Anda di halaman 1dari 3

1.

Rania Nusa Raya Holding

Rania Nusa Raya Holding merupakan salah satu holding kosmetika terbesar di Indonesia. Saat
ini, Rania Nusa Raya Holding membawahi beberapa merk kosmetika terkenal di Indonesia,
antara lain Amora, Malaca, Temi dan Mezura. Rania Nusa Raya Holding telah berdiri sejak
tahun 1997 dan mengawali usaha sebagai PT. Rania Nusa Raya dengan memproduksi kosmetika
merk Amora. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kosmetika, PT. Rania
Nusa Raya berubah menjadi Holding sejak tahun 2005. Sejak saat itu, PT. Rania mengeluarkan
merk Malaca dan Temi, sekaligus mengelola ketiga merk tersebut.

Pada tahun 2021, Rania mencoba untuk meraih pasar yang lebih luas dengan mengeluarkan
kosmetika baru merk Mezura dengan pasar sasaran yang berbeda dari ketiga merk sebelumnya.
Mezura memfokuskan produknya pada make up untuk remaja putri kalangan menengah mulai
usia 15 tahun sampai dengan 25 tahun. Produk Mezura meliputi lipstick, bedak, eye shadow,
blush on, pensil alis dan eye liner. Mezura hanya memfokuskan pada make up wajah yang saat
ini menjadi kebutuhan remaja putri. Mezura menekankan pada harga yang terjangkau yang
sesuai dengan kantong para remaja kalangan menengah. Oleh karena itu, pengembangan produk-
produk Mezura mengikuti proses pengembangan merk-merk sebelumnya dan sedikit melakukan
riset pendahuluan untuk pengembangan produk baru.

Saat ini, produk Mezura masih berada pada tahap awal, dimana pertumbuhan penjualan masih
sangat sedikit. Pada awal peluncuran produk, pertumbuhan penjualan masih sangat sedikit
karena konsumen masih belum mengetahui akan adanya produk Mezura. Oleh karena itu,
perusahaan harus memberikan informasi yang luas kepada calon konsumen mengenai
keunggulan produk. Cara yang ditempuh perusahaan adalah dengan melakukan periklanan yang
gencar melalui berbagai media, seperti media televisi, iklan pada aplikasi-aplikasi online,
majalah atau koran online dan sosial media. Agar produk menarik minat calon konsumen, maka
kemasan produk dibuat dalam kemasan mini sehingga harga sangat terjangkau. Mezura juga
melakukan periklanan dan penjualan secara besar-besaran dengan bekerja sama dengan beberapa
retail ternama, seperti Alfamart, Indomaret, Watson dan Guardian. Hal ini dimaksudkan agar
produk-produk Mezura semakin mendekati konsumen sehingga penjualannya akan semakin
meningkat.

Berdasarkan kasus tersebut, maka analisislah:

1. Strategi yang ditempuh perusahaan dalam memilih pasar sasaran (target market) untuk
produk Mezura dan jelaskan alasan Saudara! (SKOR 30)
2. Berada pada tahap daur hidup produk apakah produk Mezura saat ini? Jelaskan jawaban
Saudara! (SKOR 35)

Strategi pemasaran apakah yang dilakukan Mezura pada tahap daur hidup yang telah Anda pilih
pada soal No. 2? Jelaskan jawaban Saudara! (SKOR 35)
2.Rania Nusa Raya Holding

Rania Nusa Raya Holding merupakan salah satu holding kosmetika terbesar di Indonesia. Saat
ini, Rania Nusa Raya Holding membawahi beberapa merk kosmetika terkenal di Indonesia,
antara lain Amora, Malaca, Temi dan Mezura. Rania Nusa Raya Holding telah berdiri sejak
tahun 1997 dan mengawali usaha sebagai PT. Rania Nusa Raya dengan memproduksi kosmetika
merk Amora. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kosmetika, PT. Rania
Nusa Raya berubah menjadi Holding sejak tahun 2005. Sejak saat itu, PT. Rania mengeluarkan
merk Malaca dan Temi, sekaligus mengelola ketiga merk tersebut.

Pada tahun 2021, Rania mencoba untuk meraih pasar yang lebih luas dengan mengeluarkan
kosmetika baru merk Mezura dengan pasar sasaran yang berbeda dari ketiga merk sebelumnya.
Mezura memfokuskan produknya pada make up untuk remaja putri kalangan menengah mulai
usia 15 tahun sampai dengan 25 tahun. Produk Mezura meliputi lipstick, bedak, eye shadow,
blush on, pensil alis dan eye liner. Mezura hanya memfokuskan pada make up wajah yang saat
ini menjadi kebutuhan remaja putri. Mezura menekankan pada harga yang terjangkau yang
sesuai dengan kantong para remaja kalangan menengah. Oleh karena itu, pengembangan produk-
produk Mezura mengikuti proses pengembangan merk-merk sebelumnya dan sedikit melakukan
riset pendahuluan untuk pengembangan produk baru.

Saat ini, produk Mezura masih berada pada tahap awal, dimana pertumbuhan penjualan masih
sangat sedikit. Pada awal peluncuran produk, pertumbuhan penjualan masih sangat sedikit
karena konsumen masih belum mengetahui akan adanya produk Mezura. Oleh karena itu,
perusahaan harus memberikan informasi yang luas kepada calon konsumen mengenai
keunggulan produk. Cara yang ditempuh perusahaan adalah dengan melakukan periklanan yang
gencar melalui berbagai media, seperti media televisi, iklan pada aplikasi-aplikasi online,
majalah atau koran online dan sosial media. Agar produk menarik minat calon konsumen, maka
kemasan produk dibuat dalam kemasan mini sehingga harga sangat terjangkau. Mezura juga
melakukan periklanan dan penjualan secara besar-besaran dengan bekerja sama dengan beberapa
retail ternama, seperti Alfamart, Indomaret, Watson dan Guardian. Hal ini dimaksudkan agar
produk-produk Mezura semakin mendekati konsumen sehingga penjualannya akan semakin
meningkat.

Peluncuran produk baru merupakan tantangan jangka panjang seiring dengan pertumbuhan
penjualan pada tahap-tahap daur hidup produk berikutnya. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi
lonjakan permintaan di masa yang akan datang, perusahaan mempertimbangkan untuk
mendirikan satu pusat distribusi baru untuk memperluas pasar di wilayah Indonesia Timur.
Perusahaan memiliki dua alternatif lokasi yaitu di kota A dan di kota B. Analisis pemilihan
lokasi dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor dominan di setiap lokasi. Faktor-
faktor tersebut dibagi menjadi faktor utama dan faktor pendukung. Faktor utama adalah harga
sewa, infrastruktur dan upah minimum. Sedangkan faktor pendukung adalah pajak daerah,
keamanan, sumber daya dan peraturan pemerintah daerah. Setiap faktor utama diberi bobot yang
lebih besar dibandingkan dengan faktor pendukung, yaitu 0,2 untuk setiap faktor; sedangkan
faktor pendukung diberi bobot 0,1. Setelah menetapkan bobot untuk setiap faktor, selanjutnya
dilakukan penilaian terhadap masing-masing lokasi dengan menentukan kondisi setiap faktor
pada nilai “baik”, “cukup” dan “kurang”. Hasil penilaian “baik” diberi skor 100, “cukup” diberi
skor 80 dan “kurang” diberi skor 60. Setelah melakukan penilaian terhadap dua calon lokasi
tersebut, disimpulkan hasil penilaian setiap lokasi adalah sebagai berikut.

Kota
Kota A Kota B

Faktor
Harga sewa Cukup Baik
Infrastruktur Baik Baik
Upah minimum Baik Kurang
Pajak daerah Cukup Cukup
Keamanan Baik Cukup
Sumber daya Cukup Kurang
Peraturan Pemerintah Baik Baik
Daerah

Berdasarkan kasus tersebut, maka analisislah:

Lokasi mana yang paling baik untuk dipilih sebagai pusat distribusi baru dengan
menggunakan the factor-Rating Method! Uraikan jawaban Saudara!

Anda mungkin juga menyukai