Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
FILSAFAT PANCASILA
• Artinya: filsafat tentang bagaimana hidup

FILSAFAT POLITIK/KENEGARAAN?
politik (dalam hal ini negara Indonesia)
dibangun.

• Filsafat kenegaraan/politik lebih dalam dari


sekedar ilmu politik atau bahkan strategi
politik.

APA ITU
• Filsafat Pancasila dengan demikian berbicara
mengenai Pancasila ditinjau dari sudut
filsafat (bukan ilmu melulu atau penataran
P4 yang lebih berisi indoktrinasi)

• Karena ini adalah sebuah penjelajahan


filsafat, maka skema dan cara berpikir
filosofis seperti yang dilakukan oleh para
filosof klasik (Sokrates, Aristoteles, Plato,
dst) perlu digumuli
• Filsafat berasal dari kata
“philein” (mencintai) dan “sofia”
Arti (kebijaksanaan).
“FILSAFAT” • Terminologi “kebijaksaan”
dengan demikian memaksudkan
pula pengertian, pengetahuan,
dan penguasaan persoalan
sampai ke akar-akarnya.
• Filsafat: mencari pengetahuan
secara radikal (sampai ke akar-
akarnya), dengan pertanyaan
“apa” dan “mengapa”
FILSAFAT
• Filsafat mengawali tradisi berpikir
• Filsafatlah yang telah melahirkan semua ilmu,
sehingga filsafat dikatakan sebagai ‘induk ilmu’
(mother of sciences).
• Berfilsafat adalah berpikir yang radikal, logis,
universal, konseptual, koheren, konsisten,
sistematik, komperehensif, kritis, bebas,
bertanggung jawab, dan bijaksana
• Filsafat identik dengan berpikir, tetapi tidak
semua kegiatan berpikir adalah berfilsafat
FILSAFAT YUNANI
• Konteks kehidupan Yunani awali melahirkan
filsafat.
• Mitos merupakan titik berangkat filsafat.
Mitos bukan hanya sekedar dongeng,
melainkan cetusan budaya, mentalitas, dan
pengembaraan cita-cita hidup manusia.
• Metodenya spekulatif
SISTEM FILSAFAT
• Metafisika (Ontologi) : mengkaji
hakikat segala yang ada.
• Epistemologi mengkaji tentang
hakikat dan wilayah
pengetahuan (episteme secara
harafiah berarti “pengetahuan”).
• Aksiologi membahas masalah
nilai atau norma yang berlaku
pada kehidupan manusia. Di
dalamnya ada etika dan estetika.
PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT
• Pertama, secara ontologis, adalah
upaya untuk mengetahui hakikat dasar
sila-sila pancasila.
• Kedua, kajian epistemologi
memaksudkan upaya untuk mencari
hakikat pancasila sebagai suatu sistem
pengetahuan.
• Ketiga, kajian aksiologis meneropong
nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila.
PERBEDAAN FILSAFAT BARAT DAN TIMUR
FILSAFAT BARAT FILSAFAT TIMUR
• menekankan kepada • menekankan kepada
logika berpikir yang lurus aspek spiritual
• akal budi sebagai otoritas • menerima otoritas
utama tertentu (terutama
agama)
• menekankan kepada • menekankan nilai-nilai,
sistematisasi berpikir misalnya: harmoni,
keluarga (terdapat dalam
filsafat Cina), kesusilaan
(terdapat dalam
Konfusianisme), dst.
SOEKARNO MENCARI WELTANSCHAUUNG
• Argumentasi Soekarno mengenai dasar negara dibuka
dengan suatu pertanyaan, “Apakah Weltanschauung
(dasar dan filsafat hidup) kita, jikalau kita hendak
mendirikan Indonesia merdeka?” Soekarno tidak
menjawab pertanyaan ini dengan satu jawaban singkat.
Terlebih dahulu ia hendak mengutarakan pandangannya
bahwa dasar negara Indonesia ini haruslah ditemukan
dalam lubuk hati dan jiwa bangsa Indonesia jauh
sebelum bangsa ini merdeka

• Selanjutnya Soekarno menguraikan dasar-dasar apa saja


yang perlu dimiliki bagi bangunan Indonesia merdeka.
Dasar-dasar yang ia sebutkan adalah kebangsaan
Indonesia, internasionalisme (kemanusiaan),
mufakat/permusyawaratan, kesejahteraan (keadilan
sosial), dan akhirnya Ketuhanan. Kelima prinsip itulah
yang dia namakan Pancasila, dan diusulkannya sebagai
Weltanschauung negara Indonesia merdeka.
MENYIMAK PIDATO SOEKARNO:
• “Apakah Weltanschauung kita, jikalau kita hendak
mendirikan Indonesia merdeka?”
• Pertanyaannya: Apa itu Weltanschauung? Apa
perbedaan antara Weltanschauung dan filsafat?
• Pancasila itu Weltanschauung ataukah filsafat
bagi bangsa Indonesia?
PERBEDAAN
Filsafat Weltanschauung
• Filsafat ada dalam • Weltanschauung ada
lingkungan ilmu dalam lingkungan
pengetahuan kehidupan
• Ada sistem berpikir yang • Lebih berupa sikap
jelas hidup dalam
masyarakat tertentu
• Misalnya: Marxisme, • Misalnya: pandangan
Eksistensialisme, Post- hidup, keyakinan, dst
kolonialisme
PANCASILA:
Weltanschauung yang Dijadikan
Dasar Filsafat Negara
• Soekarno tentu tidak gegabah dalam menguraikan dasar negara,
karena dasar semacam itu haruslah selaras dengan Weltanschauung
(atau bisa dikatakan sebagai: pandangan hidup) yang sudah
mengakar lama dalam masyarakat Indonesia.
• Soekarno menemukan bahwa pandangan hidup seperti:
kemanusiaan, kebangsaan, musyawarah/mufakat, keadilan, dan
ketuhananlah yang mengakar di bumi Indonesia.
• Pandangan hidup (Weltanschauung) seperti inilah yang relevan jika
kemudian hendak dijadikan sebagai dasar negara.
• Bangsa kita dahulu memang belum berfilsafat secara sistematis,
akan tetapi nilai-nilai filosofis yang berkembang sejak dulu kala
kemudian disistematisasi oleh Soekarno ke dalam PANCASILA
PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT
• Nilai-nilai dan pandangan hidup
Indonesia (sebagai bagian dari
dunia Timur) hendak disistemkan
• Pendek kata: Pancasila hendak
menguniversalkan nilai-nilai timur
(ketuhanan, kemanusiaan,
kebangsaan, demokrasi, keadilan)

Anda mungkin juga menyukai