Anda di halaman 1dari 1

BAB 10

STRUKTUR ORGANISASI
Dalam lingkungan bisnis yang di dalamnya prosedur
memegang kendali bisnis,yang stabil,dan didalamnya
kompetisi tidak tajam.Manfaat pendekatan fungsional
hierarkis adalah:
Manfaat Pendekatan
Hierarkis 1.Organisasi dapat menjadi efisien karena pendekatan
fungional hierarkis mendukung skala ekonomi.
2.Organisasi mengelompokkan ahli yang memiliki latar
belakang yang sama,dan memebekali pengetahuan dan
keterampilan untuk membuat mereka mampu menyelesaikan
PENDEKATAN tugas mereka.
FUNGSIONAL HIERARKIS 3.Organisasi menerapkan pengendalian ketat,yang memang
diperlukan jika sebagian besar angkatan kerja tidak terdidik.

Kelemahan yang terdapat dalam pendekatan fungsional hierarkis adalah:

Dengan demikian,untuk kepentingan peningkatan


produktivitas,koordinasi,dan
pengendalian.Karakteristik pendekatanfungsional
hierarkis ini adalah: Secara bawaan,pendekatan fungsional hierarkis tidak
buruk.Dampak yang ditimbulkan oleh pemanfaatan
Dampak Pendekatan pendekatan pendekatan fungsional hierarkis berkaitan dengan
1.Pendekatan ini membagi pekerjaan kedalam tugas-
Fungsional Hierarkis sikap mental yang dibentuk didalam diri personel organisasi 5.Kurangnya Tanggung
tugas terpisah,berurutan dan sempit,serta 2.Pertanggung Jawaban sempit 3.Isolasi Sosial 4.Hambatan Komunikasi
Terhadap Mindset Personal adalah sebagai berikut: 1.Pengendalian Berlebihan Jawab Lintas Fungsional
mengelompokkan kembali berbagai tugas terpisah
tersebut kedalam departemen 1.Sikap,tanggung jawab,pendekatan tujuan,dan penghargaan
2.Organisasi dibagi kedalam fungsi-fungsi atau unit manajerial terpecah-pecah dalam bagian yang kecil dan
terspesialis sempit.
3.Setiap orang melapor dan bertanggung jawab ke 2.Personel yang bekerja dalam fungsi atau unit cenderung
seorang atasan yang aktivitas dan tujuannya juga berfokus ke tugas atau tujuan yang menjadi tanggung
secara relatif terspesialisasi jawabnya masing-masing.
3.Oleh karena kekrangan kinerja dititikberatkan pada
perspektif keuangan,manajer pusat pertanggung jawaban
menjadi berwawasan jangka pendek.

PERGESERAN PARADIGMA PERGESERAN PARADIGMA ORGANISASI MATRIKS


1.Pergeseran Kendali Bisinis Ke Tangan Costumer
KEBERHASILAN ORGANISASI KEBERHASILAN ORGANISASI
Tambal Sulam Terhadap Pendekatan 2.System Lintas Fungsional
2.Kecepatan Perubahan Fungsional Hierarkis Dalam JIT Purchasing and
Sistem Lintas Fungsional Manufacturing
TREND KONDISI BISNIS & SIFAT 1.Celular manfacturing System
(Chrosh-Functional System)
PEKERJAAN 3.Peningkatan Persaingan Keberhasilan organisasi dalam 1.Destabilizer Organisasi matriks membebankan tanggung
memasuki lingkungan bisnis ditentukan 2.Shared Competencies and resource jawab arus lintas fungsional kepada manajer
oleh 4 faktor berikut ini: 3.Information Era tertentu,organisasi matriks tetap
USAHA ALTERNATIF
1.Kecepatan organisasi dalam 4.Trusted-Based Relationship mempertahankan hirarki dalam organisasi
merespon perubahan kebutuhan 5.Focus Strategy namun menambahkan struktur horizontal untuk
PENGORGANISASIAN Sistem Berfokus ke Costumer PERWUJUDAN SISTEM
4.Pergeseran Knowledge-Based Works costumer 6.Wealth-Creating Institution mencapai berbagai koordinasi dan integritas MODAL MANUSIA (System Focused on Costumer)
OWNERSHIP APPROACH
2.Fleksibilitas personal dalam 7.System Thinking struktur atau proyek bertanggung jawab DALAM STRUKTUR SPPM
menyesuaikan diri dengan tuntutan terhadap arus horizontal.Terdapat 2 kelemahan
perubahan lingkungan bisnis berkaitan dengan organisasi matriks:
3.Keterpaduan organisasi perusahaan 1.Tujuan yang dicapai oleh manajer produk
dengan organisasi para pemasok dan bukan improvement terhadap sistem,namun Pendekatan Kepemilikan Sistem Sistem Berfokus Ke Produk
mitra bisnis dalam menyediakan mengelola sistem yang telah ada (System Ownership Approach) (System Focused On Producet)
layanan bagi costumer 2.Meskipun manajer produk diberi wewenang 3.Costumer-Briven Innovation 4.Costumer Focus Setvice
4.kemampuan organisasi untuk untuk melakukan improvement terhadap sistem
menghasilkan inovasi produk dan produk masih berbagi sumber daya fasilitas dan
proses baru peralatan

BAB 11
CROSS-FUNCTIONAL ORGANIZATION

PEMANGKU KEPENTINGAN
PEMBANGUNAN ORGANISASI LINTAS KELEMAHAN ORGANISASI LINTAS LOKASI KERJA TIM LINTAS SISTEM PENILAIAN KINERJA
(STEAKHOLDERS) UTAMA TIM LINTAS KEUNGGULAN TIM LINTAS FUNGSIONAL SISTEM PENGHARGAAN DAN
FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL PERSONEL DALAM
FUNGSIONAL PENGAKUAN ATAS KINERJA
ORGANISASI LINTAS
KARYAWAN
FUNGSIONAL

Tim lintas fungsional memiliki tujuan yang jelas


Organisasi lintas fungsional Untuk membangun tim lintas 1.Perubahan kriteria kinerja Kompensansi karyawan terdiri atas 3
1.Pendefinisian Sistem Ada 4 pemangku kepentingan utama yaitu menghadirkan inovasi produk secara cepat
dapat membingungkan manajer yang efektif,dibutuhkan 2.Pertimbangan tentang partisipasi komponen:
2.Penetapan Tujuan Sistem lintas fungsional: ke tangan costumer
tradisional terutama jika mereka pembangunan kemitraan dan karyawan dalam tim 1.Fixed Baselery
3.Pembentukkan Organisasi Fungsional Utama dan 1.Manajer Fungsional Utama Kecepatan diberi tanggung jawab untuk hubungan pribadi atau 3.Evaluasi informal 2.Skillpay
Organisasi Fungsional Pendukung 2.Costumer melakukan improvement interpersonal relationship antara 3.Performance Pay
4.Pembentukkan Tim Lintas Fungsional Permanen 3.Manajemen Senior terhadap sistem yang kompleks anggota tim
Tim lintas Fungsional melibatkan seluruh fungsi
5.Penunjukkan Case Manager 4.Manajer Fungsional Pendukung yang tumbuh di bawah
yang diperlukan
6.Penunjukkan Manager Fungsional organisasi hierarki
7.Penunjukkan Anggota Tim Lintas Nasional
8.Pembentukan Bagan Organisasi
Tim lintas fungsional melibatkan semua anggota
tim kunci sejak awal proses pengembangan produk

Adanya Leader yang memiliki visi


yang kreatif

Kompleksitas Tersedianya beragam pendapat dari


berbagai disiplin

Keterbukaan anggota tim terhadap


ide baru

Berfokus Ke Costumer

Keativitas

Belajar

Titik Kontak Tunggal

BAB 12
PEMBANGUNAN ORGANISASI NIRBATAS

PEMBANGUNAN BERBATAS
PERUBAHAN LINGKUNGAN BISNIS YANG DI HADAPI FAKTOR KEBERHASILAN DALAM ORGANISASI DALAM PEMBANGUNAN ORGANISASI BERJENJANG YANG
HORIZONTAL YANG TIDAK MENUJU ORGANISASI GLOBAL
OLEH PERUSAHAAN LINGKUNGAN BISNIS GLOBAL SEHAT
SEHAT

Pengelolaan orang untuk lingkungan


global

Tanda-Tanda Batas Horizontal yang Tidak Sehat


Inovasi atau perubahan terjadi sangat lambat karena
ada 5;
Pergeseran faktor keberhasilan organisasi terbagi 4 yaitu: diperlukannya terlalu banyak persetujuan
1.Waktu siklus proses yang lambat dan berurutan Penghindaran dari pandangan sempit
1.Dari ukuran ke kecepatan 2.Daerah yang dilindungi Tantangan Dalam Meniadakan dan kesombongan pasar
2.Dari kejelasan peran fleksibilitas permanen 3.Tidak tercapainya tujuan yang bersifat organisasi Batas-Batas Global
3.Dari spesialisasi ke keterpaduan Keputusan salah dilakukan karena data dari jenjang 4.Penyakit musuh dalam selimut
Tanda-tanda Hierarki yang tidak sehat
4.Dari Pengendalian ke inovasi yang lebih rendah tidak dipertimbangkan 5.Costumer yang melakukan pemaduan sendiri
Perancangan mekanisme pemersatu
dan global midset
Karyawan yang bermotivasi tinggi dan berharga bagi
perusahaan menjadi tidak berminat untuk berprestasi
karena tidak adanya respon dari atasannya

BAB 13
KEMITRAAN USAHA

Pendekatan keluarga
Dilandasi kepercayaan,dan hubungan
bisnis sangat memrlukan dasar tersebut
agar transasksi bisnis dapat berjalan
secara lancar dan efektif. Menghadapi persaingan bisnis global

MINDSET YANG TAHAP-TAHAP PEMBANGUNAN


LANDASAN KEMITRAAN
TUJUAN PEMBANGUNAN KEMITRAAN MENDASARI KEMITRAAN KEMITRAAN USAHA DENGAN
MITOS TENTANG HUBUNGAN BISNIS
USAHA
USAHA USAHA PEMASOK DAN MITRA BISNIS

Pendekatan Bisnis Menyediakan value terbaik bagi


Digunakan sebagai dasar bangunan costumer melalui fokus strategi
hubungan bisnis antara perusahaan
dengan pemasok dan mitra bisnisnya 1.Produk pada dasarnya merupakan suatu 1.Paradigma kemitraan usaha 1.Penjajakan
antara manajer dengan karyawan dan ikat jasa melipatgandakan costumer 2.Peningkatan
antar fungsi dalam perusahaan 2.Produsen produk dan jasa perlu mengubah value 3.Perikatan
logikanya sesuai dengan logika cotumer 2.Corebelieve costumer
3.konsep kualitas mencakup semua aspek adalah tujuan pekerjaan
perusahaan dan bahkan melampaui batas- 3.Corevalue kejujuran dan
batas organisasi perusahaan integritas
4.Smart technology merupakan enabler
untuk mewujudkan kemitraan antar
perusahaan

BAB 14
PENDELEGASIAN WEWENANG VERSUS PEMBERDAYAAN
KARYAWAN

1.Pendelegasian wewenang dilakukan dari


manajer yang lebih tinggi posisinya ke
manajer yang lebih rendah DAMPAK POSITIF PEMBERDAYAAN
Konsep Pendelegasian Wewenang 2.Manajer yang lebih rendah posisinya KARYAWAN
memerlukan otoritas secara eksplisit dari
manajer pendelegasi wewenang

Dampak pemberdayaan 1.Organisasi lebih mendatar


1.Karyawan terdisi atas tenaga kerja tidak karyawan terhadap struktur 2.Arus informasi tidak lagi terutama ke arah
terampil dan tidak terdidik organisasi vertikal,namun berpindah terutama ke arah
2.Informasi tidak dapat di akses oleh horizontal
karyawan karena keterbatasan teknologi 3.Kecepatan dalam pengambilan keputusan yang
PENDELEGASIAN WEWENANG Kondisi Yang Cocok Untuk Pendelegasian Wewenang
yang digunakan untuk mengolah data dapat dinikmati costumer
3.Lingkungan bisnis yang dihadapi oleh 4.Distorsi informasi yang berkurang secara
perusahaan stabil signifikan
5.Perubahan dari organisasi dari orang bayaran
menjadi organisasi orang bisnis

1.Karyawan menjadi pemakai informasi dalam


1.Membentuk pemimpin yang berpegang Dampak pemberdayaan
mengambil keputusan
Kultur Yang Dihasilkan Pendelegasian Wewenang pada kedudukannya karyawan terhadap sistem
2.Informasi keuangan menjadi tipe informasi
2.Membentuk karyawan yang patuh,tidak informasi manajemen
yang dibutuhkan karyawan
kreatif,dan tidak berinisiatif
3.Menghasilkan hubungan berbasis
ketidakpercayaan antara manajer atas dengan
manajer yang dibawahnya

Anda mungkin juga menyukai