Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur dengan tulus dipanjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat tau-
fik dan Hidayah-Nya. Selawat serta salam semoga senantiasa tercurah untuk jun-
jungan kita Nabi besar Muhammad SAW. Semoga kita senantiasa mampu beramar
ma’ruf dan nahi mungkar. Alhamdulillah kami dapat menyelesaikan makalah tepat
pada waktunya berjudul “Rekrutmen dan Seleksi Pada Calon Pegawai Negeri ”.
Makalah ini berisikan tentang kondisi ideal, kondisi di lapangan berdasarkan media
massa, dan yang terakhir solusi permasalahan rekrutmen dan seleksi pada calon
pegawai negeri.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Manajemen Sumber Daya Manusia Sektor Publik oleh Ibu Dr. Isnaini Rodiyah,
M.Si. Makalah ini ditulis dari hasil yang diperoleh dari buku dan media masa yang
berhubungan dengan judul makalah ini. Dan tak lupa kami ucapkan terima kasih
pula kepada rekan-rekan yang telah memberi dukungan sehingga dapat me-
nyelesaikan makalah ini dengan baik.
Kami harap makalah ini dapat memberikan informasi kepada pembaca. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata saya sampaikan kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Dan
mudah-mudahan upaya ini senantiasa mendapat bimbingan dan ridha Allah Swt.
Penulis
i
DAFTAR ISI
2.1 Kondisi Ideal Rekrutmen Dan Seleksi Calon Pegawai Negeri ..................... 9
2.2 Permasalahan Pada Rekrutmen dan Seleksi Calon Pegawai Negeri ........... 13
2.3 Solusi Dalam Mengatasi Permasalahan Pada Rekrutmen Dan Seleksi Calon
Pegawai Negeri .................................................................................................. 26
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu kegiatan yang sangat penting dalam manajemen SDM adalah rekrut-
men, mengingat keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini akan menghasilkan SDM
yang berkualitas sebagaimana diharapkan setiap organisasi. Rekrutmen merupakan
tahap untuk menentukan jumlah dan kategori pegawai yang diperlukan dan ditetap-
kan dalam perencanaan pegawai atau pengelolaan SDM secara formal. Rekrutmen
disusun melalui perencanaan yang terperinci dan memenuhi persyaratan dalam ben-
tuk kebutuhan yang dimaksudkan untuk pegawai yang akan mengisi lowongan
baru, hal ini karena ada pegawai yang mengundurkan diri atau pensiun, atau karena
adanya penambahan struktur organisasi sehingga membutuhkan pegawai baru.
1
2
Gambar 1.1
Birokrasi yang baik membutuhkan sosok PNS yang profesional, yang mempu-
nyai sikap dan perilaku yang penuh kesetiaan, ketaatan, disiplin, bermoral, ber-
mental baik, akuntabel dan memiliki kesadaran yang tinggi terhadap tanggung ja-
wab sebagai pelayan publik yang baik. Untuk mendukung tujuan ini diperlukan
suatu sistem rekrutmen dan seleksi CPNS yang baik dan tepat sebagai suatu proses
berkelanjutan dari manajemen sumber daya manusia aparatur. Walaupun pelaksa-
naan rekrutmen dan seleksi CPNS dilakukan dari tahun ke tahun, tetap saja dinilai
tidak memuaskan berbagai pihak. Dalam pelaksanaan rekrutmen, meskipun seba-
gian besar instansi pusat dan daerah telah menggunakan teknologi informasi seperti
menginformasikan penerimaan CPNS dan mengumumkan hasil seleksi melalui in-
ternet, namun kejelasan informasinya masih kurang.
Organisasi atau instansi pemerintah sampai saat ini masih dipandang sebagai
organisasi yang tidak efisien serta penuh dengan korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Ketidak efisienan organisasi-organisasi pemerintah antara lain disebabkan karena
4
Adanya sikap kurang transparansi yang ada di pihak pemerintah tersebut mulai
membuat timbulnya pandangan negatif ditengah masyarakat pandangan tersebut
seperti adanya penggunaan wewenang yang salah hingga hal itu dapat men-
imbulkan praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang dapat terjadi dalam
proses seleksi aparatur yang akan ditempatkan di pemerintahan. Sehingga hal ter-
sebut malah menimbulkan dampak pada aparatur yang belum mampu melakukan
suatu prinsip yang lebih kompeten dan memiliki keprofesionalan hal itu karena
perekrutan dan pelaksanaan seleksi belum dilaksanakan dengan dasar keahlian yang
sesuai.
Penyimpangan dalam rekrutmen ASN masih sering terjadi, hal ini dapat terjadi
karena kesadaran moral yang rendah, pengawasan yang lemah, dan penegakan
hukum yang tidak tegas dan memberi efek jera. Sehingga masih sering terjadi prak-
tek calo, pungli bahkan penipuan dalam pelaksanaan rekrutmen ASN. Tidak hanya
itu banyaknya pelanggaran yang terjadi dalam proses rekrutmen ASN yaitu adanya
pembatasan usia pelamar yang tidak sesuai dengan NSPK, adanya perbedaan syarat
minimal IPK bagi putra-putri daerah dan non putra-putri daerah yang bersangkutan.
Sesuai amanat Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
diperlukan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang professional. Hal ini dapat di-
wujudkan dengan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Pegawai Negeri
Sipil (SDM-PNS). Satu hal yang terpenting dan harus diperhatikan dalam
mewujudkan kualitas SDM-PNS diawali dari rekrutmen yang objektif, transparan,
dan akuntabel.
5
Hal ini sesuai dengan surat edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Dan Reformasi Birokrasi no. B2432/M.PAN.RB/7/2013 tentang Penerapan Sistem
Computer Assisted Test (CAT) dalam Seleksi CPNS Tahun 2013 dan 2014. Sistem
CAT dalam perekrutan PNS berbeda dengan tata cara pengerjaan soal-soal CPNS
menggunakan LJK. Metode baru ini diklaim dapat mempersempit peluang ter-
jadinya KKN. Sistem CAT mempunyai aturan tersendiri yang perlu untuk diketahui
6
oleh para pelamar dalam proses pendaftaran penerimaan seleksi CPNS. Mengingat
sistem CAT baru akan diterapkan di seluruh instansi pemerintah, sehingga banyak
calon pendaftar yang belum mengerti proses penerimaan CPNS menggunakan sis-
tem CAT.
Kedua kebijakan tersebut merupakan pedoman bagi instansi pusat dan daerah
untuk melaksanakan rekrutmen CPNS demi menjamin penerapan sistem merit ber-
jalan dengan baik. Pada kebijakan-kebijakan tersebut seharusnya dipedomani/ di-
jalankan oleh pihak-pihak yang terkait langsung dalam proses penerimaan CPNS.
Namum dalam kenyataanya masihlah kurang optimal. Hal ini terlihat dalam be-
berapa praktek pelaksanaannya terdapat beberapa hal yang seharusnya ditrans-
paransikan dan dilaksanakan secara akuntabel sebagaimana tuntunan peraturan
pemerintah di atas, namun justru cenderung disalah artikan dan tidak dilaksanakan
secara konsisten dan bertanggung jawab.
Di zaman reformasi ini seharusnya semua dituntut untuk bersih dan transparan
agar dapat mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance) dan pemerinta-
han yang bersih (clean government) (Martin, 2015). Kasus – kasus kecurangan ter-
sebut menandakan bahwa proses rekrutmen sebelumnya merupakan salah satu ma-
salah yang memang harus dibenahi dalam pengelolaan kepegawaian Indonesia.
Dapat dilihat bahwa reformasi pengadaan CPNS menggunakan sistem baru (CAT)
tersebut, merupakan bentuk pengakuan bahwa selama ini masyarakat kurang
percaya dengan transparansi dan obyektivitas pengadaan CPNS. Rendahnya tingkat
7
Adapun manfaat yang diharapkan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Kegunaan teoritis
Penulis mengharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman, sesuai dengan kenyataan yang ada dilapangan sehingga mem-
berikan manfaat dan menambah wawasan yang lebih luas dalam memahami
ilmu pengetahuan bagi peneliti serta dapat meningkatkan dalam menganalisa
suatu masalah.
8
2. Kepentingan Akademis
Dalam hal ini penulis diharapkan dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan
serta untuk mengembangkan wawasan yang berhubungan rekrutmen dan sele-
ksi CPNS, khususnya bagi mahasiswa Administrasi Publik yang telah di-
peroleh sebagai wahana penguji dan beberapa teori yang telah dikemukakan
para ahli yang bersifat universal.
3. Kegunaan Praktis
Penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran yang bermanfaat
bagi Badan Kepegawaian Negara maupun BKD Kabupaten Sidoarjo dalam
memanfaatkan menerapkan sistem CAT dalam rekrutmen dan seleksi calon
pegawai negeri.
BAB II
PEMBAHASAN
9
10
a. Kompetitif, dalam arti semua pelamar bersaing secara sehat dan penen-
tuan hasil seleksi didasarkan pada passing grade yang telah ditetapkan
dan atau nilai tertinggi dari peserta;
b. Adil, dalam arti proses pelaksanaan seleksi tidak memihak atau sama
rata, tidak ada yang lebih dan tidak ada yang kurang, tidak ada pilih
kasih;
c. Objektif, dalam arti dalam proses pendaftaran, seleksi dan penentuan
kelulusan didasarkan pada persyaratan dan hasil tes/tes sesuai keadaan
yang sesungguhnya;
d. Transparan, dalam arti proses pelamaran, pendaftaran, pelaksanaan tes,
pengolahan hasil tes serta pengumuman hasil kelulusan dilaksanakan
secara terbuka;
e. Bersih dari praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN), dalam arti
seluruh proses seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil harus terhindar dari
unsur korupsi, kolusi dan nepotisme; dan
f. Tidak dipungut biaya, dalam arti pelamar tidak dibebankan biaya apapun
dalam proses seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil meliputi pengumuman,
pelamaran, penyaringan, pemberkasan, dan pengangkatan Calon Pega-
wai Negeri Sipil sampai dengan pengangkatan menjadi PNS, kecuali di-
atur dalam peraturan di masing-masing Instansi yang ditandatangani oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian.
11
Pada rantai dalam manajemen sumber daya manusia, proses rekrutmen dan
seleksi merupakan proses awal yang memegang peranan yang penting untuk
mendapatkan pegawai yang berkompeten. Berangkat dari rekrutmen yang dil-
akukan oleh organisasi kemudian calon pegawai dipilih melalui proses seleksi dari
sekelompok calon pelamar untuk mendapatkan pegawai yang betul-betul sesuai
dengan kriteria yang dibutuhkan. Jika seleksi ini dilakukan dengan benar, maka or-
ganisasi akan diuntungkan karena pegawai dapat dididik dan dikembangkan hingga
dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan standar, demikian pula jika sebaliknya.
Pegawai dengan persyaratan serta kompetensi yang tepat dalam menduduki jabatan
12
tertentu, di masa yang akan datang akan sangat menentukan tercapainya tujuan or-
ganisasi di masa yang akan datang.
Rekrutmen dan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) hingga saat ini
memiliki peminat yang cukup tinggi. Walaupun berbagai bidang pekerjaan di era
digital ini sangat bervariasi, namun bagi sekelompok masyarakat profesi sebagai
PNS masih dianggap cukup terhormat dengan gaji yang memadai, sehingga
menarik minat masyarakat untuk menjadi PNS. Setiap pembukaan pendaftaran PNS
dibuka, masyarakat berbondong-bondong untuk melakukan pendaftaran.
Pelaksanaan sistem seleksi CPNS berbasis Computer Assisted Test (CAT) yang
dilakukan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara – Reformasi
Birokrasi (PAN RB) bekerja sama dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN)
dimulai sejak tahun 2013. Sistem seleksi yang sebelumnya dilaksanakan secara
konvensional dinilai banyak kelemahan karena menggunakan Lembar Jawab Kom-
puter (LJK) berbentuk kertas dengan kebutuhan yang sangat besar, memerlukan
petugas pengawas yang banyak, tidak langsung diumumkan sehingga memperbesar
terjadinya praktek-praktek kecurangan seperti KKN. Adapun sistem seleksi Com-
puter Assisted Test (CAT) menggunakan pendekatan komputerisasi, sehingga mulai
proses pelamaran pendaftaran, registrasi, hingga tahapan penyeleksian
menggunakan komputer dengan passing grade tertentu sesuai dengan kompe-
tensinya. Sistem ini juga memungkinkan peserta untuk dapat mengetahui secara
langsung hasil seleksi.
sejumlah pelamar yang memenuhi syarat untuk kemudian dipilih mana yang dapat
ditetapkan sebagai karyawan dalam suatu perusahaan.
signifikan terhadap peningkatan layanan publik. Bahkan belanja PNS yang cender-
ung meningkat telah menggerogoti anggaran publik sehingga sangat menghambat
implementasi berbagai program pem-bangunan sosial ekonomi.
Dengan kata lain, proses pengadaan CPNS sering menimbulkan banyak masa-
lah karena banyaknya ketidakpuasan masyarakat terhadap proses pengadaan CPNS
yang dilakukan. Dalam praktiknya permasalahan seleksi CPNS seolah tidak pernah
usai padahal berbagai perbaikan dan upaya telah dilakukan dalam penyelenggaraan
rekrutmen PNS. Namun pada kenyataannya pelaksanaan CPNS dari tahun ke tahun
tetap saja tidak memuaskan berbagai pihak. Belum lagi permasalahan seperti
pengumuman yang diperuntukan hanya untuk kalangan tertentu saja, atau seperti
yang dijelaskan oleh LT Handoko tentang dua jenis kesalahan yang sering terjadi
selama proses penerimaan CPNS, pertama adalah kesalahan administratif yang
tidak disengaja yang diakibatkan oleh buruknya sistem dan rendahnya kualitas pa-
nitia. Kesalahan kedua adalah manipulasi yang memang dengan sengaja dilakukan
oleh oknum-oknum internal di instansi- instansi pemerintah.
1) Mencari Keadilan pada Kasus Tak Lolos CPNS karena Punya Kaki Ben-
tuk X
Dwiki Andoyo adalah seorang peserta calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang
mengalami ketidaklolosan dalam seleksi CPNS karena postur tubuhnya menjadi
16
perhatian publik. Dalam kasus ini, Komisi II DPR RI yang bertanggung jawab atas
urusan ASN dan PNS ikut memberikan perhatian. Anggota Komisi II DPR RI,
Mardani Ali Sera, menyarankan Dwiki untuk mengungkapkan informasi mengenai
kementerian atau lembaga tempatnya mendaftar serta kronologi yang membuatnya
tidak lolos dengan alasan fisik.
Mardani Ali Sera menekankan pentingnya verifikasi informasi dari media so-
sial dan mengklarifikasi kementerian mana yang Dwiki daftar serta kronologi ke-
jadian yang menyebabkan Dwiki dinyatakan tidak lolos seleksi. Hal ini dilakukan
untuk menilai apakah ada pelanggaran yang terjadi atau tidak. Mardani menegaskan
bahwa konstitusi mengatur bahwa semua warga negara Indonesia memiliki
kedudukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan. Prinsip yang harus
dijunjung dalam seleksi CPNS adalah adil, tidak diskriminatif, dan kompetitif, se-
hingga tidak ada unsur ketidakadilan.
Mardani juga menjelaskan bahwa tes CPNS telah menyediakan posisi untuk
kelompok disabilitas dalam upaya mewujudkan keadilan. Beberapa kementerian
dan instansi seperti Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Kementerian Hukum
dan HAM, serta Badan Keamanan Laut (Bakamla) memang membutuhkan ke-
bugaran jasmani bagi sebagian pegawainya. Namun, persyaratan khusus tersebut
seharusnya sudah dicantumkan dalam informasi awal pendaftaran agar calon pe-
serta dapat memperkirakan apakah mereka memenuhi kriteria atau tidak. Trans-
paransi dalam hal ini sangat penting untuk keadilan publik, dan jika ada ketidakpro-
porsionalan, publik dapat menggugatnya di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN)
dan lembaga lainnya. Mardani juga menyatakan bahwa seleksi tahap selanjutnya
setelah tes kompetensi dasar (SKD) masih rentan terjadi kecurangan karena be-
berapa pertimbangan bersifat subyektif, terutama dalam bab wawancara. Oleh ka-
rena itu, peluang untuk melakukan tindakan yang tidak proporsional harus di-
perkecil.
Dalam kasus Dwiki Andoyo, dia tidak lolos seleksi CPNS karena masalah pos-
tur tubuhnya. Dalam sanggahan yang diterimanya, Dwiki dinyatakan tidak lolos
17
Sumber:https://amp.kompas.com/nasional/read/2022/02/08/22232771/mencari-
keadilan-pada-kasus-tak-lolos-cpns-karena-punya-kaki-bentuk-x
2) 9 PNS Jadi Tersangka Kecurangan Tes CASN 2021, Ini Kata BKN
Satuan Tugas Anti Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) Polri telah berhasil
menangkap 30 tersangka dalam kasus kecurangan tes seleksi Calon Aparatur Sipil
Negara (CASN) 2021. Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Gatot Repli
Handoko, mengungkapkan bahwa dari jumlah tersangka tersebut, 9 di antaranya
merupakan oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS). Bahkan, yang mengejutkan adalah
bahwa 2 dari 9 oknum PNS tersebut menjabat sebagai Kepala Badan Kepegawaian
dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) di wilayah yang berbeda.
18
Para tersangka dalam kasus ini tersebar di berbagai wilayah Indonesia, terma-
suk Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Makassar, dan Lam-
pung. Keberadaan 9 oknum PNS di antara para tersangka ini menjadi sorotan ban-
yak pihak. Badan Kepegawaian Negara (BKN) telah menyatakan bahwa PNS yang
terlibat dalam kecurangan tersebut dapat diberhentikan secara tidak terhormat. Se-
lanjutnya, proses penegakan hukum akan diserahkan kepada aparat yang ber-
wenang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Selain itu, terdapat 359 peserta seleksi CASN 2021 yang terlibat dalam
kecurangan. Dalam hal ini, BKN telah mengambil tindakan dengan mendiskualifi-
kasi peserta-peserta tersebut sesuai dengan surat keputusan yang dikeluarkan. Na-
mun, 81 peserta lain yang telah lulus seleksi belum didiskualifikasi. Peserta-peserta
ini terlibat dalam kecurangan karena memiliki akses terhadap para tersangka dan
bekerja sama dengan mereka selama tes seleksi. Modus operandi yang digunakan
oleh para tersangka melibatkan penggunaan aplikasi remote access yang terinstal di
komputer dalam ruang ujian, yang dapat dikendalikan dari jarak jauh.
Dalam rangka reformasi birokrasi dan perbaikan etos kerja Pegawai Negeri
Sipil (PNS), Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (Kemenpan RB) berkomitmen untuk mengambil tindakan tegas terhadap
359 peserta seleksi CASN 2021 dan 81 peserta lulusan yang terlibat dalam
kecurangan tersebut. Alex Denni, Deputi SDM Kemenpan RB, menegaskan bahwa
pihaknya telah mengidentifikasi nama-nama peserta yang terbukti melakukan
kecurangan dalam tes CASN 2021. Tindakan tegas ini juga termasuk dalam upaya
mencegah peserta yang terlibat kecurangan agar tidak dapat mengikuti seleksi di
masa depan. (Berdasarkan media Kompas.com tanggal 26/04/2022, 12:51 WIB)
19
Sumber: https://www.kompas.com/tren/read/2022/04/26/125100365/9-pns-jadi-
tersangka-kecurangan-tes-casn-2021-ini-kata-bkn?page=all#page2
Kasubsi PIDM Humas Polresta Sidoarjo, Iptu Tri Novi Handono, mengonfir-
masi adanya laporan penipuan terkait rekrutmen CPNS yang dilakukan terhadap
RW. Saat ini, kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan, dan pelaku juga se-
dang dalam proses penyelidikan. Polresta Sidoarjo akan melanjutkan tahap penyi-
dikan pada minggu depan. Kasus seperti ini menunjukkan pentingnya kewaspadaan
dalam menghadapi tawaran atau iming-iming yang terkait dengan rekrutmen
CPNS. Disarankan bagi masyarakat untuk selalu melakukan verifikasi dan validasi
terhadap informasi yang diterima, serta melapor ke pihak berwenang jika merasa
menjadi korban penipuan atau kejahatan serupa. (Berdasarkan media TIMESIN-
DONESIA, Sidoarjo Senin tanggal 09 Mei 2022 - 14:14).
20
Sumber: https://timesindonesia.co.id/amp/hukum-kriminal/408582/awas-kasus-
penipuan-rekrutmen-cpns-terjadi-lagi-di-sidoarjo
Sumber:https://www.detik.com/sulsel/hukum-dan-kriminal/d-6008995/oknum-
asn-palopo-diamankan-polisi-diduga-calo-perekrutan-casn-2021
2021. Polisi telah menetapkan tujuh orang sebagai tersangka dalam kasus ini.
Ketujuh orang tersangka tersebut terdiri dari enam pria berinisial NK, RK, IFP, ZR,
Z, DRS MUH, dan satu orang perempuan berinisial LM."Di sini ada lima tersangka,
dua lainnya sudah diamankan di Polres Luwu, Sulawesi Selatan," ujar Kabid Hu-
mas Polda Sulteng Kombes Pol Didik Supranoto dalam konferensi pers di Polda
Sulteng, Senin.
Didik menyebutkan salah satu tersangka adalah DRS MUH yang merupakan
Kepala Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
(BKPSDM) Kabupaten Buol. "Ada tujuh orang tersangka, salah satunya Kepala
BKPSDM Buol dan satu ASN sebagai pengawas dari Makassar yang ditugaskan di
Kabupaten Buol," ungkap Didik.
Sumber:https://news.republika.co.id/berita/raw8yn377/kepala-bkpsdm-buol-ter-
jerat-kasus-kecurangan-penerimaan-asn-2021
Sumber: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20211028105046-12-
713513/modus-kecurangan-cpns-2021-dari-calo-hingga-remote-access
Andoyo, seorang peserta CPNS yang tidak lolos seleksi karena postur tubuhnya
menjadi perhatian publik. Mardani Ali Sera dari Komisi II DPR RI menyarankan
Dwiki untuk mengungkapkan informasi dan kronologi kejadian agar dapat dil-
akukan verifikasi terhadap dugaan pelanggaran. Konstitusi mengatur kesetaraan
warga negara dalam hukum dan pemerintahan, dan prinsip adil, tidak diskriminatif,
dan kompetitif harus ditegakkan dalam seleksi CPNS. Persyaratan khusus harus di-
cantumkan dalam informasi awal pendaftaran untuk mencegah ketidakpro-
porsionalan. Beberapa kementerian memang membutuhkan kebugaran jasmani, na-
mun hal ini seharusnya sudah jelas diinformasikan. Dalam kasus Dwiki, ia tidak
lolos seleksi CPNS karena masalah postur tubuh, meskipun memiliki nilai tertinggi
dalam SKB. Menpan-RB menyebut alasan ketidaklolosan Dwiki sebagai keputusan
yang mengada-ada.
Disamping itu ternyata ada penyuapan calo yang masih sering terjadi di indo-
nesia, hal ini berdasarkan kutipan media DetikSulsel tanggal 30 Mar 2022 yang
terjadi pada oknum aparatur sipil negara (ASN) berinisial RT di Kota Palopo, Su-
lawesi Selatan (Sulsel) telah ditangkap oleh polisi. Dia diduga menjadi calo dalam
perekrutan calon aparatus sipil negara (CASN) tahun 2021 di Kota Palopo. RT,
yang bekerja di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
(BKPSDM) Kota Palopo, ditahan selama 5 hari di sel tahanan Polres Palopo. Kasat
Reskrim Polres Palopo, AKP Andi Aris Abubakar, mengkonfirmasi penangkapan
RT terkait dugaan percaloan dalam perekrutan CASN tahun 2021. Polisi sedang
melakukan pengembangan terhadap kasus ini, dengan kecurigaan bahwa RT
bekerja sama dengan pihak lain dalam aksinya.
sistem seleksi CASN nasional dengan modus remote acces. Hal ini dibuktikan
dengan hasil audit trail pada aplikasi CAT BKN terhadap aktivitas peserta seleksi
selama pelaksanaan tes. Modus remote access ini memungkinkan seseorang berada
di lokasi berbeda mengakses komputer yang digunakan peserta saat tes berlang-
sung, kemudian membantu peserta untuk menyelesaikan soal-soal ujian SKD.
harus diberi pemahaman yang baik mengenai tata cara seleksi yang adil dan konsek-
uensi hukum dari praktik-praktik yang tidak jujur.
5. Pelaporan dan penanganan pengaduan: Pemerintah harus menyediakan
saluran pengaduan yang mudah diakses bagi masyarakat yang merasa ada ketid-
akberesan dalam proses seleksi. Pengaduan harus ditangani dengan serius dan
secara transparan untuk memastikan penyelesaian yang adil dan akuntabel.
6. Sanksi yang tegas: Perlu ada sanksi yang tegas dan dapat diterapkan ter-
hadap individu atau kelompok yang terlibat dalam kecurangan, calo, atau penipuan
rekrutmen CPNS. Hal ini akan memberikan efek jera dan memberikan sinyal bahwa
pelanggaran tersebut tidak akan ditoleransi.
7. Kampanye informasi dan edukasi: Pemerintah dapat melakukan kampanye
informasi dan edukasi secara aktif untuk memberikan pemahaman kepada masyara-
kat mengenai proses rekrutmen CPNS yang benar. Kampanye tersebut dapat dil-
akukan melalui media massa, pertemuan publik, dan kegiatan sosial lainnya.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Salah satu prinsip mendasar yang perlu mendapat sorotan adalah kemampuan
pemerintah dalam memprediksi kebutuhan pegawai. Adanya sikap kurang trans-
paransi yang ada di pihak pemerintah tersebut mulai membuat timbulnya pan-
dangan negatif ditengah masyarakat pandangan tersebut seperti adanya penggunaan
wewenang yang salah hingga hal itu dapat menimbulkan praktek korupsi, kolusi
dan nepotisme (KKN) yang dapat terjadi dalam proses seleksi aparatur yang akan
ditempatkan di pemerintahan. Sehingga hal tersebut malah menimbulkan dampak
pada aparatur yang belum mampu melakukan suatu prinsip yang lebih kompeten
dan memiliki keprofesionalan hal itu karena perekrutan dan pelaksanaan seleksi
belum dilaksanakan dengan dasar keahlian yang sesuai.
Penyimpangan dalam rekrutmen ASN masih sering terjadi, hal ini dapat terjadi
karena kesadaran moral yang rendah, pengawasan yang lemah, dan penegakan
hukum yang tidak tegas dan memberi efek jera. Sehingga masih sering terjadi prak-
tek calo, pungli bahkan penipuan dalam pelaksanaan rekrutmen ASN. Tidak hanya
itu banyaknya pelanggaran yang terjadi dalam proses rekrutmen ASN yaitu
30
31
adanya pembatasan usia pelamar yang tidak sesuai dengan NSPK, adanya perbe-
daan syarat minimal IPK bagi putra-putri daerah dan non putra-putri daerah yang
bersangkutan. Sesuai amanat Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Apa-
ratur Sipil Negara diperlukan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang professional.
Hal ini dapat diwujudkan dengan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manu-
sia Pegawai Negeri Sipil (SDM-PNS). Satu hal yang terpenting dan harus diper-
hatikan dalam mewujudkan kualitas SDM-PNS diawali dari rekrutmen yang objek-
tif, transparan, dan akuntabel. Dengan kata lain, proses pengadaan CPNS sering
menimbulkan banyak masalah karena banyaknya ketidakpuasan masyarakat ter-
hadap proses pengadaan CPNS yang dilakukan. Dalam praktiknya permasalahan
seleksi CPNS seolah tidak pernah usai padahal berbagai perbaikan dan upaya telah
dilakukan dalam penyelenggaraan rekrutmen PNS. Namun pada kenyataannya
pelaksanaan CPNS dari tahun ke tahun tetap saja tidak memuaskan berbagai pihak.
3.2 Saran
e. Etika dan Integritas. Selama proses seleksi, calon pemalar tetaplah menjun-
jung tinggi etika dan integritas. Diharapkan menghindari segala bentuk
kecurangan atau pelanggaran aturan yang dapat merugikan diri sendiri dan
proses seleksi secara keseluruhan.
Arief, Faizal R. 2022. “Sidoarjo, Awas! Kasus Penipuan Rekrutmen CPNS Terjadi
Lagi Di.” Timesindonesia.Co.Id. Retrieved June 12, 2023
(https://timesindonesia.co.id/amp/hukum-kriminal/408582/awas-kasus-
penipuan-rekrutmen-cpns-terjadi-lagi-di-sidoarjo).
Arzad. 2022. “Oknum ASN Palopo Diamankan Polisi, Diduga Calo Perekrutan
CASN 2021.” Detik.Com. Retrieved June 12, 2023
(https://www.detik.com/sulsel/hukum-dan-kriminal/d-6008995/oknum-asn-
palopo-diamankan-polisi-diduga-calo-perekrutan-casn-2021).
CNN Indonesia. 2021. “Modus Kecurangan CPNS 2021, Dari Calo Hingga Remote
Access.” Cnnindonesia.Com.
Fitriana, 2016, Studi Tentang Rekruitmen Calon Pegawai Negeri Sipil Kabupaten
Paser di Kantor Badan Kepegawaian Daerah, Jurnal Adminisrasi Negara.
Handoko 2017 Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi Jakarta Bumi
Aksara. Metodelogi Penelitian Untuk Skripsi dan Tesisi Bisnis. Jakarta : P
Gramedia Pustaka.
Hardiantoro, Alinda. 2022. “9 PNS Jadi Tersangka Kecurangan Tes CASN 2021,
Ini Kata BKN.” Kompas.Com. Retrieved June 12, 2023
(https://www.kompas.com/tren/read/2022/04/26/125100365/9-pns-jadi-
tersangka-kecurangan-tes-casn-2021-ini-kata-bkn?page=all#page2).
Henry Simamora, 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi III, STIE YKPN,
Yogyakarta.
34
Kasmir. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia Teori dan Praktik. Depok: PT
RajaGrafindo Persada.
Martin, Jhon, 2015, Studi Tentang Proses Rekruitmen Pegawai Negeri Siipil Kota
Samarinda, Jurnal Ilmu Pemerintahan.
Nurfitri, Ade Rahmawati (2011). Proses Perekrutan dan Seleksi Pegawai Bagian
Kantor (studi kasus: PT Alfa Trans Raya). Proceeding Pesat. Vol. 4, No. 1858-
2559.
Poernomo, H., & Hartono. (2019). Pengaruh Rekrutmen dan Seleksi Terhadap
Kinerja Karyawan PT Telkom Indonesia, Tbk Cabang Sidoarjo. Management
and Accounting, 2(1), 87–101. Retrieved from http://ejurnal.unisda.ac.id/in-
dex.php/J-MACC/article/view/1444
Prasetya, A. I., Cahyo, A. D., & Atiqatul, M. (2018). Metode Dan Prosedur Pelaksa-
naan Rekrutmen Seleksi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kompe-
tensi, 12(2), 90–107. Retrieved from http://kompetensi.trunojoyo.ac.id/kompe-
tensi/article/view/4952/3360
Randall Schuler, Susan Jackson. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi
ke-6. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Retaduar, Elza Astari. 2022. “Mencari Keadilan Pada Kasus Tak Lolos CPNS
Karena Punya Kaki Bentuk X.” Kompas.Com.
35
Rivai, Veithzal (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Ja-
karta : Raja Grafindo Persada.
Veithzal Rivai. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari
Teori Ke Praktik. Edisi Pertama. PT Rajagrafindo Persada. Jakarta.
Veithzal Rivai. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, Edisi
ke 6, PT. Raja Grafindo Persada, Depok, 16956.
Veithzal Rivai. 2005. Performance Appraisal; Sistem yang Tepat untuk Menilai
Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing Perusahan. PT. Raja
Grafindo Persada. Jakarta.
36