Sedangkan penyerapan adalah penambahan berat dari suatu agregat akibat air yang
meresap ke dalam pori-pori, tetapi belum termasuk air yang tertahan pada
permukaan luar partikel, dinyatakan sebagai persentase dari berat keringnya.
Agregat dikatakan “kering” ketika telah dijaga pada suatu seluruh temperatur
(110±5)oC dalam rentang waktu yang cukup untuk menghilangkan kandungan air
yang ada (sampai beratnya tetap).
Dalam penggunaannya, berat jenis curah adalah suatu sifat yang pada umumnya
digunakan dalam menghitung volume yang ditempati oleh agregat dalam berbagai
campuran yang mengandung agregat termasuk beton beton aspal dan campuran lain
yang diproporsikan atau dianalisis berdasarkan volume absolut. Berat jenis curah
yang ditentukan dari kondisi jenuh kering permukaan digunakan apabila agregat
dalam keadaan basah yaitu pada kondisi penyerapannya sudah terpenuhi.
Sedangkan berat jenis curah yang ditentukan dari kondisi kering oven digunakan
untuk menghitung ketika agregat dalam keadaan kering atau diasumsikan kering.
Berat jenis semu adalah kepadatan relatif dari bahan padat yang membuat partikel
pokok tidak termasuk ruang pori di antara partikel tersebut dapat dimasuki oleh air.
Angka penyerapan digunakan untuk menghitung perubahan berat dari suatu agregat
akibat air yang menyerap ke dalam pori di antara partikel pokok dibandingkan
dengan pada saat kondisi kering, ketika agregat tersebut dianggap telah cukup lama
kontak dengan air sehingga air telah menyerap penuh. Standar laboratorium untuk
penyerapan akan diperoleh setelah merendam agregat yang kering ke dalam air
selama (24+4) jam.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk memperoleh berat jenis kering permukaan jenuh
atau SSD (Saturated Surfaced Dry), serta nilai penyerapan (absorpsi) dari agregat
halus. Berat jenis SSD yaitu perbandingan antara berat dari satuan volume agregat
(termasuk berat air yang terdapat di dalam rongga akibat perendaman selama
(24±4), tetapi tidak termasuk rongga antara butiran partikel) pada suatu temperatur
tertentu terhadap berat di udara dari air suling bebas gelembung dalam volume yang
sama pada suatu temperatue tertentu. Penyerapan agregat adalah perbandingan
berat air yang dapat diserap quarry terhadap berat agregat kering, dinyatakan dalam
persen.
Mulai
Mengambil benda uji abu batu yang lolos saringan no. 4 (4,75 mm)
Buang air yang merendam benda uji dan menebarkan benda uji tipis-tipis
diatas karung goni atau kain lap yang telah disiapkan
Selesai
4.7.2 Perhitungan
a. Percobaan 1
1) Pengujian Berat Jenis Bulk Agregat Halus (Abu Batu)
Diketahui :
Berat Benda Uji Kering (BK) = 490 gram
Berat Picknometer + Benda Uji + Air (Bt) = 984,5 gram
Berat Benda Uji SSD (SSD) = 500 gram
Berat Picknometer + Air (B) = 692,5 gram
BK
Berat jenis Bulk =
(B+SSD-Bt)
490
=
(692,5+500-984,5)
= 2,356 gram/ml
2) Pengujian Berat Jenis SSD Agregat Halus (Abu Batu)
Diketahui :
Berat Benda Uji SSD (SSD) = 500 gram
Berat Picknometer + Air (B) = 692,5 gram
Berat Picknometer + Benda Uji + Air (Bt) = 984,5 gram
SSD
Berat jenis SSD =
(B+SSD-Bt)
500
=
(692,5+500-984,5)
= 2,404 gram/ml
3) Pengujian Berat Jenis Semu Agregat Halus (Abu Batu)
Diketahui :
Berat Benda Uji Kering (BK) = 490 gram
Berat Picknometer + Benda Uji + Air (Bt) = 984,5 gram
Berat Picknometer + Air (B) = 692,5 gram
BK
Berat jenis Semu =
(B+BK-Bt)
490
=
(692,5+490-984,5)
= 2,470 gram/ml
4) Pengujian Penyerapan Agregat Halus (Abu Batu)
Diketahui :
Berat Benda Uji SSD (SSD) = 500 gram
Berat Benda Uji Kering (BK) = 490 gram
(SSD-BK)
% Penyerapan = x 100%
BK
(500-490)
= x 100%
490
= 2,04082 %
LAMPIRAN
BERAT JENIS AGREGAT HALUS
Mengetahui :
Asisten Laboratorium