Anda di halaman 1dari 11

PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK

KELOMPOK 7 :

1. SUCI RAMADHANI ( B1A123146 )


2. AHMAD ZAKY ILMU ( BIA123156 )
3. ASRIA NINGSI ( B1A123163 )
4. CHINDI ATIKA SARI ( B1A123164 )
5. HARMONIA ( B1A123171 )

ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------2
BAB I------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 3
PENDAHULUAN---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 3
1.1 LATAR BELAKANG---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------3
1.2 RUMUSAN MASALAH----------------------------------------------------------------------------------------------------------------4
1.3 TUJUAN-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------4
1.4 LANDASAN TEORI---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------4
1.5 MANFAAT-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------4
BAB II------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------5
LANDASAN TEORI--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------5
2.1 TEORI PASAR-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------5
2.1.1 Definisi Pasar--------------------------------------------------------------------------------------------------------5
2.1.2 Jenis-Jenis Pasar Persaingan Tidak Sempurna---------------------------------------------------------------5
2.2 TEORI PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK----------------------------------------------------------------------------------5
2.2.1 Definisi Pasar Monopolistik--------------------------------------------------------------------------------------5
2.2.2 Karakteristik Pasar Monopolistik-------------------------------------------------------------------------------6
2.2.3 Ciri-ciri Pasar Monopolistik---------------------------------------------------------------------------------------6
2.2.4 Faktor-faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Pasar Monopolistik--------------------------------------7
2.2.5 Memaksimumkan Keuntungan di Pasar Persaingan Monopolistik.------------------------------------7
2.2.5.1 Pemaksimuman keuntungan jangka panjang---------------------------------------------------------------7
2.2.5.2 Pemaksimuman keuntungan jangka pendek-----------------------------------------------------------------7
2.2.6 Keseimbangan jangka pendek dan panjang pasar persaingan monopolistik.-----------------------8
2.2.7 Penilaian Ke Atas Pasar Monopolistik-----------------------------------------------------------------------------8
2.2.8 Persaingan Bukan Harga-----------------------------------------------------------------------------------------8
2.2.9 Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopolistik------------------------------------------------------------8
BAB III---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------10
PENUTUP-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------10
3.1 SIMPULAN---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------10
3.2 SARAN-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------10
DAFTAR PUSTAKA---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia hidup tidak lepas dari berbagai hal yang disebut kebutuhan sehari-hari.
Mulai dari kebutuhan primer (kebutuhan yang paling utama atau kebutuhan tingkat satu
seperti pangan, sandang dan papan), kebutuhan sekunder (kebutuhan tingkat dua setelah
kebutuhan primer seperti peralatan mandi, obat-obatan dan alat tulis), sampai kebutuhan
tersier (kebutuhan tingkat tiga setelah kebutuhan primer dan sekunder seperti kendaraan,
radio, dan alat rias wajah). Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, manusia dapat
mengandalkan hasil alam kemudian mengolahnya menjadi barang yang memiliki daya guna
lebih. Selain memanfaatkan hasil alam, manusia juga menggunakan ilmu pengetahuan
sebagai penunjangnya.
Namun seperti yang kita ketahui, tidak semua manusia memiliki keahlian atau
kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya. Masyarakat Indonesia pernah melalui zaman
dimana mereka memenuhi kebutuhan hidupnya dengan melakukan barter. Namun sistem
barter kurang efektif karena barang yang menjadi objek barter memiliki nilai tukar yang tidak
sama. Oleh karena itu diciptakanlah alat tukar yang disebut uang. Uang yang digunakan
sampai saat ini adalah uang berbentuk uang kertas dan uang logam. Mata uang yang menjadi
mata uang di Indonesia adalah rupiah.
Adanya uang membuat manusia yang memiliki keahlian dan kemampuan
menghasilkan barang kebutuhan, membuka sistem jual beli atau berdagang. Para pedagang
atau produsen menjual barang atau jasa kepada para pembeli atau konsumen. Seiring dengan
bertambah banyaknya produsen maka dibentuklah suatu sistem yang disebut pasar. Pasar
adalah adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan
infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan
imbalan uang. Pasar terbagi menjadi dua yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar
persaingan tidak sempurna. Pasar persaingan tidak sempurna terbagi lagi menjadi tiga yaitu
pasar monopoli, pasar oligopoli dan pasar monopolistik.
Pasar di Indonesia didukung oleh sumber daya alam yang melimpah yang
memungkinkan untuk seseorang memproduksi barang dengan jumlah yang banyak sehingga
dengan mudah setiap produsen mendapat bahan untuk berproduksi. Ketika banyak produsen
memproduksi barang yang sama, walaupun dengan kemasan, merk dan kualiatas yang
berbeda. Maka disnilah terjadi pasar persaingan monopolistik. Dalam makalah ini, penulis
makalah akan membahas lebih rinci mengenai pasar monopolistik.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan beberapa masalah seperti berikut :
1. Bagaimana penjelasan mengenai pengertian pasar persaingan monopolistik?
2. Bagaimana terbentuknya pasar monopolistik?
3. Bagaimana ciri-ciri dan karakteristik dari pasar persaingan monopolistik?
4. Bagaimana kelebihan dan kekurangan dari pasar monopolistik?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Menjelaskan pengertian pasar persaingan monopolistik
2. Menjelaskan bagaimana terbentuknya pasar persaingan monopolistik
3. Menjelaskan ciri-ciri dan karakteristik pasar persaingan monopolistik
4. Menjelaskan kelebihan dan kekurangan dari pasar monopolistik

1.4 Landasan Teori


1. Teori Pasar
2. Teori Pasar Persaingan Monopolistik

1.5 Manfaat
1. Bagi penulis : memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi 1
2. Bagi pembaca : menambah wawasan tentang pasar monopolistik
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Pasar
2.1.1 Definisi Pasar

Pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli
barang ataupun jasa. Manusia dalam memenuhi kebutuhannya pasti membutuhkan pasar, karena
seperti yang kita ketahui, dipasarlah barang kebutuhan manusia tersedia. Beberapa ahli
menguraikan definisi pasar, berikut beberapa diantaranya :
1) Menurut Stanton, pasar adalah tempat bagi sekelompok manusia yang berkeinginan untuk
membelanjakan uang yang dimilikinya sebagai bentuk kepuasan.
2) Menurut H. Nystrom, pasar adalah suatu aktivitas yang salah satu pihaknya menyalurkan
atau memberikan barang atau jasa kepihak lain. Pihak yang memberikan barang atau jasa
disebut pihak pembeli sedangkan yang menyalurkan disebut pihak produsen.
3) Menurut Philip dan Duncan, pasar adalah suatu langkah yang dipakai atau digunakan untuk
menempatkan barang dari tangan produsen ke tangan konsumen yang bersifat tangible.

2.1.2 Jenis-Jenis Pasar Persaingan Tidak Sempurna


Jenis-jenis pasar persaingan tidak sempurna :
1) Pasar Monopoli : pasar yang penjual suatu barang di pasar hanya satu orang. Contohnya
PT Kereta Api Indonesia
2) Pasar Oligopoli : pasar yang didalamnya terdapat beberapa penjual dengan dipimpin oleh
salah satu dari penjual tersebut mengendalikan tingkat harga barang. Contohnya perusahaan
Otomotif Astra Indonesia.
3) Pasar Monopolistik : Pasar monopolistik adalah salah satu bentuk pasar dimana
terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam
beberapa aspek.

2.2 Teori Pasar Persaingan Monopolistik


2.2.1 Definisi Pasar Monopolistik
Pasar monopolistik adalah salah satu bentuk pasar dimana terdapat banyak produsen
yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual
pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki
karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya.
2.2.2 Karakteristik Pasar Monopolistik
1. Produk yang terdifferensiasi (Differensiasi Produk)
Differensiasi produk adalah usaha untuk membedakan produk yang dihasilkan oleh
perusahaan untuk memberikan daya tarik baik langsung maupun tidak langsung kepada
konsumen dibandingkan perusahaan lain yang menghasilkan produk yang sama atau sejenis
ataupun yang berbeda.
2. Jumlah perusahaan banyak dalam industri
Jumlah perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik banyak. Di Indonesia dapat
dilihat begitu banyaknya merek pakaian dan sepatu. Banyaknya perusahaan menyebabkan
keputusan perusahaan tentang harga dan output tidak perlu harus memperhitungkan reaksi
perusahaan lain, karena setiap perusahaan menghadapi kurva permintaannya masing-masing.
3. Mudah masuk dan keluar
Laba super normal yang dinikmati perusahaan mengundang perusahaan pendatang
untuk memasuki indsutri. Jika mereka mampu bertahan, dalam jangka panjang dapat
mengalahkan perusahaan yang lain. Tetapi jika kalah mereka harus keluar, agar kerugian
tidak menjadi lebih besar. Sama halnya dengan pasar persaingan sempurna, dalam pasar
persaingan monopolistik proses masuk keluar akan terhenti bila semua perusahaan hanya
memperoleh laba normal.

2.2.3 Ciri-ciri Pasar Monopolistik


1. Terdapat banyak penjual di pasar.
Meskipun demikian, pasar ini tidak memiliki produsen atau penjual sebanyak pasar
persaingan sempurna dan tidak ada satu pun produsen yang mempunyai skala produksi yang
lebih besar dari produsen lainnya.

2. Barang yang diproduksi dan diperjualbelikan berbeda corak (ukuran, mutu, dan satuan harga)
Apabila kita lihat secara fisik suatu produk , akan tanpak jelas perbedaan tersebut. Maka
kita dapat membedakan mana produk suatu perusahaan dengan product perusahaan yang
lainnya. Di samping perbedaan dalam bentuk fisik , juga terdapat perbedaan dalam bentuk
bungkus atau pembungkusan product, dan ada pula yang berbeda dalam cara membayar
barang yang akan di beli. Akibat dari berbagai macam perbedaan ini , barang yang
di produksi oleh perusahaan pasar monopolistis ini tidak bersifat barang pengganti
sempurna akan tetapi ia bersifat barang pengganti yang dekat.

3. Perusahaan tidak memiliki kekuatan penuh untuk mempengaruhi harga dan menentukan
harga
4. Keluar masuk dalam pasar sangat mudah
5. Kegiatan promosi merupakan salah satu penentu keberhasilan perusahaan.

2.2.4 Faktor-faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Pasar Monopolistik


Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pasar monopolistik adalah sebagai berikut :
1) Ketidakpuasan terhadap daya analisis model persaingan sempurna maupun monopoli
2) Sumber daya alam yang melimpah menyebabkan produsen memproduksi barang serupa
tetapi memiliki keunggulan yang berbeda
3) Differensiasi produk yang tidak terlalu besar mendorong perusahaan untuk melakukan
persaingan non harga

2.2.5 Memaksimumkan Keuntungan di Pasar Persaingan Monopolistik.

Kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistik lebih
elastis dari yang dihadapi monopoli. Tetapi tidak sampai mencapai elastis sempurna
sebagaimana kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan dalam pasar
persaingan sempurna.
Pemaksimuman keuntungan terbagi menjadi dua yaitu pemaksimuman keuntungan jangka
panjang dan jangka pendek.

2.2.5.1 Pemaksimuman keuntungan jangka panjang

Keuntungan yang melebihi normal menyebabkan pertambahan jumlah perusahaan


dipasar. Dengan demikian setiap perusahaan yang ada di pasar akan menghadapi permintaan
yang semakin berkurang pada berbagai tingkat harga. Sehingga keuntungan pun akan
semakin menurun ketingkat normal. Bahkan akan merugi jika penerimaan marjinal lebih
kecil dari biaya marjinal (MR<MC).

2.2.5.2 Pemaksimuman keuntungan jangka pendek


Permintaan yang dihadapi perusahaan dalam persaingan monopolistik adalah sebagian
dari keseluruhan permintaan pasar. Keuntungan maksimum akan dicapai apabila perusahaan
terus berproduksi sampai pada tingkat tercapainya MC=MR. Perusahaan akan memperoleh
laba diatas normal pada jangka pendek.
2.2.6 Keseimbangan jangka pendek dan panjang pasar persaingan monopolistik.
Keseimbangan Perusahaan dalam Jangka Pendek
Dalam jangka pendek perusahaan dapat menikmati laba super normal. Keseimbangan jangka
pendek perusahaan tercapai bila MR = MC, karena memiliki daya monopoli, walau terbatas,
kondisi keseimbangan perusahaan yang bergerak dalam pasar persaingan monopolistik sama
dengan yang bergerak dalam pasar monopoli.
Keseimbangan Perusahaan dalam Jangka Panjang
Dalam jangka panjang perusahaan hanya menikmati laba normal.

2.2.7 Penilaian Ke Atas Pasar Monopolistik


Di dalam bagian ini analisis yang dibuat hanya meliputi penilaian ke atas efek dari
pasar bersifat persaingan monopolistis kepada penggunaan sumber-sumber daya, dorongan
untuk mengembangkan teknologi dan melakukan inovasi, dan corak distribusi pendapatan.
Salah satu kegiatan penting yang dilakukan oleh perusahaan monopolistis adalah melakukan
promosi penjualan secara iklan. Kebaikan dan keburukan dari kegiatan ini akan dinilai dalam
bagian berikut.

2.2.8 Persaingan Bukan Harga


Persaingan bukan-harga merupakan usaha-usaha diluar perubahan harga yang
dilakukan oleh perusahaan untuk menarik lebih banyak pembeli atas barang yang
diproduksikannya.
Persaingan bukan-harga dapat dibedakan menjadi dua jenis;
1. Diferensiasi produksi, yaitu menciptakan barang sejenis tetapi berbeda coraknya dengan
produksi perusahaan-perusahaan lain.
2. Iklan dan berbagai bentuk promosi penjualan

2.2.9 Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopolistik


Kelebihan pasar monopolistik:
1. Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih
produk yang terbaik baginya.
2. Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan
inovasi dalam menghasilkan produknya.
3. Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang
akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.
4. Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan sehari-hari
tersedia dalam pasar monopolistik.

Kekurangan pasar monopolistik:


1. Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga, kualitas
maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan pengalaman yang
cukup akan cepat keluar dari pasar.
2. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena
pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.
3. Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan biaya
produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh konsumen.
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Simpulan dari makalah ini adalah :
1. Pasar monopolistik adalah pasar yang memiliki banyak penjual (produsen) dengan barang
yang diperjualbelikan bersifat homogen. Meskipun homogen, namun dengan merk dan
keunggulan masing-masing yang berbeda.
2. Pasar monopolistik timbul karena ketidakpuasan akan pasar persaingan sempurna dan
monopoli, sumber daya alam yang tersedia melimpah dan differensiasi produk yang tidak
terlalu tinggi.

3.2 Saran

Berdasarkan makalah yang telah disusun, penulis menyarankan :


1. Bagi konsumen yang akan melakukan kegiatan konsumsi dari pasar persaingan monopolistik
sebaiknya memilah-milah barang atau jasa yang terbaik sebelum membeli barang atau
membayar jasa.
2. Sebaiknya pembaca memilih produk yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan.
DAFTAR PUSTAKA

http://devidevristyana.blogspot.com/2014/11/makalah-pasar-persaingan-
monopolistik.html?m=1

https://www.academia.edu/37879899/MAKALAH_PASAR_MONOPOLISTIK_docx

https://www.coursehero.com/file/49421995/Makalah-pasar-monopolistikdocx/

https://lms-paralel.esaunggul.ac.id/pluginfile.php?file=%2F447456%2Fmod_resource
%2Fcontent%2F21%2Fbab-09.pdf

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=https://lms-
paralel.esaunggul.ac.id/pluginfile.php%3Ffile%3D%252F157370%252Fmod_resource
%252Fcontent%252F1%252FPIEM%252012%2520%2520pasar
%2520monopolisitit.pptx&ved=2ahUKEwjbn-
L2hJeFAxUYRmwGHYgzCK84FBAWegQICBAB&usg=AOvVaw01YYCHbNbMVLgkkqA0Ft-0

Anda mungkin juga menyukai