Anda di halaman 1dari 10

Tugas Yunior Pediatri Sosial

SYNAPTIC PRUNING

Oleh:
Gerin Orviyanti

Pembimbing:
Dr. dr. Fitri Hartanto, Sp.A(K)
Dr. dr. Hendriani Selina, Sp.A(K), MARS
dr. Farid Agung, MSi.Med, Sp.A

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS 1 ILMU KESEHATAN


ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
Pendahuluan
Pruning sinaps merupakan suatu proses natural yang terjadi di otak antara
awal masa anak anak dan dewasa. Selama pruning sinaps, otak mengeliminasi
sinaps ekstra. Selama bayi, otak mengalami pertumbuhan yang besar. Terdapat
ledakan pembentukan sinaps antar neuron selama perkembangan otak awal. Pada
usia sekitar 2 sampai 3 tahun, jumlah sinaps mencapai puncaknya. Namun
kemudian, tidak lama setelah periode pembentukan sinap, otak mulai untuk
membuang sinaps yang tidak lagi dibutuhkan.1
Saat otak membentuk sinaps, sinaps ini dapat dikuatkan atau dilemahkan.
Hal ini bergantung pada seberapa sering sinaps ini digunakan. Sinaps yang lebih
aktif akan dikuatkan dan sinaps yang kurang aktif akan dilemahkan kemudian
dibuang. Proses membuang sinaps yang tidak relevan ini yang dikatakan sebagai
synaptic pruning.1

Tahapan Perkembangan Otak


Perkembangan otak merupakan proses yang lama yang dimulai dari 2
minggu setelah konsepsi dan berlanjut hingga masa dewasa awal 20 tahun
kemudian. Perkembangan otak yang terjadi selama masa prenatal sebagain besar
diatur oleh aspek genetik, meskipun jelas lingkungan juga memegang peranan;
sebagai contoh, diketahui bahwa kurangnya nutrisi (missal asam folat) dan adanya
toksin (misal alkohol) akan menggangu perkembangan otak. Sebaliknya, banyak
perkembangan otak yang terjadi postnatal lebih bergantung pada pengalaman dan
didefinisikan dengan interaksi gen-lingkungan.2
1. Neurulasi
Sekitar 2 minggu setelah konsepsi, embrio yang berkembang telah
mengorganisasikan dirinya ke dalam struktur sferis lapis tiga. Pada satu
area dari sferis ini, sel menebal untuk membentuk apa yang disebut dengan
neural plate. Lempengan ini kemudian melipat sendiri, membentu tuba
yang menutup bertahap mulai dari bawah kemudian menuju ke atas,
seperti resleting. Hal ini akan membentuk tuba neuralis, bagian dalam
akan mengarahkan pada pembentukan sistem saraf pusat (otak dan
medulla spinalis) sedangkan sel luar akan membentuk sistem saraf
autonom (saraf di luar otak dan medulla spinalis.2
Saat tuba neuralis menutup, hal ini akan menjadi struktur dengan
tiga vesikel dan kemudian akan menjadi struktur dengan lima vesikel.
Region yang berbeda dari jarinagn di sekitar ventrikel akan menjadi
struktur otak yang berbeda. Bagian depan dari tuba akan menjadi
forebrain, dimana termasuk hemisfer cerebri, diencephalon (thalamus dan
hipothalamis) dan ganglia basalis. Sel di sekitar vesikel tengah akan
mednjadi midbrain, suatu struktur yang menghubungkan diencephalon dan
hindbrain. Bagian terdepan dari tuba akan menjadi hindbrain yang terdiri
dari medulla oblongata, pons dan cerebellum. Akhirnya sel yang tersisa
akan menjadi medulla spinalis.2
2. Proliferasi
Saat struktur tuba neuralis sudah jadi, sel yang membatasi bagian
dalam dari tuba, yang disebut zona ventrikuler, berproliferasi pada
kecepatan yang logaritmis. Saat sel ini menggandakan diri, mereka
membentuk zona kedua, zona marginal, yang terdiri dari akson dan
dendrit. Stadium proliferative ini akan berlanjut selama beberapa waktu,
dengan konsekuensi bahwa otak bayi baru lahir akan memiliki neuron
yang lebih banyak dibandingkan dengan otak dewasa. Overproduksi dari
neuron diseimbangkan dengan proses apoptosis. Apoptosis bertanggung
jawab untuk penurunan jumlah sel pada saat dewasa yang sepenuhnya di
bawah pengaruh genetic.2
3. Migrasi sel
Setelah sel lahir, mereka berpindah ke tujuan akhir. Korteks
cerebral terdiri dari jaringan multilayer dengan ketebalan beberapa
millimeter. Ini dibentuk dengan pergerakan sel dengan arah dari dalam
keluar, mulai dari zona ventrikuler dan bermigrasi melalui zona
intermedia, dengan sel yang mencapai tujuan akhirnya di luar dari otak
yang berkembang. Sel yang bermigrasi paling awal akan menempati
lapisan kortikal yang paling dalam, sementara migrasi berikutnya
melewati lapisan yang dibuat sebelumnya untuk membuat layer di luarnya.
Setelah 25 minggu setelah konsepsi, semua 6 lapisan dari korteks akan
terbentuk.2
Pola migrasi dari dalam keluar yang dideskripsikan di sini
dinamakan migrasi radial, yang terjadi pada 70-80% neuron yang
bermigrasi, dimana sebagian besar merupakan neuron pyramidal dan glia.
Neuron pyramidal merupakan neuron yang besar di korteks yang berperan
untuk mengirimkan sinyal ke lapisan korteks yang berbeda atau bagian
korteks yang berbeda. Glia merupakan sel otak nonneuronal yang ikut
serta dalam mendukung proses neuronal (seperti produksi myelin atau
membuang debris, seperti sel otak yang mati). Kebalikannya, interneuron,
neuron dengan bentuk relative lebih kecil yang terkait dengan komunikasi
antar sel pyramidal di dalam lapisan khusus dari korteks ini mengikuti
pola migrasi tangensial.2
4. Differensiasi
Saat suatu neuron bermigrasi pada tujuan akhirnya, umunya akan
melewati satu atau dua jalan. Neuron yang bermigrasi dapat
berdiferensiasi menjadi neuron matur, lengkap dengan akson dan dendrit,
atau dapat diretraksi melalui apoptosis. Estimasi saat ini memperlihatkan
jumlah neuron yang diretraksi antara 40% dan 60%. Perkembangan dari
akson difasilitasi oleh tunas pertumbuhan, struktur kecil yang terbentuk
pada pinggir dari akson. Proses seluler yang terjadi pada tunas
pertumbuhan memicu pertumbuhan ke target tertentu dan jauh dari yang
lain.2
Pembentukan dendrit terjadi sedikit berbeda, salah satunya
diperkirakan bahwa pembentukan dendrit diatur oleh gen yang mengontrol
factor transkripsi yang diregulasi kalsium. Dendrit awal terlihat sebagai
untaian yang tebal dengan beberapa spina (protuberensia kecil) yang
meluas dari tubuh sel. Seiring dengan maturnya dendrit, jumlah dan
densitas spina meningkat, yang kemudian giliran meningkatkan
kesempatan dendrit untuk kontak dengan akson yang bersebelahan.
Koneksi antar dendrit dan akson merupakan dasar untuk koneksi sinaps
antar neuron, yang mana, seperti yang kami deskripsikan di bawah,
penting untuk fungsi otak.2
5. Sinaptogenesis
Sinaps merupakan titik kontak antara dua sel otak, sering untuk
dua neuron dan seringnya antara dendrit dengan akson. Sinaps pertama
biasanya diamati pada usia 23 minggu gestasi, meskipun puncak dari
produksi tidak terjadi hingga beberapa saat pada tahun pertama kehidupan.
Seperti halnya dengan neuron, overproduksi massif dari sinaps diikuti
dengan penurunan gradual. Proses dari reduksi sinaps, atau pruning, sangat
bergantung pada pengalaman dan muncul sebagai dasar dari banyaknya
pembelajaran yang terjadi selama fase awal kehidupan. Hal ini penting
untuk dicatat bahwa beberapa struktur dari otak mencapai puncak dari
produksi sinapsnya pada beberapa titik yang berbeda. Pada korteks visual,
sebagai contohnya, puncak dicapai antara bulan ke 4 dan ke 8 postnatal,
tetapi area prefrontal tidak mencapai puncaknya hingga bulan ke 15
postnatal. Perbedaan dalam waktu puncak produksi sinaps merupakan
penting karena hal ini mempengaruhi waktu plastisitas dari regio ini,
semakin lama puncak produksi sinaps, semakin lama region tersebut
terjaga plastisitasnya.2
6. Pruning sinaps
Overproduksi dari sinaps diikuti dengan pruning kembali dari
sinaps yang tidak digunakan dan terlalu berlebihan. Hingga pada tahap
synaptogenesis, tahapan dari perkembangan otak sebagian besar diatur
oleh gen. Bagaimanapun, saat otak mencapai titik dimana sinaps
dieliminasi, keseimbangan berganti; proses dari pruning sebagian besar
diatur oleh pengalaman. Seperti halnya produksi sinaps, waktu pruning
sinaps bergantung pada area otak dimana ini terjadi. Pada bagian korteks
yang melibatkan persepsi visual dan auditorik, sebagai contoh, pruning
lengkap pada tahun ke 4 dan ke 6 kehidupan. Sebaliknya, pruning yang
terjadi di area yang terlibat dalam fungsi kognitif yang lebih tinggi (seperti
control inhibisi dan regulasi emosi) terus berlanjut hingga masa remaja.
Proses overproduksi sinaps dan reduksi sinaps yang mengikuti penting
untuk fleksibilitas yang dibutuhkan untuk kapabilitas adaptif dari pikiran
yang berkembang. Hal ini akan memungkinkan individu untuk merespon
terhadap lingkungan yang unik dimana dia dilahirkan. Jalur tersebut yang
diaktivasi oleh lingkungan dikuatkan sementara jalur yang tidak digunakan
dieliminasi. Pada jalan ini, jaringan saraf yang terlibat dalam
perkembangan perilaku diatur dengan baik dan dimodifikasi sesuai
kebutuhan.2
7. Mielinisasi
Proses akhir yang terlibat dalam perkembangan otak disebut
mielinisasi. Pada proses ini, akson dari neuron dibungkus dengan sel
lemak, yang akan menfasilitasi aktivitas neuronal dan komunikasi karena
insulasi memungkikan akson yang dimielinisasi untuk menyalurkan sinyal
elektrik dengan lebih cepat dibandingkan dengan akson yang tidak
termielinisasi. Waktu mielinisasi tergantung pada regio otak dimana
mielinisasi terjadi. Regio dari otak, pada area sensorik dan motoric
dimielinisasi lebih awal yang akan selesai pada periode presekolah.
Sebaliknya, region yang terllibat dalam kemampuan kognitif yang lebih
tinggi, seperti korteks prefrontal, proses tidak lengkap hingga remaja atau
dewasa awal.2

Synaptic pruning
Pruning sinaps diartikan sebagai suatu proses dimana hubungan sinaps
atau neuron ekstra dieliminasi untuk meningkatkan efisiensi dari transmisi
neuron.3
Dimulai dari fase embrionik paling awal dan bertahan hingga sekitar usia
2 tahun, neuron baru dan sinaps dibentuk dengan kecepatan yang luar biasa, pada
suatu waktu mencapai 40000 sinaps yang dibentuk tiap detik. Pada akhir dari
proses ini, individu ditingalkan dengan saraf dan sinaps yang berlebih
dibandingkan dari neuron atau sinaps yang benar benar dibutuhkan. Pruning
sinaps merupakan proses dimana sinaps ekstra ini dieliminasi sehingga
meningkatkan efisiensi dari jaringan neuron. Semua proses ini berlangsung hingga
usia 10 tahun dimana hampir 50% dari sinaps yang muncul pada usia 2 tahun
sudah dieliminasi. Pola dan waktu dari pruning ini bervariasi sesuai dengan region
otak. Proses ini dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dari sistem
neurologis. Pada kondisi ini, pruning sinaps tidak acak. Melainkan, koneksi sinaps
yang sering digunakan dan diperkuat dengan input sensorik dan input kognitif dan
juga output motorik dan kognitif terhindar dari pruning ini. Koneksi yang tidak
diperkuat dengan baik dan tidak berfungsi lagi dipangkas.3
Pemikiran mengenai pruning berlangsung hingga usia 10 tahun berkaitan
dengan konsep plastisitas otak pada usia usia awal. Secara spesifik, pruning di
awal kehidupan belum tuntas, anak anak masih memiliki koneksi sinaps ekstra.
Bila sesuatu terjadi di otak dan menghalangi fungsi dari koneksi sinaps, koneksi
ekstra yang sudah dipangkas mungkin saja digunakan sebagai ganti jalur yang
rusak dan mengembalikan fungsi yang semestinya.3
Meskipun pruning sinaps dideskripsikan sebagai proses maturasi neuron,
terdapat bukti bahwa perbaikan jalur dengan mengeliminasi sinaps membutuhkan
keterlibatan sel non neuronal. Berbagai macam sinaps dapat dihilangkan baik oleh
glia yang berasal dari neuronal (termasuk sel schwann perisinaps dan astrosit) dan
oleh glia yang berasal dari ekstra-neuronal (dinamakan mikroglia yang diderivasi
dari myeloid). Remodelling akson skala besar pada perkembangan embrionik dan
awal post natal diikuti dengan aktivitas fagosit dari mikroglia dan astrosit, yang
diperkirakan berkontribusi terhadap eliminasi akson. Sejak saat itu, eliminasi
sinaps oleh sel glia telah diperlihatkan dalam berbagai model dan sirkuit, dri
sinaps perifer pada neuromuscular junction hingga sinaps sentral di korteks,
hippocampus, thalamus, dan cerebellum. Pruning sinaps yang bergantung sel glia
dipercaya telah berkontribusi baik pada fase primer dari perbaikan sirkuit otak
(pada 3 minggu pertama pada tikus) dan juga pada fase sekunder yang
dideskripsikan selama masa remaja pada mamalia (3-8 minggu pada tikus). Tahap
primer dari pruning sinaps adalah memastikan pembetnukan yang benar dari
sirkuit sensorik (contohnya, saraf yang memproses informasi taktil, visual dan
auditorik) dan sirkuit eksekutif (termasuk yang mengatur memori dan perilaku)
dari otak. Berlawanan dengan itu, pruning pada masa remaja paling terlihat pada
region otak seperti korteks prefrotal yang membutuhkan remodelling untuk
mencapai perilaku, perencanaan tujuan dan control impulse yang benar benar
matur.4

Waktu terjadinya pruning sinaps


Dalam beberapa decade ahli saraf percaya bahwa pruning sinaps langsung
berakhir segera setelah lahir. Pada akhir tahun 1979, Peter Huttenlocher, ahli
neurologi dari Universitas Chicago, menunjukkan bahwa produksi berlebihan dan
strategi pruning sebenarnya berlanjut terus sampai lama setelah lahir,
menggunakan mikroskop electron untuk menganalisis autopsy otak manusia, dia
menunjukkan bahwa sinaps – koneksi kecil antar neuron – berproliferasi setelah
lahir, mencapai dua kali lipatnya saat tengah-akhir masa anak anak, dan kemudian
menurun dengan cepat pada dewasa.5
Huttenlocher menggambarkan dan menghitung koneksi, yang disebut
sinaps, antar neuron pada potongan dari lobus frontal dengan retang usia dari lahir
hingga usia 90 tahun. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat penurunan drastic
dari sinaps antara masa bayi hingga masa dewasa.6

Gambar 1. Jumlah sinus pada girus frontalis sesuai usia

Gambar 2. Densitas neuron pada gyrus frontalis bagian tengah sesuai usia

Pruning sinaps saat awal paling banyak dipengaruhi oleh gen. Setelah itu,
hal ini berdasarkan pengalaman. Dengan kata lain, apakah sinaps akan dibuang
atau tidak bergantung dengan pengalaman dari anak tersebut dengan dunia di
sekitarnya. Stimulasi konstan akan menyebabkan sinaps untuk terus tumbuh dan
menjadi permanen. Akantetapi, bila anak menerima stimulasi kecil, otak akan
mengurangi koneksi sinaps tersebut.1
Waktu dari pruning sinaps ini bervariasi sesuai bagian otak. Beberapa
pruning sinaps dimulai sangat awal di perkembangannya, tetapi pruning sinaps
yang paling cepat terjadi sekitar usia 2 hingga 16 tahun.1
1. Fase embrionik hingga usia 2 tahun
Perkembangan otak di embrio langsung dimulai beberapa minggu
setelah konsepsi. Saat usia kehamilan ke tujuh, fetus mulai membentuk
gelombang otaknya sendiri. Saraf dan sinaps baru dibentuk oleh otak
dengan kecepatan tinggi pada waktu ini.
Selama tahun pertama kehidupan, jumlah sinaps otak dari bayi
tumbuh lebih dari 10 kali lipat. Korteks visual otak mencapai puncak
produksi sinaps pada usia 8 bulan. Korteks prefrontal mencapai puncak
sinapsnya pada tahun pertama kehidupan. Bagian korteks ini digunakan
untuk berbagai macam perilaku yang kompleks, termasuk dalam
merencanakan dan sifat individu.
2. Usia 2 hingga 10 tahun
Selama tahun kedua kehidupan, jumlah sinaps menurun drastis. Pruning
sinaps terjadi sangat cepat antara usia 2 tahun dan 10 tahun. Selama waktu
itu, 50 persen sinaps ekstra dieliminasi. Pada korteks visual, pruning
berlanjut hingga usia 6 tahun.
3. Masa remaja awal
Pruning sinaps berlanjut hingga remaja awal, tetapi tidak secepat
sebelumnya. Jumlah sinaps mulai untuk terstabilisasi. Sementara peneliti
berpendapat bahwa pruning sinaps terjadi hingga remaja awal, penelitian
baru baru ini telah menemukan bahwa pruning kedua terjadi pada remaja
akhir.
4. Masa dewasa awal
Berdasarkan dari penelitian terbaru, pruning sinaps berlanjut hingga
dewasa awal dan berhenti pada usia 20an akhir. Menariknya, pada waktu
ini sebagian besar pruning terjadi pada korteks prefrontal dari otak,
dimana merupakan bagian dari otak yang berperan penting dalam proses
penentuan keputusan, perkembangan karakter, dan pemikiran kritis.

DAFTAR PUSTAKA
1. Gill K, Jacquelyn C. What is synaptic pruning? [Internet]. Healthline. 2018 [cited
20 January 2020]. Available from https://www.healthline.com/health/synaptic-
pruning#an-indepth-look
2. Tierney AL, Nelson CA. Brain Development and the Role of Experience in the
Early Years. Zero Three. 2009; 30(2): 9–13
3. Santos E, Noggle CA. Synaptic Pruning. In : Sam Goldstein & Jack A. Naglieri
(eds.), Encyclopedia of Child Behavior and Development. p1464-6
4. Neniskyte U, Gross CT. Errant gardeners : glial-cell-dependent synaptic pruning
and neurodevelopmental disorders. Nature. 2017; 18: 658-70
5. Feinberg. Why is synaptic pruning important for developing brain? [Internet].
Scientific American. 2017 [cited 22 January 2020}. Available from
https://www.scientificamerican.com/article/why-is-synaptic-pruning-important-
for-the-developing-brain/
6. Huttenlocher PR. Synaptic density in human frontal cortex - developmental
changes and effects of aging. Brain Res. 1979 Mar 16;163(2):195-205.

Anda mungkin juga menyukai