Pola Tata Kelola PKM Moyo Utara

BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Pola Tata Kelola

Pola tata kelola merupakan salah satu persyaratan administratif yang
harus dimiliki oleh Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas). Berdasarkan pasal 38 dan 39 Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum
Daerah, pola tata kelola merupakan tata kelola Unit Pelaksana Teknis
Dinas/Badan Daerah yang akan menerapkan BLUD yang memuat:
1. Kelembagaan
menggambarkan tentang posisi jabatan, pembagian tugas, fungsi,
tanggung jawab, hubungan kerja dan wewenang.
2. Prosedur kerja
menggambarkan tentang ketentuan mengenai hubungan dan
mekanisme kerja antar posisi jabatan dan fungsi.
3. Pengelompokan fungsi
menggambarkan tentang pembagian fungsi pelayanan dan fungsi
pendukung sesuai dengan prinsip pengendalian internal untuk efektifitas
pencapaian.
4. Pengelolaan sumber daya manusia
menggambarkan tentang kebijakan mengenai pengelolaan sumber daya
manusia yang berorientasi pada peningkatan pelayanan kepada
masyarakat (penerimaan pegawai, penempatan, sistem remunerasi,
jenjang karir, pembinaan termasuk sistem reward dan punishment dan
pemutusan hubungan kerja)
Berdasarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 900/2759/SJ
tanggal 10 September 2008 tentang Pedoman Penilaian BLUD, dokumen
pola tata kelola BLUD juga memuat tentang adanyakebijakan terkait
akuntabilitas yaitu:
1. Sistem akuntabilitas berbasis kinerja
2. Kebijakan keuangan (kebijakan mengenai tarifberdasarkan unit cost dan
subsidi, sistem akuntansi dan keuangan)
3. Kebijakan pengelolaan lingkungan dan limbah
1
Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas Kecamatan Moyo Utara
B. Sumber Referensi
1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-
Daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-Daerah Tingkat I Bali, Nusa
Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
3. Undang–Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum
5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan
Layanan Umum Daerah
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang
Pedoman Manajemen Puskesmas
9. Peraturan Bupati Sumbawa Nomor 56 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas
Kesehatan Kabupaten Sumbawa
10. Rancangan Peraturan Bupati Sumbawa Tahun 2018 tentang Pola Tata
Kelola Badan Layanan Umum Daerah Unit Pelaksana Teknis Pusat
Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Sumbawa
C. Perubahan Pola Tata Kelola

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi
perubahan terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan
pola tata kelola BLUD Puskesmas.
2
BAB II
KELEMBAGAAN
A. Posisi Jabatan
1. Ketentuan yang Berlaku
Pengaturan tentang posisi jabatan dimuat dalam Bab III Rancangan
Peraturan Bupati Sumbawa Tahun 2018 tentang Pola Tata Kelola Badan
Layanan Umum Daerah Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan
Masyarakat di Kabupaten Sumbawa yaitu sebagai berikut:
a. Pejabat Pengelola
1) Ketentuan Umum
a) Pengangkatan dan penempatan dalam jabatan pejabat
pengelola berdasarkan kompetensi dan kebutuhan Praktek
Bisnis Yang Sehat.
b) Kompetensi pejabat pengelola berupa pengetahuan, keahlian,
keterampilan, integritas, kepemimpinan, pengalaman, dedikasi
dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas
jabatannya.
2) Unsur Pejabat Pengelola
a) Pejabat pengelola BLUD Puskesmas adalah pimpinan
Puskesmas yang bertanggung jawab terhadap kinerja umum
operasional, pelaksanaan kebijakan Fleksibilitas dan keuangan
BLUD dalam pemberian layanan, yang terdiri atas :
(1) pemimpin adalah Kepala;
(2) pejabat keuangan dijabat oleh Kepala Subbagian Tata
Usaha; dan
(3) pejabat teknis dijabat oleh :
(a) penanggung jawab upaya kesehatan masyarakat dan
keperawatan kesehatan masyarakat;
(b) penanggung jawab upaya kesehatan perorangan,
kefarmasian dan laboratorium; dan
(c) penanggungjawab jaringan pelayanan Puskesmas dan
jejaring fasilitas pelayanan kesehatan.
3
b) Kepala dan pejabat teknis dapat berasal dari pegawai negeri sipil
dan/atau pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
c) Pejabat keuangan harus berasal dari pegawai negeri sipil.
d) Kepala dan pejabat teknis dapat berasal dari unsur profesional
lainnya sesuai dengan kebutuhan profesionalitas, kemampuan
keuangan dan berdasarkan prinsip efisiensi, ekonomis dan
produktif dalam meningkatkan pelayanan.
e) Unsur profesional lainnya dapat dipekerjakaan secara kontrak
atau tetap untuk masa jabatan paling lama 5 (lima) tahun, dan
dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan
berikutnya. Pengangkatan kembali untuk periode masa jabatan
berikutnya paling tinggi berusia 60 (enam puluh) tahun.
f) Pengadaan pejabat pengelola yang berasal dari profesional
lainnya dilaksanakan sesuai dengan jumlah dan komposisi yang
telah disetujui PPKD.
3) Pengangkatan Pejabat Pengelola
a) Pejabat pengelola diangkat dan diberhentikan oleh Bupati.
b) Kepala bertanggung jawab kepada Bupati melalui Kepala Dinas.
c) Pejabat keuangan dan pejabat teknis bertanggung jawab kepada
Kepala.
4) Persyaratan Pejabat Pengelola
a) Kepala
Syarat untuk diangkat menjadi Kepala adalah seorang Tenaga
Kesehatan dengan kriteria sebagai berikut:
(1) tingkat pendidikan paling rendah sarjana strata 1 (satu) dan
memiliki kompetensi manajemen kesehatan masyarakat;
(2) masa kerja di Puskesmas minimal 2 (dua) tahun; dan
(3) telah mengikuti pelatihan manajemen Puskesmas.
(4) Dalam hal Kepala berasal dari pegawai negeri sipil, selain
memenuhi syarat di atas, juga harus memenuhi syarat
administrasi kepegawaian dan kualifikasi jabatan sesuai
peraturan perundang-undangan.
4
b) Kepala Subbagian Tata Usaha
Syarat untuk diangkat menjadi Kepala Subbagian Tata Usaha
adalah :
(1) memenuhi kriteria keahlian, integritas, kepemimpinan;
(2) berkelakuan baik dan memiliki dedikasi untuk
mengembangkan usaha guna kemandirian keuangan;
(3) cakap melakukan perbuatan hukum;
(4) tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang
merugikan keuangan negara dan/atau keuangan Daerah;
(5) memenuhi syarat administrasi kepegawaian dan kualifikasi
jabatan; dan
(6) diutamakan mempunyai latar belakang pendidikan paling
rendah sarjana strata 1 (satu) dan mempunyai pengalaman
dibidang keuangan atau akuntansi dan keadministrasian.
c) Pejabat teknis
Syarat untuk diangkat menjadi pejabat teknis adalah :
(1) Tenaga Kesehatan yang memenuhi kriteria keahlian dan
integritas; dan
(2) memilikipengalaman dalam bidang peningkatan upaya
kesehatan dan pelayanan di Puskesmas.
b. Pegawai
1) Pengangkatan dan penempatan pegawai berdasarkan kompetensi
dan kebutuhan Praktek Bisnis Yang Sehat.
2) Kompetensi yang dimaksud berupa pengetahuan, keahlian,
keterampilan, integritas, kepemimpinan, pengalaman, dedikasi dan
sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas
jabatannya.
3) Pegawai menyelenggarakan kegiatan untuk mendukung kinerja
BLUD Puskesmas.
4) Pegawai berasal dari pegawai negeri sipil dan/atau pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja, sesuai dengan ketentuan
5
5) Pegawai juga dapat berasal dari profesional lainnya sesuai dengan
kebutuhan profesionalitas, kemampuan keuangan dan berdasarkan
prinsip efisiensi, ekonomis dan produktif dalam meningkatkan
pelayanan.
6) Pegawai yang berasal dari tenaga profesional lainnya dapat
dipekerjakan secara kontrak atau tetap.
7) Pengadaan pegawai yang berasal dari profesional lainnya
dilaksanakan sesuai dengan jumlah dan komposisi yang telah
disetujui PPKD.
c. Pembina dan Pengawas

1) Pembina BLUD Puskesmas terdiri atas :
a) pembina teknis, yaitu Kepala Dinas; dan
b) pembina keuangan, yaitu PPKD
2) Pengawas BLUD Puskesmas terdiri atas :
a) satuan pengawas internal; dan
b) Dewan Pengawas
3) Satuan pengawas internal dapat dibentuk oleh Kepala untuk
pengawasan dan pengendalian internal terhadap kinerja pelayanan,
keuangan dan pengaruh lingkungan sosial dalam
menyelenggarakan Praktek Bisnis Yang Sehat, serta berkedudukan
langsung dibawah Kepala.
4) Pembentukan satuan pengawas internal dengan
mempertimbangkan :
a) keseimbangan antara manfaat dan beban;
b) kompleksitas manajemen; dan
c) volume dan/atau jangkauan pelayanan.
5) Untuk dapat diangkat sebagai satuan pengawas internal, yang
bersangkutan harus memenuhi syarat :
a) sehat jasmani dan rohani;
b) memiliki keahlian, integritas, pengalaman, jujur, perilaku yang
baik, dan dedikasi yang tinggi untuk memajukan dan
mengembangkan BLUD Puskesmas;
6
c) memahami penyelenggaraan pemerintahan Daerah;
d) memahami tugas dan fungsi BLUD Puskesmas;
e) memiliki pengalaman teknis pada BLUD Puskesmas;
f) berijazah paling rendah setingkat Diploma 3 (tiga);
g) pengalaman kerja paling sedikit 3 (tiga) tahun;
h) berusia paling rendah 30 (tiga puluh) tahun dan paling tinggi 55
(lima puluh lima) tahun pada saat diangkat pertama kali:
i) tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang
merugikan keuangan negara atau keuangan Daerah;
j) tidak sedang menjalani sanksi pidana; dan
k) mempunyai sikap independen dan obyektif.
6) Dewan Pengawas dapat dibentuk oleh Bupati.
7) Pembentukan Dewan Pengawas hanya dapat dilakukan oleh BLUD
Puskesmas ketika memiliki realisasi pendapatan menurut laporan
realisasi anggaran 2 (dua) tahun terakhir atau neraca 2 (dua) tahun
terakhir.
8) Dewan Pengawas dibentuk untuk pengawasan dan pengendalian
internal yang dilakukan oleh pejabat pengelola.
9) Jumlah anggota Dewan Pengawas paling banyak 3 (tiga) orang
ketika BLUD Puskesmas memiliki:
a) realisasi pendapatan menurut laporan realisasi anggaran 2 (dua)
tahun terakhir sebesar Rp30.000.000.000,- (tiga puluh miliar
rupiah) sampai dengan Rp100.000.000.000,- (seratus miliar
rupiah); atau
b) nilai aset menurut neraca 2 (dua) tahun terakhir sebesar
Rp150.000.000.000,- (seratus lima puluh miliar rupiah) sampai
dengan Rp500.000.000.000,-(lima ratus miliar rupiah).
10) Jumlah anggota Dewan Pengawas paling banyak 5 (lima) orang
ketika BLUD Puskesmas memiliki :
a) realisasi pendapatan menurut laporan realisasi anggaran 2 (dua)
tahun terakhir, lebih besar dari Rp100.000.000.000,- (seratus
miliar rupiah); atau
7
b) nilai aset menurut neraca 2 (dua) tahun terakhir lebih besar dari
Rp500.000.000.000,- (lima ratus miliar rupiah).
11) Anggota Dewan Pengawas berjumlah 3 (tiga) orang terdiri atas
unsur :
a) 1 (satu) orang pejabat pada perangkat daerah yang membidangi
kegiatan BLUD Puskesmas;
b) 1 (satu) orang pejabat pada perangkat daerah yang membidangi
pengelolaan keuangan daerah; dan
c) 1 (satu) orang tenaga ahli yang sesuai dengan kegiatan BLUD
Puskesmas.
12) Anggota Dewan Pengawas berjumlah 5 (lima) orang terdiri atas
unsur :
a) 2 (dua) orang pejabat pada perangkat daerah yang membidangi
kegiatan BLUD Puskesmas;
b) 2 (dua) orang pejabat pada perangkat daerah yang membidangi
pengelolaan keuangan daerah; dan
c) 1 (satu) orang tenaga ahli yang sesuai dengan kegiatan BLUD
Puskesmas.
13) Tenaga ahli dapat berasal dari tenaga profesional, atau perguruan
tinggi yang memahami tugas fungsi, kegiatan dan layanan BLUD
Puskesmas.
14) Pengangkatan anggota Dewan Pengawas dilakukan setelah pejabat
pengelola diangkat.
15) Untuk dapat diangkat sebagai Dewan Pengawas, yang
bersangkutan harus memenuhi syarat :
a) sehat jasmani dan rohani;
b) bukan sebagai pejabat pengelola dan pegawai pada BLUD
Puskesmas;
c) memiliki keahlian, integritas, kepemimpinan, pengalaman, jujur,
perilaku yang baik, dan dedikasi yang tinggi untuk memajukan
dan mengembangkan BLUD Puskesmas;
d) memahami penyelenggaraan pemerintahan Daerah;
8
e) memiliki pengetahuan yang memadai terkait tugas dan fungsi
BLUD Puskesmas;
f) menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugasnya;
g) berijazah paling rendah Sarjana Strata 1 (satu);
h) berusia paling tinggi 60 (enam puluh);
i) tidak pernah menjadi anggota direksi, dewan pengawas, atau
komisaris pada suatu badan usaha yang dinyatakan bersalah
menyebabkan badan usaha yang dipimpin dinyatakan pailit;
j) tidak sedang menjalani sanksi pidana; dan
k) tidak sedang menjadi pengurus partai politik, calon kepala
daerah/wakil kepala daerah, dan/atau calon anggota legislatif.
16) Masa jabatan anggota Dewan Pengawas ditetapkan selama 5 (lima)
tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan
berikutnya apabila belum berusia paling tinggi 60 (enam puluh)
tahun.
17) Dalam hal batas usia anggota Dewan Pengawas telah berusia
paling tinggi 60 (enam puluh) tahun, Dewan Pengawas dari unsur
tenaga ahli dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan
berikutnya.
18) Anggota Dewan Pengawas berhenti karena:
a) meninggal dunia;
b) masa jabatan berakhir; atau
c) diberhentikan.
19) Anggota Dewan Pengawas diberhentikan karena :
a) atas permintaan sendiri;
b) tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik;
c) tidak melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan;
d) terlibat dalam tindakan yang merugikan BLUD Puskesmas;
e) dinyatakan bersalah dalam putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap; dan/atau
f) terlibat dalam tindakan kecurangan yang mengakibatkan
kerugian keuangan BLUD Puskesmas, Daerah, dan/ atau
negara.
9
20) Bupati dapat mengangkat sekretaris Dewan Pengawas untuk
mendukung kelancaran tugas Dewan Pengawas.
21) Sekretaris Dewan Pengawas bukan merupakan anggota Dewan
pengawas.
22) Sekretariat Dewan Pengawas berada di Badan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sumbawa
23) Segala biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas Dewan
Pengauras dan sekretaris Dewan Pengawas dibebankan pada
BLUD Puskesmas dan dimuat dalam RBA.
10
2. Pemenuhan terhadap ketentuan yang berlaku di BLUD Puskesmas
KECAMATAN MOYO UTARA
a. Struktur Organisasi
PEMIMPIN BLUD
I.G. NGURAH SURYADI, SKM
Satuan Pengawas Internal Dewan Pengawas
dr. Titin Ratnawati
PEJABAT TEKNIS PEJABAT KEUANGAN

1. Penanggung Jawab UKM Ka Subbag TU
drg. Puspita Ayuningtyas ZUBAEDAH, Amd.Keb
2. Penanggung Jawab UKP
dr. Titin Ratnawati
3. Penanggung jawab jaringan
pelayanan Puskesmas dan jejaring
fasilitas pelayanan kesehatan.
Asmaun, Amd.Kep Bendahara Bendahara
Penerimaan Pengeluaran
ZUBAEDAH, NANI ARIFAH,
Amd.Keb Amd.KL
b.
FUNGSI PENDUKUNG
Tim Manajemen Puskesmas
1. Tim Pembina Wilayah
Drg. Puspita Ayuningtyas
2. Tim Pembina Keluarga
Drg. Puspita Ayuningtyas
3. Tim Akreditasi Puskesmas
Zubaedah, Amd.Keb
4. Tim Sistem Informasi Puskesmas
Wahyudi Joko S, Amd.Kep
11
c. Kesesuaian Kondisi Puskesmas KECAMATAN MOYO UTARA
terhadap Ketentuan yang berlaku
Nama
N Pejabat Status
o (lengkap Pemenuh Keter
Kondisi
Jabatan dengan Ketentuan Mutlak an anga
sekarang
gelar) (Terpenu n
hi/Tidak)
1. Kepala PNS/pegawai pemerintah √ Terpenuhi

dengan perjanjian
kerja/tenaga professional
lainnya
Tenaga Kesehatan
Tingkat pendidikan ≥ Terpenuhi
sarjana strata 1 (satu)
Memiliki kompetensi
manajemen kesehatan
masyarakat;
telah mengikuti pelatihan Terpenuhi
manajemen Puskesmas
Jika PNS, memenuhi syarat Terpenuhi
administrasi kepegawaian
dan kualifikasi jabatan
2. Kepala PNS
Subbagi memenuhi kriteria keahlian,
an Tata integritas, kepemimpinan;
Usaha berkelakuan baik dan
memiliki dedikasi untuk
mengembangkan usaha
guna kemandirian
keuangan
tidak pernah dihukum Terpenuhi
karena melakukan tindak
pidana yang merugikan
keuangan negara dan/atau
keuangan Daerah
memenuhi syarat
administrasi kepegawaian Terpenuhi
dan kualifikasi jabatan
diutamakan mempunyai Terpenuhi
latar belakang pendidikan
paling rendah sarjana strata
1 (satu) dan mempunyai
pengalaman dibidang
keuangan atau akuntansi
dan keadministrasian
12
Nama
N Pejabat Status
Kondisi
sekarang
gelar) (Terpenu n
hi/Tidak)
3. Bendah PNS
ara
penerim
aan
4. Bendah PNS Terpenuhi
ara
Pengelu
aran
5. Pejabat teknis
penangg Tenaga Kesehatan yang Terpenuhi
ung memenuhi kriteria keahlian
jawab dan integritas
upaya berpengalaman dalam
kesehat bidang peningkatan upaya
an kesehatan masyarakat dan
masyara pelayanan di Puskesmas
kat dan
keperaw
atan
kesehat
an
masyara
kat;
penangg Tenaga Kesehatan yang Terpenuhi
ung memenuhi kriteria keahlian
jawab dan integritas
upaya berpengalaman dalam
kesehat bidang peningkatan upaya
an kesehatan perseorangan
peroran dan pelayanan di
gan, Puskesmas
kefarma
sian dan
laborator
ium
Penang Tenaga Kesehatan yang Terpenuhi
gungjaw memenuhi kriteria keahlian
ab dan integritas
jaringan berpengalaman dalam
pelayan bidang peningkatan upaya
an kesehatan dan pelayanan
13
Nama
N Pejabat Status
Kondisi
sekarang
gelar) (Terpenu n
hi/Tidak)
Puskes jaringan dan jejaring di

mas dan wilayah Puskesmas
jejaring
fasilitas
pelayan
an
kesehat
an
6. Satuan sehat jasmani dan rohani Terpenuhi
Pengaw memiliki keahlian, integritas,
as pengalaman, jujur, perilaku
Internal yang baik, dan dedikasi
yang tinggi untuk
memajukan dan
mengembangkan BLUD
Puskesmas
memahami
penyelenggaraan
pemerintahan Daerah
memahami tugas dan
fungsi BLUD Puskesmas
memiliki pengalaman teknis
pada BLUD Puskesmas
berijazah paling rendah
setingkat Diploma 3 (tiga);
pengalaman kerja paling
sedikit 3 (tiga) tahun
berusia paling rendah 30
(tiga puluh) tahun dan
paling tinggi 55 (lima puluh
lima) tahun pada saat
diangkat pertama kali:
tidak pernah dihukum
karena melakukan tindak
pidana yang merugikan
keuangan negara atau
keuangan Daerah
tidak sedang menjalani
sanksi pidana
mempunyai sikap
independen dan obyektif
14
B. Pembagian Tugas
Pengaturan tentang tugas dimuat dalam Rancangan Peraturan Bupati
Sumbawa Tahun 2018 tentang Pola Tata Kelola Badan Layanan Umum
Daerah Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat di Kabupaten
Sumbawa yaitu sebagai berikut:
1. Kepala
a. memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi, mengendalikan, dan
mengevaluasi penyelenggaraan kegiatan BLUD Puskesmas agar lebih
efisien dan produktif;
b. merumuskan penetapan kebijakan teknis BLUD Puskesmas serta
kewajiban lainnya sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan oleh
Bupati;
c. menyusun Renstra;
d. menyiapkan RBA;
e. mengusulkan calon pejabat keuangan dan pejabat teknis kepada
Bupati sesuai dengan ketentuan;
f. menetapkan pejabat lainnya sesuai dengan kebutuhan BLUD
Puskesmas selain pejabat yang telah ditetapkan dengan peraturan
perundangan-undangan;
g. mengoordinasikan pelaksanaan kebijakan BLUD Puskesmas yang
dilakukan oleh pejabat keuangan dan pejabat teknis;
h. mengendalikan tugas pengawasan internal, serta menyampaikan dan
mempertanggungiawabkan kinerja operasional serta keuangan BLUD
Puskesmas kepada Bupati; dan
i. melaksanakan tugas lainnya yang ditetapkan oleh Bupati sesuai
dengan kewenangannya
2. Kepala Subbagian Tata Usaha
a. merumuskan kebijakan terkait pengelolaan keuangan;
b. mengoordinasikan penyusunan RBA;
c. menyiapkan DPA;
d. melakukan pengelolaan pendapatan dan belanja;
e. menyelenggarakan pengelolaan kas;
15
f. melakukan pengelolaan utang, piutang, dan investasi;
g. menyusun kebijakan pengelolaan barang milik Daerah yang berada
dibawah penguasaannya;
h. menyelenggarakan sistem informasi manajemen keuangan;
i. menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan; dan
j. melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh Bupati dan/atau Kepala
sesuai dengan kewenangannya
3. Pejabat teknis
a. menyusun perencanaan kegiatan teknis operasional dan pelayanan di
bidangnya;
b. melaksanakan kegiatan teknis operasional dan pelayanan sesuai
dengan RBA;
c. memimpin dan mengendalikan kegiatan teknis operasionai dan
pelayanan dibidangnya; dan
d. melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh Bupati dan/atau Kepala
sesuai dengan kewenangannya
4. Satuan pengawas internal
a. pengamanan harta kekayaan;
b. menciptakan akurasi sistem informasi keuangan;
c. menciptakan efisiensi dan produktivitas; dan
d. mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen dalam penerapan
Praktek Bisnis Yang Sehat.
5. Dewan Pengawas
a. memantau perkembangan kegiatan BLUD Puskesmas;
b. menilai kinerja keuangan maupun kinerja non keuangan BLUD
Puskesmas dan memberikan rekomendasi atas hasil penilaian untuk
ditindaklanjuti oleh pejabat pengelola BLUD melalui Kepala;
c. memonitor tindak lanjut hasil evaluasi dan penilaian kinerja dari hasil
laporan audit pemeriksa eksternal pemerintah;
d. memberikan nasehat kepada pejabat pengelola melalui Kepala, dalam
pelaksanaan tugas dan kewajibannya; dan
e. memberikan pendapat serta saran kepada Bupati mengenai:
1) RBA yang diusulkan BLUD Puskesmas;
16
2) permasalahan yang menjadi kendala dalam pengelolaan BLUD
Puskesmas; dan
3) kinerja BLUD Puskesmas.
6. Tim Manajemen Puskesmas
Bertugas membantu pejabat pengelola dalam menyusun perencanaan
kegiatan pada BLUD Puskesmas
C. Pembagian Fungsi
Pengaturan tentang fungsi dimuat dalam Rancangan Peraturan Bupati
1. Kepala
Kepala mempunyai fungsi sebagai penanggung jawab umum operasional
dan keuangan
Kepala Subbagian Tata Usaha mempunyai fungsi sebagai
penanggungiawab keuangan
3. Pejabat teknis
Pejabat teknis mempunyai fungsi sebagai penanggung jawab kegiatan
teknis operasional dan pelayanan di bidangnya.Pelaksanaan tugas pejabat
teknis berkaitan dengan mutu, standardisasi, administrasi, peningkatan
kualitas sumber daya manusia dan peningkatan sumber daya lainnya.
D. Pembagian Tanggung Jawab
Pengaturan tentang tanggung jawab dimuat dalam Rancangan Peraturan
Bupati Sumbawa Tahun 2018 tentang Pola Tata Kelola Badan Layanan
Umum Daerah Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat di
Kabupaten Sumbawa yaitu sebagai berikut:
1. Pejabat pengelola bertanggung jawab terhadap kinerja umum operasional,
pelaksanaan kebijakan Fleksibilitas dan keuangan BLUD dalam pemberian
layanan.
2. Pejabat pengelola bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan
bawahan dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan
tugas bawahannya.
17
3. Pejabat keuangan dan pejabat teknis wajib mengikuti dan mematuhi
petunjuk dan bertanggung jawab kepada Kepala dan menyiapkan laporan
berkala tepat pada waktunya.
E. Hubungan Kerja
Pengaturan tentang hubungan kerja dimuat dalam Rancangan Peraturan
Bupati Sumbawa Tahun 2018 tentang Pola Tata Kelola Badan Layanan
Umum Daerah Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat di
Kabupaten Sumbawa yaitu sebagai berikut:
1. Pejabat pengelola diangkat dan diberhentikan oleh Bupati.
2. Kepala bertanggung jawab kepada Bupati melalui Kepala Dinas.
3. Pejabat keuangan dan pejabat teknis bertanggung jawab kepada Kepala.
4. Satuan pengawas internal berkedudukan langsung dibawah Kepala.
5. Dewan Pengawas dapat dibentuk oleh Bupati
6. Dewan Pengawas melaporkan pelaksanaan tugas kepada Bupati secara
berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam satu tahun atau sewaktu-waktu
jika diperlukan
7. Bupati dapat mengangkat sekretaris Dewan Pengawas untuk mendukung
kelancaran tugas Dewan Pengawas.
8. Sekretaris Dewan Pengawas bukan merupakan anggota Dewan
pengawas.
9. Sekretariat Dewan Pengawas berada di Badan Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah Kabupaten Sumbawa
F. Wewenang
Pengaturan tentang wewenang dimuat dalam Rancangan Peraturan Bupati
1. Kepala
a. Jika PNS, Kepala bertindak selaku kuasa pengguna anggaran/ kuasa
pengguna barang.
b. Kepala dapat membentuk Satuan pengawas internal dan Tim
Manajemen Puskesmas
18
Dalam hal Kepala tidak berasal dari pegawai negeri sipil, Kepala
Subbagian Tata Usaha ditunjuk sebagai kuasa pengguna anggaran/kuasa
pengguna barang.
3. Dewan Pengawas berwenang melakukan pengawasan dan pengendalian
internal yang dilakukan oleh pejabat pengelola.
19
BAB III
PROSEDUR KERJA
A. Ketentuan Umum
Prosedur kerja menggambarkan tentang hubungan dan mekanisme kerja antar
posisi jabatan dan fungsi.Pengaturan tentang prosedur kerja dimuat dalam
Rancangan Peraturan Bupati Sumbawa Tahun 2018 tentang Pola Tata Kelola
Badan Layanan Umum Daerah Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan
1. Dalam melaksanakan tugas, pejabat pengelola dan pegawai harus
menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi, baik secara
internal maupun eksternal sesuai dengan tugas masing-masing.
2. Pejabat pengelola wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan apabila
terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
3. Pejabat pengelola bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan
bawahan dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas
bawahannya.
4. Pejabat keuangan dan pejabat teknis wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk
dan bertanggung jawab kepada Kepala dan menyiapkan laporan berkala
tepat pada waktunya.
5. Setiap laporan yang diterima oleh Kepala wajib diolah dan dipergunakan
sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan
petunjuk kepada bawahannya.
6. Dalam penyampaian laporan dari bawahan kepada atasan, tembusan laporan
wajib disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional
mempunyai hubungan kerja.
7. Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan satuan organisasi dibawahnya
dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing,
wajib mengadakan rapat berkala.
20
B. Daftar Prosedur kerja
Prosedur kerja disesuaikan berdasarkan jenis – jenis pelayanan yang minimal
disediakan oleh Puskesmas meliputi :
1. Administrasi dan Manajemen
Judul Prosedur Nomor Keteran
No Unit Terkait
Kerja/SOP/SP Dokumen gan
1. SOP pertemuan A.III.8/I/ Penanggung jawab
tinjauan 2017 manajememn mutu,
nmanajemen penanggung jawab
mutu pelayanan dan upayah
puskesmas,pengelola
program
2. SOP audit A.III.15/I/ Tim mutu puskesmas,
internal 2017 penanggung jawab
pelayanan
klinis,penanggung jawab
administrasi, penggung
jawab upaya puskesmas,
kepala puskesmas.
3. SOP rujukan jika A.III.24/II/ Tata usaha, unit pelayanan,
tidak dapat 2017 dan upaya puskesmas
menyelesaikan
masalah hasil
rekomendasi
audit internal
4. SOP tindakan A.III.32/III/ Penanngung jawab
preventif 2017 pelayanan, upaya
puskesmas,pengelola dan
pelaksanaan program
5. SOP tindakan A.III.31/III/ Semua koordinator
korektif 2017 pelayanan klinis, admin dan
manajemen, koordinator
21
upaya puskesmas
6. SOP asupan A.III.7/I/ Semua unit puskesmas,
pengguna 2017 lintas sektoral
tentang kinerja
puskesmas
7. SOP komunikasi A.II.2/I/ KUPT,ka subag, PJ upaya
dan koordinasi 2017 kesehatan, penanggung
jawab program.
8. SOP A.V.9/I/20 KUPT,Ka subag TU, PJ
pelaksanaan 17 UKM, Pemegang program
orientasi pegawai UKM,PJ UKP, semua poli,
baru tata usaha
9. SOP mengikuti A.II.29/II/ KUPT, Ka subag TU, PJ
seminar, 2017 upaya kesehatan, PJ
pendidikan dan program, Unit pelayanan
pelatihan
10. SOP komunikasi A.II.1/I/ KUPT, Ka Subag TU, PJ
visi, misi, tujusn, 2017 upaya kesehatan, PJ
dan tata nilai program, unit pelayanan
puskesmas
11. SOP peninjauan A.II.14/I/ KUPT, Ka subag TU,PJ
kembali tatanilai 2017 upaya kesehatan, PJ
dan tujuan program, unit pelayanan
puskesmas
12. SOP penilaian A.II.6/I/ KUPT
kinerja yang 2017
mencerminkan
kesesuaian
terhadap visi misi,
tujuan, dan tat
nilai puskesmas
13. SOP penilaian A.II.3/I/ KUPT, Ka Subag TU
22
kinerja 2017
14. SOP pencatatan A.II.4/I/ KUPT, Ka subag TU, PJ
dan pelaporan 2017 upaya kesehatan, PJ
program, unit pelayanan
15. SOP A.II.33/III/ KUPT, Ka subag TU, PJ
pemberdayaan 2017 upaya kesehatan, PJ
masyarakat program, unit pelayanan
dalam
perencanaan dan
pelaksanaan
program
puskesmas
16. SOP komunikasi A.II.11/II/ KUPT, Ka Subag TU, PJ
dengan sasaran 2017 upaya Kesehatan, PJ
program dan program
masyarakat
tentang
penyelenggaraan
program dan
kegiatan
puskesmas
17. SOP komunikasi A.II.27/II / Manajeme, pemegang,
dan koordinasi 2017 program, lintas program,
dengan pihak – lisek terkait
pihak terkait
18. SOP evaluyasi A.II.34/II/ KUPT, Ka Subag TU, PJ
peran pihak 2017 upaya Kesehatan, PJ
terkait program
19. SOP .II.18/II/ KUPT, Ka Subag TU, PJ
pelaksanaan 2017 upaya Kesehatan, PJ
kegiatan – program
kegiatan upaya
23
puskesmas
20. SOP A.II.35/III/ KUPT, Ka Subag TU, PJ
pengendalian 2017 upaya Kesehatan, PJ
dokumen dan program
rekaman
21. SOP kajian A.II.37/III/ KUPT, Ka Subag TU, PJ
dampak negatif 2017 upaya Kesehatan, PJ
kegiatan program
puskesmas
tehadap
lingkungan
22. SOP audit A.II.20/II/ KUPT, Ka Subag TU
penilaian kinerja 2017
pengelola
keuangan
23. SOP analisa data A.II.21/I/ KUPT, Ka Subag TU
2017
24. SOP rujukan jika A/III/24/II/ KUPT, Ka Subag TU, PJ
tidak dapat 2017 upaya Kesehatan, PJ
menyelesaikan program
masalah hasil
rekomendasi
audit internal
25. SOP A.II.38/II/2 KUPT, Ka Subag TU, PJ
pengumpulan,pen 017 upaya Kesehatan
yimpanan dan
retrieving data
26. SOP monitoring A.II.16/II/ KUPT, Ka Subag TU,
dan kinerja pihak 2017 PPHP, bendahara
ketiga barang,PPTK,PPK,KPA
27. SOP koordinasi A.I.10/I/ Semua unit pelayanan,
dalam pelaksaan 2017 pustu, polindes
24
program
28. SOP keluhan dan A.I.30/II/ TU,Pjpelayanan dan Upaya
umpan balik dari 2017 puskesmas, pustu dan
masyarakat, polindes
pengguna
pelayanan, media
komunikasi yang
digunakan untuk
menyampaikan
umpan balik
29. SOP penilaian A.I.40/III/2 TU,Pjpelayanan dan Upaya
kinerja oleh 017 puskesmas, pustu dan
pimpinan dan polindes
penanggung
jawab
30. SOP identifikasi A.I.17/II/2 TU,Pjpelayanan dan Upaya
kebutuhan 017 puskesmas, pustu dan
masyarakat dan polindes
tanggap
masyarakat
terhadap mutu
pelayanan
31. SOP A.I.4/IV/20 Loket pendaftaran, bagian
penyampaian 17 informasi
informasi
32. SOP A.I.42/III Camat,
minilokakarya /2017 puskesmas,posramil,polsek,
tribulan rutin KUA,kantor dinas
lintas sektor pendidikan, pertanian,
BKKBN
33. SOP koordinasi A.I.9/I/ PJ pelayanan dan upaya
dan integrasi 2017 puskesmas, pengelola
25
penyelenggaraan program, pustu dan polindes
program dan
penyelenggaraan
pelayanan
34. SOP kajian dan A.I.26/II/ PJ pelayanan dan upaya
tindak lanjut 2017 puskesmas, pengelola
masalah – program, pustu dan polindes
masalah spesifik
dalam
penyelenggaraan
program dan
pelayanan di
puskesmas
2. Upaya kesehatan masyarakat esensial dan keperawatan kesehatan

masyarakat meliputi:
a) pelayanan promosi kesehatan;
Judul Prosedur Nomor
No Unit Terkait Keterangan
Kerja/SOP/SP Dokumen
1. SOP pembinaa B/V/51/III/2017 1. promkes
dan 2. lintas program
pengembangan 3. lintas program
desa siaga
2. SOP PHBS B/V/52/III/2017
3. SOP SMD B/V/53/III/2017 1. Lintas program
(kia, gizi,kesling
dan p2m)
2. Lintas sektoral
4. SOP MMD B/V/54/III/2017 1. Lintas sektor
(pemerintah
desa,pkk)
2. Lintas program
26
(kia,gizi,kesling,
dan p2m)
5. SOP pelatihan B/V/55/III/2017 1. Promkes
kader posyandu 2. Lintas sektor
(pemerintah
desa,pkk)
3. Lintas program
(kia,gizi,kesling
dan p2m)
6. SOP posyandu B/V/56/III/2017 1. Promkes
2. lintas sektor
(pemerintah
desa, pkk)
3. lintas program
(kia, gizi, kesling
dan p2m)
7. SOP penyuluhan B/V/57/III/2017 1. lintas sektor
di luar gedung 2. lintas program
8. SOP lomba B/V/46/III/2017 1. lintas sektor
posyandu 2. lintas program
9. SOP pembinaan B/V/147/III/2017 1. lintas sektor
posyandu menuju 2. lintas program
posyandu mandiri
b) pelayanan kesehatan lingkungan;

1. SOP kunjungan rumah B/V/58/III/2017 Lintas
dalam rangka inspeksi program,
sanitasi SAB lintas sektor
2. SOP pengawasan dan B/V/59/III/2017 Lintas
pembinaan kantin program,
27
sekolah dan jajanan lintas sektor
anak sekolah
3. SOP survei kesehatan B/V/60/III/2017 Petugas
rumah Kesling
4. SOP pemicuan STBM di B/V/61/III/2017 Lintas
tingkat komunitas program,
lintas sektor
5. SOP pemantauan B/V/62/III/2017 Lintas
sanitasi tempat-tempat program,
umum dan sanitasi lintas sektor
6. SOP pengawasan dan B/V/63/III/2017 Lintas sektor,
pembinaan warung / lintas
rumah makan dan program
restoran
7. SOP SDS B/V/64/III/2017 Petugas
keslinglintas
sektor, lintas
program,
masyarakat
8. SOP kunjungan rumah B/V/65/III/2017 Lintas
dalam rangka abatesasi program,
dan kaporitasi lintas sektor
9. SOP pemantauan dan B/V/66/III/2017 Petugas
pembinaan depo air Kesling
minum isi ulang
10. SOP kampanye cuci B/V/67/III/2017 Lintas
tangan pakai sabun dan Sektor,
air mengalir di sekolah Lintas
program
c) pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;
28
1. Sop anc terpadu B/V/1/III/2017 KIA
2. Sop kelas ibu hamil B/V/2/III/2017 Linsek,lintas
program
3. Sop palapsih menurut B/V/3/III/2017 Lintas
leopold program
4. Sop pemeriksaan B/V/4/III/2017 Lintas
refleks patella pada ibu program
hamil
5. sop pengukuran tinggi B/V/5/III/2017 Lintas
badan pada ibu hamil program
6. Sop pertemuan lintas B/V/6/III/2017 Lintas
sektor sosialisasi IVA program,
lintas sektor
7. sop rujukan internal B/V/7/III/2017 Semua unit
pelayanan
8. sop cuci tangan B/V/8/III/2017 Semua unit
pelyanan
9. Sop kunjungan rumah B/V/9/III/2017 Lintas
ibu hamil (H-7) program,
pustu,
poskesdes
10. Sop pemberian tamblet B/V/10/III/2017 Lintas
zat besipada ibu hamil program,
11. Sop pemeriksaan tanda B/V/11/III/2017 Lintas
vital pada ibu hamil program
12. Sop penilaian resti ibu B/V/12/III/2017 Lintas
hamil program,
pustu,
poskesdes
13. Sop pertemuan rutin B/V/13/III/2017 Lintas
29
bidan program
14. Sop skreening tentang B/V/14/III/2017 Lintas
toxoid program
15. Sop audit maternal B/V/15/III/2017 Lintas
perinatal program,
manajemen
mutu
16. Sop P4K B/V/16/III/2017 Lintas
program,
pustu,
poskesdes
17. Sop pemeriksaan DJJ B/V/17/III/2017 Lintas
dengan Doppler program
18. Sop pengukuran LILA B/V/18/III/2017 Lintas
program
19. Sop penimbanga berat B/V/19/III/2017 Lintas
badan program
20. Sop pengisian kartu ib u B/V/20/III/2017 Lintas
hamil program,
pustu,
poskesdes
21. Sop PWS KIA B/V/21/III/2017 Lintas
program,
pustu,
poskesdes
22. Sop supervisi fasilitator B/V/22/III/2017 Lintas
program,
lintas sektor
23. Sop pemasangan B/V/146/III/2017 Lintas
implant program, poli
KIA-KB
24. Sop pencabutan implant B/V/147/III/2017 Lintas
30
program, poli
KIA-KB
25. Sop pemasangan IUD B/V/148/III/2017 Lintas
program, poli
KIA-KB
26. Sop Pencabutan IUD B/V/149/III/2017 Lintas
program, poli
KIA-KB
27. Sop suntik KB 3 bulan B/V/150/III/2017 Lintas
program, poli
KIA-KB
28. Sop akseptor PIL B/V/151/III/2017 Lintas
program, poli
KIA-KB
29. Sop kondom B/V/152/III/2017 Lintas
program, poli
KIA-KB
30. Sop kelas ibu balita B/V/153/III/2017 Lintas
program,
pustu,
poskesdes
31. Sop KTA / KTP B/V/154/III/2017 Lintas
program,
pustu,
poskesdes
32. Sop kunjungan bayi B/V/155/III/2017 Lintas
resti program,
pustu,
poskesdes
33. Sop kunjungan neonatal B/V/156/III/2017 Lintas
program,
pustu,
31
poskesdes
34. Sop ABK B/V/157/III/2017 Lintas
program,
pustu,
poskesdes
35. Sop MTBS B/V/158/III/2017 Lintas
program,
pustu,
poskesdes
36. Sop SDIDTK B/V/159/III/2017 Lintas
program,
pustu,
poskesdes
d) pelayanan gizi;
1. SOP surveilans gizi B/V/68/III/2017 Litas
program,
lintas sektor
2. SOP pemantauan B/V/69/III/2017 Litas
garam beryodium program,
lintas sektor
3. SOP penyuluhan luar B/V/70/III/2017 Litas
gedung program,
lintas sektor
4. SOP pemberian tablet B/V/71/III/2017 Poli KIA-KB,
tambah darah remaja lintas
32
program
5. SOP pemberian vitamin B/V/72/III/2017 Lintas
a pada bayi dan balita program,
pustu,
poskesdes
6. SOP sweeping B/V/73/III/2017 Lintas
pemberian vitamin a program,
pada bayi dan balita pustu,
poskesdes
7. SOP bulan pembinaan B/V/74/II/2017 Linsek, lintas
bayi dan balita program
8. SOP pemberian B/V/75/II/2017 Lintas
makanan tambahan ibu program,
hamil kek pustu,
poskesdes
9. SOP pemberian B/V/76/III/2017 Lintas
makana tam,bahan program,
balita gizi kurang pustu,
poskesdes
10. SOP konseling gizi B/V/77/III/2017 Lintas
program,
pustu,
poskesdes
11. SOP pemantauan B/V/78/III/2017 Lintas
pertumbuhan program,
pustu,
poskesdes
12. SOP PMT penyuluhan B/V/79/III/2017 Lintas
program,
pustu,
poskesdes
13. SOP asi eksklusif B/V/80/III/2017 Lintas
33
program,
pustu,
poskesdes
14. SOP pemberian tablet B/V/81/III/2017 Lintas
tambah darah ibu hamil program,
pustu,
poskesdes
3. Upaya kesehatan pengembangan dapat dilaksanakan dalam bentuk:

a) pelayanan kesehatan jiwa;
Judul Prosedur
No Nomor Dokumen Unit Terkait Keterangan
Kerja/SOP/SP
1. SOP Kunjungan rumah BB/V/138/III/2017 Lintas
dan monitoring minum program,
obat pasien jiwa penelola jiwa
2. SOP Pelacakan kasus B/V/139/III/2017 Lintas
baru dan pelayanan program,
gangguan jiwa penelola jiwa
3. Sop Promosi B/V/140/III/2017 Lintas
kesehatan tentang sektor,
penyakit gangguan jiwa pengelola
jiwa
b) pelayanan kesehatan tradisional komplementer;

34
1. Pembinaan dan bastra
pemantauan
pengobatan tradisional
c) pelayanan kesehatan olahraga;

1. Sop tes kebugaran B/V/141/III/2017 Semua unit
pegawai puskesmas pelayanan
2. Sop pendataan usaha B/V/142/III/2017 Lintas sektor
kesehatan kerja
3. Sop sosialisasi B/V/143/III/2018 Lintas sektor,
pembentukan kerja lintas
(UKK) program
d) pelayanan kesehatan indera;

1. Sop srening mata B/V/144/III/2017 Lintas
program
2. Sop pemeriksaan visus B/V/145/III/2017 Lintas
program,
lintas sektor
e) pelayanan kesehatan lansia;

1. Sop pelayanan B/V/133/III/2017 Lintras
35
posyandu lansia program,
pustu,
polindes
2. Sop refreshing kader B/V/134/III/2017
4. Upaya kesehatan perseorangan, kefarmasian dan laboratorium dilaksanakan

dalam bentuk:
a) pelayanan pemeriksaan umum;
Judul Prosedur
Kerja/SOP/SP
1. Sop Layanan Terpadu C.VII.18/IV/2017 Semua Unit
layanan
2. Sop Rujukan C.VII/19/IV/2017 Ruang UGD,
Ruang
Bersalin,
Ruang
Rawat Inap
3. Sop Informed Consent C.VII.22/IV/2017 Rawat Inap,
Ruang UGD,
Ruang
Bersalin
4. Sop Mengukur Suhu C.208/IV/2017 Ruang
Tubuh Pemeriksaan
Rawat Jalan,
Ruang
Pemeriksaan
Rawat Inap,
Ruang UGD,
Ruang
Bersalin
5. Sop Mengukur Denyut C.VII.207/IV/2017 Ruang
36
Nadi Pemeriksaan
Rawat Jalan,
Ruang
Pemeriksaan
Rawat Inap,
Ruang IGD,
Ruang
Bersalin
6. Sop Mengukur C.205/IV/2017 Ruang
Tekanan Darah Pemeriksaan
Rawat Jalan,
Ruang
Pemeriksaan
Rawat Inap,
Ruang IGD,
Ruang
Besalin
7. Sop Mengukur Tinggi C.203/IV/2017 Ruang
Badan Pemeriksaan
Rawat Jalan,
Ruang
Pemeriksaan
Rawat Inap,
Ruang IGD,
Ruang
Bersalin
8. Sop Mengukur Berat C.VII>204/IV/2017 Ruang
Badan Pemeriksaan
Rawat Jalan,
Ruang rawat
Inap, Ruang
UGD, Ruang
Bersalin
37
9. Sop Anamnesa Semua Unit
Pelayanan
10. Sop Mengukur C.206/IV/2017 Ruang
Pernafasan Pemeriksaan
Rawat Jalan,
Ruan
Pemeriksaan
Rawat Inap,
Ruang IGD<
Ruang
Bersalin
11. Sop cuci Tangan Ruang UGD
b) pelayanan kesehatan gigi dan mulut;

1. Sop Penanganan Iritasi C.175/IV?2017 Poli Gigi
Pulpa
2. Sop Pulp Capping C.173/IV/2017 -Loket
Indirek Pendaftaran
-Instalasi
Farmasi
3. Sop Pulp Capping Direk C.172/IV/2017 -Loket

Pendaftaran
-Instalasi
Farmasi
4. Sop Pulp Capping C.171/IV/2017 -Pendaftaran
-farmasi
5. Sop Hyperemia Pulpa C.15/IV/2017 -Loket
Gigi tetap Muda Pendaftaran
-Instalasi
38
Farmasi
6. Sop Stomatitis C.169/IV/2017 -Loket
Herpetika Pendaftaran
-Instalasi
Farmasi
7. Sop Gingivitis C.167/IV/2017 -Loket
Pendaftaran
-Instalasi
Farmasi
8. Sop Penanganan Gigi C.166/IV/2017 -Loket
Goyang ( Luksasi ) Pendaftaran
-Instalasi
Farmasi
9. Sop Penanganan Akar C.163/IV/2017 -loket
Gigi Tertinggal Pendaftaran
-Instalasi
Farmasi
10. Sop Abses Peripiapikal C.162/IV/2017 -Loket

Pendaftaran
-instalasi
farmasi
11. Sop Abses Periodantal C.161/IV/2017 -Loket
Pendaftaran
-Instalasi
Farmasi
12. Sop Pulpitis Reversibel C.177/IV/2017 -Loket
Pendaftaran
-Instalasi
Farmasi
13. Sop Penanganan C.152/V/2017 -Loket
Nekrosis Pulpa Pendaftaran
39
-Instalasi
Farmasi
14. Sop Mumifikasi C.157/V/2017 -Loket
Pendaftaran
-Instalasi
Farmasi
15. Sop Pencabutan Gigi C.153/V/2017 -Loket
Permanen Tanpa Pendaftaran
Komplikasi -Instalasi
Farmasi
16. Sop Rujukan Eksternal C.179/V/2017 -Loket
Pendaftaran
-Instalasi
Farmasi
17. Sop Pemeriksaan C.159/V/2017 Poli Gigi
Obyektif Pemeriksaan
Gigi dan Mulut
18. Sop Injeksi Infiltrasi C.187/VI/2017 Poli gigi
19. Sop Pemeriksaan C.160/V/2017 Poli umum,
Subyektif (Anamnesa) Poli anak,
Poli Gigi, Poli
KIA, Poli KB,
UGD
20. Sop Anastesi Lokal C.150/V/2017 Poli Gigi
dengan Chlorethyl
21. Sop Rujukan Internal C.178/V/2017 -Loket
Pendaftaran
-BP.Umum
/KIA
-Instalasi
Farmasi
22. Sop Injeksi Mandibular C.183/VI/2017 Poli Gigi
40
Anastesi ( Block
anasthesi)
c) pelayanan gawat darurat;

Judul Prosedur Nomor Keteranga
No Unit Terkait
Kerja/SOP/SP Dokumen n
1. Sop TRIAGE C.128/V/2017 Rawat Jalan, rawat
Inap, KIA
2. Sop Menerima C.129/V/2017 Poli Klinik, KIA, Pustu,
Pasien Baru Poskesdes
3. Sop Anamnesa C.130/V/2017 Poli Klinik, KIA, Rawat
Inap, Pustu,
Poskesdes
4. Sop C.131/V/2017 Rawat Inap, Rawat
Pemeriksaan Jalan, Pustu/Polindes
Fisik
5. Sop C.132/V/2017 Euang Rawat
Pengukuran Jalan,Ruang
Tekanan Darah Pemeriksaan Rawat
Inap, Ruang IGD,
Ruang Bersalin
6. Sop pengukur C.133/V/2017 Rawat Inap, Kia, Poli
Denyut nadi Klinik, Pustu,
Radial poskesdes
41
7. Sop C.134/V/2017 Rawat Inap, Poli
Menghitungan Klinik,KIA, Ruang
Pernafasan Bersalin, Pustu,
Poskesdes
8. Sop Mengukur C.135/V/2017 Rwat Inap, KIA, Poli
Suhu Klinik, Pustu,
Aksila/Ketiak Poskesdes
9. Sop Pemberian C.136/V/2017 Rawat Inap, Ruang
Obat, Secara Bersali
Oral
10 Sop Pemberian C.137/V/2017 Rawat Inap
. Obat Secara
Bukal
. Obat secara
Sublingual
. Obat secara
Parental
13 Sop Injeksi C.140/V/2017 Rawat Inap, Kamar
. Intramuskuler Bersalin
. Intravena Bersalin
. Subkutan Bersalin
16 Sop suntikan C.142/V/2017 Dokter Puskesmas
. Intrakutan
17 Sop C.143/V/2017 Rawat Inap, Poli
. Pelaksanaan Klinik,
Pemasangan Pustu/Poskesdes
Infus
18 Sop C.144/V/2017 Rawat Inbap, Kamar
42
. Pelaksanaan Bersalin
Pelepasan Infus
19 Sop Mengukur C.145/V/2017 Rawat Inap, Kamar
. Cairan yang Bersalin
Masuk dan
Keluar
20 Sop C.146/V/2017 Rawat
. Penatalaksanaa Inap,BP,Pustu/Polind
n Kecelakaan es
Lalu Lintas
21 Sop Mengukur C.147/V/2017 Rekam Medis
. GCS
22 Sop Observasi C.148/V/2017 Rawat Inap, BP,
. Pasien Gawat Pustu/Polindes
23 Sop Luka Baru C.149/V/2017 Rawat Inap, Poli
. Umum, Pustu
24 Sop Luka C.150/V/2017 Rawat Inap, BP,
. Robek Pustu/Polindes
25 Sop Luka C.151/V/2017 Poli Umum, Pustu
. Tertusuk Paku
26 Sop C.152/V/2017 Kartu Pemeriksaan,
. Pertolongan Formulir Permintaan
Pertama pada Asuransi
Gigitan
27 Sop C.153/V/2017 Rawat Inap, Poli
. Pemasangan Klinik, KIA,
Pemabalut pada Pustu/Polindes
Luka
28 Sop C.154/V/2017 Rawat Inap
. Pelaksanaan
Heacthing
29 Sop C.155/V/2017 Rawat Inap, KIA, Poli
43
. Mengangkat Klinik,
Jahitan Luka Pustu/Poskesdes
30 Sop Balut Bidai C.156/V/2017 Rawat Inap, Pustu
.
31 Sop Corpus C.157/V/2017 Poli Klinik, Pustu
. Alienum
32 Sop Incisi C.158/V/2017 Rawat Inap
. Abses
33 Sop C.159/V/2017 Rawat Inap,BP,
. Penanganan Pustu, Polindes
Astma
Bronchiale
. Oksigen pada
Bayi
35 Sop Menghisap C.161/V/2017 Rawat Inap
. Lendir
36 Sop C.162/V/2017 Rawat Inap, KABER
. Pemasangan
Kateter
37 Sop Demam C.163/V/2017 Rawat Inap, BP,
. Pustu/Polindes
39 Sop Penangan C.164/V/2017 Rawat Inap, BP,
. Shock Pustu/Polindes
Anafilaktif
40 Sop kasus C.165/V/2017 Kartu pemeriksaan,
. Pemerkosaan Buku Register UGD,
Surat Pewmeriksaan
Visum
41 Sop C.166/V/2017 Rawat Inap, poli
. Pembersihan Klinik, KIA,
Termometer Pustu/Poskesdes
44
42 Sop Pembuatan C.167/V/2017 Rawat Inap Poli Klinik,
. Visum Et KIA, Kamar Bersalin
Repertum
43 Sop C.168/V/2017 Seluruh Ruanagan
. Membersihkan Rawat Inap, Cleaning
Ruanagan Service
Rawat Inap
44 Sop Mengukur C.169/V/2017 Ruang Pemeriksaan
. Pernafasan Rawat Jalan, Ruang
Pemeriksaan Rawat
Inap, Ruang IGD,
Ruang Bersalin
45 Sop Cuci C.203/IV/2017 Ruang IGD
. Tangan
46 Sop Mengukur Ruang Pemeriksaan
. Tinggi Badan Rawat Jalan, Ruang
Pemeriksaan Rawat
Inap, Ruang UG=D,
Ruang Bersalin
47 Sop C.VII.204/IV/201 Ruang Pemeriksaan
. Pengukuran 7 Rawat Jalan, Ruang
Berat Badan Pemeriksaan Rawat
Inap, Ruang UGD,
Ruang Bersalin
d) pelayanan persalinan;
1. SOP manajemen aktif B/V/24/III/2017 Ruang
kala III persalinan
2. SOP kontraksi uterus B/V/25/III/2017 Ruang
45
persalinan
3. SOP penatalaksanaan B/V/26/III/2017 Ruang
partus tidak maju persalinan
4. SOP pada B/V/27/III/2017 Ruang
penatalaksanaan persalinan
kehamilan preeklamsia
dan eklamsia
5. SOP pemantauan kala I B/V/28/III/2017 Ruang
persalinan persalinan
6. SOP langkah awal B/V/29/III/2017 Ruang
resusitasi persalinan,poli
anak
7. SOP penatalaksanaan B/V/30/III/2017 Ruang
pada perdarahan persalinan
pascasalin karena
atonia uteri
8. SOP ruang nifas B/V/31/III/2017 Lintas
program
9. SOP partograf B/V/32/III/2017 Lintas
program,
pustu,polindes
10. SOP vagina toucher B/V/33/III/2017 Lintas
program
11. SOP pelaksanaan B/V/34/III/2017 Lintas
perdarahan pascasalin program
karena retensio
plasenta
12. SOP prosedur inisiasi B/V/35/III/2017 Lintas
menyusu dini (IMD) program
13. SOP perawatan B/V/36/III/2017 Lintas
perineum program
14. SOP pemberian salep B/V/37/III/2017 Lintas
46
mata program, poli
anak
15. SOP pemberian vitamin B/V/38/III/2017 Lintas
k program
16. SOP perawatan tali B/V/39/III/2017 Lintas
pusat pada bayi baru program
lahir
17. SOP asuhan persalinan B/V/40/III/2017 Lintas
normal program
18. SOP abortus B/V/41/III/2017 Lintas
program
e) pelayanan rawat inap untuk Puskesmas yang menyediakan pelayanan

rawat inap;
1. Sop Informed Consent C.170/VI/2017 Ruang
Rawat Inap,
Ruang
Bersalin,
Ruang UGD
2. Sop Cuci Tangan C.171/VI/2017 Ruang UGD
3. Sop Pemasangan Infus C.172/VI/2017 Ruang UGD,
Ruang
Rawat Inap,
Ruang
Bersalin
47
4. Sop Pemberian Oksigen C.173/V/2017 Ruang UGD
5. Sop Menjahit Luka C.174/V/2017 Ruang UGD
6. Sop Pemberian C.175/V/2017 UGD, Ruang
Anastesi Lokal Kesehatan
Gigi dan
Mulut
7. Sop Pemasangan Foley C.176/V/2017 Ruang UGD
kateter
8. Sop Pemasangan C.177/V/2017 Ruang UGD
Nasogastric Tube
9. Sop Pemberian Obat C.178/V/2017 Ruang UGD,
Intravena Ruang
Rawat Inap,
Ruang
Bersalin
10. Sop Pemberian Obat C.179/V/2017 Ruang UGD
Oral
11. Sop Pemberian Obat C.180/V/2017 Ruanga
Subkutan UGD
12. Sop Pemberian Obat C.181/V/2017 Ruang UGD,
Intra Muskular Ruang
Rawat Inap
13. Sop Nebulaizer C.182/V/2017 Ruang UGD
14. Sop Observasi Pasien Ruang UGD
Gawat
15. Sop Rujukan Pasien C.183/V/2017 Ruang UGD
Emergensi
16. Sop Rujukan C.184/V/2017 Ruang UGD
17. Sop Persiapan Pasien C.185/V/2017 Ruang IGD,
Rujukan Ruang
Rawat Inap,
Persalinan
48
18. Sop Transfer Pasien C.186/V/2017 Semua Unit
Pelayanan
19. Sop Perawat Luka C.187/V/2017 Ruang UGD
Bersih
20. Sop Perawatan Luka C.188/V/2017 Ruang UGD
Kotor
21. Sop Melepas Infus C.189/V/2017 Ruang UGD
22. Sop Aff Polley Cateter C.190/V/2017 Ruang UGD
23. Sop Mengangkat C.191/V/2017 Ruang UGD
Jahitan
24. Sop Penangan Syok C.192/V/2017 Ruang UGD
Anafilatik
f) pelayanan kefarmasian; dan

1. Sop Monitoring C.VIII.93/X/2017 IGD, KIA,
Penyediaan Obat Poli Gigi,
Emergensi Imunisasi,
Ruang
Bersalin,
Laboratorium
2. Sop Penyimpanan Obat C.VII.80/X/2017 Gudang
Obat
3. Sop Penyediaan Obat C.VII.72/X/2017 Petugas
yang Menjamin Gudang
Ketersediaan Obat Farmasi
4. Sop Penyediaan Obat – C.VII.91/X/2017 UGD, Poli
Obat Emergensi di Unit Gigi, KIA,
Kerja Imunisasi,
Ruang
49
Bersalin,
Laboratorium
g) pelayanan laboratorium.
Judul Prosedur
Kerja/SOP/SP
1. Sop C.VIII.40/IV/2017 Ruang
Pemeriksaan Pemeriksaan
Gula Darah Umum, Ruang
Metode Strip pemeriksaan KIA,
Loket
2. Sop C.VIII.42/IV/2017 Laboratorium,
Pemantauan Tim Mutu
Pelaksanaan Puskesmas
Prosedur
Pemeriksaan
Laboratorium
3. Sop Evaluasi C.VIII.43/IV/2017 Kepala
Ketetapan Puskesmas, UKP,
Waktu Laboratorium
Penyerahan
Pemeriksaan
Laboratorium
4. Sop Pelayanan C.VIII.44/IV/2017 Ruang
di Luar Jam Pemeriksaan KIA,
Kerja Instalasi Gawat
Darurat
5. Sop C.VIII.45/IV/2017 Laboratorium
Pemeriksaan
Laboratorium
yang Berisiko
Tinggi
50
6. Sop Kesehatan C.VIII.46/IV/2017 Laboratorium
dan
Keselamatan
Kerja Bagi
Petugas
7. Sop C.VIII.47/IV/2017 Semua Unit
Pemantauan Pelayanan
Alat
Perlindungan
Diri
8. Sop Alat C.VIII.111/VI/2017 Semua Unit
Pelindung Diri Pelayanan
Handscoon
9. Sop C.VIII.112/VI/2017 Laboratorium
Penggunaan
Alat Pelindung
Diri jas
Laboratorium
10. Sop C.VIII.110/VI/2017 Laboratorium
Penggunaan
Alat Pelindung
Diri
11. Sop Pengelolaan C.VIIII.113/VII/2017 Laboratorium
Limbah Hasil
Pemeriksaan
Laboratorium
Penyimpanan Gudang Obat
dan Distribusi
Reagen
13. Sop Pengelolaan C.VIII.48/IV/2017 Laboratorium,
Limbah Kesling/Sanitarian
51
14. Sop Penilaian
KETETAPAN
WAKTU
PENYERAHAN
HASIL
Pemantapan Tim Mutu
Mutu Internal Puskesmas
16. Sop Monitoring C.VIII.53/IV/2017 Tim Mutu
17. Sop C.VIII.54/IV/.2017 Laboratorium
Penyimpanan
dan Distribusi
Reagen
Penyimpanan Gudang Obat
dan Distribusi
Reagen
19. Sop Evaluasi C.VIII.56/IV/2017 Laboratorium
Terhadap
Rentang Nilai
Rujukan
Laboratorium
20. Sop Kalibrasi C.VIII.58/IV/2017 Dinas Kesehatan
dan Validasu
Instrumen
21. Sop rujukan C.VIII.60/IV/2017 Semua Unit
laboratorium Pelayanan
22. Sop C.VIII.116/VI/2017 aboratorium
Pemantapan
Mutu Eksternal
23. Sop Pelaporan C.VIII.62/IV/2017 Laboratorium,
Program PMKP
52
keselamatan dan
Pelaporan
Insiden
24. Sop Pengeloaan C.VIII.63/V/2017 Laboratorium
Bahan
Berbahaya dan
Beracun
25. Sop Penerapan C.VIII.64/V/2017 Laboratorium
Manajemen
resiko
Laboratorium
26. Sop Orientasi C.VIII.117/VI/2017 Laboratorium
Prosedur dan
Praktek
Keselamatan
atau Keamanan
Kerja
27. Sop Pelatihan C.VIII.65/VI/2017 Laboratorium
dan Pendidikan
untuk Prosedur
Baru
5. Pelayanan jaringan Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan

yang meliputi:
a) Puskesmas Pembantu;
No Judul Prosedur Nomor Unit Terkait Keterangan
53
Dst
b) Puskesmas Keliling;
Dst
c) Bidan Desa;
Dst
d) Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan.

Dst
BAB IV
PENGELOMPOKAN FUNGSI
A. Ketentuan Umum
54
Prosedur kerja menggambarkan tentang pembagian fungsi pelayanan dan fungsi
pendukung sesuai dengan prinsip pengendalian internal untuk efektifitas
pencapaian.Pengaturan tentang pengelompokan fungsi dimuat dalam
3. Fungsi Pelayanan
a) Fungsi pelayanan pada BLUD Puskesmas adalah fungsi pelayanan yang
dilakukan oleh jabatan fungsional tertentu.
b) Jabatan fungsional tertentu terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang
terbagi atas berbagai kelompok sesuai bidang keahliannya.
c) Jumlah tenaga fungsional tertentu ditentukan berdasarkan kebutuhan dan
beban kerja yang ada.
d) Jabatan fungsional tertentu bertugas melakukan kegiatan sesuai jabatan
dan kewenangannya.
4. Fungsi Pendukung
a) Fungsi pendukung pada BLUD Puskesmas adalah fungsi pelayanan yang
dilakukan oleh Tim Manajemen Puskesmas.
b) Tim Manajemen Puskesmas bertugas membantu pejabat pengelola dalam
menyusun perencanaan kegiatan pada BLUD Puskesmas.
B. Fungsi Pelayanan
1. Fungsi pelayanan berdasarkan jenis pelayanan yang diatur dalam Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas yaitu sebagai
berikut:
a. Upaya kesehatan masyarakat esensial dan keperawatan kesehatan
masyarakat meliputi:
1) pelayanan promosi kesehatan merupakan upayah meningkatkan
kemampuan masyarakat dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat,
agar mereka dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan
kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai budaya sosial
setempat.
2) pelayanan kesehatan lingkungan merupakan upayah yang dilakukan
oleh Puskesmas untuk menjadikan lingkungan yang sehat dalam
55
rangka pencegahan terhadap penyakit yang berhubunga dengan
lingkungan dan menciptakan lingkungan yang dapat mengoptimalkan
penyembuhan suatu penyakit di masyarakat.
3) pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana merupakan
upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayan dan pemeliharaan
kesehatan ibu dalam menjalankan fungsi reproduksi yang berkualitas
serta upaya kelangsungan hidup, pengembangan dan perlindungan
bayi, anak bawah lima tahun (BALITA) dan anak usia pra sekolah
dalam proses tumbuh kembang, keluarga Berencana merupakan
upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan
fungsi reproduksi yang berkualitas.
4) pelayanan gizi merupakan kegiatan untuk mengupayakan peningkatan
status gizi masyarakat dengan pengelolaan terkoordinasi dari berbagai
profesi kesehatan serta dukungan peran serta aktif masyarakat.
5) pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit merupakan suatu
upaya untuk mencegah agar penyakit menular tidak menyebar didalam
masyarakat, yang dilakukan antara lain dengan memberikan kekebalan
kepada host melalui kegiatan penyuluhan kesehatan, surveilans dan
imunisasi, serta mengendalikan dan menanggulangi penyakit tidak
menular secara efektif dan efesien.
6) Pelayanan keperawatan dan kesehatan masyarakat merupakan salah
satu upaya puskesmas yang mendukung peningkatan derajat
kesehatan masyarakat dengan memadukan ilmu/ praktik keperawatan
dengan kesehatan masyarakat lewat dukungan peran serta aktif
masyarakat mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara
berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan
rehabilitatif secara menyuluh dan terpadu, ditujukan kepada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat untuk ikut meningkatkan fungsi
kehidupan manusia secara optimal sehingga mandiri dalam upaya
kesehatannya.
b. Upaya kesehatan pengembangan merupakan upaya kesehatan
masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya inovatif
56
dan/atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan
dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan
potensi sumber daya yang tersedia di masing-masing Puskesmas, dapat
dilaksanakan dalam bentuk:
1) pelayanan kesehatan jiwa merupakan menjamin setiap orang dapat
mencapai kualitas hidup yang baik, menikmati kehidupan jiwa yang
sehat, bebas dari ketakutan, tekanan dan gangguan jiwa yang lain
yang dapat mengganggu kesehatan jiwa.
2) pelayanan kesehatan gigi masyarakat merupakan kegiatan pelayanan
kesehatan gigi yang diselenggarakan oleh masyarakat dengan bimbingan
Puskesmas sehingga masyarakat mau dan mampu melakukan tindakan yang
tepat dalam masalah kesehatn gigi dan mulut.
3) pelayanan kesehatan tradisional komplementer merupakan penerapan
kesehatan tradisional yang memanfaatkan ilmu biomedis dan
biokultural dalam penjelasannya serta manfaat dan keamanannya
terbukti secara ilmiah.
4) pelayanan kesehatan olahraga merupakan salah satu program
pengembangan UKM yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat melalui olahraga
5) pelayanan kesehatan indera merupakan aspek penting untuk
menunjang individu menjalankan peran dan tanggung jawabnya secara
optimal
6) pelayanan kesehatan lansia merupakan menyediakan pelayanan
kesehatan lanjut usia yang bermutu dan berkesinambungan di
puskesmas. Ketersediaan pelayanan ini diharapkan dapat
meningkatkan kesadaran para lanjut usia untuk membina
kesehatannya secara mandiri, meningkatkan kemampuan dan peran
serta keluarga dan masyarakat dalam menghayati dan mengatasi
kesehatan, serta meningkatkan jenis dan jangkauan pelayanan
kesehatan lanjut usia.
7) pelayanan kesehatan kerja merupakan upaya kesehatan yang
diberikan kepada masyarakat pekerja secara paripurna ( peningkatan,
pengcegahan, pengobatan dan pemulihan).
57
c. Upaya kesehatan perseorangan, kefarmasian dan laboratorium
dilaksanakan dalam bentuk:
1) pelayanan pemeriksaan umum merupakan salah satu dari jenis
layanan di puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan
perorangan berupa promotif / penyuluhan / konseling, preventif /
pencegahan, kuratif/ pengobatan dan rehabilitatif / pemulihan
kesehatan pasien dengan keluhan umum.
2) pelayanan kesehatan gigi dan mulut merupakan penyelenggaraan
upaya kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan untuk meningkatkan
kesehatan gigi dan mulut, mencegah dan menyembuhkan penyakit
serta memulihkan kesehatan gigi dan mulut perorangan, keluarga,
kelompok atau masyarakat secara paripurna terpadu dan berkualitas.
3) pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP merupakan upaya dibidang
kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil,
ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah.
Pelayanan diberikan antara lain pelayanan ANC, deteksi ibu hamil
resti, deteksi dini tumbuh kembang, tindik telinga, dan lain – lain.
4) pelayanan gawat darurat merupakan penanganan awal dan cepat bagi
apsien yang menderita sakit dan cedera, yang dapat mengancam
kelangsunga hidup pasien.
5) pelayanan gizi yang bersifat UKP merupakan tujuan untuk
meningkatkan satus gizi pada masa pertumbuhan yang sasarannya
adalah peningkatan status gizi bayi dan balita. Peningkatan status gizi
ditandai dengan desa bebas rawan gizi.
6) pelayanan persalinan merupakan pelayanan yang diberikan dimulai
pada kala I sampai dengan kala IV persalinan
7) pelayanan rawat inap untuk Puskesmas yang menyediakan pelayanan
rawat inap merupakan satu bentuk proses pengobatan atau rehabilitasi
oleh tenaga pelayanan kesehatan profesional pada pasien yang
menderita suatu penyakit tertentu, dengan cara di inapkan di ruang
rawat inap tertentu sesuai dengan jenis penyakit yang dialaminya
8) pelayanan kefarmasian merupakan pemberian pelayanan kefermasian
kepada pasien, pelayana resep dan konsling penggunaan obat.
58
9) pelayanan laboratorium merupakan salah satu bagian pelayanan
utama yang menunjang kegiatan pelayanan kesehatan di setiap
Puskesmas
d. Pelayanan jaringan Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
yang meliputi:
1) Puskesmas Pembantumemberikan pelayanan kesehatan secara
permanen di suatu lokasi dalam wilayah kerja Puskesmas.
2) Puskesmas Keliling memberikan pelayanan kesehatan yang sifatnya
bergerak (mobile), untuk meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan
bagi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas yang belum terjangkau
oleh pelayanan dalam gedung Puskesmas.
3) Bidan Desa merupakan bidan yang ditempatkan dan bertempat tinggal
pada satu desa dalam wilayah kerja Puskesmas.
4) Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan terdiri atas klinik, rumah sakit,
apotek, laboratorium, dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
2. Kondisi Fungsi pelayanan berdasarkan jenis pelayanan di BLUD Puskesmas

KECAMATAN MOYO UTARA
Nama Jenis Tenaga Nama
No Ket
Pelayanan Pelaksana Pelaksana
1. UKM Esensial & Dokter Gigi Drg. Puspita
59
No Ket
Perkesmas Pratama Ayuningtyas
Pelayanan Bidan Nuhidayati,
promkes Pelaksana Amd.Keb
Pelayanan Sanitarian Nani Arifah,
Kesling Pelaksana Amd.KL
Pelayanan KIA Bidan Penyelia Anita Furnawati,
& KB Amd. Keb
pelayanan Perawat Devi Vianti. Kep
pencegahan Pelaksana
dan Lanjutan
pengendalian
penyakit
Perkesmas
P2P Perawat Fatmawati
Penyelia Syam, Amd. Kep
2. UKM Perawat Fatmawati
Pengembangan Penyelia Syam, Amd. Kep
pelayanan Rahmadi Budi Sukarela
kesehatan jiwa Karno, Amd.Kep
Pel Kesehatan Perawat Gigi Tanwi, Amd. KG
Gigi Masy. Pelaksanan
LAnjutan
Pel. Olahraga Wahida Ahrsita, Sukarela
Amd. Keb
Pel. Lansia Bidan Nita Sudiarsini,
Pelaksana Amd. Keb
Lanjutan
Kesehatan Perawat Fatma Sri Dewi,
Indera Pelaksana Amd. Kep
Kes. Remaja Disa Anggita M, Sukarela
60
No Ket
(PKPR) Amd. Kep
3. UKP, Dokter Muda dr. Titin
Kefarmasian Ratnawati
dan
Laboratorium
pelayanan Perawat Diana Sri K,
pemeriksaan Pelaksana Amd. Kep
umum LAnjutan
Pelayanan Gigi Dokter Gigi Drg. Puspita
dan Mulut Pratama Ayuningtyas
Pelayanan Bidan Sri Anna, Amd.
Kesehatan Anak Pelaksana Keb
KIA-KB Bidan Nining Karina,
Pelaksana Amd. Keb
UGD Perawat Lalu Zainul
Pewlaksana Ihsan, Amd. Kep
Lanjutan
Gizi Nutrisionis Martina Soviana
Pelaksanan P, S.Gz
Lanjutan
Laboratorium Pena Lab.Kes Ni Luh Siti R,
Polkes LAnjutan Amd. AK
Persalinan Bidan Rahma, Amd.
Pelaksana Keb
Lanjutan
Rawat Inap Perawat Asmaun, Amd.
Penyelia Kep
4. Pelayanan Perawat Asmaun,
jaringan Penyelia Amd.Kep
Puskesmas dan
61
No Ket
jejaring fasilitas
pelayanan
kesehatan
Puskesmas
Pembantu
Puskesmas Perawat Syamsul Majdi,
Keliling Pelaksana amd. Kep
Lanjutan
Pustu Penyaring Bidan Liza Putriani,
Pelaksana Amd. Keb
Pustu Songkar Perawat Abdul Hafid,
Pelaksana Amd. Kep
Lanjutan
Pustu limung Bidan Hasmawati,
Pelaksana amd. Keb
Bidan Desa Bidan Sukma Haerani,
Sebewe Pelaksana Amd. Keb
Bidan Desa Bidan Picha Asmi N,
Kukin Pelaksana Amd. Keb
Bidan Desa Bidan Wiwi astuti,
Baru Tahan Pelaksana amd. Keb
Bidan desa Bidan Nursahria, Amd.
Songkar Pelaksana Keb
Bidan Ai Bari Bidan Ni Putu Ayu A,
Pelaksana Amd. Keb
Bidan Ai Limung Bidan Hasmawati,
Pelaksana amd. Keb
Bidan Desa Eva Erna Sukarela
Pungkit Susanti, amd.
keb
62
3. Kondisi Fungsi pelayanan berdasarkan jenis tenaga di BLUD Puskesmas
Kecamatan Moyo Utara
a. Standar tenaga minimal berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 75 tentang Puskesmas
No Jenis Tenaga Puskesmas Puskesmas Puskesmas

Kawasan kawasan kawasan Terpencil
Perkotaan Pedesaan dan Sangat
Terpencil
Non Rawat Non Rawat Non Rawat

Rawat Inap Rawat Inap Rawat Inap
Inap Inap Inap
1. Dokter atau 1 2 1 2 1 2
dokter layanan
primer
2. Dokter gigi 1 1 1 1 1 1
3. Perawat 5 8 5 8 5 8
4. Bidan 4 7 4 7 4 7
5. Tenaga 2 2 1 1 1 1
kesehatan
masyarakat
6. Tenaga 1 1 1 1 1 1
6. kesehatan
lingkungan
7. Ahli teknologi 1 1 1 1 1 1
laboratorium
medik
8. Tenaga gizi 1 2 1 2 1 2
9. Tenaga 1 2 1 1 1 1
Kefarmasian
63
No Jenis Tenaga Puskesmas Puskesmas Puskesmas
Kawasan kawasan kawasan Terpencil
Perkotaan Pedesaan dan Sangat
Terpencil
Non Rawat Non Rawat Non Rawat

Rawat Inap Rawat Inap Rawat Inap
Inap Inap Inap
10. Tenaga 3 3 2 2 2 2
administrasi
11. Pekarya 2 2 1 1 1 1
Jumlah 22 31 19 27 19 27
Keterangan:
Standar ketenagaan sebagaimana tersebut diatas:
a. merupakan kondisi minimal yang diharapkan agar
Puskesmas dapat terselenggara dengan baik.
b. belum termasuk tenaga di Puskesmas Pembantu dan
Bidan Desa.
b. Jumlah tenaga di BLUD Puskesmas Kecamatan Moyo Utara Per Tanggal

….. Bulan … Tahun …
No Jenis Standar PNS PTT Kontrak Sukarela Jumlah
Tenaga Minimal
1. Dokter atau 2 2 - - - 2
dokter
layanan
primer
2. Dokter Gigi 2 2 - - - 2
3. Perawat 36 13 23 36
4. Bidan 33 16 17 33
5. Tenaga 2 1 1 2
Kesmas
6. Kesling 1 1 1
7. Ahli 1 1 1
Teknologi
Laboratorium
medik
8. Tenaga Gizi 1 1 1
9. Tenaga 1 1 1
Kefarmasian
10. Tenaga 1 1 1
Administrasi
64
No Jenis Standar PNS PTT Kontrak Sukarela Jumlah
Tenaga Minimal
11. Pekarya 1 1
Total 81 37 43 81
C. Fungsi Pendukung
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang
Pedoman Manajemen Puskesmas dijelaskan bahwa:
1. Kepala Puskesmas membentuk Tim Manajemen Puskesmas yang
anggotanya terdiri dari Tim Pembina Wilayah, Tim Pembina Keluarga, Tim
Akreditasi Puskesmas, dan TimSistem Informasi Puskesmas.
2. Kepala Puskesmas menjelaskan tentang Pedoman Manajemen Puskesmas
kepada tim agar dapat memahami pedoman tersebut demi keberhasilan
penyusunan Rencana
Lima Tahunan Puskesmas.
3. Tim mempelajari:
a) Rencana Lima Tahunan dinas kesehatan kabupaten/kota, yang
merupakan turunan dari Rencana Lima Tahunan dinas kesehatan provinsi
dan Rencana Lima Tahunan Kementerian Kesehatan.
b) Standar Pelayanan Minimal tingkat kabupaten/kota.
c) Target yang disepakati bersama dinas kesehatan kabupaten/kota, yang
menjadi tanggung jawab Puskesmas.
d) Pedoman Umum Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga.
e) Penguatan Manajemen Puskesmas Melalui Pendekatan Keluarga.
f) NSPK lainnya yang dianggap perlu untuk diketahui oleh tim di dalam
penyusunan perencanaan Puskesmas.
65
Pemenuhan Tim Manajemen Puskesmas di BLUD Puskesmas KECAMATAN
MOYO UTARA
No Tim Manajemen Nama Penanggungjawab Nama anggota
Puskesmas
1. Tim Pembina Wilayah drg. Puspita Ayuningtyas 1. Fatmawati
Syam,
Amd.Kep
2. Zubaedah,
Amd.Keb
3. Ririn
Ardiningtyas,
Amd.Kep
4. Anita
Furnawati,
Amd.Keb
5. Sri Anna, Amd.
Keb
6. Nurhidayati,
Amd.Keb
7. Syamsul Majdi,
Amd.Kep
8. Wahyudi Joko
S, Amd.Kep
9. Nining Karina,
Amd.Keb
10. Nita
Sudiarsini,
Amd.Keb
11. Ni Kade Nora
66
A, Amd.Keb
2. Tim Pembina Keluarga drg. Puspita Ayuningtyas 1. Adlince Maria
AB, Amd.Kep
2. Syamsul Majdi,
Amd.Kep
3. Nurhidayati,
Amd.Keb
4. Nani Arifah,
Amd.KL
3. Tim Akreditasi Zubaedah, Amd. Keb Pokja I Wahyudi
Puskesmas Joko Suwono,
Amd. Kep
Pokja II drg.
Puspita
Ayuningtyas
Pokja III dr. Titin
Ratnawati
4. Tim Sistem Informasi Wahyudi Joko Suwono, 1. Memed Isneini,
Puskesmas Amd.Kep S.Kep Ners
2. Novi lestari,
SKM
67
BAB V
PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA
A. Ketentuan Umum
Pengelolaan sumber daya manusia menggambarkan tentang kebijakan
mengenai pengelolaan sumber daya manusia yang berorientasi pada
peningkatan pelayanan kepada masyarakat (penerimaan pegawai, penempatan,
sistem remunerasi, jenjang karir, pembinaan termasuk sistem reward dan
punishment dan pemutusan hubungan kerja).
Pengaturan tentang pengelolaan sumber daya manusia dimuat dalam
1. Tujuan Pengelolaan
Pengelolaan sumber daya manusia merupakan pengaturan dan kebijakan
yang jelas mengenai sumber daya manusia yang berorientasi pada
pemenuhan secara kuantitatif dan kualitatif untuk mendukung pencapaian
tujuan organisasi secara efisien.
2. Penghargaan dan Sanksi
Untuk mendorong motivasi kerja dan produktifitas pegawai puskesmas
Sumbawa menerapkan kebijakan mengenai penghargaan bagi pegawai yang
mempunyai kinerja baik dan sanksi bagi pegawai yang tidak memenuhi atau
melanggar peraturan perundang - undangan.
3. Disiplin Pegawai
a) Disiplin pegawai merupakan suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk
melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukan nilai prestasi,
dedikasi, loyalitas dan tidak tercela.
68
b) Pelanggaran terhadap disiplin pegawai dikenakan hukuman disiplin
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
B. Penerimaan dan Penempatan Pegawai

1. Pegawai berasal dari pegawai negeri sipil dan/atau pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
2. Pegawai dapat berasal dari profesional lainnya sesuai dengan kebutuhan
profesionalitas, kemampuan keuangan dan berdasarkan prinsip efisiensi,
ekonomis dan produktif dalam meningkatkan pelayanan.
3. Pegawai yang berasar dari tenaga profesional lainnya dapat dipekerjakan
secara kontrak atau tetap.
4. Pengadaan pegawai yang berasal dari profesional dilaksanakan sesuai
dengan jumlah dan komposisi yang telah disetujui PPKD.
C. Sistem Remunerasi
1. Pejabat pengelola dan pegawai BLUD diberikan remunerasi sesuai dengan
tanggung jawab dan profesionalisme.
2. Remunerasi merupakan imbalan kerja yang diberikan dalam komponen
meliputi:
a. gaji yaitu imbalan kerja berupa uang yang bersifat tetap setiap bulan;
b. tunjangan tetap yaitu imbalan kerja berupa uang yang bersifat tambahan
pendapatan di luar gaji setiap bulan;
c. insentif yaitu imbalan kerja berupa uang yang bersifat tambahan
pendapatan di luar gaji;
d. bonus atas prestasi yaitu imbalan kerja berupa uang yang bersifat
tambahan pendapatan di luar gaji, tunjangan tetap dan insentif, atas
prestasi kerja yang dapat diberikan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun
anggaran setelah BLUD memenuhi syarat tertentu;
e. pesangon yaitu imbalan kerja berupa uang santunan purna jabatan
sesuai dengan kemampuan keuangan; dan/atau
69
f. pensiun yaitu imbalan kerja berupa uang.
3. Pejabat Pengelola menerima remunerasi meliputi:
a. bersifat tetap berupa gaji;
b. bersifat tambahan berupa tunjangan tetap, insentif, dan bonus atas
prestasi; dan
c. pesangon bagi Pegawai Pemerintah dengan perjanjian kerja dan
profesional lainnya atau pensiun bagi pegawai negeri sipil.
4. Pegawai menerima remunerasi meliputi:
a. bersifat tetap berupa gaji;
b. bersifat tambahan berupa insentif, dan bonus atas prestasi; dan
c. pesangon bagi Pegawai Pemerintah dengan perjanjian kerja dan
profesional lainnya atau pensiun bagi pegawai negeri sipil.
5. Pemberian gaji, tunjangan bagi pegawai negeri sipil sesuai dengan ketentuan
6. Pengaturan remunerasi mempertimbangkan prinsip proporsionalitas,
kesetaraan, kepatutan, kewajaran dan kinerja.Selain mempertimbangkan
prinsip tersebut, pengaturan remunerasi dapat memperhatikan indeks harga
daerah wilayah.
7. Bupati dapat membentuk tim untuk mengatur remunerasi BLUD Puskesmas,
yang keanggotaannya berasal dari unsur:
a. perangkat daerah yang membidangi kegiatan BLUD;
b. perangkat daerah yang membidangi pengelolaan keuangan daerah;
c. perguruan tinggi; dan
d. lembaga profesi.
8. Tim ditetapkan dengan keputusan Bupati
9. Pengaturan rernunerasl dihitung berdasarkan indikator penilaian, meliputi:
a. pengalaman dan masa kerja;
b. ketrampilan, ilmu pengetahuan dan perilaku
c. resiko kerja;
d. tingkat kegawatdaruratan;
e. jabatan vang disandang; dan
f. hasil/capaian kinerja.
70
10. Selain indikator penilaian, penetapan remunerasi bagi pemimpin,
mempertimbangkan faktor:
a. ukuran dan jumlah aset vang dikelola, tingkat pelayanan serta
produktivitas;
b. pelayanan sejenis;
c. kemampuan pendapatan; dan
d. kinerja operasional berdasarkan indikator keuangan, pelayanan, mutu dan
manfaat bagi masyarakat.
11. Remunerasi bagi pejabat keuangan dan pejabat teknis ditetapkan paling
banyak sebesar 90% (sembilan puluh persen) dari remunerasi pemimpin.
12. Remunerasi dalam bentuk honorarium diberikan kepada Dewan Pengawas
dan sekretaris Dewan Pengawas sebagai imbalan kerja berupa uang, bersifat
tetap dan diberikan setiap bulan.
13. Honorarium Dewan Pengawas ditetapkan sebagai berikut:
a. honorarium ketua Dewan Pengawas paling banyak sebesar 40% (empat
puluh persen) dari gaji dan tunjangan pemimpin;
b. honorarium anggota Dewan Pengawas paling banyak sebesar 36% (tiga
puluh enam persen) dari gaji dan tunjangan pemimpin; dan
c. honorarium sekretaris Dewan Pengawas paling banyak sebesar 15% (lima
belas persen dari gaji dan tunjangan pemimpin.
D. Jenjang Karir
E. Pembinaan (sistem reward dan punishment)
F. Pemutusan Hubungan Kerja
71
BAB VI
SISTEM AKUNTABILITAS BERBASIS KINERJA
Sistem Akuntabilitas Berbasis Kinerja pada Puskesmas dilaksanakan sebagai

berikut:
1. Perencanaan Jangka Menengah dituangkan dalam dokumen Rencana Strategis
(Renstra) Puskesmas yang secara ringkas meliputi :
i. Visi Puskesmas Kecamatan moyo Utara
Terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu menuju Masyarakat moyo
Utarayang mandiri untuk hidup sehat.
ii. Misi Puskesmas Kecamatan Moyo Utara
a. Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan berkeadilan bagi
seluruh lapisan masyarakat.
b. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, masyarakat
dan lingkungan
c. Mendorong kemandirian masyarakat untuk perilaku hidup bersih dan sehat
d. Meningkatkan kerja sama lintas program dan lintas sektor dalam rangka
mendukung pembangunan berwawasan kesehatan.
2. Perencanaan Tahunan dituangkan dalam dokumen Rencana Bisnis Anggaran
(RBA) Puskesmas yang mengacu pada Renstra
3. RBA disusun berdasarkan:
iii. Anggaran berbasis kinerja
iv. Standar satuan harga
v. Kebutuhan belanja dan kemampuan pendapatan yang diperkirakan akan

diperoleh dari layanan yang diberikan kepada masyarakat, hibah, hasil
kerjasama dengan pihak lain dan/atau hasil usaha lainnya, APBD dan sumber
pendapatan BLUD lainnya.
72
4. RBA meliputi:
a. ringkasan pendapatan, belanja dan pembiayaan
b. rincian anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan
c. perkiraan harga
d. besaran persentase ambang batas
e. perkiraan maju atau forward estimate
5. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
73
T
Jenis Mutu Penerima
No Pernyataa
Pelayanan Pelayanan Pelayanan Indikator Nilai
. n Standar 201
Dasar Dasar Dasar
1. Pelayanan Sesuai Ibu Hamil Setiap Ibu Persentase 100% 100
Kesehatan Standar Hamil ibuhamil
Ibu Hamil Pelayanan mendapatk mendapatkan
Antenatal an pelayanan ibu
pelayanan hamil
antenatal
sesuai
standar
2. Pelayanan Sesuai Ibu Setiap Ibu Persentase ibu 100% 100

Kesehatan Standar Bersalin Bersalin bersalin
Ibu Bersalin Pelayanan mendapatk mendapatkan
Persalinan an pelayanan
pelayanan persalinan
persalinan
sesuai
standar
3. Pelayanan Sesuai Bayi Baru Setiap bayi Persentase bayi 100% 100
Kesehatan Standar Lahir baru lahir barulahir
Bayi Baru Pelayanan mendapatk mendapatkan
Lahir Kesehatan an pelayanan
Bayi Baru pelayanan kesehatan bayi
Lahir kesehatan barulahir
sesuai
standar
4. Pelayanan Sesuai Balita Setiap Persentase anak 100% 100
Kesehatan Standar balita usia 0-59 bulan
Balita Pelayanan mendapatk yang mendapatkan
Kesehatan an pelayanan
Balita pelayanan kesehatan balita
kesehatan sesuai standard
sesuai
standar
5. Pelayanan Sesuai Anak pada Setiap Persentase anak 100% 100

Kesehatan Standar Usia anak pada usia pendidikan
Pada Usia Skrining Pendidikan usia dasar yang
Pendidikan Kesehatan Dasar pendidikan mendapatkan
Dasar Usia dasar skrining kesehatan
Pendidikan mendapatk sesuai standar
Dasar an skrining
kesehatan
sesuai
standar
6. Pelayanan Sesuai Warga Setiap Persentase warga 100% 100
74
T
Jenis Mutu Penerima
No Pernyataa
. n Standar 201
Dasar Dasar Dasar
Kesehatan Standar Negara Warga negara usia 15–59
Pada Usia Skrining Indonesia Negara tahun mendapatkan
Produktif Kesehatan usia 15 s.d Indonesia skrining kesehatan
Usia 59 Tahun usia 15 s.d sesuai standar
Produktif 59 tahun
mendapatk
an skrining
kesehatan
sesuai
standar
7. Pelayanan Sesuai Warga Setiap Persentase warga 100% 100
Kesehatan Standar Negara Warga negara usia 60
Pada Usia Skrining Indonesia Negara tahun keatas
Lanjut Kesehatan usia 60 Indonesia mendapatkan
Usia Lanjut Tahun usia 60 skrining kesehatan
keatas tahun sesuai standar
keatas
mendapatk
an skrining
kesehatan
sesuai
standar
8. Pelayanan Sesuai Penderita Setiap Persentase 100% 100
Kesehatan Standar Hipertensi Penderita penderita hipertensi
Penderita Pelayanan Hipertensi mendapat
Hipertensi Kesehatan mendapatk pelayanan
Penderita an kesehatan sesuai
Hipertensi pelayanan standar
kesehatan
sesuai
standar
9. Pelayanan Sesuai Penderita Setiap Persentase 100% 100
Kesehatan Standar Diabetes Penderita penyandang
Penderita Pelayanan Melitus Diabetes Diabetes Melitus
Diabetes Kesehatan Melitus yang mendapat
Militus Penderita mendapatk pelayanan
Diabetes an kesehatan sesuai
Melitus pelayanan standar
kesehatan
sesuai
standar
10. Pelayanan Sesuai Orang Setiap Persentase Orang 100% 100
Kesehatan Standar Dengan Orang Dengan Gangguan
Orang Pelayanan Gangguan Dengan Jiwa (ODGJ) Berat
Dengan Kesehatan Jiwa Gangguan yang mendapatkan
75
T
Jenis Mutu Penerima
No Pernyataa
. n Standar 201
Dasar Dasar Dasar
Gangguan Jiwa (ODGJ) Jiwa pelayanan
Jiwa Berat Berat (ODGJ) kesehatan jiwa
Berat sesuai standar
mendapata
kan
pelayanan
kesehatan
sesuai
standar
11. Pelayanan Sesuai Orang Setiap Persentase Orang 100% 100
Kesehatan Standar dengan TB orang dgn TB
Orang Pelayanan dengan TB mendapatkan
Dengan TB Kesehatan mendapatk pelayanan TB
TB an sesuai standar
pelayanan
TB sesuai
standar
12. Pelayanan Sesuai Orang Setiap Persentase orang 100% 100
Kesehatan Standar beresiko orang berisiko terinfeksi
Orang Mendapatk terinfeksi beresiko HIV mendapatkan
Dengan an HIV (Ibu terinfeksi pemeriksaan HIV
Resiko Pemeriksa Hamil, HIV (Ibu sesuai standar
Terinfeksi an HIV Pasien TB, Hamil,
HIV Pasien Pasien TB,
IMS, Pasien
Waria/ IMS,
Transgend Waria/Tran
er, sgender,
Pengguna Pengguna
Napza dan Napza dan
warga warga
binaan binaan
lembaga lembaga
pemasyara pemasyara
katan) katan)
mendapatk
an
pemeriksa
an HIV
sesuai
standar
76
BAB VII
KEBIJAKAN KEUANGAN
a. SISTEM AKUNTANSI DAN KEUANGAN

1. Laporan keuangan disusun oleh Pemimpin BLUD sesuai dengan sistem
akuntansi yang diterapkan pada pemerintah daerah.
2. Laporan keuangan terdiri atas:
a. laporan realisasi anggaran;
b. neraca;
c. laporan operasional:
d. laporan perubahan ekuitas;
e. catatan atas laporan keuangan.
3. Penyusunan prognosis/proyeksi keuangan berupa laporan realisasi anggaran
dan laporan operasional disusun oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas / Badan
Daerahyangbarudibentuk dan akanmer.erapkan BLUD sesuai dengan sistem
perencanaan dan penganggaran yang diterapkan oleh pemerintah daerah.
4. DPA yang telah disahkan oleh PPKD menjadi dasar pelaksanaan anggaran
yang bersumber dari APBD.
5. Pelaksanaan anggaran yang bersumber dari APBD digunakan untuk belanja
pegawai,
belanja modal dan belanja barang dan/atau jasa yang mekanismenya
dilakukan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
6. Pelaksanaan anggaran dilakukan secara berkala sesuai dengan kebutuhan
yang telah
ditetapkan, dengan memperhatikan anggaran kas dalam DPA, dan
memperhitungkan:
a. Jumlah kas yang tersedia;
b. Proyeksi pendapatan; dan
c. Proyeksi pengeluaran.
7. Pelaksanaan anggaran dengan melampirkan RBA.
8. DPA yang telah disahkan dan RBA menjadi lampiran perjanjian kinerja yang
ditandatangani oleh kepala daerah dan pemimpin.
77
9. Dalam pengelolaan kas, BLUD menyelenggarakan:
a. perencanaan penerimaan dan pengeluaran kas;
b. pemungutan pendapatan atau tagihan;
c. penyimpanan kas dan mengelola rekening BLUD;
d. pembayaran;
e. perolehan sumber dana untuk menutup defisit jangka pendek:dan
f. pemanfaatan surplus kas untuk memperoleh pendapatan tambahan.
10. Dalam pelaksanaan anggaran, BLUD melakukan penata usahaan keuangan
paling sedikit memuat:
a. Pendapatan dan belanja;
b. Penerimaan dan pengeluaran;
c. Utang dan piutang;
d. persediaan,aset tetap dan investasi; dan
e. ekuitas.
b. KEBIJAKAN MENGENAI TARIF

1. BLUD mengenakan Tarif Layanan sebagai imbalan atas penyediaan layanan
barang dan jasa kepada masyarakat.
2. Penyusunan Tarif Layanan BLUD mempertimbangkan aspek kontinuitas,
pengembangan layanan, kebutuhan, daya beli masyarakat, asas keadilan dan
kepatutan, dan kompetisi yang sehat dalam penetapan besaran Tarif Layanan
yang dikenakan kepada masyarakat serta batas waktu penetapan Tarif.
78
BAB VIII
KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN LIMBAH
A. Ketentuan Umum
Pengelolaan lingkungan dan limbah menggambarkan tentang kebijakan tentang
tata cara/aturan pengelolaan lingkungan dan limbah dalam usaha tercapainya
kesehatan lingkungan baik internal maupun eksternal.Pengaturan tentang
pengelolaan lingkungan dan limbah dimuat dalam Rancangan Peraturan Bupati
Sumbawa Tahun 2018 tentang Pola Tata Kelola Badan Layanan Umum Daerah
Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Sumbawa
yaitu sebagai berikut:
1. BLUD Puskesmas wajib menjaga lingkungan, baik internal maupun eksternal.
2. Pengelolaan lingkungan untuk mendukung peningkatan mutu pelayanan yang
mampu menghemat energi dan mengurangi atau menekan pencemaran
lingkungan.
3. Pengelolaan lingkungan meliputi pengelolaan limbah Puskesmas.
4. Pengelolaan limbah meliputi limbah medis dan non medis.
5. Pengelolaan limbah berpedoman pada peraturan perundang-undangan.
B. Pemenuhan terhadap Ketentuan Umum yang berlaku.
Kondisi Harapan
No Peraturan Terkait Content
Sekarang Kedepan
1. Peraturan Menteri Fasilitas/sistem Menggunakan Menggunakan
Kesehatan Nomor 75 air bersih PDAM PDAM
Tahun 2014 tentang pengelolaan Pengelolaan Pengelolahan
Puskesmas limbah B3 limbah padat limbah padat
seperti limbah kerjasama menggunakan
padat dan cair dengan UPT incenerator.
yang bersifat Puskesmas
infeksius Unit II,
pengelolaan Pengelolahan
limbah cair limbah cair
kerjasama menggunakan
dengan RSUD IPAL.
79
Kondisi Harapan
No Peraturan Terkait Content
Sekarang Kedepan
pengelolaan Limbah non
limbah B3 infeksius di
seperti limbah tampung ke
padat dan cair dalam
yang bersifat kantong
non infeksius plastic dan
diikat dengan
rapat
kemudian
dimasukkan
ke dalam
tempat
penampungan
sementara
sebelum di
angkut oleh
PD
kebersihan
Dinas
Lingkungan
Hidup
pemantauan -
limbah
gas/udara dari
emisi incinerator
pemantauan -
limbah
gas/udara dari
emisi genset
80
BAB IX
PENUTUP
Telah disusun Pola Tata Kelola yang diterapkan pada Badan Layanan Umum
Daerah Puskesmas bertujuan untuk:
a. Memaksimalkan nilai puskesmas dengan cara menerapkan prinsip transparansi,
akuntabilitas, responsibilitas dan independensi, agar puskesmas memiliki daya
saing yang kuat.
b. Mendorong pengelolaan puskesmas secara profesional, transparan dan efisien,
serta memberdayakan fungsi dan peningkatan kemandirian organ puskesmas.
c. Mendorong agar organ puskesmas dalam membuat keputusan dan menInapkan
kegiatan senantiasa dilandasi dengan nilai moral yang tinggi dan kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta kesadaran atas
adanya tanggung jawab sosial puskesmas terhadap stakeholder.
d. Meningkatkan kontribusi puskesmas dalam mendukung kesejahteraan umum
masyarakat melalui pelayanan kesehatan.
Untuk dapat terlaksananya aturan dalam Pola Tata Kelola perlu mendapat
dukungan dan partisipasi seluruh karyawan Puskesmas serta perhatian dan
81
dukungan Pemerintah Kabupaten Sumbawa baik bersifat materiil, administratif
maupun politis.
Pola Tata Kelola puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi perubahan
terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pola tata kelola
puskesmas sebagaimana disebutkan di atas, serta disesuaikan dengan fungsi,
tanggung jawab, dan kewenangan organ puskesmas serta perubahan
lingkungan.
82

Pola Tata Kelola PKM Moyo Utara

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Pola Tata Kelola PKM Moyo Utara

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

BAB I

A. Pengertian Pola Tata Kelola

C. Perubahan Pola Tata Kelola

c. Pembina dan Pengawas

Satuan Pengawas Internal Dewan Pengawas

dr. Titin Ratnawati

PEJABAT TEKNIS PEJABAT KEUANGAN

1. Kepala PNS/pegawai pemerintah √ Terpenuhi

Puskes jaringan dan jejaring di

2. Upaya kesehatan masyarakat esensial dan keperawatan kesehatan

b) pelayanan kesehatan lingkungan;

c) pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;

3. Upaya kesehatan pengembangan dapat dilaksanakan dalam bentuk:

b) pelayanan kesehatan tradisional komplementer;

c) pelayanan kesehatan olahraga;

d) pelayanan kesehatan indera;

e) pelayanan kesehatan lansia;

4. Upaya kesehatan perseorangan, kefarmasian dan laboratorium dilaksanakan

b) pelayanan kesehatan gigi dan mulut;

3. Sop Pulp Capping Direk C.172/IV/2017 -Loket

10. Sop Abses Peripiapikal C.162/IV/2017 -Loket

c) pelayanan gawat darurat;

e) pelayanan rawat inap untuk Puskesmas yang menyediakan pelayanan

f) pelayanan kefarmasian; dan

5. Pelayanan jaringan Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan

d) Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan.

2. Kondisi Fungsi pelayanan berdasarkan jenis pelayanan di BLUD Puskesmas

No Jenis Tenaga Puskesmas Puskesmas Puskesmas

Non Rawat Non Rawat Non Rawat

Non Rawat Non Rawat Non Rawat

b. Jumlah tenaga di BLUD Puskesmas Kecamatan Moyo Utara Per Tanggal

B. Penerimaan dan Penempatan Pegawai

Sistem Akuntabilitas Berbasis Kinerja pada Puskesmas dilaksanakan sebagai

3. RBA disusun berdasarkan:

iii. Anggaran berbasis kinerja

iv. Standar satuan harga

v. Kebutuhan belanja dan kemampuan pendapatan yang diperkirakan akan

a. ringkasan pendapatan, belanja dan pembiayaan

b. rincian anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan

d. besaran persentase ambang batas

e. perkiraan maju atau forward estimate

5. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

2. Pelayanan Sesuai Ibu Setiap Ibu Persentase ibu 100% 100

5. Pelayanan Sesuai Anak pada Setiap Persentase anak 100% 100

a. SISTEM AKUNTANSI DAN KEUANGAN

b. KEBIJAKAN MENGENAI TARIF

Anda mungkin juga menyukai