xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
7
8
orang, selalu menghargai pekerjaan orang lain dan mampu memberikan ide-ide
kreatif yang memiliki manfaat untuk individu itu sendiri. Dalam model
pembelajaran ini hasil dari diskusi kelompok akan ditentukan dengan kontribusi
siswa dalam memecahkan masalah yang ada dan memiliki pengaruh terhadap
penilaian hasil belajar sehingga semua siswa yang terdapat di dalam (Sani, 2019).
Ainun (2017) mengatakan pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri
seperti: 1) Kegiatan dilakukan di dalam kelompok dan siswa akan memahami
materi yang diberikan di dalam kelompok. 2) Model pembelajaran ini membentuk
kelompok dengan hasil kemampuan siswa dalam 3 kategori yaitu rendah, sedang
dan tinggi. 3) Dalam model pembelajaran ini dapat menggabungkan siswa yang
berasal dari jenis kelamin, ras, suku, budaya serta agama yang berbeda. 4) Penilaian
individu dihasilkan berdasarkan penilaian kelompok.
Berdasarkan penjelasan mengenai pembelajaran kooperatif di atas, ada
enam tahapan utama di dalam pembelajaran kooperatif. Tahapan-tahapan ini sangat
membantu dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif Langkah-langkah
itu ditunjukan pada Tabel 2.1 di bawah ini, yaitu
pembelajaran kooperatif tipe TAI, pembelajaran ini dibuat sebagai solusi untuk
meningkatkan hasil belajar dengan meminimalisir perbedaan kemampuan setiap
individu (Cahyaningsih, 2018).
Team Assisted Individualization (TAI) memiliki sebuah aturan yang
digunakan sebagai petunjuk pembelajaran yang diuraikan pada Tabel 2.2.
Tes Pembentukan Tes pembentukan kelompok ialah dasar guru dalam model
kelompok pembelajaran TAI yang berbeda dengan model lain. Pada
tahap awal ini guru memberikan tes awal sebagai acuan untuk
menentukan kelompok setiap individu. Hasil tes bagi siswa
yang memiliki kemampuan pengetahuan tinggi akan
digabungkan dengan siswa yang memiliki kemampuan
sedang dan rendah di dalam satu kelompok sehingga
menciptkan kelompok yang heterogen kemampuan
kognitifnya.
Hasil belajar merupakan hasil yang didapatkan siswa setelah melalui proses
pembelajaran. Setelah berlangsungnya kegiatan pembelajaran maka langkah
selanjutnya yang diperlukan adalah memperhatikan fasilitator hasil belajar. Hasil
belajar didapatkan setelah melakukan tahap-tahap seperti tes atau bisa dilakukan
dengan pengamatan yang seksama oleh fasilitator terhadap siswa tersebut. Hasil
belajar tidak menjadi tolok ukur namun diukur setelah melaksanakan proses belajar.
Hasil yang didapatkan akan dijadikan acuan dalam melaksanakan kegiatan refleksi
atau evaluasi hasil belajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.(Sani,2019).
13
Menurut Bialik dan Fadel (2015), terdapat empat keterampilan belajar yang
wajib dimiliki di abad ke-21. Keterampilan belajar abad ke-21 merupakan
keterampilan communication, critical thingking, collaboration, dan creative.
Menurut Grifin, et al., (2012). Terdapat 4 macam keterampilan abad ke-21 yaitu
keterampilan dalam berpikir, keterampilan dalam bekerja, alat untuk bekerja, dan
keterampilan kehidupan. Aspek keterampilan cara bekerja salah satunya, yaitu
kolaborasi atas kerja sama.
a. Hidung
b. Faring
c. Laring
Organ selanjutnya setelah faring yaitu laring, posisi laring berada di bagian
bawah faring. Laring memiliki bagian epiglotis serta pita suara. Epiglotis berperan
menutup laring ketika makanan masuk ke dalam tubuh, faring sendiri berbentuk
katup tulang rawan yang dibungkus oleh sel-sel epitel. Jika udara sampai ke laring
maka akan membuat gerakan pada pita suara yang akan menciptakan gelombang
suara. Frekuensi suara akan menciptakan jenis bunyi yang berbeda, hal ini di
monitori dengan dominasi tinggi rendahnya suara tersebut. Jika pita suara kencang
ditarik oleh otot akan meciptakan suara bernada rendah dan begitu juga sebaliknya
(Genta, 2020). Bagian faring pada organ pernapasan dapat dilihat pada Gambar 2.2.
d. Trakea
e. Bronkus
f. Bronkiolus
g. Paru-paru
h. Alveolus
Alveolus terdiri dari satu jaringan epitel pipih. Dinding alveolus memiliki
gelembung-gelembung yang membuat pertukaran oksigen berlangsung. Alveolus
memiliki besaran sekitar 100 kali luas permukaan tubuh manusia. Dengan besaran
18
3. Frekuensi Pernapasan
4. Volume Pernapasan
1.500 mL. 3) Volume tidal, yakni udara yang berhasil masuk ke paru-paru
setelah melalui mekanisme inspirasi dan mekanisme eskpirasi secara normal
dengan volume sekitar 500 mL.
Tindakan
Menggunakan Model Pembelajaran
yang menyenangkan dan menarik
minat siswa belajar dengan berdiskusi
kelompok.
METODE PENELITIAN
Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester II (genap) pada bulan April-
Mei Tahun Ajaran 2022/2023.
3.2.1 Populasi
3.2.2 Sampel
Variabel yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari dua variabel yakni
variabel bebas, dan variabel terikat.
24
25
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe
TAI (Teams Assisted Individualization) dan lembar kerja peserta didik (LKPD)
berbasis saintifik
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar dan aktivitas kolaborasi
siswa kelas VIII pada pokok bahasan sistem pernapasan manusia.
Desain penelitian yang digunakan adalah pretes dan postes design yang
menggunakan 1 kelompok sampel yang ditetapkan. Paradigma dalam rancangan
penelitian ini disajikan dalam Tabel 3.1 berikut menurut (Widodo, 2017).
𝑻𝟏 X 𝑇2
Keterangan:
26
Materi ini didasari dengan kompetisi dasar 3.8 dan 4.8 yang membahas
mengenai organ-organ pernapasan, bagaimana cara kerja sistem pernapasan
hingga permasalahan penyakit yang melibatkan sistem pernapasan pada
manusia.
Data yang dibutuhkan untuk penelitian ini merupakan data kuantitatif yaitu
data peningkatan hasil belajar siswa yang menerapkan model pembelajaran TAI
dengan media LKPD dan data hasil lembar pengamatan guru terhadap aktivitas
kolaborasi siswa.
Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal berbentuk
pilihan berganda sebanyak 20 soal yang diperoleh melalui Uji Validasi, Reliabilitas,
Tingkat kesukaran, dan Daya pembeda soal. Tes ini diberikan kepada siswa
sebelum perlakuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa (pre-tes), dan
digunakan kembali pada akhir perlakuan untuk mengetahui kemampuan siswa
setelah diberi perlakuan (pos-tes).
Tes ini berbentuk pilihan berganda (multiple choice item test) dengan empat
pilihan (option). Apabila jawaban benar diberi skor 5 dan apabila jawaban salah
diberi nilai 0. Selanjutnya jumlah total skor dari setiap siswa dikonversikan ke
dalam bentuk nilai dengan menggunakan rumus:
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = × 100
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
instrumen tes. Komponen tes hasil belajar terlebih dahulu akan diuji validitas,
realibilitas, tingkat kesukaran, dan adanya pembeda soal, uji instrumen dilakukan
di SMP Pahlawan Nasional tes yang digunakan berjumlah 30 butir soal,. Hal ini
bertujuan agar peneliti mengetahui butir tes yang diujikan kepada sampel penelitian
berkualitas baik atau tidak. Butir tes dengan kualitas yang baik akan digunakan
sebagai instrumen tes. Kisi-kisi tes yang digunakan pada penelitian ini tersaji pada
Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Kisi-kisi tes hasil belajar siswa materi sistem pernapasan manusia
Aspek Kognitif Jumlah
Indikator
No C1 C2 C3 C4 C5 C6 Soal
1. Menyebutkan
bagian organ 10,16 3,7 4
sistem pernapasan
2. Menjelaskan 5,15,
fungsi dari organ 17,18 4
sistem pernapasan
3. Menentukan 1,9,
faktor- faktor yang 26,2 4
mempengaruhi 7
sistem pernapasan
4. Mengaitkan 2,4,
gambar dan proses 22,24 4
yang terjadi pda
sistem pernapasan
5. Menganalisis 12,14 4
keterkaitan ciri- ,19,25
ciri bagian organ
pernapasan dengan
mekanisme
pernapasa
29
Jumlah 30
Keterangan :
No Indikator
Kegiatan belajar Rubrik penilaian
penilaian
2 = siswa mendengarkan
pendapat orang lain tanpa
diskusi
1 = siswa tidak dapat menerima
dan menghargai pendapat orang
lain
3 = siswa aktif dalam berdiskusi
dan bekerja sama dalam
menyelesaikan masalah
Siswa mampu bekerja 2 = siswa hanya aktif dalam
sama dalam berdiskusi dan tidak dapat
menyelesaikan bekerja sama
masalah 1 = siswa tidak mampu
berdiskusi dan bekerja sama
dengan baik dalam
menyelesaikan masalah
3 = siswa dapat bertanggung
jawab menyelesaikan tugas
Siswa mampu dengan benar
menyelesaikan tugas 2 = siswa dapat menyelesaikan
individu di dalam tugas tetapi tidak benar
kelompok 1 = siswa tidak dapat
bertanggung jawab atas tugas
yang diberikan
3 = siswa mampu
menyelesaikan tugas yang
diberikan dengan tepat waktu
dan benar
Siswa menyelesaikan
2 = siswa mampu
tugas tepat waktu
menyelesaikan tepat waktu
1 = siswa tidak dapat
menyelesaikan tugas dengan
tepat waktu
3 = Dapat melakukan
komunikasi dan kerjasama yang
baik dengan teman satu
Mampu berkolaborasi
kelompok
2. Perilaku aktif dengan berbagai
2 = Berkerjasama dengan
kolaborasi kemampuan teman
beberapa teman saja
satu kelompok
1 = tidak dapat bekerjasama
dengan teman yang memiliki
kemampuan rendah
32
No Indikator
Deskriptor Rubrik penilaian
penilaian
No Indikator
Deskriptor Rubrik penilaian
penilaian
No Indikator
Deskriptor Rubrik penilaian
penilaian
Uji validitas item merupakan uji statistik yang bertujuan untuk menentukan
kevalidan suatu item untuk mengukur variabel diteliti. Sebuah instumen dapat
dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang ingin dan di ungkap dalam sebuah
data penelitian yang akurat, Pada penelitian ini menggunakan teknik r product
moment dengan rumus sebagai berikut:
𝑁 Σ𝑥𝑦 − (Σ𝑥)(Σy)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑁 Σ𝑋 2 − (Σ𝑋)2 }{𝑁Σ𝑌 2 − (Σ𝑌)2 }
Keterangan:
Rentang Klasifikasi
0,810 – 1,000 sangat tinggi
0,610 – 0,800 Tinggi
0,410 – 0,600 Cukup
0,210 – 0,400 rendah
0,000 – 0,200 sangat rendah
Uji validitas ini dilakukan dengan dua cara yaitu uji validitas isi dan empiris.
Uji validitas ini dilakukan oleh validator yang menghasilkan 30 soal yang diuji valid
dengan revisi perbaikan kalimat soal. Uji validitas empiris dilakukan di SMP
Pahlawan Nasional Medan, pada bulan maret di kelas IX-1 yang menghasilkan 20
item soal dengan keterangan valid melalui uji validitas hasil jawaban , diperoleh
nomor soal yang valid yaitu 1,2,3,4,5,7,8,9,12,14,15,16,17,18,22.24.25.28,29 dan
30 (Lampiran 7).
(Σ𝑥)2
𝐾 𝑆 2 − Σ𝑃𝑄 Σ𝑥 2 − 𝑁
𝑟𝑖𝑖 = ( )( ) 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎, 𝑆 2 =
𝐾−1 𝑆2 𝑁
36
Keterangan:
Rentang Reliabilitas
0,810 – 1,000 Sangat tinggi
0,610 – 0,800 Tinggi
0,410 – 0,600 Cukup
0,210 – 0,400 Rendah
0,000 – 0,200 Sangat rendah
Tingkat kesukaran adalah analisis butir tes untuk mengetahui suatu item soal
itu dikatakan mudah ataupun sukar. Angka tingkat kesukaran dalam tes dikenal
sebagai indeks kesukaran item (P) yang dapat diukur dengan rumus :
𝐵
P= 𝑇 keterangan:
D = +1: berarti semua kelompok atas (JA) dapat menjawab item tersebut dengan
benar, sedangkan semua kelompok bawah (JB) menjawab dengan salah.
D = 0: berarti kelompok atas dan bawah sama - sama menjawab benar atau salah,
item ini tidak memiliki daya beda.
𝐵𝐴 𝐵𝐵
𝐷= −
𝐽𝐴 𝐽𝐵
Keterangan:
Kriteria penentuan daya pembeda soal dapat dilihat pada Tabel 3.8
1. Melakukan uji instrument pengumpul data berupa soal pilihan berganda dan
lembar observasi aktivitas kolaborasi siswa pada model pembelajaran yang
diterapkan
2. Melaksanakan pre-tes (tes awal)
3. Melaksanakan pembelajaran
Proses pembelajaran berlangsung dengan penerapan kelas ekperimen
akan diberikan perlakuan model pembelajaran TAI dengan media LKPD,
yakni menggunakan cara mengatur penempatan siswa dengan kelompok
kecil yang heterogen dengan jumlah yang bervariatif dengan kontrol
individu yang memerlukan bantuan. Dalam hal ini guru berperan aktif
sebagai fasilitator yang memaparkan materi. Selanjutnya guru mengadakan
pre-tes untuk mendapatkan skor dasar, guru membentuk kelompok
berdasarkan hasil pre-tes. Siswa dalam masing-masing kelompok saling
bekerja sama dalam mengerjakan lembar kerja peserta didik yang diberikan.
Pada proses pengerjakan LKPD guru melihat ketercapain aktivitas
kolaborasi siswa dengan penerapan model yang bersifat pembelajaran
kelompok.
4. Evaluasi
Tahapan terakhir yaitu evaluasi, kelas eksperimen diberikan post-tes
yang bertujuan mengukur hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
Terpadu setelah diberikan perlakuan model pembelajaran TAI dengan media
lembar kerja peserta didik (LKPD) pada materi sistem pernapasan manusia.
Dari data yang diperoleh maka akan dilakukan pengolahan data yang
kemudian akan dianalisis dan dilakukan uji peningkatan hasil belajar yaitu uji N-
Gain lalu ditarik sebuah kesimpulan. Skema dari analisis data dapat dilihat pada
Gambar 3.1
Pembahasan
Kesimpulan
Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini merupakan analisis data
terhadap hasil belajar siswa dan aktivitas kolaborasi siswa.
Untuk mengetahui hasil tes yang dilakukan siswa dapat ditentukan dengan
jumlah skor benar pada jumlah jawaban benar. Jumlah skor tersebut lalu
dianalisis dan dihitung menggunakan rumus rata-rata nilai menurut Sudjana
(2013) yakni:
Σ𝑋
𝑀=
𝑁
Keterangan:
M = Nilai rata-rata yang diperoleh siswa
42
Kriteria penilaian hasil belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 3.5
Keterangan:
P = jumlah presentase yang diperoleh
f = jumlah skor yang diperoleh siswa
N = skor maksimum
43
2. 80 - 89 0 Baik
4. 60 - 69 5 Kurang
Pada Tabel 4.1 data pre-tes menunjukan rata-rata nilai pre-tes sebesar
50,18 dengan standar deviasi 8,44 maka hasil belajar siswa keseluruhan dapat di
kategorikan kurang.
2. 80 - 89 18 Baik
4. 60 - 69 1 Kurang
45
46
Pada Tabel 4.2 data pos-tes memiliki nilai rata hasil belajar 81,61 dengan standar
deviasi 6,95 maka hasil belajar di kategorikan sangat baik.
Dilihat dari Tabel 4.3 di atas diperoleh bahwa rata-rata hasil belajar siswa
meningkat dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan
skor rata-rata 50,18 ke 81,61 mengalami kenaikan.
Berdasarkan data pada Gambar 4.1 maka dapat dilihat bahwa aktivitas
kolaborasi siswa dengan menggunakan model kooperatif tipe TAI pada pertemuan
pertama sudah tergolong aktif dengan rata-rata 70,9,%, pertemuan kedua tergolong
sangat aktif dengan rata-rata 80,02%, dan pertemuan ketiga dengan rata-rata 87,2%.
berdasarkan rata-rata presentase yang diperoleh pada setiap pertemuan pertama,
kedua serta ketiga dapat disimpulkan aktivitas kolaborasi siswa mengalami
peningkatan menjadi kategori sangat aktif.
Hasil data aktivitas kolaborasi siswa diambil pada saat siswa melaksanakan
model pembelajaran kooperatif tipe TAI dengan mengerjakan LKPD berbasis
saintifk. Maka hasil LKPD dapat dilihat pada Tabel 4.4
Berdasakan Tabel 4.4 di atas dapat dilihat pada pengerjaan LKPD secara
berkelompok dapat disimpulkan pada setiap pertemuan masing-masing kelompok
mengalami peningkatan nilai yang berhubungan dengan peningkatan aktivitas
kolaborasi siswa di dalam kelompok. Dari tabel di atas juga diperoleh kelompok
yang mengalami kenaikan nilai signifikan adalah kelompok I, II, III, IV, serta nilai
yang tidak terlalu mengalami peningkatan secara signifikan adalah kelompok V,
VI,VII. Faktor-faktor peningkatan ini dipengaruhi juga dengan kerja sama serta
kemampuan masing-masing siswa di dalam kelompok.
Deskriptif Statistik
4.4 Pembahasan
aspek aktivitas kolaboasi siswa sehingga kondisi kelas kurang kondusif yang
membuat pembelajaran pada pertemuan pertama masih ada beberapa siswa
yang tidak bergabung dengan teman sekelompoknya dalam mendiskusikan
pertanyaan dari guru, mereka fokus menyelesaikan pertanyaan mengenai
materi organ-organ sistem pernapasan yang menjadi bagian dari tanggung
jawab mereka, maka diharapkan peneliti selanjutnya bisa mengajak guru
kelas untuk membantu mengkondusifkan kelas.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan kajian data dan pembahasan kajian materi sistem pernapasan yang
diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted
Individualizaton (TAI) di kelas VIII-1 SMP Swasta Pahlawan Nasional Medan,
maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diperoleh, Saran dari
penulis yaitu sebagai berikut:
58
59
DAFTAR PUSTAKA
Ainun, F., Alimufi, A. (2017). Penerapan Model Kooperatif Tipe TAI (Teams
Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil
Belajar Siswa kelas XPada Pokok Bahasan Momentum dan Implus di MAN
Mojosari Mojekerto. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF). 6(3): 153-
156.
Arikunto, (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta:PT.
Rineka Cipta.
Arikunto, (2016). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta:PT.
Rineka Cipta.
Anggraini,W., Yenny A., dan Kodri, M., (2016). Pengembangan Lembar Kerja
Peserta Didik(LKPD) berbasis Learning Cycle 7E Materi Sistem Sirkulasi
Pada Manusia untuk kelas XI SMA. Jurnal Pembelajaran Biologi. 3(1): 49-
57.
Aris, S. (2014). Model Pembelajaran inovatif Kurikulum . Yogyakarta:
PerpustakaanNasional.
Ashri, N., & Hasanah, L. 2015. Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu pada Tema Energi
dan Lingkungan. Bandung: SNIPS.
Bialik,M., Fadel.,C et.,al (2015). Skill for thr 21 st century: what should students
learn? Center for curriculum redesign . May.
Desilawati., Amrizal. (2014). Guru Profesional Di Era Global. Jurnal Pengabdian
Kepada Masyarakat. 20 (77): 1-4.
Dewi,S.,D.,dkk. (2023). Pengaruh Model Pembelajaran Tipe TAI Terhadap Hasil
Belajar siswa Pada Mata Pelajaran PPK di SMP Negeri 20 Pekanbaru.
Jurnal Tunas Bangsa.10(1):11-24.
Em, Griffin. et. al (2012). A first look at Communication Theory. New York: Mc
Graw-HillCompanies.
Fransiska, K. A. W. (2023). PENGARUH MODEL TEAMS ASSISTED
INDIVIDUALIZATION BERBANTUAN MEDIA CROSSWORD
PUZZLE TERHADAP KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA PADA
SISWA KELAS V SD GUGUS III KUTA UTARA TAHUN AJARAN
2022/2023 (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan Ganesha).
Fazariyana, W. N., & Widodo, W. (2023). Penerapan Model Pembelajaran Team
Assisted Individualization (Tai) Dengan Media Animasi Terhadap Hasil
Belajar Siswa. Journal of Comprehensive Science (JCS), 2(6), 1846-1858.
61
Wati, R.Y., Suriyadi, B., Tri,R. (2014) Efektivitas Metode Pembelajaran Kooperatif
Tipe Teams Assisted Individualization (TAI) Dengan Media Komik
Terhadap PrestasiBelajar Siswa Pada Materi Hidrokarbon Kelas X SMA
Negeri 1 Kartasura TahunPelajaran 2012/2013. Jurnal Pendidikan Kimia
(JPK). 2(3): 16-21.
Widiyoko, P.(2009). Evaluasi Program Pembelajaran.Yogyakarta:Pustaka Belajar.
Widodo,S (2017). Pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) berbasis
Pendekatan Saintifik untuk Meningkatkan Keterampilan Penyelesaian
Masalah Lingkungan Sekitar Peserta Didik di Sekolah Dasar. Jurnal
Pendidikan Ilmu Sosial.26(2): 189-203.
Wulandari, Y., & Jannah,M (2018). Penerapan model project based learning untuk
meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V aceh besar. Prosiding seminar
nasional biotik,793-797.
64
Lampiran I. Silabus
SILABUS
ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
3.1 Menganalisis gerak Sistem Gerak pada Manusia ● Mengamati struktur dan fungsi rangka, sendi, dan otot manusia
pada makhluk hidup, ● Melakukan percobaan untuk mengetahui struktur gerak, jenis
● Struktur dan fungsi rangka
sistem gerak pada dan perbedaan serta mekanisme kerja jaringan otot
● Struktur dan fungsi sendi
manusia, dan upaya ● Mengidentifikasi gangguan pada sistem gerak, upaya mencegah
● Struktur dan fungsi otot
menjaga kesehatan dan cara mengatasinya
● Upaya menjaga kesehatan sistem
sistem gerak ● Menyajikan hasil pengamatan dan identifikasi tentang sistem
gerak
gerak manusia dan gangguan serta upaya mengatasinyadalam
4.1 Menyajikan karya bentuk tulisan dan mendiskusikannya dengan teman
tentang berbagai
gangguan pada sistem
gerak, serta upaya
menjaga kesehatan
sistem gerak manusia
66
3.2 Menganalisis gerak Gerak dan Gaya ● Melakukan percobaan gerak lurus beraturan dan gerak lurus
lurus, pengaruh gaya berubah beraturan
● Gerak pada benda
terhadap gerak ● Melakukan percobaan mengukur kecepatan dan percepatan
● Hukum Newton tentang gerak
berdasarkan hukum ● Melakukan percobaan hukum Newton dan menganalisis
● Penerapan Hukum Newton pada
Newton, dan hubungannya pada gerak makhluk hidup dan benda dalam
gerak makhluk hidup dan benda
penerapannya pada kehidupan sehari-hari
gerak benda dan gerak ● Melaporkan/
makhluk hidup memaparkan hasil penyelidikan pengaruh gaya terhadap gerak
benda dalam bentuk tulisan
4.2 Menyajikan hasil
penyelidikan ● Mengamati dan mengidentifikasi proses gerak pada tumbuhan
pengaruh gaya dan hewan untuk menjelaskan penerapannya pada benda, seperti
terhadap gerak benda pesawat, kapal selam
3.3 Menjelaskan konsep Pesawat Sederhana ● Mengamati cara kerja pesawat sederhana secara langsung/video
usaha, pesawat ● Mengidentifikasi jenis pesawat sederhana seperti katrol, roda
● Kerja/Usaha
sederhana, dan berporos, bidang miring
● Jenis pesawat sederhana
penerapannya dalam ● Melakukan percobaan dan mengidentifikasi mekanisme kerja
● Keuntungan mekanik
kehidupan sehari-hari pesawat sederhana serta hubungannya dengan kerja otot pada
● Prinsip pesawat sederhana pada otot
termasuk kerja otot struktur rangka manusia
dan rangka manusia
pada struktur rangka ● Melaporkan/ memaparkan hasil penyelidikan tentang manfaat
manusia pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari
67
3.4 Menganalisis Struktur dan Fungsi Tumbuhan ● Mengamati dan mengidentifikasi struktur dan fungsi tumbuhan
keterkaitan struktur serta teknologi yang terinspirasi oleh struktur tumbuhan
● Struktur dan fungsi akar, batang dan
jaringan tumbuhan daun ● Menyusun rencana dan melakukan percobaan berdasarkan hasil
dan fungsinya, serta ● Struktur dan fungsi bunga, buah dan pengamatan terhadap struktur dan fungsi tumbuhan serta tekno-
teknologi yang biji logi yang terinspirasi oleh struktur tumbuhan
terinspirasi oleh ● Struktur dan fungsi Jaringan ● Melaporkan/ memaparkan hasil kesimpulan berdasarkan
struktur tumbuhan ● Teknologi yang terinspirasi oleh pengamatan dan percobaanstruktur jaringan
struktur tumbuhan ● Melaporkan hasil pengamatan teknologi yang terinspirasi oleh
4.4 Menyajikan karya dari struktur tumbuhan dan mendiskusikannya dengan teman.
hasil penelusuran
berbagai sumber
informasi tentang
teknologi yang
terinspirasi dari hasil
pengamatan struktur
tumbuhan
68
3.5 Menganalisis sistem Sistem Pencernaan pada manusia ● Mengamati berbagai bahan makanan dan melakukan pengujian
pencernaan pada kandungan bahan makanan
● Zat makanan
manusia dan ● Melakukan percobaan uji bahan makanan yang mengandung
● Uji bahan makanan
memahami gangguan karbohidrat, gula, lemak dan protein
● Organ pencernaan
yang berhubungan ● mengidentifikasi organ-organ pada sistem pencernaanserta
● Enzim pencernaan
dengan sistem proses pencernaan di dalam tubuh
● Penyakit yang berhubungan dengan
pencernaan, serta ● mengumpulkan informasi tentang penyakit yang berhubungan
sistem pencernaan
upaya menjaga dengan sistem pencernaan
kesehatan sistem ● melakukan penyelidikan tentang pencernaan mekanis dan
pencernaan kimiawi
● Menyimpulkan, melaporkan/memaparkan hasil percobaan dan
4.5 Menyajikan hasil mendiskusikannya dengan teman
penyelidikan tentang
pencernaan mekanis
dan kimiawi
3.6 Menjelaskan berbagai Zat Aditif dan Zat Adiktif ● Mengamati bahan makanan di lingkungan sekitar yang
zat aditif dalam mengandung zat aditif serta tayangan berita penyalahgunaan zat
● Jenis zat aditif (alami dan buatan)
makanan dan dalam makanan dan minuman adiktif
minuman, zat adiktif, ● Jenis zat adiktif ● Mengidentifikasi zat-zat aditif yang ditambahkan pada makanan
serta dampaknya ● Pengaruh zat aditif dan adiktif dan jenis-jenis zat adiktif serta penyalah-gunaannya dalam
terhadap kesehatan terhadap Kesehatan kehidupan
69
4.6 Membuat karya tulis ● Menyimpulkan dan melaporkan hasil identifikasi jenis-jenis zat
tentang dampak aditif dan adiktif serta penyalahgunaan-nya dalam kehidupan,
penyalahgunaan zat serta mendiskusikannya dengan teman
aditif dan zat adiktif
bagi kesehatan
3.7 Menganalisis sistem Sistem Peredaran Darah ● Mengamati modelsistem peredaran darah.
peredaran darah pada ● Mengidentifikasi komponen darah, organ-organ pada sistem
● Organ peredaran darah
manusia dan peredaran darah, jenis peredaran darah pada manusia, serta
● Jenis peredaran darah
memahami gangguan berbagai penyakit pada sistem peredaran darah
● Penyakit pada sistem peredaran
pada sistem peredaran ● Melakukan penyelidikan dan menyajikan laporan tentang
darah
darah, serta upaya pengaruh aktivitas (jenis, intensitas, durasi) dengan frekuensi
menjaga kesehatan denyut jantung
sistem peredaran
darah
3.8 Memahami tekanan Tekanan Zat ● Mengamati berbagai fenomena yang berhubungan dengan
zat dan penerapannya tekanan zat padat, cair dan gas serta tekanan pada pembuluh
● Tekanan zat padat, cair, dan gas
dalam kehidupan darah manusia dan jaringan angkut pada tumbuhan
● Tekanan darah
sehari-hari, termasuk ● Menghubungkan tekanan zat cair di ruang tertutup dengan
● Osmosis
tekanan darah, tekanan darah manusia, osmosis, dan peristiwa kapilaritas
● Kapilaritas jaringan angkut pada
osmosis, dan ● Melakukan percobaan untuk menyelidiki tekanan zat padat, cair,
tumbuhan
kapilaritas jaringan dan gas serta mengidentifikasi faktor-faktor yang
angkut pada tumbuhan mempengaruhinya
● Menyajikan hasil percobaan tekanan zat padat, cair, dan gas
4.8 Menyajikan data hasil dalam bentuk peta konsep dan mendiskusikannya dengan teman.
percobaan untuk
menyelidiki tekanan
zat cair pada
kedalaman tertentu,
gaya apung, dan
kapilaritas, misalnya
dalam batang
tumbuhan
71
Lampiran 2. RPP
A. Kompentsi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
76
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian sistem pernapasan pada manusia
2. Siswa dapat menyebutkan organ-organ pernapasan pada manusia
3. Siswa dapat menganalisis keterkaitan struktur dan fungsi organ
penyusun sistem pernapasan pada manusia
77
D. Materi Pembelajaran
1. Fakta
Organ-organ pada sistem pernapasan manusia
a. Hidung
b. Faring
c. Laring
d. Trakea
e. Bronkus
f. Bronkiolus
g. Paru-paru
h. Alveolus
2. Konsep
a. Pengertian sistem pernapasan manusia
b. Macam-macam organ sistem pernapasan manusia dan fungsinya
c. Mekanisme pernapasan manusia
d. Gangguan atau penyakit pada sistem pernapasan manusia dan upaya
menjaga kesehatan sistem pernapasan
3. Prinsip
Bernapas merupakan proses memasukkan oksigen ke tubuh serta
mengeluarkan karbon dioksida dan uap air dari tubuh. Proses
pernapasan dapat terganggu apabila sistem pernapasan tidak berfungsi
secara optimal akibat penyakit tertentu.
4. Prosedur
Mengukur volume pernapasan dan kapasitas paru-paru pada manusia
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan Scientific
78
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN I
PERTEMUAN II
materi
pembelajaran
dengan kehidupan
sehari-hari
INTI 1. Guru membagikan Siswa duduk sesuai 5
Pembentukan siswa ke dalam kelompokyang telah Menit
Kelompok Kelompok secara ditentukan guru
secara heterogen
heterogen
2. Memberi Guru meminta siswa membuka 2
bahan ajar siswa untuk buku yang Menit
membuka buku berkaitan dengan
yang berkaitan materi mekanisme
dengan materi pernapasan manusia
mekanisme
pernapasan manusia
3. Belajar Guru 1. siswa 15
dalam membagikan menerima LKPD Menit
Kelompok LKPD kepada yang dibagikan
setiapkelompok guru.
2. siswa
Menanya: bertanyatentang
1. Guru materi
memberi mekanisme
kesempatan pernapasan
untukbertanya manusia
2. Guru 3. siswa
meminta siswa mengerjakan
mengerjakan LKPD yang
LKPD diberikan
Mengasosiasi:
1. Guru
meminta
siswa
memahami
LKPD yang
sudah
dibagikan
2. Guru
membimbing
siswa dalam
mengerjakan
LKPD
4. Skor Mengkomunikasikan 1. siswa
82
PERTEMUAN III
83
Mengasosiasi:
3. Guru
meminta siswa
memahami
LKPD yang
84
sudah
dibagikan
4. Guru
membimbing siswa
dalam mengerjakan
LKPD
4. Skor Mengkomunikasikan 1. siswa 13
Kelompok dan 1. Guru meminta menyampaikan Menit
Penghargaan siswa hasil diskusi
menyampaikan secara
hasil diskusi berkelompok.
kelompoknya. 2. setiap siswa
2. Guru darianggota
menanggapi kelompok
hasil pekerjaan mempresentasikan
setiap hasil kerja
kelompok dan kelompok
memberikan 3. siswa dinilai
penguatan saat
pemahaman mempresentasikan
atas pekerjaan hasil kelompok
siswa
3. Guru menilai
kemampuan
siswa
berkomunikasi
secara lisan
5. Pengajaran Guru menjelaskan Siswa
materi-materi materi pokok dari mendengarkan
pokok oleh hasil pekerjaan penjelasan darI
guru siswamengenai guru
materi gangguan
sistem pernapasan
manusia dan
membuat
Rangkuman
PENUTUP 1. Guru 1. siswa 5 Menit
mengingatkan untuk mendengarkan
Pertemuan informasi untuk
Selanjutnya pertemuan
2. Guru memberikan selanjutnya
Penghargaan 2. siswa menjawab
kelompok terbaik Salam
3. Mengucapkan
Salam
85
H. Penilaian
a. Teknik Penilaian :
Tes Tertulis & lembar observasi aktivitas kolaborasi siswa
b. Bentuk Instrument :
Soal (Pretest dan Posttest)& lembar observasi
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Mahasiswa
Soal nomor 1, 3, 5 diambil dari sumber buku yang ditulis Zubaidah,Siti., dkk
(2017)
Soal nomor 2,4 diambil dari sumber buku yang ditulis Genta (2020)
1. Berapakah volume udara residu yang terdapat dalam paru-paru ...
a. 1.500 mL c. 1.000 mL
b. 500 mL d. 2.000 mL
Proses pernapasan yang terjad pada di bagian yang ditunjuk dengan huruf
P adalah ...
a. Pengaturan kelembapan udara pernapasan
b. Pengaturan suhu udara pernapasan
c. Pertukaran oksigen dan karbon dioksida
d. Penyaringan debu dan kotoran yang masuk Bersama udara
5. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi hidung dalam proses pernapasan
adalah ...
a. Sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbondioksida
b. Mengatur suhu udara yang masuk ke dalam paru-paru
c. Menyaring partikel debu atau kotoran yang masuk Bersama udara
d. Mengatur kelembapan udara yang masuk ke dalam paru-paru
Untuk soal nomor 6,7 diambil dari sumber buku yang ditulis Zubaidah,Siti.,
dkk (2017)
Untuk soal nomor 8,9 dan 10 diambil dari sumber buku yang ditulis Tri
Cahyadi (2016)
8. Bagian yang bukan merupakan alat pernapasan adalah ...
a. Kerongkongan c. faring
b. Paru-paru d. laring
10.
Untuk soal nomor 11,12,13,14 diambil dari sumber buku yang tulis Genta (2020)
13. Salah satu organ sistem pernapasan adalah hidung, organ hidung tersusun
dari rongga hidung yang memilki fungsi ...
a. Penyaringan udara dari debu-debu
b. Pengeluaran udara pernapasan
c. Pendorongan udara yang akan di keluarkan
d. Pengambilan udara pernapasan
14. Udara mengandung berbagai gas. Gas yang memiliki peran penting dalam
proses pernapasan adalah ...
a. Nitrogen
b. Karbon dioksida
c. Karbon monoksida
d. Oksigen
Untuk soal nomor 15,16,17 diambil dari sumber buku yang ditulis Tri Cahyadi
(2016).
15. Perhatikan gambar berikut!
Pengikat oksigen oleh hemoglobin terjadi di bagian yang ditunjuk huruf ...
a. P c. S
b. Q d. R
Proses yang terjadi pada organ yang ditunjuk huruf X adalah ...
a. Penyaringan benda-benda asing pada udara pernapasan
b. Penyesuaian suhu dan karbon dioksida
c. Pengeluaran gas karbon dioksida
d. Pertukaran gas karbon dioksida dengan oksigen
Untuk soal nomor 11,12,13,14 diambil dari sumber buku yang tulis Genta (2020)
19. Berikut ini yang tidak memengaruhi laju pernapasan adalah ...
a. Jenis kelamin c. Posisi tubuh
b. Tinggi badan d. Suhu tubuh
KUNCI JAWABAN
1. C 11. B
2. D 12. C
3. C 13. A
4. C 14. D
5. A 15. C
6. C 16. C
7. A 17. D
8. B 18. A
9. A 19. D
10. A 20. B
91
Kategori Penilaian
Nilai Kategori
> 80% Sangat kolaboratif
> 60% - 80% Kolaboratif
> 40% - 60% Cukup Kolaboratif
> 20% - 40% Kurang Kolaboratif
≤ 20% Tidak Kolaboratif
Medan, 2023
Pengamat/observer
( )
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
SATUAN PENDIDIKAN : SMP/ MTS
KELAS : VIII / II
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
2 Menganalisis keterkaitan antara struktur dan fungsi organ penyusun sistem pernapasan
TUJUAN PEMBELAJARAN
PENGHANTAR
a. Hidung
Hidung adalah organ pernapasan paling pertama yang bersentuhan langsung dengan
udara di alam bebas. Hidung terdiri dari bulu-bulu hidug, selaput lendir, serta konka. Bulu
hidung sendiri memiliki peran menyaring kotoran yang masuk ke dalam hidung, selaput lendir
berperan menghalang benda asing yang terhirup dan konka berperan menstabilkan suhu udara
yang masuk ke dalam tubuh dan serta suhu udara yang ada di dalam tubuh.
b. Faring
Faring adalah organ pernapasan setelah hidung, posisi faring berada dibagian atas
laring. Faring memiliki dinding yang terdiri dari otot rangka yang dilindungi membran mukosa.
Faring berperan menjadi jalur utama makanan dan minuman masuk, sebagai bagian getaran
suara serta bagian yang melawan benda asing yang masuk.
Gambar 1.1 Bagian: Rongga hidung, Faring dan Laring (Shier et al.2012).
c. Laring
Organ selanjutnya setelah faring yaitu laring, posisi laring berada dibagian bawah
faring. Laring memiliki bagian epiglotis serta pita suara. Epiglotis berperan menutup laring
ketika makanan masuk ke dalam tubuh, faring sendiri berbentuk katup tulang rawan yang
dibungkus oleh sel-sel epitel. Jika udara sampai ke laring maka akan membuat gerakan pada
pita suara yang akan menciptakan gelombang suara. Frekuensi suara akan mencuptakan jenis
bunyi yang berbeda hal ini di monitori dengan dominasi tinggi rendahnya suara tersebut. Jika
pita suara kencang ditarik oleh otot akan meciptakan suara bernada rendah dan begitu juga
sebaliknya .
Gambar 1.2 bagian: struktur pita suara dan laring (Shier et.al.2012).
d. Trakea
Organ yang keempat adalah trakea, trakea berperan sebagai penyambung jarak laring
dan brokus. Trakea berciri-ciri Panjang 10-12 cm dan lebar 2 cm. Trakea juga terdiri dari
dinding yang berbentuk cincin-cincin tulang rawan yang terdiri dari jaringan epitelum yang
bersilia dan silia berperan memilah kotoran yang masuk kehidung.
e. Bronkus
Bronkus merupakan bagian paling bawah dari trakea, bronkus merupakan bagian dari
trakea. Brokus menembus paru-paru kanan maupun paru-paru kiri. Brokun memiliki ciri-ciri
seperti bentuk tulang rawan yang tidak teratur serta berselang-seling dengan otot yang ada.
f. Bronkiolus
Bronkiolus merupakan cabang-cabang halus dari bronkus. Yang memiliki ciri-ciri
setiap ujung bronkiolus memiliki gelembung-gelembung yang sangat halus dan kecil serta
berdinding tipis yang biasa dikenal di alveolus. Alveolus diambil dari arti kata(alveoli=jamak).
g. Paru-paru
Paru-paru merupakan organ utama dalam sistem pernapasan. Paru-paru sendiri terdiri
dari 2 bagian yakni paru-paru sebelah kanan dan paru-paru sebelah kiri, pada paru-paru sebelah
kanan memiliki 3 lobus sedangkan paru-paru sebelah kiri memiliki 2 lobus. Paru-paru
diselimuti dengan pleura. Pleura di dalam paru-paru berperan membantu menjaga paru-paru
dari gesekan saat membesar dan mengecil. Di dalam paru-paru terjadi kejadian inti yaitu
pertukaran antara oksigen dan karbondioksida yang terjadi pada alveolus.
h. Alveolus
Alveolus terdiri dari satu jaringan epitel pipih. Dinding alveolus memiliki gelembung-
gelembung yang membuat pertukaran oksigen berlangsung. Alveolus memiliki besaran sekitar
100 kali luas permukaan tubuh manusia. Dengan besaran yang ada memungkinkan alveolus
menjadi efesien dalam menyerap oksigen ke dalam tubuh.
Gambar 1.3 bagian: paru-paru, bronkus, bronkiolus dan alveolus (Shier et.al.2012).
MARI KITA AMATI
Perhatikan diagram
disamping!!!
AYO DITANYAKAN
KUMPULKAN INFORMASI
Amatilah sekitar sekolah dalam waktu 2 menit berapa banyak kendaraan bermotor yang
mengeluarkan emisi karbon melintas !!
Perhatikan Kembali permasalahan yang terdapat pada “Ayo Mengamati” dan coba
jawablah pertanyaan dibawah ini!
Salah satu zat yang berbahaya di dalam kendaraan adalah Gas karbondioksida
membahayakan tubuh khususnya pada sistem pernapasan, dengan tingkat kuliatas
udara yang buruk maka akan berpengaruh besar terhadap Kesehatan, berdasarkan
hasil data yang anda peroleh hal apakah yang akan terjadi pada organ pernapasan jika
data kualitas udara semakin buruk !!
MARI BERLATIH
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
TUJUAN PEMBELAJARAN
2. Mampu mengetahui keterkaitan antara mekanisme pernapasan, frekuensi, dan volume pernapasan .
PENGHANTAR
Frekuensi Pernapasan
Frekuensi pernapasan dapat dilihat dari 5 aspek yaitu :
1. Jenis kelamin, umumnya seorang pria bergerak lebih sering dibandingkan Wanita yang
mengakibatkan kebutuhan oksigen dan menghasilkan karbondioksida yang berbeda
pulak sehingga membuat metabolisme pada pria jauh lebih besar.
2. Posisi tubuh, frekuensi pernapasan pada saat tubuh berdiri akan berbedan dengan
posisi tubuh yang terlentang hal ini dilihat dengan otot-otot yang bekerja.
3. Aktivitas tubuh, jika seseorang banyak membuat kegiatan akan memerlukan energi yang
besar berbeda dengan yang hanya dududk santai sehingga kebutuhan oksigen di
dalam tubuh akan berbeda begitu pula frekuensi pernapasannya.
4. Suhu tubuh, jika seseorang memiliki suhu tubuh yang tinggi akan mengalami
percepatan frekuensi pernapasan dikarenakan terjadi peningkatan metabolisme di dalam tubuh.
5. Umur, frekuensi pernapasan dipengaruhi oleh umur jika seseorang semakin tua makan
frekuensi pernapasannya seakin rendah disebabkan oleh proporsi tubuh yang ada.
Volume Pernapasan
Volume pernapasan dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
1. Volume cadangan inspirasi, yakni udara yang berhasil masuk ke paru-paru setelah melalui
mekanisme inspirasi secara normal dengan volume sekitar 1.500 mL
2. Volume cadangan ekspirasi, yakni udara yang berhasil masuk ke paru-paru setelah melalui
mekanisme ekspirasi secara normal dengan volume sekitar 1.500 mL
3. Volume tidal, yakni udara yang berhasil masuk ke paru-paru setelah melalui mekanisme
inspirasi dan mekanisme eskpirasi secara normal dengan volume sekitar 500 mL
MARI KITA AMATI
Amatiilah gambar
berikut!!
Berikut adalah
gambar anatomi
inspirasi dan
ekspirasi pada
sistem pernapasan
manusia
AYO DITANYAKAN
Tuliskan pertanyaan yang muncul dibenak kalian berdasarkan gambar anatomi diatas .
Gunakan contoh pertanyaan untuk memandukalian .
1. Berdasarkan gambar diatas jenis pernapasan apakah yang
dikatakan udara masuk dan udara keluar ?
2.
3.
KUMPULKAN INFORMASI
Posisi tubuh
No Nama 1 menit 2 menit
Duduk normal Berjalan Olahraga
1.
2.
MARI KITA MENALAR
Perhatikan Kembali permasalahan yang terdapat pada “Ayo Mengamati” dan coba
jawablah pertanyaan dibawah ini!
1. Berdasarkan hasil pengamatanmu, apakh yang terjadi pada tubuh jika kita menghirup
dan mengembuskan udara dalam posisi tubuh duduk?
2. Apakah setelah posisi tubuh berjalan terdapat perubahan pada proses menghirup dan
melepaskan udara ?
3. Berdasarkan hasil pengamatanmu, mengapa setelah melakukan olahraga jumlah kita
dalam menghirup dan mengembuskan udara lebih banyak?
MARI BERLATIH
KELAS : VIII / II
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
TUJUAN PEMBELAJARAN
2. Mampu mengetahui cara mencegah atau menanggulangi jenis penyakit pada sistem pernapasan
manusia .
KEGIATAN 3
PENGHANTAR
Influenza
Influenza merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi Influenza virus Gejala
umum influenza yaitu, demam dengan suhu lebih dari 39°C, pilek, bersin-bersin, batuk, sakit
kepala, sakit otot, dan rongga hidung terasa gatal. Dengan kondisi hidung tersumbat, penderita
influenza akan kesulitan untuk bernapas. Virus influenza keluar dari tubuh seseorang bersamaan
dengan batuk dan pilek, kemudian disebarkan melalui udara. Selain itu, virus juga dapat menular
ketika seseorang menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus, kemudian orang tersebut
menyentuh mulut dan mata. Agar kamu tidak mudah tertular virus influenza, sebaiknya kamu
selalu menggunakan masker ketika berkendaraan dan rajin mencuci tangan dengan menggunakan
sabun sebelum makan.
Tonsilitis
Secara normal, tonsil (amandel) akan menyaring virus dan bakteri yang akan masuk ke
Dalam tubuh bersamaan dengan makanan atau udara. Apabila daya tahan tubuh dalam kondisi
lemah, virus dan bakteri akan menginfeksi tonsil sehingga dapat menyebabkan penyakit tonsilitis.
Gejala tonsilitis yaitu sakit tenggorokan, tonsil mengalami peradangan, batuk, sakit kepala,
sakit pada bagian leher atau telinga, dan demam. Virus yang dapat menyebabkan tonsilitis yaitu
Adenovirus, Rhinovirus, Influenza dan Corona virus. Golongan bakteri yang menyebabkan
tonsilitis pada umumnya bakteri Streptococcus..
Faringitis
Faringitis adalah infeksi pada faring oleh kuman penyakit, seperti virus, bakteri, maupun
jamur.Virus yang dapat menyebabkan faringitis misalnya, Adenovirus, Orthomyxovirus,
Rhinovirus, dan Coronavirus. Banyak bakteri yang dapat menginfeksi faring, salah satunya
yaitu Streptococcus pyogenes. Perhatikan Gambar 8.10! Selain disebabkan oleh infeksi virus,
bakteri, dan jamur, faringitis juga dapat disebabkan oleh zat kimia yang dapat mengiritasi jaringan
pada faring. Faringitis merupakan penyebab umum sakit tenggorokan. Orang yang menderita
faringitis biasanya disertai dengan radang tonsil (amandel), yang menyebabkan rasa nyeri saat
menelan makanan. Penanganan faringitis yaitu dengan memberi antibiotik dan anti-fungi untuk
membunuh bakteri serta jamur yang menginfeksi faring. Selain itu, tentu harus ditambah dengan
mengonsumsi makanan yang bergizi, agar sistem pertahanan tubuh menjadi lebih kuat.
Tuberculosis ( TBC)
Asma merupakan salah satu kelainan yang menyerang salur pernapasan. Asma dapat
disebabkan oleh faktor lingkungan. Fak lingkungan yang dapat menyebabkan asma diantaranya
masuk zat pemicu alergi (alergen) dalam tubuh, misalnya asap rokok, deb bulu hewan peliharaan,
dan lain-lain. Masuknya alergen, akan memic tubuh untuk menghasilkan senyawa kimia seperti
prostaglandin da histamin. Senyawa kimia tersebutlah yang dapat memicu penyempitaN
saluran pernapasan.
Penyempitan yang terjadi pada saluran pernapasan menyebabkan penderita kesulitan
untuk menghirup cukup oksigen. Penderita asta akan mengalami batuk, napas berbunyi, napas
pendek, dan sesak napa Oleh karena itu, penderita asma harus berhati-hati, dan menghindar
keadaan atau benda-benda yang dapat memicu asma.
MARI KITA AMATI
Perhatikan data
pada gambar di
samping!!
Berikut ini
adalah data
situasi TBC
yang ada
diindonesia
sejak tahun
2020 hingga
sekarang
AYO DITANYAKAN
KUMPULKAN INFORMASI
Buatlah poster edukasi mengenai cara mencegah penyakit TBC di sumatera utara
pada tahun 2010-2020 sajikan juga grafik kenaikan dan penurunan kasus TBC di
sumatera utara
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
………………………………………………………….....................................................
..............................................................
MARI KITA MENALAR
Perhatikan Kembali permasalahan yang terdapat pada “Ayo Mengamati” dan coba
jawablah pertanyaan dibawah ini!
1. Mengapa kasus penyakit TBC disumatera utara pada saat pandemic covid-9 naik?
2. Faktor-faktor apa yang menyebabkan orang mengalami TBC?
3. Bagaimana cara yang dapat kamu lakukan untuk mencegah menghidap penyakit
TBC?
MARI BERLATIH
mengajar IPA di kelas VIII yang pada kenyataan banyak siswa yang
ini tidak belajar, apalagi dari kelas VIII-I hingga
VIII-6 masih ada siswa yang masih tidak
dapat membaca dan berhitung, ada juga siswa
yang kurang-kurang hurufnya dalam
membaca dan menulis
6 Bagaimana usaha guru Satu, yang biasa bapak lakukan memberikan
dalam mengatasi kesulitan kata nasehat setiap masuk pembelajaran,
belajar siswa kelas VIII mengajak dan memotivasi mereka untuk giat
pada pelajaran IPA belajar. Kedua biasanya memberikan tugas
dirumag agar mereka mengulang pelajaran di
rumah. Ketiga saya biasanya memberikan
pertanyaan di setiap halaman atau paragarf
yang sedang dilakukan pembahasan.
7 Adakah reward atau hadiah Kalua reward saya hanya memberikan nilai
yang diberikan dalam hal plus dalam setiap sesi pembelajaran bagi
menumbuhkan minat siswa yang aktif dalam bertanya dan
belajar siswa pak ? menjawab pertanyaan dari saya. Sehingga
mereka diharapkan lebih bersemangat lagi
8 Untuk KKM sendiri pada Pembelajaran IPA sendiri memiliki nilai
pembelajaran IPA disini KKM 75. Biasanya si pencapaian hasil
berapa ya pak ? belajar siswa rata-rata secara keseluruhan
65% dari total siswa kelas VIII disini
9. Kalau untuk kesulitan Siswa dalam materi berhitung cukup lemah,
materi IPA yang biasa di tetapi dalam hal pembelajaran biologinya
alami siswa dalam materi juga seperti sistem pernapasan mereka juga
apa pak? mengalami kesulitan dalam memahami
istilah asing atau sistem kerja organ
pernapasan tersebut.
10. Media yang digunakan Untuk media yang saya gunakan ya paling
untuk membantu bapak media biasa seperti buku siswa, dan buku
dalam menyampaikan pedoman guru dan membahas soal-soal hots
materi berupa apa ?
115
UJI VALIDITAS
Validitas tes kognitif dihitung dengan menggunakan rumus Kolerasi
produl momen. Dengan rumus sebagai berikut:
𝑁Σ𝑋𝑌 − (Σ𝑋)(Σ𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√(𝑁Σ𝑋 2 − (Σ𝑋)2 (𝑁Σ𝑌 2 − (ΣY)2 )
N = 28 Rtabel = 0,374
ΣX =7 ΣY = 344
Σ𝑥 2 =7 Σ𝑌 2 = 5040
(Σ𝑥)2 = 49 (ΣY)2 = 118336
Σ𝑋𝑌 = 113 α = 0,05
𝑁Σ𝑋𝑌 − (Σ𝑋)(Σ𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√(𝑁Σ𝑋 2 − (Σ𝑋)2 )(𝑁Σ𝑌 2 − (ΣY)2 )
28.113 − 7.344
𝑟𝑥𝑦 =
(28.49 − 2401)(28.5040 − 118336)
3164 − 2408
𝑟𝑥𝑦 =
√(147)(22784)
756
𝑟𝑥𝑦 =
√3349248
756
𝑟𝑥𝑦 =
1830,09
𝑟𝑥𝑦 = 0,4130,9
UJI RELIABILITAS
Dengan menggunakan rumus KR-20, dihitung reliabilitas keseluruhan tes
sebagai berikut:
N = 28
n = 30
ΣY = 245
Σp. q = 3,97
𝑆2 = 22,901
Dihitung:
𝑛 𝑆 2 − Σ𝑝. 𝑞
𝑟11 = ( )( )
𝑛−1 𝑆2
30 22,901 − 3,97
𝑟11 = ( )( )
30 − 1 22,901
𝑟11 = (1,034)(0,826)
𝑟11 = 0,870
Dari perhitungan di atas diperoleh harga indeks reliabilitas tes hasil belajar siswa
sebesar 0,870. Dengan membandingkan rhitung (0,870) dan rtabel (0,374) dengan N= 28 dan
α= 0,05, di dapat r hitung > rtabel sehingga dapat disimpulkan bahwa tes kognitif yang diujikan
adalah reliabel.
118
Uji Reliabilitas
119
𝐵
𝑝=
𝐽𝑆
Keterangan:
P = Indeks kesukaraan
Dri tabel validitas tes kognitif, tingkat kesukaraan dari soal nomor 1 diperoleh data
sebagai berikut:
Maka
𝐵 7
P = 𝐽𝑆 = 28 = 0,25 (Sukar)
Dengan demikian soal nomor 1 tergolong soal sukar. Dengan cara yang sama dapat
dihitung nilai P pda setiap Soal.
120
Untuk menentukan daya beda soal dapat dihitung dengan menggunakan rumus
berikut:
𝐵𝐴 𝐵𝐵
𝐷= −
𝐽𝐴 𝐽𝐵
Keterangan:
D = Daya Pembeda
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
JA = Jumlah peserta kelompok atas
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
JB = Jumlah peserta kelompok bawah
Daya beda dari soal nomor 1 untuk tes kognitif dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
Diketahui:
BA= 6 BB= 1 JA dan JB = 28
Maka:
𝐵𝐴 𝐵𝐵
𝐷= −
𝐽𝐴 𝐽𝐵
6 1
𝐷= −
14 14
𝐷 = 0,42 − 0,07
𝐷 = 0,35
Dengan demikian daya beda soal nomor 1 tergolong cukup . Dengan cara yang sama
untuk menghitung niali D pada setiap soal yang ada.
122
123
Pertemuan I
125
Pertemuan II
126
Pertemuan III
127