Anda di halaman 1dari 22

DAMPAK OVERKAPASITAS TERHADAP PROGRAM

PEMBINAAN DAN REHABILITASI PEMASYARAKATAN

Ditektur Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi


Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
PENDAHULUAN
UU No. 22 Tahun 2022
Tentang
Kementerian Hukum Dan HAM RI mempunyai
Pemasyarakatan
tugas menyelenggarakan urusan Pemerintahan di Pemasyarakatan adalah subsistem peradilan pidana
bidang Hukum Dan HAM untuk membantu yang mcnyelenggarakan penegakan hukum di bidang
Presiden berdasarkan Peraturan Presiden Republik perlakuan terhadap tahanan, anak, dan warga binaan (Pasal
Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 Tentang 1)
Berdasarkan Permenkumham No 41 Tahun 2021 Tentang ORTA
Kementerian Hukum dan HAM RI
Kemenkumham
Tugas :
Menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di
bidang Pemasyarakatan sesuai ketentuan Peraturan
Perundang-Undangan
Peraturan Menteri Hukum Dan HAM RI
Fungsi :
Nomor 41 Tahun 2021 Tentang
1. Perumusan kebijakan;
Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian 2. Melaksanaan kebijakan;
Hukum Dan HAM 3. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi;
4. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang
registrasi,pelayanan tahanan, pembinaan narapidana,
pembimbingan klien, pengentasan anak, pengelolaan benda
sitaan dan barang rampasan negara, keamanan dan ketertiban,
kesehatan dan perawatan narapidana dan tahanan, serta
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan teknologi informasi pemasyarakatan;
Merupakan Salah Satu Eselon I pada 5. Pelaksanaan administrasi direktorat jenderal
pemasyarakatan; dan
Kementerian Hukum dan HAM RI 6. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
1. UU. RI No. 22/2022 Tentang Pemasyarakatan “Pasal 1 ayat (1), Pasal 2 dan Pasal 60
ayat (1 & 2)”;

DASAR HUKUM 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 31 tahun 1999 tentang Pembinaan dan
Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan Pasal 2 ayat (1);
3. Permenkumham RI Nomor : M. 02 .PK.04,10. tahun 2OO7 tentang Wali
Pemasyarakatan;
4. Permenkumham RI Nomor 35 tahun 2018 Tentang Revitalisasi Penyelenggaraan
Pemasyarakatan;
5. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 12 Tahun
2017 tentang Penyelenggaraan Layanan Rehabilitasi Narkotika bagi Tahanan dan Warga
Binaan Pemasyarakatan;
6. Kepmenkumham. RI No.M.HH.07.01.01 Tahun 2017 Tentang Penempatan Narapidana
Risiko Tinggi ;
7. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham R.I No: PAS-10.OT.02.02
tahun 2021 tentang Sistem Penilaian Pembinaan Narapidana.
8. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor PAS-168.OT.02.02 Tahun
2020 tentang Standar Penyelenggara Layanan Rehabilitasi Pemasyarakatan bagi
Tahanan dan Warga Binaan Pemasyarakatan Pecandu, Penyalahguna dan Korban
Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) di UPT
Pemasyarakatan
UU NO. 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA
UU NO. 22 TAHUN 2022 TENTANG
PEMASYARAKATAN
JUMLAH PENGHUNI DAN KAPASITAS RUTAN DAN
LAPAS 2020-2024

300000
275665 271,690 269,479
267420
249139
250000

200000
132107
132107 140,424
150000 132107 141617 140,424 141,004
134115
125708 121,246

100000

50000

0
2020 2021 2022 2023 2024
Total penghuni Kasus Narkotika Kapasitas
JUMLAH PESERTA REHABILITASI PEMASYARAKATAN
TAHUN 2020-2024
- Medis, 3.952 orang
- Sosial, 16.616 orang
2021 - Medis, 2.054 orang
- Sosial, 10.724 orang
- Pascarehab - - Pascarehab, 545 Orang
2023
- Medis, 1.080 orang
- Medis, 3.955 orang
- Sosial, 6.720 orang
2020 - Sosial, 10.417 orang
- Pascarehab -
2022 - Medis, 1.500 orang
- Sosial, 6.320 orang
- Pascarehab-
- Pascarehab, 130 orang

2024
TANTANGAN

• Kondisi overkapasitas UPT Pemasyarakatan


• Sarana prasarana dan kapasitas kapabilitas SDM
• Belum ada jabatan khusus untuk petugas rehabilitasi di UPT
Pemasyarakatan
• Vonis hakim terhadap pecandu narkotika menjalani Rehabilitasi di Lapas
PROGRAM PEMBINAAN

Pembinaan
Pembinaan adalah kegiatan untuk meningkatkan kualitas ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
intelektual, sikap dan perilaku, profesional, kesehatan jasmani dan rohani Narapidana dan Anak Didik
Pemasyarakatan. (PP No. 31 Tahun 1999)

Pembinaan Kepribadian Pembinaan Kemandirian


1 a. Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Kesadaran berbangsa dan bernegara;
01 Latihan Keterampilan
c. Intelektual;
d. Sikap dan perilaku;
e. Kesehatan jasmani dan rohani; dan
f. Kesadaran hukum 02 Kegiatan Kerja Produksi
PROGRAM PEMBINAAN
KESADARAN HUKUM, BERBANGSA, DAN BERNEGARA
KEGIATAN PEMBINAAN AGAMA ISLAM
DI LAPAS
PROGRAM PEMBINAAN INTELEKTUAL
KAMPUS KEHIDUPAN LAPAS PEMUDA KELAS IIA
TANGERANG
Kampus Kehidupan didirikan berdasarkan Perjanjian kerjasama antara Lembaga Pemasyarakatan Pemuda
Kelas II A Tangerang dengan Fakultas Agama Islam Universitas Islam Syekh-Yusuf pada tanggal 16 Oktober
2020.

Dokumentasi Peresmian Kampus Kehidupan Lapas Pemuda Kelas IIA


Tangerang Oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan
PROGRAM PEMBINAAN
JASMANI, KESENIAN, DAN REKREASIONAL
DOKUMENTASI KEGIATAN
PEMBINAAN KESADARAN BERAGAMA
DATA JUMLAH PENGHUNI DAN
KAPASITAS HUNIAN RUTAN DAN
LAPAS TAHUN 2020-2023
Total penghuni Kasus Narkotika Kapasitas

300,000
275,665 271,690 269,479
267,420
249,139
250,000

200,000

132,107 141,617
150,000 134,115 140,424 141,004 140,424
125,708 132,107 132,107 121,246

100,000

50,000

0
1 2 3 4 5
LAYANAN REHABILITASI
PEMASYARAKATAN

MAKSUD TUJUAN
• Meningkatkan kualitas kesehatan
Meningkatkan keberhasilan • Meningkatkan kualitas hidup
Pemasyarakatan dalam (menggunakan instrumen WHOQoL)
mengembalikan hidup, kehidupan • Meningkatkan keberhasilan pembinaan
dan penghidupan Tahanan dan • Memenuhi hak Rehabilitasi bagi
Warga Binaan pecandu, Tahanan dan Warga Binaan pecandu,
penyalahguna dan korban penyalahguna dan korban
penyalahgunaan Napza dalam penyalahgunaan Napza
kehidupan sosial masyarakat
STANDAR REHABILITASI
PEMASYARAKATAN
• Mengacu pada SNI 8807:2019, Penyelenggara
layanan rehabilitasi bagi pecandu, penyalahguna dan
korban penyalahgunaan Napza.
• Disesuaikan dengan kondisi UPT Pemasyarakatan
• Dapat diunduh : http://www.ditjenpas.go.id/standar-
penyelenggaraan-layanan-rehabilitasi
Kriteria Peserta Rehabilitasi Pemasyarakatan

01 02 03 04 05
Hasil skrining Tidak Tidak
Tambahan
(ASSIST) mengalami mengalami
Untuk Kriteria Pascarehabilitasi
gangguan fisik gangguan
Rehab medis
berat mental berat
minimal skor Memiliki
ringan (> 0 dan penyakit
komorbiditas Klien
menunjukkan Gagal ginjal, gagal Psikotik, halusinasi, Pemasyarakatan
hasil minimal jantung, infeksi (HIV, TBC, IMS,
waham, kekeliruan
skor oportunistik Hepatitis)
identifikasi,
terisi selain berat dll gangguan Mengalami Telah menjalani
tembakau) psikomotor, afek intoksikasi rehabilitasi
abnormal medis/sosial di
Mengalami gejala Rutan/Lapas
putus zat
PENGUATAN KAPASITAS SDM
PENYELENGGARA LAYANAN REHABILITASI
PEMASYARAKATAN
Jumlah Peserta Rehabilitasi: Jumlah Peserta Rehabilitasi:
- Medis, 3.952 orang - Medis, 2.054 orang
- Sosial, 16.616 orang - Sosial, 10.724 orang
- Pascarehab - - Pascarehab, 545 Orang
Petugas Terlatih: Peserta Terlatih:
- Program Manager -
- Konselor Adiksi, 65 Orang 2021 - Program Manager, 99 orang
- Konselor Adiksi, 199 orang 2023
- Instruktur - - Instruktur, 99 orang
Jumlah Peserta Rehabilitasi:
- Medis, 3.955 orang Target Peserta Rehabilitasi:

2020 - Sosial, 10.417 orang


- Pascarehab -
2022 - Medis, 1.500 orang
- Sosial, 6.320 orang
Jumlah Petugas Terlatih: - Pascarehab, 130 orang
- Program Manager, 99 orang Jumlah Petugas Terlatih:
- Konselor Adiksi, 99 orang - Program Manager, 99 orang
- Instruktur - - Konselor Adiksi, 99 Orang
- Instruktur -
DAFTAR INVENTARIS MASALAH
EVALUASI DAN RESOLUSI REHABILITASI PENYALAH GUNA
NARKOTIKA DALAM SINERGITAS PENEGAKAN HUKUM P4GN

MASALAH SOLUSI
• Rekomendasi TAT belum mempertimbangkan Litmas dari Balai Pemasyarakatan, • TAT melibatkan PK Bapas sejak masa pra ajudikasi dalam
sehingga seringkali vonis pemenjaraan justru merusak fungsi kehidupan dan rangka penyusunan Litmas dan rekomendasi pembinaan
penghidupan seorang pecandu narkotika beserta keluarganya
• Pengadilan memiliki data direktori layanan Rehabilitasi
• Hakim memberikan vonis Rehabilitasi di Lembaga Pemasyarakatan, dengan alasan narkotika di masing-masing wilayah dilengkapi dengan daya
tidak tersedia layanan Rehabilitasi di wilayah tersebut. Hal ini melanggar tampung layanan
ketentuan Undang-Undang, bahwa layanan Rehabilitasi di UPT Pemasyarakatan
• Pengajuan permohonan rekomendasi TAT dapat dilakukan oleh
diperuntukkan pada Tahanan, Narapidana,Anak dan Anak Binaan
pihak keluarga, tidak hanya dari instansi
• Belum semua pelaku tindak pidana narkotika dilakukan Asesmen oleh TAT pada
saat menjalani penyidikan / penuntutan / persidangan mengakibatkan pada saat
pelaksanaan, ditemui narapidana yang sebenarnya menunjukan gejala
ketergantungan narkoba, namun dalam putusan hanya dijatuhi pidana penjara

Anda mungkin juga menyukai