Anda di halaman 1dari 14

5 ORGANISASI PROYEK

Secara umum yang dimaksud dengan C. MENYIAPKAN PIHAK YANG AKAN


mengorganisir adalah unsur-unsur sumber daya MENANGANI PEKERJAAN
perusahaan yang terdiri dari tenaga kerja
Sejajar dengan kegiatan tersebut pada butir a
snkron untuk mencapai tujuan organisasi dan b, pada butir c ini dimulai persiapan pihak-
dengan efektif dan efisien. Diperlukan pihak yang akan menerima tugas di atas ,
saranana , yaitu, organisasi. Dalam organisasi seperti memilih ketrampilan dan keahlian
disusun dan diletakan dasar – dasar pedoman kelompok yang sesuai dengan kebutuhan
dan petunjuk kegiatan , jalur pelaporan , pekerjaan dan memberitahukan sasaran yang
pembagian tugas, dan tanggung jawab masing ingin dicapai yang berkaitan dengan unit atau
masing kelompok dan pemimpin. Tujuan pada paket kerja yang akan menjadi tanggung
suatu perusahaan berbeda-berbeda maka tidak jawabnya.
ada satupun stuktur oganisasi yang dapat D. MENGETRAHUI WEWENANG DAN
digunakan untuk segala macam kegiatan dan TANGGUNG JAWAB, SERTA MELAKUKAN
situasi dengan yang sama . PEKERJAAN
PROSES MENGORGANISIR Agar hasil pekerjaan sesuai dengan harapan,
A. MELAKUKAN IDENTIFIKASI DAN KLAFIKASI maaka kelompok yang merima pekerjaan haris
PEKERJAAN mengatahui batas wewenang dan tanggung
Lingkup proyek teridiri dari sejumlah besar jawabnya. Hal ini amat penting untung
pekerjaan. Tahap implementasi fisik proyek menghindari tumpeng-tindih dan duplikasi.
engineering-konstruksi, mulai dari menyiapkan Setelah jelas wewenang dan tanggung jawab
gambar-gambar desain engineering , pembelian masing-masing kelompok maka pekerjaan
material, sampai dengan konstruksi. Ini semua dimulai.
perlu diidentifikasi dan diklasfikasi untuk E.MENYUSUN MEKANISME KOODINASI
mengetahui berapa besar volume,macam,dan
jenisnya dalam rangka mengetahui sumber Mengingat besarnya jumplah peserta yang ikut
daya dan jadwal y ang diperlukan sebelum menangani penyelenggaran proyek, sedang kan
diserahkan kepada individu atau kelompok yang jadwal pelaksaan pekerjaan suatu dengan yang
akan menanganinya. lain saling terkait, maka perlu adanya
mekanisme koodinasi agar semua bagian
B. MENGELOMPOKKAN PEKERJAAN pekerjaan proyek yang ditangani oleh para
peserta tersebut dapat bergerak menuju
Setelah melakukan identifikasi dan klasifikasi, sasaran secara sinkron. Dari sistematika itu
dilanjutkan dengan mengelompokkan pekerjaan terlihat adanya hubungan yang erat antara
tersebut kedalam unit atau paket yang masing- merencakan dan mengorganisir suatu kegiatan.
masing telah diidentifikasi biaya , jadwal, dan
mutunya. Selantjutnya diserahkan kepada
individu atau kelompok yang dieberi tugas
untuk mengerjakannya.
5-1 STRUKTUR OGANISASI

Agar proses diatas beralangsung dengan baik,  Arus informasi dan pelaporan bersifat
dibutuhkan suatu wadah dalam bentuk vertical.
organisasi. Struktur ini akan mengambarkan  Hubungan kerja horizontal diatur dengan
hubungan formal ,tetapi tidak melukiskan prosedur kerja, kebijakan (policy), Dan
hubungan informal yang umum-nya timbul bila petunjuk pelaksaan.
ada interaksi social. Struktur organisasi formal  Mekanisme koordinasi antarunit, bila
akan menunjukkan hal-hal berikut. diperlukan dilakukan , dengan rapat-rapat atau
membentuk panitia perwakilan.
 Macam pokok-pokok kegiatan organisasi
(pemasaran , manufaktur dan lain-lain). Struktur organisasi fungsional banyak dijumpai
 Pembagian menjadi kelompok atau dan berhasil baik diperusahaan atau lembaga
subsistem. yang melaksanakan kegiatan operasional rutin
 Adanya hirarki, wewenang, dan tanggung dan relative stabil (Tidak sering menghadapi
jawab bagi kelompok dan pimpinan. perubahan). Mengelompokkan dan mengelola
 Pengaturan kerjasama ,jalur pelaporan, dan kegiatan yang serupa kedalam satu bidang
komunikasi , meliputi jalur vertical dan seperti di atas akan memberikan keuntungan-
horizontal. keuntungan.

 Memudahkan pengawasan dan kepenyaliaan


A. ORANISASI FUNGSIONAL
karena personil melapor hanya kepada satu
atasan.
Disebut demikan karana organisasi ini dipecah
 Adanya potensi meningkatkan keterampilan
ata dikepompokkan menjadi unit-unit
dan keahlian individu serta kelompok untuk
berdasarkan fungsinya. Mereka yang
menjadi spesialis pada bidangnya.
mengerjakan pekerjaan sejins dikelompokkan
 Konsentrasi perhatian personil terpusat pada
ke dalam satu unit yang dinamakan bidang atau
sasarran bidang yang bersangkutan.
departemen. Dengan maksud yang sama,
bidang dipecah lagi misalnya perusahaan  Penggunaan sumber daya yang semakin
produsen pupuk, akan mempunyai bidang- efisien sebagai akibat pekerjaan yang sejenis
bidang dan pemasaran, keuangan, dan berulang-ulang.
manufaktur ,logistic dan umum. Kemudian  Memudahkan pengendalian kinerja personil
bidang manufaktur mempunyai. Subbidang serta biaya,jadwal, dan mutu produk.
pemelirharaan, teknik dan operasi, dan Penguasaan sepenuhnya pimpinan fungsional
seterusnya sesuai keperluan. (berbeda dengan pimpro) atas berbagai aspek
kegiatan didalam struktur ini memungkinkan
 Prinsip komando tunggal dimana masing- pimpinan yang bersangkutan membuat
masing personil hanya memiliki satu alasan. perancanaan jangka panjang organisasi dan
 Setiap personil mempunyai wewenang dan keliwesan penggunaan sumber daya.
tanggung jawab yang jelas.
KESULITAN YANG DIHADAPI ini dapat mengurangi perhatian tujuan
perusahaan secara menyeluruh;
Sessuai dengan maksud pembentukannya ,
 Makin besar organisasi, makin panjang
struktur fungsional ditunjukaan untuk
prosedur pengambilan keputusan;
menangani kegiatan atau masalah yang dapat
diantisipasi dan diklasifikasi. Bila perusahaan Hal ini memungkinkan terjadinya distorsi
tumbuh, misalnya- karena jumlah maupun jenis infomasi dan urgensi.
produksi meningkat atau karenan
 Sulit mengkordasi dan mengintegrasikan
pengembangan ke daerah-daerah lain, atau
pekerjaan yang multidisplin dan melibatkan
karena menghadapi kegiatan baru yang sifatnya
banyak pihak diluar oganisasi;
dinamis , dan non rutin seperti kegiatan
peroyek-maka mulai terasa keterbatasan  Kurangnya jalur komunikasi horizontal.
struktur fungsional tersebut. Leterbatasan itu
misalnya adalah. Memahami ciri, kekuatan, dan kelemahan
organisasi fungsional untuk menangani
 Cenderung mempriotaskan kinerja dan kegiatan operasional rutin atau proyek akan
keluaran (output) masing-masing bidang. Hal mempermudah penelaahan struktur-struktur.

Pimpinan Umum

pemasaran keuangan manufaktur logistik

Pemeliharaan Teknik Operasi

Studi dan
Desain Engineering Inspeksi
Pengembangan
Organisasi fungsional telah dikenal sejak lama Divisi X menghasilkan mesin-mesin ringan yang
dan masih merupakan bentuk yang banyak di berhubungan dengan keperluan rumah tangga
jumpai saat ini. Terlihat bahwa sturuktur (pendingin, pei es, kipas angin) sedangkan Divisi
organisasi perusahaan dibagi menurut Y memproduksi mesin berat (gas turbin, mesin
fungsinyam yaitu bidang pemasaran, keuangan, mobil, mesin pesawat terbang).
manufakturmdan logistic. Bidang manufaktur
Gambar 5-2 memperlihatkan contoh sederhana
dibagi lagi menjadi subbidang operasi,
dari struktur organisasi tersebut. Pada tingkat
pemeliharaan,dan teknik.
atas (lapisan I), pembagian dilakukan
B. Organisasi Produk dan area berdasarkan produk, area atau lokasi yang di
lanjutkan (lapisan I1) dengan pembagian
Penyusunan struktur organisasi perusahaan-
fungsional.
perusahaan besar yang kegiatan usahanya
menangani berbagai macam produk didasarkan
atas orientasi produk. Sebagai contoh adalah
suatu perusahaan penghasil mesin-mesin

Pimpinan Umum

produk-x atau area -A Pruduk -Y atau Area -B

Pemasaran
Maufaktur Pemasaran
Keuangan Maufaktur
Logistik Keuangan
Umum Logistik
Umum
C. ORGANISASI MATRIKS menganalisis struktur organisasi di atas yang
digolongkan menjadi
Menurut J.A.F. Stoner (1982) organisasi matriks
pertama kali dipraktekkan pada industri a. organisasi proyek fungsional OPF, dengan
dirgantara Amerika Serikat sewaktu industri variasinya, yaitu organisasi proyek koordinator -
tersebut menerima pesanan pesawat terbang OPK;
dalam jumlah yang besar dari pemerintahnya.
b. organisasi proyek murni - OPMi;
Untuk itu dibentuk manajer proyek atau pimpro
yang berbagi otoritas dan tanggung jawab c. organisasi proyek matriks OPM;
dengan manajer fungsional yang telah ada.
Pengaturan sementara ini kemudian 5-2 ORGANISASI PROYEK
berkembang menjadi struktur formal yang FUNGSIONAL - OFF
dikenal sebagai organisasi matriks.
Dengan cara ini, kelemahan-kelemahan struktur
D. Organisasi Proyek
organisasi dalam menangani kegiatan nonrutin,
Organisasi adalah sarana untuk mencapai seperti proyek yang telah disinggung di atas,
tujuan. Dalam menyusun organisasi proyek, di akan segera terlihat. Misalnya proyek perluasan
samping harus memenuhi syarat umum gedung kantor pusat perusahaan pabrik pupuk
sebagaimana layaknya organisasi formal, diserahkan kepada bidang teknik/
penyusunan ini harus pula memenuhi keinginan pemeliharaan. Dengan demikian, di samping
agar struktur organisasi tersusun sedemikian tugasnya sehari-hari manajer bidang teknik/
rupa sehingga konsep manajemen proyek dapat pemeliharaan harus pula bertanggung jawab
diterapkan dan dijalankan sebaik-baiknya. atas pelaksanaan proyek. Dengan demikian, di
samping tugasnya sehari-hari manajer bidang
Adapun unsur-unsur konsep manajemen proyek teknik/ pemeliharaan harus pula bertanggung
yang berkaitan erat dan perlu dicerminkan jawab atas pelaksanaan proyek. Pada keadaan
dalam struktur organisasi berkisar pada; normal, bidang teknik-dengan sumber dayanya
a. arus horisontal, di samping vertikal; yang terbatas harus menyusun prioritas agar
bias menangani pula kegiatan proyek.
b. penanggung jawab tunggal atas terseleng-
garanya proyek; Kelemahan pokok penggunaan OPF adalah
pertama tidak adanya pengaturan formal untuk
c. pendekatan sistem dalam perencanaan dan menampung arus horisontal, dan kedua tidak
implementasi; adanya penanggung jawab tunggal yang mligi
Misalnya adanya arus horisontal pada (dedicated), yang secara khusus menangani
organisasi matriks, tersedianya posisi pimpro proyek.
yang merupakan penanggung jawab tunggal,
serta tersedianya tim inti sebagai integrator
agar terlaksana pendekatan sistem dalam
perencanaan dan implementasi.

Pendekatan yang dipergunakan untuk


membahas struktur organisasi proyek dalam
buku ini adalah dengan mengidentifikasi dan
Pimpinan Umum

pemasaran keuangan manufaktur logistik

Pemeliharaan Teknik Operasi

Studi dan
Desain Engineering Inspeksi Pengembangan

PENGGUNAAN OPF

Umumnya organisasi OPF dijumpai pada ORGANISASI PROYEK KOORDINATOR-OPK


perusahaan atau instansi yang sejak awal telah
Seorang koordinator yang bertugas sepenuhnya
memiliki organisasi fungsional untuk mengelola
mengurusi proyek, yaitu mengkoordinasi
usahanya sehari-hari, kemudian harus
pekerjaan, tenaga, dan kegiatan lain yang
menangani kegiatan baru yang berupa proyek.
berhubungan dengan proyek. Ia berfungsi
Untuk proyek dengan volume dan jenis kegiatan
sebagai anggota sta manajer lini dan
yang masih bisa diserap oleh salah satu bidang
melaksanakan kepemimpinannya atas proyek
fungsional, penggunaan OPF dipandang paling
dengan prosedur yang digariskan dan bukan
baik karena tidak perlu merestrukturisasi atau
dengan wewenang seperti yang dimiliki oleh
memodifikasi organisasi perusahaan yang telah
manajer lini. seorang koordinator maka berarti
ada. Struktur OPF dianggap kurang efektif untuk
membebaskan manajer lini, tempat ia melapor,
menangani proyek yang berukuran besar,
dari masalah-masalah rinci (detail) proyek.
kompleks, dan multidisiplin yang memerlukan
Koordinator proyek bertindak sebagai "pusať"
integrasi ketat antara para pelaku dan
sumber informasi tentang kemajuan proyek,
komponen pekerjaan yang bersangkutan baik
kesulitan yang dihadapi, dan sebagai pemberi
dari dalam maupun dari luar organisasi.
saran atas perbaikan yang diperlukan. Gambar
5-4 memperlihatkan bentuk organisasi
Pimpinan Umum koordinator. Jadi meskipun telah ada seseorang
yang diserahi sepenuhnya (full time) untuk
mengurusi penyelenggaraan proyek, tetapi
pemasaran keuangan manufaktur logistik umum kegiatannya dibatasi hanya pada masalah-
masalah koordinasi pekerjaan-pekerjaan
Pemeliharaan Teknik Operasi
proyek, sehingga kehilangan banyak jangkauan
dan manfaat yang ingin dicapai oleh konsep
manajemen proyek.

Penggunaan OPK
Studi dan
Desain Engineering Inspeksi Pengembangan
Hampir sama dengan OPF, maka OPK banyak
dijumpai di perusahaan-perusahaan yang tugas
utamanya mengelola operasi rutin, kemudian
harus menangani kegiatan tambahan berupa

Koordinator Proyek
proyek. Karena adanya koordinator yang maka semua urusan proyek akan mendapatkan
bertindak sebagai staf dan melapor kepada perhatian lebih banyak dibanding OPF.
manajer lini (yang merangkap sebagai pimpro)

5-3 ORGANISASI PROYEK MURNI OPMi

Organisasi ini sering disebut organisasi proyek  Terbentuk suatu tim proyek dengan bagian-
murni, karena di sini proyek "berstatus" bagian (subbidang) yang lengkap dan
mandiri. Artinya, proyek ini terpisah dan sejajar susunan komando tunggal. Dengan
dengan divisi/departemen lain dalam demikian, tim proyek ini memiliki
perusahaan. wewenang penuh atas sumber daya yang
disediakan untuk mencapai sasaran proyek
Ciri organisasi proyek murni adalah:
(tidak perlu patungan dengan organisasi
 Pimpro berfungsi seperti manajer lini yang lain).
lain;  Adanya tim tersebut memungkinkan
 Pimpro mempunyai wewenang penuh atas ditanggapinya perubahan dan diambilnya
pengelolaan proyek; keputusan dengan tepat.
 Tenaga pelaksana dipindahkan ke dalam  Status yang mandiri akan menumbuhkan
organisasi proyek, dan khusus identitas tim dan komitmen para
melaksanakan pekerjaan proyek sesuai anggotanya untuk menyelesaikan proyek
dengan wewenang dan tanggung jawabnya dengan baik.
daam organisasi tersebut,  Dengan dipindahkannya tenaga-tenaga
 hanya memerlukan sedikit dukungan dari spesialis dari organisasi fungsional ke satu
unit fungsional. wadah tim proyek, maka jalur komunikasi
dan arus kegiatan menjadi lebih pendek,
Pimpro diberi keleluasaan untuk bertindak sehingga memungkinkan penyeliaan dan
sepenuhnya dalam melaksanakan koordinasi, pengendalian secara lebih efektif.
integrasi, komunikasi kegiatan proyek, dan  Memudahkan koordinasi dan integrase
mempunyai wewenang atas keputusan yang personil dan kegiatan yang menjadi
berhubungan dengan pelaksanaan proyek. tanggung jawabnya.
Gambar 5-5 memperlihatkan contoh susunan
 Orientasi kuat kepada kepentingan proyek.
organisasi OPMi. Dalam gambar tersebut
diambil contoh struktur organisasi perusahaan Gambar 5-5 menunjukkan contoh struktur
Engineering-Konstruksi. organisasi proyek - OPMi. Pimpinan proyek
membawahi berbagai subbidang lengkap yang
Dilihat dari segi struktur dan otoritasnya,
diperlukan untuk menangani proyek secara
dengan menggunakan OPMi, pimpro akan
utuh.
dapat mengelola proyek secara efektif, sehingga
kemungkinan tercapainya sasaran proyek cukup
besar. Selain hal tersebut, kecenderungan
pimpro menggunakan organisasi OPMi juga
disebabkan oleh faktor-faktor berikut.
Pimpinan Umum

Dept. Dept. Proyek


Administrasi Engineerin Dept.Konstruksi Dept.logistik
& Kwuangan g (PIMPRO)

Pengadaan Engineering Konstruksi Proyek Kontrol

Sipil Proses Mekanikal

A. KELEMAHAN OPMi penyelenggaraan proyek, dengan


menomorduakan efisiensi sumber daya.
Selain keunggulan-keunggulan seperti yang
Misalnya, sebuah kontraktor ingin
disebutkan di atas, terdapat pula kesulitan
menyelesaikan kontraknya secara meyakinkan
ataupun kerugian yang timbul dari organisasi
untuk memenuhi keinginan pemilik, dengan
OPMi. Dipandang dari sudut perusahaan secara
harapan kontrak-kontrak berikutnya jatuh
keseluruhan, adalah terlalu mahal dan tidak
kepadanya.
efisien untuk membagi dan memecah
(fragmentasi) penggunaan sumber daya, 5-4. ORGANISASI PROYEK MATRIKS
misalnya, peralatan konstruksi dan tenaga di
masing-masing proyek. Dengan struktur OPMi,
OPM
berarti perusahaan membentuk satu Masing-masing komponen OPM (dalam Gambar
departemen fungsional tambahan, yaitu, 5-6 adalah A1-A5, B1-B5, dan C1-C5) secara
departemen proyek. administratif tetap terikat dengan departemen
B. PENGGUNAAN OPMi fungsional yang bersangkutan sebagai induk
organisasinya, dan terikat ke pimpro mengenai
Penggunaan OPMi merupakan alternative bila penanganan proyek.
diinginkan efektivitas yang tinggi dari
1. Yang berhubungan dengan organisasi pihak yang mempunyai kepentingan
induk. terhadap proyek tersebut) yang lain.

 Menjaga mutu teknis pekerjaan sesuai


dengan spesialisasi di bidang fungsional. Metode ini juga diharapkan dapat menembus
 Memakai prosedur spesifik yang telah dinding organisasi fungsional sehingga dapat
dikembangkan dan terbukti amat berguna menyesuaikan, mengikuti, dan memberikan
untuk menyelesaikan pekerjaan. tanggapan yang cepat bagi kegiatan proyek
 Mengusahakan efisiensi penggunaan yang dinamis.
sumber daya.
 Mengikuti perkembangan teknologi. Dalam OPM, posisi manajer proyek atau
pimpro memegang peranan pokok yaitu,
2. Yang Berhubungan dengan Proyek mempunyai tugas sebagai penanggung jawab
tunggal penyelenggaraan keseluruhan kegiatan
 Menjaga kepentingan dan lujuan proyek,
proyek, sedangkan organisasi fungsional tetap
seperti pencapaian konstrain anggaran,
memegang fungsinya dan memberikan
jadwal, dan mutu.
dukungan untuk kepentingan proyek tersebut
 Koordinasi dan integrasi kegiatan yang
dan proyek-proyek yang lain.
dilakukan oleh semua organisasi peserta
proyek.
 Memperhatikan dan mengurus hubungan
dengan pemilik, dan stake holder (pihak-

Gambar 5-6 menggambarkan struktur


OPM dari perusahaan Engineering-
Konstruksi yang menangani lebih dari
satu proyek (multi proyek). Di sini setiap
pimpro melapor kepada direktur proyek,
sedangkan departemen fungsional
memberikan dukungan keahlian dan
pekeraan-pekerjaan lain yang diperlukan
oleh masing-masing proyek. Adapun
perincian arus kegiatan dan kerjasama
antara departemen fungsional dan
proyek akan diterangkan dalam Bab 6
dan diperlihatkan pada Gambar 6-4.
A. Keunggulan dan Kelemahan OPM

Keunggulan

 Dengan adanya penanggung jawab tunggal


B. Penggunaan OPM
maka kepentingan proyek dapat dijaga,
dipelihara dan dikerjakan terusmenerus Penggunaan OPM harus didahului dengan
secara berkesinambungan. persiapan personil yang matang, baik dari segi
 Memungkinkan tanggapan atas persoalan kualitas dan sikap (attitude) serta latihan
yang timbul dengan cepat. terutama bila mereka berasal atau terbiasa
 Memungkinkan pemakaian bersama bekerja di lingkungan struktur fungsional
terhadap tenaga ahli atau sumber daya lain dengan satu jalur laporan.
secara efisien oleh lebih dari satu proyek.
C. Kemandirian Proyek atau Pimpinan Proyek
 Di samping tugasnya dalam proyek yang
(Pimpro) dalam OPM
bersangkutan, para spesialis dapat tetap
memelihara dan meningkatkan profesinya Mekanismenya adalah dengan menggalang
serta mengikuti kemajuan teknologi karena kerjasama antara bidang fungsional dengan
tetap terikat dengan induk organisasi fung pimpro. Pada pengelolaan proyek dengan OPM,
sionalnya. Petugas proyek memiliki tempat menganalisis dan menentukan status
bernaung, yaitu, organisasi induk semula, kemandirian ini dinilai amat penting karena dari
bila proyek tidak memerlukan lagi sini kemudian baru disusun tim inti, beserta
keahliannya. personil yang akan mengisinya.

Faktor Obyektif
Kelemahan
a. Dimensi atau volume kegiatan proyek
 Meskipun tanggung jawab tercapainya
b. Kompleksitas proyek
sasaran-sasaran proyek seperti anggaran
biaya, jadwal, dan mutu berada di tangan c. Jenis kegiatan proyek
pimpro, tetapi keputusan mengenai
pelaksanaan pekerjaan dan keperluan d. Lokasi proyek
personil (kualitas dan kuantitas) berada di e. Sumber daya yang tersedia Faktor Subyektif
departemen lain yang terletak di luar jalur
komandonya. f. Kebijakan perusahaan
 Mempunyai sifat ketergantungan yang g. Kultur organisasi
tinggi antara proyek dan organisasi lain
Gambar 5-7 menunjukkan penggolongan tersebut dengan
pendukung proyek. Sering kali organisasi
penjelasan sebagai berikut
tersebut memiliki tugas-tugas lain di
samping proyek yang dimaksud, bahkan
tidak jarang lebih dari satu proyek yang
dikerjakan pada kurun waktu bersamaan.
 Terdapat dua jalur pelaporan (dua atasan)
bagi anggota tim inti proyek. Hal ini sering
menimbulkan kebingungan dalam
melaksanakan pekerjaan.
a. Dimensi Volume Kegiatan Proyek unit/bidang tersebut tanpa banyak mengganggu
jalannya operasi rutin tidak dapat ditangani
Sehingga bila volume pekerjaan proyek masih
sendiri oleh masing masing bidang tersebut,
bisa diserap oleh unit atau bidang yang
melainkan haru diatasi dengan kerjasama
bersangkutan, penggunaan OPF merupakan
berbagai unit dalam perusahaan
pilihan pertama tetapi bila lebih besar dari
batas tersebut maka diperlukan pembagian f. Kebijakan Pimpinan Perusahaan
atau kerjasama dengan unit atau pihak lain
Strategi usaha, misalnya, pimpinan perusahaan
dalam bentuk OPM
menentukan pemberian otonomi yang besar
b. Kompleksitas Proyek agar jadwal proyek dapat dicapai secara efektif,
sehingga produk hasil proyek dapat memasuki
 semakin besar jumlah serta jenis interface
pasaran guna mendahului pesaing, meskipun
antar proyek dengan organisasi peserta
biaya proyek akan lebih tinggi.
yang perlu diperhatikan oleh proyek,
 makin bertambah jumlah ketergantungan g. Kultur Perusahaan
antara proyek dengan pihak luar
Suatu organisasi yang telah beroperasi atau
Ketergartungan ini dapat berupa sumber
berjalan dalam kurun waktu yang lama dengan
daya, perizinan otorisasi, dan lain-lain
prosedur kerja, pengalaman, serta prestasi yang
c. Jenis Kegiatan Proyek dimiliki, akan mencetak polapikir dan kebiasaan
tertentu yang sering diasosiasikan sebagai
Pada umumnya dikatakan bahwa makin
kultur. Sehingga misalnya untuk perusahaan
berbeda jenis kegiatan (lingkup proyek) dengan
yang bisnis utamanya bukan menangani proyek
kegiatan operasi yang selama ini ditangani,
dan pengelolaannya didasarkan atas organisasi
makin diperlukan adanya kemandirian proyek
fungsional seperti di kebanyakan lembaga atau
d. Lokasi Proyek perusahaan, maka manajer fungsional
cenderung untuk mengelola proyek dengan
Proyek berukuran besar dan kompleks seperti memasukkan" ke dalam bidangnya (bidang
disebut di atas minimal memerlukan susunan fungsional dengan disiplin ilmu dan keahlian
serta stuktur tim inti yang besar dan lengkap yang paling banyak kesamaannya dengan
yang berada di lokasi proyek. Struktur OPM kandungan teknis lingkup proyek).
yang memiliki otonomi yang besar atau OPMi
dianggap alternatif terbaik untuk mengelola D. Intensitas Pengaruh
proyek besar, kompleks, dan berlokasi di
Misalnya faktor-faktor tersebut dibagi menjadi3
tempat terpencil.
kategori, yaitu ringan (a), sedang (b), dan besar
e. Tersedianya Sumber Daya (c). Jadi untuk proyek X yang mempunyai
resultat intensitas x (termasuk kategori besar)
Dalam hal ini yang ditinjau adalah sumber daya akan memiliki derajat otonomi yang mengarah
manusia (SDM) sebagai tenaga ahli dan terampil ke kategori besar pula.
serta peralatan. bisa ditampung oleh
operasional yang relatif stabil. Namun perlu
dicatat bahwa OPM memiliki spectrum derajat
E. Perbandingan OPM dengan OPMi
otonomi proyek yang amat luas sehingga
OPF sangat terbatas. Hal ini sesuai dengan memerlukan pengkajian yang khusus untuk
penjelasan terdahulu bahwa organisasi menentukan dan menyusun organisasi proyek
fungsional disusun berdasarkan pemikiran tertentu. Perbandingan sifat-sifat yang dominan
manajemen klasik untuk menangani kegiatan antara OPMi dan OPM terlihat pada Tabel 5-1.
bersama departemen fungsional membina
pengembangan dan peningkatan keahlian atau
5-5. ORGANISASI profesi tenaga-tenaga proyek
KOORDINATOR PELAKSANA A. Menentukan Prioritas
PROYEK-PROYEK (KORPEL)
Untuk mengatasinya perlu diadakan
Keinginan para pimpro yang berusaha perencanaan yang matang sebelum saat
memprioritaskan kebutuhan sumber daya bagi pelaksanaan tiba.
masing-masing proyeknya. Untuk menampung
 besarnya keuntungan finansial yang akan
masalah ini dari segi organisasi,diadakan posisi
dihasilkan oleh proyek;
direktur proyek-proyek atau sering disebut
 besar dan bentuk komitmen yang
koordinator pelaksana proyek-proyek (korpel)
tercantum di dalam kontrak, seperti denda,
yang membawahi sejumlah pimpro. Fungsi
ganti rugi, bonus, dan lain-lain. Makin berat
utamanya adalah mengatur penggunaan
akibat atau risiko komitmen, makin besar
sumber daya yang dibutuhkan dan
pula keinginan untuk memberikan prioritas
diperebutkan oleh proyek-proyek yang
agar komitmen tersebut dicapai ;
bersangkutan. Di samping itu juga bertugas
 demi menjaga hubungan baik dengan
mengadakan pembinaan sumber daya manusia.
pemilik proyek
mengusahakan terpenuhinya kebutuhan  adanya kesempatan untuk mendapatkan
sumber daya untuk proyek-proyek yang berada pengalaman teknologi baru;
di bawah koordinasinya.  demi menemmbus daerah kerja atau
pemasaran baru.
mengatur penggunaan sumber daya tersebut,
yang berarti jumlah, jadwal maupun B. Pusat Perencanaan dan Pemantauan
prioritasnya disesuaikan dengan keperluan
masing-masing proyek dilihat dari wawasan PP&P multiproyek bertanggung jawab membuat
perusahaan secara keseluruhan; perencanaan, jadwal, pemantauan, laporan,
dan pengendalian untuk tingkat koordinasi
memantau dan mengawasi pelaksanaan proyek- antarproyek, jadi bukannya mengerjakan hal-
proyek agar di samping memenuhi kontrak EPK, hal terinci untuk masing-masing proyek. Contoh
juga sejalan dengan kebijakan perusahaan; untuk ini adalah penyusunan jadwal. Yang
menjadi perhatian PP&P adalah jadwal induk
dan bukan jadwal terinci untuk pelaksanaan di
lapangan.

Gambar 5-9 adalah contoh garis besar struktur


organisasi multiproyek perusahaan Engi neering-
Konstruksi dengan staf pusat perencanaan dan
pemantauan melapor ke direktur proyek.

Anda mungkin juga menyukai