MENTERIPERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA
MEMUTUSKAN:
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 18 Mei 2017
MENTERIPERHUBUNGAN
REPUBLIKINDONESIA,
ttd
BUDI KARYASUMADI
SALINANKeputusan ini disampaikan kepada:
1. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman;
2. Menteri Kelautan dan Perikanan;
3. Kepala Kepolisian Republik Indonesia;
4. Kepala Staf TNI Angkatan Laut;
5. Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur;
6. Inspektur Jenderal, Direktur Jenderal Perhubungan Laut,
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan;
7. Walikota Kupang;
8. Kepala Pusat Hidrografi dan Oceanografi TNI Angkatan Laut;
9. Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Nusa
Tenggara Timur;
10. Kepala Distrik Navigasi Kelas II Kupang;
11. Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Kupang.
LAMPlRANI
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
TENTANG PENETAPAN ALUR PELAYARAN
MASUK PELABUHAN, SISTEM RUTE, TATA
CARA BERLALU LINTAS DAN DAERAH
LABUH KAPAL SESUAI DENGAN
KEPENTINGANNYA 01 PELABUHAN
TENAU KUPANG
MENTERIPERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BUDI KARYASUMADI
-9-
LAMPlRANII
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
TENTANG PENETAPAN ALUR PELAYARAN
MASUK PELABUHAN, SISTEM RUTE, TATA
CARA BERLALU LINTAS DAN DAERAH
LABUH KAPAL SESUAI DENGAN
KEPENTINGANNYA DI PELABUHAN
TENAU KUPANG
1. Sistem Rute yang ditetapkan adalah Rute 2 Arah (two ways routes),
dengan lebar alur 300 meter, sehingga kapal dapat berlayar dari Utara
maupun Selatan di Alur Pelayaran Pelabuhan Tenau Kupang.
MENTERIPERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
-10-
LAMPIRANIII
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
TENTANGPENETAPANALUR PELAYARAN
MASUK PELABUHAN,SISTEM RUTE, TATA
CARABERLALULINTASDAN DAERAH
LABUH KAPALSESUAI DENGAN
KEPENTINGANNY A DI PELABUHAN
TENAU KUPANG
1. Pemanduan
a. Setiap kapal berukuran tonase kotor GT 500 atau lebih yang berlayar
diperairan wajib pandu, wajib menggunakan pelayanan jasa
pemanduan kapal;
b. Mesin penggerak utama dan alat navigasi harus dalam kondisi baik
dan normal untuk olah gerak kapal;
c. Mengibarkan bendera "G" pada siang hari dan menyalakan lampu
putih merah pada malam hari apabila kapal sedang menunggu
petugas pandu;
d. Mengibarkan bendera "H" pad a siang hari dan menyalakan lampu
putih merah pada malam hari apabila petugas pandu diatas kapal;
e. Mengibarkan bendera "Q" pada siang hari dan menyalakan lampu
putih merah pada malam hari bagi kapal yang baru tiba dari luar
negeri, petugas-petugas pandu hanya diperbolehkan naik ke kapal
untuk membawa kapal apabila kapal telah dinyatakan bebas dari
penyakit menular oleh petugas karantina kesehatan (free practique)
dan bendera kuning telah diturunkan.
2. Komunikasi
a. Pemilik operator kapal atau nakhoda wajib memberitahukan rencana
kedatangan kapalnya kepada Kepala Kantor Kesyahbandaran dan
Otoritas Pelabuhan Kelas III Kupang dengan mengirimkan telegram
-11-
b. Dalam kondisi an gin diatas normal dan atau kabut dan atau hujan
deras dan atau gelombang tinggi:
1) Kecepatan kapal disekitar Pelampung Suar Pengenal (MPMT)
disarankan menggunakan maneuvering speed;
2) Untuk memasuki alur pelayaran, kapal menggunakan sarana
navigasi visual, elektronik (radarjGPSjAIS) dan peralatan
navigasi lainnya secara baik dan tepat guna.
6. Larangan
a. Kapal dilarang memasuki alur pelayaran dengan under keel clearance
(UKC)kurang dari 10% dari draft, kecuali atas izin syahbandar;
b. Kapal ikan dilarang menangkap ikan di alur pelayaran;
c. Kapal dilarang masuk perairan wajib pandu tanpa mendapatkan
pemanduan dari petugas pandu;
d. Petugas pandu dilarang meninggalkan kapal yang dipandu dalam
kondisi dan situasi:
1) Kapal kandas;
2) Kapal tubrukan;
3) Kerusakan mesin Zkernudi;
4) Keadaan lain yang mengganggu lalu lintas kapal.
e. Larangan kapal untuk melakukan menyusulkapallain pada ukuran
LOAtertentu sesuai dengan ketentuan sistemrute;
f. Kapal yang sandar / tender dengan kapal lain yang sedang sandar di
dermaga umumy khusus hanya diizinkan satu kapal saja yang
sandar / tender di kapal yang sedang sandar di dermaga atas
pertimbangan keselamatan kapal yang akan berolah gerak
keluar / masuk.
MENTERIPERHUBUNGAN
REPUBLIKINDONESIA,
ttd
BUDI KARYASUMADI
Salinan sesuai dengan aslinya
-- - -- --------------------
-17-
LAMPIRAN III
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
TENTANG PENETAPAN ALUR -PELAYARAN
MASUK PELABUHAN, SISTEM RUTE, TATA
CARA BERLALU LINTAS DAN DAERAH
LABUH KAPAL SESUAI DENGAN
KEPENTINGANNYA 01 PELABUHAN
TENAU KUPANG
MENTERIPERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BUDI KARYASUMADI
Salinan sesuai dengan aslinya
#AjJR0t.UKU
SRI LESTARIRAHA U
Pembina Utama Muda (IV/c)
NIP. 19620620 198903 2 001
-19-
LAMPIRAN IV
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLII< INDONESIA
NOMOR
TENTANG PENETAPAN ALUR -PELAYARAN
MASUK PELABUHAN, SISTEM RUTE, TATA
CARA BERLALU LINTAS DAN DAERAH
LABUH KAPAL SESUAI DENGAN
KEPENTINGANNY A DI PELABUHAN
TENAU KUPANG
PETA ALUR-PELAYARAN MASUK
, PELABUHAN TENAU KUPANG
MENTERI ·PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd