Anda di halaman 1dari 28

BAGIAN IV

GAMBAR LISTRIK (PENGENDALIAN MOTOR)


4.1 Pengantar

Pengendalian motor listrik adalah suatu operasi untuk menjalankan motor listrik dengan benar
dan aman. Dengan kata lain pada awal menjalankan motor, motor dapat bekerja dengan baik dan
tidak terjadi pemanasan atau kehilangan tegangan yang berlebihan yang disebabkan oleh arus
start yang besar.

Pengendalian motor listrik pada dasarnya terbagi atas tiga tahap, yaitu :

- Mulai Jalan (starting)

Untuk motor yang dayanya kurang dari 5 HP, pengoperasian motor dapat disambung
secara langsung (direct on line). Sedangkan untuk daya yang besar pengasutannya dengan
pengendali awal motor (motor starter) yang bertujuan untuk meredam arus awal yang
besarnya 5 sampai 10 kali arus nominal.

- Berputar (running)

Beberapa saat setelah motor mulai jalan, arus yang mengalir secara bertahap segera
menurun ke posisi arus nominal. Selanjutnya motor dapat dikendalikan sesuai kebutuhan,
misalnya dengan pengaturan kecepatan, pembalikan arah perputaran, dan sebagainya.

- Berhenti (stopping)

Tahap ini merupakan tahap akhir dari pengoperasian motor dengan cara memutuskan
aliran arus listrik dari sumber tenaga listrik, yang prosesnya bisa dikendalikan sedemikian
rupa (misalnya dengan pengereman / break), sehingga motor dapat berhenti sesuai
dengan kebutuhan.

Tabel 4.1 menujukkan perbandingan kriteria pengendalian motor listrik, dilihat dari : biaya
pengendalian, arus start, torka awal dll.
Tabel 4.1. Perbandingan kriteria pengendalian motor listrik

Pengendalian motor listrik mempunyai jenis kendali motor ada 3 macam, yaitu :

- Pengendalian Manual

Pada awalnya pengendalian motor menggunakan kendali konvensional secara manual.


Untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik digunakan saklar manual
mekanis, diantaranya adalah saklar togel (Toggle Switch). Saklar ini merupakan tipe
saklar yang sangat sederhana yang banyak digunakan pada motor-motor berdaya kecil.
Operator yang mengoperasikannya harus mengeluarkan tenaga otot yang kuat.

- Pengendalian Semi Otomatis

Pada kendali semi otomatis, kerja operator sedikit ringan (tidak mengeluarkan tenaga
besar), cukup dengan jari menekan tombol tekan start saat awal menggerakkan motor dan
menekan tombol stop saat menghentikan putaran motor. Untuk menghubungkan atau
memutuskan aliran arus listrik menggunakan konduktor magnit, yang bisa dilengkapi rele
pengaman arus lebih (TOR) sebagai pengaman motor.

- Pengendalian Otomatis

Dengan kendali otomatis, kerja operator semakin ringan, yaitu cukup memonitor kerja
dari sistem, sehingga dapat menghemat energi fisiknya. Deskripsi kerja dari sistem
kendali otomatis dibuat dengan suatu program dalam bentuk rangkaian konduktor magnit
yang dikendalikan oleh sensor-sensor, sehingga motor dapat bekerja maupun berhenti
secara otomatis.

Selain berbagai jenis pengendalian motor listrik, diantaranya; pengasutan secara langsung,
bintang – segi tiga, soft starting, resistor, ototrafo dll, maka diperlukan peralatan yang tidak kalah
penting, yaitu ; kontaktor, saklar tekan, pengaman, kontak bantu yang akan dijelaskan secara
terinci.

4.2 Rele Saklar Elektromagnet

Rele eletromagnetik adalah sebuah saklar yang dikendalikan secara elektromagnetik dan
digunakan dalam kontrokldaya rendah. Rele ini kebanyakan digunakan pada sistem komunikasi
dan transmisi.

Struktur sebuah rele elektromekanik yang banyak digunakan dalam aplikasi umum diperlihatkan
pada Gambar 4.1 berikut.

1. Kumparan
2. Ujung kumparan untuk terminal
3. inti
4. Jangkar
5. Kontak saklar
6. Hubungan untuk arus keluar

Gambar 4.1: Struktur sebuah rele elektromekanik

Dengan memberi tegangan pada ujung kumparan (2), arus mengalir melalui koil (1) dan medan
magnet akan timbul di inti (3) sehingga jangkar (4) akan tertarik. Penarikan jangkar
menyebabkan jangkar menutupkan kontak saklar (5) san terjadi rangkaian tertutup pada terminal
(6). Jika sumber tegangan dilepas, kontak saklar yang terbuat dari bahan pegas akan merenggang
dan rangkaian terbuka.

Tombol tekan dengan tipe make kontak hanya akan bekerja selama ditekan (lihat Gambar 4.2)

1. Tombol tekan
2. Kontak saklar
3. Pegas pereset
4. Kontak saklar tetap
5. Konektor/ terminal

Gambar 4.2: Struktur saklar tekan

Tabel 4.2 berikut adalah simbol-simbol untuk rangkaian rele

Tabel 4.2 Simbol rele berdasarkan diagram


NAMA SIMBOL CATATAN
Digaram pengawatan dan kerja
Kumparan rele Perbandingan
panjang:lebar adalah 2:1

Kumparan rele dengan Kontak NO


satu NO
Kumparan rele dengan Kontak pindah (change
kontak pindah over contact)

Saklar NO jenis Operasi: manual (umum)


pengunci Tombol tekan

Diagram lokasi
Rele Elemen listrik tidak
digambar

Tombol tekan Seimbang dengan


diagram

4.3 Rangkaian dasar relai 1

Dalam rangkaian ini terdapat rangkaian kontrol dan rangkaian saklar terpisah. Pada ilustrasi ini,
sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 4.3, saklar dalam posisi terbuka.

Gambar 4.3: Gambar diagram rangkaian rele dengan rangkaian kontrol dan saklar terpisah

Tegangan dari rangkaian kontrol sebaik rangkaian saklar (beban) dan dapat berbagai jenis (DC
atau AC) juga dalam besarnya , misal rangkaian kontrol 24 volt, rangkaian beban 220 volt.

4.4 Rangkaian dasar relai 2

Dalam rangkaian ini, tegangan pada rangkaian kontrol dan rangkaian beban sama besar. Bagian
arus dari kedua rangkaian tidak terpisah (Gambar 4.4).
Gambar 4.4: Gambar diagram rangkaian rele dengan rangkaian kontrol dan saklar menyatu

4.4.1 Rangkaian dasar rele dengan satu tombol tekan

Arus rangkaian kontrol dioperasikan dengan tombol tekan, rele akan bekerja hanya jika tombol
tekan ditekan sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 4. 5.

Gambar 4.5: Diagram rangkaian rele

4.5 Rangkaian Kontaktor

Kontaktor adalah saklar elektromagnetik yang digunakan pada teknik tenaga listrik. Struktur
kontaktor umumnya terdiri dari:

1). Kumparan (koil)


2). Hubungan untuk kontrol
3). Inti
4). Jangkar
5). Pegas jangkar
6). Make kontak (NO)
7). Break kontak (NC)
8). Hubungan untuk beban
Jika koil (1) diberi tegangan meialui terminal (2) maka akan menimbulkan medan magnet pada
inti (3), jangkar (4) yang tertahan dengan pegas (5) akan tertarik medan magnet yang akan
mengerjakan NO (6) menutup dan NC (7) membuka.

Kontaktor mempunyai macam-macam kontak. Kontak dibedakan jadi kontak primer dan
sekunder. Kontak primer membuka dan menutup rangkaian beban, sedang kontak sekunder
membuka dan menutup rangkaian kontrol. Simbol dari kontaktor secara umum sama dengan rele.

Ilustrasi dari kontaktor dengan tiga kontak primer sebagai NO dan tiga kontak sekunder, dua NO
dan satu NC sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 4.6.

Gambar 4.6: Kontaktor dan komponen-komponenya

Pengeset Waktu (Timer)

Selain kontak-kontak yang sudah menjadi satu konstruksi, ada lagi kontak bantu tambahan
berupa kontak waktu tunda, dimana waktu tunda dapat diperoleh dengan :

- Pengeset waktu elektronik


- Pengeset waktu pneumatik
- Pengeset waktu hidrolik

Kontak bantu waktu tunda dengan pengset pneumatik, seperti yang terlihat pada gambar 4. 7.
Gambar 4.7. Kontak bantu tambahan

Kontak bantu tambahan ini, mempunyai kriteria sebagai berikut :

- Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup (On Delay)

Timer on delay diset pada waktu tertentu (tv), sehingga bila kontaktor magnit aktif, kontak bantu
NO-nya akan merespon (bergerak ke kanan / terminal 7 – 8 akan sambung) setelah waktu
setingnya terlampoi, dan akan lepas bila kontaktor magnit tidak bekerja. Untuk mudah
mengingat, perhatikan pada tanda ” ( ” seperti payung. Bila tuas bergerak ke kanan, payung akan
menahan / menunda gerakan tersebut, seperti yang terlihat pada gambar 4.8.

Gambar 4.8 Timer on Delay (simbol dan karekteristik penutupan)

- Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Mati (Off Delay)

Timer off delay diset pada waktu tertentu (tv), Bila kontaktor magnit aktif, maka kontak bantu
NO langsung aktif juga (terminal 7 – 8 sambung). Selanjutnya bila kontaktor magnit tidak aktif,
kontak bantu NO tetap aktif sampai waktu (tv), waktu (tv) adalah waktu tunda dari kontaktor
magnit tidak aktif sampai dengan kontak bantu NO lepas. Perhatikan dalam gambar saat tuas
bergerak ke kiri terlihat adanya payung ” ) ”, seperti yang terlihat pada gambar 4. 9.

Gambar 4.9. Timer Off Delay (symbol dan karekteristik pembukaan)

- Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Kombinasi Hidup-Mati

Bila timer on delay diset pada tv a dan timer off delay diset pada tv r, maka kontak bantu NO
akan aktif setelah waktu tv a dari mulainya kontaktor magnit aktif. Dan akan lepas setelah waktu
tv r dari tidak aktifnya kontaktor magnit. Perhatikan pada gambar, gerakan tuas ke kanan
maupun ke kiri akan tertahan dengan adanya tanda payung ” ( ” dan ” ) ”, seperti yang terlihat
pada gambar 4.10.

Gambar 4.10. Timer Off dan ON Delay (symbol dan karekteristik pembukaan dan penutupan)

Rele Pengaman Arus Lebih

Rele pengaman arus (TOR) lebih merupakan pengamanan motor akibat adanya arus lebih/ beban
lebih. Beberapa penyebab terjadinya beban lebih antara lain :

- Arus start yang terlalu besar


- Beban mekanik motor terlalu besar
- Motor berhenti secara mendadak
- Terbukanya salah satu fasa dari saluran motor 3 fasa
- Terjadinya hubung singkat

TOR dipasang secara seri dengan kontak utama kontaktor magnit. seperti yang terlihat pada
gambar 4.11. Pada gambar bimetal dialiri arus utama. Jika terjadi arus lebih, maka bimetal akan
membengkok dan secara mekanis akan mendorong kontak bantu NC 95-96. Oleh karena dalam
prakteknya kontak bantu NC 95-96 disambung seri pada rangkaian koil kontaktor magnit, maka
jika NC lepas, koil kontaktor tidak ada arus, kontaktor magnit tidak aktif dan memutuskan
kontak utama. Nilai pengaman arus lebih ini bisa diset dengan mengatur jarak pendorong kontak.
Dalam prakteknya pada permukaan rele pengaman arus lebih terdapat bidang kecil yang
berbentuk lingkaran, yang tengahnya bisa diputar dengan obeng minus. Jugaterdapat tombol
tekan untuk mereset.

Gambar 4.11. Pengaman beban lebih (TOR)

4.5.1 Rangkaian dasar kontaktor

Gambar 4.12 memperlihatkan suatu diagram rangkaian dari rangkaian kontaktor, dimana posisi
saklar berada dalam rangkaian kontrol, kontaktor hanya bekerja jika saklar tekan menutup,
rangkaian kontrol terdiri dari saklar dan koil dan rangkaian beban terdiri dari kontak NO/NC
dan beban. Garis putus-putus menunjukkan hubungan mekanik antara koil dan kontak kontaktor.

Gambar 4.12 Digaram rangkaian dasar kontaktor


Tabel 4.2 berikut adalah identifikasi hurup pada kontaktor

Tabel 4.2. Identifikasi huruf pada kontaktor


Identita Bagian Contoh
s
E Berganti-ganti Pada beban yang dapat diganti
H Peralatan pilot atau Lampu pilot cahaya atau suara untuk tanda
monitor bahaya, waktu, pencatatan dsb
K Rele/kontaktor Kontaktor daya, pembantu, rele
waktu
S Saklar Pengatur, input/output, saklar pengunci, saklar
waktu, saklar batas, saklar selektor dsb

4.5.2 Struktur tombol tekan tipe NC

Saklar tipe pengunci terdiri dari NO dan NC, pemutus hanya bekerja selama saklar tombol-tekan
ditekan sebagaimana diperlihatkan pada Gamabar 4.13.

1. Tombol tekan
2. Kontak saklar
3. Kontak tetap
4. Pegas pereset
5. Sambungan.

Gambar 4.13: Gambar struktur saklar tombol-tekan

4.5.3 Rangkaian dasar kontaktor dengan saklar tombol-tekan

Jika saklar yang digunakan tipe tombol tekan, kontaktor hanya akan bekerja ketika saklar
ditekan. Dengan adanya identifikasi kontaktor (K1) dan kontak kontaktor (K1), maka garis
putus-putus tanda hubungan mekanik tidak di perlukan lagi. Diagram aliran arus dari rangkaian
kontaktor dengan lampu seperti model ini disebut model TIP (Gambar 4.14).
Gambar 4.14: Diagram rangkaian kontaktor tanpa pengunci

4.5.4 Rangkaian pengunci sendiri

Untuk menjaga kontaktor tetap bekerja selama saklar dilepas, kita memerlukan kontak bantu
yang diparalel dengan saklar NO yang berfungsi sebagai pengunci sebagaimana diperlihatkan
pada Gambar 4.15. Dengan mengoperasikan saklar tekan S1, koil K1 bekerja dan akan tetap
bekerja walaupun saklar tekan S1 dilepas disebabkan kontak K1 pada rangkaian kontrol masih
menutup. Ini disebut pengunci sendiri, untuk mematikannya yaitu dengan menekan saklar tekan
S2 (NC).

Gambar 4.15: Diagram rangkaian kontaktor dengan pengunci

4.5.5 Rangkaian kontaktor untuk operasi beberapa tempat

Rangkaian kontaktor kemungkinan di ON atau Off dari beberapa tempat. Kondisi ini
memerlukan saklar tekan NO yang dipasang paralel dan saklar tekan NC yang dipasang seri
sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 4.16 berikut.

Gambar 4.16: Diagram rangkaian kontaktor yang dapat dioperasikan dari beberapa tempat

4.6 Starting dan Operasi Motor Listrik

Dalam sistem pengendali motor listrk ada dua diagram gambar yang sering digunakan, yaitu
diagram pengendalian /kontrol dan diagram daya. Yang termasuk diagram pengendalian /kontrol
antara lain :

- Pengaman arus kontaktor magnit : pengaman lebur, MCB .


- Tombol tekan stop.
- Tombol tekan start : tombol kunci start, dll.
- Koil konduktor magnit.
- Kontak-kontak bantu kontaktor magnit NO, NC.
- Kontak-kontak bantu timer NO, NC.
- Kontak-kontak bantu TOR.
- Lampu tanda.

Arus yang mengalir pada rangkaian ini relatif kecil, karena beban listrik pada rangkaian ini
adalah koil kontaktor magnit saja. Sedangkan yang termasuk diagram daya antara lain :

- Pengaman arus beban : pengaman lebur / MCB.


- Kontak-kontak utama kontaktor magnit.
- Kontak-kontak pengaman arus lebih (TOR).
- Terminal-terminal transformator.
- Terminal-terminal resistor.
- Terminal-terminal induktor.
- Terminal-terminal kapasitor kompensasi.
- Terminal-terminal belitan motor / beban lainnya.

Selanjutnya secara berturut-turut diuraikan pengoperasian sistem pengendali motor listrik dengan
diagram kontrol dan diagram daya pada kendali motor masing-masing sebagai berikut :

- Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor start langsung


- Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali motor putar kanan-kiri
- Diagram kontrol dan diagram daya pengendali starter motor dengan pengasutan Y – 
- Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor rotor lilit denganpengasutan
resistor
Diagram kontrol dan diagram daya Pengendali starter motor denganpengasutan autotrafo

Karena kesederhanaan, kekokohan dan efektivitas biaya-nya, motor sangkar-tupai banyak


digunakan dan pilihan industri. Selama start-up, motor sangkar-tupai mengembangkan arus
hingga kira-kira delapan kali nilai arus dan torsi awal tinggi. Arus awal tinggi sering
menyebabkan jatuh tegangan yang tidak bisa diterima di jaringan penyediaan dan tingginya torsi
awal memasukkan unsur-unsur mekanik di bawah kejutan. Oleh karena itu, perusahaan-
perusahaan listrik menentukan nilai batas untuk arus starting motor dalam kaitannya dengan nilai
arus operasional. Nilai yang diperbolehkan bervariasi dari jaringan ke jaringan dan tergantung
pada kapasitas beban. Berkenaan dengana mekanika, diperlukan metode untuk mengurangi torsi
starting.

Berbagai starter dan metode dapat digunakan untuk mengurangi arus dan torsi:

 Starting Direct On-Line


 Starting Bintang-Segitiga
 Starting Auto-transformer
 Starting melalui choke atau resistor
 Starting Multi-fasa
 Starting menggunakan soft Starter elektronik
 Starting menggunakan inverter frekuensi

Dalam halaman berikut, metode starting utama yang digunakan dalam praktek dijelaskan
lebih jauh.

4.6.1 Starting direct on-line

Ketika motor induksi AC distart, ada arus besar yang mengalir segera setelah daya diterapkan ke
motor. Hal ini biasanya 6 sampai 10 kali arus running. Ini berarti bahwa perangkat yang
mengalirkan daya listrik ke motor harus mampu menangani banyak arus. Hanya untuk
memberikan beberapa gagasan tentang besarnya arus ini, informasi berikut ini disalin dari
National Electric Code.

Untuk motor 10 tenaga kuda yang relatif kecil, arus running adalah 14 amper. Itu akan membuat
arus starting antara 84 dan 140 amper. Jelas ini membutuhkan tugas saklar yang relatif berat.
Dan itulah starter motor, sebuah saklar elektro-mekanis tugas berat. Saklar tugas berat ini terdiri
dari 3 bagian utama. Mereka adalah kumparan yang berenergi untuk mengoperasikan bagian
kedua, relay atau kontaktor tiga kutub. Bagian ketiga adalah sebuah relay overload. Relay
overload terdiri dari perangkat pengukur arus dan kontak tambahan. Biasanya ada juga beberapa
kontak tambahan arus rendah yang beroperasi pada waktu yang sama sebagai kontak utama arus
tinggi. Gambar 4.17 menunjukkan gambar skematik bagian utama dari starter motor tiga fase.

Gambar 4.17: Gambar skematik menampilkan bagian dari starter (simbol amerika)

Fungsi dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut:

1) Power disuplai ke koil M melalui terminal A1, A2.


2) Semua keadaan merubah kontak M, tiga kontak utama menutup, dan dua kontak
tambahan lebih kecil. Kontak Normally Open (NO) menutup, dan kontak Normally
Closed (NC) membuka.
3) Jika ada daya pada terminal L1, L2, L3 maka terminal T1, T2, T3 menjadi berenergi
melalui kontak utama M.
4) Jika ada sebuah motor dihubungkan ke terminal T, arus mengalir ke motor dan
menyebabkan untuk mengembangkan torsi dan mulai berputar.
5) Arus akan menyebabkan Pemanas Overload untuk mendapatkan hangat.
6) Jika terlalu besar arus ke motor untuk waktu panjang, sekarang pemanas overload panas
akan menyebabkan kontak Overload untuk membuka.

Gambar 4.18 menunjukkan skematik dari rangkaian tipikal yang digunakan untuk start dan stop
motor.
Gambar 4.18: Sirkit Start Stop (diagram kontrol)

Sesuatu yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa X1, X2 adalah tegangan rendah, sirkuit
daya rendah. Tegangan X1, X2 dapat 220 volt AC, 120 Volt AC, 24 Volt AC, atau tegangan DC
dari 12 atau 24 Volt. Fungsi pasokan daya X1, X2 adalah untuk memasok arus untuk
memberikan energi ke kumparan M. Dalam operasi, jika tombol tekan start ditekan, arus
mengalir melalui kumparan M, menyebabkan kontak M untuk menutup. Penutupan kontak M
menyebabkan arus mengalir melalui kumparan M terus menerus. Hal ini sering disebut kontak
pengunci. Jika tombol tekan stop ditekan, aliran arus melalui kumparan M adalah terputus, dan
kontak M terbuka. Jadi, ketika tombol tekan stop dilepaskan, kumparan M tetap tidak berenergi.

Perhatikan bahwa kontak OL di seri dengan kumparan M. Jika pemanas beban lebih (overload)
terlalu panas dan menyebabkan kontak OL untuk membuka, kumparan M akan kehilangan daya.
Kontak overload dapat mereset diri sendiri atau tidak. Jika tidak mereset sendiri, operator harus
mereset kontak overload sehingga motor dapat start.

Gambar dalam Gambar 4.18 disebut diagram kontrol atau tangga. Dalam skema kontrol bisa ada
banyak baris logika kontrol. Gambar ini hanya menunjukkan satu baris untuk start dan stop satu
motor. Skema kontrol rumit dapat memiliki puluhan atau bahkan ratusan baris.

Rangkaian daya dari rangkaian kontrol motor digunakan untuk menghubungkan sumber
tegangan daya tinggi ke motor. Kontak sama sekali berbeda dari kontak bantu daya rendah.
Mereka biasanya terbuat dari perak karena perak adalah konduktor yang baik dan relatif tahan
korosi. Gambar 4.19 menunjukkan rangkaian daya starter motor.

Satu hal yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa kontrol daya X1, X2 datang secara
langsung meng OFF-kan daya ke motor dan untuk menjalankan meng ON-kan motor melalui
transformator. Mleepaskan pasoakan utama tidak hanya mematikan daya ke motor, tetapi juga
mematikan daya untuk transformator kontrol. Transformator kontrol digunakan untuk
menurunkan tegangan kontrol ke tingkat yang lebih renah dan lebih aman untuk mengisolasi
kontrol tegangan dari tegangan listrik tiga fase. Juga, perhatikan bahwa ada tiga sekering utama
untuk arus ke motor. Ini adalah jenis khusus dari sekering yang disebut sekering waktu tunda
atau elemen ganda. Sekering dirancang untuk membawa arus yang besar untuk waktu singkat.
Kemudian, sekering akan trip jika arus pengenal atau lebih tinggi mengalir untuk jangka waktu
yang lama. Karena motor induksi mempunyai 6 sampai 10 kali arus pengenal saat start up, jenis
sekering ini diperlukan pada sirkuit starting motor.
Gambar 4.19: Sirkit Daya tipikal untuk Kontrol Motor (diagram daya)

Ketika Sirkit Daya dan Sirkit Kontrol diletakkan bersama-sama, sirkit dalam Gambar 4.20 adalah
hasilnya. Untuk meninjau, kontak yang membawa arus ke motor jauh lebih besar dari pada
kontak tambahan dan kontak overload. Kontak overload dan pemanas adalah satu unit yang
sering disebut Relay Overload. Pemberitahuan juga, bahwa akhir salah satu dari tegangan
kontrol, X2, telah terhubung ke tanah.

Gambar 4.20: Sirkit kontrol motor lengkap

Ada banyak produsen starter NEMA di negara ini. Diantaranya adalah Westinghouse, Cutler
Hammer, Allen Bradley, Square D, General Electric, Siemens, dan ABB. Mereka semua harus
memenuhi standar kinerja yang ketat. Ukuran fisik dan biaya starter NEMA meningkat sedikit
sebagaiman ukuran starter naik.
4.6.2 Pengendali Motor Putar Kanan-Kiri (Forward-Reverse)

Balik putaran pada motor listrik biasa dilaksanakan pada motor satu phasa maupun motor tiga
phasa.

Pada motor satu phasa, diantaranya ; kapasitor, kutub bayangan, phasa belah, repulsi, universal
dll. Balik putaran dilakukan dengan menukar salah satu terminal kutub pada belitan motor dari
belitan utama dan atau belitan bantu, seperti yang terlihat pada gambar 4.21.

Gambar 4.21. Konstrusi motor listrik satu phasa

Pada motor tiga phasa, pembalikan putaran dilakukan dengan menukar salah satu phasa, seperti
yang terlihat pada gambar 4.22. dari pengendalian motor balik arah putaran

Bila saklar S1 ditekan, maka coil K1 aktif karena adanya aliran arus ke coil. Saklar magnit
bekerja dan putaran motor kearah kanan. Untuk menghentikan motor ada dua, yaitu
kemungkinan pertama adanya gangguan / arus lebih sehingga F1 lepas dan K1 trip, atau memang
sengaja dihentikan dengan menekan tombol SO. Arah putaran motor berbalik menjadi kearah
kiri jika tombol S2 ditekan. Pembalik arah putaran ini dikendalikan oleh 2 saklar magnit. Saklar
magnit K1 menghubungkan L1 – U ; L2 – V ; L3 – W, sehingga motor berputar ke kanan.
Sedangkan saklar magnit K2 menghubungkan L1 – W ; L2 – V ; L3 – U, sehingga motor
bergerak ke kiri. Untuk mengantisipasi kejadian hubung singkat pada rangkaian pengendali,
maka saat S1 ditekan (sambung), maka rangkaian yang ke K2 terputus akibat kontak NC dari S1
yang dihubung seri kondisi lepas. Demikian juga sebaliknya, saat S2 ditekan, kontak NC yang
disambung seri pada K1 akan lepas. Pengendali motor ini diproteksi pengaman arus hubung
singkat F9 dan pengaman arus lebih TOR F1.
Gambar 4.22. Pengendalian motor dengan balik arah putaran

4.6.3 Starting Bintang-Segitiga

Beberapa jenis starting bintang-segitiga yang banyak digunakan adalah:

• Starter Bintang-Segitiga Normal


• Starter Bintang-Segitiga Dipertinggi
• Starter Bintang-Segitiga dengan peralihan gangguan (transisi ditutup)

4.6.3.1 Starter Bintang-Segitiga Normal

Untuk mengaktifkan motor untuk start, belitan motor dikonfigurasi dalam formasi bintang untuk
tegangan suplai. Tegangan yang diberikan kepada belitan motor individu karena itu dikurangi
dengan faktor dari 1/√ 3 = 0,58, koneksi ini mencapai sekitar 30% dari nilai segitiga. Arus awal
dikurangi menjadi sepertiga dari arus awal langsung, yaitu biasanya sampai 2 ... 2,5 Ie.

Karena torsi awal berkurang, koneksi bintang-segitiga cocok untuk drive dengan massa
kelembaman tinggi namun torsi resistensi rendah atau hanya meningkat dengan meningkatnya
kecepatan. Hal ini lebih baik digunakan untuk aplikasi di mana drive hanya diletakkan di bawah
suatu beban setelah run-up, yaitu untuk menekan, sentrifugal, pompa, ventilator, dll.
Gambar 4.23: Kurva arus dan torsi tipikal untuk Starter Bintang-Segitiga

I Arus motor
Ie Arus operasi motor nominal
MD Torsi untuk hubungan segitiga
ME Torsi operasi motor nominal
n Kecepatan
ns Kecepatan sinkron
ML Torsi beban
IY Arus dalam hubungan bintang
ID Arus dalam hubunga segitiga
IA Kurva arus untuk start bintang-segitiga

Hubungan bintang Hubungan Segitiga


Gambar 4.24: Rasio arus untuk koneksi Bintang dan Segitiga.

ILY Arus suplai untuk hubungan bintang

ILD Arus suplai untuk hubungan segitiga


IW Arus belitan
Ue Tegangan utama antara saluran
ZW Impedansi belitan
Ue
ILY = IWU =
√3 Z W

I L 1 D =⃗
I WU =⃗
I WV

Ue
ILD = IW √ 3 = Z √3=3 I LY
W

1
ILY = 3 I LD

Setelah motor run-up, dalam banyak kasus kontrol relay waktu otomatis switch-over
dari bintang ke segitiga. Run-up menggunakan hubungan bintang harus berlangsung hingga
motor mencapai perkiraan kecepatan operasional, sehingga setelah beralih ke segitiga,
percepatan sesedikit mungkin diperlukan. Post-percepatan dalam hubungan segitiga akan
menghasut arus tinggi seperti yang terlihat dengan Bintangting direct-on-line. Durasi Bintangt
pada hubungan bintang tergantung pada beban motor. Selama hubungan segitiga, tegangan
utama penuh diterapkan ke belitan motor.

Untuk dapat switch-over dari bintang ke segitiga, enam ujung belitan motor
terhubung ke terminal. Kontaktor dari starter bintang-segitiga switch-over belitan yang sesuai.

Gambar 4.25: Berpindah dari Bintang ke Segitiga dengan bantuan kontaktor

Starting dalam bintang, kontaktor utama menghubungkan suplai utama ke ujung belitan U1, V1,
W1. Kontaktor bintang menghubung singkat ujung belitan U2, V2, W2. Setelah run-up berhasil,
kontaktor bintang aktif dengan sendirinya lepas dan kontaktor segitiga menghubungkan terminal
U1/V2, V1/W2, W1/U2.
Ketika berubah dari bintang ke segitiga, perhatian harus kepada urutan fasa yang benar, yaitu
hubungan yang benar dari konduktor untuk motor dan starter. Urutan fasa yang salah dapat
menyebabkan puncak arus sangat tinggi selama switch-over dingin, karena pengurangan torsi
yang mudah mengikuti re-start. Puncak ini dapat merusak belitan motor dan menekan
controlgear tidak perlu. Rotasi motor harus dipertimbangkan juga.

Gambar 4.26: Koneksi Motor Benar

Suatu periode waktu yang cukup harus dipertahankan antara pelepasan kontaktor bintang dan
pemasukan dari kontaktor segitiga, untuk memadamkan dengan aman busur pelepasan kontaktor
bintang sebelum kontaktor segitiga diaktifkan. Selama switch-over yang terlalu cepat, sebuah
sirkit pendek dapat berkeembang melalui busur pelepasan. Periode waktu switch-over, harus
cukup lama untuk pemutusan busur, sehingga kecepatan berkurang sesedikit mungkin. Relay
waktu khusus untuk switch-over bintang-segitiga di atas memenuhi persyaratan ini.

Ukuran Kontaktor dan Proteksi Motor

Relay beban lebih ini terletak di saluran motor. Oleh karena itu, arus harus disesuaikan adalah
lebih rendah dari arus nominal motor dengan faktor dari 1 √3 = 0,58. Karena arus sirkulasi
harmonik ketiga dalam belitan motor, pengaturan yang lebih tinggi dari relay beban lebih
mungkin diperlukan. Ini mungkin hanya dapat dilakukan atas dasar dengan menggunakan sebuah
alat pengukur yang mencatat nilai r.m.s yang benar.. Penampang konduktor harus dari ukuran
yang sesuai agar kabel akan memberikan proteksi terhadap kenaikan suhu yang dihasilkan dari
kondisi beban lebih. Oleh karena itu, ukuran konduktor yang dipilih harus sesuai dengan rating
alat pelindung.

Untuk proteksi motor dengan cara pemutus sirkit daya dengan karakteristik proteksi motor,
pemutus sirkit daya diaktifkan ke jalur pasokan saluran, karena juga melakukan proteksi sirkit
pendek starter dan saluran. Dalam kasus ini, arus diatur ke nilai arus motor. Sebuah koreksi dari
nilai yang ditetapkan karena harmonik ketiga tidak relevan dalam situasi seperti ini. Saluran
harus proporsional secara termal tergantung pada pengaturan pemutus sirkit daya.

Untuk starting bintang-segitiga normal, controlgear harus berukuran sesuai dengan


arus berikut:

• Kontaktor Utama K1M 0,58 Ie


• Segitiga kontaktor K2M 0,58 Ie
• Bintang kontaktor K3M 0,34 Ie
Untuk waktu starting melebihi sekitar 15 detik, kontaktor bintang yang lebih besar harus dipilih.
Jika kontaktor bintang sama dengan kontaktor utama, waktu Bintangt hingga
kira-kira satu menit diperbolehkan.

4.6.3.2 Starter Bintang-Segitiga Dipertinggi

Jika torsi selama starting bintang-delta normal tidak memadai untuk mempercepat drive dalam
hubungan delta ke kecepatan operasional, maka start bintang-delta disempurnakan digunakan.
Dengan peningkatan torsi, konsumsi arus selama start-up juga meningkat.

Perbedaan dibuat antara:

• Starting bintang-delta gabungan


• Starting bintang-delta sebagian

Kedua jenis memerlukan motor dengan belitan tap yang sesuai.

Pedoman yang sama untuk starter terhubung bintang normal berlaku untuk hubungan motor,
operasi kontaktor, proteksi motor dan ukuran konduktor termal.

Starter Bintang-Segitiga Gabungan

Dalam kasus ini, belitan motor biasanya dibagi menjadi dua bagian yang sama. Selama start,
berliku setengah diaktifkan di delta, setengah lainnya di bintang. Oleh karena itu, istilah
"Gabungan" digunakan. Bintang mulai saat ini adalah sekitar 2 ... 4 Ie. Hal ini menghasilkan
torsi Sejalan dengan mulai lebih tinggi.

Gambar 4.27. Starting Binatang-Segitiga Gabungan

Ukuran controlgear:

• Kontaktor Utama K1M 0,58 Ie


• Kontaktor Segitiga K2M 0,58 Ie
• Kontaktor Bintang K3M 0,34 Ie
Starting Bintang-Segitiga Rotor Lilit Sebagian

Dalam kasus ini, belitan motor juga dibagi. Selama hanya hubungan bintang
belitan utama, yaitu bagian dari seluruh belitan digunakan. Oleh karena itu, istilah "sebagian
belitan "digunakan. Arus starting bintang tergantung pada tapping - jumlah sampai 2 ... 4 I e, yang
juga menghasilkan torsi awal yang lebih tinggi.

Gambar 4.28. Starting Bintang-Segitiga rotor lilit sebagian

Ukuran Controlgear:

• Kontaktor Utama K1M 0,58 Ie


• Kontaktor Delta K2M 0,58 Ie
• Kontaktor Star K3M 0,5-0,58 Ie (tergantung pada arus starting)

4.6.3.3 Starting Bintang-Segitigaa Terputus

Hubungan ini mencegah penurunan kecepatan motor selama switch-over dari bintang ke segitiga,
dan karena itu, puncak arus tetap rendah.

Sebelum kontaktor bintang membuka, keempat (kontaktor transisi) K4M menutup sirkit motor
melalui resistor dalam delta. Hal ini untuk mencegah interupsi dari arus motor selama switch-
over dan kecepatan motor tetap praktis konstan. Setelah itu, kontaktor delta K2M menciptakan
status switching final dan kontaktor transisi K4M off.
Gambar 4.29: Starting Star-Delta terputus

Ukuran dari Controlgear:

• Kontaktor Utama K1M 0,58 Ie


• Kontaktor Delta K2M 0,58 Ie
• Kontaktor Star K3M 0,58 Ie
• Kontaktor Transisi K4M typ. 0,27 Ie (tergantung pada arus transisi)
• Resistor transisi typ. 0,35 ... 0,4 Ue / Ie

Kontaktor bintang harus memiliki dimensi yang sama sebagaimana kontaktor uatama dan delta,
dan ini berbeda dari hubungan bintang-delta normal, karena itu harus menonaktifkan arus
bintang resistor transisi dan motor. Suatu arus sekitar 1,5 Ie mengalir dalam resistor. Oleh karena
itu, kinerja switching yang lebih tinggi diperlukan.

Pedoman yang sama untuk starter hubungan bintang normal berlaku untuk hubungan motor,
operasi kontaktor (hubungan berbeda karena aktivasi kontaktor transisi), proteksi motor dan
ukuran konduktor termal.

4.6.4 Pengendali Starter Motor Rotor Lilit Dengan Pengasutan Resistor

Untuk mengendalikannya diperlukan 4 buah saklar magnit. Saklar magnit K 1M berfungsi untuk
menghubungkan jaringan ke belitan stator yaitu L1 – U ; L2 – V ; L3– W. Dalam gambar ini
resistor yang digunakan ada 4 tahap. Saklar magnit k2M/k3M/k4M masing-masing berfungsi
untuk mengatur arus rotor dari k1M secara bertahap. Pengaturan kontaknya masing-masing
dengan timer yaitu kerja k4M diatur oleh timer k1T, saklar magnit k3M oleh oleh k4T dan saklar
magnit k2M diatur oleh k3T. Jika masing-masing timer diatur bekerja dengan tanda waktu 7
detik, maka setelah S1 ditekan (posisi on) motor langsung bekerja dengan putaran lambat dan ada
arus minimum pada rotor (k1M). Setelah 7 detik, saklar magnit k 4M bekerja karena kontak NO
k1T sambung. Demikian seterusnya setelah 7 detik, k 3M bekerja setelah kontak NO k 4T
sambung, k2M bekerja setelah kontak NO k3T sambung. Saat yang terakhir ini kondisi arus rotor
dalam keadaan hubung singkat dan motor bekerja normal. Motor ini dapat berhenti secara
otomatis bila terjadi arus lebih akibat kerja dari TOR atau terjadi hubung singkat, sehingga
sekering F9 putus. Untuk menghentikan secara manual dengan menekan tombol S O, seperti yang
terlihat pada gambar 4.30.
Gambar 4.30. Pengendalian motor listrik dengan starter motor rotor lilit dengan pengasutan
Resistor

4.7 Latihan

1. Jelaskan cara kerja dari pengendalian motor listrik dengan pengasutan autotrafo, seperti yang
terlihat pada gambar dibawah ini

2. Pada rangkaian daya suatu pengendalian empat (4) motor listrik yang dapat bekerja secara
berurutan seperti pada gambar dibawah, buat rangkaian pengendalian /control sehingga ke 4
motor dapat bekerja dengan baik.

Rangkaian Utama / Daya Pengendalian Motor Secara Berurutan


3. Jelaskan cara kerja dari pengendalian motor listrik dengan pengasutan bintang – segi tiga (Y
– ) yang dapat berbalik arah putaran, seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini.
Soft starter dan Frekuensi Konverter

Anda mungkin juga menyukai