Anda di halaman 1dari 7

MENTERI PERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR KM 112 TAHUN 2021
TENTANG
PENUNJUKAN KEPADA PT BIRO KLASIFIKASI INDONESIA (PERSERO) UNTUK
MELAKSANAKAN SURVEI DAN SERTIFIKASI STATUTORIA PADA KAPAL
BERBENDERA INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 129 ayat (3)


Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang
Pelayaran dan Pasal 59 ayat (3) Peraturan Pemerintah
Nomor 51 Tahun 2002 tentang Perkapalan, pengakuan
dan penunjukan badan klasifikasi untuk melaksanakan
pemeriksaan dan pengujian terhadap kapal untuk
memenuhi persyaratan keselamatan kapal dilakukan
oleh Menteri Perhubungan;
b. bahwa penunjukan kepada PT Biro Klasifikasi Indonesia
untuk melaksanakan survei dan sertifikasi yang telah
ditetapkan dengan Keputusan Menteri Perhubungan
Nomor KP 249 Tahun 2018, perlu dilakukan
penyempurnaan dan penyesuaian sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan organisasi;
- 2 -

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Keputusan Menteri Perhubungan tentang Penunjukan
kepada PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) untuk
Melaksanakan Survei dan Sertifikasi Statutoria pada
Kapal Berbendera Indonesia;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang


Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4849);
2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2016 tentang
Pengesahan Marìtime Labour Convention, 2006 (Konvensi
Ketatanegaraan Maritim, 2006) (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 193, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5931);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2002 tentang
Perkapalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2002 Nomor 95, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4227);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2010 tentang
Perlindungan Lingkungan Maritim (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 27, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5109);
5. Keputusan Presiden Nomor 47 Tahun 1976 tentang
Mengesahkan “International Convention on Load Lines
1966”;
6. Keputusan Presiden Nomor 65 Tahun 1980 tentang
Mengesahkan “International Convention for The Safety of
Life at Sea, 1974”, sebagai Hasil Konferensi Internasional
tentang Keselamatan Jiwa di Laut 1974, yang telah
Ditandatangani oleh Delegasi Pemerintah Republik
Indonesia, di London, pada tanggal 1 November 1974
yang Merupakan Pengganti “International Convention for
The Safety of Life at Sea, 1960”, sebagaimana terlampir
pada Keputusan Presiden ini;
- 3 -

7. Keputusan Presiden Nomor 46 Tahun 1986 tentang


Pengesahan International Convention for thè Prevention of
Pollution from Ships 1973, beserta protokol (The Protocol
of 1978 relating to The International Convention for The
Prevention of Pollution from Ships, 1973) ;
8. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2012 tentang
Pengesahan Annex III, Annex TV, Annex V, dan Annex VI of
thè International Convention for thè Prevention of Pollution
from Ships 1973 as Modifìed by thè Protocol of 1978
Relating Thereto (Lampiran III, Lampiran IV, Lampiran V,
dan Lampiran VI dari Konvensi Internasional Tahun
1973 tentang Pencegahan Pencemaran dari Kapal
sebagaimana diubah dengan Protokol Tahun 1978 yang
terkait daripadanya) ;
9. Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2014 tentang
Pengesahan International Convention o f The Control of
Harmful Anti-Fouling System on Ship, 2001 (Konvensi
Internasional tentang Pengendalian Sistem-Sistem Anti
Teritip Berbahaya pada Kapal-Kapal, 2001) (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 149);
10. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang
Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);
11. Peraturan Presiden Nomor 132 Tahun 2015 tentang
Pengesahan The International Convention for The Control
and Management of Ships Ballast Water and Sediments,
2004 (Kovensi Internasional untuk Pengendalian dan
Manajemen Air Ballas dan Sedimen dari Kapal, 2004)
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 258);
12. Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2017 tentang
Pengesahan Protocol of 1988 Relation to The International
Convention for The Safety of Life at Sea 19741 (Protokol
1988 terkait dengan Konvensi Internasional untuk
Keselamatan Jiwa di Laut 1974) (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 111);
- 4 -

13. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang


Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 203)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden
Nomor 32 Tahun 2021 tentang Perubahan atas
Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 106);
14. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 65 Tahun
2009 tentang Standar Kapal Non Konvensi (Non
Convention Vessel Standard) Berbendera Indonesia;
15. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 7 Tahun
2013 tentang Kewajiban Klasifikasi bagi Kapal
Berbendera Indonesia pada Badan Klasifikasi (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 282)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM 61 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor
PM 7 Tahun 2013 tentang Kewajiban Klasifikasi bagi
Kapal Berbendera Indonesia pada Badan Klasifikasi
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
1818);
16. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 29 Tahun
2014 tentang Pencegahan Pencemaran Lingkungan
Maritim (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 1115);
17. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 39 Tahun
2016 tentang Garis Muat Kapal dan Pemuatan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 524);
18. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 122 Tahun
2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 1756);
19. Resolusi IMO MSC 349 (92) Code for Recognized
Organization (RO Code);
- 5 -

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG
PENUNJUKAN KEPADA PT BIRO KLASIFIKASI INDONESIA
(PERSERO) UNTUK MELAKSANAKAN SURVEI DAN
SERTIFIKASI STATUTOR1A PADA KAPAL BERBENDERA
INDONESIA.

PERTAMA : Menunjuk PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) untuk


melaksanakan survei dan sertifikasi statutoria atas nama
Pemerintah Republik Indonesia pada kapal berbendera
Indonesia.

KEDUA : Pelaksanaan survei dan sertifikasi statutoria sebagaimana


dimaksud dalam Diktum PERTAMA dituangkan dalam:
a. perjanjian kerja sama antara Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut dengan PT Biro Klasifikasi Indonesia
(Persero) untuk kapal yang melayani angkutan laut; dan
b. perjanjian kerja sama antara Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat dengan PT Biro Klasifikasi Indonesia
(Persero) untuk kapal yang melayani angkutan sungai,
danau, dan penyeberangan.

KETIGA : Direktur Jenderal Perhubungan Darat melaporkan hasil


pelaksanaan survei dan sertifikasi statutoria untuk kapal
yang melayani angkutan sungai, danau, dan penyeberangan
sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEDUA kepada
Direktur Jenderal Perhubungan Laut selaku penanggung
jawab pelaksanaan kegiatan dan administrasi Pemerintah
pada Organisasi Maritim Internasional.

KEEMPAT : Perjanjian kerja sama sebagaimana dimaksud dalam Diktum


KEDUA didahului dengan pelaksanaan asssessment dan
evaluasi terhadap PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero)
sesuai dengan persyaratan dan kriteria penilaian
sebagaimana diatur dalam Resolusi IMO MSC 349 (92) Code
for Recognized Organization (RO Code).
- 6 -

KELIMA Pelaksanaan assessment dan evaluasi terhadap PT Biro


Klasifikasi Indonesia (Persero) sebagaimana dimaksud dalam
Diktum KEEMPAT untuk:
a. kapal yang melayani angkutan laut dilakukan oleh
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut; dan
b. kapal yang melayani angkutan sungai, danau, dan
penyeberangan dilakukan bersama-sama oleh Direktorat
Jenderal Perhubungan Darat dengan Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut.

KEENAM Direktur Jenderal Perhubungan Laut dan Direktur Jenderal


Perhubungan Darat sesuai dengan kewenangannya
melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
pelaksanaan Keputusan Menteri ini.

KETUJUH Hal-hal yang berkaitan dengan perjanjian dan/atau tindak


lanjut dari pelaksanaan Keputusan Menteri Perhubungan
Nomor KP 249 Tahun 2018 tentang Penunjukan kepada
PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) untuk Melaksanakan
Survei dan Sertifikasi Statutaria pada Kapal Berbendera
Indonesia dinyatakan masih tetap berlaku sampai dengan
dilakukannya perubahan berdasarkan Keputusan Menteri ini.

KEDELAPAN Pada saat Keputusan Menteri ini mulai berlaku, Keputusan


Menteri Perhubungan Nomor KP 249 Tahun 2018 tentang
Penunjukan kepada PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero)
untuk Melaksanakan Survei dan Sertifikasi Statutaria pada
Kapal Berbendera Indonesia, dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
- 7 -

KESEMBILAN : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 7 Mei 2021

MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,

ttd

BUDI KARYA SUMADI

Salinan Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:


1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;
2. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi;
3. Menteri Keuangan;
4. Menteri Badan Usaha Milik Negara;
5. Menteri Kelautan dan Perikanan;
6. Menteri Ketenagakerjaan;
7. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia;
8. Kepala Staf TNI Angkatan Laut;
9. Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, Direktur Jenderal Perhubungan
Darat, dan Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian
Perhubungan;
10. Direksi PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero);
11. Ketua Umum DPP GAPASDAP;
12. Ketua Umum DPP INSA.

Salinan sesuai dengan aslinya


3ALA BIRO HUKUM,

\
US DANANG RUSDIHANTO

Anda mungkin juga menyukai