Anda di halaman 1dari 33

PERATURAN KEPEGAWAIAN

SMA MUHAMMADIYAH BOARDING


SCHOOL ZAM-ZAM

SMA MUHAMMADIYAH BOARDING SCHOOL ZAM-ZAM

JL. RAYA PERNASIDI N0.9 PERNASIDI CILONGOK BANYUMAS

1
BAB I PENDAHULUAN

Pasal 1
Maksud dan Tujuan
Penyusunan peraturan kepegawaian ini dimaksudkan sebagai salah satu alat untuk dapat
mengoptimalkan profesionalitas sumber daya manusia dalam upaya mencapai visi, misi, tujuan
dan sasaran SMA Muhammadiyah Boarding School Zam-Zam Cilongok pada khususnya dan
Persyarikatan pada umumnya.
Peraturan kepegawaian ini disusun sebagai pedoman bagi Pengurus Persyarikatan, Dewan
Pembina dan pegawai di lingkungan SMA Muhammadiyah Boarding School Zam-Zam.

Pasal 2
Pengertian dan Istilah
(1) Persyarikatan dalam peraturan ini adalah Muhammadiyah yang bertindak sebagai badan
hukum yang bergerak dalam bidang pendidikan dan pengajaran sebagaimana ditetapkan
oleh Menteri Pendidikan dan Kebudanyaan Republik Indonesia dengan No. 23628/SEPK/74
tanggal 24 Juli 1974.
(2) Persyarikatan dalam hal ini adalah Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cilongok yang
selanjutnya lembaga mewakili dalam pengelolaan unitnya.
(3) Lembaga dalam hal ini adalah SMA Muhammadiyah Boarding School Zam-Zam yang
beralamatkan di Jl. Raya Pernasidi No. 9 Desa Pernasidi, Kecamatan Cilongok Kabupaten
Banyumas dan dipimpin oleh seorang Direktur.
(4) Struktur organisasi adalah susunan orang-orang yang memegang jabatan sebagai
pengelola/pelaksana tugas pada lembaga.
(5) Jabatan adalah kedudukan sesuai fungsi dan peranan sebagai pengambil kebijakan dan
memiliki kewenangan dalam pelaksanaan tugas.
(6) Disiplin pegawai adalah peraturan yang mengatur kewajiban, larangan dan sanksi apabila
kewajiban tidak ditaati atau dilanggar oleh pegawai.
(7) Pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan, tulisan atau perbuatan pegawai yang
melanggar ketentuan Peraturan Lembaga.
(8) Kode etik adalah tatacara dalam melaksanakan tugas, hubungan antara guru, karyawan,
atasan dan sikap serta perilaku yang harus diterapkan oleh semua pegawai di Lembaga.
(9) Gaji adalah imbalan dalam bentuk uang yang diterima oleh pegawai atas pelaksanaan
tugas kepegawaiannya.
(10) Tunjangan adalah imbalan/upah yang diberikan kepada pegawai selain gaji setiap bulan
yang diwujudkan dalam bentuk uang, karena adanya sebab tertentu sehingga atas sebab
tersebut berhak untuk mendapatkannya.
(11) Kesejahteraan adalah tunjangan yang diberikan kepada pegawai atau keluarga pegawai
karena waktu atau kondisi khusus yang pelaksanannya diatur dalam ketentuan tersendiri
oleh Lembaga.
(12) Lembaga menyelenggarakan program pendidikan dengan mengintegrasikan kurikulum
Nasional dan ciri khusus Pesantren serta menekankan 3 pilar pembinaan santri di kelas,
asrama dan masjid.
 Pilar pembinaan di kelas : mengasah kemampuan santri dari aspek kognitif, afektif
dan psikomotorik sesuai standar menurut aturan yang baku secara nasional.
 Pilar pembinaan di Asrama : difokuskan untuk pembentukkan akhlak islami santri di
asrama, peningkatan kompetensi tahfidz, bahasa, kepemimpinan, pidato dan lainnya.
 Pilar pembinaan di Masjid : difokuskan untuk pembinaan ibadah, wawasan keislaman
dan lainnya.

BAB II
FORMASI DAN PENGADAAN PEGAWAI

Pasal 3
Pengadaan Pegawai
(1) Pengadaan Pegawai dilaksanakan berdasarkan daftar rencana kebutuhan pegawai yang
diajukan Kepala Program atau Lembaga.

2
(2) Penerimaan calon pegawai dilakukan oleh Lembaga bekerjasama dengan Team
Persyarikatan.
(3) Penerimaan calon pegawai dilakukan dengan cara menerima surat lamaran yang telah
memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan melalui berbagai saluran rekrutmen sesuai
dengan kondisi dan situasi.
(4) Biaya pengadaan pegawai ditanggung oleh Lembaga.

Pasal 4
Persyaratan Calon Pegawai
(1) Persyaratan umum adalah :
a. Beragama Islam dan melaksanakan syariatnya secara aktif sesuai dengan Al Qur'an
dan Sunah.
b. Berakhlaq Islami, diutamakan Aktivis Islam.
c. Lancar membaca Al Qur'an.
d. Tidak Ta’asub pada organisasi/harakah tertentu.
e. Tidak pernah terlibat pada organisasi terlarang atau yang menentang agama dan
pemerintah.
f. Tidak duduk sebagai Anggota/Pengurus Parpol.
g. Tidak Merokok.
h. Bersedia ditempatkan di seluruh Program lembaga.
i. Bersedia mematuhi peraturan lembaga.
j. Lulus seleksi sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah ditentukan.
(2) Persyaratan khusus
a. Pegawai Administrasi (Tenaga Kependidikan), Teknisi dan tenaga Keuangan
b.1. Serendah-rendahnya berijazah SMK/SMA yang diakui oleh pemerintah serta
memiliki kemampuan sesuai dengan formasi pekerjaan
b.2. Umur minimal 18 tahun dan maksimal 30 tahun
b.3. Diutamakan yang sudah berpengalaman
b. Pegawai Kebersihan, Keamanan, Ketertiban, Keindahan dan Kerapihan (K5/ Penjaga
Sekolah) dan petugas dapur
c.1. Serendah rendahnya berijazah SMP yang diakui oleh pemerintah serta memiliki
kemampuan sesuai dengan formasi pekerjaan
c.2. Umur minimal 18 tahun dan maksimal 35 tahun
(3) Persyaratan Administrasi adalah :
a. Surat lamaran.
b. Fotokopi Ijazah dan Transkip nilai terakhir yang telah dilegalisir oleh pihak sekolah,
lembaga/universitas dengan menunjukkan yang asli.
c. Daftar riwayat hidup atau Curriculum Vitae.
d. Surat Keterangan Berkelakuan Baik yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwajib.
e. Surat keterangan sehat dari dokter.
f. Foto Copy KTP yang masih berlaku.
g. Pas foto hitam putih 3x4 sebanyak 2 lembar.
h. Surat keterangan dari instansi atau lembaga yang menyatakan bahwa yang
bersangkutan tidak pernah diberhentikan dengan tidak hormat sebagai pegawai, baik
pemerintah maupun swasta.
i. Bersedia menandatangani surat pernyataan yang disiapkan oleh Lembaga.

Pasal 5
Prosedur Seleksi Calon Pegawai
(1) Pelaksanaan seleksi dibagi dalam 4 tahapan, meliputi:
a. Seleksi tahap I, meliputi:
a.1. Seleksi administrasi, meliputi pengecekan kelengkapan dan keabsahan data
pelamar dengan menggunakan metode cek fisik personal data
a.2. Wawancara Pendahuluan, meliputi:
a.2.1. Wawasan Kemuhammadiyahan dan pengamalan ke-Islaman
a.2.2. Motivasi, Akhlaq dan penampilan fisik
b. Seleksi tahap II, berupa tertulis, lisan dan praktek yang meliputi:
b.1. Keislaman dan Kemuhammadiyahan
3
b.2. Kependidikan
c. JobTraining
d. Wawancara Pemantapan

Pasal 6
Pengangkatan Pegawai Kontrak dan Pegawai Tidak Tetap Persyarikatan/Yayasan
(1) Pelamar yang telah dinyatakan lulus seleksi penerimaan pegawai akan diangkat sebagai
Pegawai Kontrak.
(2) Untuk diangkat sebagai Pegawai Kontrak atau Pegawai Tidak Tetap Persyarikatan
(PTTP/PTTY), yang bersangkutan harus menandatangani surat pernyataan.
(3) Pegawai Kontrak atau Pegawai Tidak Tetap Persyarikatan (PTTP/PTTY) dalam masa
kerjanya mendapat gaji sesuai dengan pernyataan/ kesepakatan yang telah
ditandatangani.
(4) Pegawai Kontrak (PKP/PKY) dapat diangkat menjadi Pegawai Tidak Tetap Persyarikatan
(PTTP/PTTY) dengan ketentuan :
a. Periode masa percobaan satu tahun
b. Telah menunjukan akhlaq yang Islami
c. Telah menunjukan kesetiaan dan ketaatan kepada lembaga
d. Mematuhi semua peraturan dan tata tertib kepegawaian
e. Telah menunjukkan kecakapan dalam melakukan tugas
f. Telah memenuhi persyaratan administrasi untuk diajukan sebagai Pegawai Tidak
Tetap Persyarikatan (PTTP/PTTY)
g. Diusulkan Kepala Sekolah/Kepala Program Kepada Kepala Lembaga dengan dasar
Daftar Penilaian Pekerjaan Pegawai (DP3) dengan nilai baik
(5) Pegawai Kontrak (PKP/PKY) atau Pegawai Tidak Tetap (PTTP/PTTY), dapat diberhentikan
oleh Lembaga apabila tidak mampu bekerja atau melanggar aturan tata tertib yang
berlaku.
(6) Apabila dalam satu periode masa percobaan calon pegawai menyatakan keluar/
mengundurkan diri, maka yang bersangkutan diwajibkan membuat surat pengunduran diri
2 bulan sebelum mengundurkan diri.
(7) Apabila setelah berakhirnya masa percobaan dinyatakan tidak lulus, maka dimungkinkan
pegawai kontrak mendapat perpanjangan untuk mengulang satu kali masa percobaan
dengan persetujuan Lembaga dan Persyarikatan.
(8) Jika setelah masa perpanjangan tetap tidak lulus, maka dikembalikan kepada kebijakan
Lembaga.

Pasal 7
Pegawai Sukarelawan
(1) Pegawai sukarelawan adalah pegawai yang atas dasar pendidikan atau keahliannya
diangkat oleh Lembaga pada unit kegiatan tertentu dengan melalui prosedur rekrutmen
dan seleksi khusus dan kepadanya diberikan tanggung jawab dan hak sesuai dengan
kontrak kerja yang disepakati antara yang bersangkutan dengan Lembaga.
(2) Ketentuan tentang penerimaan gaji, peraturan dan tata tertib untuk pegawai sukarelawan
ditentukan oleh Lembaga sesuai dengan kontrak perjanjian kerja yang dibuat dengan
pegawai yang bersangkutan.

Pasal 8
Pengangkatan Pegawai Tetap
(1) Pegawai Tetap bekerja sepenuhnya untuk kepentingan Lembaga secara kualitas dan
prosedural perekrutan, seleksi dan penggajiannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(2) Untuk diangkat sebagai pegawai tetap yang bersangkutan harus menandatangani surat
perjanjian ikatan kerja.
(3) Pegawai Tetap dibedakan atas :
a. Pegawai edukatif, àdalah pegawai yang karena keahliannya diberi tugas mengajar di
sekolah
b. Pegawai administratif, adalah pegawai yang karena keahliannya diberi tugas
menangani masalah keadministrasian di bawah Program

4
c. Pegawai manajerial, adalah pegawai yang karena keahliannya diberi tugas mengelola
kegiatan atau bidang/jabatan tertentu
d. Pegawai K5, adalah pegawai yang diberi tanggung jawab atas segala kebersihan,
keamanan, ketertiban, keindahan dan kerapian di lingkungan unit kegiatan atau
Lembaga
(4) Pegawai Tetap dapat berubah statusnya menjadi pegawai tidak tetap atas permohonan
sendiri dan disetujui oleh Lembaga.
(5) Pegawai Tidak Tetap dan sukarelawan dapat diangkat menjadi pegawai tetap setelah
memenuhi kriteria :
a. Menunjukkan dedikasi dan loyalitas pada Persyarikatan dengan DP-3 bernilai baik (B)
untuk setiap unsur penilaian,
b. Umur maksimal 40 tahun,
c. Ijazah terakhir sesuai dengan persyaratan,
d. Memenuhi rasio kebutuhan/formasi sesuai dengan persyaratan akreditasi dari segi
jumlah dan susunan pegawai yang diperlukan oleh satuan unit kegiatan untuk mampu
melaksanakan tugas pokok untuk jangka waktu tertentu,
e. Memenuhi jam wajib tugas sesuai yang dibutuhkan Lembaga.
(6) Sebelum diangkat menjadi Pegawai Tetap Persyarikatan, pegawai yang bersangkutan
diundang kepala Lembaga atau persyarikatan, untuk kepastian kemantapan menjadi
Pegawai Tetap.

Pasal 9
Konsultan
(1) Konsultan adalah perorangan/lembaga yang diangkat Lembaga karena keahliannya sesuai
dengan kontrak/perjanjian kerja maksimal 2 tahun.
(2) Isi materi perjanjian kerja diatur sendiri.
(3) Perjanjian kerja dapat diperbaharui apabila telah habis masa berlakunya dan dipandang
masih diperlukan.

BAB III
PEMBINAAN PEGAWAI

Pasal 10
Penilaian Pegawai
(1) Terhadap setiap pegawai Lembaga dilakukan penilaian kinerja.
(2) Pelaksanaan penilaian dilakukan oleh Kepala Program dan Lembaga.
(3) Sistem penilaian pegawai bersifat terbuka.
(4) Daftar penilaian pekerjaan pegawai dipergunakan sebagai bahan dalam
mempertimbangkan penempatan, pemindahan, rotasi jabatan dan pengangkatan status.
(5) Daftar penilaian pekerjaan pegawai formatnya ditetapkan oleh Lembaga.

Pasal 11
Jangka Waktu Penilaian
Jangka waktu penilaian dibagi sebagai berikut:
(1) Penilaian berkala semesteran
a. Menentukan statistik kompetensi pegawai dari bulan ke bulan
b. Sebagai bahan rekomendasi pengajuan pengangkatan status pegawai (dalam
penilaian tahunan)
(2) Penilaian Tahunan
a. Penilaian dilaksanakan dengan memperhatikan periode dimana setiap pegawai mulai
ditetapkan sebagai Pegawai Sukarelawan/Pegawai Kontrak /Pegawai Tidak Tetap
Persyarikatan/Pegawai Tetap Persyarikatan
b. Hasil penilaian dituangkan dalam suatu Daftar Penilaian Pekerja Pegawai (DP3) yang
bersifat rahasia
c. Penilaian berpasangan untuk menetukan pegawai yang berperingkat paling tinggi.

Pasal 12

5
Pelatihan Pegawai
(1) Pegawai dilatih minimal sekali dalam tiap semester yang pelaksanannya diselenggarakan
oleh Program atau Lembaga.
(2) Pelatihan merupakan bentuk pendidikan dalam periode waktu kurang dari satu tahun yang
diberikan kepada pegawai untuk meningkatkan profesionalitas.
(3) Bentuk pelatihan dapat berupa workshop, seminar, study banding, magang dll.

BAB IV
LIBUR DAN CUTI PEGAWAI

Pasal 13
Libur Pegawai
(1) Libur pegawai ditetapkan berdasarkan hari libur yang berlaku umum secara nasional dan
atau yang berlaku di kabupaten di mana Lembaga berada.
(2) Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Program atau Lembaga dapat dilaksanakan
pada hari-hari libur.

Pasal 14
Cuti Pegawai
(1) Pegawai berhak untuk melakukan cuti tahunan, cuti sakit, cuti keguguran, cuti pernikahan,
cuti bersalin maupun cuti diluar tanggungan Lembaga.
(2) Permohonan cuti tahunan, cuti pernikahan dan cuti diluar tanggungan Lembaga diajukan
kepada Lembaga dengan dilampiri rekomendasi kepala sekolah kepada direktur paling
lambat 10 hari sebelum tanggal permohonan memulai menjalani cuti.
(3) Cuti tahunan diberikan selama 12 hari kerja, dalam satu kali cuti minimal 3 hari.
(4) Cuti sakit diberikan kepada pegawai yang sakit selama 3 hari atau lebih dengan
mengajukan cuti sakit disertai surat keterangan dokter atas sakitnya.
(5) Cuti pernikahan diberikan selama 6 hari kerja.
(6) Cuti bersalin diberikan selama 75 hari kalender dengan mengajukan surat permohonan
yang dilampiri surat keterangan dokter, bidan atau petugas kesehatan yang berwenang.
(7) Cuti diluar tanggungan Lembaga diberikan kepada pegawai yang waktunya diperkirakan
lebih dari 12 hari.
(8) Aturan pelaksanaan cuti akan diatur tersendiri oleh Lembaga.
(9) Ijin karena kepentingan pribadi lebih dari 2 hari, termasuk kategori cuti dan mengajukan
surat cuti kepada Lembaga yang direkomendasikan Kepala Sekolah.

BAB V
DISIPLIN, PELANGGARAN DISIPLIN DAN
JENIS HUKUMAN SERTA PEMBERHENTIAN

Pasal 15
Disiplin
(1) Disiplin pegawai adalah peraturan yang mengatur kewajiban, larangan dan sanksi apabila
kewajiban tidak ditaati atau dilanggar oleh pegawai.
(2) Setiap pegawai wajib:
a. Setia dan taat kepada ajaran Islam, peraturan Pemerintah, Persyarikatan dan
Lembaga.
b. Mengutamakan kemaslahatan Islam, Umat Islam dan negara secara keseluruhan, serta
menghindarkan segala sesuatu yang dapat mendesak kepentingan Islam, Umat Islam
dan negara oleh kepentingan golongan, pribadi maupun pihak lain.
c. Menyimpan rahasia jabatan dengan sebaik-baiknya.
d. Memperhatikan dan melaksanakan segala ketentuan kedinasan dengan penuh
dedikasi, kesadaran dan tanggung jawab.
e. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat demi ketinggian Islam dan
umatnya.
f. Memelihara dan meningkatkan Ukhuwah Islamiyyah.

6
g. Segera melaporkan kepada atasan, apabila mengetahui ada hal yang dapat merugikan
dan membahayakan kepentingan pribadi, Lembaga, Persyarikatan, pemerintah
maupun Islam dan umatnya, terutama di bidang keamanan, keuangan dan material.
h. Mentaati ketentuan jam kerja.
i. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik.
j. Menggunakan dan memelihara barang-barang inventaris Lembaga dengan sebaik-
baiknya.
k. Memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya kepada masyarakat/ pelanggan
menurut bidang tugasnya masing-masing.
l. Bertindak dan bersikap tegas, adil dan bijaksana terhadap staff/struktur dibawahnya.
m. Membimbing staff/struktur dibawahnya dalam melaksanakan tugas.
n. Menjadi dan memberikan contoh serta teladan yang baik terhadap staff/struktur
dibawahnya maupun pegawai yang lain dan masyarakat.
o. Mendorong bawahan untuk meningkatkan prestasi kerjanya.
p. Memberi kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan kariernya.
q. Berpakaian menutup aurat, rapi dan sopan sesuai syari’at Islam.
r. Berakhlaq Islam terhadap masyarakat, sesama pegawai dan terhadap atasan.
s. Saling menghormati dalam perbedaan pendapat serta selalu mengutamakan kebaikan
bersama.
t. Mentaati segala peraturan/program dan perintah lisan maupun tertulis dari atasan
yang berwenang, Lembaga.
u. Memperhatikan dan menyelesaikan dengan sebaik-baiknya setiap laporan yang
diterima mengenai pelanggaran disiplin.
v. Mengikuti segala kegiatan yang diselenggarakan oleh Program dan Lembaga.

(3) Setiap pegawai dilarang :


a. Melakukan hal-hal yang dapat menurunkan nama baik dan martabat pegawai,
Lembaga, Persyarikatan dan agama Islam pada umumnya.
b. Menyalahgunakan wewenang.
c. Tanpa ijin dan sepengetahuan Lembaga menjadi pegawai atau bekerja sebagai
karyawan di luar Persyarikatan, walaupun di luar jam kerja kedinasan Persyarikatan.
d. Menjadi anggota/ pengurus partai politik maupun anggota/ pengurus organisasi yang
berada di bawah partai politik tertentu.
e. Menyebarkan paham politiknya dan mendesakkan paham politiknya di lingkungan
Persyarikatan.
f. Mendesakkan dan menyebarkan salah satu paham organisasi/ harakah di lingkungan
Lembaga.
g. Menyalahgunakan barang-barang, uang, atau surat-surat berharga milik Lembaga.
h. Memiliki, menjual, membeli, menggandakan, menyewakan atau meminjamkan barang-
barang, dokumen atau surat-surat berharga milik Lembaga.
i. Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, staff/struktur
dibawahnya atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan
tujuan untuk kepentingan pribadi, golongan atau pihak lain yang secara langsung atau
tidak langsung merugikan Lembaga.
j. Melakukah tindakan yang bersifat negatif dengan maksud membalas dendam terhadap
orang lain di dalam maupun di luar kerjanya.
k. Menerima hadiah atau sesuatu pemberian apapun dari siapapun yang diketahui atau
patut diduga bahwa pemberian itu bersangkutan dengan jabatan atau pekerjaan
pegawai yang bersangkutan, kecuali diserahkan untuk dikelola sekolah/ Program dan
Lembaga.
l. Memasuki tempat-tempat yang dapat mencemarkan kehormatan atau martabat
pegawai, Lembaga, Persyarikatan, umat Islam dan agama Islam kecuali untuk
kepentingan jabatan.
m. Bertindak sewenang-wenang terhadap staff/struktur dibawahnya.
n. Sengaja atau tidak sengaja melakukan suatu tindakan yang dapat berakibat
menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga mengakibatkan
kerugian pihak yang dilayani.
o. Menghalangi berjalannya tugas kedinasan lembaga.

7
p. Membocorkan dan memanfaatkan rahasia Lembaga yang diketahui karena kedudukan
jabatannya untuk kepentingan pribadi, golongan atau pihak lain.
q. Bertindak selaku perantara dengan mengambil keuntungan pribadi bagi pengusaha
atau golongan untuk mendapatkan pekerjaan atau pesanan dari Program atau
Lembaga.
r. Memiliki saham/ modal dalam perusahaan yang kegiatan usahanya berada dalam
ruang lingkup kekuasannya.
s. Memberikan pelajaran tambahan/ les santri untuk kepentingan pribadi.
t. Melakukan pungutan tidak syah dalam bentuk apapun dalam melaksanakan tugasnya
untuk kepentingan pribadi, golongan atau pihak lain.
u. Mendaftar diri sebagai Pegawai/ instansi lain.

Pasal 16
Pelanggaran Disiplin
(1) Pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan, tulisan atau perbuatan pegawai yang
melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 15 ayat (2) dan (3).
(2) Dengan tidak mengurangi ketentuan dalam peraturan perundangan pidana, pegawai yang
melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin oleh Lembaga.
(3) Tingkat pelanggaran meliputi pelanggaran berat, pelanggaran sedang dan pelanggaran
ringan.
(4) Jenis pelanggaran berat meliputi:
a. Mabuk, madat, menyalahgunakan obat dan sejenisnya.
b. Melakukan atau mendekati dosa-dosa besar, seperti zina, liwat dan shihaq, syirik dan
berkhalwat.
c. Berjudi dan sejenisnya.
d. Merokok di Lingkungan Lembaga.
e. Melakukan tindak kejahatan seperti : menipu, mencuri atau memperdagang-kan obat
terlarang.
f. Menganiaya, menghina secara kasar atau mengancam atasan, teman sekerja,
keluarganya atau orang lain.
g. Memprovokasi dan atau memobilisasi massa untuk melawan atau menentang Kepala
Program, Lembaga atau persyarikatan.
h. Meremehkan dan/ atau mengabaikan dan meninggalkan kewajiban pokok agama,
seperti sholat berjama’ah, puasa ramadhan dll.
i. Memperlakukan orang-orang yang dilayani secara sengaja yang mengakibatkan cacat,
luka atau sakit mental.
j. Membujuk atasan, teman sekerja atau keluarganya untuk melaksanakan sesuatu yang
bertentangan dengan syari'at Islam dan hukum negara Indonesia.
k. Dengan sengaja atau ceroboh merusak, merugikan atau membiarkan dalam keadaan
bahaya barang-barang milik Lembaga.
l. Membongkar rahasia lembaga atau mencemarkan nama baik pimpinan, teman sejawat
dan keluarganya kecuali untuk kepentingan Lembaga.
m. Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan pada saat diadakan perjanjian
atau ikatan kerja.
n. Tidak mengubah/ menunjukan perbaikan sikap atau melakukan pelanggaran lagi
padahal sebelumnya sudah mendapatkan Peringatan terakhir.
(5) Jenis pelanggaran sedang meliputi :
a. Menolak perintah atau penugasan yang layak dilaksanakan.
b. Menyalahi kebijakan yang telah dibuat oleh atasan baik karena kesengajaan atau
kelalaian.
c. Dengan sengaja atau lalai mengakibatkan dirinya tidak cakap melaksanakan pekerjaan
yang dibebankan kepadanya.
d. Mangkir/ alpa, tidak bekerja berturut-turut selama 3 hari kerja.
e. Berta’asub pada organisasi massa, harokah dan faham tertentu di luar Persyarikatan.

8
f. Pelanggaran ringan yang sudah mendapatkan 3 kali Surat Peringatan (SP) dari kepala
Program atau lembaga tapi melakukan pelanggaran lagi.
(6) Jenis pelanggaran ringan meliputi:
a. Terlambat kerja tiga hari dalam kurun waktu satu bulan.
b. Tidak mengisi lembar izin atau cuti saat pengajuan izin/cuti.
c. Menyalahgunakan izin/ menulis alasan izin tidak seperti pada realitanya.
d. Memerintahkan orang lain untuk memintakan izin untuk dirinya.
e. Mempergunakan fasilitas lembaga atau Persyarikatan untuk kepentingan pribadi/ pihak
lain tanpa persetujuan penanggung jawabnya/ Kepala Program/ Direktur Lembaga.
f. Mengadakan rapat di lingkungan Lembaga atau Persyarikatan tanpa sepengetahuan
atau ijin Kepala Program atau Direktur Lembaga.
g. Tidak melaporkan adanya perubahan-perubahan administrasi, seperti:
g.1. Perubahan nama,
g.2. Perubahan alamat
g.3. Kelahiran/ kematian anak,
g.4. Perubahan status anak,
g.5. Perkawinan yang bersangkutan atau anak kandung,
g.6. Perceraian,
g.7. Kematian suami/ istri,
g.8. Perubahan nomor telpon rumah/ Hand Phone.
h. Tidak mentaati peraturan dan tata tertib yang diberlakukan secara khusus kepada
Programnya.

Pasal 17
Jenis Hukuman
(1) Setiap bentuk pelanggaran berat sebagaimana dimaksud pasal 16 ayat (4) akan dikenakan
sanksi Pemutusan Hubungan Kerja dengan secara lisan dan tertulis tanpa mendapatkan
hak-hak pegawai dalam bentuk apapun dan sanksi diberikan oleh Lembaga.
(2) Setiap bentuk pelanggaran sedang sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 ayat (5) akan
dikenakan sanksi pembebasan tugas Sementara (non job) dengan secara lisan dan
tertulis, dengan ketentuan:
a. Masa non job paling lama tiga bulan,
b. Selama masa non job pegawai mendapat gaji 50% dari gaji secara keseluruhan,
c. Apabila dalam masa non job pegawai bersangkutan menunjukan perbaikan, masa
skorsing dapat dicabut dan pegawai tersebut dapat bekerja kembali sesuai kebijakan
Kepala unit Kegiatan atau Direktur Lembaga,
d. Apabila dalam masa non job pegawai yang bersangkutan tidak menunjukkan
perbaikan, maka akan dikenakan sanksi Pemutusan Hubungan Kerja tanpa
mendapatkan hak-hak pegawai dalam bentuk apapun. Sanksi diberikan oleh Lembaga.
(3) Setiap bentuk pelanggaran ringan sebagaimana dimaksud pasal 16 ayat (6):
a. Akan dikenakan sanksi peringatan lisan dan atau tertulis, jika sampai terjadi tiga kali
peringatan tertulis maka akan dikenakan sanksi :
a.1. Pengurangan jam / tidak diberi jam mengajar bagi pegawai tidak tetap,
a.2. Bagi guru tidak diberi jam mengajar,
a.3. Bagi guru dan karyawan dibebastugaskan dari jabatannya (non job),
a.4. Pengurangan gaji sebesar 25%.
b. Bila masih tetap melakukan pelanggaran akan dikenakan sanksi pembebasan tugas
sementara (non job) maksimal 3 bulan (kategori pelanggaran sedang) dan apabila 3
bulan setelah masa non job selesai tidak ada perbaikan maka dikenakan Pemutusan
Hubungan Kerja (kategori pelanggaran berat).
c. Sanksi diberikan oleh kepala Program atas persetujuan Lembaga.

BAB VI
PENGGAJIAN

Pasal 18

9
(1) Gaji pegawai merupakan salah satu mata anggaran biaya operasional lembaga yang pada
dasarnya memperhatikan adanya keseimbangan anggaran pendapatan dan belanja
Lembaga.
(2) Gaji pegawai bersumber dari Syahriyah santri, infaq/sumbangan/subsidi dari perorangan
dan lembaga lain yang tidak mengikat dan yang diberikan kepada lembaga untuk tujuan
penggajian.
(3) Gaji yang diberikan dibedakan untuk pegawai kontrak, pegawai tetap, pegawai tidak tetap
dan pegawai sukarelawan.

(4) Gaji pegawai meliputi komponen : gaji pokok, tunjangan dan prestasi.
(5) Gaji diberikan secara bulanan dan dibayarkan pada bulan berikutnya setelah pegawai
menjalankan tugas/ pekerjaannya.
(6) Norma dan ketentuan mengenai penggajian diatur dalam ketentuan tersendiri oleh
lembaga.

Pasal 19
Gaji Pokok
(1) Gaji pokok adalah imbalan yang diberikan kepada Pegawai Tetap yang meliputi beberapa
unsur.
(2) Besarnya gaji pokok disesuaikan dengan standar yang telah dibuat oleh lembaga.
(3) Unsur-unsur gaji pokok pegawai tetap meliputi :
a. tingkat pendidikan,
b. masa kerja,
c. jumlah jam wajib tugas, merupakan jumlah jam wajib melaksanakan tugas selama
sepekan sesuai dengan ketentuan yang ditugaskan oleh masing-masing Program.

Pasal 20
Tunjangan
(1) Tunjangan adalah semua jenis imbalan yang diberikan kepada pegawai selain gaji pokok
yang diwujudkan dalam bentuk uang.
(2) Tunjangan Jabatan Struktural dan Fungsional
a. Diberikan kepada pegawai yang menduduki jabatan administratif, jabatan struktural,
edukatif dan fungsional.
b. Besarnya akan diatur dalam ketentuan tersendiri oleh Lembaga.
(3) Tunjangan Keluarga
a. Pegawai memperoleh tunjangan istri/ suami dan anak (maksimal 2 anak).
b. Apabila memiliki istri lebih dari satu maka yang memperoleh tunjangan hanya satu.
c. Anak yang memperoleh tunjangan adalah anak kandung berusia maksimal 21 tahun
dan belum menikah dan nyata menjadi tanggungan, jumlah yang memperoleh
tunjangan maksimal 2.
d. Suami istri yang bekerja sebagai pegawai Persyarikatan, maka masing-masing
memperoleh tunjangan pasangannya.
e. Besarnya akan diatur dalam ketentuan tersendiri oleh Lembaga.
(4) Tunjangan Transport besarnya akan diatur dalam ketentuan tersendiri oleh Lembaga.
(5) Tunjangan pulsa besarnya akan diatur dalam ketentuan tersendiri oleh Lembaga.
(6) Tunjangan piket besarnya akan diatur dalam ketentuan tersendiri oleh Lembaga.
(7) Tunjangan Prestasi.
(8) Semua jenis tunjangan diberikan tiap bulan bersama dengan penerimaan gaji pokok
pegawai.
(9) Apabila karena sesuatu dan lain hal pasal 20 ayat (7) tidak dapat dilaksanakan, maka
tunjangan tersebut akan diperhitungkan sebagai rapel.

Pasal 21
Penerimaan Gaji
(1) Gaji diberikan secara utuh kepada pegawai yang dibayarkan oleh Lembaga.
(2) Gaji diberikan secara tidak utuh kepada :
a. Pegawai yang menjalani hukuman karena sanksi dari Lembaga,

10
b. Pegawai yang menjalani ijin atau cuti,
c. Pegawai yang melakukan tugas belajar/pendidikan,
d. Pegawai yang melanggar kedisiplinan,
e. Pegawai yang menurun prestasinya.
(3) Pegawai yang mendapat gaji tidak utuh diatur dalam ketentuan tersendiri yang dibuat
Lembaga.

BAB VII
KESEJAHTERAAN PEGAWAI

Pasal 22
(1) Kesejahteraan adalah tunjangan yang diberikan kepada pegawai atau keluarga pegawai
karena waktu atau kondisi khusus yang pelaksanannya diatur dalam ketentuan tersendiri
oleh Lembaga.
(2) Semua pegawai memperoleh dana (uang) kesejahteraan yang meliputi Tunjangan Hari
Raya (THR), sakit, terkena musibah, Dinas luar, pernikahan, melahirkan, subsidi
pemerintah dan tunjangan lainnya.
(3) Kesejahteraan dalam bentuk selain uang meliputi konsumsi (makan siang dan makanan
ringan) pegawai, konsumsi, seragam pegawai dan pendidikan anak pegawai yang belajar
di Program yang ada di Lembaga.

Pasal 23
Jam Kerja Pegawai
(1) Jam kerja bagi pegawai :
a. SMP Zamzam Muhammadiyah dan SMA MBS ZAM-ZAM mulai pukul 07.00 s.d pukul
15.00 (kecuali hari sabtu s.d 11.20 dan dilanjutkan pembinaan dan evaluasi).
b. Jam piket kbm mulai 06.55 WIB.
c. Musyrif bershif berdasarkan Piket Harian telah diatur dalam ketentuan tersendiri oleh
Lembaga
d. Muhaffidz. Jam tugas telah diatur dalam ketentuan tersendiri oleh Lembaga
e. Administrasi mulai pukul 07.00 WIB s.d 15.00 WIB, untuk semua Unit Kegiatan.
(2) Jam kerja bagi pegawai K5 untuk:
berdasarkan ketentuan lembaga dengan menyesuaikan jadwal shiff / kegiatan di
pesantren (untuk staff dapur, keamanan menyesuaikan jadwal kegiatan dan untuk staff
kebersihan dari pukul 06.45-16.00).

Pasal 24
Tunjangan Hari Raya (THR)
(1) THR diberikan kepada semua pegawai yang besarnya disesuaikan menurut masa kerja,
status kepegawaian, jabatan pegawai yang bersangkutan.
(2) THR diberikan setiap satu tahun sekali menjelang hari raya ‘Idul Fitri dan ketentuannya
akan diatur kemudian oleh Lembaga.

Pasal 25
Penghargaan Pegawai Berprestasi
(1) Pegawai berprestasi dikategorikan dalam :
a. Pegawai teladan adalah guru/karyawan yang paling disiplin dalam kehadiran, seragam
dan berintegritas.
b. Pegawai berprestasi adalah guru/karyawan yang mendapatkan kejuaraan /
membimbing peserta didik berjuara di tingkat
kabupaten/provinsi/nasional/internasional.
c. Pegawai menulis adalah guru/karyawan yang memiliki karya tulis yang dipublikasikan.
(2) Bentuk penghargaan :
a. Pujian
b. Sertifikat/piagam
c. Cendramata
11
d. Uang pembinaan
e. Hadiah lain yang tidak mengikat

BAB VIII
PEMBERHENTIAN PEGAWAI
Pasal 26
Pemberhentian dengan Hormat
(1) Karena Permintaan Sendiri
a. Pegawai yang bersangkutan harus mengajukan surat permohonan secara tertulis
kepada Lembaga paling lambat dua bulan sebelumnya.
b. Lembaga dapat menunda permohonan sampai dengan batas waktu tertentu karena
berkaitan dengan tugas yang harus diselesaikan oleh pegawai yang bersangkutan.
c. Pegawai yang diberhentikan atas permintaan sendiri setelah menjadi Pegawai Tidak
Tetap / Pegawai Tetap mendapatkan pesangon sebesar gaji satu bulan.
(2) Karena Purna Tugas
a. Pegawai Tetap memasuki masa Purna Tugas pada usia 55 tahun.
b. Pegawai yang diberhentikan karena Purna Tugas akan mendapat pesangon.
c. Besarnya uang pesangon adalah disesuaikan dengan kemampuan lembaga.
d. Pegawai Purna Tugas dapat diangkat sebagai Pegawai Sukarelawan.

Pasal 27
Pemberhentian dengan Tidak Hormat
(1) Pegawai diberhentikan dengan tidak hormat apabila yang bersangkutan melanggar pasal
16.
(2) Pegawai yang diberhentikan dengan tidak hormat tidak mendapatkan pesangon.

Pasal 28
Penyelesaian Masalah
(1) Setiap pegawai yang mempunyai masalah, dapat disampaikan secara tertulis kepada
Kepala Program atau Direktur Lembaga dimana pegawai yang bersangkutan bertugas,
untuk dapat diselesaikan selambat-lambatnya dalam waktu 5 hari setelah masalah
disampaikan.
(2) Apabila tidak selesai, masalah diteruskan kepada Persyarikatan untuk dapat diselesaikan
selambat-lambatnya dalam waktu 15 hari sejak masalah disampakan.
(3) Selambat-lambatnya satu bulan sejak masalah disampaikan, penyelesaian harus sudah
diputuskan dalam surat keputusan Persyarikatan atau pejabat yang ditunjuk.

BAB IX
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 29
Semua ketentuan peraturan dan ketentuan yang mengatur kepegawaian dan peraturan
pelaksanaan lainnya yang ada pada saat diberlakukan peraturan Lembaga ini masih tetap
berlaku sepanjang tidak bertentangan dan belum diganti.

12
BAB X
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 30
(1) Peraturan Kepegawaian SMA Muhammadiyah Boarding School Zam-Zam ini mulai berlaku
sejak tanggal ditetapkan.
(2) Hal-hal yang dianggap perlu dalam bentuk perubahan dan atau penambahan peraturan
akan dimuat dalam peraturan tambahan.
(3) Agar setiap pegawai Lembaga dan Persyarikatan mengetahuinya.

Cilongok, 1 Juli 2020

Kepala
SMA Muhammadiyah Boarding School Zam-Zam

Pandi Yusron, B.Sh., M.H.

Mengetahui

Komite Direktur
Pondok Pesantren Modern Zamzam Pondok Pesantren Modern Zamzam
Muhammadiyah Cilongok Muhammadiyah Cilongok

M.Z. Abidin, S.Pd. Arif Fauzi, S.Pd.I., Lc.

13
PETUNJUK PELAKSANAAN
PERATURAN KEPEGAWAIAN

SMA MUHAMMADIYAH BOARDING SCHOOL


ZAM-ZAM

14
2015

15
PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN KEPEGAWAIAN

BAB I
PENDAHULUAN

Pasal 1
Maksud dan Tujuan
Sudah jelas

Pasal 2
Pengertian
(1) Persyarikatan dalam peraturan ini adalah Muhammadiyah yang bertindak sebagai badan
hukum yang bergerak dalam bidang pendidikan dan pengajaran sebagaimana ditetapkan
oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dengan No. 23628/SEPK/74
tanggal 24 Juli 1974.
(2) Jelas
(3) Jelas
(4) Jelas
(5) Jelas
(6) Jelas
(7) a. SMP Zam-Zam Muhammadiyah : usia 11 sampai dengan 15 tahun, dengan jam belajar
pagi s.d malam (KBM sekolah : pagi 07.00 s.d. 15.00 untuk hari senin s.d. jum’at dan
s.d 11.20 untuk sabtu) dan kegiatan Pesantren s.d. pukul 21.45 malam.
b. SMA MBS ZAM-ZAM : usia 14 sampai dengan 18 tahun, dengan jam belajar pagi s.d
malam (KBM sekolah : pagi 07.00 s.d. 15.00 untuk hari senin s.d. jum’at dan s.d 11.20
untuk sabtu) dan kegiatan Pesantren s.d. pukul 21.45 malam.
(8) Jelas
(9) Jelas
(10) Jelas
(11) Jelas
(12) Jelas
(13) Jelas
(14) Jelas
(15) Jelas
(16) Jelas
(17) Jelas
(18) a. Kantin adalah sub unit yang mengelola segala kebutuhan santri di Lingkungan
Lembaga. Pengelolaan secara umum diatur dalam ketentuan tersendiri.
b. Laundy : Pengelolaan diatur oleh Lembaga.
c. Warnet : Pengelolaan diatur oleh Lembaga.
d. Koperasi : Pengelolaan diatur oleh Lembaga dan bersama pengelola Koperasi.

BAB II
FORMASI DAN PENGADAAN PEGAWAI
Pasal 3 dan 4, jelas

Pasal 5
Prosedur Seleksi Calon Pegawai
(1) Seleksi calon pegawai meliputi seleksi administrasi, wawancara, kemampuan Baca Tulis Al
qur'an, hafalan Juz 'Amma, hafalan do'a, micro teaching, Job Training dan wawancara
pemantapan.
a.1. Seleksi administrasi dilakukan oleh bagian administrasi atau yang ditunjuk oleh
Lembaga.
a.2. Seleksi Pendahuluan.
a.3. Hasil wawancara dan seleksi lainnya disimpan oleh Lembaga, masing-masing Direktur/
Kepala Program memfotokopi hasil seleksi bagi yang sudah diterima untuk menjadi
arsip dijenjang masing-masing.

16
b. Setelah lolos dari seleksi tahap I maka mengikuti seleksi tahap II, oleh tim yang
ditunjuk Lembaga.
c. Seleksi Job Training dilakukan jika lolos dari seleksi sebelumnya.
a) Job Training dilakukan selama 1 bulan atau lebih dengan jam training sama dengan
JWT masing-masing jenjang atau sesuai kebijakan Lembaga.
b) Selama masa Job Training mendapatkan uang transport setara 50 % gaji 1 bulan
pegawai kontrak.
c) Masa Job Training tidak termasuk masa kontrak.
d) Standar Operasional Prosedur (SOP) Job Training, diatur dalam ketentuan
tersendiri.
e) Wawancara Pemantapan.

Jika sudah lolos mengikuti seleksi Job Training, maka selanjutnya mengikuti wawancara yang
dilakukan oleh bersama Lembaga dan Program untuk kemantapan bergabungnya dengan
Lembaga sebagai Pegawai Kontrak.

Pasal 6
Pengangkatan Pegawai Kontrak dan Pegawai Tidak Tetap Persyarikatan
Jelas

Pasal 7
Pegawai Sukarelawan
Jelas

Pasal 8
Pengangkatan Pegawai Tetap Persyarikatan
Jelas

Pasal 9
Konsultan
Jelas

BAB III
PEMBINAAN PEGAWAI

Pasal 10
Penilaian Pegawai
Jelas

Pasai 11
(1) Format penilaian dan indikator dibuat oleh Lembaga / Program sesuai dengan Peraturan
Kepegawaian, yaitu :
a. Direktur dan Kepala Program memberikan simbol-simbol penilaian pada setiap
indikator.
b. Untuk kedisiplinan (keberangkatan, perijinan, kepulangan) dihitung oleh pegawai yang
ditunjuk oleh Direktur dan Kepala Program.
c. Draf penilaian dilakukan minimal mingguan.
d. Hasil penilaian diserahkan Direktur Lembaga / Kepala Program setiap tanggal 27,
dengan penilaian kedisiplinan sampai dengan tanggal 26 pagi (keberangkatan-
kepulangan).
e. Besar kecilnya poin, diatur dalam SOP Tunjangan Prestasi.
(2) Setiap indikator poin prestasi dan kedisiplinan Pegawai, dibuat garis statistik prestasi oleh
Direktur dan Kepala Program pada saat libur semester santri.
(3) a. Jika pegawai yang bersangkutan mulai tugas pada bulan Februari, maka penilaian
tahunan dilaksanakan pada bulan Januari tahun berikutnya.
b. Pengajuan untuk pengangkatan status pegawai disiapkan satu bulan sebelum
tanggal / bulan “SK” pegawai yang bersangkutan ditetapkan.

17
c. Aturan pembandingan berpasangan dimulai dari KOLOM terhadap BARIS (kolom
dibandingkan dengan baris), dengan nilai plus (+) berarti lebih baik, nilai min (-) lebih
jelek dari nilai plus (+) terbanyak merupakan pegawai berperingkat paling tinggi.

Pasal 12
Pelatihan Pegawai
Jelas

BAB IV
LIBUR DAN CUTI PEGAWAI

Pasal 13
Libur Pegawai
(1) Libur Pegawai tidak mengikuti libur santri, melainkan sesuai dengan hari besar Nasional
(tanggal merah), kecuali karena cuti.
(2) Jelas

Pasal 14
Cuti Pegawai
Tentang Hari Libur, ijin cuti dan Kesejahteraan Pegawai, secara terperinci diatur pada Petunjuk
Pelaksanaan tersendiri.

BAB V
DISIPLIN, PELANGGARAN DISIPLIN DAN
JENIS HUKUMAN SERTA PEMBERHENTIAN

Pasal 15
Disiplin
(1) Jelas
(2) Jelas
(3) l. Kepentingan jabatan, misal untuk menyelidiki anak buah, memberi penyuluhan dll.
r.Boleh memiliki saham / modal dalam perusahaan, tapi tidak ikut aktif dalam kegiatan
perusahaan / Lembaga tersebut kecuali perusahaan yang ada kerjasama dengan
Lembaga.
s. Yang tidak termasuk kepentingan pribadi :
1. Karena permintaan walisantri/orang yang membutuhkan.
2. Jika sebagai wali kelas, maka lokasi les harus di sekolah, tidak di tempat lain
meskipun diluar jam wajib tugas.
3. Jika kondisi kurang fit / cuaca kurang bagus, lebih memilih kepentingan sekolah
(santri), sehingga tidak berangkat untuk memberikan les karena dikhawatirkan
besoknya malah tidak masuk sekolah.
4. Memberikan jadwal kegiatan lesnya Kepada Kepala Sekolah/Kepala Program.
5. Berinfaq ke sekolah (alokasi infaq untuk kesejateraan SDM).
6. Jika dibutuhkan oleh sekolah, maka jadwal les digeser / diganti waktu lain.

Pasal 16
Pelanggaran Disiplin
(1) Jelas, yaitu yang melanggar pasal 15 ayat (2) dan ayat (3).
(2) Dan seterusnya secara umum jelas.

Pasal 17
(1) Hak yang diperoleh diperhitungkan sampai dengan waktu / hari sebelum tanggal surat
Pemutusan Hubungan Kerja.
(2) Tiap hari berangkat sesuai JWT, inisiatif kegiatan tidak dipandu Kepala Program atau
Direktur Lembaga, tidak mengajar, tidak dimintai bantuan apapun oleh SDM lain Misal di
perpustakaan dengan segala kegiatan meliputi inisiatif sendiri antara lain muhasabah,

18
pendalaman lebih untuk mengembangkan “Lembaga/Program” merangkum buku-buku
referensi yang ada di perpustakaan dll.
(3) Jelas

BAB VI
PENGGAJIAN
Pasal 18, Pasal 19, Pasal 20 (1), (2), (3), (4), (5)
Penggajian diatur dalam PETUNJUK PELAKSANAAN PEROLEHAN MUKAFAAH

Pasal 20
(1) Ada dalam daftar tunjangan pegawai, dan Petunjuk Pelaksanaan Tunjangan Prestasi serta
Kedisiplinan”

Pasal 21
(1) Jelas
(2) a. Penghitungan untuk poin kedisiplinan dan prestasi oleh Tim yang ditunjuk oleh Direktur
Lembaga, yaitu banyaknya poin dikali dengan indeks poin tertentu dalam hitungan
rupiah.
b. Idem poin a di atas.
c. Poin prestasi dan Jam Wajib Tugas (JWT) berkurang.
(3) Jelas

BAB VII
KESEJAHTERAAN PEGAWAI

Pasal 22
Diatur dalam “Petunjuk Pelaksanaan Hari Libur, Cuti, dan Kesejahteraan Pegawai”

Pasal 23
(1) (2) jelas

Pasal 24
Tunjangan Hari Raya (THR)
(1) Mengikuti rumusan penggajian secara umum, dengan diambil prosentase tertentu dari
total gaji masing-masing pegawai sesuai kemampuan Lembaga.
(2) Jelas

BAB VIII
PEMBERHENTIAN PEGAWAI

Pasal 25
Pemberhentian dengan Hormat
(1) (2) Jelas

Pasal 26
Pemberhentian dengan Tidak Hormat
(1) Jelas
(2) Sama dengan penjelasan pada Pasal 17 (1)

Pasal 27
Penyelesaian Masalah
(1) (2) (3) Jelas

19
BAB X
Pasal 28
Peraturan Kepegawaian dengan SK Persyarikatan No 002/IV.APP/I/2015 Yang ditetapkan di
Cilongok pada tanggal 31/I/2015 telah direvisi dan ditetapkan kembali di Cilongok, Tanggal
17 September 2015 oleh Ketua Dewan Pembina Ponpes Modern Zam-Zam Muhammadiyah, H.
Casiwan dan PC Muhammadiyah Cab. Cilongok Drs. Abdurrahman, MA.

BAB XI
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 29
Jelas

Cilongok, 17 September 2015


Disahkan oleh :
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cilongok Dewan Pembina
Banyumas SMA Muhammadiyah Boarding School Zam-
Zam

Drs. Abdurrahman, MA. H. Casiwan

Direktur Kepala
Pondok Pesantren Modern Zamzam SMA Muhammadiyah Boarding School Zam-
Muhammadiyah Cilongok Zam

Arif Fauzi, S.Pd.I., Lc. Semi Priyatno,S.Pd.

20
PETUNJUK PELAKSANAAN
TENTANG
HARI LIBUR, IJIN CUTI DAN KESEJAHTERAAN
PEGAWAI
(PERATURAN KEPEGAWAIAN PASAL 13, 14, 22)

SMA MUHAMMADIYAH BOARDING SCHOOL


ZAM-ZAM

2015

21
Pasal 1
Maksud dan Tujuan
Petunjuk pelaksanaan libur, cuti dan pemberian dana kesejahteraan lainnya ini digunakan
sebagai pedoman pelaksanaan libur, ijin cuti pegawai dan pemberian dana kesejahteraan agar
lebih mudah dan tersistematiskan dalam pelaksanaannya.

Pasal 2
Ketentuan Umum
1. Libur pegawai Lembaga mengacu pada hari libur yang berlaku bagi pegawai pada
umumnya yang bersifat nasional /di Kabupaten Banyumas (tanggal merah).
2. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Lembaga dapat dilaksanakan pada hari libur.
3. Pegawai yang mengambil cuti, harus mengajukan cuti kepada Lembaga selambat-
lambatnya 10 hari sebelum pelaksanaan cuti, kecuali cuti sakit dan cuti keguguran.
4. Pegawai yang bersangkutan tidak dapat mengambil hak cutinya jika tidak mendapat ijin
dari Lembaga.
5. Sebelum pelaksanaan cuti, pegawai yang akan mengambil cuti menyerahkan semua
beban pekerjaan atau kewajiban lain yang berhubungan dengan pekerjaan kepada
Kepala Program atau Direktur Lembaga secara tertulis sebelum pelaksanaan cuti.
6. Direktur Lembaga / Kepala Program harus mengecek pekerjaan-pekerjaan bersangkutan
yang akan ditinggal selama cuti dan menentukan personal pengganti, menjelaskan jenis
pekerjaan, sifat pekerjaan, lama/waktu pengerjaan, cara penyelesaian pekerjaan dan
sistem pelaporan pekerjaan tersebut.
7. Direktur / Kepala Program dan pegawai pengganti harus mempersiapkan hal-hal yang
berhubungan dengan pekerjaan yang ditinggalkan oleh pegawai yang mengambil cuti
sehingga batas waktu cuti berakhir.
8. Pekerjaan yang ditinggal menjadi tanggungjawab penuh pegawai pengganti.
9. Pegawai pengganti wajib melaporkan hasil pekerjaannya kepada Direktur / Kepala
Program 3 (tiga) hari setelah pegawai yang mengambil cuti menyelesaikan masa cutinya.
10. Pegawai yang tidak masuk kerja selama lebih dari 2 (dua) hari secara berturut-turut atau
berselang dalam 1 (satu) bulan, diperhitungkan sebagai cuti.
11. Pegawai yang terkena musibah lalu lintas, sakit, keluarga (suami/istri/anak) sakit,
kematian keluarga (suami/istri/anak), meninggal dunia, keguguran dan menjalani
pernikahan atau persalinan berhak memperoleh dana kesejahteraan pegawai.

Pasal 3
Cuti Tahunan
1. Hak cuti tahunan tiap pegawai sebanyak 12 hari kerja efektif pertahun, dibagi menjadi 3
periode yaitu 2 (dua) periode saat liburan semester santri dan satu periode antara hari
‘Idul Fitri.
2. Lembaga berhak memutuskan / meniadakan / mengurangi / memindah hari cuti pegawai
apabila mendapati pekerjaan yang bersifat mendadak / penting dan harus dikerjakan
oleh pegawai tersebut dan pegawai tersebut punya hak untuk mengganti waktu cuti
yang telah ditiadakan / dikurangi / dipindah hari cuti.
3. Cuti tahunan dapat dilaksanakan secara bersamaan oleh seluruh pegawai pada liburan
‘Idul Fitri.
4. Hak cuti tahunan gugur atau berkurang bila pegawai yang bersangkutan tidak
mengajukannya, ijin tidak masuk kerja lebih dari 12 hari dalam setahun atau telah
melaksanakan cuti sakit, cuti menikah, cuti bersalin, cuti keguguran, cuti diluar
tanggungan Lembaga dan libur pada masa liburan semester santri.
5. Pengguguran atau pengurangan hak cuti tahunan diperhitungkan dalam satu tahun
pelajaran.
6. Pengaturan hak cuti adalah sebagai berikut:
a. Masa liburan santri semester I, II (satu minggu pertama masing-masing Pegawai,
cuti 3 hari), diatur oleh Kepala Program / Direktur Lembaga.
b. 6 hari antara hari ‘Idul Fitri diatur oleh Kepala Program / Direktur Lembaga.
c. Direktur / Kepala Program / pegawai lainnya jika tidak memungkinkan cuti pada 3
hari libur sekolah, maka dapat mengambil di hari lain.

22
Pasal 4
Cuti Sakit
1. Pegawai yang sakit lebih dari 2 hari kerja secara berturut-turut harus menyerahkan surat
keterangan dari dokter.
2. Pegawai yang sakit lebih dari 2 hari kerja secara berturut-turut atau berselang dalam
tiap bulannya akan dihitung sebagai cuti sakit dan Kepala Program memberitahukan
kepada Direktur Lembaga.
3. Pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 antara lain menyatakan tentang
perlunya diberikan cuti, lamanya cuti dan keterangan lain yang dipandang perlu.
4. Pegawai yang mengalami kecelakaan hingga perlu mendapat perawatan dokter, berhak
atas cuti sakit sampat ia sembuh.
5. Cuti sakit sebagaimana yang dimaksud ayat 2 dan ayat 4 diberikan paling lama satu
tahun.
6. Apabila setelah satu tahun dan berdasar hasil pengujian kesehatan pegawai yang
bersangkutan belum sembuh, maka ia akan diberhentikan dengan hormat sebagaimana
pegawai Lembaga.
7. Pegawai yang mengambil cuti karena sakit lebih dari 15 hari kerja menerima gaji 50%
dari gaji total.
8. Pegawai yang cuti sakit 10 sampai dengan 15 hari kerja menerima gaji secara utuh
(untuk gaji pokok, Tunjangan Amanah Jabatan, Tunjangan Beras dll), tidak menerima
Tunjangan Prestasi.

Pasal 5
Cuti Pernikahan
1. Pegawai yang akan melangsungkan pernikahan wajib memberitahukan kepada Lembaga
minimal 10 hari sebelum akad nikah dilaksanakan.
2. Cuti nikah selama 6 hari kerja efektif (tanggal merah tidak dihitung).

Pasal 6
Cuti Bersalin
1. Pegawai wanita berhak atas cuti bersalin selama 75 hari kalender (tanggal merah ikut
dihitung) diberikan paling cepat sejak 15 hari sebelum perkiraan waktu kelahiran.
2. Untuk mendapat cuti bersalin yang bersangkutan harus mengajukan permintaan tertulis
kepada Lembaga.
3. Selama menjalankan cuti bersalin pegawai yang bersangkutan hanya menerima gaji
pokok untuk pegawai tetap, menerima 50% dari gaji yang biasa diterima untuk selain
pegawai tetap.

Pasal 7
Cuti karena Keguguran
1. Pegawai yang mengalami keguguran berhak atas cuti keguguran paling lama 30 hari
kalender.
2. Untuk mendapat cuti sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, pegawai yang bersangkutan
memberitahukan kepada Lembaga dengan melampirkan surat keterangan dokter atau
bidan.
3. Pegawai yang menjalankan cuti keguguran, mengurangi hak atas cuti tahunan dalam
tahun berjalan.
4. Pegawai yang menjalankan cuti karena keguguran melebihi 15 hari menerima 50% dari
gaji total.

Pasal 8
Cuti diluar Tanggungan Lembaga
1. Pegawai yang mengambil cuti selain cuti tahunan, cuti sakit, cuti pernikahan, cuti
bersalin maupun cuti karena keguguran dikategorikan sebagai cuti diluar tanggungan
Lembaga.

23
2. Cuti diluar tanggungan Lembaga di antaraya cuti untuk menjalankan ibadah haji atau
yang lainnya yang lamanya diperkirakan lebih dari 12 hari dll.
3. Ijin lebih dari 2 hari berturut-turut atau secara berseling dalam satu bulan akan dihitung
sebagai cuti dan Kepala Program memberitahukan Direktur Lembaga.
4. Selama pelaksanaan cuti yang bersangkutan tidak mendapatkan gaji/ gaji berkurang.
5. Pegawai yang menjalankan cuti ini tidak lagi berhak / berkurang atas cuti tahunan dalam
tahun berjalan.

Pasal 9
Dana Kesejahteraan
1. Pegawai yang menderita sakit lebih dari 15 hari yang memerlukan perawatan dokter
(opname minimal 5 hari kalender) memperoleh dana kesejahteraan sebesar Rp.
300.000,- (tiga ratus ribu rupiah).
2. Keluarga Pegawai Tidak Tetap dan Pegawai Tetap Lembaga (suami, istri dan anak yang
menjadi tanggungannya) menderita sakit dan dirawat (opname) minimal 5 hari kalender
mendapatkan tunjangan kesejahteraan sebesar Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu
rupiah).
3. Pegawai yang terkena musibah lalu lintas sehingga menderita luka yang memerlukan
perawatan dokter memperoleh dana kesejahteraan sebesar Rp. 150.000,- (seratus lima
puluh ribu rupiah).
4. Pegawai yang terkena musibah kematian keluarga (istri/suami/anak) memperoleh dana
kesejahteraan sebesar Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah).
5. Pegawai yang terkena musibah kematian orang tua / mertua memperoleh dana
kesejahteraan sebesar Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah).
6. Pegawai yang meninggal dunia memperoleh dana kesejahteraan sebesar Rp. 300.000,-
(tiga ratus ribu rupiah).
7. Pegawai-yang melangsungkan pernikahan memperoleh dana kesejahteraan sebesar Rp.
150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah).
8. Pegawai / istri (bukan Pegawai Lembaga) yang melahirkan memperoleh dana
kesejahteraan sebesar Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah).
9. Pegawai / istri (bukan Pegawai Lembaga) yang keguguran memperoleh dana
kesejahteraan sebesar Rp..200.000,- (dua ratus ribu rupiah).
10. Pegawai tiap tahun menerima Tunjangan Hari Raya (THR) yang besarnya disesuaikan
dengan kemampuan Lembaga, mengikuti prosentase rumusan petunjuk pelaksanaan
mukafa’ah (penggajian).
11. Pegawai yang namanya tercantum dalam daftar pegawai yang diberi subsidi oleh
pemerintah akan memperolehnya sebesar 70%, sisanya akan diterimakan kepada
pegawai lain yang tidak tercantum dalam daftar tersebut juga diterima secara umum
dalam bentuk kesejahteraan lain.
12. Pegawai atau keluarga pegawai (suami, istri atau anak) yang menderita sakit selain dari
ayat 1 dan 2 diatas, berhak mengajukan bantuan dana kesehatan kepada Program.
13. Kepala Program mengajukan anggaran dana bantuan kesehatan pegawai kepada
Lembaga (dilampiri kwitansi pengobatan).
14. Pegawai yang menjalankan tugas keluar karena kerjasama Dinas / kepanitiaan,
mendapatkan uang transport sesuai anggaran sekolah dan disetujui oleh Program /
Direktur Lembaga.
15. Dinas luar yang dibiayai penyelenggara, maka diatur sebagai berikut :
a. Anggaran dari sekolah dibawakan untuk cadangan pengeluaran.
b. Membuat SPJ (laporan) pengeluaran secara rinci (transport, makan, kebutuhan lain
[misalnya : buku, fotokopi, CD dll]) paling lambat 3 hari setelah selesai dinas luar.
c. Jika ada sisa uang dari penyelenggara maka 70% diberikan kepada pegawai tersebut
dan 30% masuk alokasi infaq (untuk kesejahteraan secara umum).
16. Pegawai dan anak Pegawai (yang sekolah di Program atau Lembaga) memperoleh
kesejahteraan sebagai berikut :
a. Anak dari Pegawai Tetap;
1) Untuk SMP Zam-Zam Muhammadiyah dan SMA MBS Zam-Zam dibebaskan 100%
dari SPP, sedangkan Pengembangan dan uang tahunan, bebas 50%.
b. Anak dari Pegawai Tidak tetap;

24
1) Dibebaskan 35 % untuk biaya pengembangan dan uang tahunan yaitu dikenakan
biaya 65% untuk semua jenjang baik SMA MBS ZAM-ZAM.
2) Disemua jenjang dibebaskan 50% untuk biaya SPP (misal : dari Rp. 500.000,-
dikenakan Rp. 250.000,-).

Cilongok, 17 September 2015


Disahkan oleh :
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cilongok Dewan Pembina
Banyumas SMA Muhammadiyah Boarding School Zam-
Zam

Drs. Abdurrahman, MA. H. Casiwan

Direktur Kepala
Pondok Pesantren Modern Zamzam SMA Muhammadiyah Boarding School Zam-
Muhammadiyah Cilongok Zam

Arif Fauzi, S.Pd.I., Lc. Semi Priyatno,S.Pd.

25
PETUNJUK PELAKSANAAN PEROLEHAN MUKAFA’AH (PENGGAJIAN)
BAGI ASATIDZAH SMA MUHAMMADIYAH BOARDING SCHOOL ZAM-ZAM

PERATURAN KEPEGAWAIAN BAB VI Pasal 18,19,20,21, Pasal 6 (3)


Mukafa’ah Asatidzah dibedakan menurut status pegawai yaitu :
1. Gaji Pegawai Kontrak (PKP/PKY)
Surat Pernyataan yang ditanda tangani pegawai yang bersangkutan antara lain berisi:
a. Identifikasi Pegawai.
b. Jam Wajib tugas (JWT) perpekan dan penempatan pada Program.
c. Besar uang transport selama masa kontrak.
d. Gaji perbulan selama Masa Kontrak, besarnya mengikuti ketentuan sebagai berikut :
1) Sesuai rumusan gaji Pegawai Tetap Lembaga dengan prosentase 80% dari gaji
pokok, dan mendapat tunjangan-tunjangan
2) Menurut kebijakan Lembaga atau kesepakatan dengan Lembaga. Jadi besarnya
tidak mengikuti rumusan gaji Pegawai Tetap. Poin prestasi disesuaikan dengan
perhitungan standar gaji.
e. Berkurang atau bertambahnya gaji dikarenakan adanya subsidi pemerintah atau naik
turunnya poin prestasi dan kedisiplinan atau perubahan indeks poin.
f. Ketentuan tentang pengunduran diri.
2. Gaji Pegawai Sukarelawan
Surat Pernyataan yang ditanda tangani pegawai yang bersangkutan antara lain berisi:
a. Identifikasi Pegawai.
b. Jam Wajib tugas (JWT) perpekan dan penempatan pada Program.
c. Gaji perbulan besarnya mengikuti kebijakan Lembaga atau kesepakatan dengan
Lembaga. Jadi besarnya tidak mengikuti rumusan gaji Pegawai Tetap. Poin prestasi
disesuaikan dengan perhitungan standar gaji.
d. Berkurang atau bertambahnya gaji dikarenakan adanya subsidi pemerintah atau naik
turunnya poin prestasi dan kedisiplinan.
e. Ketentuan tentang pengunduran diri.
3. Gaji Pegawai Tidak Tetap Persyarikatan (PTTP/PTTY)
Surat pernyataan yang ditandatangani Pegawai yang bersangkutan berisi antara lain:
a. Identifikasi pegawai.
b. Jam Wajib Tugas (JWT) perpekan dan penempatan pada Unit Kegiatan.
c. Gaji perbulan selamá menjadi PTTP/PTTY mengikuti ketentuan sebagai berikut :
1) Sesuai rumusan gaji Pegawai Tetap Persyarikatan dengan prosentase 90% dari
gaji pokok dan mendapat tunjangan-tunjangan
2) Menurut Kebijakan Lembaga dengan mempertimbangkan kenaikan sekitar 10%
dari gaji masa kontrak atau kesepakatan pegawai yang bersangkutan dengan
pihak Lembaga.
d. Berkurang atau bertambahnya gaji dikarenakan beberapa hal :
1. Berkurang atau bertambahnya gaji dikarenakan adanya subsidi pemerintah atau
naik turunnya poin prestasi dan kedisiplinan atau perubahan indeks poin.
2. Perubahan indeks poin atau poin prestasi keçuali ada kesepakatan lain dengan
Lembaga.
e. Ketentaan tentang pengunduran diri.
4. Pegawai Tetap Persyarikatan (PTP/PTY)
Pegawai Tetap Persyarikatan memperoleh Mukafa’ah dengan rumus:
Gaji=GaPok+Tunj(Struktural+Fungsional+KJM+Piket+Transport+Pulsa+Keluarga+prest
asi).
Gaji Pokok=berdasarkan tingkat pendidikan+masa kerja+jumlah JWT
1
Keterangan+memiliki beban jam 24 .

1) TP: Tingkat Pendidikan dengan ketentuan sebagai berikut:


Lulus SD = IA
Lulus SMP = IB
Lulus SLTA = II A
Lulus D1-D2 = II B

1
Untuk Ustadz-Ustadzah
26
Lulus D3 = II C
Lulus S1 = III A
Lulus S1 Luar Negeri/S2 Dalam Negeri = III B
Lulus S2 Luar Negeri/S3 Dalam Negeri = III C
2) Masa Tugas dihitung mulai sejak pegawai yang bersangkutan mengabdi di Lembaga.
3) Poin Tunjangan Jabatan, diperoleh karena memegang amanah jabatan sebagai
Direktur, Wakil Direktur, Kepala Sekolah, Kepala bagian, Staff bag, Wali Kelas,
Musyrif, dll.

DAFTAR TUNJANGAN PEGAWAI


SMA MUHAMMADIYAH BOARDING SCHOOL ZAM-ZAM
CILONGOK BANYUMAS TAHUN 2015-2016

KATEGORI TUNJANGAN POINT KETERANGAN NILAI


I. STRUKTURAL
DIREKTUR 80 1,600,000.00
WAKIL DIREKTUR 60 1,200,000.00
KEPALA SEKOLAH 40 800,000.00
PJ SMP 15 300,000.00
KABAG . KEUANGAN 15 300,000.00
KABAG. TATA USAHA 10 200,000.00
KABAG-KABAG LAIN 8 160,000.00
X 20.000
STAFF KABAG 6 120,000.00
(INDEKS P1)
II. TUNJANGAN FUNGSIONAL -
a. Wali kelas 3 60,000.00
b. Piket KBM 1 20,000.00
c. Bendahara Bos 6 120,000.00

d. Musyrif (full timer)


1. Musyrif Kamar 12 240,000.00
2.PIKET PONDOK 4 80,000.00
e. Muhaffidz 10 X 25000 250,000.00
f. Imam 3 (INDEK P2) 75.000.00
X 30000
g. Pengampu Ekstra 1 (INDEK P3) 30.000.00

X 25000
h. Pengampu Les 1 25.000.00
III. TUNJANGAN KELUARGA
a. Anak (@ = 1 P, 2@ = 2 P) MAX 2 1 20,000.00
INDEKS P1
b. Istri /suami 3 60,000.00

27
IV. TUNJANGAN TRANSPOT
a. DIREKTUR 7 140,000.00
b.WADIR,KEPALA SEKOLAH 4 80,000.00
c. PJ SMP/KABAG 3 60.000.00
d. WALI KELAS, MUSYRIF, STAFF, USTAD 2 40,000.00
V.TUNJANGAN PULSA -
a.DIREKTUR 4 80,000.00
b. WADIR 3 60,000.00
c.Kabag/PJ SMP 2 40,000.00
e. Wali Kelas, Musyrif, Staff, Ustad 1 20.000
BATAS PERHITUNGAN KJM
BEBAN MAKSIMAL
1.DIREKTUR 2 JAM
2.WAKIL DIREKTUR/KEPALA SEKOLAH 6 JAM
3. PJ SMP 12 JAM
4.KABAG2 18JAM
5.GURU 24 JAM

Ket : Jika memegang amanah jabatan lebih dari satu, dipilih yang tertinggi.
Jumlah poin Tunjangan Prestasi, dihitung oleh Tim yang ditunjuk oleh Direktur
Lembaga dan Wakilnya.
JWT : 48 untuk Pegawai non Musyrif, 38 jam Pegawai plus Musyrif.
5. Pegawai yang menerima gaji tidak utuh
a. Pegawai yang menjalani cuti sakit:
1) Lebih dari 15 hari kerja menerima gaji 50% dari total gaji.
2) 10 sampai dengan 15 hari kerja menerima gaji secara utuh untuk Gaji
Pokok, Tunjangan Amanah Jabatan dan lain-lain, tidak menerima Tunjangan
Prestasi (banyaknya poin prestasi standar sesuai dengan status masing-
masing pegawai).
3) 5, 6, 7, 8, 9 hari, menerima gaji dengan prosentase dari Tunjangan Prestasi
mulai 80%, 60%, 50%, 40%, 30%, yang lainnya utuh (Gaji Pokok dan
tunjangan lain).
4) Kurang dari 5 hari kerja, berurut atau berselang dalam satu bulan (ada surat
keterangan dokter/terapis atas sakitnya) menerima gaji secara utuh.
b. Pegawai yang menjalani cuti selain sakit:
1) Lebih dari 15 hari dan kurang dari 25 hari menerima gaji 30% dari total gaji.
2) 10 sampai dengan 15 hari kerja, menerima gaji 50% dari total gaji.
3) 6, 7, 8, 9 hari kerja, menerima gaji dengan prosentase mulai dari 90%, 80%,
70%, 60% dari total gaji yang biasa diterima, kecuali cuti pernikahan.
4) Cuti pernikahan (6 hari), menerima secara utuh untuk Gaji Pokok, Tunjangan
Jabatan, Tunjangan dll, menerima 70% Tunjangan Prestasi.
5) 3 sampai dengan 5 hari dalam sebulan (berselang atau tidak), mengurangi
Tunjangan Prestasi dari kelipatan 5 dikalikan indeks poin prestasi.
6) Cuti bersalin kelipatan bulan hanya menerima Gaji Pokok untuk pegawai
tetap, dan menerima gaji 50% dari gaji yang biasa diterima untuk selain
pegawai tetap.
7) Cuti keguguran 15 hari kalender menerima gaji 75% dari gaji yang biasa
diterima.
8) Cuti diluar tanggungan Persyarikatan kelipatan bulan (1 bulan, 2 bulan dst),
maka tidak menerima gaji.
c. Karena melakukan pelanggaran
1) Bagi pelanggaran sedang maka menerima gaji 50% dari total gaji.
2) Bagi pelanggaran ringan, dengan Surat Peringatan (SP) 3x, maka
pengurangan gaji 25%.
d. Karena Kuliah (melanjutkan studi)
Pegawai yang menjalani kuliah sehingga Jam Wajib Tugas (JWT) berkurang :
2
Untuk Kabag Yang tidak Mengajar diganti dengan 6 Jam Tambahan Rp. @ 20.000
28
1) JWT minimal 46 jam per minggu, maka gaji yang diterima sesuai dengan JWT
yang dilaksanakan, tanpa mengurangi tunjangan lainnya.
2) Jika JWT di bawah 46 jam per minggu, maka dianalogikan dengan hitungan 1
hari kerja sama dengan 8 jam dengan gaji yang diterima untuk analogi 5 hari
sampai dengan 12 hari cuti, mulai dari prosentase 90% dari gaji total
selanjutnya perhari berkurang 5% atau dengan cara menghitung jumlah jam
dikalikan indeks poin.
3) Jika analogi cuti lebih dari 12 hari, maka gaji yang diterima 50% dari gaji total
selanjutnya perhari berkurang 5%.
Cilongok, 17 September 2015

Disahkan oleh :
Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cilongok Dewan Pembina
Banyumas SMA Muhammadiyah Boarding School Zam-
Zam

Drs. Abdurrahman, MA. H. Casiwan

Direktur Kepala
Pondok Pesantren Modern Zamzam SMA Muhammadiyah Boarding School Zam-
Muhammadiyah Cilongok Zam

Arif Fauzi, S.Pd.I., Lc. Semi Priyatno, S.Pd.

29
PETUNJUK PELAKSANAAN TUNJANGAN PRESTASI & KEDISPLINAN
LEMBAGA PONDOK PESANTRREN MODERN ZAM-ZAM MUHAMMADIYAH

Pelak Max
NO Jenis Aspek Penilaian Nilai Frek Keterangan
sana Nilai
1 Kedisiplinan A 1. Keberangkatan
a. Sebelum jam 07.00 (SMP/SMA MBS ZAM-ZAM)/ 30 menit
0.5 26 13 Piket tidak termasuk
sebelum JWT
b. Setelah Jam 06.50 Piket (SMP/SMA MBS ZAM-ZAM) -0.5 4 -2 Jika > dari 10 menit maka poin sama dengan -1
3x pelanggaran ringan, kecuali ada dispensasi KS, isi
c. Jam 07.00 s/d 07.30 (SMP/SMA MBS ZAM-ZAM) -1 26 -26
blangko tertulis
d. Setelah jam 07.30 (SMP/SMA MBS ZAM-ZAM) -2 26 -52 Menghadap Kepala Program
2. Kepulangan
a. Sebelum JWT berakhir (Max 30 menit) -1 26 -26 Kecuali dispensasi 30 menit (menyusul)
b. Setelah JWT berakhir (Min 30 menit) 0.5 26 13
3. Ijin urusan pribadi pada jam kerja > 30 menit -1 5 -5 Kecuali dispensasi 30 menit (menyusul) > 1 jam (-2)
4. Tidak masuk kerja
a. Sakit tanpa keterangan dokter -2 3.4 hari -8 Jika 2 hari pada bulan tersebut poin 0
b. Cuti sakit berdasarkan keterangan dokter/terapis 0 3.4 0 > 4 hari mengikuti juklak penggajian
Lihat juklak > 4 hari = juklak dikurangi 0,1 dari standar
c. Tanpa keterangan dokter > 4 hari 5.6 dst
prestasi
-3 s/d - Terlambat lebih dari 10 menit tanpa ijin, 3x dalam
-3 1 sd 2
d. Ijin 6 sebulan dikenakan SP
-5 3 sd 5 -25 Termasuk kategori cuti
-8 1 -8 KS mencari tahu
-8 2 -16 KS mencari tahu
e. Alpha
Pelanggaran sedang (non job), lebih dari 6 termasuk
-15 3 -45
pelanggaran berat
Minimal 45 menit, lawannya -5 (ijin kepentingan
5. Ikut kegiatan SDM/Lembaga 5 4 20
pribadi)
6. Ikut pelatihan Lembaga 5 6 30 Tiap semester, lawannya -5 perhari
7. Ikut pembahasan program 5 6 30 Tiap semester, lawannya -5 perhari

30
Pelak Max
NO Jenis Aspek Penilaian Nilai Frek Keterangan
sana Nilai
8. Tidak memakai seragam dinas -0.5 26 -13

1. Pembelajaran active learning 3 1 3 lawannya -3


2. Berhasil membuat perubahan dari penghargaan yang diberikan 3 1 3 lawannya -3
2 Kreatifitas B
3. Ada desain kelas (kamar) pertama 3 1 3 lawannya -3
4. Sering memanfaatkan fasilitas belajar (peraga, dll) 3 1 3 Lawannya -3
1. Sandal kelas/kamar tiap anak rapi 2 1 2 lawannya -2
Kerapian dan
3 B 2. Ruang kelas/kamar beserta isi rapid an bersih 2 1 2 lawannya -2
Kebersihan
3. Halaman depan dan belakang 2 1 2 lawannya -2
4 Loyalitas & 1. Membuat metode langkah-langkah mengajar 2 1 2 lawannya -2
Program 2. Membuat alat penilaian hasil belajar/perkembangan anak 2 1 2 lawannya -2
B 3. Berhasil mengawali realisasi kebijakan baru/ perubahan
10 1 10
termasuk berdwibahasa
4. Merealisasikan kebijakan baru/ perubahan 5 1 5 lawannya -5
Evaluasi dan tindak lanjut dengan guru mapel/ pendamping
1. Seputar KBM dan alat peraga 2 5 10 lawannya -2
2. Perkembangan siswa 2 5 10 lawannya -2
3. Biah islamiyah dan perilaku santri 2 5 10 lawannya -2
B
4. Remidi dan pengayaan 2 5 10 lawannya -2
5. Wudhu dan sholat jama’ah 2 5 10 lawannya -2
6. Pelaksanaan pembagian kerja 2 5 10 lawannya -2
7. Problem solving 2 5 10 lawannya -2
D 1. Mengevaluasi terus menerus pelaksanaan kebijakan baru/
10 1 10 lawannya -10
perubahan hingga berhasil
2. Membuat tahapan target bulanan dan tercapai
1. Setiap kelas 10 1 10 lawannya -10
2. Beberapa kelas 5 1 5 lawannya -5 (tidak tercapai)
3. Menindaklanjuti solusi dari evaluasi program yang gagal 5 1 5 lawannya -5 (tidak tercapai)
4. Supervisi kelas minimal 4x sebulan 5 1 5 lawannya -5 (tidak tercapai)
31
Pelak Max
NO Jenis Aspek Penilaian Nilai Frek Keterangan
sana Nilai
5. Supervisi kelas kurang dari 2x sebulan -3 1 -3 lawannya -3 (tidak tercapai)
6. Mampu meredam dan memberi solusi terhadap permasalahan
5 1 5 lawannya -5 (tidak tercapai)
yang muncul
7. Rapat kerja dan evaluasi semester terbahas tuntas 10 1 10 lawannya -5
1. Membuat modul / Bahan Ajar 20 20 minimal 30 hal/ buku
A 2. Membuat standar sekolah/ proposal sekolah 10 10 minimal 6 halaman
3. Membuat silabus dan pengembangannya 5 5 minimal 10 halaman
1. Mengirimkan hasil karya ustadz/ah atau anak ke majalah dan
25 25 Skala daerah/ lokal, kabupaten
dimuat
5 Prestasi Khusus A 2. Juara lomba tingkat kecamatan 25 25 Juara 1 : 25p, 2 : 20p, 3 : 15p, harapan 5p @p=2000
3. Juara lomba tingkat kabupaten 50 50 Juara 1 : 50p, 2 : 40p, 3 : 30p, harapan 10p
4. Juara lomba tingkat nasional 100 100
4 s/d
5. Pendampingan lomba di hari libur/ Tanggal merah 1 4 s/d 10 1 poin (20.000) + SPPD
10
1. Sukses dalam menyelenggarakan pelatihan 10 2 20 2 semester
Prestasi
6 C,D 2. Kurang optimal dalam penyelenggaraan -2 2 -4 2 semester
Pelatihan
3. Melaksanakan hasil pelatihan 15 2 30 2 semester
7 Prestasi Lembur 1.tugas di luar Jam dinas 7.5 X Jumlah Jam

Keterangan Ditetapkan di Cilongok


Pada Tanggal 17 September 2015
A = KS, PJ, Wali Kelas, Ustadz Pendamping, Ustadz Mapel, Musyrif, Muhaffidz Kepala SMA Muhammadiyah Boarding School Zam-Zam
B = Wali Kelas, Musyrif, Ustadz, Muhaffidz
C = Penanggung jawab
D = Kepala Sekolah/Kepala Program/Direktur
Petugas mencatat kedisiplinan
Supervisor : Kepala Program, Direktur, Persyarikatan Semi Priyatno, S.Pd.

NB : - Pengecualian :
1. tidak hadir/alpha halaqoh tarbawiyah dikurangi Rp. 12.500,-/pertemuan) dan tahfidz dikurangi Rp. 8.000,-/pertemuan

32
2. tidak mengajar/member tugas jam pelajaran kosong dikurangi Rp. 8.000,-/pertemuan

33

Anda mungkin juga menyukai