Agar proses diatas beralangsung dengan baik, Arus informasi dan pelaporan bersifat
dibutuhkan suatu wadah dalam bentuk vertical.
organisasi. Struktur ini akan mengambarkan Hubungan kerja horizontal diatur dengan
hubungan formal ,tetapi tidak melukiskan prosedur kerja, kebijakan (policy), Dan
hubungan informal yang umum-nya timbul bila petunjuk pelaksaan.
ada interaksi social. Struktur organisasi formal Mekanisme koordinasi antarunit, bila
akan menunjukkan hal-hal berikut. diperlukan dilakukan , dengan rapat-rapat atau
membentuk panitia perwakilan.
Macam pokok-pokok kegiatan organisasi
(pemasaran , manufaktur dan lain-lain). Struktur organisasi fungsional banyak dijumpai
Pembagian menjadi kelompok atau dan berhasil baik diperusahaan atau lembaga
subsistem. yang melaksanakan kegiatan operasional rutin
Adanya hirarki, wewenang, dan tanggung dan relative stabil (Tidak sering menghadapi
jawab bagi kelompok dan pimpinan. perubahan). Mengelompokkan dan mengelola
Pengaturan kerjasama ,jalur pelaporan, dan kegiatan yang serupa kedalam satu bidang
komunikasi , meliputi jalur vertical dan seperti di atas akan memberikan keuntungan-
horizontal. keuntungan.
Pimpinan Umum
Studi dan
Desain Engineering Inspeksi
Pengembangan
Organisasi fungsional telah dikenal sejak lama Divisi X menghasilkan mesin-mesin ringan yang
dan masih merupakan bentuk yang banyak di berhubungan dengan keperluan rumah tangga
jumpai saat ini. Terlihat bahwa sturuktur (pendingin, pei es, kipas angin) sedangkan Divisi
organisasi perusahaan dibagi menurut Y memproduksi mesin berat (gas turbin, mesin
fungsinyam yaitu bidang pemasaran, keuangan, mobil, mesin pesawat terbang).
manufakturmdan logistic. Bidang manufaktur
Gambar 5-2 memperlihatkan contoh sederhana
dibagi lagi menjadi subbidang operasi,
dari struktur organisasi tersebut. Pada tingkat
pemeliharaan,dan teknik.
atas (lapisan I), pembagian dilakukan
B. Organisasi Produk dan area berdasarkan produk, area atau lokasi yang di
lanjutkan (lapisan I1) dengan pembagian
Penyusunan struktur organisasi perusahaan-
fungsional.
perusahaan besar yang kegiatan usahanya
menangani berbagai macam produk didasarkan
atas orientasi produk. Sebagai contoh adalah
suatu perusahaan penghasil mesin-mesin
Pimpinan Umum
Pemasaran
Maufaktur Pemasaran
Keuangan Maufaktur
Logistik Keuangan
Umum Logistik
Umum
C. ORGANISASI MATRIKS menganalisis struktur organisasi di atas yang
digolongkan menjadi
Menurut J.A.F. Stoner (1982) organisasi matriks
pertama kali dipraktekkan pada industri a. organisasi proyek fungsional OPF, dengan
dirgantara Amerika Serikat sewaktu industri variasinya, yaitu organisasi proyek koordinator -
tersebut menerima pesanan pesawat terbang OPK;
dalam jumlah yang besar dari pemerintahnya.
b. organisasi proyek murni - OPMi;
Untuk itu dibentuk manajer proyek atau pimpro
yang berbagi otoritas dan tanggung jawab c. organisasi proyek matriks OPM;
dengan manajer fungsional yang telah ada.
Pengaturan sementara ini kemudian 5-2 ORGANISASI PROYEK
berkembang menjadi struktur formal yang FUNGSIONAL - OFF
dikenal sebagai organisasi matriks.
Dengan cara ini, kelemahan-kelemahan struktur
D. Organisasi Proyek
organisasi dalam menangani kegiatan nonrutin,
Organisasi adalah sarana untuk mencapai seperti proyek yang telah disinggung di atas,
tujuan. Dalam menyusun organisasi proyek, di akan segera terlihat. Misalnya proyek perluasan
samping harus memenuhi syarat umum gedung kantor pusat perusahaan pabrik pupuk
sebagaimana layaknya organisasi formal, diserahkan kepada bidang teknik/
penyusunan ini harus pula memenuhi keinginan pemeliharaan. Dengan demikian, di samping
agar struktur organisasi tersusun sedemikian tugasnya sehari-hari manajer bidang teknik/
rupa sehingga konsep manajemen proyek dapat pemeliharaan harus pula bertanggung jawab
diterapkan dan dijalankan sebaik-baiknya. atas pelaksanaan proyek. Dengan demikian, di
samping tugasnya sehari-hari manajer bidang
Adapun unsur-unsur konsep manajemen proyek teknik/ pemeliharaan harus pula bertanggung
yang berkaitan erat dan perlu dicerminkan jawab atas pelaksanaan proyek. Pada keadaan
dalam struktur organisasi berkisar pada; normal, bidang teknik-dengan sumber dayanya
a. arus horisontal, di samping vertikal; yang terbatas harus menyusun prioritas agar
bias menangani pula kegiatan proyek.
b. penanggung jawab tunggal atas terseleng-
garanya proyek; Kelemahan pokok penggunaan OPF adalah
pertama tidak adanya pengaturan formal untuk
c. pendekatan sistem dalam perencanaan dan menampung arus horisontal, dan kedua tidak
implementasi; adanya penanggung jawab tunggal yang mligi
Misalnya adanya arus horisontal pada (dedicated), yang secara khusus menangani
organisasi matriks, tersedianya posisi pimpro proyek.
yang merupakan penanggung jawab tunggal,
serta tersedianya tim inti sebagai integrator
agar terlaksana pendekatan sistem dalam
perencanaan dan implementasi.
Studi dan
Desain Engineering Inspeksi Pengembangan
PENGGUNAAN OPF
Penggunaan OPK
Studi dan
Desain Engineering Inspeksi Pengembangan
Hampir sama dengan OPF, maka OPK banyak
dijumpai di perusahaan-perusahaan yang tugas
utamanya mengelola operasi rutin, kemudian
harus menangani kegiatan tambahan berupa
Koordinator Proyek
proyek. Karena adanya koordinator yang maka semua urusan proyek akan mendapatkan
bertindak sebagai staf dan melapor kepada perhatian lebih banyak dibanding OPF.
manajer lini (yang merangkap sebagai pimpro)
Organisasi ini sering disebut organisasi proyek Terbentuk suatu tim proyek dengan bagian-
murni, karena di sini proyek "berstatus" bagian (subbidang) yang lengkap dan
mandiri. Artinya, proyek ini terpisah dan sejajar susunan komando tunggal. Dengan
dengan divisi/departemen lain dalam demikian, tim proyek ini memiliki
perusahaan. wewenang penuh atas sumber daya yang
disediakan untuk mencapai sasaran proyek
Ciri organisasi proyek murni adalah:
(tidak perlu patungan dengan organisasi
Pimpro berfungsi seperti manajer lini yang lain).
lain; Adanya tim tersebut memungkinkan
Pimpro mempunyai wewenang penuh atas ditanggapinya perubahan dan diambilnya
pengelolaan proyek; keputusan dengan tepat.
Tenaga pelaksana dipindahkan ke dalam Status yang mandiri akan menumbuhkan
organisasi proyek, dan khusus identitas tim dan komitmen para
melaksanakan pekerjaan proyek sesuai anggotanya untuk menyelesaikan proyek
dengan wewenang dan tanggung jawabnya dengan baik.
daam organisasi tersebut, Dengan dipindahkannya tenaga-tenaga
hanya memerlukan sedikit dukungan dari spesialis dari organisasi fungsional ke satu
unit fungsional. wadah tim proyek, maka jalur komunikasi
dan arus kegiatan menjadi lebih pendek,
Pimpro diberi keleluasaan untuk bertindak sehingga memungkinkan penyeliaan dan
sepenuhnya dalam melaksanakan koordinasi, pengendalian secara lebih efektif.
integrasi, komunikasi kegiatan proyek, dan Memudahkan koordinasi dan integrase
mempunyai wewenang atas keputusan yang personil dan kegiatan yang menjadi
berhubungan dengan pelaksanaan proyek. tanggung jawabnya.
Gambar 5-5 memperlihatkan contoh susunan
Orientasi kuat kepada kepentingan proyek.
organisasi OPMi. Dalam gambar tersebut
diambil contoh struktur organisasi perusahaan Gambar 5-5 menunjukkan contoh struktur
Engineering-Konstruksi. organisasi proyek - OPMi. Pimpinan proyek
membawahi berbagai subbidang lengkap yang
Dilihat dari segi struktur dan otoritasnya,
diperlukan untuk menangani proyek secara
dengan menggunakan OPMi, pimpro akan
utuh.
dapat mengelola proyek secara efektif, sehingga
kemungkinan tercapainya sasaran proyek cukup
besar. Selain hal tersebut, kecenderungan
pimpro menggunakan organisasi OPMi juga
disebabkan oleh faktor-faktor berikut.
Pimpinan Umum
Keunggulan
Faktor Obyektif
Kelemahan
a. Dimensi atau volume kegiatan proyek
Meskipun tanggung jawab tercapainya
b. Kompleksitas proyek
sasaran-sasaran proyek seperti anggaran
biaya, jadwal, dan mutu berada di tangan c. Jenis kegiatan proyek
pimpro, tetapi keputusan mengenai
pelaksanaan pekerjaan dan keperluan d. Lokasi proyek
personil (kualitas dan kuantitas) berada di e. Sumber daya yang tersedia Faktor Subyektif
departemen lain yang terletak di luar jalur
komandonya. f. Kebijakan perusahaan
Mempunyai sifat ketergantungan yang g. Kultur organisasi
tinggi antara proyek dan organisasi lain
Gambar 5-7 menunjukkan penggolongan tersebut dengan
pendukung proyek. Sering kali organisasi
penjelasan sebagai berikut
tersebut memiliki tugas-tugas lain di
samping proyek yang dimaksud, bahkan
tidak jarang lebih dari satu proyek yang
dikerjakan pada kurun waktu bersamaan.
Terdapat dua jalur pelaporan (dua atasan)
bagi anggota tim inti proyek. Hal ini sering
menimbulkan kebingungan dalam
melaksanakan pekerjaan.
a. Dimensi Volume Kegiatan Proyek unit/bidang tersebut tanpa banyak mengganggu
jalannya operasi rutin tidak dapat ditangani
Sehingga bila volume pekerjaan proyek masih
sendiri oleh masing masing bidang tersebut,
bisa diserap oleh unit atau bidang yang
melainkan haru diatasi dengan kerjasama
bersangkutan, penggunaan OPF merupakan
berbagai unit dalam perusahaan
pilihan pertama tetapi bila lebih besar dari
batas tersebut maka diperlukan pembagian f. Kebijakan Pimpinan Perusahaan
atau kerjasama dengan unit atau pihak lain
Strategi usaha, misalnya, pimpinan perusahaan
dalam bentuk OPM
menentukan pemberian otonomi yang besar
b. Kompleksitas Proyek agar jadwal proyek dapat dicapai secara efektif,
sehingga produk hasil proyek dapat memasuki
semakin besar jumlah serta jenis interface
pasaran guna mendahului pesaing, meskipun
antar proyek dengan organisasi peserta
biaya proyek akan lebih tinggi.
yang perlu diperhatikan oleh proyek,
makin bertambah jumlah ketergantungan g. Kultur Perusahaan
antara proyek dengan pihak luar
Suatu organisasi yang telah beroperasi atau
Ketergartungan ini dapat berupa sumber
berjalan dalam kurun waktu yang lama dengan
daya, perizinan otorisasi, dan lain-lain
prosedur kerja, pengalaman, serta prestasi yang
c. Jenis Kegiatan Proyek dimiliki, akan mencetak polapikir dan kebiasaan
tertentu yang sering diasosiasikan sebagai
Pada umumnya dikatakan bahwa makin
kultur. Sehingga misalnya untuk perusahaan
berbeda jenis kegiatan (lingkup proyek) dengan
yang bisnis utamanya bukan menangani proyek
kegiatan operasi yang selama ini ditangani,
dan pengelolaannya didasarkan atas organisasi
makin diperlukan adanya kemandirian proyek
fungsional seperti di kebanyakan lembaga atau
d. Lokasi Proyek perusahaan, maka manajer fungsional
cenderung untuk mengelola proyek dengan
Proyek berukuran besar dan kompleks seperti memasukkan" ke dalam bidangnya (bidang
disebut di atas minimal memerlukan susunan fungsional dengan disiplin ilmu dan keahlian
serta stuktur tim inti yang besar dan lengkap yang paling banyak kesamaannya dengan
yang berada di lokasi proyek. Struktur OPM kandungan teknis lingkup proyek).
yang memiliki otonomi yang besar atau OPMi
dianggap alternatif terbaik untuk mengelola D. Intensitas Pengaruh
proyek besar, kompleks, dan berlokasi di
Misalnya faktor-faktor tersebut dibagi menjadi3
tempat terpencil.
kategori, yaitu ringan (a), sedang (b), dan besar
e. Tersedianya Sumber Daya (c). Jadi untuk proyek X yang mempunyai
resultat intensitas x (termasuk kategori besar)
Dalam hal ini yang ditinjau adalah sumber daya akan memiliki derajat otonomi yang mengarah
manusia (SDM) sebagai tenaga ahli dan terampil ke kategori besar pula.
serta peralatan. bisa ditampung oleh
operasional yang relatif stabil. Namun perlu
dicatat bahwa OPM memiliki spectrum derajat
E. Perbandingan OPM dengan OPMi
otonomi proyek yang amat luas sehingga
OPF sangat terbatas. Hal ini sesuai dengan memerlukan pengkajian yang khusus untuk
penjelasan terdahulu bahwa organisasi menentukan dan menyusun organisasi proyek
fungsional disusun berdasarkan pemikiran tertentu. Perbandingan sifat-sifat yang dominan
manajemen klasik untuk menangani kegiatan antara OPMi dan OPM terlihat pada Tabel 5-1.
bersama departemen fungsional membina
pengembangan dan peningkatan keahlian atau
5-5. ORGANISASI profesi tenaga-tenaga proyek
KOORDINATOR PELAKSANA A. Menentukan Prioritas
PROYEK-PROYEK (KORPEL)
Untuk mengatasinya perlu diadakan
Keinginan para pimpro yang berusaha perencanaan yang matang sebelum saat
memprioritaskan kebutuhan sumber daya bagi pelaksanaan tiba.
masing-masing proyeknya. Untuk menampung
besarnya keuntungan finansial yang akan
masalah ini dari segi organisasi,diadakan posisi
dihasilkan oleh proyek;
direktur proyek-proyek atau sering disebut
besar dan bentuk komitmen yang
koordinator pelaksana proyek-proyek (korpel)
tercantum di dalam kontrak, seperti denda,
yang membawahi sejumlah pimpro. Fungsi
ganti rugi, bonus, dan lain-lain. Makin berat
utamanya adalah mengatur penggunaan
akibat atau risiko komitmen, makin besar
sumber daya yang dibutuhkan dan
pula keinginan untuk memberikan prioritas
diperebutkan oleh proyek-proyek yang
agar komitmen tersebut dicapai ;
bersangkutan. Di samping itu juga bertugas
demi menjaga hubungan baik dengan
mengadakan pembinaan sumber daya manusia.
pemilik proyek
mengusahakan terpenuhinya kebutuhan adanya kesempatan untuk mendapatkan
sumber daya untuk proyek-proyek yang berada pengalaman teknologi baru;
di bawah koordinasinya. demi menemmbus daerah kerja atau
pemasaran baru.
mengatur penggunaan sumber daya tersebut,
yang berarti jumlah, jadwal maupun B. Pusat Perencanaan dan Pemantauan
prioritasnya disesuaikan dengan keperluan
masing-masing proyek dilihat dari wawasan PP&P multiproyek bertanggung jawab membuat
perusahaan secara keseluruhan; perencanaan, jadwal, pemantauan, laporan,
dan pengendalian untuk tingkat koordinasi
memantau dan mengawasi pelaksanaan proyek- antarproyek, jadi bukannya mengerjakan hal-
proyek agar di samping memenuhi kontrak EPK, hal terinci untuk masing-masing proyek. Contoh
juga sejalan dengan kebijakan perusahaan; untuk ini adalah penyusunan jadwal. Yang
menjadi perhatian PP&P adalah jadwal induk
dan bukan jadwal terinci untuk pelaksanaan di
lapangan.