Anda di halaman 1dari 3

Nama : Indah Hasanah Putri Muslimah

NIM : 2110322020

Kelas : Biopsikologi B

Tugas Resume

Perkembangan Otak dan Neuroplatisitas

A. Neuroplasticity, Animation

Neuroplastisitas adalah kemampuan otak untuk mengubah, atau memperbaiki,


sepanjang hidup seseorang. Neuroplastisitas merupakan dasar pembelajaran dan perbaikan
otak setelah cedera. Neuron berkomunikasi satu sama lain melalui ruang di antara mereka,
yang disebut sinaps. Komunikasi dilakukan melalui pesan kimiawi, atau neurotransmiter.
Pada dasarnya, neuron pra-sinaptik melepaskan neurotransmitter, yang mengikat, dan
mengaktifkan reseptor pada neuron post-sinaptik. Neuron-neuron membentuk jaringan yang
sangat kompleks yang bertanggung jawab atas semua fungsi otak.

Koneksi sinaptik serta neuron itu sendiri, dapat berubah seiring waktu, dan fenomena
ini disebut plastisitas saraf, atau neuroplastisitas. Neuroplastisitas didorong oleh aktivitas dan
dengan aturan "gunakan atau hilangkan": sinaps yang sering digunakan akan menjadi kuat,
sebaliknya sinaps yang jarang digunakan akan melemah atau hilang. Perubahan kekuatan
sinaptik dapat bersifat sementara atau tahan lama tergantung pada intensitas dan kemunculan
kembali sinyal yang diterima sinapsis. Neuron untuk sementara dapat meningkatkan koneksi
mereka dengan melepaskan lebih banyak neurotransmitter, mengaktifkan reseptor baru, atau
memodifikasi reseptor yang ada. Hal ini menjadi dasar short-term memory (ingatan jangka
pendek). Penyimpanan long-term memory (memori jangka panjang) membutuhkan aktivitas
yang kuat atau berkelanjutan yang menghasilkan perubahan struktural, seperti pertumbuhan
duri dendritik baru, koneksi sinaptik, atau bahkan pembentukan neuron baru.

Neuroplastisitas struktural juga dapat menyebabkan pembesaran area kortikal yang


terkait dengan peningkatan aktivitas, dan penyusutan area yang menerima aktivitas lebih
sedikit atau tidak sama sekali. Misalnya, pada orang yang tidak kidal, daerah motorik tangan
di otak kiri, yang mengontrol tangan kanan, lebih besar dari sisi lainnya. Neuron dapat
mengadopsi fungsi baru ketika cukup distimulasi. Beginilah cara otak bertahan dari cedera,
seperti stroke. Jaringan otak yang sehat dapat mengambil alih fungsi area yang rusak selama
rehabilitasi pasca stroke. Beberapa rangsangan, seperti stres atau latihan fisik, dapat
menyebabkan neuron tertentu beralih dari satu neurotransmitter ke neurotransmitter lain,
seringkali mengubahnya dari rangsang menjadi penghambat atau sebaliknya. Peralihan
neurotransmitter ini dianggap sebagai dasar dari perubahan perilaku yang disebabkan oleh
rangsangan tersebut. Contoh dari plastisitas saraf adalah fenomena sensasi tungkai bayangan,
di mana pasien yang kehilangan anggota tubuh karena amputasi masih dapat merasakan
tungkai tersebut. Misalnya, pasien mungkin merasa lengan mereka yang hilang disentuh saat
wajah mereka disentuh. Karena sinyal sensorik yang masuk dari lengan dan wajah
diproyeksikan ke daerah tetangga di korteks somatosensori, masuk akal bahwa masukan
sensorik dari wajah tumpah ke daerah lengan yang sekarang tidak aktif yang tidak lagi
menerima masukan apa pun, mengelabui pusat otak yang lebih tinggi untuk menafsirkannya.
sensasi datang dari lengan yang tidak ada.

Plastisitas otak tidak dibatasi oleh usia, tetapi jauh lebih luar biasa pada anak - anak
karena otak mereka yang masih muda masih berkembang. Neuroplastisitas sangat penting
untuk perkembangan otak normal, membantu menciptakan sirkuit otak yang berfungsi dan
merupakan dasar pembelajaran. Inilah sebabnya mengapa memperoleh keterampilan baru,
seperti berbicara suatu bahasa atau memainkan alat musik, jauh lebih mudah di masa kanak-
kanak daripada di masa dewasa. Tetapi perubahan yang ditimbulkan oleh plastisitas saraf
juga dapat menjadi negatif terutama apabila terjadi pada masa kanak-kanak, misalnya trauma
masa kecil . Trauma masa kecil lebih cenderung memiliki efek jangka panjang dalam
kehidupan seseorang. Perubahan neuroplastik terjadi sepanjang waktu, tetapi besarnya
tergantung pada jumlah aktivitas yang diterima otak. Menjaga otak tetap sibuk adalah cara
agar otak tetap sehat dan efektif.

B. Could Your Brain Repair Itself?

Otak dewasa dapat terus memproduksi sel baru, setidaknya di tiga lokasi khusus.
Proses ini, yang disebut neurogenesis, melibatkan sel otak khusus, yang disebut sel induk
saraf dan sel progenitor, yang membentuk neuron baru atau menggantikan sel tua. Ketiga
wilayah di mana neurogenesis ditemukan adalah girus dentatus, yang berkaitan dengan
belajar dan ingatan, zona subventrikular, yang diduga menyuplai neuron ke bulbus olfaktori
untuk komunikasi antara hidung dan otak, dan striatum, yang membantu mengatur gerakan.
Protein tertentu dan molekul kecil lain yang meniru protein itu dapat dimasukkan ke
otak untuk membuat sel induk saraf dan sel progenitor menghasilkan lebih banyak neuron
pada ketiga lokasi tersebut. Teknik ini masih harus dikembangkan agar sel-sel itu membelah
dengan lebih efisien dan lebih banyak sel yang bertahan. Namun riset menunjukkan bahwa
sel progenitor dari area ini dapat berpindah ke tempat luka terjadi dan menghasilkan neuron-
neuron baru di sana. Kemungkinan pendekatan lain yang menjanjikan adalah mencangkok sel
induk saraf dari manusia sehat, yang dibiakkan dalam laboratorium, ke jaringan yang terluka,
seperti yang bisa kita lakukan pada kulit. Kita belum bisa memastikan bahwa otak kita dapat
mempebaiki diri, tapi itu salah satu dari target utama pengobatan regeneratif.

Anda mungkin juga menyukai