Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“Tata Kelola Kepegawaian, Pembinaan Dan Pengawasan Pegawai Daerah ”

Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Pemerintahan Derah Dan Desa.

Dosen Pengampu : Nofi Nurman, S.Pd.,M.SI

Disusun oleh kelompok 3 :

1. Berdi Yushar (105210106)


2. Devi Rahmawati (105210114)
3. Diah Ayu Pramesti (105210115)
4. Fatimah (105210122)
5. Irvan Maulana (105210138)

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN


FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadiran Allah SWT,yang telah


melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kami yang tak terhingga
jumlahnya,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Tata
Kelola Kepegawaian,Pembinaan Dan Pengawasan Pegawai Daerah” selesai pada
waktunya.

Makalah ini diperlukan untuk memenuhi tugas mata kuliah “Pemerintahan


Daerah Dan Desa” serta diharapkan makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah
informasi dan wawasan dan tak lupa pula juga kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada Bapak Nofi Nurman, S.Pd.,M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah
pemerintahan daerah dan desa.

Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna.Oleh karena itu,kami mengharapkan adanya kritik dan saran dari
pembaca sekalian, karena kritik dan saran pembaca sangat bearti dan dapat
memotivasi kami dalam menyempurnakan makalah kami kedepannya.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3
2.1 Pengertian Pegawai Sipil Daerah ............................................................. 3
2.2 Penyelenggaraan Pegawai Sipil Daerah ................................................... 4
2.3 Pembinaan Pegawai Sipil Daerah............................................................. 5
2.4 Pengawasan Pegawai Sipil Daerah ........................................................... 6
BAB III PENUTUP ................................................................................................8
3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 8
3.2 Saran ......................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah setiap warga Negara Republik Indonesia
yang telah memenuhi syarat yang ditentukan diangkat oleh pejabat yang berwenang
dan diberikan tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diberikan tugas negara lainnya
dan gaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pegawai Negeri
berkedudukan sebagai unsur aparatur negara yang bertugas untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil dan merata dalam
penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan dan pembangunan.

Tenaga kerja sebagai unsur utama Sumber Daya Manusia (SDM), aparatur
daerah yang mempunyai peran strategis dalam mengemban tugas pemerintahan
daerah dan pembangunan. Pengembangan atau pemberdayaan kepegawaian, SDM
merupakan salah satu fungsi pokok manajemen yang pada intinya adalah
melakukan koordinasi dan pemanfaatan dari tenaga kerja yang tersedia serta
pemanfaatan SDM lainnya untuk mencapai tujuan organisasi. Kiggundu (1989:13),
mengatakan bahwa SDM adalah pengembangan dan pemanfaatan pegawai dalam
rangka tercapainya tujuan dan sasaran individu, organisasi, masyarakat, bangsa dan
internasional yang efektif.

Sebagaimana yang telah tercantum PP nomor 56 tahun 2012 tentang pokok-


pokok Kepegawaian, sehingga pengangkatan Tenaga Honorer menjadi CPNS
memiliki kaitan dengan Manajemen Pegawai Negeri Sipil yaitu pasal 12 ayat 1 dan
2 yaitu Manajemen Pegawai Negeri Sipil diarahkan untuk menjamin
penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan secara berdayaguna dan
berhasil guna. Berdasarkan penjelasan pemerintah Republik Indonesia nomor 98
tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil, disebutkan bahwa pengadaan
Pegawai Negeri Sipil adalah proses kegiatan untuk mengisi formasi yanglowong.
Lowongan formasi dalam suatu organisasi negara pada umumnya disebabkan

1
adanya Pegawai Negeri Sipil yang berhenti, meninggal dunia, mutasi jabatan dan
adanya pengembangan organisasi. Oleh karena pengadaan Pegawai Negeri Sipil
adalah untuk mengisiformasi yang lowong, maka pengadaan dilaksanakan atas
dasar kebutuhan, baik dalam arti jumlah dan mutu pegawai, maupun kompetensi
jabatan yang dibutuhkan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pegawai sipil daerah?


2. Bagaimana penyelenggaraan pada pegawai sipil daerah?
3. Bagaimana pembinaan dan pengawasan pegawai sipil daerah?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pegawai Sipil Daerah

Pegawai Negeri Sipil Daerah adalah bagian dari birokrasi atau aparatur
pemerintah yang merupakan sub domain sektor publik dalam konsep good
governance. Pegawai Negeri Sipil mempunyai peranan yang sangat penting dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.

Pengertian Aparatur Sipil Negara yang dulunya disebut dengan Pegawai


Negeri Sipil di kemukakan oleh beberapa ahli. Beberapa ahli berpendapat mengenai
definisi Aparatur Sipil Negara atau Pegawai Negeri Sipil. A.W.Widjaja,
mendefinisi kan bahwa pegawai adalah merupakan tenaga kerja manusia jasmaniah
maupun rohaniah (mental dan pikiran) yang senantiasa dibutuhkan dan oleh karena
itu menjadi salah satu modal pokok dalam usaha kerja sama untuk mencapai tujuan
tertentu (organisasi). Selanjutnya berpendapat juga bahwa Pegawai adalah orang
orang yang dikerjakan dalam suatu badan tertentu, baik lembaga-lembaga
pemerintah maupun dalam badan-badan usaha.

Sedangkan menurut Musanaef, pegawai adalah orang-orang yang


melakukan pekerjaan dengan mendapat imbalan jasa berupa gaji dan tunjangan dari
pemerintah atau badan swasta. Selanjutnya musanef menjelaskan definisi pegawai
sebagai pekerja atau worker adalah mereka yang langsung digerakkan oleh seorang
manager untuk bertindak sebagai pelaksana yang akan menyelenggarakan
pekerjaan sehingga menghasilkan karya-karya yang diharapkan dalam usaha
pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Berdasarkan Ketentuan Pasal 1 Angka (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun


2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya
disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.

3
2.2 Penyelenggaraan Pegawai Sipil Daerah

Penyelenggaraan pegawai sipil daerah mengacu pada sistem pengelolaan


pegawai di tingkat pemerintah daerah. Pemerintah daerah bertanggung jawab atas
pengangkatan, pengelolaan, dan pengembangan pegawai sipil yang bekerja di
lingkup pemerintahan daerah. Berikut adalah beberapa hal yang terkait dengan
penyelenggaraan pegawai sipil daerah:

a) Rekrutmen dan Seleksi: Pemerintah daerah harus melaksanakan proses


rekrutmen dan seleksi pegawai sipil dengan memastikan adanya prosedur
yang transparan dan objektif. Prosedur ini dapat melibatkan penerimaan
pegawai melalui ujian tertulis, wawancara, dan penilaian keterampilan yang
relevan.
b) Pengangkatan: Setelah melalui proses seleksi, pegawai yang lolos akan
diangkat menjadi pegawai sipil daerah sesuai dengan ketentuan hukum yang
berlaku. Pengangkatan ini dilakukan berdasarkan kebutuhan dan
persyaratan jabatan yang ada di pemerintah daerah.
c) Pengelolaan Kepegawaian: Pemerintah daerah memiliki tugas untuk
mengelola data pegawai, administrasi kepegawaian, dan sistem penggajian.
Mereka juga bertanggung jawab untuk memberikan kebijakan dan prosedur
terkait kinerja, disiplin, promosi, mutasi, dan penghargaan kepada pegawai
sipil daerah.
d) Pengembangan Pegawai: Pemerintah daerah harus memberikan kesempatan
pengembangan bagi pegawai sipil daerah melalui pelatihan dan pendidikan
yang relevan. Ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan
pengetahuan pegawai sehingga mereka dapat melaksanakan tugas dengan
lebih baik.
e) Pengawasan dan Evaluasi: Pemerintah daerah perlu melakukan pengawasan
terhadap kinerja pegawai sipil daerah. Evaluasi kinerja secara berkala dapat
dilakukan untuk memberikan umpan balik kepada pegawai, mengevaluasi
pencapaian kinerja, dan merumuskan rencana pengembangan selanjutnya.

4
f) Kesejahteraan Pegawai: Pemerintah daerah harus memperhatikan
kesejahteraan pegawai sipil daerah dengan memberikan hak-hak yang
sesuai, termasuk tunjangan, fasilitas, dan jaminan sosial. Ini mencakup juga
kebijakan dalam hal kesehatan, keselamatan, dan lingkungan kerja yang
baik.

Penyelenggaraan pegawai sipil daerah memiliki peran penting dalam menjaga


kualitas pelayanan publik dan efektivitas pemerintahan di tingkat daerah. Dengan
menerapkan sistem yang transparan, objektif, dan berkeadilan, diharapkan dapat
tercipta birokrasi yang profesional dan berkualitas.
2.3 Pembinaan Pegawai Sipil Daerah

Pembinaan pegawai sipil daerah adalah proses pengembangan dan peningkatan


kompetensi serta kinerja pegawai sipil di tingkat daerah. Tujuan dari pembinaan ini
adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik yang
diberikan oleh pegawai sipil daerah kepada masyarakat. Berikut adalah beberapa
langkah yang umum dilakukan dalam pembinaan pegawai sipil daerah:

a) Identifikasi kebutuhan pembinaan: Pihak berwenang harus mengidentifikasi


kebutuhan pembinaan pegawai sipil daerah dengan menganalisis
kompetensi yang diperlukan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab
mereka. Hal ini dapat dilakukan melalui evaluasi kinerja, penilaian
kompetensi, atau survei kepuasan pengguna layanan.
b) Perencanaan dan penyusunan program pembinaan: Setelah kebutuhan
pembinaan teridentifikasi, program pembinaan harus direncanakan dan
disusun. Program ini dapat mencakup pelatihan dan pengembangan
keterampilan, penyusunan pedoman atau standar kerja, pelatihan
kepemimpinan, serta pengenalan teknologi baru yang relevan dengan
pekerjaan mereka.
c) Pelaksanaan program pembinaan: Program pembinaan tersebut harus
diimplementasikan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

5
Pelaksanaan program dapat melibatkan berbagai metode, seperti pelatihan
kelas, workshop, pelatihan online, mentoring, atau pelatihan on-the-job.
d) Evaluasi dan pemantauan: Penting untuk melakukan evaluasi dan
pemantauan terhadap program pembinaan yang telah dilaksanakan.
Evaluasi ini dapat melibatkan pengukuran perubahan dalam kinerja
pegawai, peningkatan kompetensi, dan dampak program pembinaan
terhadap efektivitas pelayanan publik.
e) Pengakuan dan insentif: Pengakuan atas prestasi pegawai sipil daerah yang
berkinerja baik merupakan bagian penting dari pembinaan. Insentif, seperti
penghargaan, promosi, atau tunjangan khusus, dapat diberikan kepada
pegawai yang menunjukkan kompetensi dan kinerja yang baik sebagai
bentuk penghargaan dan motivasi.

Selain langkah-langkah di atas, penting juga untuk memastikan adanya


koordinasi yang baik antara instansi terkait, pengembangan budaya organisasi yang
mendukung pembinaan pegawai, serta adanya sistem manajemen kinerja yang jelas
dan transparan. Pembinaan pegawai sipil daerah merupakan proses yang
berkelanjutan dan harus terus dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas
pelayanan publik di tingkat daerah.

2.4 Pengawasan Pegawai Sipil Daerah

Pengawasan pegawai sipil daerah merupakan proses yang dilakukan untuk


memastikan bahwa pegawai pemerintah daerah menjalankan tugas dan tanggung
jawab mereka sesuai dengan peraturan dan standar yang ditetapkan. Pengawasan
ini penting untuk menjaga disiplin, kinerja, integritas, dan akuntabilitas pegawai
sipil daerah. Berikut adalah beberapa hal yang biasanya dilakukan dalam
pengawasan pegawai sipil daerah:

a) Penilaian Kinerja: Dilakukan secara berkala untuk mengevaluasi kinerja


pegawai berdasarkan target yang telah ditetapkan. Evaluasi kinerja dapat

6
dilakukan melalui penilaian prestasi kerja, pengukuran output, dan evaluasi
oleh atasan atau tim penilai yang ditunjuk.
b) Pemantauan Kehadiran: Dilakukan untuk memastikan bahwa pegawai hadir
sesuai jadwal kerja yang telah ditetapkan. Sistem absensi elektronik atau
manual digunakan untuk memantau kehadiran pegawai dan
mengidentifikasi ketidakhadiran yang tidak sah.
c) Inspeksi dan Audit: Dilakukan secara berkala untuk memeriksa kinerja,
tugas, dan tanggung jawab pegawai sipil daerah. Inspeksi dan audit dapat
dilakukan oleh unit pengawasan internal atau eksternal yang independen.
d) Pelaporan dan Pengaduan: Pegawai dan masyarakat dapat melaporkan
pelanggaran, penyalahgunaan kekuasaan, atau perilaku tidak etis pegawai
sipil daerah. Pelaporan ini harus ditindaklanjuti dengan serius dan diselidiki
sesuai prosedur yang ditetapkan.
e) Sanksi Disiplin: Jika terdapat pelanggaran atau kesalahan yang dilakukan
oleh pegawai, tindakan disiplin dapat diambil sesuai dengan peraturan dan
ketentuan yang berlaku. Sanksi disiplin dapat berupa teguran lisan, teguran
tertulis, penundaan kenaikan pangkat, pemotongan tunjangan, hingga
pemecatan tergantung tingkat pelanggaran dan kebijakan yang ada.
f) Pengembangan Kompetensi: Dalam rangka meningkatkan kualitas pegawai
sipil daerah, pengawasan juga melibatkan upaya pengembangan kompetensi
pegawai melalui pelatihan dan pendidikan yang relevan dengan tugas dan
tanggung jawab mereka.

Selain itu, lembaga pengawas seperti Inspektorat Daerah atau Ombudsman juga
dapat berperan dalam pengawasan pegawai sipil daerah untuk memastikan
transparansi, akuntabilitas, dan keadilan dalam pemerintahan daerah. Penting untuk
mencatat bahwa proses pengawasan harus dilakukan dengan proporsionalitas,
objektivitas, dan mengikuti prinsip hukum dan etika yang berlaku. Hal ini penting
untuk menjaga kepercayaan dan integritas pegawai sipil daerah serta masyarakat.

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Pegawai Negeri Sipil Daerah adalah bagian dari birokrasi atau aparatur
pemerintah yang merupakan sub domain sektor publik dalam konsep good
governance. Pegawai Negeri Sipil mempunyai peranan yang sangat penting dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Tata kelola kepegawaian,
pembinaan, dan pengawasan pegawai daerah adalah proses manajemen yang
berkaitan dengan pengaturan, pengembangan, dan pengawasan kepegawaian di
tingkat pemerintah daerah. Hal ini penting untuk menjaga kualitas, efisiensi, dan
integritas pegawai daerah dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka.

Tata kelola kepegawaian melibatkan perencanaan, pengorganisasian,


pelaksanaan, dan pengendalian kegiatan terkait dengan pegawai daerah. Tata kelola
kepegawaian yang baik akan membantu memastikan bahwa pegawai daerah
memiliki kualitas yang baik, bekerja secara efisien, dan berkomitmen untuk
memberikan pelayanan publik yang berkualitas. Seperti tercantum dalam
Ketentuan Pasal 1 Angka (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara, Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN
adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.

3.2 Saran

Demikian makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas pemerintahan


daerah dan desa. Selanjutnya jika terdapat kesalahan dalam membuat makalah ini
kami mohon maaf yang sebesar-besarnya dan kami pun membutuhkan kritikan
yang membangun dari teman-teman sekalian, jika ada kesalahan itu datang dari diri
pribadi dan jika ada kebenaran maka itu hanya datang dari Allah SWT. Sekian
wassalamualaikum wr.wb

8
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara

Ruslan A., 2006, Dinamika pembinaan manajemen pegawai negeri sipil pada
pemerintahan daerah, Balik Papan.

Katharina., Riris, 2012, Pembinaan pegawai negeri sipil daerah oleh kepala daerah
dan masalah netralitas, Riau

Syahputra., Heru, 2018, Pemenuhan pengembangan kompetensi ASN di pemerintah


daerah, Aceh

Repository Usm, Tentang Aparatur Sipil Negara

Anda mungkin juga menyukai