REPUBLIK INDONESIA
MEMUTUSKAN :
Menetapkan KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG
PENETAPAN ALUR-PELAYARAN, SISTEM RUTE, TATA CARA
BERLALU LINTAS, DAN DAERAH LABUH KAPAL SESUAI
DENGAN KEPENTINGANNYA DI JALUR PERLINTASAN
SELAT BANGKA.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 8 Juni 2020
MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
Lampiran I
Keputusan Menteri Perhubungan
tentang Penetapan Alur-Pelayaran,
Sistem Rute, Tata Cara Berlalu
Lintas dan Daerah Labuh Kapal
Sesuai Dengan Kepentinganya di
Jalur Perlintasan Selat Bangka
Nomor : KM 144 Tahun 2020
Tanggal : 8 Juni 2020
1. Titik Koordinat Jalur Perlintasan dari Arah Timur menuju Utara Selat
Bangka:
KOORDINAT BATAS KIRI
NO LINTANG BUJUR
1A 02° 19' 47.37" LS 105° 38' 50.73" BT
2A 02° 16' 20.55" LS 105° 12' 03.85" BT
3A 02° 06' 49.81" LS 104° 59’ 28.83" BT
4A 01° 57' 01.19" LS 104° 59’ 26.46" BT
KOORDINAT BATAS KANAN
NO LINTANG BUJUR
IB 02° 18' 36.34" LS 105° 38’ 59.79" BT
2B 02° 15' 09.52" LS 105° 12' 12.90" BT
3B 02° 06' 21.00" LS 105° 00’ 31.00" BT
4B 01° 57' 01.19" LS 105° 00’ 31.32" BT
2. Titik Koordinat Garis Haluan dari Arah Timur Menuju Utara Selat Bangka:
ARAH
KOORDINAT
NO KODE HALUAN
LINTANG BUJUR MASUK
1 GH.l 02° 19' 11.82" LS 105° 38' 55.26" BT 277°
2 GH.2 02° 15' 45.00" LS 105° 12’ 08.36" BT 306°
3 GH.3 02° 06' 35.37" LS 104° 59' 59.97" BT 359°
4 GH.4 01° 57' 01.19" LS 104° 59' 58.87" BT -
- 9 -
3. Titik Koordinat Jalur Perlintasan dari Arah Utara menuju Timur Selat
Bangka:
KOORDINAT BATAS KIRI
NO LINTANG BUJUR
4A 01° 57' 01.19" LS 104° 59’ 26.46" BT
3A 02° 06' 49.81" LS 104° 59' 28.83" BT
2A 02° 16' 20.55" LS 105° 12' 03.85" BT
1A 02° 19' 47.37" LS 105° 38' 50.73" BT
KOORDINAT BATAS KANAN
NO LINTANG BUJUR
4B 01° 57' 01.19" LS 105° 00' 31.32" BT
3B 02° 06' 21.00" LS 105° 00' 31.00" BT
2B 02° 15' 09.52" LS 105° 12' 12.90" BT
IB 02° 18' 36.34" LS 105° 38' 59.79" BT
4. Titik Koordinat Garis Haluan dari Arah Utara menuju Timur Selat Bangka:
MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
Lampiran II
Keputusan Menteri Perhubungan
tentang Penetapan Alur-Pelayaran,
Sistem Rute, Tata Cara Berlalu
Lintas dan Daerah Labuh Kapal
Sesuai Dengan Kepentinganya di
Jalur Perlintasan Selat Bangka
Nomor : KM 144 Tahun 2020
Tanggal : 8 Juni 2020
MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
Lampiran III
Keputusan Menteri Perhubungan
tentang Penetapan Alur-Pelayaran,
Sistem Rute, Tata Cara Berlalu
Lintas dan Daerah Labuh Kapal
Sesuai Dengan Kepentinganya di
Jalur Perlintasan Selat Bangka
Nomor : KM 144 Tahun 2020
Tanggal : 8 Juni 2020
2) Untuk memenuhi ketentuan ini, sisi atas angin harus dianggap sisi
yang berlawanan dengan sisi tempat layar utama berada, atau bagi
kapal dengan layar segi empat yaitu sisi yang berlawanan dengan sisi
tempat layar membujur itu berada.
e. Dalam pengaturan tata cara berlalu lintas kapal dalam situasi memotong
apabila 2 (dua) kapal tenaga sedang berlayar dengan haluan saling
memotong sehingga akan mengakibatkan bahaya tubrukan, maka kapal
yang mendekati kapal lain di sisi kanannya harus menghindar, dan
apabila keadaan mengijinkan harus dengan cara memotong didepan
kapal lain tersebut. Dalam pengaturan tata cara tindakan kapal
menghindari, maka setiap kapal yang diwajibkan menghindari kapal lain
dan sedapat mungkin melakukan tindakan secara dini dan tegas untuk
tetap bebas sama sekali.
4) setiap kapal kecuali kapal yang tidak dapat dikendalikan atau kapal
yang kemampuan olah geraknya terbatas, apabila keadaan
mengijinkan harus menghindarkan dirinya merintangi jalan aman
sebuah kapal yang terkendala oleh saratnya; dan
4. Larangan
a. kapal dilarang memasuki alur-pelayaran dengan under keel clearance
(UKC) kurang dari 10% (sepuluh persen) dari draft, kecuali atas izin
Syahbandar;
b. kapal penangkap ikan dilarang menangkap ikan di alur-pelayaran;
c. kapal dilarang masuk perairan wajib pandu tanpa mendapat pemanduan
dari petugas pandu;
d. petugas pandu dilarang meninggalkan kapal yang dipandu dalam kondisi
dan situasi :
1) kapal kandas;
2) kapal tubrukan;
3) kerusakan mesin/kemudi; dan/atau
4) keadaan lain yang mengganggu lalu lintas kapal.
- 18 -
e. larangan kapal untuk menyusul kapal lain pada ukuran LOA tertentu
sesuai dengan ketentuan sistem rute;
f. kapal yang sandar/tender dengan kapal lain yang sedang sandar di
dermaga umum/khusus hanya diijinkan 1 (satu) kapal saja yang
sandar/ tender di kapal yang sedang sandar di dermaga tersebut atas
pertimbangan keselamatan kapal yang akan berolah gerak
keluar /masuk;
g. kapal berlabuh jangkar di area yang tidak ditetapkan dalam keputusan
ini; dan
h. membuang sampah, limbah, dan bahan lain dari pengoperasian kapal.
MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
Lampiran IV
Keputusan Menteri Perhubungan
tentang Penetapan Alur-Pelayaran,
Sistem Rute, Tata Cara Berlalu
Lintas dan Daerah Labuh Kapal
Sesuai Dengan Kepentinganya di
Jalur Perlintasan Selat Bangka
Nomor : KM 144 Tahun 2020
Tanggal : 8 Juni 2020
MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
JI HERPRIARSONO