TAZKIRAH DSP No.27 - SYIAR BULAN RABIULAWAL
TAZKIRAH DSP No.27 - SYIAR BULAN RABIULAWAL
Rabiulawal yang merupakan bulan ketiga dari kalender Hijriyah adalah bulan yang
istimewa bagi umat Islam. Pada bulan itu telah lahir manusia paling agung, pemimpin para nabi
dan rasul, yaitu Nabi Muhammad saw. Para ulama sepakat, beliau dilahirkan pada hari Senin
(Muslim, No. 1162) pada Tahun Gajah dan menurut pendapat yang masyhur, Rasulullah saw.
dilahirkan pada tanggal 12 Rabiulawal. Itu sebabnya, sebagian umat Islam menamakan bulan
ini sebagai Bulan Maulid. Pada bulan ini, Rasulullah saw. sampai di Madinah dari perjalanan
hijrahnya dan pada bulan ini pula beliau wafat. Maka, sangat baik jika bulan ini dijadikan
sebagai momen agar umat Islam lebih dekat dengan nabinya dengan mengenal dan
mempelajari sirah nabi yang agung dan menjadikannya sebagai teladan, meskipun seharusnya
hal itu dilakukan pada setiap waktu. Allah Swt. berfirman,
ص يهم عي ْْبةٌ ِيّلُ يوِل ْاّلَلْب ي
اب لََق ْد َكا َن يِف قَ ي
َ َ ْ ص َ ْ
Sungguh, pada kisah mereka benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang berakal.
(Yusuf/12:111)
ي ي وذَ ِكيرهم يِبَيّٰى يم ّٰ ي
صبار َش ُك ْور َ اّللي ۗان ي ِْف ّٰذل
َ ك َ ّّٰليّٰت لِ ُك يِل ِ ِ ْ ُْ َ
Ingatkanlah mereka tentang hari-hari Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat
tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi setiap orang yang sangat penyabar lagi banyak bersyukur.
(Ibrahim/14:5)
Makna dari “hari-hari Allah” adalah nikmat-nikmat dari Allah Swt., sebagaimana penjelasan
Ibnu Abbas, Mujahid, dan Qatadah. (Al-Qurthubi, (1964), Al-Jami’ Li Ahkam Al-Quran, 9/341)
Menghidupkan bulan Rabiulawal dapat dilakukan dengan pendekatan syariah dan ‘urf (tradisi).
Pendekatan syariah seperti memperbanyak shalawat, menghidupkan sunnah, mengkaji sirah,
hadits, dan semisalnya. Ada pun pendekatan ‘urf -yang mana berbeda satu daerah dengan
daerah lain, beda pula satu negara dengan negara lain- seperti peringatan maulid Nabi saw.
Kami bersama Rasulullah saw. Ketika itu, beliau memegang tangan Umar bin Khattab.
Lalu Umar berkata, “Wahai Rasulullah, sungguh engkau lebih aku cintai dari segala
sesuatu kecuali diriku sendiri.” Rasulullah saw. bersabda, “Tidak, demi (Allah) yang jiwaku
ada di dalam genggaman tangan-Nya, (imanmu belum sempurna) hingga aku lebih
engkau cintai daripada dirimu sendiri.” Lalu, Umar berkata, “Sekarang, demi Allah,
engkau lebih aku cintai daripada diriku sendiri.” Rasulullah saw. bersabda, “Sekarang
wahai Umar, (imanmu telah sempurna)” (HR Bukhari No.6632)
3. Berupaya meneladani Rasulullah saw. pada semua aspek kehidupan yang pernah
dilaluinya baik dalam urusan ibadah, keluarga, mu’amalah maaliyah (seperti utang
piutang, jual beli, pinjam meminjam, dan lainnya), akhlak, bekerja, bertetangga,
bermasyarakat, dan sosial-politik, sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah dan
mendapatkan cinta-Nya.
Allah Swt. berfirman,
٢١ ۗاّللَ َكثيْرياا لََق ْد َكا َن لَ ُكم يِف رسويل ّٰاّللي اُسوةٌ حسنَةٌ لِيمن َكا َن ي رجوا ّٰاّلل والْي وم ْ ّٰ ي
ِّٰ اّلخَر َوذَ َكَر َ ْ َ َ َِ ُ ْ َ ْ َ َ َ َْ ِ ُْ َ ْ ْ
Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu)
bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang
banyak mengingat Allah. (Al-Ahzab/33:21)
٣١ اّللُ غَ ُف ْوٌر ريحْي ٌم قُل اي ْن ُكنْ تم ُيُتب و َن ّٰاّلل فَاتبيعويِن ُُيبيب ُكم ّٰ ي
ِّٰ اّللُ َويَغْف ْر لَ ُك ْم ذُنُ ْوبَ ُك ْم ۗ َو
ِ ُ ْ ْ ْ ْ ُ َِ ْ ْ ُ ْ
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah
akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. (Ali 'Imran/3:31)
4. Menghidupkan sunah Nabi saw. dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, apalagi
di tengah kondisi akhir zaman yang penuh fitnah dan perpecahan. Hal ini memiliki
keutamaan yang sangat agung, sebagaimana hadits Abu Tsa’labah al-Khusyani bahwa
Rasulullah saw bersabda:
5. Membela Rasulullah saw dari berbagai tuduhan, fitnah, dan celaan dengan cara yang
ilmiah, cerdas, dan santun. Allah Swt. berfirman,
(Yaitu,) orang-orang yang mengikuti Rasul (Muhammad), Nabi yang ummi (tidak pandai
baca tulis) yang (namanya) mereka temukan tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada
pada mereka. Dia menyuruh mereka pada yang makruf, mencegah dari yang mungkar,
menghalalkan segala yang baik bagi mereka, mengharamkan segala yang buruk bagi
mereka, dan membebaskan beban-beban serta belenggu-belenggu yang ada pada
mereka. Adapun orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya,
dan mengikuti cahaya terang yang diturunkan bersamanya (Al-Qur’an), mereka itulah
orang-orang beruntung. (Al-A'raf/7:157)
6. Memperbanyak bacaan shalawat kepadanya, baik shalawat mutlak (tidak terkait situasi
tertentu) maupun shalawat muqayyad (terkait kondisi tertentu). Allah Swt. berfirman,
٥٦ يماإين ٱّلل وم ّٰلََٰٓئي َكتهۥ يصلو َن علَى ٱلني يب ۚ ََّٰٰٓيَي ها ٱل يذين ءامنُو۟ا ۟ ي ي ۟ ي
صلوا عَلَْيه َو َسلِ ُموا تَ ْسل ا
َ ََ َ َ َ ِ َ َ ُ َُ ََ َ
Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Wahai orang-orang
yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh
penghormatan kepadanya. (Al-Ahzab/33:56)
Demikian tazkirah ini disampaikan untuk menjadi pengingat bagi anggota, simpatisan, dan
umat Islam. Semoga Allah Swt. memberikan taufik dan pertolongan-Nya sehingga dapat
menguatkan kecintaan kita kepada Rasulullah saw., agama yang dibawanya, dan dapat
meningkatkan ukhuwah islamiyah.