Anda di halaman 1dari 11

Alat-alat yang Digunakan

pada Gelombang Elektromagnetik

Disusun Oleh:

Swastika Nusantari
XII IPA 1

SMA NEGERI 1 MEDAN


2009/2010
1. Kontaktor Magnit

Kontaktor merupakan saklar daya yang bekerja berdasarkan kemagnitan. Bila koil (kumparan
magnit) dialiri arus listrik, maka inti magnit menjadi jangkar, sekaligus menarik kontak-kontak
yang bergerak, sehingga kontak NO (normally open) menjadi sambung, dan kontak NC
(normally close) menjadi lepas.
pada kontaktor magnit arus bolakbalik, pada inti magnit dipasang cincin hubung singkat dengan
tujuan agar jangkar saat ditarik inti magnit tidak bergetar yang menimbulkan bunyi dengung
(karena pada arus bolak-balik frekuensi 50 Hz, berarti dalam 1 detik inti magnit menarik dan
mele-pas jangkar sebanyak 50 periode, sehingga menimbulkan getaran).
pada Kontaktor magnit Simbol koil konduktor magnit di beri kode A1 dan A2 yang
disambungkan pada rangkaian kontrol. Sedangkan pada bagian sebelah kanan adalah kontak-
kontak sebagai saklar daya yang berfungsi untuk mengalirkan arus beban yang relatif besar.
Terminal 1, 3, dan 5 disambungkan ke sumber jaringan 3 fasa dan terminal 2, 4, dan 6
disambungkan ke beban (motor).

Kontak Utama dan Kontak Bantu

Berdasarkan fungsinya, kontak-kontak pada kontaktor magnit ada 2 macam, yaitu kontak utama
dan kontak bantu.

Kontak Utama :
Konstruksi kontak-kontaknya dimensinya lebih luas dan tebal, sehingga mampu dialiri arus
listrik yang relatif besar (arus beban). Terminal keluarnya yang ke beban (2, 4, dan 6) bisa
disambungkan ke rele pengaman arus lebih (Thermal Overload Relay).

Kontak Bantu :
Kontak-kontak Bantu Konstruksi kontak-kontaknya berdimensi lebih sempit dan tipis, karena
arus yang melaluinya relatif kecil (arus untuk rangkaian kontrol). Penulisan terminal
kontakkontak bantu pada kontaktor magnit ditulis dengan angka dan digit, yaitu untuk
kontak-kontak NC, digit kedua dari terminal-terminalnya dengan angka 1 dan 2 untuk kontak-
kontak NO, digit kedua dari terminal-terminalnya dengan angka 3 dan 4.
Sedangkan kontak-kontak bantu untuk fungsi tertentu (misal dengan timer), kontakkontak
NC, digit kedua dengan angka 5 – 6. dan untuk kontak-kontak NC nya, digit kedua dengan angka
7 – 8.
Penulisan kontak bantu NC maupun NO sebagai berikut :
- Untuk kontak bantu biasa
NC .1 - .2
NO .3 - .4
- Untuk kontak bantu dengan fungsi tertentu
NC .5 - .6
NO .7 - .8

Kontaktor Magnit dengan Timer Untuk memenuhi diskripsi kerja dari suatu rangkaian
terprogram (misal untuk mengendalikan beberapa motor dengan waktu kerja yang berbeda /
berurutan), maka diperlukan alat penunda waktu kerja kontak (timer) yang bekerja sama dengan
kontaktor magnit.
jenis jenis dari kontaktor dengan timer adalaah:
1. kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup (on delay)
2. kontaktor magnit dengan waktu tunda mati (off delay)
3. kontaktor magnit dengan waktu tunda kombinasi hidup-mati
4. kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup-mati kontinyu

Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup (On Delay)

jika timer on delay diset pada tva, sehingga bila kontaktor magnit aktif, kontak bantu NO-nya
akan merespon (bergerak ke kanan / terminal 7 – 8 akan sambung)
setelah waktu tva, dan akan lepas bila kontaktor magnit tidak bekerja. Untuk mudah mengingat,
perhatikan pada tanda ” ( ” seperti payung. Bila tuas bergerak ke kanan, payung akan menahan /
menunda gerakan tersebut.

Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Mati (Off Delay)

saat Timer off delay diset pada tvr. Bila kontaktor magnit aktif, maka kontak bantu NO langsung
aktif juga (terminal 7 – 8 sambung). Selanjutnya bila kontaktor magnit tidak aktif,
kontak bantu NO tetap aktif sampai waktu tvr (waktu tvr adalah waktu tunda dari kontaktor
magnit tidak aktif sampai dengan kontak bantu NO lepas).

Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Kombinasi Hidup-Mati

Bila timer on delay diset pada tva dan timer off delay diset pada tvr, maka kontak bantu NO
akan aktif setelah waktu tva dari mulainya kontaktor magnit aktif. Dan akan lepas setelah waktu
tvr dari tidak aktifnya kontaktor magnit. Perhatikan pada gambar, gerakan tuas ke kanan maupun
ke kiri akan tertahan dengan adanya tanda payung ” ( ” dan ” ) ”.

Kontaktor Magnit dengan Waktu Tunda Hidup-Mati Kontinyu

Pada timer ini dapat diatur di frekuensi tertentu, misalnya 1 Hz. Bila kontaktor magnit
aktif, maka kontak bantu NO akan langsung aktif sambung-lepas / hidup-mati secara
periodik / kontinyu sampai dengan kontaktor magnit tidak aktif.

2. Relay
Relay merupakan suatu sistem yang terdiri dari bagian saklar dan penggerak saklar. Jenis
relay terbagi dalam berbagai macam, tergantung dari sumber energi yang digunakannya. Jenis
relay terdiri dari, relay elektromagnetik, relay magnet dan relay panas (bimetal). Pada gambar
2.5 menjelaskan Sistem yang bekerja pada relay elektromagnetik..
Gambar 2.5 Diagram Relay Elektromagnetik
Pada gambar 2.5, relay elektromagnetik dalam kondisi aktif, maka saklar menjadi jenis NC
(Normally Close). Sedangkan jika solenoid tidak aktif, maka saklar menjadi jenis NO (Normally
Open). Definisi NO adalah sebagai berikut:
1. Dalam keadaan normal atau tidak aktif, posisi saklar akan terbuka atau Off.
2. Dalam keadaan tidak normal atau aktif posisi saklar akan tertutup atau On.
Sedangkan definisi NC adalah sebagai berikut:
1. Dalam kondisi normal atau tidak aktif posisi saklar akan tertutup atau On.
2. Dalam kondisi tidak normal atau aktif posisi saklar akan terbuka atau Off.
Relay yang digunakan pada PLC prinsip kerjanya juga sama dengan relay yang terdapat pada
gambar 2.5. Pada gambar 2.6 adalah rangkaian internal relay pada PLC FP.

gambar 2.6 Rangkaian Relay PLC FP∑


Pada gambar 2.6 jika kita menginginkan agar dihasilkan suatu output On dengan
mengatur program pada diagram tangga, maka PLC akan memberikan tegangan pada relay,
tegangan ini akan membuat kontak menjadi tertutup. Jika kontak tertutup maka arus akan
mengalir ke rangkaian eksternal. Jika kita menginginkan agar output menjadi off, PLC akan
memutuskan tegangan yang masuk ke relay sehingga tidak ada arus yang mengalir ke rangkaian
internal.
3. Bell Listrik
Bel cukup mempunyai peran dalam kehidupan sehari-hari. Dahulu tanda ini
menggunakan alat-alat tradisional seperti gong, kentongan dan alat trasdisional lainnya untuk
memberi tanda.Bel listrik, masa kini tersedia dalam bebagai variasi. Ada bel listrik dengan
sistem elektronik yang cukup rumit, yang menghasilkan bunyi yang unik pula seperti lagu-lagu
maupun nada-nada. Pembuatan bellistrik diatas membutuhkan bahan-bahan seperti kabel-kabel
dan resistor yang cukup banyak dan rumit dalam pengerjaannya. Bisa juga dipergunakan
PCB(Printed Circuit Board) untuk menggantikan fungsi kabel yang terlalu banyak dan terlihat
tidak rapi. Namun penggunaan PCB juga tidak membaskan pembuatan bel dari alat-alat yang
cukup banyak seperti resistor, speaker dan lain-lain disamping itu penggunaan resistor
membutuhkan pemahaman yang cukup tinggi dalam merangkainya, sehingga tidak semua orang
ataupun orang awam dapat merangkai resistor, bahkan mengartikan resistor berguna untuk apa,
masyarakat awam banyak yang tidak mengerti.
Ada juga cara pembuatan bel listrik lain yang memanfaatkan gaya elektromagnetik dari
kabel maupun kawat yang di bentuk kumparan untuk membuat bel listrik. Cara ini lebih mudah
untuk membuat bel listrik karena cukup dengan modal ketelatenan dan mengerti tentang gaya
elektromagnetik, sudah mampu membuat bel ini.
Medan Magnet, dalam ilmu Fisika, adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakan
muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak
lainnya. (Putaran mekanika kuantum dari satu partikel membentuk medan magnet dan putaran
itu dipengaruhi oleh dirinya sendiri seperti arus listrik; inilah yang menyebabkan medan magnet
dari ferromagnet "permanen"). Sebuah medan magnet adalah medan vektor: yaitu berhubungan
dengan setiap titik dalam ruang vektor yang dapat berubah menurut waktu. Arah dari medan ini
adalah seimbang dengan arah jarum kompas yang diletakkan di dalam medan tersebut.
Hasil kerja Maxwell telah banyak menyatukan listrik statis dengan magnetisme, yang
menghasilkan sekumpulan dari empat persamaan mengenai kedua medan tersebut. Namun, di
bawah formula Maxwell, masih ada dua medan yang berbeda yang menjelaskan fenomena
berbeda. Einsteinlah yang berhasil menunjukan, dengan relativitas khusus, bahwa medan listrik
dan medan magnet adalah dua aspek dari hal yang sama (tensor tingkat 2), dan seorang pengamat
bisa merasakan gaya magnet di mana seorang pengamat bergerak hanya merasakan gaya
elektrostatik. Dengan demikian, menggunakan spesial relativitas, gaya magnet adalah
manifestasi dari gaya elektrostatik dari muatan listrik yang bergerak, dan bisa diprakirakan dari
pengetahuan tentang gaya elektrostatik dan gerakan muatan tersebut (relatif terhadap seorang
pengamat).

4. GENERATOR SET

Generator adalah mesin yang dapat mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik melalui
proses induksi elektromagnetik. Generator ini memperoleh energi mekanis dari prime mover.
Generator arus bolak-balik (AC) dikenal dengan sebutan alternator. Generator diharapkan dapat
mensuplai tenaga listrik pada saat terjadi gangguan, dimana suplai tersebut digunakan untuk
beban prioritas.
Sedangkan genset (generator set) merupakan bagian dari generator. Genset merupakan suatu alat
yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Genset atau sistem generator
penyaluran adalah suatu generator listrik yang terdiri dari panel, berenergi solar dan terdapat
kincir angin yang ditempatkan pada suatu tempat. Genset dapat digunakan sebagai sistem
cadangan listrik atau "off-grid" (sumber daya yang tergantung atas kebutuhan pemakai). Genset
sering digunakan oleh rumah sakit dan industri yang mempercayakan sumber daya yang mantap,
seperti halnya area pedesaan yang tidak ada akses untuk secara komersial menghasilkan listrik.
Generator terpasang satu poros dengan motor diesel, yang biasanya menggunakan generator
sinkron (alternator) pada pembangkitan. Generator sinkron terdiri dari dua bagian utama yaitu:
sistem medan magnet dan jangkar. Generator ini kapasitasnya besar, medan magnetnya berputar
karena terletak pada rotor.
Konstruksi generator AC adalah sebagai berikut:
1. Rangka stator
Terbuat dari besi tuang, rangka stator maerupakan rumah dari bagian-bagian generator yang lain.
2. Stator
Stator memiliki alur-alur sebagai tempat meletakkan lilitan stator. Lilitan stator berfungsi sebagai
tempat GGL induksi.
3. Rotor
Rotor adalah bagian yang berputar, pada bagian ini terdapat kutub-kutub magnet dengan
lilitannya yang dialiri arus searah, melewati cincin geser dan sikat-sikat.
4. Cincin geser
Terbuat dari bahan kuningan atau tembaga yang yang dipasang pada poros dengan memakai
bahan isolasi. Slip ring ini berputar bersama-sama dengan poros dan rotor.
5. Generator penguat
Generator penguat merupakan generator arus searah yang dipakai sebagai sumber arus.

Pada umumnya generator AC ini dibuat sedemikian rupa, sehingga lilitan tempat terjadinya GGL
induksi tidak bergerak, sedangkan kutub-kutub akan menimbulkan medanmagnet berputar.
Generator itu disebut dengan generator berkutub dalam, dapat dilihat pada gambar berikut.

Keuntungan generator kutub dalam bahwa untuk mengambil arus tidak dibutuhkan cincin geser
dan sikat arang. Karena lilitan-lilitan tempat terjadinya GGL itu tidak berputar. Generator
sinkron sangat cocok untuk mesin-mesin dengan tegangan tinggi danarus yang besar.

Secara umum kutub magnet generator sinkron dibedakan atas:


1. Kutub magnet dengan bagian kutub yang menonjol (salient pole).
Konstruksi seperti ini digunakan untuk putaran rendah, dengan jumlah kutub yang banyak.
Diameter rotornya besar dan berporos pendek.
2. Kutub magnet dengan bagian kutub yang tidak menonjol (non salient pole).
Konstruksi seperti ini digunakan untuk putaran tinggi (1500 rpm atau 3000 rpm), dengan jumlah
kutub yang sedikit. Kira-kira 2/3 dari seluruh permukaan rotor dibuat alur-alur untuk tempat
lilitan penguat. Yang 1/3 bagian lagi merupakan bagian yang utuh, yang berfungsi sebagai inti
kutub.
5. Telepon Seluler

Telepon seluler atau ponsel yang banyak digunakan oleh masyarakat saat ini, memang sangat
membantu dalam hal kemudahan berkomunikasi. Ukuran ponsel makin lama makin kecil agar
lebih praktis mudah dimasukkan ke dalam saku dan kelebihannya makin lama makin canggih.
Kecanggihan dan kelebihan ponsel tidak lain adalah waktu selalu ditemukan hal yang baru. Akan
tetapi satu hal yang perlu diingat bahwa pancaran sinyal dari emiter ponsel selalu mengikuti
kaidah pancaran radiasi gelombang elektromagnetik.

 Spektrum gelombang elektromagnetik dikelompokkan berdasarkan panjang gelombangnya atau


bisa juga dikelompokkan berdasarkan frequensinya. Mengenai spektrum gelombang
elektromagnetik berdasarkan panjang gelombangnya atau frequensinya dapat dilihat pada Tabel
1.
 
 

No. Jenis gelombang elektromagnetik: Panjang gelombang (m) Frequensi, (Hertz)


1. Gelombang radio:
a. Radio gelombang panjang 109 - 10-3 1 - 1011
b. Radio gelombang pendek 109 - 103 1 - 105
c. Komunikasi bands. 103 - 10 105 - 107
d. Televisi 105 - 10-3 103 - 1011
2. Gelombang Mikro: 10 - 10-1 107 - 109
a. Radar 10 - 10-5 107 - 1013
3. Infra merah 10 - 10-3 108 - 1011
4. Cahaya tampak 10-3 - 10-6 1011 - 1014
5. Ultra ungu 10-6 - 10-7 1014 - 1015
6. Sinar - X 10-7 - 10-10 1015 - 1019
7. Sinar gamma 10-8 - 10-12 1016 - 1021
  10-10 - 10-16 1018 - 1025

Berdasarkan tabel tersebut di atas , tampak bahwa pancaran gelombang elektromagnetik dari
ponsel dengan frequensi antara 450 - 1800 MHz telah memasuki daerah gelombang mikro
seperti halnya radar. Bila dilihat energinya, maka pancaran gelombang elektromagnetik dari
ponsel akan menghasilkan energi yang mengikuti persamaan berikut ini:
E  = h u
    = h c/l

dimana:
E  = energi yang dihasilkan, erg.
h  = konstanta planck, 6,62 x 10-27 erg detik
c  = kecepatan cahaya, 300.000 km/detik   = 3.1010 cm / detik
l = panjang gelombang.
Kalau panjang gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh ponsel diambil 10-2 meter,
maka energi elektromagnetik yang akan dihasilkan dapat dihitung sebagai berikut;
E  = 6,62.10-27 x 3.1010 / (10-2.10-2 )
 = 19,86.10-17  erg
Karena ; 1 eV = 1,6.10-12  erg
Maka : E  =(19,86.10-17)/(1,6. 10-12)eV.
 = 12,41 . 10-5 eV
 = 1,241 . 10-6 eV

6. Antena

Antena adalah suatu struktur dari bahan konduktor yang bentuk dan ukurannya didisain untuk
dapat memancarkan energi gelombang elektromagnetik dari arus listrik (time-varying currents)
yang mengalirinya secara efisien. Hal ini dimungkinkan apabila ketebalan kumparan dan besar
kondensator sebanding dengan panjang gelombang resonansi. Dalam kondisi ini, sebagian besar
energi medan listrik dan magnet akan dibebaskan sebagai gelombang elektromagnetik. Ukuran
minimum antena memiliki perbandingan tertentu terhadap panjang gelombang elektromagnetik
yang dipancarkan/ditangkapnya.

Antena merupakan rangkaian resonansi, yang terdiri dari induktor, resistor dan kondensator
namun bukan berupa komponen-komponen melainkan rangkaian linear sepanjang kabel antena.
Kawat antena yang beresonansi akan mengakibatkan muatan listrik bergetar dengan frekuensi
tertentu bolak-balik dari ujung ke ujung kawat. Getaran ini akan menempuh jarak sebesar
panjang gelombang resonansi. Untuk dapat menampung getaran ini panjang antena harus paling
sedikit ½ panjang gelombang resonansinya.

Untuk frekuensi rendah maka disain ini akan membutuhkan antena yang sangat panjang. Untuk
mengatasinya digunakan ground plane atau antena yang dipendekkan sehingga panjangnya tidak
melebihi ¼ panjang gelombang. Kekurangan panjang antena ini ditunjang oleh massa atau
permukaan bumi agar terjadi pencerminan atau penerusan gelombang.

Satu-satunya alasan mendisain antenna yang optimal adalah untuk mengendalikan pola radiasi.
Pola radiasi ini diatur dengan memfokuskan energi yang dipancarkan. Pengaturan dilakukan
pada geometri antena dan memperhitungkan objek disekitarnya. Jumlah total energi yang
dipancarkan tetap konstan untuk nilai output transmitter tertentu. Jika energi difokuskan pada
satu arah, maka pancaran energi ke arah tersebut akan meningkat, sementara pancaran energi ke
arah lain akan berkurang. Hal inilah yang menghasilkan penguatan (gain) pada antena.

Aperture dari antena dipole menyerupai bentuk bola rugby (elliptical) jika dilihat dari arah tegak
lurus terhadap batang konduktor. Tampang lintang aperture dari antena dipole 1,64 kali dari
sumber isotropis.

Gain = 10 LOG(A1/A2) = 10 LOG(1.64/1) = 2.15 dB.

A1 = aperture dipole

A2 = aperture sumber isotropis


7. Microwave

microwave oven adalah oven yang menggunakan bantuan microwave (gelombang mikro) untuk
memasak makanan. Apa arti istilah gelombang mikro ini? Sebenarnya gelombang ini merupakan
gelombang radio, tetapi panjang gelombangnya lebih kecil dari gelombang radio biasa. Panjang
gelombangnya termasuk ultra-short (sangat pendek) sehingga disebut juga mikro.

Dari sinilah lahir istilah microwave. Gelombang ini tidak dapat dilihat mata kita karena
panjang gelombangnya (walaupun sangat kecil dibanding gelombang radio) jauh lebih besar dari
panjang gelombang cahaya (di luar spektrum sinar tampak). Keduanya sama-sama terdapat
dalam spektrum gelombang elektromagnetik (Gambar 1). Panjang gelombang cahaya berkisar
antara 400-700 nm (1 nm = 10-9 m); sedangkan kisaran panjang gelombang mikro sekitar 1-30
cm (1 cm = 10-2 m).

Gambar 1 Spektrum gelombang elektromagnetik


Gambar 1 menunjukkan bahwa panjang gelombang berbanding terbalik
dengan frekuensi (semakin kecil panjang gelombang, semakin besar frekuensinya).

8. Generator

Generator atau pembangkit listrik yang sederhana dapat ditemukan pada sepeda. Pada sepeda,
biasanya dinamo digunakan untuk menyalakan lampu. Caranya ialah bagian atas dinamo (bagian
yang dapat berputar) dihubungkan ke roda sepeda. Pada proses itulah terjadi perubalian energi
gerak menjadi energi listrik. Generator (dinamo) merupakan alat yang prinsip kerjanya
berdasarkan induksi elektromagnetik. Alat ini pertama kali ditemukan oleh Michael Faraday.
Berkebalikan dengan motor listrik, generator adalah mesin yang mengubah energi kinetik
menjadi energi listrik. Energi kinetik pada generator dapat juga diperoleh dari angin atau air
terjun. Berdasarkan arus yang dihasilkan. Generator dapat dibedakan menjadi dua rnacam, yaitu
generator AC dan generator DC. Generator AC menghasilkan arus bolak-balik (AC) dan
generator DC menghasilkan arus searah (DC). Baik arus bolak-balik maupun searah dapat
digunakan untuk penerangan dan alat-alat pemanas.

Generator AC

Bagian utama generator AC terdiri atas magnet permanen (tetap), kumparan (solenoida). cincin
geser, dan sikat. Pada generator. perubahan garis gaya magnet diperoleh dengan cara memutar
kumparan di dalam medan magnet permanen. Karena dihubungkan dengan cincin geser,
perputaran kumparan menimbulkan GGL induksi AC. OIeh karena itu, arus induksi yang
ditimbulkan berupa arus AC. Adanya arus AC ini ditunjukkan oleh menyalanya lampu pijar yang
disusun seri dengan kedua sikat. Sebagaimana percobaan Faraday, GGL induksi yang
ditimbulkan oleh generator AC dapat diperbesar dengan cara:

 memperbanyak lilitan kumparan,


 menggunakan magnet permanen yang lebih kuat.
 mempercepat perputaran kumparan, dan menyisipkan inti besi lunak ke dalam kumparan.

Contoh generator AC yang akan sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah dinamo
sepeda. Bagian utama dinamo sepeda adalah sebuah magnet tetap dan kumparan yang disisipi
besi lunak. Jika magnet tetap diputar, perputaran tersebut menimbulkan GGL induksi pada
kumparan. Jika sebuah lampu pijar (lampu sepeda) dipasang pada kabel yang menghubungkan
kedua ujung kumparan. lampu tersebut akan dilalui arus induksi AC. Akibatnya, lampu tersebut
menyala. Nyala lampu akan makin terang jika perputaran magnet tetap makin cepat (laju sepeda
makin kencang).

Generator DC

Prinsip kerja generator (dinamo) DC sama dengan generator AC. Namun, pada generator DC
arah arus induksinya tidak berubah. Hal ini disebabkan cincin yang digunakan pada generator
DC berupa cincin belah (komutator).
9. Transformator

Agar tidak berbahaya tegangan yang tinggi itu harus diturunkan terlebih dahulu sebelum arus
listrik disalurkan ke rumah-rumah penduduk. Pada umumnya tegangan listrik yang disalurkan ke
rumah-rumah penduduk ada dua macam, yaitu 220 volt dan 1l0 volt. Alat yang digunakan untuk
menurunkan tegangan disebut transformator.
Bagian utama transformator adalah dua buah kumparan yang keduanya dililitkan pada sebuah
inti besi lunak. Kedua kumparan tersebut memiliki jumlah lilitan yang berbeda. Kumparan yang
dihubungkan dengan sumber tegangan AC disebut kumparan primer, sedangkan kumparan yang
lain disebut kumparan sekunder.
Jika kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan AC (dialiri arus listrik AC), besi
lunak akan menjadi elektromagnet. Karena arus yang mengalir tersebut adalah arus AC, garis-
garis gaya elektromagnet selalu berubah-ubah. Oleh karena itu, garis-garis gaya yang dilingkupi
oleh kumparan sekunder juga berubah-ubah. Perubahan garis gaya itu menimbulkan GGL
induksi pada kumparan sekunder. Hal itu menyebabkan pada kumparan sekunder mengalir arus
AC (arus induksi).

Berdasarkan rumus di atas kita dapat rnembedakan transformator menjadi dua macam. yaitu
transformator step up dan transformator step down. Transformator .step up adalah transformator
yang jumlah lilitan primernya lebih kecil dari pada lilitan sekunder. Oleh karena itu,
transformator step up dapat digunakun untuk menaikkan tegangan AC.

Anda mungkin juga menyukai