Telaahan Staf SRND
Telaahan Staf SRND
DINAS PARIWISATA
Jl. Soekarno Hatta Giri Menang-Gerung, Telp/Fax (0370) 6184407
Email :dispar@lombokbaratkab.go.id
Homepage : http//www.dispar.lombokbaratkab.go.id
TELAAHAN STAF
I. PERSOALAN
Setiap tahun Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat mendapat Dana Alokasi Khusu
(DAK) Penugasan dalam bentuk Fisik dan Non-Fisik. Pada tahun anggaran 2023 Pemerintah
Kabupaten mengusulkan untuk melakukan penataan di Kawasan Wisata Taman Suranadi
pada lahan milik Pemerintah Kabupaten Lombok Barat yang di atasnya berdiri sebuah
bangunan yang dulunya dimanfaatkan sebagai Hotel namun saat ini kondisi bangunan dalam
keadaan tidak berfungsi/ Rusak Parah. Untuk itu, bangunan tersebut rencananya akan
dilakukan restorasi dan akan difungsikan sebagai Tourist Information Center (TIC).
Berdasarkan Juknis tentang pelaksanaan DAK Fisik Penugasan TA 2024 tidak diperkenakan
untuk melakukan rehabilitasi sehingga metode yang dilakukan adalah dengan melakukan
pembongkaran dan Pembangunan ulang.
Berdasarkan informasi dilapangan ditemukan bahwa bangunan dimaksud telah berdiri sejak
Tahun 1932 M dan oleh Masyarakat setempat serta budayawan menyatakan bahwa bangunan
tersebut memiliki nilai sejarah yang menjadi cikal bakal kepariwisataan di kawasan wisata
taman suranadi dimana masukan dari tokoh Masyarakat dan budayawan untuk
mempertahakan bangunan dimaksud.
Bangunan dimaksud, diduga memiliki nilai Sejarah dan dianggap memenuhi persyaratan
untuk diperlakukan sebagai salah satu bangunan cagar budaya
IV. Analisis
Berdasarkan fakta diatas, bangunan dimaksud sekilas telah memenuhi kriteria untuk diajukan
sebagai salah satu benda cagar budaya, namun meskipun belum ditetapkan berdasarkan fakta
yang telah disampaikan bangunan tersebut harus diperlakukan sebagai benda cagar budaya.
Hal ini mengacu pada Undang Undang no 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya dan PP no 1
Tahun 2022 tentang Register Nasional dan Pelestarian Cagar Budaya. Sehingga apabila ingin
melakukan restorasi/ perubahan harus mendapat kesepakatan dari berbagai stakeholder.
V. Kesimpulan
Bahwa berdasarkan Analisa singkat diatas, jika suatu Kawasan atau benda dianggap memiliki
nilai Sejarah yang penting maka harus diperlakukan sebagaimana memperlakukan Benda
Cagar Budaya yang telah teregister, untuk itu bangunan dimaksud tidak dapat dilakukan
pembongkaran langsung sebelum mendapat kesepakatan dan bila perlu mendapat kajian/
pertimbangan teknis dari institusi yang memiliki kewenangan tentang pelestarian cagar
budaya bagaimana melakukan pelestarian Benda Bersejarah.
VI. Saran
KEPALA DINAS,