neural tidak berjalan semestinya Ada tiga hal selain multiplikasi sel yang harus terjadi: Pertama, sel-sel harus terdiferensiasi. Kedua, sel-sel harus menuju ke tempat-tempat yang tepat dan menyelaraskan diri dengan sel-sel di sekitarnya untuk membentuk struktur-struktur tertentu. Ketiga, sel-sel harus menjalin hubungan fungsional yang tepat-guna dengan sel-sel lain. Bagian ini mendeskripsikan bagaimana neuron-neuron yang sedang berkembang memenuhi ketiga hal itu melalui lima fase: (1) induksi pelat neural; (2) proliferasi neural; (3) migrasi dan agregasi; (4) pertumbuhan akson dan pembentukan sinapsis; dan (5) kematian neuron dan penyusunan-ulang sinapsis. Video Animasi Early Neural Development Proliferasi Neural Begitu bibir-bibir lekuk neural telah berfusi untuk menciptakan tuba neural, sel-sel pipa itu mulai berproliferasi (peningkatan jumlahnya berlipat ganda). Sebagian besar pembelahan dalam tuba neural terjadi di zona ventrikuler— daerah yang berdekatan dengan ventrikel (bagian tengah tuba yang dipenuhi cairan). Migrasi dan Agregasi
Migrasi sel dalam tuba neural yang sedang
berkembang dianggap memiliki dua jenis: Migrasi radial berjalan dalam garis lurus dari zona ventrikuler ke luar ke arah dinding luar pipa; migrasi tangensial terjadi di sudut kanan migrasi radial—artinya, paralel dengan dinding-dinding pipa. Migrasi dan Agregasi Ada dua metode bagaimana sel-sel yang sedang berkembang bermigrasi, yaitu: 1. Translokasi somal 2. Migrasi yang dimediasi glia
Setelah neuron-neuron yang sedang
berkembang itu bermigrasi, mereka harus menyelaraskan diri dengan neuron-neuron yang sedang berkembang lainnya yang telah bermigrasi ke daerah yang sama untuk kemudian membentuk struktur-struktur sistem saraf. Proses ini disebut agregasi. Pertumbuhan Akson dan Pembentukan Sinapsis Pertumbuhan Akson Setelah neuron bermigrasi ke posisi yang tepat, akson dan dendrit mulai tumbuh darinya. Agar sistem neuron berfungsi, proyeksi-proyeksi ini harus tumbuh hingga target yang tepat. Di setiap ujung akson atau dendrit yang sedang tumbuh terdapat sebuah struktur mirip amoeba yang disebut growth cone (kerucut pertumbuhan) yang mengulur dan meretraksi ekstensi sitoplasmik mirip jari yang disebut filopodia, seakan-akan mencari-cari rute yang tepat. Pertumbuhan Akson dan Pembentukan Sinapsis Berdasarkan studi-studi tentang regenerasi, Sperry mengusulkan chemoaffinity hypothesis (hipotesis kemoafinitas) perkembangan aksonal. Ia menghipotesiskan bahwa setiap permukaan pos- sinaptik dalam sistem saraf melepaskan sebuah label kimia spesifik dan bahwa setiap akson yang sedang tumbuh tertarik oleh label itu ke target pos-sinaptiknya selama perkembangan dan regenerasi neural. Menurut hipotesis lain, akson yang sedang tumbuh tidak tertarik ke targetnya oleh atraktan tertentu yang dilepaskan oleh targetnya, seperti yang diduga oleh Sperry. Sebaliknya, kerucut pertumbuhan tampaknya dipengaruhi oleh serangkaian sinyal kimiawi di sepanjang rutenya. Pertumbuhan Akson dan Pembentukan Sinapsis
Menurut hipotesis gradien topografik, akson-
akson yang tumbuh dari sebuah permukaan topografik (misalnya, retina) ke permukaan topografik lainnya (misalnya, tektum optik) dipandu ke target-target tertentu yang ditata di atas permukaan terminal dengan cara yang sama seperti badan-badan sel akson ditata di atas permukaan asalnya. Pertumbuhan Akson dan Pembentukan Sinapsis Pembentukan Sinapsis Begitu akson-akson telah mencapai tempat-tempat yang diinginkan, mereka harus membangun sebuah pola sinapsis yang tepat. Sebuah neuron dapat menumbuhkan sendiri sebuah akson, tetapi dibutuhkan aktivitas terkoordinasi pada, paling tidak, dua neuron untuk menciptakan sebuah sinapsis di antara mereka.
Kebanyakan penelitian mutakhir tentang
sinaptogenesis (pembentukan sinapsis-sinapsis baru) difokuskan pada mengelusidasi sinyal-sinyal yang harus dipertukarkan di antara neuron-neuron presinaptik dan possinaptik agar sinapsis terbentuk. Kematian Neuron dan Penataan Ulang Sinapsis Kematian neuron Kematian neuron adalah bagian normal dan penting dalam perkembangan neural. Perkembangan semacam itu tampaknya bekerja berdasarkan prinsip survival of the fittest. Neuron-neuron yang berkembang mati karena gagal bersaing mendapatkan bahan-bahan kimia yang dibutuhkan untuk mempertahankan hidup, yang dipasok oleh targetnya.
Kematian sel pasif disebut necrosis dan kematian sel
aktif disebut apoptosis. Kematian Neuron dan Penataan Ulang Sinapsis Penataan-ulang Sinapsis Selama periode kematian sel, neuron-neuron yang telah membentuk koneksi yang tidak tepatlah yang kemungkinan besar akan mati. Ketika mereka mati, ruang yang mereka tinggalkan dalam keadaan kosong di membrane pos-sinaptik diisi oleh terminal-terminal akson yang bertunas dari neuron-neuron yang bertahan hidup. Jadi, kematian sel mengakibatkan penataan-ulang masif koneksi-koneksi sinaptik. Pertumbuhan postnatal otak manusia tampaknya merupakan hasil tiga macam pertumbuhan: 1. Sinaptogenesis 2. Mielinasi akson 3. Dendrit Beberapa studi MRI struktural terhadap otak manusia difokuskan pada hubungan antara pertumbuhan gray matter kortikal dan pertumbuhan white matter kortikal. Pertumbuhan Korteks Prefontal Ada empat fungsi kognitif yang secara konsisten dikaitkan dengan daerah ini dalam studi-studi terhadap orang dewasa dengan kerusakan prefontal. Korteks prefontal tampaknya berperan: (1) working memory, yaitu menjaga agar informasi-informasi relevan dapat di akses selama jangka waktu pendek sementara sebuah tugas sedang diselesaikan (2) merencanakan dan menjalankan berbagai konsekuensi tindakan (3) menghambatrespons-respons yang tidak tepat dalam konteks-konteks lain (4) mengikuti aturan-aturan perilaku Salah satu lini penelitian menarik tentang perkembangan korteks prefontal mendasarkan diri pada studi-studi klasik Piaget tentang perkembangan psikologis bayi manusia. Anak-anak cenderung melakukan keaslahan perseveratif pada saat mereka berumur 7 sampai 12 bulan, tetapi tidak sesudahnya. Efek Pengalaman pada Perkembangan Awal, Pemeliharaan, dan Reorganisasi Sirkuit-Sirkuit Neural Studi-Studi Awal tentang Pengalaman dan Deprivasi serta Pengayaan Perkembangan Neural Tikus-tikus yang dibesarkan sejak lahir dalam kegelapan ditemukan memiliki sinapsis dan duri-duri dendritik yang lebih sedikit dalam korteks visual primernya, dan setelah dewasa mereka ditemukan mengalami defisit pada penglihatan dalam dan penglihatan pola. Sebaliknya, studi-studi pertama tentang pemaparan awal pengalaman yang diperkaya menemukan bahwa pengayaan memiliki efek-efek menguntungkan. Sebagai contoh, tikus-tikus yang dibesarkan dalam kandang-kandang kelompok diperkaya (kompleks) daripada dibesarkan sendiri di kandang berjeruji ditemukan memiliki korteks yang lebih tebal dengan duri-duri dendritik lebih banyak dan lebih banyak sinapsis per neuron. Sifat Kompetitif Pengalaman dan Perkembangan Neural: Kolom-Kolom Dominasi Okuler Manipulasi pengalaman awal menjadi lebih selektif. Banyak manipulasi selektif terhadap pengalaman awal ini telah mengungkapkan aspek kompetitif pada efek pengalaman pada perkembangan neural. Aspek kompetitif ini diilusterasikan dengan jelas oleh efek-efek disruptif dari deprivasi monokuler awal pada perkembangan kolom-kolom dominansi okuler di korteks visual primer. Efek Pengalaman pada Peta Korteks Sensori Topografi
Beberapa di antara demonstrasi luar
biasa tentang efek pengalaman pada organisasi sistem saraf datang dari studi- studi tentang peta topografik kortikal sistem sensori. Sebagai contoh, Beberapa studi menunjukan bahwa latihan musik pada usia dini memengaruhi organisasi korteks manusia. Mekanisme-Mekanisme Bagaimana Pengalaman Dapat Memengaruhi Perkembangan Neural Pengalaman memiliki efek besar pada perkembangan dan pemeliharaan sirkuit- sirkuit neural, tetapi mekanisme-mekanisme bagaimana pengalaman memengaruhi perkembangan belum banyak dipahami. Masalahnya bukan karena kurangnya kemungkinan mekanisme semacam itu, tetapi karena ada begitu banyak mekanisme. Neuroplastisitas pada Orang Dewasa Neurogenesis pada Mamalia Dewasa Mempelajari dua prinsip penting tentang perkembangan otak. Pertama melalui pengalaman: Otak manusia mulai berfungsi sejak dalam kandungan dan tidak berhenti bekerja sampai seseorang berdiri untuk berbicara di depan umum. Kedua, mempelajari dalam sebuah kuliah: Neurogenesis (pertumbuhan neuron-neuron) tidak terjadi pada orang dewasa. Efek Pengalaman pada Reorganisasi Korteks Dewasa
Pengalaman pada masa dewasa dapat
mengakibatkan reorganisasi peta kotikal sensori dan motorik. Sebagai salah satu contoh, Muhlnickel dan rekan-rekan sejawatnya(1998) menemukan bahwa tinnitus (bunyi dering di telinga) menghasilkan reorganisasi besar pada korteks auditorik primer. Gangguan Perkembangan Neural: Autisme dan Sindrom Williams Autisme • Autisme adalah kelainan perkembangan sistem saraf pada seseorang yang kebanyakan diakibatkan oleh faktor hereditas dan merupakan salah satu gangguan atau kelainan spektrum. • Autisme merupakan gangguan perkembangan neural yang ditandai oleh 3 gejala yang dianggap sebagai core symptoms ( gejala inti), antara lain: 1. Berkurangnya kemampuan untuk menginterpretasikan emosi dan intensi orang lain 2. Berkurangnya kapasitas untuk melakukan interaksi sosial dan berkomunikasi 3. Preokupasi dengan sebuah subjek atau kegiatan tertentu Autisme • Tanda-tanda awal tipikal autism digolongkan menjadi dua kategori, yaitu: 1. Onset kemampuan bahasa yang terlambat, dan 2. Onset interaksi sosial yang terlambat • Autisme adalah gangguan yang bersifat heterogen. • Faktor-faktor genetic mempengaruhhi perkembangan autisme. Autistic Savant Savant adalah individu-individu yang mengalami gangguan intelektual tetapi menunjukkan kemampuan kognitif atau artistik yang luar biasa dan spesifik.
Batang otak seorang penderita autisme ditemukan memendek,
kehilangan selembar jaringan di persimpangan antara pons dan medulla. Seorang penderita autisme memperlihatkan anomali- anomali kecil: Sudut-sudut mulutnya yang rendah dibandingkan dengan bibir tengah atasnya, dan bagian atas telinganya terkulai (kiri).Telinganya sedikit lebih rendah dari normal dan memiliki bentuk yang hampir persegi (kanan). Sindroma Williams • Sindroma Williams adalah sebuah gangguan perkembangan neural yang berhubungan dengan retardasi mental dan merupakan sebuah pola kemampuan dan ketidakmampuan yang amat tidak merata. • Diperkirakan terjadi pada 1 di antara 20.000 kelahiran, tetapi, beberapa estimasi mutakhirnya adalah 1 di antara 7.500 kelahiran. • Berbeda dengan penderita autisme, penderita Sindroma Wiliiams biasanya sociable, empatik, dan banyak bicara. • Orang dengan Sindroma Williams memiliki kekuatan kognitif lain, salah satunya musik. Mereka memperlihatkan ketertarikan yang lebih tinggi dan reaksi emosional terhadap musik dibanding populasi secara umum. Akan tetapi,mereka memiliki sekelompok masalah kognitif seperti mengalami hendaya berat dalam kognisi spasial. • Sindroma Williams berhubungan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk beberapa masalah yang melibatkan jantung. Sindroma Williams
Dua daerah volume
kortikal yang berkurang dan sebuah volume kortikal yang bertambah, yang terobservasi pada orang dengan Sindroma Williams
Kurangnya perkembangan kortikal di kedua daerah ini mungkin
berhubungan dengan dua gejala utama Sindroma Williams, yaitu hendaya berat pada kognisi spasial dan hypersociability yang luar biasa. Sebaliknya, ketebalan korteks di salah satu daerah sering kali normal. Sindroma Williams Penderita Sindroma Williams memiliki ciri-ciri fisik yang identik. Mereka dicirikan dengan penampilan elfin mereka.
Penderita Sindroma Williams cenderung pendek, memiliki
hidung kecil yang mendongak ke atas, telinga oval, mulut lebar dengan bibir tebal, mata gelembung, dan dagu kecil.