Anda di halaman 1dari 7

Nama : Achmad Rizki Yono

NPM : 1406527803

DK 1 Neurosains

1. Kata Kunci :-
2. Kata Sulit : wanita 39 tahun, kehamilan 38 minggu, kontraksi setiap jam, anak
laki-laki, lingkar kepala jauh di atas normal, saat kehamilan usia 3 bulan si wanita panas
tinggi sampai 1 bulan, mengkonsumsi obat-obatan warung.
3. Identifikasi Masalah : Lingkar kepala bayi laki-laki jauh melebihi di atas normal
4. Analisi Masalah :

5. Hipotesis : Infeksi yang berkepanjangan pada kehamilan menyebabkan


ukuran lingkar kepala bayi jauh di atas normal
6. Pertanyaan:
a) Bagaiman proses neuroembriogenesis nomal pada manusia?
1. Histologi
2. Anatomi
b) Apa saja dan bagaimana faktor internal menyebabkan lingkar kepala bayi di atas
normal?
1. Usia saat kehamilan
2. Genetik
c) Apa saja dan bagaimana faktor internal menyebabkan lingkar kepala bayi di atas
normal?

1
1. Infeksi
2. Nutrisi
3. Konsumsi obat

Pembahasan Neuroembriogenesis pada Medulla Spinalis

Embriogenesis pada manusia dimulai ketika terjadi fertilisasi antara sel telur dan
spermatozoid. Fertilisasi tersebut akan menjadi zigot yakni sel telur dan spermatozoid yang telah
berfusi. Zigot tersebut kemudian akan mengalami pembelahan (cleavage) sampai terbentuk
jaringan, organ, sistem organ, dan tubuh manusia yang sempurna. Terjadinya kesalahan pada tahap
embriogenesis dapat menyebabkan cacat congenital seperti hidrosefalus, mikrosefalus, akrania,
spina bifida, dan lain-lain.1-2

Pada perkembangan awal embrio, zigot akan terus membelah sehingga terbentuk suatu
struktur yang disebut morula, yaitu kumpulan sel berbentuk seperti bola. Sel tersebut akan terus
membelah hingga membentuk suatu struktur kumpulan sel lebih dari 64 yang berbentuk seperti
bola berongga disebut blastosis. Pada hari ke-4 setelah fertilisasi, di dalam blastosis terdapat
rongga yang disebut blastocoel dengan sel yang ada di dalamnya yakni Inner Cell Mass (ICM),
sedangkan sel yang berada di luarnya disebut trofoblas.1-2 Inner Cell Mass merupakan kumpulan
sel di dalam blastosis yang akan berkembang menjadi lapisan-lapisan embrionik, sedangkan
trofoblas yang merupakan sel luar yang melapisi blastosis akan berkembang menjadi plasenta dan
ruang amnion.1-2

Image from: Sadler TW. Langman’s medical embryology. 12th ed. USA: Lippincot Williams & Wilkins; 2012. p.37-8.

2
Pada hari ke-8 setelah fertilisasi, ICM mengalami perubahan menjadi lapisan ektoderm
dan endoderm. Dua lapisan ini membentuk embryonic disk (blastodisc) yang akan tumbuh
menjadi embrio. Lapisan ektoderm akan memisah dari trofoblas sehingga membentuk ruang
amnion dan selanjutnya akan melapisi ruangan tersebut. Pada tahap ini pula, lapisan ektoderm
mengelilingi blastosul sehingga trofoblas terpisah dari blastosul dan terbentuklah yolk sac
primitive. Blastodic akan terus mengalami perkembangan.1-2

Image from: Sadler TW. Langman’s medical embryology. 12th ed. USA: Lippincot Williams & Wilkins; 2012. p.44.

Tahap selanjutnya adalah lapisan ektoderm berproliferasi dengan cepat dan bergerak ke
arah bawah atau kaudal membentuk lapisan mesoderm dan menjadi primitive streak yang
menyusun 3 lapisan embrionik. Primitive streak selanjutnya akan melekuk menjadi primitive
groove, bagian anteriornya melekuk lebih dalam menjadi primitive pit dengan dibatasi oleh Nodus
Hansen (primitive node). Sel-sel yang ada kemudian berproliferasi dari nodus Hansen ke arah
anterior di antara entoderm dan ektoderm membentuuk head process (notochord). Sel pada Nodus
Hansen juga menyebar dan berproliferasi ke arah anterior membentuk lapisan mesoderm.1-2

3
Image from: Sadler TW. Langman’s medical embryology. 12th ed. USA: Lippincot Williams & Wilkins; 2012. p.53.

Notokhord merupakan bagian yang sangat penting, karena tanpa bagian ini, embrio tidak
akan mengalami perkembangan lebih lanjut, terutama bagian sistem saraf. Notokhord ini akan
menginduski ektoderm pada bagian dorsal untuk membentuk neural plate. Pada pembentukan
Sistem Saraf Pusat (SSP), ektoderm yang telah terinduksi oleh notokhord mengalami penebalan
mulai dari nodus Hansen, primitive streak ke arah anterior, sehingga terbentuk neural plate.
Bagian tengah neural plate tersebut selanjutnya mengalami perlekukan ke dalam membentuk alur
longitudinal yang disebut neural groove. Selanjutnya, perlekukan ini melekuk semakin dalam,
sehingga terbentuk 2 lipatan neural yang disebut neural fold. Perkembangan selanjutnya, 2 neural
fold bertemu dan menutup menjadi struktur yang disebut neural tube yang notabene merupakan
bakal saraf pusat. Pada bagian anterior, neural tube berkembang menjadi otak, sedangkan pada
bagian inferior berkembang menjadi medulla spinalis.1-2

4
Sistem saraf berkembang melalui lapisan ektoderm yaitu neuroektoderm. Lapisan ini
selanjutnya akan berdiferensiasi menjadi tabung neural (neural tube) dan krista neural (neural
chrest). Neural tube berkembang menjadi otak, medulla spinalis, retina, badan pineal, epifisis, dan
hipofisis posterior. Neural Crest akan berkembang menjadi ganglion, saraf kranial, saraf spinal,
dan saraf sensoris. Neural tube yang akan berkembang menjadi otak akan mengalami segmentasi
menjadi prosensefalon, mesensefalon, dan rhombensefalon. Prosensefalon akan berdiferensiasi
menjadi telensefalon dan diensefalon, mesensefalon berkembang namun tidak berdiferensiasi, dan
rhombensefalon akan berdiferensiasi menjadi metensefalon dan mielensefalon.1-2 Dalam Lembar
Tugas Mandiri ini akan dibahas lebih lanjut mengenai segmentasi neural tube pada bagian
posterior yang akan membentuk korda spinalis atau medulla spinalis.

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, medulla spinalis akan terbentuk dari daerah
posterior atau caudal neural tube. Medulla spinalis dan otak yang merupakan sistem saraf pusat
yang mulai berkembang pada awal minggu ke-3.1 Medulla spinalis mulai berkembang dari struktur
yang disebut caudal neurophore. Struktur ini merupakan struktur neural tube yang terbuka pada
bagian caudal, sedangkan pada bagian anteriornya terdapat struktur yang disebut Cranial/anterior
neurophore. Dalam perkembangannya, struktur ini akan menutup dan berdiferensiasi.1

Image from: Sadler TW. Langman’s medical embryology. 12th ed. USA: Lippincot Williams & Wilkins; 2012. p.289.

Pada caudal neurophore yang sudah tertutup, dindingnya dipenuhi oleh sel neuroepitelial.
Sel ini akan terus membelah dan menghasilkan banyak sel neuroepitelial, sehingga bergabung

5
membentuk lapisan neuroepitelial atau neuroepitelium. Sel ini akan berdiferensiasi menjadi
neuroblast, membentuk lapisan mantel, dan selanjutnya membentuk substansia grissea pada
medulla spinalis.1 Perhatikan gambar di bawah ini. Bertambahnya neuroblast pada lapisan mantel
menyebabkan terjadinya penebalan pada daerah dorsal dan ventral. Penebalan pada dorsal disebut
alar plate yang membentuk area sensorik. Di sisi lain, penebalan pada ventral disebut basal plate
yang mengandung sel motorik. Pada gambar tersebut pula, tampak struktur yang disebut sebagai
Sulcus limitans yang nantinya menyempit dan berkembang menjadi Canalis centralis. Saat masih
berbentuk Sulcus limitans, terdapat struktur yang disebut roof plate dan floor plate.1

Image from: Sadler TW. Langman’s medical embryology. 12th ed. USA: Lippincot Williams & Wilkins; 2012. p.307.

Pada bulan ke-3, medulla spinalis mulai tumbuh memanjang di sepanjang bagian tubuh
belakang embrio. Medulla spinalis dan serabut saraf spinal akan melewati sebuah lubang yang
disebut foramen intervertebralis menuju tulang-tulang vertebralis. Dengan bertambahnya usia
embrio, columna vertebralis dan dura memanjang lebih cepat daripada neural tube, sehingga ujung
terminal dari medulla spinalis bergeser ke tingkatan lebih tinggi pada tulang vertebralis secara
gradual. Artinya, ujung medulla spinalis yang pada bulan ke-3 berada di coxygeal, pada akhir
bulan ke-5 berada di sacral 1 (S1), dan pada awal kelahiran berada di Lumbal 3 (L3). Lihat gambar
di bawah ini. Pada gambar tersebut, tampak serabut saraf memanjang dari ganglion radix dorsalis
pada Saccrum 1 (S1) ke arah superior. Saat bayi baru lahir, medulla spinalis berakhir pada Lumbal
3 vertebralis (L3). Karena pertumbuhan tulang vertebralis lebih cepat daripada medulla spinalis,
pada manusia dewasa medulla spinalisnya berakhir pada Lumbal 2 sampai Lumbal 3 (L2-L3),
sementara kantong dural dan ruang subarachnoid meluas sampai pada Saccral 2 (S2).1
6
Image from: Sadler TW. Langman’s medical embryology. 12th ed. USA: Lippincot Williams & Wilkins; 2012. p.294.

Berdasarakan uraian di atas, proses pemebentukan sistem saraf pusat merupakan suatu
hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia setelah lahir. Terjadinya gangguan
pada tahap perkembangan ini dapat menimbulkan berbagai macam cacat congenital seperti
hidrosefalus, mikrosefalus, spina bifida, dan lain-lain.

Referensi:

1. Sadler TW. Langman’s medical embryology. 12th ed. USA: Lippincot Williams & Wilkins;
2012.p.35-8,43-45,51-5,287-95.
2. O’Rahily R, Muller F. The embryonic human brain: an atlas of development stage. 3 th ed.
USA: John Wiley & Sons;2006.p.25-38.

Anda mungkin juga menyukai