Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Pemerintahan Derah Dan Desa.
Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna.Oleh karena itu,kami mengharapkan adanya kritik dan saran dari
pembaca sekalian, karena kritik dan saran pembaca sangat bearti dan dapat
memotivasi kami dalam menyempurnakan makalah kami kedepannya.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah setiap warga Negara Republik Indonesia
yang telah memenuhi syarat yang ditentukan diangkat oleh pejabat yang berwenang
dan diberikan tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diberikan tugas negara lainnya
dan gaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pegawai Negeri
berkedudukan sebagai unsur aparatur negara yang bertugas untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil dan merata dalam
penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan dan pembangunan.
Tenaga kerja sebagai unsur utama Sumber Daya Manusia (SDM), aparatur
daerah yang mempunyai peran strategis dalam mengemban tugas pemerintahan
daerah dan pembangunan. Pengembangan atau pemberdayaan kepegawaian, SDM
merupakan salah satu fungsi pokok manajemen yang pada intinya adalah
melakukan koordinasi dan pemanfaatan dari tenaga kerja yang tersedia serta
pemanfaatan SDM lainnya untuk mencapai tujuan organisasi. Kiggundu (1989:13),
mengatakan bahwa SDM adalah pengembangan dan pemanfaatan pegawai dalam
rangka tercapainya tujuan dan sasaran individu, organisasi, masyarakat, bangsa dan
internasional yang efektif.
1
adanya Pegawai Negeri Sipil yang berhenti, meninggal dunia, mutasi jabatan dan
adanya pengembangan organisasi. Oleh karena pengadaan Pegawai Negeri Sipil
adalah untuk mengisiformasi yang lowong, maka pengadaan dilaksanakan atas
dasar kebutuhan, baik dalam arti jumlah dan mutu pegawai, maupun kompetensi
jabatan yang dibutuhkan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pegawai Negeri Sipil Daerah adalah bagian dari birokrasi atau aparatur
pemerintah yang merupakan sub domain sektor publik dalam konsep good
governance. Pegawai Negeri Sipil mempunyai peranan yang sangat penting dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.
3
2.2 Penyelenggaraan Pegawai Sipil Daerah
4
f) Kesejahteraan Pegawai: Pemerintah daerah harus memperhatikan
kesejahteraan pegawai sipil daerah dengan memberikan hak-hak yang
sesuai, termasuk tunjangan, fasilitas, dan jaminan sosial. Ini mencakup juga
kebijakan dalam hal kesehatan, keselamatan, dan lingkungan kerja yang
baik.
5
Pelaksanaan program dapat melibatkan berbagai metode, seperti pelatihan
kelas, workshop, pelatihan online, mentoring, atau pelatihan on-the-job.
d) Evaluasi dan pemantauan: Penting untuk melakukan evaluasi dan
pemantauan terhadap program pembinaan yang telah dilaksanakan.
Evaluasi ini dapat melibatkan pengukuran perubahan dalam kinerja
pegawai, peningkatan kompetensi, dan dampak program pembinaan
terhadap efektivitas pelayanan publik.
e) Pengakuan dan insentif: Pengakuan atas prestasi pegawai sipil daerah yang
berkinerja baik merupakan bagian penting dari pembinaan. Insentif, seperti
penghargaan, promosi, atau tunjangan khusus, dapat diberikan kepada
pegawai yang menunjukkan kompetensi dan kinerja yang baik sebagai
bentuk penghargaan dan motivasi.
6
dilakukan melalui penilaian prestasi kerja, pengukuran output, dan evaluasi
oleh atasan atau tim penilai yang ditunjuk.
b) Pemantauan Kehadiran: Dilakukan untuk memastikan bahwa pegawai hadir
sesuai jadwal kerja yang telah ditetapkan. Sistem absensi elektronik atau
manual digunakan untuk memantau kehadiran pegawai dan
mengidentifikasi ketidakhadiran yang tidak sah.
c) Inspeksi dan Audit: Dilakukan secara berkala untuk memeriksa kinerja,
tugas, dan tanggung jawab pegawai sipil daerah. Inspeksi dan audit dapat
dilakukan oleh unit pengawasan internal atau eksternal yang independen.
d) Pelaporan dan Pengaduan: Pegawai dan masyarakat dapat melaporkan
pelanggaran, penyalahgunaan kekuasaan, atau perilaku tidak etis pegawai
sipil daerah. Pelaporan ini harus ditindaklanjuti dengan serius dan diselidiki
sesuai prosedur yang ditetapkan.
e) Sanksi Disiplin: Jika terdapat pelanggaran atau kesalahan yang dilakukan
oleh pegawai, tindakan disiplin dapat diambil sesuai dengan peraturan dan
ketentuan yang berlaku. Sanksi disiplin dapat berupa teguran lisan, teguran
tertulis, penundaan kenaikan pangkat, pemotongan tunjangan, hingga
pemecatan tergantung tingkat pelanggaran dan kebijakan yang ada.
f) Pengembangan Kompetensi: Dalam rangka meningkatkan kualitas pegawai
sipil daerah, pengawasan juga melibatkan upaya pengembangan kompetensi
pegawai melalui pelatihan dan pendidikan yang relevan dengan tugas dan
tanggung jawab mereka.
Selain itu, lembaga pengawas seperti Inspektorat Daerah atau Ombudsman juga
dapat berperan dalam pengawasan pegawai sipil daerah untuk memastikan
transparansi, akuntabilitas, dan keadilan dalam pemerintahan daerah. Penting untuk
mencatat bahwa proses pengawasan harus dilakukan dengan proporsionalitas,
objektivitas, dan mengikuti prinsip hukum dan etika yang berlaku. Hal ini penting
untuk menjaga kepercayaan dan integritas pegawai sipil daerah serta masyarakat.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pegawai Negeri Sipil Daerah adalah bagian dari birokrasi atau aparatur
pemerintah yang merupakan sub domain sektor publik dalam konsep good
governance. Pegawai Negeri Sipil mempunyai peranan yang sangat penting dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Tata kelola kepegawaian,
pembinaan, dan pengawasan pegawai daerah adalah proses manajemen yang
berkaitan dengan pengaturan, pengembangan, dan pengawasan kepegawaian di
tingkat pemerintah daerah. Hal ini penting untuk menjaga kualitas, efisiensi, dan
integritas pegawai daerah dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka.
3.2 Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
Ruslan A., 2006, Dinamika pembinaan manajemen pegawai negeri sipil pada
pemerintahan daerah, Balik Papan.
Katharina., Riris, 2012, Pembinaan pegawai negeri sipil daerah oleh kepala daerah
dan masalah netralitas, Riau