Anda di halaman 1dari 15

SURAT KEPUTUSAN

PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH


KABUPATEN KUTAI TIMUR
Nomor : 150/III.4.AU/ 2013

Tentang

PERATURAN KEPEGAWAIAN
DI LINGKUNGAN PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH
KABUPATEN KUTAI TIMUR
Bismillahirrahmanirrahim

PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH


KABUPATEN KUTAI TIMUR

Menimbang 1. Bahwa kemajuan persyarikatan dalam menghadapi


tantangan yang berkembang menuntut penyesuaian
terutama di dalam manajemen sumber daya manusia /
kepegawaian sehingga mampu mendukung program
persyarikatan dalam pencapaian tujuan.
2. Bahwa peraturan kepegawaian di lingkungan Pimpinan
Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kutai Timur ini
dapat sejalan dengan peraturan perundang-
undangan/peraturan pemerintah Republik Indonesia.

Mengingat 1. Anggaran Dasar Muhammadiyah pasal 6 & 7, dan


Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah pasal 3
2. Peraturan PP Muhammadiyah Nomor :
03/PRN/I.0/B/2012 Tentang Majelis Pendidikan Dasar
dan Menengah

Memperhatikan Tanfidz Keputusan Muktamar Satu Abad Muhammadiyah


tentang program Muhammadiyah 2010-2015 bidang
pengorganisasian dan prinsip pelaksanaan,.

Berdasar Keputusan Rapat Pimpinan Daerah Muhammadiyah


Tangga 6 Juli 2013

Buku Peraturan Kepegawaian Amal Usaha Muhammadiyah 2013-2014


1
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN

PERATURAN KEPEGAWAIAN DI LINGKUNGAN AMAL USAHA PENDIDIKAN


PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

BAB I
PENDAHULUAN

Pasal 1
Ketentuan Umum
Dalam Peraturan ini yang dimaksud :
(1) Persyarikatan adalah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kutai
Timur sebagai pelaksana Persyarikatan Muhammadiyah ditingkat Daerah di
bawah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Propinsi Kalimantan
Timur dan membawahi Pimpinan Cabang dan Amal Usaha Muhammadiyah
yang berada di Kabupaten Kutai Timur
(2) Sekolah Muhammadiyah adalah bentuk salah satu Amal Usaha
Muhammadiyah dan media da’wah Persyarikatan untuk mencapai maksud
dan tujuan Persyarikatan, yakni menegakkan dan menjunjung tinggi Agama
Islam sehingga terwujud Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya
(3) Sekolah Muhammadiyah adalah bentuk salah satu amal usaha
Muhammadiyah yang berada di bawah pengendalian Pimpinan Daerah
Muhammadiyah Kabupaten Kutai Timur.
(4) Pegawai adalah mereka yang memenuhi persyaratan penerimaan pegawai
sesuai peraturan Persyarikatan, diangkat, dipekerjakan dan digaji oleh
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kutai Timur sebagai pegawai
dengan klasifikasi pegawai tertentu untuk diserahi tugas dan tanggung
jawab dalam Persyarikatan
(5) Pegawai terdiri dari Pegawai Tetap, Pegawai Tidak Tetap dan Pegawai Luar
Biasa yang bekerja di Amal Usaha Muhammadiyah Pimpinan Daerah
Muhammadiyah Kabupaten Kutai Timur dalam bidang pendidikan.
(6) Pegawai dalam peraturan ini meliputi Tenaga Kependidikan dan Tenaga Non
Kependidikan
(7) Tenaga Kependidikan adalah guru yang bekerja di Sekolah Muhammadiyah
dan melakukan tugas-tugas sebagai pendidik / guru
(8) Tenaga Non Kependidikan adalah pegawai yang bekerja dilingkungan
Persyarikatan Muahammadiyah baik yang secara langsung membidangi
pendidikan maupun tidak.

Buku Peraturan Kepegawaian Amal Usaha Muhammadiyah 2013-2014


2
(9) Guru Muhammadiyah dalam peraturan ini adalah guru yang bekerja di
Sekolah Muhammadiyah yang diangkat dan digaji oleh Pimpinan Daerah
Muhammadiyah Kabupaten Kutai Timur dan ditetapkan dengan Surat
Keputusan
(10) Pimpinan Amal Usaha adalah pegawai Muhammadiyah yang diserahi tugas,
wewenang dan tanggung Jawab memimpin sekolah di Lingkungan Pimpinan
Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kutai Timur
(11) Pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkat seorang pegawai
dalam rangkaian susunan kepegawaian dan digunakan sebagai dasar
penggajian
(12) Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab dan
wewenang seorang pegawai
(13) Kenaikan pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas prestasi dan
pengabdian pegawai terhadap Persyarikatan.

Pasal 2
Maksud dan Tujuan
(1) Peraturan kepegawaian ini dimaksudkan untuk memberikan landasan
tentang kedudukan, hak dan kewajiban yang berlaku secara timbal
balik dalam hubungan kerja antara Persyarikatan dengan para pegawai
yang bekerja dalam lingkungannya
(2) Peraturan Kepegawaian ini bertujuan agar setiap pegawai di
lingkungan Persyarikatan memiliki pegangan dalam melaksanakan
tugasnya demi terwujudnya tujuan Persyarikatan

BAB II
STATUS KEPEGAWAIAN

Pasal 3
Klasifikasi Pegawai
(1) Berdasarkan hubungan kerjanya, Pegawai Persyarikatan dibagi dalam 3
(tiga) golongan
a) Pegawai Tetap (Pegawai tetap persyarikatan dan pegawai tetap
PNS)
b) Pegawai Tidak Tetap
c) Pegawai Luar Biasa
(2) Bedasarkan bidang pekerjaannya, status pegawai dibedakan atas
a) Pegawai Kependidikan
b) Pegawai non Kependidikan

Buku Peraturan Kepegawaian Amal Usaha Muhammadiyah 2013-2014


3
Pasal 4
Pegawai tetap
(1) Pegawai Tetap adalah pegawai yang telah diangkat menjadi tenaga kerja
tetap berdasarkan Surat Keputusan Persyarikatan, dengan menetapkan
pangkat dan jabatan serta bekerja untuk jangka waktu yang tidak ditentukan
(2) Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diperbantukan pada Persyarikatan,
termasuk Pegawai Tetap. Pegawai Negeri Sipil yang dipekerjakan pada
Persyarikatan, harus mentaati Peraturan Umum Kepegawaian Persyarikatan

Pasal 5
Pegawai Tidak Tetap
(1) Pegawai Tidak Tetap adalah pegawai yang bekerja dalam Persyarikatan
untuk jangka waktu tertentu.
(2) Pegawai tidak tetap diangkat oleh pimpinan amal usaha sesuai dengan
kepentingan amal usaha dengan mengetahui Majelis Dikdasmen, dengan
jangka waktu sesuai dengan keperluan amal usaha

Pasal 6
Guru Luar Biasa
(1) Guru luar biasa adalah guru yang diangkat menjadi tenaga kerja tidak
tetap berdasarkan Surat Keputusan Persyarikatan, dengan jangka waktu
tertentu
(2) Guru luar biasa, diangkat karena kebutuhan khusus dari Amal Usaha
Muhammadiyah yang memerlukan

BAB III
PENERIMAAN DAN PENGANGKATAN PEGAWAI

Pasal 7
Penerimaan Pegawai
(1) Penerimaan pegawai dilakukan oleh Persyarikatan berdasarkan formasi
yang ada dengan melalui seleksi.
(2) Syarat-syarat umum yang harus dipenuhi oleh pelamar :
1) Warga negara Indonesia, laki-laki atau perempuan.
2) Beragama Islam dan ta'at menjalankan syari'at Islam
3) Latar belakang pendidikan, kecakapan dan keahlian yang diperlukan.
4) Berkelakuan baik, yang dibuktikan dengan surat keterangan
kepolisian.
5) Berbadan sehat, yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter.
6) Bersedia ditempatkan di mana saja di lingkungan Persyarikatan.
Buku Peraturan Kepegawaian Amal Usaha Muhammadiyah 2013-2014
4
7) Syarat-syarat khusus yang ditentukan oleh Persyarikatan,
berdasarkan klasifikasi pegawai yang dibutuhkan.
(3) Pelamar diterima sebagai Pegawai Tidak Tetap, dengan
ketentuan sebagai berikut:
a) Lama kontrak kerja Pegawai Tidak Tetap, baik purna waktu maupun
penggal waktu, adalah 1 (satu) tahun.
b) Pegawai Tidak Tetap memiliki hak-hak sebagaimana ditetapkan
dalam surat kontrak kerja.
c) Pegawai Tidak Tetap wajib mentaati ketentuan-ketentuan yang
berlaku di Persyarikatan.
d) Hubungan kerja berakhir demi hukum dengan habisnya waktu yang
ditetapkan dalam kontrak kerja tanpa ada kewajiban apa pun dari
kedua belah pihak satu terhadap yang lain
e) Atas kesepakatan kedua belah pihak, kontrak kerja dapat
diperbaharui sesuai dengan kebutuhan dengan melalui evaluasi
kinerja pegawai yang bersangkutan oleh Persyarikatan

(4) Bagi Calon Pegawai Tetap masa kontrak dimaksudkan sebagai masa
penilaian berkenaan dengan kepribadian dan kemampuannya dalam
melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya

Pasal 8
Pengangkatan Pegawai Tetap
(1) Calon pegawai yang telah menjalani masa kontrak dapat diangkat oleh
Persyarikatan menjadi Pegawai Tetap dalam pangkat tertentu menurut
peraturan yang berlaku, apabila telah memenuhi syarat-syarat.
a) Telah menunjukkan kesetiaan dan ketaatan penuh kepada Visi dan
Misi Persyarikatan.
b) Telah menunjukkan sikap dan budi pekerti yang baik.
c) Telah menunjukkan kecakapan dalam melakukan tugas.
d) Telah memenuhi syarat-syarat kesehatan jasmani dan rohani
e) Telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan oleh
persyarikatan
f) Telah menandatangani Surat Kesepakatan Kerja Bersama (SKKB)
(3) Kecuali yang disebut pada ayat (1), semua unsur Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) dari calon pegawai tersebut mencapai nilai
minimal "baik" dan “amat baik” untuk nilai kesetiaan
(4) Pengangkatan Pegawai Tetap akan disesuaikan dengan kebutuhan dan
kemampuan keuangan Persyarikatan dan Amal Usaha

Buku Peraturan Kepegawaian Amal Usaha Muhammadiyah 2013-2014


5
BAB IV
KEWAJIBAN DAN HAK PEGAWAI

Pasal 9
Kewajiban Pegawai
Setiap pegawai wajib :
1) Mematuhi tata tertib dan disiplin kerja yang berlaku di lingkungan
persyarikatan
2) Melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, didasari semangat pengabdian
dan tanggung jawab.
3) Ikut serta berjuang demi tercapainya Visi dan Misi Persyarikatan sebagai
lembaga dakwah

Pasal 10
Hak Pegawai

1) Mendapatkan gaji sesuai dengan status kepagawaian dan kategori AUM, seperti dalam lampiran
1
2) Cuti dan izin sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3) Jaminan kesejahteraan lain seperti jaminan hari tua/pensiun, diusahakan
sesuai dengan kemampuan persyarikatan.

BAB V
TATA TERTIB DAN DISIPLIN KERJA

Pasal 11
Jam Kerja
(1) Pada dasarnya jam kerja pegawai adalah 8 jam sehari dan 40 jam
seminggu, dan kewajiban mengajar 24 jam tatap muka seminggu, Jam kerja
(Masuk dan pulang) setiap AUM diatur dengar ketentuan tersendiri.
(2) Kelebihan jam kerja dan kelebihan kewajiban mengajar diperhitungkan
sebagai kelebihan jam kerja dan kelebihan jam mengajar dengan
perhitungan seperti hitungan jam guru honor di AUM yang bersangkutan.
(3) Pimpinan AUM tidak mendapat honor kelebihan kerja, kelebihan kerja sudah
termasuk di dalam besannya tunjangan pimpinan AUM
(4) Pimpinan AUM paling banyak mendapatkan kelebihan jam kerja 10 jam

Buku Peraturan Kepegawaian Amal Usaha Muhammadiyah 2013-2014


6
Pasal 12
Kelebihan Jam Kerja
(1) Kelebihan jam kerja adalah pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai yang
melebihi waktu kerja untuk kepentingan kantor Persyarikatan dan
kepentingan Amal Usaha pada hari-hari kerja atau pada hari libur atas
perintah / persetujuan atasan yang berwenang.
(2) Kelebihan jam kerja diperlukan Persyarikatan dalam hal - hal sebagai
berikut:
a) Pekerjaan yang mendesak untuk segera diselesaikan karena
dapat merugikan atau / dan mengganggu jalannya kegiatan
Persyarikatan
b) Dalam keadaan darurat, seperti kebakaran, bencana alam, banjir
dan sebagainya yang menimpa fasilitas Persyarikatan.
c) Pekerjaan - pekerjaan yang sangat penting untuk mendukung
kelancaran dan kemajuan usaha Persyarikatan
d) Perkerjaan yang sifatnya harus dilakukan diluar jam kerja normal.
(3) Waktu Kelebihan jam kerja dihitung berdasarkan catatan pada Surat
perintah Kerja Lembur yang diisi dan disetujui oleh Atasan Langsung sesuai
dengan ketentuan yang berlaku

Pasal 13
Disiplin dan Etos Kerja
(1) Setiap pegawai wajib :
a) Setia kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945
b) Menjunjung tinggi Visi dan Misi Persyarikatan Muhammadiyah.
c) Pegawai di lingkungan amal usaha wajib menjunjung tinggi martabat
dan citra perguruan Muhammadiyah
d) Menjalankan dan mengamalkan prinsip-prinsip moral dan atau nilai-
nilai Islam seperti yang termuat dalam Pedoman Hidup Islami bagi
warga Muhammadiyah dalam menjalankan tugas-kewajibannya.
e) Mematuhi dan menjalankan semua tata tertib dan peraturan yang
berlaku pada Persyarikatan.
f) Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang serasi, sa/fng
mendukung, penuh rasa saling menghargai serta saling menghormati.
g) Menjaga dan memegang teguh rahasia jabatan
h) Menggunakan dan memelihara dengan penuh tanggungjawab
semua fasilitas serta sarana dan prasarana yang disediakan oleh
Persyarikatan.
(2) Setiap pegawai dilarang :
a) Melakukan usaha dan atau perbuatan yang bertentangan dengan nilai-
nilai Islam
Buku Peraturan Kepegawaian Amal Usaha Muhammadiyah 2013-2014
7
b) Melalaikan atau tidak melaksanakan kewajiban-kewajiban sebagai
seorang Islam.
c) Melakukan usaha dan atau perbuatan yang dapat merugikan
Persyarikatan baik secara moral maupun material.
d) Melakukan tindakan yang melanggar kesusilaan, pelacuran, perjudian,
pengguguran kandungan, pengedar/pemakai obat terlarang, dan
pelanggaran hukum lainya.
e) Melanggar disiplin kerja.
f) Membocorkan rahasia jabatan
g) Menyalahgunakan wewenang
h) Menyalahgunakan uang Persyarikatan / sekolah
i) Menolak penugasan dari atasan yang berwewenang
j) Menjadi Pegawai tetap di luar Persyarikatan.

Pasal 14
Tingkat dan Jenis Sanksi
(1) Kepada setiap pegawai yang melanggar tata tertib dan disiplin kerja dapat
dikenakan sanksi.
(2) Tingkat dan jenis sanksi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini
terdiri dari:
a) Sanksi ringan :
1) teguran lisan
2) teguran tertulis.
b) Sanksi sedang :
1) penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan berkala paling lama
1 (satu) tahun.
2) penundaan kenaikan pangkat untuk paling lama 1 (satu) tahun
3) pembebasan tugas sementara (schorsing).
c) Sanksi berat:
1) penurunan pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah
untuk paling lama 1 (satu) tahun.
2) pembebasan dari jabatan.
3) pemutusan hubungan kerja (PHK).
(3) Pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pasal ini
tergantung pada berat-ringannya pelanggaran.
(4) Kewenangan memberikan sanksi :
a) Sanksi ringan oleh Pimpinan Sekolah Muhammadiyah setempat.
b) Sanksi sedang oleh Majelis Dikdasmen Muhammadiyah
c) Sanksi berat dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dilaksanakan
oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah

Buku Peraturan Kepegawaian Amal Usaha Muhammadiyah 2013-2014


8
Pasal 15
Pemindahan tugas
(1) Kalau ada alasan kuat, seorang pegawai dapat mengajukan permintaan untuk
pindah tugas. Permintaan pindah ini diajukan secara tertulis 3 (tiga) bulan
sebelumnya, khusus pegawai Kependidikan hanya dapat dilakukan pada awal
tahun pelajaran baru.
(2) Demi kepentingan guru, murid atau sekolah, Persyarikatan berwenang
memindahkan seorang pegawai ke sekolah atau kantor, dan atau memberi
tugas baru kepadanya.
(3) Persyarikatan berwenang memindah seorang pegawai yang melanggar tata
tertib dan atau disiplin kerja sebagai sanksi.
(4) Pemindahan tugas untuk pegawai tetap Muhammadiyah hanya berlaku di
lingkungan Pumpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kutai Timur.

BAB VI
PEMBINAAN DAN EVALUASI KINERJA PEGAWAI

Pasal 16
Tujuan Pembinaan
Pembinaan pegawai bertujuan untuk menjamin efektivitas dan efisiensi
penyelenggaraan kegiatan di kantor Persyarikatan dan di Sekolah Muhammadiyah
dalam rangka tercapainya visi dan misi persyarikatan.

Pasal 17
Aspek pembinaan
Ada 3 (tiga) aspek pembinaan
a. Pembinaan Ideologi Muhammadiyah.
b. Pembinaan kepribadian dan mental spiritual;
c. Pembinaan pengetahuan dan kemampuan profesional, sasuai dengan
fungsinya.

Pasal 18
Kebijakan pembinaan
(1) Kebijakan pembinaan pegawai berada di tangan Persyarikatan, dan secara
operasional menjadi tanggungjawab Pimpinan Amal Usaha..
(2) Ketentuan pelaksanaan pembinaan di lingkungan sekolah Muhammadiyah
ditetapkan dan dijalankan oleh Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah
PDM.

Buku Peraturan Kepegawaian Amal Usaha Muhammadiyah 2013-2014


9
Pasal 19
Evaluasi Kinerja Pegawai
(1) Dalam mengevaluasi kinerja pegawai, di lingkungan Persyarikatan
menggunakan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) yang akan
diatur secara tersendiri.
(2) Evaluasi Kinerja pegawai tersebut menjadi dasar pembinaan karir pegawai.
(3) Evaluasi Kinerja pegawai dilaksanakan setahun sekali.

BAB VII
GAJI DAN KENAIKAN PANGKAT

Pasal 20
Penetapan Pangkat dan Golongan Permulaan

(1) Penetapan pangkat dan golongan calon pegawai pada permulaan


didasarkan aturan sistem Penetapan inpassing Jabatan Fungsional Guru
Bukan Pegawai Negeri Sipil dan Angka Kreditnya, seperti dalam lampiran 1

Pasal 21
Gaji Pokok
Persyarikatan memberi gaji pokok kepada para Pegawai Tetap menurut standar
tabel gaji yang dipakai oleh PNS dengan memperhatikan kemampuan keuangan
Persyarikatan dan tempat pegawai tersebut bekerja, seperti dalam lampiran 2

Pasal 22
Kenaikan gaji berkala
(1) Pegawai tetap berhak mendapatkan Kenaikan gaji berkala dan kenaikan
pangkat, formatnya diusahakan sama dengan kenaikan gaji berkala dan
kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil

BAB VllI
TUNJANGAN -TUNJANGAN

Pasal 23
Tunjangan jabatan
(1) Disamping mendapat gaji pokok, kepada Pegawai Tetap yang memegang
jabatan tertentu di Amal Usaha mendapatkan tunjangan jabatan
(2) Besarnya tunjangan jabatan disesuaikan peraturan gaji yang berlaku di
Amal Usaha Muhammadiyah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten
Buku Peraturan Kepegawaian Amal Usaha Muhammadiyah 2013-2014
10
Kutai Timur, seperti dalam lampiran 3

Pasal 24
Bantuan Kesehatan

Biaya Pengobatan Dan Perawatan diberikan berdasarkan kemampuan


keuangan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Kutai Timur

Pasal 25
Tunjangan Hari Raya (THR)

1. Pada tanggal yang ditetapkan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten


Kutai Timur, selambat-lambatnya 1 minggu sebelum Hari Raya Idul Fitri,
Pegawai yang mempunyai masa kerja 12 bulan terus-menerus akan diberikan
THR yang besarnya sesuai dengan kemampuan keuangan Pimpinan Daerah
Muhammadiyah Kabupaten Kutai Timur

2. Pegawai yang mempunyai masa kerja lebih dari 3 bulan secara terus-menerus
tetapi kurang dari 12 bulan, maka THR akan dibayarkan secara prorata. Tidak
berhak atas Tunjangan Hari Raya bagi Pegawai yang masa kerjanya belum
mencapai 3 bulan.

BAB IX
KESEJAHTERAAN PEGAWAI

Pasal 26
Jaminan Sosial
Untuk kesejahteraan pegawai Persyarikatan seperti: Jaminan Kematian, Jaminan
Kecelakaan kerja, Jaminan Kesehatan, dan Jaminan Hari tua, diusahakan untuk
diselenggarakan dan dikoordinir oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten
Kutai Timur
Pasal 27
Penghargaan Pengabdian
Kepada pegawai tetap Persyarikatan yang telah berkarya di Persyarikatan secara
terus-menerus selama 25 tahun dan berstatus karyawan tetap setelah memasuki
masa pensiun diberikan penghargaan dengan memperhatikan kemampuan
keuangan Persyarikatan.

Buku Peraturan Kepegawaian Amal Usaha Muhammadiyah 2013-2014


11
BAB X
HARI LIBUR, CUTI DAN IZIN

Pasal 28
Hari Libur
(1) Hari-hari libur bagi pegawai diatur sesuai dengan hari libur yang ditetapkan
secara resmi oleh Pemerintah.
(2) Hari-hari libur untuk Pegawai Kependidikan di luar hari-hari libur dalam ayat.
(1), diatur sesuai dengan jadwal dan kegiatan sekolah berdasarkan kalender
pendidikan.

Pasal 29
Libur Pegawai

(1) Libur pegawai pegawai disesuaikan dengan kalender pendidikan sekolah


(2) Setiap pegawai maksimal sudah berada di tempat kerja 3 hari sebelum awal
masuk libur sekolah (libur semester, atau libur hari raya Idul Fitri)
(3) Sesuai dengan kepentingan sekolah, pimpinan amal usaha dapat
menugaskan pegawai disaat libur sekolah

Pasal 30
Cuti sakit
(1) Bila berdasarkan nasihat dokter, seorang pegawai perlu mendapatkan
istirahat selama jangka waktu tertentu karena sakit, maka kepadanya dapat
diberikan cuti sakit selama-lamanya 6 (enam) bulan dengan mendapat gaji:
a) 100% selama istirahat 3 (tiga) bulan pertama;
b) 50% selama 3(tiga) bulan berikutnya.
(2) Apabila setelah masa cuti berakhir tetapi pegawai yang bersangkutan belum
dapat menjalankan tugasnya seperti sediakala, maka cuti hanya dapat
diperpanjang atas dasar kesepakatan antara Persyarikatan dengan pegawai
tersebut.
(3) Ketentuan-ketentuan menurut ayat (1), dan (2) ini tidak berlaku bagi
Pegawai Tidak Tetap

Pasal 31
Cuti Bersalin
(1) Pegawai wanita yang akan melahirkan anaknya berhak atas cuti bersalin.
(2) Lamanya cuti bersalin adalah 1 (bulan) sebelum dan 2 (dua) bulan sesudah
persalinan. Apabila ada seorang pegawai wanita mengambil cuti bersalin 2
(dua) minggu sebelum persalinan, maka haknya sesudah persalinan tetap 2
(dua) bulan.
Buku Peraturan Kepegawaian Amal Usaha Muhammadiyah 2013-2014
12
(3) Apabila berdasarkan keterangan dokter pegawai tersebut mempunyai
kelainan-kelainan sehingga tidak dapat menjalankan kembali tugasnya
setelah ia mengakhiri cutinya, maka kepadanya dapat diberikan cuti sakit
menurut ketentuan pasal 30 peraturan ini.

Pasal 32
Izin Meninggalkan Pekerjaan
(1) Izin meninggalkan pekerjaan adalah waktu dimana Pegawai tidak berada di
tempat kerja selama hari-hari kerja atau meninggalkan pekerjaan pada jam-
jam kerja yang ditentukan. Persyarikatan hanya akan memberikan izin
apabila terdapat alasan yang cukup kuat, dengan ketentuan tidak
mengganggu kelancaran dan kepentingan operasional kantor dan Sekolah
Muhammadiyah.
(2) Setiap Pegawai, dapat diizinkan meninggalkan pekerjaan karena alasan
penting yang lamanya ditentukan oleh Pimpinan Amal Usaha
(3) Izin meninggalkan pekerjaan karena alasan penting adalah :
a) Pernikahan Pegawai tetap yang lajang, selama 3 hari.
b) Pernikahan anak Pegawai , selama 3 hari.
c) Isteri pegawai melahirkan, selama 3 hari
d) Keluarga inti, orang tua, dan mertua meninggal dunia, selama 3 hari
e) Khitanan anak, selama 2 hari
(4) Untuk mendapatkan izin meninggalkan pekerjaan karena alasan penting,
pegawai yang bersangkutan mengajukan secara tertulis kepada atasan
langsung

Pasal 33
Izin Tanpa Upah
(1) Izin meninggalkan pekerjaan selain yang telah disebutkan pada pasal 32
no.3 harus mendapat persetujuan atasan langsung, dan ditembuskan
kepada pimpinan daerah
(2) Izin kerja selain yang ada pada aturan pasal 32, no.3 pegawai dianggap izin
kerja tanpa upah dan akan dikenakan pemotongongan gaji dengan
perhitungan pemotongan (banyaknya izin dibagi jumlah hari efektif dikalikan
gaji pokok)
(3) Pegawai yang tidak hadir pada hari atau jam kerja tanpa izin dan alasan
yang tidak dapat diterima dan sah, akan mendapat tindakan disiplin sesuai
dengan peraturan yang berlaku dan diperhitungkan sebagai meninggalkan
pekerjaan tanpa gaji.

Buku Peraturan Kepegawaian Amal Usaha Muhammadiyah 2013-2014


13
BAB XI
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

Pasal 34
Alasan Pemutusan Hubungan Kerja
(1) Biia Persyarikatan bermaksud menyatakan PHK dengan seorang pegawai di
luar kehendak pegawai itu sendiri, maka maksud tersebut harus
diberitahukan sejak 3 (tiga) bulan sebelumnya, kecuali dalam hal-hal yang
sifatnya sangat mendesak sehingga pemberhentian tersebut tidak dapat
ditunda lagi.
(2) Bila pegawai melakukan PHK (mengundurkan diri), dia harus mengajukan
surat permohonan 3 (tiga) bulan sebelumnya, kecuali dalam kasus yang
sifatnya demikian mendesak sehingga pengajuan permohonan dimaksud
tidak mungkin dilaksanakan.
(3) Pegawai mencapai umur pensiun, untuk non Kependidikan 56 tahun dan
pegawai edukatif 60 tahun.
(4) Pegawai meninggal dunia.

BAB XII
PENYELESAIAN DAN PERSELISIHAN

Pasal 35
Perselisihan
(1) Bila timbul suatu perselisihan supaya diadakan Musyawarah antara
Pimpinan Amal Usaha dengan pegawai
(2) Bila tidak dapat diselesaikan dengan jalan musyawarah antara
Pimpinan dengan pegawai, maka masalahnya dapat diserahkan kepada Tim
Penengah.
(3) Tim Penengah termaksud dalam ayat (1) terdiri 3 orang, yaitu :
a) satu orang ditunjuk oleh Pimpinan Amal Usaha sebagai anggota;
b) satu orang ditunjuk oleh pegawai yang bersangkutan sebagai
anggota, dan
c) satu orang lagi disetujui oleh kedua belah pihak yang berselisih,
sebagai anggota merangkap ketua.
(4) Keputusan yang diambil oleh Tim Penengah bersifat mengikat

Pasal 36
Jasa baik dari Persyarikatan
(1) Bila lewat jalur yang disebut dalam pasal 36 di atas belum mencapai hasil
yang memuaskan kedua belah pihak, maka kedua belah pihak dapat
meminta jasa baik dari Persyarikatan secara bertingkat.
Buku Peraturan Kepegawaian Amal Usaha Muhammadiyah 2013-2014
14
(2) Keputusan yang diambil bersifat mengikat,
(3) Penyelesaian perselisihan melalui pengadilan dihindarkan, kecuali semua
upaya telah diupayakan secara maksimal.

BAB XIll
PERATURAN PERALIHAN

Pasal 37
Pelaksanaan
1) Semua pegawai yang bekerja dalam lingkungan Persyarikatan terikat
sepenuhnya pada peraturan ini.
2) Hal-hal yang tidak atau belum diatur di dalam peraturan ini akan diatur dengan
ketetapan peraturan tersendiri.
3) Bila ada hal-hal di atas belum ditetapkan di dalam suatu peraturan, Pimpinan
Amal Usaha dapat mengambil kebijakan sejauh tidak bertentangan dengan
jiwa dan semangat peraturan ini dan semangat Persyarikatan, dan juga tidak
merugikan pegawai yang bersangkutan.

BAB XIV
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 38
Perubahan Peraturan
Apabila karena perkembangan zaman dan keadaan, peraturan ini dipandang tidak
sesuai lagi, maka dapat diadakan perubahan sebagian atau seluruhnya

Pasal 39
Masa Berlakunya Peraturan
(1) Peraturan Kepegawaian ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan berlaku
sampai ada perubahan peraturan ini dan tidak berlaku surut.
(2) Semua peraturan yang berhubungan dengan kepegawaian di Persyarikatan
dinyatakan tidak berlaku lagi sejak tanggal penetapan.
Ditetapkan di : Sangatta
Pada Tanggal : 6 Desember 2013
Pimpinan Daerah Muhammadiyah
Kabupaten Kutai Timur,
Ketua, Sekretaris,
........................ ..................................
NBM. NBM.

Buku Peraturan Kepegawaian Amal Usaha Muhammadiyah 2013-2014


15

Anda mungkin juga menyukai