusunan

modul ajar

3. Guru-guru SMKN 1 Karanggayam yang selalu kompak dalam proses

pembuatan modul ajar ini

4. Dan semua siswa SMKN 1 Karanggayam yang akan menggunakan bahan

ajar ini, terima kasih semuanya

Penyusun menyadari bahwa modul ajar ini masih terdapat kekurangan dan

kekeliruan yang disebabkan keterbatasan waktu, kemampuan dan tenaga

yang penyusun miliki. Untuk itu, saran dan masukan dari berbagai pihak

sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan modul ajar ini. Segenap tim

penyusun mohon maaf atas hal-hal yang tidak berkenan dan terimakasih pada

semua pihak yang ikut serta membantu selama proses penyusunan modul ajar

ini.

Demikian modul ajar ini dibuat. Semoga bermanfaat dan dapat digunakan

sebagai sarana dalam proses pembelajaran kedepan.

Kebumen, 1 Pebruari 2024


Penyusun

5
A. Latar Belakang

Kompetensi profil pelajar Pancasila memperhatikan faktor internal yang

berkaitan dengan jati diri, ideologi, dan cita-cita bangsa Indonesia, serta

faktor eksternal yang berkaitan dengan konteks kehidupan dan tantangan

bangsa Indonesia di Abad ke-21 yang sedang menghadapi masa revolusi

industri 4.0.

Projek Suara Demokrasi berusaha mengajarkan kepada peserta didik

di sekolah bahwa suara kita menentukan masa depan bangsa. Selama ini

masih banyak peserta didik yang tidak tahu menahu tentang pemilihan

umum terutama bagi pemilih pemula. Akan tetapi dengan penerapan profil

Pelajar Pancasila maka peserta didik bisa dikenalkan tata cara pemilihan

umum khususnya pemilih pemula. Dengan demikian diharapkan membuat

guru dan peserta untuk memberikan partisipasi atau suaranya dalam

pemilihan umum.

Projek ini dilaksanakan mulai tanggal 12 Februari sampai dengan

tanggal 23 Februari 2024. Kegiatan yang dilakukan adalah pengamatan

pelaksanaan pemilihan umum Tahun 2024 oleh seluruh siswa Kelas XI

secara kelompok. Sebagai kegiatan ko-kurikuler, praktis kegiatan projek

ini praktis dilakukan secara all out karena peserta didik tidak terikat dengan

pelajaran di kelas sehingga peserta didik lebih mampu untuk berekspresi dan

berinovasi. Namun demikian berkat bimbingan dari pendamping projek yang

dilaksanakan wali kelas, kegiatan projek bisa terlaksana dengan tertib.Hasil

yang diperoleh dari kegiatan ini adalah mulai terbentuknya kesadaran dan

tanggung jawab peserta didik dalam bekerja-sama membangun masa depan

bangsa dan menjadi warga negara yang baik.

6
B. Ruang lingkup tema

Projek pada tema Suara Demokrasi ini meliputi : (1) Definisi dan Bentuk

Demokrasi; (2) sejarah pemilu di Indonesia; (3) Pemilu 2024 ; (4)

Pengamatan Pemungutan suara 2024; (5) seluk beluk Pemilu; (6)

permasalahan pemilu 2024; (7) Partisipasi Pemilu 2024; (8) Pengenalan dan

pembuatan Infografis; (9) Monitoring pembuatan infografis hasil

pemungutan suara 2014; (10) Presentasi hasil pemungutan suara 2024.

7
C. Tujuan

Tujuan umum pada projek tema Suara Demokrasi adalah adalah agar peserta

didik memahami ruang lingkup, karakteristik dan proses pemilu di Indonesia

pada umumnya dan khususnya di yang dipilih. Tujuan khusus tiap projek

dapat dilihat pada setiap subtema.

D. Cara penggunaan perangkat ajar

Perangkat ajar ini dirancang untuk membantu guru SMK (Fase F) yang

berada di sekolah untuk melaksanakan kegiatanko-kurikuler yang

mengusung tema Suara Demokrasi dengan judul projek “Suara Kita Masa

Depan Bangsa” yang berisikan aktivitas yang saling berkaitan.

Tim penyusun menyarankan agar projek ini dilakukan di awal semester

Genap kelas XI SMK karena projek ini dirancang dengan cara yang

sistematis dan berkesinambungan dengan tujuan untuk memberikan teori

dan praktek yang harus dilakukan dan dikerjakan oleh anak-anak terkait

Suara Demokrasi . Projek ini tetap mengedepankan nilai edukasi, melatih

kreativitas peserta didik dengan memberikan pengetahuan terkait pemilhan

umum.

Tim penyusun sangat memahami kondisi dari setiap sekolah berbeda- beda

apalagi terkait projek Suara Demokrasi. Oleh karena itu,terkait isi dari Suara

Demokrasi ini dirancang agar dapat disesuaikan pada kondisi sekolah

masing-masing. Tim Penyusun memberikan kewenangan penuh kepada

pihak sekolah untuk mempunyai kebebasan dan kewenangan untuk

8
menyesuaikan jumlah aktivitas, alokasi waktu per aktivitas. Tim penyusun

juga bersedia jika diperlukan adanya masukkan, saran maupun alternatif

terkait tema projek ini.

E. Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memulai Projek

Komitmen seluruh warga sekolah untuk menjalankan aksi yang disepakati.

1. Apakah pihak sekolah sudah menyediakan fasilitas yang memadai seperti

koneksi internet, fasilitas terkait sarana dan prasarana seperti gedung

olahraga untuk mendukung projek?

2. Apakah seluruh warga sekolah mendukung perkembangan teknologi atau

internet, sarana dan prasarana untuk mendukung terkait Suara

Demokrasi di lingkungan sekolah?

3. Kolaborasi dengan guru olahraga terkait hasil karya siswa untuk sharing

session bersama peserta didik (talkshow).

F. RANCANGAN IMPLEMENTASI TEMA P5

Adapun rancangan implementasi tema P5 sebagaimana terlampir

9
Pengenalan:
• Definisi dan bentuk demokrasi
membangun kesadaran • Sejarah pemilu di Indonesia
peserta didik terhadap • Seluk beluk pemilu
pentingnya memilih dalam • Permasalahan pemilu 2024 di Indonesia
negara demokrasi • Pemilu 2024

Kontekstualisasi:
Mengkontekstualisasikan di
• Pengamatan pelaksanaan
lingkungan sekolah dan pemungutan suara
sekitar (masyarakat). • Partisipasi Pemungutan Suara.

Aksi : •
Berkelompok dalam

mengimplementasikan aksi
dari pembelajaran yang •
diuraikan

Refleksi

Presentasi infografis
pengamatan pelaksanaan
pemilihan umum 2024 •
oleh peserta didik agar
dijadikan bahan evaluasi
dan refleksi.

10
DDIMENSI DAN ELEMENEN
Target Pencapaian di Akhir Fase F (SMA, 16-18
Dimensi Sub - Elemen Aktivitas Terkait
tahun)
a. Bernalar Kritis Mengajukan Pertanyaan Mengajukan pertanyaan untuk meng-analisis secara kritis 1,2,3,5,6
permasalahan yang kompleks dan abstrak dengan meng
utamakan kemanusiaan.
Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan Secara kritis mengklarifikasi serta menganalisis gagasan dan 1,2,3,5,6
mengolah informasi dan gagasan informasi yang kompleks dan abstrak dari ber-bagai sumber.
Memprioritaskan suatu gagasan yang paling relevan dari hasil
klarifikasi dan analisis.
Menganalisis dan mengevaluasi Menganalisis dan mengevaluasi pe-nalaran yang digunakannya 1,2,3,5,6
penalaran dan prosedurnya dalam menemukan dan mencari solusi serta mengambil
keputusan.
b. Gotong Royong Tanggap terhadap lingkungan Sosial Tanggap terhadap lingkungan sosial sesuai dengan tuntutan 3,4,7
peran sosialnya dan berkontribusi sesuai dengan kebutuhan
masyarakat
c. Kreatif Menghasilkan gagasan yang orisinil Menghasilkan gagasan yang beragam untuk mengekspresikan 8,9,10
pikiran dan/atau perasaannya, menilai gagasannya, serta
memikirkan segala risikonya dengan mempertimbangkan
banyak perspektif seperti etika dan nilai kemanusiaan ketika
gagasannya direalisasikan

11
10
d. Menghasilkan karya dan tindakan yang Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau 8,9,10
orisinal perasaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan, serta
mengevaluasinya dan mempertim-bangkan dampak dan
resikonya bagi diri dan lingkungannya.

12
10
RUBRIK LEMBAR OBSERVASI PERKEMBANGAN SUB ELEMEN
(Digunakan oleh guru untuk menilai elemen Projek Pelajar Pancasila

Perkembangan Sub-elemen Antarfase - Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia

Sub-elemen Mulai Berkembang (MB) Sedang Berkembang (SB) Berkembang Sesuai Harapan (BSH) Sangat Berkembang (SAB)

Mengajukan Mengajukan pertanyaan Mengajukan pertanyaan untuk Mengajukan pertanyaan untuk klarifikasi Mengajukan pertanyaan untuk
pertanyaan untuk mengidentifikasi suatu membandingkan berbagai in- dan interpretasi infor-masi, serta mencari menganalisis secara kritis per-
permasalahan dan formasi dan untuk menambah tahu penyebab dan konsekuensi dari masalahan yang kompleks dan
mengkonfirmasi pema- pengetahuannya. informasi tersebut. abstrak dengan mengutamakan
haman terhadap suatu kemanusiaan.
permasalahan mengenai
dirinya dan lingkungan
sekitarnya.

Mengidentifikasi, Mengidentifikasi, meng- Mengumpulkan, mengklasi- Mengumpulkan, mengklasifikasi-kan, Secara kritis mengklarifikasi serta
mengklarifikasi, dan klarifikasi, dan mengolah fikasikan, membandingkan, dan membandingkan, dan memilih informasi menganalisis gagasan dan info-rmasi
mengolah in- informasi dan gagasan memilih informasi dari berbagai dari berbagai sumber, serta memperjelas yang kompleks dan abstrak dari
formasi dan ga- sumber, serta mem-perjelas informasi dengan bimbingan orang dewasa. berbagai sumber. Mempri-oritaskan
gasan informasi dengan bimbingan orang suatu gagasan yang paling relevan
dewasa. dari hasil klarifikasi dan analisis.

Menganalisis dan Menjelaskan alasan yang Menjelaskan alasan yang relevan Menjelaskan alasan yang relevan dalam Menganalisis dan mengevaluasi
mengevaluasi relevan dalam penye-lesaian dalam penyelesaian masalah dan penyelesaian masalah dan pengambilan penalaran yang digunakannya dalam
penalaran dan masalah dan pengambilan pengambilan keputusan. keputusan. menemukan dan mencari solusi serta
prosedurnya keputusan. mengambil keputusan.

13
10
Perkembangan Sub-elemen Kreatif

Sub-elemen Mulai Berkembang (MB) Sedang Berkembang (SB) Berkembang Sesuai Harapan (BSH) Sangat Berkembang (SAB)

Menghasilkan Memunculkan gagasan Memunculkan gagasan imaji-natif Menghubungkan gagasan yang ia Menghasilkan gagasan yang
gagasan yang ori- imajinatif baru yang baru yang bermakna dari beberapa miliki dengan informasi atau gagasan beragam untuk mengekspresikan
sinal bermakna dari beberapa gagasan yang berbeda sebagai baru untuk menghasilkan kombinasi pikiran dan/atau perasaannya,
gagasan yang berbeda ekspresi pikiran dan/atau gagasan baru dan imajinatif untuk menilai gagasannya, serta me-
sebagai ekspresi pikiran perasaannya. mengekspresikan pikiran dan/atau mikirkan segala resikonya dengan
dan/atau perasaannya. perasaannya. mempertimbangkan banyak pers-
pektif seperti etika dan nilai
kemanusiaan ketika gagasannya
direalisasikan.

Menghasilkan karya Mengeksplorasi dan Mengeksplorasi dan meng- Mengeksplorasi dan mengeks- Mengeksplorasi dan mengekspresi-
dan tindak-an yang mengekspresikan pikiran ekspresikan pikiran dan/atau presikan pikiran dan/atau kan pikiran dan/atau perasaannya
orisinal dan/atau perasaannya perasaannya sesuai dengan minat perasaannya dalam bentuk karya dalam bentuk karya dan/atau
sesuai dengan minat dan dan kesukaannya dalam bentuk dan/atau tindakan, serta menge- tindakan, serta mengevaluasinya
kesukaannya dalam ben-tuk karya dan/atau tindakan serta valuasinya dan mempertim-bangkan dan mempertimbangkan dampak
karya dan/atau tinda-kan mengapresiasi dan mengkritisi dampaknya bagi orang lain. dan resikonya bagi diri dan
serta mengapresiasi karya karya dan tindakan yang dihasilkan lingkungannya dengan mengguna-
dan tindakan yang kan berbagai perspektif.
dihasilkan.

14
10
Perkembangan Sub-elemen Antarfase - Gotong Royong

Sub-elemen Mulai Berkembang (MB) Sedang Berkembang (SB) Berkembang Sesuai Harapan (BSH) Sangat Berkembang (SAB)

Tanggap Peka dan mengapresiasi Peka dan mengapresiasi orang- Tanggap terhadap lingkungan sosial Tanggap terhadap lingkungan sosial
terhadap orangorang di lingkungan orang di lingkungan sekitar, sesuai dengan tuntutan peran sesuai dengan tuntutan peran
lingkungan Sosial sekitar, kemudian melaku-kan kemudian melakukan tindakan sosialnya dan menjaga keselarasan sosialnya dan menjaga keselarasan
tindakan sederhana untuk untuk menjaga keselarasan dalam dalam berelasi dengan orang lain dalam berelasi dengan orang lain.
mengungkapkannya berelasi dengan orang lain

15
10
RUBRIK PENILAIAN
PERKEMBANGAN SUB-ELEMEN ANTAR FASE MANDIRI

Berkembang sesuai
Sub elemen Belum berkembang Mulai berkembang Sangat berkembang
harapan
Mengenali kualitas dan Mengidentifikasi kemampuan, Menggambarkan pengaruh Membuat penilaian yang Mengidentifikasi kekuatan dan
minat diri serta prestasi, dan ketertarikannya kualitas dirinya terhadap realistis terhadap tantangan-tantangan yang
tantangan yang serta tantangan yang pelaksanaan dan hasil belajar; kemampuan dan akan dihadapi pada konteks
dihadapi dihadapi berdasarkan serta mengidentifikasi minat , serta prioritas pembelajaran, sosial dan
kejadian-kejadian yang kemampuan yang ingin pengembangan pekerjaan yang akan dipilihnya
dialaminya dalam kehidupan dikembangkan dengan diri berdasarkan di masa depan.
sehari-hari mempertimbangkan tantangan pengalaman belajar dan
yang dihadapinya dan umpan aktivitas lain yang
balik dari orang dewasa dilakukannya.
Percaya diri, tangguh Tetap bertahan mengerjakan Menyusun, menyesuaikan, dan Membuat rencana baru Menyesuaikan dan mulai
(resilient), dan adaptif tugas ketika dihadapkan mengujicobakan berbagai dengan mengadaptasi, menjalankan rencana dan
dengan tantangan dan strategi dan cara kerjanya dan memodifikasi strategi strategi pengembangan dirinya
berusaha menyesuaikan untuk membantu dirinya dalam yang sudah dibuat ketika dengan mempertimbangkan
strateginya ketika upaya penyelesaian tugas yang upaya sebelumnya tidak minat dan tuntutan pada
sebelumnya tidak berhasil. menantang berhasil, serta konteks belajar maupun
menjalankan kembali pekerjaan yang akan
tugasnya dengan dijalaninya di masa depan,
keyakinan baru. serta berusaha untuk
mengatasi tantangan-
tantangan yang ditemui.

16
10
PERKEMBANGAN SUB-ELEMEN ANTAR FASE BERNALAR KRITIS

Berkembang sesuai
Sub elemen Belum berkembang Mulai berkembang Sangat berkembang
harapan
Mengidentifikasi, Mengumpulkan, Mengumpulkan, Mengidentifikasi, Secara kritis mengklarifikasi serta
mengklarifikasi, dan mengklasifikasikan, mengklasifikasikan, mengklarifikasi, dan menganalisis gagasan dan
mengolah informasi membandingkan dan memilih membandingkan, dan memilih menganalisis informasi informasi yang kompleks dan
dan gagasan informasi dan gagasan dari informasi dari berbagai yang relevan serta abstrak dari berbagai sumber.
berbagai sumber. sumber, serta memperjelas memprioritaskan beberapa Memprioritaskan suatu gagasan
informasi dengan bimbingan gagasan tertentu. yang paling relevan dari hasil
orang dewasa. klarifikasi dan analisis.
Elemen menganalisis Menjelaskan alasan yang Menjelaskan alasan yang Menalar dengan berbagai Menganalisis dan mengevaluasi
dan mengevaluasi relevan dalam penyelesaian relevan dan akurat dalam argumen dalam penalaran yang digunakannya
penalaran dan masalah dan pengambilan penyelesaian masalah dan mengambil suatu simpulan dalam menemukan dan mencari
prosedurnya Keputusan pengambilan keputusan. atau keputusan. solusi serta mengambil keputusan
Merefleksi dan Menyampaikan apa yang Memberikan alasan dari hal Menjelaskan asumsi yang Menjelaskan alasan untuk
mengevaluasi sedang dipikirkan dan yang dipikirkan, serta digunakan, menyadari mendukung pemikirannya
pemikirannya sendiri menjelaskan alasan dari hal menyadari kemungkinan kecenderungan dan dan memikirkan pandangan yang
yang dipikirkan adanya bias pada konsekuensi bias pada mungkin berlawanan dengan
pemikirannya sendiri pemikirannya, serta pemikirannya dan mengubah
berusaha pemikirannya jika diperlukan.
mempertimbangkan
perspektif yang berbeda.

16
12
1
Definisi dan Bentuk
Demokrasi

Waktu : 5 JP
Bahan : modul
Peran Guru : Fasilitator / Pendamping

Persiapan

1. Guru menyiapkan bahan pembelajaran terkait “Definisi dan bentuk

demokrasi”

Referensi : https://youtu.be/pVlkLsSaQok?si=Bk8vEFf7kvtZf4xp

2. Menyiapkan alat tulis yang dibutuhkan dan menyaksikan materi melalui

link video yang tersedia.

Pelaksanaan :

1. Melakukan refleksi kelas dan perkenalan satu sama lainnya.

2. Merangsang pengetahuan dasar peserta didik terkait Definisi dan bentuk

demokrasi dan menuliskannya di buku catatan.

Tugas :

1. Setelah melakukan pelaksanaan, tugas guru adalah menjelaskan materi

yang dibacakan dan melakukan diskusi kecil (Assessment Formatif)

2. Siswa membuat resume dengan menggunakan kertas folio bergaris Minimal 1,5
Halaman

Tujuan :
Dalam awal yaitu definisi dan bentuk demokrasi (tahap pelaksanaan) diatas
memiliki tujuan sebagai pretest yang dapat dijadikan acuan guru dalam melihat
tingkat pemahaman peserta didik sebelum adanya materi yang disampaikan.

18
2
Sejarah Pemilu di
Indonesia

Waktu : 6 JP
Bahan : modul
Peran Guru : Fasilitator / Pendamping

Persiapan :

1. Guru menyiapkan bahan pembelajaran tentang sejarah pemilu di Indonesia melalui


modul

Referensi : https://youtu.be/r7rWibXu3Ts?si=BGAxm6HVJC724Vxn

https://youtu.be/qBTds6XPv04?si=oo7F3tVMzXlKOUlN

Pelaksanaan :

1. Melakukan refleksi kelas terkait pembelajaran yang kedua cukup sekilas saja.

2. Membahas bersama materi tentang pemilu di Indonesia. kemudian

lakukan diskusi- diskusi ringan apa yang sudah mereka peroleh dari

modul, sumber referensi lain dan kaitkan dengan kehidupan sehari-hari.

Tugas :

1. Setelah melakukan pelaksanaan, tugas guru adalah membantu

meluruskan per pendapat yang diuraikan oleh peserta didik (Assessment

Formatif)

2. Siswa secara individu menjawab pertanyaan yang disampaikan guru

diselembar kertas folio bergaris

3. Siswa membuat kelompok 3-4 orang, masing-masing untuk melaksanakan

pengamatan ( Observasi ) di TPS yang ditentukan kelompok ( nama TPS

dan Desanya sesuai tempat tinggal atau yang berdekatan )

4. Kelompok Dalam satu kelas tidak diperbolehkan dalam TPS yang sama

Tujuan :
Memberikan pemahaman untuk peserta didik terkait sejarah pemilu di Indonesia.
Setelah itu dilakukannya diskusi bertujuan untuk peserta didik berpikir kritis dan lebih
peka terhadap lingkungan sekitar.

19
3 Waktu
PEMILU
2024

: 11 JP
Bahan : modul
Peran Guru : Fasilitator / Pendamping

Persiapan :
• Kegiatan pada pertemuan ini yaitu mengadakan seminar tentang pemilu tahun
2024, sehingga tempat seminar, perlengkapan seminar dan narasumber sangat
diperlukan kesiapannya.
• Fokus pada kegiatan ini yaitu siswa dapat memperoleh pengetahuan dan wawasan
tentang pemilu tahun 2024 dari narasumber yang dihadirkan.
• Guru dapat mengkoordinir siswa untuk dapat menempatkan diri di lokasi seminar
dengan tertib.
• Siswa perlu menyiapkan buku dan alat tulis untuk merangkum dan menuliskan informasi
yang tersedia.

Pelaksanaan :
1. Guru dapat membimbing peserta didik untuk dapat menyiapkan buku serta alat
tulis.
2. Peserta didik dapat diarahkan menuju lokasi seminar yang telah disiapkan.
3. Peserta didik dibimbing agar tetap kondusif dalam kegiatan seminar dan dapat
diarahkan untuk dapat bertanya berkaitan dengan tema yang disampaikan.

Tugas :
1. Peserta didik memperhatikan dan memahami topik yang disampaikan (Pemilu
2024).
2. Guru menyampaikan pertanyaan terkait materi yang disampaikan ( Post Test )
3. Siswa menjawab pertanyaan yang telah disampaikan oleh guru kemudian
dikumpulkan
4. Guru mengecek daftar kelompok perkelas dengan nama TPS dan Desanya

20
5. Guru memberikan pengarahan untuk melakukan observasi di TPS yang dipilih.
Adapun yang diobservasi adalah :
a. jumlah DPT ( Daftar Pemilih Tetap)
b. Jumlah pemilih yang hadir
c. Jumlah suara sah dan tidak sah Presiden dan DPD Jateng
d. Hasil pemungutan suara masing-masing Presiden dan DPD Jateng

6. Ketika melakukan observasi di masing-masing TPS setiap


kelompok wajib mendokumentasikan :
a. Nama TPS (No TPS dan Desa)
b. DPT (Daftar Pemilih Tetap)
c. Hasil Pemungutan suara
7. Setiap kelompok wajib foto di TPS yang dipilih.

Tujuan :
Peserta didik dapat memiliki pengetahuan dan wawasan tentang pemilu tahun 2024.

21
4
Pengamatan
Pelaksanaan
Pemungutan Suara
Pemilihan
Waktu : 11 JP
Bahan : modul
Peran Guru : Fasilitator / Pendamping

Persiapan :

1. Guru memberikan waktu untuk peserta didik mempersiapkan seluruh

alat dan bahan Pengamatan pelaksanaan pemilihan umum 2024.

Referensi : T P S M a s i n g - M a s in g

2. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan

Pelaksanaan :
siswa beserta kelompoknya melakukan observasi/ pengamatan proses pemungutan
suara di TPS yang dipilih.

Tugas :
1. Guru memberikan arahan untuk melakukan pengamatan pelaksanaan Pemungutan
suara Yang dimaksud adalah Presiden dan DPD JATENG disalah satu TPS desa
masing-masing.
2. Secara berkelompok siswa melaksanakan pengamatan Pemungutan suara Presiden
dan DPD JATENG disalah satu TPS desa masing-masing .
3. Secara berkelompok peserta didik mencatat hasil pemungutan suara Presiden dan
DPD JATENG disalah satu TPS desa masing-masing.
4. Secara kelompok peesrta didik mendokumentasikan dengan beberapa foto hasil
pemungutan suara Presiden dan DPD JATENG disalah satu TPS desa masing-masing
yang telah ada dipapan pengumuman.

5. Tujuan :

pengamatan pelaksanaan pemilu 2024 di TPS desa masing-masing bertujuan untuk


mengasah pengetahuan dan pemahaman peserta didik mengenai pelaksaan pemilu di
negara kita sebagai wujud dari sebuah negara demokrasi.

22
5
Seluk Beluk Pemilu

Waktu : 6 JP
Bahan : modul
Peran Guru : Fasilitator / Pendamping

Persiapan :

1. Guru menyiapkan modul dan referensi lain yang akan digunakan untuk

pembelajaran terkait seluk beluk pemilu

Referensi : https://youtu.be/wxOZR-3b3vU?si=ZYmtQ7hSyisWFepm

2. Menyiapkan alat tulis dan media yang dibutuhkan.

Pelaksanaan :

1. Melakukan refleksi kelas terkait pembelajaran yang ketiga cukup sekilas saja.

2. Menyimak video yang ditampilkan guru mengenai seluk beluk pemilu.

Tugas :

1. Setelah melakukan pelaksanaan, tugas guru adalah menjelaskan terkait

seluk beluk pemilu dan melakukan diskusi kecil setelah selesai

pembelajaran.

2. Siswa membuat kelompok yang beranggotakan 3 - 4 siswa, kemudian

masing-masing kelompok membuat video power point (pengertian

pemilu, arti penting hak suara dan syarat-syarat menyalurkan hak suara

dalam pemilu.) Minimal 7 Slide dengan Cover.

Tujuan :

Tujuan dalam aktivitas ini adalah memahami informasi seluk beluk pemilu di
Indonesia melalui studi literatur dan pengamatan

23
6
Permasalahan dalam
pemilihan umum 2024 di
Indonesia

Waktu : 5 JP
Bahan : modul
Peran Guru : Fasilitator / Pendamping

Persiapan :

1. Guru menyiapkan modul terkait Permasalahan dalam pemilihan umum di

Indonesia.

Referensi : https://www.youtube.com/watch?v=cf8uiFgMc7M

https://www.youtube.com/watch?v=fTqH2-tiMfE

chromeextension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/https://jdih.kpu.go.id

/dataprovinsi/sulut/data_monografi/Artikel%20Hukum_Steidy%20Rundenga

n.pdf

2. Menyiapkan alat tulis dan media yang dibutuhkan

Pelaksanaan :

1. Melakukan refleksi kelas terkait pembelajaran Modul lima cukup sekilas

saja.

2. Menyaksikan bersama terkait materi yang sudah diberikan oleh guru

terkait permasalahan dalam pemilihan umum di Indonesia dan lakukan

diskusi bersama peserta didik.

Tugas :

1. Carilah informasi dari berbagai referensi baik dari buku maupun internet

mengenai permasalahan yang dihadapi dalam pemilihan umum.

2. Siswa menyimak video mengenai pemilihan umum yang ditayangkan oleh guru

3. Siswa mencari permasalahan-permasalahan yang ada dalam pemilu 2024

24
4. Fokus Permasalahan meliputi :

a. Sosialisasi Pemilu 2024

b. Masa kampanye

c. Pencalonan (Presiden dan DPD JATENG)

5. Resumelah hasil pencarian permasalahan dalam pemilu 2024 beserta

solusinya ditulis menggunakan kertas folio bergaris (min 1,5 halaman).

Tujuan :

Dalam aktivitas ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan-permasalahan


dalam pemilihan umum melalui studi literatur dan pengamatan

25
7
Pengenalan Teknis Dan
Pebuatan Infografis

Waktu : 11 JP
Bahan : modul
Peran Guru : Fasilitator / Pendamping

Persiapan :

1. Guru memberikan waktu untuk peserta didik mempersiapkan diri.

2. Mendengarkan penjelasan tentang materi pengarahan pembuatan

infografis.

3. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan

Pelaksanaan :
1. Mengajarkan peserta didik memulai untuk pembuatan infografis

yang baik .

2. Referensi :
https://youtu.be/OHr_o9bPxgU?si=QBTlY_aRbqdf939m

Tugas :

1. Guru memberikan arahan untuk membuat infografis yang baik.

2. Siswa secara mandiri berlatih membuat infografis menggunakan aplikasi

(canva).

Tujuan :

Dalam aktivitas ini merupakan lanjutan dari aktivitas sebelumnya.

26
8
Partisipasi Pemungutan
Suara

Waktu : 11 JP
Bahan : modul
Peran Guru : Fasilitator / Pendamping

Persiapan :
1. Guru menyiapkan materi partisipasi dalam proses pemungutan suara.

2. Menyiapkan alat tulis dan buku.

3. Menyiapkan HP atau laptop.

Pelaksanaan :
Melakukan diskusi terkait hasil observasi yang sudah dilakukan (DPT, Jumlah
pemilih hadir).

Tugas :
1. Siswa secara mandiri membuat infografis sederhana berdasarkan hasil
obserrvasi yang dtelah dilakukan (DPT, Jumlah Pemilih hadir).
2. Siswa mempresentasikan hasil observasi (DPT, Jumlah pemilih hadir).

27
9
Monitoring Pembuatan
Infografis Hasil Pemungutan
Suara

Waktu : 16 JP
Bahan : modul
Peran Guru : Fasilitator / Pendamping
Persiapan :

1. Guru memberikan waktu untuk peserta didik mempersiapkan seluruh anggota

kelompok terkait pembuatan infografis Pengamatan Hasil pemungutan suara

Presiden dan DPD JATENG.

2. Mengecek kesiapan setiap kelompok terkait pembuatan infografis

Pengamatan Pengamatan Hasil pemungutan suara Presiden dan DPD JATENG.

3. Referensi : https://youtu.be/OHr_o9bPxgU?si=QBTlY_aRbqdf939m

Pelaksanaan :

1. Melakukan refleksi kelas terkait pembelajaran.

2. Mempersiapkan infografis yang sudah di buat secara kelompok

3. Memberikan informasi dan teknis terkait pembuatan infografis Pengamatan

Pengamatan Hasil pemungutan suara Presiden dan DPD JATENG yang akan

dilakukan pada pertemuan berikutnya

3. Tanya jawab dengan seluruh siswa dan anggota kelompok terkait kesulitan

dan hambatan yang ditemui sebelum melakukan presentasi.

4. Mengajarkan peserta didik bagaimana menyiapkan kekompakan dalam

kelompok untuk persiapan presentasi .

Tugas :

1. Siswa membuat infografis Pengamatan Pengamatan Hasil pemungutan suara

Presiden dan DPD JATENG bersama kelompok seperti yang sudah dibuat pada

pertemuan sebelumnya.

2. Siswa bekerjasama secara kelompok untuk menghasilkan infografis Pengamatan

28
Pengamatan Hasil pemungutan suara Presiden dan DPD JATENG.

3. Siswa mempresentasikan infografis Pengamatan Pengamatan Hasil

pemungutan suara Presiden dan DPD JATENG secara berkelompok sesuai

jadwal yang ditentukan sebagai hasil akhir projek ke- 2 di kelas XI.

Tujuan :

1. Membentuk rasa tanggung jawab peserta didik dan menjadikan peserta didik
menjadi warga negara yang baik.

2. Siswa mengetahui tujuan diselenggarakannya pemilihan umum di Indonesia.

3. Siswa memperoleh pengalaman dan pengetahuan mengenai pemilihan umum

4. Sebagai tolak ukur keberhasilan sekolah dalam meciptakan budaya Profil Pelajar
Pancasila bagi peserta didik melalui Suara Demokrasi.

29
10
Gelar Karya
(Presentasi infografis Hasil
Pengamatan)

Waktu : 10 JP
Bahan : Kertas, Alat tulis, Komputer, Internet
Peran Guru : Fasilitator / Pendamping

Persiapan :
1. Guru memberikan waktu untuk peserta didik mempersiapkan presentasi
infografis Pengamatan Hasil pemungutan suara Presiden dan DPD
JATENG yang sudah dibuat secara berkelompok.
2. Guru menanyakan kesiapan siswa untuk kegiatan presentasi

3. Siswa secara berkelompok menyiapkan diri untuk mempresentasikan


infografis Tentang Pengamatan Hasil pemungutan suara Presiden dan
DPD JATENG.

Pelaksanaan :
1. Mempersiapkan presentasi yang sudah dibuat oleh masing- masing
kelompok.
2. Mempresentasikan infografis tentang Pengamatan Hasil pemungutan suara
Presiden dan DPD JATENG secara bergantian sesuai alokasi waktu yang
disediakan.

Tugas :
1. Pihak sarana dan prasarana mempersiapkan ruang kelas masing-
masing, agar memudahkan peserta didik untuk mempresentasikan
infografis tentang Pengamatan Hasil pemungutan suara Presiden dan DPD
JATENG.

2. Guru menyiapkan lembar penilaian presentasi.

3. Siswa mempresentasikan infografis tentang pengamatan Hasil pemungutan


suara pemilihan Presiden dan DPD JATENG secara berkelompok sesuai
jadwal yang ditentukan sebagai hasil akhir projek ke- 2 di kelas XI.

30
Tujuan :
1. Membentuk rasa tanggung jawab peserta didik dan menjadikan peserta didik menjadi
warga negara yang baik.
2. Siswa mengetahui tujuan diselenggarakannya pemilihan umum di Indonesia.
3. Siswa memperoleh pengalaman dan pengetahuan mengenai pemilihan umum
4. Sebagai tolak ukur keberhasilan sekolah dalam meciptakan budaya Profil Pelajar
Pancasila bagi peserta didik melalui Suara Demokrasi.

31
Assesment Projek

Assessment Formatif :
Dapat digunakan sebagai bahan evaluasi untuk guru yang
diimplementasikan dari setiap aktivitas yang ada, yang berfungsi untuk
memudahkan dalam pencapaian peserta didik dan guru. Asesmen dijadikan
acuan guru dapat mengambil keputusan terkait peserta didik dalam hal
pemahaman pembelajaran. Dalam aktivitas yang digunakan mencakup
dalam assessment formatif ini yaitu, poster, Resume, infografis manual ,refleksi
dan tes tertulis.

Assessment Sumatif :

Dapat digunakan sebagai bahan evaluasi untuk guru yang diimplementasikan di akhir
proses aktivitas yang telah dilakukan peserta didik, yang berfungsi untuk
memudahkan dalam pencapaian peserta didik dan guru. Asesmen dijadikan acuan
guru dapat mengambil keputusan terkait peserta didik dalam hal pemahaman
pembelajaran. Dalam aktivitas yang digunakan mencakup dalam assessment sumatif
ini yaitu diskusi kelas, presentasi Hasil Pengamatan.

32
RENCANA PROGRAM
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DAN
BUDAYA KERJA
(SUARA DEMOKRASI KELAS XI)

2 FEBRUARI 2023
MINGGU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU
27 28 29 30 1 2 3

4 5 6 7 8 9 10

11 12 13 14 15 16 17

Modul Modul 3 Modul Modul Modul


1&2 4 5 6
18 19 20 21 22 23 24

Modul Modul Modul Modul Modul


7 8 9 9&10 10

25 26 27 28 29 1 2

33
Tahapan dalam projek ini yaitu modul :
1. Definisi dan Bentuk Demokrasi = 5 jp

2. Sejarah Pemilu = 6 jp
3. Pemilu 2024 = 11 jp
4. Pengamatan Pelaksanaan Pemungutan Suara ( Presiden Dan DPD JATENG ) = 11 jp

5. Seluk Beluk Pemilu = 6 jp


6. Permasalahan-permasalahan Pemilu 2024 di Indonesia = 5 jp

7. Pengenalan Teknis dan Pembuatan Infografis = 11 jp


8. Partisipasi Pemungutan Suara = 11 jp
9. Monitoring Pembuatan Infografis Pelaksanaan Pemungutan Suara Pemilihan Presiden dan
DPD JATENG = 16
10. Presentasi infografis Hasil Pengamatan Pelaksanaan Pemungutan Suara Pemilihan
Presiden dan DPD JATENG. = 11 jp

34
RUBRIK PENILAIAN TAHAPAN 1 2, DAN 4
Resume atau ringkasan yang disajikan oleh siswa harus memenuhi
beberapa kriteria yakni,
No Aspek yang di nilai Skor dan Kriteria
4 3 2 1
1 Relevan dengan topik Sangat Sesuai Kurang Tidak
yang dipaparkan sesuai Sesuai sesuai
2 Berisi point-point
penting yang berkaitan
dengan topik bahasan
3 Tampilan dan
sistematika resume
sesuai dengan KBBI
Keterangan: Skor 4 = Sangat Berkembang; Skor 3 = Berkembang Sesuai;
Harapan Skor 2 = Mulai Berkembang; Skor 1 = Belum Berkembang

RUBRIK PENILAIAN TAHAPAN 6, 7, 8, 9 DAN 10


Presentasi hasil powerpoint, diskusi dan infografis yang disajikan oleh
siswa harus memenuhi beberapa kriteria yakni:

No Aspek yang di nilai Skor dan Kriteria


4 3 2 1
1 Teknik presentasi Sangat Sesuai Kurang Tidak
(gestur,mimik muka sesuai Sesuai sesuai
dan bahasa tubuh)
2 Kerjasama antar
anggota
kelompok dalam
presentasi
3 Tata urutan dan
sistematika presentasi
4 Penguasaan materi
5 Penguasaan
kelas/audience
6 Kemampuan
menjawab pertanyaan
dari kelompok lain
Keterangan: Skor 4 = Sangat Berkembang; Skor 3 = Berkembang Sesuai;
Harapan Skor 2 = Mulai Berkembang; Skor 1 = Belum Berkembang

35
RUBRIK PENILAIAN POWER POINT DAN INFOGRAFIS
Power poin dan Infografis yang disajikan oleh siswa harus
memenuhi beberapa kriteria yakni :
No Aspek yang di nilai Skor dan Kriteria
4 3 2 1
1 Relevan dengan topik Sangat Sesuai Kurang Tidak
yang dipaparkan sesuai Sesuai sesuai
2 Berisi point-point
penting yang berkaitan
dengan topik bahasan
3 Desain dan
sistematika

Keterangan: Skor 4 = Sangat Berkembang; Skor 3 = Berkembang Sesuai Harapan


Skor 2 = Mulai Berkembang; Skor 1 = Belum Berkembang

36
LEMBAR REFLEKSI
MODUL 3
PEMILU 2023

Nama : …………………………………………………………………..
No. Absen : …………………………………………………………………..
Kelas : …………………………………………………………………..

No Pertanyaan Jawaban
1 TERLAMPIR

37
REFLEKSI PENUTUP PESERTA DIDIK

NAMA : …………………………
KELAS : …………………………

1. Pengetahuan apa saja tentang suara demokrasi yang sudah saya


kuasai sekarang?

...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
2. Apakah Pemahaman saya tentang suara demokrasi sudah cukup?
....................................................................................................
....................................................................................................
....................................................................................................
3. Bagaimana saya akan mengembangkan diri lebih lanjut?
....................................................................................................
....................................................................................................
....................................................................................................

38
REFLEKSI PENUTUP GURU

NAMA : ……………………………………..

Secara umum, bagaimana persiapan saya selama


1 2 3 4 5
mendampingi siswa melakukan projek ini?
Catatan :

Bagaimana komunikasi saya dengan siswa selama


1 2 3 4 5
projek ini?
Catatan :

Bagaimana kemampuan saya dalam mengajukan


1 2 3 4 5
pertanyaan pemantik?
Catatan :

Bagaimana kemampuan saya saat memoderasi


1 2 3 4 5
diskusi?
Catatan :

Sejauh mana saya telah memberikan ruang


1 2 3 4 5
eksplorasi bagi siswa?
Catatan :

Apa yang dapat saya perbaiki untuk projek berikutnya?

Apa saja hal yang membanggakan diri saya selama projek ini?

39
MODUL 1
DEFINISI DAN BENTUK DEMOKRASI

Pengertian Demokrasi
Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu “Demos” dan “Kratos”. Demos bermakna
rakyat atau khalayak, sementara Kratos bermakna pemerintahaan. Demokrasi sebagai
sistem pemerintahan yang mengijinkan dan memberikan hak, kebebasan kepada
warga negaranya untuk berpendapat serta turut serta dalam pengambilan keputusan
di pemerintahan. C.F. Strong, demokrasi adalah sistem pemerintahan di mana
mayoritas rakyat berusia dewasa turut serta dalam politik atas dasar sistem
perwakilan, yang kemudian menjamin pemerintahan mempertanggungjawabkan
setiap tindakan dan keputusannya. Prinsip demokrasi adalah kebebasan, karena
hanya melalui kebebasanlah setiap warga negara bisa saling berbagi kekuasaan di
dalam negaranya.

A. CIRI –CIRI DEMOKRASI


1. Memiliki Perwakilan Rakyat
Indonesia memiliki lembaga legislatif bernama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
yang telah dipilih melalui pemilihan umum. Sehingga urusan negara, kekuasaan
dan kedaulatan rakyat kemudian diwakilkan melalui anggota DPR ini.
2. Keputusan Berlandaskan Aspirasi dan Kepentingan Warga Negara
Seluruh Keputusan yang ditetapkan oleh Pemerintah berlandaskan kepada aspirasi
dan kepentingan warga negaranya, dan bukan semata-mata kepentingan pribadi
atau kelompok belaka. Hal ini sekaligus mencegah praktek korupsi yang merajalela.
3. Menerapkan Ciri Konstitusional
Hal ini berkaitan dengan kehendak, kepentingan atau kekuasaan rakyat. Dimana
hal tersebut juga tercantum dalam penetapan hukum atau undang-undang. Hukum
yang tercipta pun harus diterapkan dengan seadil-adilnya.
4. Menyelenggarakan Pemilihan Umum
Pesta rakyat harus digelar secara berkala hingga kemudian terpilih perwakilan atau
pemimpin untuk menjalankan roda pemerintahan.

40
5. Terdapat Sistem Kepartaian
Partai adalah sarana atau media untuk melaksanakan sistem demokrasi. Dengan
adanya partai, rakyat juga dapat dipilih sebagai wakil rakyat yang berfungsi
menjadi penerus aspirasi.

Tujuannya tentu saja agar pemerintah dapat mewujudkan keinginan rakyat. Sekaligus
wakil rakyat dapat mengontrol kerja pemerintahan. Jika terjadi penyimpangan, wakil
rakyat kemudian dapat mengambil tindakan hukum.

Macam-Macam Demokrasi
Kekuasaan tertinggi negara demokrasi dimiliki oleh rakyat, entah dari mana rakyat
tersebut berasal dan latar belakangnya. Semua warga negara dianggap sama tanpa
melihat latar belakang dan asal rakyat tersebut. Sehingga, dalam suatu negara
demokrasi semua warga negara dianggap memiliki kesetaraan. Berikut ini macam-
macam demokrasi yang perlu kamu ketahui:
1. Demokrasi Parlementer
Demokrasi Parlementer adalah demokrasi yang memberi lebih banyak kekuatan
kepada legislatif atau disebut juga dengan demokrasi parlementer. Pihak eksekutif
memperoleh hak kekuasaan atas demokrasinya hanya dari legislatif, yaitu
parlemen. Kepala negaranya juga berbeda dari kepala pemerintahan, dan keduanya
memiliki tingkat kekuasaan yang berbeda-beda. Namun, dalam kebanyakan kasus,
presiden adalah raja yang lemah (Inggris) atau pemimpin resmi (India).
2. Demokrasi Langsung
Demokrasi langsung atau demokrasi murni merupakan jenis demokrasi dimana
rakyatlah yang memiliki kekuasaan secara langsung tanpa perwakilan, perantara
atau majelis parlemen. Demokrasi ini membutuhkan partisipasi luas dalam politik.
Jika pemerintah harus mengesahkan undang- undang atau kebijakan tertentu,
peraturan tersebut kemudian akan ditentukan oleh rakyat. Mereka memberikan
suara pada suatu masalah dan menentukan nasib negaranya sendiri.
3. Demokrasi Tidak Langsung
Demokrasi tidak langsung adalah ketika rakyat dapat memilih siapa yang akan

40
mewakili suara mereka di parlemen. Demokrasi ini merupakan bentuk demokrasi
paling umum di seluruh dunia. Penekanannya terletak pada perlindungan hak-hak
tidak hanya pada mayoritas rakyat di negara bagian, tapi juga minoritas. Dengan
memilih perwakilan yang lebih berkualitas, minoritas kemudian akan dapat
menyuarakan keluhannya dengan cara yang lebih efisien.
4. Demokrasi Pancasila
Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi yang saat ini berlaku di Tanah Air
Indonesia. Demokrasi yang bersumber pada nilai-nilai sosial budaya bangsa serta
berasaskan musyawarah mufakat dengan memprioritaskan kepentingan seluruh
masyarakat atau warga Negara seperti yang tercantum pada kelima sila Pancasila.
Seperti yang kita ketahui, Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia
yang memiliki makna kristalisasi berbagai pengalaman hidup bangsa Indonesia yang
telah membentuk sikap, watak, perilaku, tata nilai, pandangan fisafat, moral, serta
etika yang telah melahirkannya.
5. Demokrasi Presidensial
Di bawah sistem demokrasi presidensial, presiden dipilih secara langsung oleh warga
negara. Presiden dan cabang eksekutif pemerintah kemudian tidak bertanggung
jawab kepada legislatif, tetapi, tidak dapat membubarkan legislatif secara
sepenuhnya. Dalam demokrasi presidensial, kepala negara adalah kepala
pemerintahan. Negara-negara seperti Amerika Serikat, Argentina, dan Sudan telah
menggunakan jenis demokrasi ini. Pada buku yang berjudul Sistem Presidensial
6. Demokrasi liberal
Demokrasi liberal dalam demokrasi yang menggunakan sistem politik dengan paham
memberikan kebebasan individu. Demokrasi liberal juga dapat dikatakan sebagai
demokrasi yang mengutamakan memberikan perlindungan hak individu dari kuasa
pemerintah dengan catatan sesuai hukum konstitusional. Oleh sebab itu, dalam
demokrasi liberal, setiap dalam mengambil sebuah keputusan akan diambil melalui
keputusan mayoritas. Hal ini dilakukan agar setiap kebijakan yang telah dibuat tidak
melanggar hak-hak dari setiap individu
Referensi: https://www.youtube.com/watch?v=74IftoqPoG

41
MODUL 2
SEJARAH PEMILU

Pemilihan Umum (Pemilu) adalah proses demokratis untuk memilih wakil rakyat atau pejabat
pemerintahan secara langsung oleh warga negara suatu negara. Pemilu merupakan
mekanisme penting dalam sistem demokrasi modern yang memungkinkan rakyat untuk
berpartisipasi dalam menentukan pemimpin dan kebijakan negara.
Tujuan dari pemilihan umum adalah menciptakan sistem pemerintahan yang berdasarkan
pada kehendak rakyat, menjaga prinsip-prinsip demokrasi, mendorong partisipasi politik
warga negara, dan memastikan bahwa pemimpin yang terpilih mewakili kepentingan dan
aspirasi masyarakat secara luas. Pemilu yang adil, bebas, dan transparan sangat penting
dalam menjaga integritas demokrasi suatu negara.
Sejarah Pemilu di Indonesia
Sejarah Pemilu di Indonesia telah mengalami berbagai perubahan dan evolusi sejak masa
kolonial hingga era modern. Berikut adalah gambaran singkat mengenai sejarah pemilu di
Indonesia:
1. Pemilu Kolonial (1905-1942)
Pemilu di Indonesia dimulai pada masa penjajahan kolonial Belanda. Pemilu pertama
diadakan pada tahun 1905, di mana sejumlah perwakilan pribumi dipilih untuk duduk di
Volksraad (Dewan Rakyat), badan legislatif yang didominasi oleh Belanda. Namun,
Volksraad memiliki kekuasaan terbatas dan peran pribumi dalam proses pemilihan sangat
terbatas.
2. Periode Kemerdekaan (1945-1959)
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Pemilu pertama di
Indonesia diadakan pada tahun 1955. Pemilu tersebut adalah Pemilu Konstituante, yang
bertujuan untuk memilih anggota badan legislatif yang akan menyusun konstitusi negara.
Partai-partai politik yang beragam ikut serta dalam pemilu ini, termasuk Partai Nasional
Indonesia (PNI), Partai Komunis Indonesia (PKI), dan Partai Masyumi.
3. Demokrasi Terpimpin (1959-1965)
Pemilu pada periode ini berlangsung dalam suasana politik yang tidak demokratis karena
adanya sistem Demokrasi Terpimpin yang diterapkan oleh Presiden Soekarno. Partai-

42
partai politik diberangus dan digantikan oleh satu partai tunggal, yakni Partai Nasional
Indonesia (PNI) yang berkuasa.
4. Orde Baru (1966-1998)
Setelah G30S/PKI dan jatuhnya Soekarno, Soeharto menjadi presiden dan memimpin era
Orde Baru. Pemilu diatur oleh UU No. 5 Tahun 1975 dan UU No. 2 Tahun 1985 yang
menetapkan sistem Dwifungsi ABRI, di mana Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
(ABRI) berperan dalam politik dan sosial kemasyarakatan. Partai Golkar, sebagai partai
penguasa, mendominasi pemilu pada periode ini.
5. Reformasi (1998-sekarang)
Pada tahun 1998, Indonesia mengalami reformasi politik yang menggulingkan rezim
Soeharto. Perubahan politik ini membuka jalan bagi perubahan sistem politik dan proses
pemilu. Pada tahun 1999, pemilu legislatif dan presiden diadakan kembali dengan partai-
partai politik yang lebih bebas dan pluralis.

Pemilu di Indonesia dilaksanakan untuk memilih wakil rakyat atau pejabat


pemerintahan secara langsung oleh warga negara Indonesia. Pemilu di Indonesia telah
dilaksanakan sebanyak 12 kali sejak tahun 1955 hingga saat ini. Pemilu merupakan
mekanisme penting dalam sistem demokrasi modern yang memungkinkan rakyat untuk
berpartisipasi dalam menentukan pemimpin dan kebijakan negara.

43
MODUL 5
SELUK BELUK PEMILU

Pada 9 Juni 2022, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menerbitkan Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2022 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan
Pemilihan Umum. Tahapan pertama akan dimulai pada tanggal 14 Juni 2022. Tahapan
terpenting yaitu pemungutan suara dilakukan pada tanggal 14 Februari 2024 dan 26 Juni
2024 untuk pemilihan Presiden/Wakil Presiden putaran kedua jika ada. Seluruh tahapan
akan berakhir pada 20 Oktober 2024 dengan pengucapan sumpah/janji pemenang Pemilu.

Keseluruhan terdapat 11 tahapan penyelenggaraan Pemilu 2024, yaitu: perencanaan


program dan anggaran serta penyusunan peraturan pelaksanaan penyelenggaraan Pemilu;
pemutakhiran data Pemilih dan penyusunan daftar Pemilih; pendaftaran dan verifikasi
Peserta Pemilu; penetapan Peserta Pemilu; penetapan jumlah kursi dan penetapan daerah
pemilihan; pencalonan Presiden dan Wakil Presiden serta anggota DPR, DPD, DPRD provinsi,
dan DPRD kabupaten/kota; masa kampanye Pemilu; Masa Tenang; pemungutan dan
penghitungan suara; penetapan hasil Pemilu; dan pengucapan sumpah/janji Presiden dan
Wakil Presiden serta anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.

44
MODUL 6
PERMASALAHAN PEMILU DI INDONESIA
PESTA Demokrasi di Indonesia untuk Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta
Legislatif mulai dari Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
pusat, propinsi hingga kabupaten/kota akan segera dilaksanakan, tepatnya pada Rabu 14
Februari 2024 mendatang. Pemilu serentak ini akan menjadi ujian yang sesungguhnya bagi
bangsa Indonesia dalam menjalankan demokrasi. Seperti pada pemilu - pemilu sebelumnya,
tentu banyak hambatan, ancaman dan tantangan yang akan dihadapi. Tidak hanya oleh
pemerintah, penyelenggara, tapi juga rakyat Indonesia secara luas.
Sejak dilaunching tahapan Pemilu oleh KPU pada 14 Juni 2022 lalu, dinamika perpolitikan di
Indonesia, mulai dinamis. Terutama sejak sejumlah Parpol dan gabungan Parpol mulai
menjalin komunikasi-komunikasi politik untuk saling membangun koalisi. Demikian pula saat
masuk tahapan pencermatan data pemilih dan kini pencalegkan. Dinamika terus berubah
dan berkembang.
Terlepas dari itu, dipastikan akan ada banyak hambatan, ancaman dan tantangan
yang dihadapi oleh pemerintah, para penyelenggara Pemilu dan seluruh rakyat Indonesia
dalam upaya untuk mewujudkan Pemilu berkualitas di Tahun 2024 mendatang. Selain
tentunya masalah teknis persiapan Pemilu, masalah partisipasi pemilih, masalah
transparansi, dan tata kelola pemilu yang akuntabel dan masa kampanye. Masih ada
hambatan, ancaman dan tantangan lain diluar itu. Salah satunya tentu soal praktek money
politik.
Seperti pada Pemilu 2019 lalu, praktek-praktek politik uang, kemungkinan masih akan
mendominasi di Pemilu 2024. Hal ini didukung sikap masyarakat / pemilih di Indonesia yang
cenderung prakmatis. Para politikus utamanya para caleg dan tim suksesnya masih akan
melakukan segala cara untuk mendapatkan simpati pemilih. Dimungkinkan segala cara akan
mereka lakukan untuk mendapatkan suara sebanyak-banyaknya. Halal atau tidak,
melanggar atau tidak, mereka tidak memikirkannya. Terpenting bagaimana caranya agar
mereka bisa menang dan terpilih. Praktek Money Politik kemungkinan akan lebih terpampang
nyata tidak seperti Pemilu sebelumnya yang lebih banyak dilakukan saat menjelang hari
pemungutan suara atau yang populer disebut "Serangan Fajar". Pada Pemilu 2024, "transaksi

45
suara" dengan para pemilih kemungkinan akan terjadi secara fulgar. Bahkan kemungkinan,
transaksi akan dilakukan tidak dengan "person to person", tapi dengan
kelompok/gabungan masyarakat. Bisa jadi dilakukan oleh Caleg/Tim Sukses dengan
perwakilan masyarakat yang mengatasnamakan RT/RW, Kampung/Dusun atau bahkan desa.
Bisa juga dengan kelompok-kelompok masyarakat/kelompok keagamaan / organisasi
pemuda yang lain. Dan kemungkian tidak lagi bicara nilai Rp 20 ribu hingga Rp 100 ribu
saja, tapi sudah jutaan untuk satu kelompok masyarakat tersebut.
Hal kedua bentuk hambatan, ancaman dan tantangan yang akan dihadapi adalah
politik identitas. Untuk diketaui, politik identitas adalah sebuah alat politik suatu kelompok
seperti etnis, suku, budaya, agama atau yang lainnya untuk tujuan tertentu, misalnya
sebagai bentuk perlawanan atau sebagai alat untuk menunjukan jati diri suatu kelompok
tersebut. Dalam hal ini, identitas dipolitisasi melalui interpretasi secara ekstrim, yang
bertujuan untuk mendapat dukungan dari orang-orang yang merasa 'sama', baik secara ras,
etnisitas, agama, maupun elemen perekat lainnya (wikipedia).Â
Bawaslu selaku Pengawas Pemilu yang misinya diantaranya meningkatkan kualitas
pencegahan dan pengawasan pemilu yang inovatif serta kepeloporan masyarakat dalam
pengawasan partisipatif. Kemudian meningkatkan kualitas penindakan pelanggaran dan
penyelesaian sengketa proses pemilu yang progresif, cepat dan sederhana. Memperkuat
sistem teknologi informasi untuk mendukung kinerja pengawasan, penindakan serta
penyelesaian sengketa pemilu terintegrasi, efektif, transparan dan aksesibel, tentu yang
paling akan bekerja keras untuk menghadapi berbagai hambatan, ancaman dan tantangan
tersebut. Pada Pemilu 2019, Bawaslu telah melaounching Desa Anti Money Politik dan
program lain di sejumlah daerah. Di Kabupaten Magelang misalnya, salah satunya di Dusun
Pandeyan, Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan dan Desa/Kecamtan Sawangan telah
ditetapkan sebagai desa anti politik uang. Kini total Bawaslu Kabupaten Magelang sudah
membentuk 23 Desa Anti Politik Uang dan Desa Pengawasan.
Tidak hanya itu, Bawaslu Kabupaten Magelang juga telah berhasil menggelar Sekolah
Kader Pengawas Partisipatif (SKPP). Total kini telah memiliki puluhan kader pengawas
partisipatif diwilayah ini. Selain itu, Bawaslu Kabupaten Magelang juga telah membuat Saka
Adyasta Pemilu, yang melibatkan anak-anak Pramuka. Total sudah ada dua sekolah yang

46
diajak bergabung. Yakni SMA Kota Mungkid dan SMK Wali Songo Kajoran. Apa yang
dilakukan Bawaslu Kabupaten Magelang ini, patut diapresiasi sebagai salah satu upaya untuk
menekan atau meminimalisir praktek money poltik, politik identitas, kampanye hitam mau
pun bentuk-bentuk kecurangan dalam Pemilu. Kontribusi kita sebagai bagian dari rakyat
Indonesia, adalah ikut dan mendukung upaya yang telah dilakukan oleh Bawaslu Kabupaten
Magelang tersebut. Meski sulit, tapi minimal akan mengurangi bentuk-bentuk kecurangan
yang dapat menciderai proses demokrasi tersebut
Referensi : https://www.youtube.com/watch?v=2rftO05qRns

TUJUAN PEMILU
Tujuan pemilu adalah membentuk pemerintahan baru dan perwakilan rakyat yang benar
benar bekerja untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Menurut UUD 1945, tujuan pemilu
dilaksanakan untuk memilih:
- presiden dan wakil presiden,
- anggota DPR
- anggota DPD
- gubernur dan wakil gubernur
- anggota DPRD provinsi
- bupati dan wakil bupati/walikota dan wakil walikota, dan
- anggota DPRD kabupaten/kota

Menurut KPU, tujuan pemilu di Indonesia antara lain adalah:


❖ sebagai sarana perwakilan politik dimana rakyat dapat memilih wakil-wakilnya untuk
menyuarakan aspirasi dan kepentingannya.
❖ Pemilu sebagai sarana suksesi kepemimpinan secara konstitusional.
Referensi : mailto:https://youtu.be/2urKfHeFB7U?si=27jkgsqhYrKHKcHB
❖ Pemilu sebagai sarana pemimpin politik memperoleh legitimasi.
❖ Pemilu sebagai sarana partisipasi masyarakat

Menurut Parulian Donald dalam bukunya Menggugat Pemilu, hakikat dan tujuan
pemilu di antaranya adalah:

47
➢ Menyusun Lembaga Permusyawaratan/Perwakilan Rakyat untukmewujudkan susunan
tata kehidupan yang dijiwai semangat Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
➢ Memilih wakil-wakil rakyat oleh rakyat yang membawakan isi hati nurani rakyat dalam
melanjutkan perjuangan mempertahankan dan mengembangkan kemerdekaan guna
memenuhi dan mengemban amanat penderitaan rakyat.
➢ Tidak sekadar memilih wakil-wakil rakyat untuk duduk dalam lembaga
permusyawaratan/perwakilan rakyat.
➢ Pemilihan Umum adalah suatu alat yang penggunaanya tidak boleh merussak sendi-sendi
demokrasi, tetapi menjamin suksesnya perjuangan Orde Baru, yaitu tetap tegaknya
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
➢ Tidak untuk menyusun negara baru dengan falsafah negara baru.
➢ Menjamin kesinambungan pembangunan nasioal.

Menurut Prihatmoko, pemilu dalam pelaksanaanya memiliki tiga tujuan yakni:


❖ Sebagai mekanisme untuk menyeleksi para pemimpinpemerintahan dan alternatif
kebijakan umum (public policy).
❖ Pemilu sebagai pemindahan konflik kepentingan darimasyarakat kepada badan badan
perwakilan rakyat melaluiwakil wakil yang terpilihatau partai yang memenangkan kursi
❖ Pemilu sebagai sarana memobilisasi, menggerakan ataumenggalang dukungan rakyat
terhadap Negara danpemerintahan dengan jalan ikut serta dalam proses politik.

48
CONTOH INFOGRAFIS

49
CONTOH INFOGRAFIS DPT DAN JUMLAH PEMILIH HADIR

49
50

Anda mungkin juga menyukai