Anda di halaman 1dari 12

Focus ACTion Of Research Mathematic ISSN: 2655-3511 (print)

Volume 3, No. 2, Juni, 2021 ISSN: 2656-307X (online)


Page 113 - 124 DOI: 10.30762/factor-m.v3i2.3167

GENDER, KEPRIBADIAN, DAN INTERAKSINYA TERHADAP


KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS

Drajat Stiawan1
1
IAIN Pekalongan, Pekalongan, Indonesia
E-mail: drajatstiawan@iainpekalongan.ac.id 1)

KEYWORDS ABSTRACT

Gender; Kepribadian; Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan


Berpikir Kreatif berpikir kreatif matematis berdasarkan gender dan kepribadian.
Matematis. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Perbankan
Syariah Angkatan 2019 dengan sampel sejumlah 60 mahasiswa
dengan menggunakan teknik pengambilan model Slovin. Teknik
analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis variansi dua
arah (two way ANOVA) dengan bantuan perhitungan melalui SPSS
21. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa (1) Terdapat
perbedaan kemampuan berpikir kreatif matematis berdasarkan
gender. Hal ini berdasarkan nilai signifikansi pada tabel ANOVA
diperoleh nilai 0,00 lebih kecil dari 0,05. (2) Tidak terdapat
perbedaan kemampuan berpikir kreatif matematis berdasarkan
kepribadian. Hal ini berdasarkan nilai signifikansi pada tabel ANOVA
diperoleh nilai 0,230 lebih besar dari 0,05. (3) Tidak terdapat
interaksi gender dengan kepribadian terhadap kemampuan berpikir
matematis. Hal ini berdasarkan nilai signifikansi pada tabel ANOVA
diperoleh nilai 0,068 lebih besar dari 0,05.
This study aims to determine differences in mathematical creatove
Gender; Personality; thinking skills based on gender and personality. The population in
Mathematical Creative
this study were students majoring in Islamic banking class 2019 with
Thinking a sample of 60 students using the Slovin model technique. In this
study, the technique of data analysis used two-way analysis of
variance (two way ANOVA) with the help of calculations through
SPSS 21. Based on the results of the study, it was found that (1) there
are differences in the ability to think creative mathematically based
on gender. This is based on the significance value in the ANOVA
table, the value is 0.00 less than 0.05. (2) There is no difference in
the ability to think creative mathematically based on personality.
This is based on the significance value in the ANOVA table, the value
of 0.230 is greater than 0.05. (3) There is no interaction between
gender and personality towards mathematical thinking skills. This is
based on the significance value in the ANOVA table, the value is
0.068 which is greater than 0.05.

https://jurnal.iainkediri.ac.id/index.php/factorm/article/view/3167 113
Gender, Kepribadian, Dan Interaksinya Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis
Drajat Stiawan

This is an open access article under the CC–BY-SA license.

Pendahuluan

Komponen kognitif berperan Menurut (Pehkonen, 1997) bahwa

penting dalam berbagai penerimaan dan kreativitas dalam berpikir tidak hanya

pengelolaan informasi (Pujilestari, 2018), muncul pada bidang tertentu saja akan
terutama dalam pemecahan masalah tetapi ditemukan juga pada bidang-bidang

sehari-hari dan belajar matematika (Wulan lain yakni seni, sains dan bahkan bidang

& Anggarini, 2019). Salah satu komponen matematika. Hal yang sama juga

kognitif yang sangat penting untuk dinyatakan oleh Kiesswetter (Pehkonen,


mendapatkan keberhasilan seseorang 1997) bahwa salah satu komponen penting
dalam belajar matematika adalah dalam memecahkan masalah matematika

kemampuan berpikir kreatif. Kemampuan adalah kemampuan berpikir fleksibel yang


berpikir kreatif matematis merupakan merupakan komponen dari berpikir kreatif.

suatu kemampuan dalam matematika yang Kemampuan berpikir kreatif

meliputi kelancaran, keluwesan, keaslian matematis tersebut apakah berhubungan

dan elaborasi (Rahman, 2012). dengan perbedaan gender. Ada beberapa


Kemampuan ketepatan menjawab penelitian yang percaya bahwa faktor

masalah matematika termasuk dalam gender berperan penting dalam

kelancaran. Keluwesan meliputi matematika. Hal ini terjadi karena adanya

kemampuan dalam menjawab perbedaan struktur biologis dari otak, yakni


permasalahan matematika dengan cara bahwa anak perempuan lebih unggul

yang tidak kaku. Keaslian merupakan dalam bidang tulis menulis dan bahasa

kemampuan untuk menjawab masalah sedangkan laki-laki lebih unggul di bidang


matematika dengan bahasa atau caranya matematika (Geary, D. C., Saults, S. J., Liu, F.,

sendiri, sedangkan elaborasi adalah & Hoard, 2000). Perempuan secara umum

kemampuan untuk memunculkan masalah lebih tertuju perhatiannya pada hal yang

atau gagasan baru dengan memperluas bersifat praktis, konkrit, personal dan
jawaban masalah (Rohaeti, 2010). emosional (Kusumawati, R., & Nayazik,

114 https://jurnal.iainkediri.ac.id/index.php/factorm
Focus ACTion Of Research Mathematic ISSN: 2655-3511 (print)
Volume 3, No. 2, Juni, 2021 ISSN: 2656-307X (online)
Page 113 - 124 DOI: 10.30762/factor-m.v3i2.3167

2017). Sedangkan pada laki-laki bahwa gender merupakan aspek

perhatiannya lebih tertuju pada hal-hal psikososial dari laki-laki (kejantanan) dan

yang bersifat abstrak, obyekktif dan perempuan (kewanitaan), sedangkan jenis


intelektual (Weaver-Hightower, 2003). Pada kelamin adalah laki-laki dan perempuan

umumnya perempuan lebih mendetail dan secara biologis.

akurat. Misal dalam membuat diktat atau Menurut (Utaminingsih, S., 2012)

catatan-catatan pelajaran lebih teliti dan dinyatakan bahwa kepribadian merupakan


lengkap dibanding laki-laki, namun ciri khas individu yang cenderung konsisten

kekuranganya kurang kritis dalam catatan terkait pikiran, perasaan dan perilaku.

tersebut (Fardah, 2012). Faktanya bahwa setiap individu memiliki


Menurut (Afandi, 2016) perbedaan kepribadian yang berbeda dengan individu

gender merupakan perbedaan fungsi, lainnya dan ragamnya banyak, sehingga

peran dan tanggungjawab antara laki-laki para ahli berusaha untuk mengelompokkan

dan perempuan berdasarkan hasil manusia ke dalam tipe tertentu. Hal ini
konstruksi sosial yang dapat berubah untuk mempermudah dan efektif untuk

sesuai perkembangan zaman. Adanya mengenal sesame manusia dengan baik.

perbedaan gender ini, menjadikan orang Menurut Carl G. Jung dalam (Alex,

berpikir bahwa cara belajar dan cara 2003) kepribadian manusia dikelompokan
berpikir akan berbeda berdasarkan jenis menjadi dua tipe, yaitu tipe kepribadian

kelaminnya. Sedangkan (Elliot, 2000) ekstrovert dan tipe kepribadian introvert.


menyatakan bahwa perbedaan gender Kepribadian dimungkinkan akan
dicirikan dari beberapa karakteristik, yakni berpengaruh terhadap kemapuan berpikir,
untuk perempuan lebih baik pada khususnya matematika. Tipe kepribadian

kemampuan verbal sedangkan laki-laki ekstrovert mempunyai ciri tidak suka

lebih baik pada kemampuan matematika. belajar sendiri, suka mengambil tantangan
Konsep laki-laki dan perempuan serta tidak banyak pertimbangan.

sebagai jenis kelamin sesungguhnya Sedangkan Ciri khas orang yang

berbeda dengan konsep gender, akan berkepribadian introvert adalah lebih

tetapi konsep gender ini sering tumpang berhati-hati dalam mengambil keputusan,
tindih. Sebagaimana menurut (Elliot, 2000) tenang dan rajin (Djaali, 2008). Hal senada

https://jurnal.iainkediri.ac.id/index.php/factorm/article/view/3167 115
Gender, Kepribadian, Dan Interaksinya Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis
Drajat Stiawan

sebagaimana disampaikan (Pervin, Hidayatulloh et al., 2013; Putra, 2017;


Laurence, A, 2004) bahwa orang yang Wijaya et al., 2016). Namun, kajian empirik
berkepribadian introvert lebih cendering lebih luas tentang bagaimana
berhati-hati akan tetapi kurang cekatan perbedaan kemampuan berpikir kreatif
dibanding ekstrovert.
berdasarkan tipe kepribadian siswa
Berbagai gambaran dari beberapa
belum ditemukan. Begitu pula interaksi
penelitian telah mengkaji gender dan
antara gender dan kepribadian pada
kemampuan berpikir kreatif matematis.
kemampuan berpikir kreatif matematis
Salah satunya adalah terdapat hubungan
belum dikaji lebih mendalam. Oleh
positif antara gender dan resiliensi

matematis terhadap pencapaian karena itu penelitian ini bertujuan untuk

kemampuan berpikir kreatif matematis mengetahui perbedaan kemampuan

pada siswa SMA di Bandung (Dilla et al., berpikir kreatif matematis berdasarkan
2018). Gender juga memiliki pengaruh gender dan kepribadian (ekstrovert-
terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa introvert), serta interaksi keduanya.
di salah satu SMA di Mataram (Samudera,
2020), namun pada siswa SD kemampuan
Metodologi Penelitian
ini tidak dipengaruhi oleh Gender (Legowo,
Penelitian ini merupakan riset
2020). Hasil penelitian lainnya juga
lapangan dengan memakai pendekatan
diperoleh bahwa mahasiswa dengan
kuantitatif melalui metode expost-facto.
pembelajaran blended-learning
Desain penelitian ini menggunakan analisis
kemampuan berpikir kreatif, peningkatan
faktorial. Populasi yang digunakan adalah
kemampuan berpikir kreatif, dan
seluruh mahasiswa jurusan Perbankan
ketercapaian indikator kemampuan
Syariah pada tahun akademik 2019/2020
berpikir kreatif tidak berbeda secara
yang mengambil matakuliah matematika
signifikan berdasarkan gender (Mulyono et
ekonomi dengan jumlah 145 mahasiswa.
al., 2020).
Teknik pengambilan sampel menggunakan
Selanjutnya, informasi tentang
metode Slovin dengan taraf kesalahan 10%
kepribadian siswa dari berbagai teori
dan dengan cara simple random sampling.
terhadap kemampuan berpikir kreatif
Instrumen yang digunakan untuk
dalam suatu kasus-kasus kecil (Azis, 2018;
mendapatkan informasi mengenai gender

116 https://jurnal.iainkediri.ac.id/index.php/factorm
Focus ACTion Of Research Mathematic ISSN: 2655-3511 (print)
Volume 3, No. 2, Juni, 2021 ISSN: 2656-307X (online)
Page 113 - 124 DOI: 10.30762/factor-m.v3i2.3167

dan kepribadian. Data mengenai gender H0 : Tidak terdapat perbedaan kemampuan

dan kepribadian diungkap menggunakan matematika berdasarkan Kepribadian.

pengukuran data skala nominal dimana Ha: Terdapat perbedaan kemampuan


skala ini hanya mengelompokan kategori matematika berdasarkan kepribadian.

ke dalam kelompok tertentu. Angket terkait Hipotesis Ketiga


gender memuat jenis kelamin laki-laki atau H0 : Tidak terdapat interaksi gender dengan

perempuan. Sebelum instrumen diberikan jenis kelamin dalam menentukan


pada sampel penelitian, dilakukan uji kemampuan matematika

validitas berbantuan software SPPS uji dan Ha : Terdapat interaksi gender dengan jenis

reliabilitas dengan teknik Cronbach Alpha. kelamin dalam menentukan kemampuan


Uji prasyarat yang dilakukan matematika

sebelum uji hipotesis adalah uji normalitas

data (uji statistik non-parametrik Hasil dan Pembahasan

Kolmogrov Smirnov) dan uji homogenitas Kepribadian mahasiswa jurusan


data (fungsi univariate). Keputusan hasil Perbankan Syariah IAIN Pekalongan

pengujian dilakukan dengan angkatan 2019 sebagai sampel sesuai

membandingkan hasil analisis dengan dengan rumus Slovin sebanyak 60

kriteria uji dari masing-masing jenis mahasiswa dengan menggunakan teknik


pengujian. Kemudian melakukan uji anova analisis statistik deskriptif dengan bantuan

dua jalur (Two Way ANOVA) berbantaun program SPSS (Statistical Package for the
SPSS 21 untuk menguji hipotesis yang telah Social Sciences). Dalam hal ini peneliti
dirumuskan dengan nilai Sig. > 0,05 menggunakan versi software IBM SPSS 21.0
(Ghozali, 2013: 84) , yaitu for windows diperoleh hasil sebagai

Hipotesis pertama berikut.

H0 : Tidak terdapat perbedaan kemampuan


matematika berdasarkan gender.

Ha : Terdapat perbedaan kemampuan

matematika berdasarkan gender.

Hipotesis Kedua

https://jurnal.iainkediri.ac.id/index.php/factorm/article/view/3167 117
Gender, Kepribadian, Dan Interaksinya Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis
Drajat Stiawan

Tabel 1 lebih banyak dibanding mahasiswa


Distribusi Frekuensi Kepribadian
berkepribadian introvert.
Mahasiswa

Cumulati
Valid
Kepribadian Frequ ve
Percent Perce
Mahasiswa ency Percent
nt

Ekstrovert 36 60.0 60.0 60.0

Introvert 24 40.0 40.0 100.0

Total 60 100.0 100.0

Gambar 1. Histogram Kepribadian


Dari hasil Tabel 1, terlihat bahwa Mahasiswa
kepribadian ekstrovert berjumlah 36

mahasiswa dengan nilai prosentase 60%.

Kepribadian introvert sejumlah 24

mahasiswa dengan prosentase 40% dari


Kepribadian
total keseluruhan 60 mahasiswa. Introvert 40%
Kepribadian
Gambar 1 merupakan penyajian Ekstrovert 60%
data kepribadian mahasiswa jurusan

Perbankan Syariah IAIN Pekalongan


angkatan 2019 dalam bentuk histogram,

beserta kurva normal sebaran kepribadian Gambar 2. Pie Chart Tipe


Kepribadian
ekstrovert dan kepribadian introvert. Pie chart diatas menunjukan bahwa
Gambar balok histogram kiri tipe kepribadian ekstrovert sebesar 60%
rentang antara 0.5-1.5 mewakili dan tipe kepribadian introvert sebanyak
kepribadian ekstrovert. Kemudian balok 40%. Menandakan perbandingan antara
histogram kanan rentang antara 1.5-2.5 kepribadian ekstrovert dengan kepribadian
menunjukan kepribadian introvert. Pada introvert adalah 3 : 2.
Pada Gambar 2, frekuensi kepribadian Analisis Deskriptif Gender, Jenis kelamin
ekstrovert lebih tinggi dibanding dan Kemampuan Kreatif Matematis
kepribadian introvert. Artinya mahasiswa Analisis deskriptif ini, dibantu
berkepribadian ekstrovert lebih tinggi atau dengan menggunakan SPSS 21.0,
diperoleh data sebagai berikut:

118 https://jurnal.iainkediri.ac.id/index.php/factorm
Focus ACTion Of Research Mathematic ISSN: 2655-3511 (print)
Volume 3, No. 2, Juni, 2021 ISSN: 2656-307X (online)
Page 113 - 124 DOI: 10.30762/factor-m.v3i2.3167

Tabel 2 Pengujian Persyaratan Analisis Data


Deskriptif Gender, Jenis kelamin dan
Uji normalitas data dimaksudkan
Kemampuan Kreatif Matematis
untuk memperlihatkan bahwa data
95%
Convidenc sampel berasal dari populasi yang
e Interval
berdistribusi normal. Pada penelitian ini
Mea Std.
G K Low Upp
n Error menggunkan uji normalitas
er er
Bou Boun
nd d Kolmogorov Smirnov, diperoleh hasil

Ekstro 54.00 3.527 46.9 61.0 perhitungan melalui penggunaan SPSS


Lk 0 35 65
vert
21 sebagai berikut:
Introve 65.33 3.527 58.2 72.3
3 68 98 Tabel 3
rt
Uji Normalitas
75.71 2.981 69.7 81.6
Ekstro One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Pr 4 43 85
vert Unstandardi
73.33 4.553 64.2 82.4 zed Residual
Introve
3 13 54 N 60
rt
Normal Mean .0000000
Ket: G = Gender, K = Kepribadian Parametersa,b Std. 17.006508
Deviati 21
on
Berdasarkan Tabel 2 menunjukan
Most Extreme Absolut .132
bahwa rata-rata nilai matematika untuk Differences e
Positiv .098
laki-laki dengan kepribadian ekstrovert e
adalah 54, ini lebih rendah disbanding Negati -.132
ve
dengan nilai matematika untuk laki-laki Kolmogorov-Smirnov Z 1.020
Asymp. Sig. (2-tailed) .249
dengan kepribadian introvert. Sedangkan
a. Test distribution is Normal.
untuk jenis kelamin perempuan justru b. Calculated from data.

sebaliknya yakni rata-rata nilai matematika Berdasarkan tabel uji normalits


untuk perempuan yang berkepribadian mengunakan SPSS terlihat bahwa,
ekstrovert lebih tinggi disbanding yang diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,249,
berkepribadian introvert. Nilai matematika karena nilai sig ≥ 0,05 maka data tersebut
erempuan yang berkepribadian ekstrovert berdistribusi normal.
adalah 75,7 sedangkan yang introvert Uji homogenitas dimaksudkan
adalah 73,3. untuk mengetahui uji perbedaan variabel

bebas (X1 dan X2) untuk memprediksi

https://jurnal.iainkediri.ac.id/index.php/factorm/article/view/3167 119
Gender, Kepribadian, Dan Interaksinya Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis
Drajat Stiawan

variabel terikat (Y). Hasil dari uji ini tampak Tabel 4


Uji Hipotesis
pada Tabel 4. 4 Dari Tabel 4 bahwa uji
Two-Way ANOVA
homogenitas dengan Levene Statistic Tests of Between-Subjects Effects

memenuhi ketentuan taraf signifikasi α = Sourc Type df Mean F Si


e III Sum Square g.
0.05. Nilai α adalah 0,139 maka dalam hal of
Square
ini nilai signifikansi yang diperoleh lebih
s
besar dari pada nilai α, sehingga sampel Correct 4525.714 3 1508.57 8.086 .00
a
ed 1 0
berasal dari populasi yang homogen. Model
Tabel 4 Interce 246618.7 1 246618. 1321. .00
pt 58 75 89 0
Uji Homogenitas
Gender 3023.106 1 3023.10 16.20 .00
Levene Statistic
6 4 0
F df1 df Sig
Kepriba 274.410 1 274.410 1.471 .23
2 .
dian 0
1.90 3 56 .13
Gender 643.975 1 643.975 3.452 .06
9 9
* 8
Tests the null hypothesis that the error
Kepriba
variance of the dependent variable is
dian
equal across groups.
Error 10447.61 5 186.565
a. Design: Intercept + Gender +
9 6
Kepribadian + Gender * Kepribadian
Total 287000.0 6
00 0
Pengujian Hipotesis Correct 14973.33 5
ed 3 9
Pengujian Hipotesis ini dengan Total
a. R Squared = .302 (Adjusted R Squared = .265)
analisis variansi dua arah (two-way
ANOVA), dengan bantuan SPSS diperoleh Hipotesis kedua, H0 diterima yakni
perhitungan sebagaimana pada Tabel 5. tidak terdapat perbedaan kemampuan
Hipotesis pertama, Ha diterima yakni matematika berdasarkan kepribadian. Hal
terdapat perbedaan kemampuan ini berdasarkan nilai signifikansi pada tabel
matematika berdasarkan gender. Hal ini ANOVA diperoleh nilai 0,230 lebih besar
berdasarkan nilai signifikansi pada tabel dari 0,05 sehingga Ha ditolak.
anova diperoleh nilai 0,00 lebih kecil dari Hipotesis ketiga, H0 diterima yakni
0,05 sehingga H0 ditolak. tidak terdapat interaksi gender dengan

kepribadian terhadap kemapuan

matematika. Hal ini berdasarkan nilai

signifikansi pada tabel anova diperoleh

120 https://jurnal.iainkediri.ac.id/index.php/factorm
Focus ACTion Of Research Mathematic ISSN: 2655-3511 (print)
Volume 3, No. 2, Juni, 2021 ISSN: 2656-307X (online)
Page 113 - 124 DOI: 10.30762/factor-m.v3i2.3167

nilai 0,068 lebih besar dari 0,05 sehingga Ha ada dalam penelitian ini dan semakin

ditolak. memperkaya perkembangan ilmu yang

sudah ada.
Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah Daftar Pustaka

dilakukan, dapat diambil kesimpulan Afandi, A. (2016). Profil Penalaran Deduktif

bahwa terdapat perbedaan kemampuan Siswa SMP Dalam Menyelesaikan


matematika berdasarkan gender. Hal ini Masalah Geometri Berdasarkan

berdasarkan nilai signifikansi pada tabel Perbedaan Gender. Apotema: Jurnal

ANOVA diperoleh nilai 0,00 lebih kecil dari Program Studi Pendidikan
0,05. Namun, tidak terdapat perbedaan Matematika, 2(1), 8–21.

kemampuan matematika berdasarkan Alex, S. (2003). Psikologi Umum dalam

kepribadian. Hal ini berdasarkan nilai Lintas Sejarah. Pustaka Setia.

signifikansi pada tabel ANOVA diperoleh Azis, N. A. (2018). Profil Keterampilan

nilai 0,230 lebih besar dari 0,05. Tidak Berpikir Kreatif Siswa dalam

terdapat interaksi gender dengan Memecahkan Masalah Matematika

kepribadian terhadap kemampuan Ditinjau dari Kepribadian.

Matematika Dan Pembelajaran, 6(2),


matematika. Hal ini berdasarkan nilai
143–157.
signifikansi pada tabel ANOVA diperoleh
Dilla, S. C., Hidayat, W., & Rohaeti, E. E.
nilai 0,068 lebih besar dari 0,05.
(2018). Faktor gender dan resiliensi
Penelitian ini dapat dijadikan
dalam pencapaian kemampuan
sebagai bahan dasar untuk penelitian yang
berpikir kreatif matematis siswa
lebih komprehensif. Guru perlu merancang
SMA. Journal of Medives: Journal of
pembelajaran atau strategi mengajar yang
Mathematics Education IKIP Veteran
baik agar siswa nyaman dengan kegiatan
Semarang, 2(1), 129–136.
belajar mengajar. Agar peneliti lain dapat
Djaali. (2008). Psikologi Pendidikan.
mengkaji ulang penelitian ini dengan
BumiAksara.
menggunakan metodologi penelitian dan

tempat penelitian yang berbeda. Selain itu


untuk dapat melengkapi kekurangan yang

https://jurnal.iainkediri.ac.id/index.php/factorm/article/view/3167 121
Gender, Kepribadian, Dan Interaksinya Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis
Drajat Stiawan

Elliot, et all. (2000). Effective Teaching Pehkonen, E. (1997). The state of art in
Educational Psychology. Mc. Graw mathematical creativity. Zentralblatt

Hill. Fur Didaktik de Mathematik, 29(3),

Fardah, D. K. (2012). Analisis Proses dan 63–67.

Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pervin, Laurence, A, dkk. (2004). Psikologi


dalam Matematika Melalui Tugas Kepribadian Teori dan Penelitian

Open-Ended. Kreano, Jurnal (9th ed.). Kencana.

Matematika Kreatif-Inovatif, 3(2), Pujilestari, S. (2018). Efektivitas

91–99. Pembelajaran Matematika Berbasis


Geary, D. C., Saults, S. J., Liu, F., & Hoard, M. Open-Ended Problem Dengan

K. (2000). Sex differences in spatial Model Think-Pair- Share Terhadap

cognition, computational fluency, Kemampuan Berpikir Kreatif. Journal

and arithmetical reasoning. Journal Focus Action of Research


of Experimental Child Psychology, Mathematic (Factor M), 1(1), Article

77(4), 337–353. 1.

Hidayatulloh, H., Usodo, B., & Riyadi, R. https://doi.org/10.30762/f_m.v1i1.9


(2013). Proses Berpikir Kreatif Siswa 64

SMP Dalam Pemecahan Masalah Putra, R. W. Y. (2017). Analisis Proses

Matematika Ditinjau Dari Tipe Berpikir Kreatif dalam Memecahkan

Kepribadian Siswa. Jurnal Masalah Matematika ditinjau dari


Pembelajaran Matematika, 1(5). Tipe Kepribadian Guardian dan

Kusumawati, R., & Nayazik, A. (2017). No Idealis. Nabla Dewantara, 2(1), 52–

Kecemasan Matematika Siswa SMA 65.

Berdasarkan Gender. Journal of Rahman, R. (2012). Hubungan Antara Self-


Medives, 1(2), 92–99. Concept Terhadap Matematika

Legowo, Y. A. S. (2020). Pengaruh Gender dengan Kemampuan Berpikir Kreatif

Terhadap Kemampuan Berpikir Matematik Siswa. Infinity Journal,


Kreatif Matematis Siswa Di Sekolah 1(1), 19–30.

Dasar. Waspada (Jurnal Wawasan Rohaeti, E. (2010). Critical and creative

Pengembangan Pendidikan), 7(1), mathematical thinking of Junior


56–61.

122 https://jurnal.iainkediri.ac.id/index.php/factorm
Focus ACTion Of Research Mathematic ISSN: 2655-3511 (print)
Volume 3, No. 2, Juni, 2021 ISSN: 2656-307X (online)
Page 113 - 124 DOI: 10.30762/factor-m.v3i2.3167

High School student. Educationist

Journal, 4(2), 99–106.

Samudera, W. (2020). Pengaruh Gender


Terhadap Kemampuan Berpikir

Kreatif Peserta Didik SMA di Kota

Mataram. Indonesian Journal of

Teacher Education, 1(2), 87–92.


Utaminingsih, S., D. (2012). Tipe

Kepribadian dan Prokrastinasi

Akademik pada Siswa SMA ” X ”


Tangerang. Jurnal Psikologi Volume,

10(1), 48–57.

Weaver-Hightower, M. (2003). The “boy

turn” in research on gender and


education. Review of Educational

Research, 73(4), 471–498.

Wijaya, L., Rochmad, R., & Agoestanto, A.

(2016). Analisis kemampuan berpikir


kreatif matematis siswa SMP Kelas

VII ditinjau dari tipe kepribadian.


Unnes Journal of Mathematics
Education, 5(2).
Wulan, E. R., & Anggarini, R. E. (2019). Gaya

Kognitif Field-Dependent dan Field-

Independent sebagai Jendela Profil


Pemecahan Masalah Polya dari

Siswa SMP. Factor M, 1(2).

https://jurnal.iainkediri.ac.id/index.php/factorm/article/view/3167 123
Gender, Kepribadian, Dan Interaksinya Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis
Drajat Stiawan

124 https://jurnal.iainkediri.ac.id/index.php/factorm

Anda mungkin juga menyukai