Anda di halaman 1dari 64

DASAR-DASAR MODEL FISIK

Prepared by: SURIPIN. A.R.


Pemodelan dan Simulasi
Sistem : Teori, Aplikasi dan
Contoh Program dalam
Bahasa C
Pengarang : BAMBANG
SRIDADI, Ir., MSc.
Penerbit : INFORMATIKA,
Bandung, 2009.

Prepared by: SURIPIN. A.R.


Model Identification and Experimental
Planning

Prepared by: SURIPIN. A.R.


PEMODELAN- SIMULASI

• Pemodelan adalah suatu cara untuk


mempelajari sistem dan model itu sendiri
dan juga bermacam-macam perbedaan
perilakunya.
• Simulasi adalah proses yang diperlukan
untuk operasionalisasi model, atau
penanganan model untuk meniru tingkah-
laku sistem yang sesungguhnya.

Prepared by: SURIPIN. A.R.


OPTIMASI
• Optimasi merupakan suatu proses untuk
mencari kondisi yang optimum, dalam arti
paling menguntungkan. Optimasi bisa berupa
maksimasi atau minimasi.
o Jika berkaitan dengan masalah keuntungan, maka
keadaan optimum adalah keadaan yang
memberikan keuntungan maksimum (maksimasi).
o Jika berkaitan dengan masalah pengeluaran/
pengorbanan, maka keadaan optimum adalah
keadaan yang memberikan pengeluaran/
pengorbanan minimum (minimasi).

Prepared by: SURIPIN. A.R.


Model?
• Model adalah pola (contoh, acuan,
WHAT? ragam) dari sesuatu yang akan
dibuat atau dihasilkan
(Departemen P dan K, 1984:75).
• Model adalah abstraksi dari sistem
sebenarnya, dalam gambaran
yang lebih sederhana serta
mempunyai tingkat prosentase
yang bersifat menyeluruh, atau
• Model adalah abstraksi dari realitas
dengan hanya memusatkan
perhatian pada beberapa sifat dari
kehidupan sebenarnya (Simamarta,
1983: ix – xii).
Prepared by: SURIPIN. A.R.
Model?
• model diperlukan bilamana
WHY? percobaan dengan sistem nyata
menjadi terhalang karena mahal,
berbahaya ataupun merupakan
sesuatu yang tidak mungkin
untuk dilakukan.
• lingkungan nyata terlalu rumit
sehingga sekedar untuk
memahaminya ataupun untuk
mengkomunikasikan dengan
orang lain diperlukan sebuah
model yang representatif.

Prepared by: SURIPIN. A.R.


Model?
Professional model-makers often create models for
THE USE OF MODELS

many professions:
• Engineers who require scale models to test the likely
performance of a particular design at an early stage of
development without incurring the full expense of a full-
sized prototype.
• Architects who require architectural models to evaluate
and sell the look of a new construction before it is built.
• Filmmakers who require scale models of objects or sets
that cannot be built in full size.
• Salesmen who require scale models to promote new
products such as heavy equipment and automobiles and
other vehicles.

Prepared by: SURIPIN. A.R.


SCALE MODELS
• A scale model is a
representation or copy of an
object that is larger or smaller
than the actual size of the
object .
• Very often the scale model is
smaller than the original and
used as a guide to making the
object in full size.
• Scale models are built or
collected for many reasons.
Prepared by: SURIPIN. A.R.
PEMODELAN SDA
Para ahli teknik dalam menyelesaikan suatu
permasalahan “SISTEM” sumberdaya air,
khususnya dalam perencanaan bangunan
hidraulik dapat menggunakan 3 pendekatan
dasar, yaitu:
Field measurement & observation
Laboratory measurement &
observation
Matematical calculation.

Prepared by: SURIPIN. A.R.


MODEL HIDRAULIKA
Theory cannot cover all the
complications that are encountered
in practice. Consequently, most
major hydraulics projects are model
tested to optimize design (Yalin,
1972).

Prepared by: SURIPIN. A.R.


JENIS MODEL

EKSPERIMEN DG
SISTEM NYATA/
SEBENARNYA
Non -Hydraulik model

Model fisik
(Hybrid)
SISTEM

Hydraulic models
EKSPERIMEN
DG MODEL
SYSTEM

Matematik Penyelesaian Analitis


Model

Simulasi

Prepared by: SURIPIN. A.R.


JENIS MODEL MENURUT STRUKTUR
EKSPERIMEN DG
Non -Hydraulik

SEBENARNYA
model

Model fisik
SISTEM

(Hybrid)
Non distorted
SISTEM

models
Hydraulic
models
EKSPERIMEN DG

Analog Distorted
TEKNOLOGI

Model

models
MODEL

Empiris Black Box

Gray Box
Stokastik
Model
Digital

White Box Solusi


Analitis
Physically Matematik
based SIMULASI
(deterministik) Numerik

Prepared by: SURIPIN. A.R.


JENIS MODEL MENURUT FUNGSI
1. Model deskriptif : hanya
menggambarkan situasi sebuah sistem
tanpa rekomendasi dan peramalan.
Contoh : peta organisasi.
2. Model prediktif : model ini menunjukkan
apa yang akan terjadi, bila sesuatu terjadi.
3. Model normatif : model yang
menyediakan jawaban terbaik terhadap
satu persoalan. Model ini memberi
rekomendasi tindakan-tindakan yang
perlu diambil.
Contoh : model budget advertensi, model
economics, model marketing.
Prepared by: SURIPIN. A.R.
JENIS MODEL REFERANSI WAKTU
1. Statis : adalah model yang
tidak melibatkan waktu
sebagai peubah, sehingga
perubahan sistem dengan
waktu tidak diketahu.
2. Dinamis: apabila keadaanya
berubah dengan waktu
seperti pertumbuhan
tanaman selama siklus
hidupnya.

Prepared by: SURIPIN. A.R.


Analysis And Optimization Of Energy Supply Chains

The economics and sustainability


of biofuels production systems
heavily depends on the
organization of the entire supply
chain. A research framework has
been developed to drive the
decision-making process for the
strategic design of biofuels supply
networks. The proposed
methodology aims at accounting
for the assessment and
maximization of the supply chain
profitability as well as the
minimization of the
environmental impact in an
uncertain scenario.

Prepared by: SURIPIN. A.R.


DETERMINISTIK DAN STOKASTIK
1. Deterministik : dalam model ini pada
setiap kumpulan nilai input, hanya ada
satu output yang unik, yang merupakan
solusi dari model dalam keadaan pasti.
menghasilkan penaksiran kuantitas
defenitif, tidak disertai dengan informasi
mengenai peluang.

2. Stokastik: mengandung unsur acak atau


distribusi peluang, sehingga tidak hanya
membuat penaksiran keluaran yang
defenitif tapi juga disertai dengan deviasi
(variance).
Semakin besar ketidak-pastian akan
tingkah-laku suatu sistem, semakin
penting penerapan model stokastik

Prepared by: SURIPIN. A.R.


MODEL FISIK
• Model merupakan replika dengan skala dari kecil
dari keadaan sebenarnya (prototip) yang biasanya
dibuat di laboratorium, asumsinya bahwa terdapat
kesamaan dinamik antara model dengan prototip.
• Secara umum model mempunyai ukuran lebih kecil
dari prototipe, namun dalam beberapa kasus
model mungkin lebih besar dari prototipenya.
• Model merupakan cara yang ekonomis, karena
disain, pelaksanaan dan operasionalnya dapat
di”ubah” beberapa kali (jika perlu), sampai
diperoleh bentuk yang paling tepat.

Prepared by: SURIPIN. A.R.


MODEL ANALOG

Menggunakan sistem mekanikal


atau listrik yang analog dengan
sistem yang diselidiki, misalnya arus
listrik digunakan untuk
mensimulasikan aliran air.

Prepared by: SURIPIN. A.R.


MODEL DIGITAL
Didasarkan pada penggunaan
komputer digital untuk
memproses data yang banyak
dalam waktu yang singkat.
 Deterministik
 Stokastik
 Empiris
Prepared by: SURIPIN. A.R.
MODEL DIGITAL
MODEL DIGITAL
Deterministik
Didasarkan pada persamaan
matematik untuk menjelaskan proses
yang berperan pada model, dengan
memperhitungkan hukum konservasi
massa dan energi.

Prepared by: SURIPIN. A.R.


MODEL DIGITAL
Stokastik
Didasarkan atas pengembangan urutan
sintetik data yang berasal dari sifat stastistik
data yang ada; yang sangat berguna untuk
menghasilkan urutan masukan bagi model
deterministik dan model empiris
(parametrik) jika data yang tersedia hanya
pengamatan yang pendek.

Prepared by: SURIPIN. A.R.


MODEL DIGITAL
MODEL DIGITAL
Empiris
Didasarkan atas penggunaan hubungan
yang secara statistik nyata antara variabel-
variabel yang dianggap penting dari
sejumlah data yang tersedia.
• Black box
• Grey box
• White box

Prepared by: SURIPIN. A.R.


MODEL DIGITAL
MODEL DIGITAL
Empiris
• Kotak hitam (Black box): Model parametrik yang hanya
menelaah masukan dan keluaran utama.
Contoh: Model Rainfall-runoff

• Kotak kelabu (Grey box): Model parametrik yang


menelaah cara kerja sistem secara agak detail.
Contoh: USLE

• Kotak putih (White box): Model parametrik di mana


semua rincian bagaimana sistem itu bekerja
dikemukakan.
Contoh: RIBASIM (SIMON)

Prepared by: SURIPIN. A.R.


PROSES PEMODELAN

Model matematik/numerik

PEMECAHAN
MASALAH
MODEL
SEKALIGUS
PROTOTIP
PENYUSUNAN
PROGRAM
PENYELESAIAN
NUMERIK
FORMULASI
MATEMATIK
FENOMENA
FISIK

Prepared by: SURIPIN. A.R.


PROSES PEMODELAN
Model fisik

PEMECAHAN MASALAH PADA


MASALAH PADA MODEL SOLVING
MODEL

INTERPRETATION
MODELLING

MASALAH YANG ADA PEMECAHAN MASALAH PADA


PADA PROTOTIP PROTOTIP

Prepared by: SURIPIN. A.R.


KOMPONEN SISTEM MODELISASI
1. Processor: program yang dipakai untuk
memasukkan data dan menyeleksinya
2. Program penyusun model: program yang
menyiapkan data fisik prototipe serta data
kondisi batas yang disesuaikan dengan format
yang diinginkan oleh algoritma hitungan dan
melakukan verifikasi urutan datanya.
3. …..

Prepared by: SURIPIN. A.R.


KOMPONEN SISTEM MODELISASI

3. Program hitungan: berisi algoritma penyelesaian


persamaan matematis yang sesuai dengan
fenomena fisiknya, misal aliran, angkutan sedimen,
dll. Hasil hitungan kemudian disimpan dalam suatu
file yang dapat digunakan lagi oleh post processor
4. Post processor: program yang dapat menyajikan
hasil yang diperoleh dari program hitungan ke
dalam bentuk yang lebih mudah dimengerti, misal
dalam bentuk tabel, grafik, dll.

Prepared by: SURIPIN. A.R.


CATATAN TENTANG PEMODELAN
Bahwa reproduksi yang setepat-tepatnya sistem
aslinya adalah tidak mungkin oleh karena itu
diperlukan suatu cara penyederhaan sistem tanpa
mengurangi tingkat reprodukasi fenomena fisiknya
Kalibrasi model adalah suatu keharusan, dengan
kalibrasi ini diharapkan diperoleh koefisien empiris
yang dipakai dalam model.
Pekerjaan kalibrasi ini memerlukan pengetahuan
yang mendalam tentang sistem yang dipelajari

Prepared by: SURIPIN. A.R.


WHAT IS A PHYSICAL MODEL?
Reproduksi sistem fisik sedemikian rupa sehingga
gaya-gaya yang dominan pada sistem dapat
direproduksikan dalam model dengan perbandingan
yang tepat terhadap sistem yang asli (prototipe)
Alat yang digunakan untuk memprediksi perilaku
fenomena fisik.
Model dapat dipercaya jika didisain secara benar. Jika
model didisain secara tidak benar, model dikatakan
menyalahi prinsip, dalam hal demikian, pemakaian alat
dan metode yang canggih sekalipun hanya mampu
meningkatkan akurasi prediksi yang salah.

Prepared by: SURIPIN. A.R.


KEUNTUNGAN
Model fisik mampu mengintegrasikan persamaan-
persamaan yang relevan tanpa melalui
penyederhanaan seperti yang dilakukan pada model
matematik dan numerik

Ukuran lebih kecil sehingga mudah dalam


pengumpulan data yang menjangkau seluruh
bagian, sehingga biaya lebih murah dan dapat
dilakukan secara simultan

Prepared by: SURIPIN. A.R.


KERUGIAN
1. Scale effects: model umumnya lebih kecil dari
prototipe, shg tidak semua variabel yang relevan
dapat disimulasikan dengan keterkaitan satu dengan
lainnya secara benar. Misal gaya viskositas di model
lebih besar daripada di prototipe.

2. Laboratory effects: bisanya terjadi akibat


ketidakmampuan menciptakan kondisi gaya-gaya
secara realistis dan dari pengaruh batas model yang
disimulasikan.

Prepared by: SURIPIN. A.R.


KERUGIAN
3. Tidak semua fungsi gaya dan kondisi batas yang
bekerja secara alamiah dimasukkan dalam model,
dan fungsi dan kondisi yang hilang harus
diperhitungkan dalam evaluasi hasil pemodelan.
Misalnya pengaruh tegangan geser angin yang
bekerja pada permukaan air akan menimbulkan
arus pada pantai di prototipe tetapi tidak
terekspresikan dalam model.
4. Model fisik, secara umum, biaya operasional-nya
lebih tinggi dibandingkan model matematik.
Prepared by: SURIPIN. A.R.
TUJUAN
Menemukenali fenomena yang belum
terdiskripsikan atau belum dimengerti secara
kuantitatif
Memperoleh pengukuran untuk
memferifikasi atau menyanggah hasil teori
Menemukenali fenomena yang complicated
yang belum terjangkau oleh pendekatan
teori.
Prepared by: SURIPIN. A.R.
JENIS MODEL FISIK
1. Fixed-bed models: dipakai
untuk mempelajari
gelombang, arus, atau
fenomena hidraulik sejenis di
laboratorium dengan
lingkungan yang terkendali.
Model ini juga dipakai untuk
mempelajari interkasi antara
gaya hidrodinamik dan
bangunan, seperi tiang
jembatan, pemecah
gelombang, kolam pelabuhan,
dll.

Prepared by: SURIPIN. A.R.


JENIS
JENISMODEL FISIK
MODEL FISIK
2. Movable-bed models:
model dengan dasar yang
terbuat dari komposisi
bahan yang dapat
bereaksi terhadap gaya-
gaya hidrodinamik.
Misalnya model untuk
mempelajari evolusi
profil pantai, erosi dune,
perkembangan ripple,
gerusan pada tumit
bangunan, dll.
Prepared by: SURIPIN. A.R.
TAHAPAN PEMBUATAN MODEL FISIK
1. mengenali variabel-variabel utama;
2. mengurutkan & menyususn variabel-variabel menjadi
kelompok tak berdimensi dg menggunakan analisis
dimensi;
3. pilih kelompok variabel yang penting yang
menggambarkan model atau prototip dg complete set
dimensionless product;
4. capai kesesuaian skala model dengan lengkap,
geometrik, kinematik, dan dinamik.

Prepared by: SURIPIN. A.R.


TAHAPAN PEMBUATAN MODEL FISIK

5. perencanaan dan pelaksanaan pemodelan


6. test & pengukuran
7. verifikasi dan kalibrasi
8. interpretasi hasil-hasil pemodelan konversi
hasil-hasil pemodelan kedalam pemakaian
praktis dan/atau dikembangkan ke
interpretasi teoritis

Prepared by: SURIPIN. A.R.


ANALISIS DIMENSI
Analisis dimensi adalah teknik matematik yang
digunakan sebagai alat bantu dalam
menyelesaikan beberapa permasalahan teknik
Setiap fenomena fisik dapat dinyatakan dalam
persamaan, tersusun dari variabel-variabel baik
berdimensi maupun tak berdimensi
Analisis dimensi membantu menentukan
susunan secara sistematis variabel-variabel
dalam hubungan fisik dan kombinasi variabel
berdimensi menjadi parameter tak berdimensi

Prepared by: SURIPIN. A.R.


PENGGUNAAN ANALISIS DIMENSI
1. Mengklasifikasi persamaan dan mengetest
homoginitas dimensi persamaan dan generalitas
persamaan.
2. Mengkonversi persamaan atau data dari satu sistem
satuan ke sistem satuan lainnya.
3. Mengembangkan persamaan dalam bentuk proses
variabel.
4. …

Prepared by: SURIPIN. A.R.


PENGGUNAAN ANALISIS DIMENSI
4. Menurunkan persamaan yang dinyatakan dalam
parameter tak berdimensi untuk memperlihatkan
signifikansi relatif masing-masing parameter.
5. Perencanaan model test dan memproses hasil
eksperimen dalam bentuk parameter tak
berdimensi yang sistematis.
6. Mengembangkan prinsip-prinsip perencanaan
model, pengoperasian, dan interpretasi.

Prepared by: SURIPIN. A.R.


DIMENSIONAL HOMOGINITY
Fourier’s principle of dimensional homoginity states
that an equation which expresses a physical
phenomenon of fluid flow must be algebrically correct
and dimensionally homogeneus.
An equation is said to be dimensionally
homogeneous, if the dimensions of the terms on its
left hand side are same as the dimensions of the
terms on its right hand side.
There are, however, several equations in hydraulics
which are dimensionally non-homogeneous, but still
well aplicable to flow system within their limited
ranges.

Prepared by: SURIPIN. A.R.


PRINSIP ANALISIS DIMENSI

Identifikasi variabel tak-bergantung yang penting.


Tentukan veriabel bergantung-nya.
Tentukan berapa banyak hasil variabel tak-bergantung
nondomensional yang dibentuk dari variabel-variabel.
Kurangi variabel sistem sampai jumlah variabel tak-
bergantung nondimensional tepat.

Prepared by: SURIPIN. A.R.


PEMILIHAN VARIABEL DALAM ANALISIS
DIMENSI
Dasar pertimbangan dalam pemilihan variabel dalam
analisis dimensi (Munson, et. Al., 1990):
1. Definisikan permasalahan dengan jelas dan tentukan
variabel utama yang menjadi perhatian.
2. Pertimbangkan hukum dasar yang mempengaruhi
proses fisik, walaupun hanya teori kasar yang dapat
dirumuskan.
3. Bagi variabel menjadi 3 kelompok: geometris, sifat-
sifat material, dan pengaruh luar.
4. ….
Prepared by: SURIPIN. A.R.
PEMILIHAN VARIABEL DALAM ANALISIS
DIMENSI
4. Pertimbangkan variabel yang tidak termasuk ke dalam
3 kelompok.
5. Masukkan parameter fisik yang konstan, seperti
percepatan gravitasi. Parameter ini sangat penting
dalam pembentukan parameter tak-berdimensi.
6. Yakinkan bahwa semua variabel adalah tak-bergantung
dengan melihat hubungan fungsional antar variabel.
Misalnya berat jenis, percep[atan gravitasi, dan rapat
massa. Hanya dua dari tiga parameter tersebut yang
tak-bergantung.

Prepared by: SURIPIN. A.R.


PEMBENTUKAN VARIABEL TAK
BERDIMENSI
1. Pembentukan variabel tak berdimensi mengurangi jumlah
variabel yang harus di-investigasi, baik secara
eksperimental, numerikal, atau pengukuran lapangan.
2. Grafik tak berdimensi memeberikan lebih banyak informasi
dibandingkan jika dimensi disertakan karena mampu meng-
kover rentang variabel yang lebih luas.
3. Titik-titik dalam grafik tak berdimensi sering dapat
diperoleh dari skala model.
4. Produk tak-berdimensi dapat dipakai sebagai dasar
perencanaan skala model dan interpretasi hasil.
5. Produk tak berdimensi test direncanakan dan
interpresentasi hasil eksperimen dalam bentuk yang padat
dan sistematis.

Prepared by: SURIPIN. A.R.


DIMENSI
• Berbagai macam kuantitas fisik dapat
didiskripsikan kuantitas fundamental, yaitu:
 Massa : M
 Panjang : L
 Waktu : T

• Semua besaran yang lain merupakan turunan


dari kuantitas primer.

Prepared by: SURIPIN. A.R.


METODE ANALISIS DIMENSI
1. Metode Rayleigh
Dikembangkan oleh Lord Rayleigh pada tahun 1899, dalam
menentukan pengaruh suhu terhadap viskositas gas.
Untuk fenomena yang melibatkan banyak variabel,
penyelesaian persamaannya sulit.
2. Metode Buckinghan π
Jika terdapat n variabel berdimensi dalam suatu fenomena,
yang dapat didiskripsikan secara lengkap dengan m
dimensi dasar, dan terkait dengan persamaan berdimensi
homogen, maka hubungan antara n variabel selalu dapat
diekspresikan dalam (n-m) variabel tak berdimensi dan
independen (π).

Prepared by: SURIPIN. A.R.


BUCHINGHAM Π METHOD (1/3)
1. Mengidentifikasi semua variabel yang terlibat pada sistem
yang dikaji
2. Memilih 3 variabel berulang. Variabel harus berdimensi, tidak
ada yang berdimensi sama, kombinasi ke-tiga variabel berisi
ke-tiga dimensi utama, dan ketiga variabel tersebut tidak
membentuk varibale tak berdimensi. Dalam hidraulika
biasanya:
 Karakteristik dimensi linier
 Karakteristik kecepatan, dan
 Karakteristik rapat massa air
3. Tulis persamaan umum dalam variabel π. Variabel ini
merupakan perkalian dari ke-tiga variabel berulang dengan
eksponen tak diketahui dan salah satu variabel sisa.

Prepared by: SURIPIN. A.R.


BUCHINGHAM Π METHOD (2/3)

4. Tulis dimensi persamaan untuk persamaan


dalam bentuk π yang diperoleh dari langkah 3
Hitung nilai eksponen yang tidak diketahui
dengan menyamakan eksponen dari 3 besaran
pokok pada kedua belah sisi pada masing-
masing persamaan dimensional.
5. Tulis hasil akhir persamaan umum fenomena
dalam bentuk π.

Prepared by: SURIPIN. A.R.


BUCHINGHAM Π METHOD (3/3)
6. Untuk mendapatkan bentuk akhir, diperlukan
langkah sbb.:
a) Variabel tak berdimensi, langsung sebagai π.
b) Dua variabel dengan dimensi sama, rasionya sebagai π.
Contoh (H/d)
c) Sembarang π dapat diganti dengan π tersebut pangkat
sembarang. Misalnya π1 diganti π12 dll.
d) Sembarang π dapat diganti denganmengalikan π tersebut
dengan bilangan numerik sembang. Misalnya π1 diganti
3π1 dll.
e) Sembarang π dapat diganti dengan π lainnya dengan
menambahkan atau mengurangkan
f) Sembarang π dapat diganti dengan mengalikan π tersebut
dengan π lainnya. pangkat sembarang. Misalnya π1 diganti
π1 x π2 dll.
Prepared by: SURIPIN. A.R.
KESEBANGUNAN
Ada 3 tipe kesebangunan yang harus
dikembangkan untuk mencapai
kesebangunan yang lengkap antara model
dan prototip, yaitu:
 KESEBANGUNAN GEOMETRIS

 KESEBANGUNAN KINEMATIS

 KESEBANGUNAN DINAMIS

Prepared by: SURIPIN. A.R.


KESEBANGUNAN GEOMETRIS
Kesebangunan geometris antara model dan prototip
terbentuk jika rasio dimensi panjang yang bersesuaian
antara model dan prototip adalah sama

DIMENSI
KARAKTERISTIK SIMBOL SATUAN
MKS FKS

Panjang, Lebar L, B m L L

Tinggi, kedalaman h, d m L L

Luas A m2 L2 L2

Volume, isi V m3 L3 L3

Prepared by: SURIPIN. A.R.


KINEMATIK
Kesebangunan Kinematik antara model dan prototip
tercapai apabila:
• Lintasan gerakan partikel yang homolog sebangun
secara geometris
• Rasio kecepatan dan percepatan partikel yang homolog
adalah sama
Karena kecepatan dan percepatan mempunyai besaran dan
arah, maka kesebangunan kinematik menggambarkan
bahwa kecepatan dan percepatan pada titik yang
bersesuaian adalah paralel dan rasio besarannya sama
pada semua pasangan titik yang bersesuaian.

Prepared by: SURIPIN. A.R.


KINEMATIK
Berisi satuan waktu saja, atau kombinasi waktu dan panjang

DIMENSI
KARAKTERISTIK SIMBOL SATUAN
MKS FKS

Waktu t s T T

Frekuensi f s-1 T-1 T-1

Kecepatan v m/s LT-1 LT-1

Percepatan a m/s2 LT2 LT2

Gravitasi g m/s2 LT-2 LT-2

Debit Q m3/s L3T-1 L3T-1

Debit/satuan lebar q m3/s.m L2T-1 L2T-1

Prepared by: SURIPIN. A.R.


DINAMIK
• Kesebangunan Dinamis antara model dan prototip yang
sebangun secara geometris dan kinematis tercapai
apabila semua gaya-gaya yang bekerja pada titik-titk
yang homolog pada kedua sistem adalah sama.
• Gaya-gaya yang bekerja pada aliran fluida meliputi satu,
atau kombinasi dari beberapa gaya-gaya berikut:
1. Gaya Inersia
2. Gaya gesek dan viskositas
3. Gaya gravitasi
4. Gaya tekan
5. Gaya elastisitas
6. Gaya tegangan permukaan
Prepared by: SURIPIN. A.R.
DINAMIK
DIMENSI
KARAKTERISTIK SIMBOL SATUAN
MKS FKS
Massa m Kg M FL-1T2
Impulse Fi Kg.m/s MLT-1 FT
Viskositas dinamis  Kg.m/m M FL-1T2
Rapat massa  Kg/m3 ML-3 FL-4T2
Gaya F N MLT-2 F
Kerja W Nm ML2T-2 FL
Momen M Nm ML2T-2 FL
Energi E Nm ML2T-2 FL
Tegangan permukaan  N/m MT-2 FL-1
Tekanan P N/m2 ML-1T-2 FL-2
Berat spesifik  N/m3 ML-2T-2 FL-3
Tenaga P Nm/jam ML2T-3 FLT-1
Prepared by: SURIPIN. A.R.
BILANGAN TAK-BERDIMENSI
1. Bilangan Reynolds VL VL
Re  
 
V
2. Bilangan Froude Fr 
gL
F p
3. Bilangan Euler Eu  
V 2L2 V 2
V 2L
4. Bilangan Weber We 

V 2
5. Bilangan Cauchy Ca 
E
V
6. Bilangan Mach Ma 
c
L
7. Bilangan Strauhal St 
V
Prepared by: SURIPIN. A.R.
DEBIT AMBANG
• Fenomena ambang lebar. Variabel yang terlibat : debit q, rapat
massa air ρ, viskositas dinamis μ, tinggi tekan H, tinggi ambang P,
tegangan permukaan σ

q
H g  q µ σ P 1  1 3
gH
2 2

M 0 0 1 0 1 1 0

L 1 1 -3 2 -1 0 1 4 
P
2  1 3
g H
H 2 2

T 0 -2 0 -1 -1 -2 0

3 
gH2

Prepared by: SURIPIN. A.R.


COASTAL FLUID FLOW PARAMETERS
Pada kebanyakan permasalahan hidrodinamik pantai, fisik aliran
fluida dapat dideskripsikan oleh kecepatan (V), panjang (L), gaya
(F), rapat massa (), viskositas dinamis (µ), dan percepatan
gravitasi (g). Dengan mengabaikan pengaruh kompressibilitas
dan tegangan permukaan, hasil analisis dimensi adalah sbb.:

L V  F µ g F
1 
M 0 0 1 1 1 0 V 2L2
L 1 1 -3 1 -1 1 VL
2 
T 0 -1 0 -2 -1 -2 

V
3 
gL
Prepared by: SURIPIN. A.R.
STABILITY OF RUBBLE-MOUNT ARMORE STONE
Parameter yang berpengaruh pada stabilitas bangunan rubble-mound
terhadap beban gelombang hidrodinamik adalah berat rata-rata batu
armor (W), rapat massa batua rmor (s), rapat massa air (ρw),
kemiringan lereng (ø), tinggi gelombang (H), periode gelombang (T),
dan percepatan gravitasi (g).

H g s W w T s
1 
w
M 0 0 1 1 1 0

L 1 1 -3 1 -3 0 W
2 
T 0 -2 0 -2 0 1 sgH3
1
W  s gT 2
 g2 T gT 2
 f  , ,   3  
 s gH 3
 w H 
1
H
H2
Prepared by: SURIPIN. A.R.
FETCH LIMITED WAVE FORCASTING
Tinggi gelombang signifikan (Hs) terkait dengan kedalaman perairan
(d), kecepatan angin (U), panjang fetch (X), lama angin bertiup (t), dan
percepatan gravitasi (g).

d g w Hs U X t Hs
1 
M 0 0 1 0 0 0 0 d
L 1 1 -3 1 1 1 0
U
T 0 -2 0 0 -1 0 1 2  1 1
gd
2 2

X
3 
d
1
t.d 2

4  1
g 2

Prepared by: SURIPIN. A.R.


RUBBLES-MOUNT STRUCTURES
The parameter involved in the rubble-mound breakwater
stability are (Hudson, et. Al., 1979):
h = water depth at the toe of the structure
D = pct od damage to cover layer
g = gravitational acceleration
H = wave height
La = characteristics linier dimension of armor unit
Vw = water velocity in the vicinity of breakwater
 = seaside slope angle measured from the horizontal
 = incident wave angle
 = shape of armor unit
 = bottom slope seaward of the structure
L = wavelength
µ = dynamic viscosity of water in the vicinity of breakwater
a = characteristics linier dimension of armor unit surface roughness
ρa = mass density of armor unit
ρw = mass density of water vicinity of breakwater

Prepared by: SURIPIN. A.R.


Prepared by: SURIPIN. A.R.

Anda mungkin juga menyukai