Anda di halaman 1dari 44

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

R
Nomor 121 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
memeriksa perkara perdata khusus Pailit-Actio Pauliana pada pemeriksaan

do
gu peninjauan kembali telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara antara:
Sdri. ARIFAH, bertempat tinggal di Kompleks PIM Jalan Maccini
Raya PIM Blok A/24, dalam hal ini memberi kuasa kepada

In
A
Mursalim Rauf, S.H., dan kawan, Para Advokat, beralamat di Jalan
Letnan Jenderal Hertasning Baru/Aroeppala Komp. Minasa Upa
ah

lik
Blok AB 14 Nomor 1, Makassar, berdasarkan surat kuasa khusus
tanggal 18 Mei 2016,
am

sebagai Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi

ub
III/Tergugat VIII;
terhadap
ep
k

KURATOR (A. SYAMSUL ZAKARIA, S.H., M.H.), dalam hal ini


memberi kuasa kepada A. Muh. Ikhsan, S.H., dan kawan-kawan,
ah

R
Para Advokat, beralamat di Gedung Sarinah Lantai 9, Jalan M.H.

si
Thamrin Nomor 11 Menteng, Jakarta Pusat, berdasarkan surat

ne
ng

kuasa khusus tanggal 28 Juli 2016,


sebagai Termohon Peninjauan Kembali dahulu Termohon Kasasi/
Penggugat;

do
gu

dan
1. HERRY, bertempat tinggal di Jalan Bau Mangga Raya
In
A

Nomor 1 Panakkukang, Makassar, Sulawesi Selatan,


2. Sdr. YONNARDY, bertempat tinggal di Kompleks PIM, Jalan
Maccini Raya Blok A/11,
ah

lik

3. Sdr. OPENG SUBHAN, bertempat tinggal di Kompleks PIM,


Jalan Maccini Raya Blok A/16,
m

ub

4. Sdr. OPENG SUBHAN, bertempat tinggal di Kompleks PIM,


Jalan Maccini Raya Blok A/18,
ka

ep

5. Sdri. LILY DARNAFUNG, bertempat tinggal di Kompleks PIM,


Jalan Maccini Raya Blok A/19,
ah

6. Sdri. JEANE TJIOE, bertempat tinggal di Kompleks PIM Jalan


R

Maccini Raya PIM Blok A/20,


es
M

ng

on
gu

Halaman 1 dari 44 hal. Put. Nomor 121 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7. Sdri. JEANE TJIOE, bertempat tinggal di Kompleks PIM Jalan

si
Maccini Raya PIM Blok A/22, nomor 6 dan 7 dalam hal ini
memberi kuasa kepada M. Syarif Nisar, S.H., dan kawan, Para

ne
ng
Advokat, beralamat di Jalan Cendrawasih Nomor 389, Kota
Makassar, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 5 Agustus

do
gu 2016,
8. Sdr. RIDWAN, bertempat tinggal di Kompleks PIM, Jalan
Maccini Raya Blok A/25,

In
A
9. Sdr. EKO HENRY SUHARTANTO, bertempat tinggal di
Kompleks PIM, Jalan Maccini Raya Blok A/26,
ah

lik
10. Sdri. EKO HENRY SUHARTANTO, bertempat tinggal di
Kompleks PIM, Jalan Maccini Raya Blok A/26,
am

11. Sdri. MEVIKA LAUWRENS, S.H., bertempat tinggal di

ub
Kompleks PIM, Jalan Maccini Raya Blok A/31,
12. Sdr. EKO HENDRY SUHARTANTO, bertempat tinggal di
ep
k

Kompleks PIM, Jalan Maccini Raya Blok A/32,


13. Sdr. FERRY, bertempat tinggal di Kompleks PIM, Jalan
ah

R
Maccini Raya Blok B/3;

si
14. Sdr. JOAN AUREA WIRIANTO & STANISLAUS JUSTIN

ne
ng

WIRIANTO, bertempat tinggal di Kompleks PIM, Jalan Maccini


Raya Blok B/12A,
15. Sdr. BENNY, bertempat tinggal di Kompleks PIM, Jalan

do
gu

Maccini Raya Blok C/3A,


16. Sdr. BENNY, bertempat tinggal di Kompleks PIM, Jalan
In
A

Maccini Raya Blok C/2,


sebagai Para Turut Termohon Peninjauan Kembali dahulu Para
Pemohon Kasasi-Para Turut Termohon Kasasi/Tergugat I, II, III,
ah

lik

IV, V, VI, VII, IX, X, XI, XII, XIII, XIV, XV, XVI, XVII;
Mahkamah Agung tersebut;
m

ub

Membaca surat-surat yang bersangkutan;


Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata sekarang Pemohon
ka

ep

Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi III/Tergugat VIII telah mengajukan


permohonan peninjauan kembali terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor
ah

118 K/Pdt.Sus-Pailit/2015, tanggal 12 Maret 2015 yang telah berkekuatan


R

hukum tetap, dengan posita sebagai berikut:


es
M

ng

on
gu

Halaman 2 dari 44 hal. Put. Nomor 121 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Bahwa Penggugat selaku Kurator Herry (dalam Pailit) yang diangkat

si
berdasarkan Putusan dalam Perkara Peninjauan Kembali dengan Nomor 25
PK/Pdt.Sus/2012 yang menguatkan Putusan Niaga pada Pengadilan Negeri

ne
ng
Makassar Nomor 01/Pailit/2011/PN Niaga Makassar, tanggal 24 Maret 2011;
2. Bahwa berdasarkan Peninjauan Kembali dengan Nomor 25 PK/Pdt.Sus/

do
gu 2012 yang menguatkan Putusan Niaga pada Pengadilan Negeri Makassar
Nomor 01/Pailit/2011/PN Niaga Makassar, tanggal 24 Maret 2011
menyatakan bahwa Tergugat I (Sdr. Herry) Pailit dengan segala akibat

In
A
hukumnya;
3. Bahwa sejak tanggal 19 Oktober 2010, berbulan-bulan sebelum dinyatakan
ah

lik
Pailit, Tergugat I (Herry) sudah diberitakan berulang kali dalam Koran Fajar,
Berita Kota maupun Ujung Pandang Express bahwa Tergugat (Herry) belum
am

membayar lunas tanah di Jalan Maccini Raya yang sudah dibangun menjadi

ub
Kompleks Perumahan Pondok Indah Makassar sehingga sudah sepatutnya
Tergugat II sampai dengan Tergugat XVII bilamana beritikad baik, wajiblah
ep
k

menghindari pengalihan dan/atau penyerahan asset-asset yang berkaitan


dengan tanah tersebut yang sudah menjadi sengketa hukum. (Kliping-
ah

R
Kliping Koran Bukti P-2);

si
4. Bahwa pada Rabu tanggal 2 Februari 2011, bahkan Tergugat I (Herry)

ne
ng

sudah diberitakan sedang digugat Pailit. Hal ini menambah lagi peringatan
agar Tergugat II sampai dengan Tergugat XVII, untuk tidak mengalihkan
dan/atau menerima penyerahan asset-asset yang bakalan menjadi budel

do
gu

pailit sebagaimana yang telah disinggung dalam Pasal 42 Undang-Undang


Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
In
A

Pembayaran Utang (Kliping-Kliping Koran Bukti P-3);


5. Bahwa setelah dinyatakan Pailit oleh hukum, Tergugat I (Herry) secara
hukum tidak dibenarkan lagi untuk mengalihkan sebagian atau seluruh
ah

lik

assetnya yang telah dinyatakan sebagai harta budel pailit kepada pihak lain;
6. Bahwa keadaan pailit atas diri Sdr. Herry (dalam Pailit) telah diumumkan
m

ub

melalui koran sebagaimana disyaratkan oleh Undang-Undang Nomor 37


Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran
ka

ep

Utang, dengan demikian Tergugat II sampai dengan Tergugat XVII, telah


mengetahui atau sepatutnya mengetahui bahwa Tergugat I telah dinyatakan
ah

Pailit. (Kliping-Kliping Koran Bukti P-4);


R

7. Bahwa meskipun Tergugat I sampai dengan Tergugat XVII telah mengetahui


es
M

atau sepatutnya mengetahui segala akibat hukum apabila peralihan-


ng

on
gu

Halaman 3 dari 44 hal. Put. Nomor 121 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
peralihan yang dilakukan terhadap harta pailit itu adalah bertentangan

si
dengan hukum baik secara perdata maupun pidana, akan tetapi Para
Tergugat tersebut tetap melakukannya;

ne
ng
8. Bahwa tujuan Kurator mengajukan gugatan Actio Pauliana ini sebagai upaya
untuk membatalkan segala perbuatan hukum yang dilakukan oleh Tergugat I

do
gu yang mengalihkan kepada Tergugat II sampai dengan Tergugat XVII atau
disebut sebagai Para Tergugat, karena perbuatannya dalam pengalihan atas
harta/asset-asset Sdr. Herry (dalam Pailit) yang telah terdaftar dalam Budel

In
A
Pailit Sdr. Herry (dalam Pailit) yang dilakukan setelah putusan pernyataan
Pailit diucapkan yang mengakibatkan berkurangnya harta budel Pailit
ah

lik
sehingga merugikan Para Kreditur;
9. Bahwa upaya hukum gugatan pembatalan ini sesuai dengan tugas Kurator
am

dalam pengurusan serta pemberesan budel Pailit Sdr. Herry (dalam Pailit)

ub
dimana Penggugat harus melakukan segala upaya untuk mengamankan
harta Pailit terhadap setiap perbuatan yang merugikan kepentingan Kreditur
ep
k

(vide Pasal 69 ayat (1) juncto Pasal 98, Pasal 59 ayat (2), Pasal 25, Pasal 49
ayat (1), Pasal 34, Pasal 24 ayat (1), Pasal 41 ayat (1) dan (2), Pasal 42 ayat
ah

R
(1), Pasal 45 dst…, Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang

si
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (selanjutnya

ne
ng

disebut “UU Kepailitan dan PKPU”);


Bahwa bunyi selengkapnya dari pasal-pasal tersebut adalah sebagai berikut:
a. Pasal 69 ayat (1) Undang-Undang Kepailitan dan PKPU berbunyi:

do
gu

“Tugas Kurator adalah melakukan pengurusan dan/atau pemberesan


harta pailit”;
In
A

b. Pasal 98 Undang-Undang Kepailitan dan PKPU berbunyi:


“Sejak mula pengangkatannya, Kurator harus melaksanakan semua
upaya untuk mengamankan harta pailit dan menyimpan semua surat,
ah

lik

dokumen, uang, perhiasan, efek dan surat berharga lainnya dengan


memberikan tanda terima”;
m

ub

c. Pasal 59 ayat (2) Undang-Undang Kepailitan dan PKPU berbunyi:


“Setelah lewat jangka waktu sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1),
ka

ep

Kurator harus menuntut diserahkannya benda yang menjadi agunan


untuk selanjutnya dijual sesuai dengan cara sebagaimana dimaksud
ah

dalam Pasal 185, tanpa mengurangi hak Kreditur pemegang hak tersebut
R

atas hasil penjualan agunan yang ada”;


es
M

ng

on
gu

Halaman 4 dari 44 hal. Put. Nomor 121 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
d. Pasal 25 Undang-Undang Kepailitan dan PKPU berbunyi:

si
“Semua perikatan Debitur yang terbit sesudah Putusan Pernyataan Pailit
tidak dapat lagi dibayar dari harta pailit, kecuali perikatan tersebut

ne
ng
menguntungkan harta pailit”;
e. Pasal 49 ayat (1) Undang-Undang Kepailitan dan PKPU berbunyi:

do
gu “Setiap orang yang telah menerima benda yang merupakan bagian dari
harta Debitur yang tercakup dalam pembuatan hukum yang dibatalkan,
harus mengembalikan benda tersebut kepada Kurator dan dilaporkan

In
A
kepada Hakim Pengawas”;
f. Pasal 34 Undang-Undang Kepailitan dan PKPU berbunyi:
ah

lik
“Kecuali ditentukan lain dalam Undang-Undang ini, perjanjian yang
bermaksud memindahtangankan hak atas tanah, balik nama kapal,
am

pembebanan hak tanggungan, hipotek, atau jaminan fidusia yang telah

ub
diperjanjikan terlebih dahulu, tidak dapat dilaksanakan setelah putusan
pailit diucapkan”;
ep
k

g. Pasal 24 ayat (1) Undang-Undang Kepailitan dan PKPU berbunyi:


“Debitur demi hukum kehilangan haknya untuk menguasai dan mengurus
ah

R
kekayaannya yang termasuk harta pailit, sejak tanggal putusan

si
pernyataan pailit diucapkan”;

ne
ng

h. Pasal 41 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Kepailitan dan PKPU
berbunyi:
(1) “Untuk kepentingan harta pailit, kepada Pengadilan dapat dimintakan

do
gu

pembatalan segala perbuatan hukum Debitur yang telah dinyatakan


Pailit yang merugikan kepentingan Kreditur, yang dilakukan sebelum
In
A

putusan pernyataan Pailit diucapkan”;


(2) “Pembatalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat
dilakukan apabila dapat dibuktikan bahwa pada saat perbuatan
ah

lik

hukum dilakukan, Debitur dan pihak dengan siapa perbuatan hukum


tersebut dilakukan mengetahui atau sepatutnya mengetahui bahwa
m

ub

perbuatan hukum tersebut akan mengakibatkan kerugian bagi


Kreditur”;
ka

ep

i. Pasal 42 Undang-Undang Kepailitan dan PKPU berbunyi:


“Apabila perbuatan hukum yang merugikan Kreditur dilakukan dalam
ah

jangka waktu 1 (satu) tahun sebelum putusan pernyataan pailit


R

diucapkan, sedangkan perbuatan tersebut tidak wajib dilakukan Debitur,


es
M

kecuali dapat dibuktikan sebaliknya, Debitur dan pihak dengan siapa


ng

on
gu

Halaman 5 dari 44 hal. Put. Nomor 121 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perbuatan tersebut dilakukan dianggap mengetahui atau sepatutnya

si
mengetahui bahwa perbuatan tersebut akan mengakibatkan kerugian
bagi Kreditur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 ayat (2)….. dan

ne
ng
seterusnya”;
j. Pasal 45 Undang-Undang Kepailitan dan PKPU berbunyi:

do
gu “Pembayaran sesuatu utang yang sudah dapat ditagih hanya dapat
dibatalkan apabila dibuktikan bahwa penerima pembayaran mengetahui
bahwa Pemohon Pernyataan Pailit Debitur sudah didaftarkan, atau dalam

In
A
hal pembayaran tersebut merupakan akibat dari persekongkolan antara
Debitur dan Kreditur dengan maksud menguntungkan Kreditur tersebut
ah

lik
melebihi Kreditur lainnya”;
10. Bahwa perbuatan hukum yang dilakukan oleh Tergugat I kepada Tergugat II
am

sampai dengan Tergugat XVII sama sekali tidak boleh dilakukan oleh

ub
Tergugat I dan Tergugat II sampai dengan Tergugat XVII karena harta
tersebut merupakan harta/asset yang termasuk dalam budel Pailit Sdr. Herry
ep
k

(dalam Pailit) sehingga menurut hukum tidak boleh dialihkan kepada pihak
ketiga dan telah menyebabkan berkurang atau hilangnya harta yang berada
ah

R
dalam budel Pailit Sdr. Herry (dalam Pailit) sehingga akibatnya para Kreditur

si
menjadi amat sangat dirugikan;

ne
ng

11. Bahwa gugatan Actio Pauliana ini oleh Penggugat diajukan kepada
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Makassar dimana Penggugat
memohon agar Pengadilan Niaga Makassar c.q. Majelis Hakim yang

do
gu

memeriksa perkara ini berkenan untuk membatalkan semua perbuatan


hukum yang dilakukan oleh Tergugat I kepada Tergugat II sampai dengan
In
A

Tergugat XVII sebelum maupun setelah Putusan Pailit Nomor 01/Pailit/2011/


PN Niaga Makassar tanggal 24 Maret 2011 diucapkan juncto Putusan
Kasasi Mahkamah Agung Nomor 360 K/Pdt.Sus/2011 tertanggal 22 Agustus
ah

lik

2011 juncto Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung Nomor 25 PK/


Pdt.Sus/2012, tertanggal 19 Maret 2012 berupa transaksi dan/atau
m

ub

pengalihan hak serta penerimaan pembayaran atas budel Pailit diantaranya:


Tanah dan bangunan yang terletak di Perumahan Pondok Indah Makassar
ka

ep

(PIM), Jalan Maccini Raya, Kelurahan Karuwisi, Kecamatan Panakkukang,


Kota Makassar sebagai berikut:
ah

11.1. Sdr. Yonnardy, SHM.20814, PIM Blok A/11, (Bukti P-5);


R

11.2. Sdr. Openg Subhan, SHM.20826, PIM Blok A/16, (Bukti P-6);
es
M

11.3. Sdr. Openg Subhan, SHM.20827, PIM Blok A/18, (Bukti P-7);
ng

on
gu

Halaman 6 dari 44 hal. Put. Nomor 121 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
11.4. Sdri. Lily Darnafung, SHM.20823, PIM Blok A/19, (Bukti P-8);

si
11.5. Sdri. Jeane Tjioe, SHM.20828, PIM Blok A/20, (Bukti P-9);
11.6. Sdri. Jeane Tjioe, SHM.20829, PIM Blok A/22, (Bukti P-10);

ne
ng
11.7. Sdri. Arifah, SHM.20830, PIM Blok A/24, (Bukti P-11);
11.8. Sdr. Ridwan, SHM.20820, PIM Blok A/25, (Bukti P-12);

do
gu 11.9. Sdr. Eko Henry Suhartanto, SHM.20831, PIM Blok A/26, (Bukti P-13);
11.10.Sdr. Eko Henry Suhartanto, SHM.20832, PIM Blok A/28, (Bukti P-14);
11.11.Sdri. Mevika Lauwrens, SHM.20834, PIM Blok A/31, (Bukti P-15);

In
A
11.12.Sdr. Eko Henry Suhartanto, SHM.20835, PIM Blok A/32, (Bukti P-16);
11.13.Sdr. Ferry, SHM.20796, PIM Blok B/3, (Bukti P-17);
ah

lik
11.14.Sdr. Joan Aurea Wirianto & Stanislaus Justin Wirianto, SHM.20799,
PIM Blok B/12A, (Bukti P-18);
am

11.15.Sdr. Benny tapi dikuasai/dihuni oleh Herry atau Meipa Dg. Baji,

ub
SHM.20851, PIM Blok C/3A, (pembuktian terbalik);
11.16.Sdr. Benny tapi dikuasai/dihuni oleh Herry atau Meipa Dg. Baji,
ep
k

SHM.20852, PIM Blok C/2, (pembuktian terbalik);


12. Bahwa pengalihan budel Pailit tersebut dari Tergugat I kepada Tergugat II
ah

R
sampai dengan Tergugat XVII, dialihkan satu (1) tahun sebelum dan setelah

si
Debitur Herry telah dinyatakan Pailit, maka secara hukum pengalihan

ne
ng

tersebut adalah merupakan pelanggaran dan/atau perbuatan melawan


hukum sebagaimana dalam Pasal 42 Undang-Undang Nomor 37 Tahun
2004 tentang Kepailitan dan PKPU;

do
gu

Bahwa berdasarkan uraian perbuatan hukum yang dilakukan oleh Tergugat I


dengan melakukan penjualan dan/atau pengalihan asset budel Pailit tersebut
In
A

berupa sertifikat kepada Tergugat II sampai dengan Tergugat XVII di atas


terbukti melanggar dan/atau melawan hukum, maka beralasan hukum apabila
Kurator memohon agar semua tindakan hukum Tergugat I yang mengalihkan
ah

lik

asset pailit kepada Tergugat II sampai dengan Tergugat XVII dibatalkan, dan
semua sertifikat a quo dikembalikan kepada Kurator;
m

ub

Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Pemohon mohon


kepada Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Makassar agar memberikan
ka

ep

putusan sebagai berikut:


1. Mengabulkan gugatan Actio Pauliana yang diajukan oleh Penggugat
ah

(Kurator);
R

es
M

ng

on
gu

Halaman 7 dari 44 hal. Put. Nomor 121 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Menyatakan bahwa tanah dan bangunan yang terletak di Perumahan

si
Pondok Indah Makassar (PIM), Jalan Maccini Raya, Kelurahan Karuwisi,
Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar sebagai berikut:

ne
ng
- Sdr. Yonnardy, SHM Nomor 20814, PIM Blok A/11;
- Sdr. Openg Subhan, SHM Nomor 20826, PIM Blok A/16;

do
gu - Sdr. Openg Subhan, SHM Nomor 20827, PIM Blok A/18;
- Sdri. Lily Darnafung, SHM Nomor 20823, PIM Blok A/19;
- Sdri. Jeane Tjioe, SHM Nomor 20828, PIM Blok A/20;

In
A
- Sdri. Jeane Tjioe, SHM Nomor 20829, PIM Blok A/22;
- Sdri. Arifah, SHM Nomor 20830, PIM Blok A/24;
ah

lik
- Sdr. Ridwan, SHM Nomor 20820, PIM Blok A/25;
- Sdr. Eko Henry Suhartanto, SHM Nomor 20831, PIM Blok A/26;
am

- Sdr. Eko Henry Suhartanto, SHM Nomor 20832, PIM Blok A/28;

ub
- Sdri. Mevika Lauwrens, SHM Nomor 20834, PIM Blok A/31;
- Sdr. Eko Henry Suhartanto, SHM Nomor 20835, PIM Blok A/32;
ep
k

- Sdr. Ferry, SHM Nomor 20796, PIM Blok B/3;


- Sdr. Joan Aurea Wirianto & Stanislaus Justin Wirianto, SHM Nomor
ah

R
20799, PIM Blok B/12.A;

si
- Sdr. Benny tapi dikuasai/dihuni oleh Herry/Meipa Dg. Baji, SHM Nomor

ne
ng

20851, PIM Blok C/3A;


- Sdr. Benny tapi dikuasai/dihuni oleh Herry/Meipa Dg. Baji, SHM Nomor
20852, PIM Blok C/2;

do
gu

Adalah merupakan budel Pailit dalam perkara Nomor 01/Pailit/2011/


PN Niaga Makassar, tanggal 24 Maret 2011 juncto Putusan Kasasi
In
A

Mahkamah Agung Nomor 360 K/Pdt.Sus/2011, tertanggal 22 Agustus 2011


juncto Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung Nomor 25 PK/
Pdt.Sus/2012, tertanggal 19 Maret 2012;
ah

lik

3. Menyatakan bahwa perbuatan Tergugat I yang mengalihkan budel Pailit


sebagaimana pada angka 2, kepada Tergugat II sampai dengan Tergugat
m

ub

XVII ataupun kepada pihak ketiga atau siapapun yang mendapat hak dari
padanya adalah perbuatan melawan hukum;
ka

ep

4. Menyatakan batal dan tidak sah seluruh perbuatan hukum yang dilakukan
oleh Tergugat I yang mengalihkan budel Pailit tersebut kepada Tergugat II
ah

sampai dengan Tergugat XVII;


R

5. Menghukum Tergugat I, Tergugat II sampai dengan Tergugat XVII ataupun


es
M

siapa saja yang mendapat hak dari padanya untuk menyerahkan budel Pailit
ng

on
gu

Halaman 8 dari 44 hal. Put. Nomor 121 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
serta sertifikat atas obyek budel Pailit tersebut kepada Kurator/Penggugat

si
untuk dilaksanakan pemberesan budel Pailit;
6. Memerintahkan agar Tergugat I dan Tergugat II sampai dengan Tergugat

ne
ng
XVII mematuhi seluruh isi putusan dalam perkara ini;
7. Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu,

do
meskipun ada upaya hukum lain (uitvoerbaar bij voorraad);
gu 8. Menghukum kepada Tergugat I, Tergugat II sampai dengan Tergugat XVII
secara tanggung renteng untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam

In
A
perkara ini;
Apabila Majelis Hakim Pengadilan Niaga berpendapat lain mohon putusan yang
ah

lik
seadil-adilnya (ex aequo et bono);
Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Para Tergugat
am

mengajukan eksepsi dan gugatan rekonvensi yang pada pokoknya sebagai

ub
berikut:
Dalam Eksepsi:
ep
k

Eksepsi Tergugat I:
I. Eksepsi mengenai Pengadilan Niaga Makassar tidak berwenang memeriksa
ah

R
dan mengadili perkara ini;

si
1. Bahwa kewenangan Pengadilan Niaga memeriksa suatu perkara

ne
ng

ditentukan dalam Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang


Kepailitan sebagai berikut:
Pasal 3 ayat 1 Undang-Undang Kepailitan:

do
gu

“Putusan atas permohonan pernyataan pailit dan hal-hal lain yang


berkaitan dan atau diatur dalam undang-undang ini, diputuskan oleh
In
A

Pengadilan yang daerah hukumnya meliputi daerah tempat kedudukan


hukum Debitur”;
Penjelasan Pasal 3 ayat 1 Undang-Undang Kepailitan:
ah

lik

“Yang dimaksud dengan “hal-hal lain” adalah antara lain, actio pauliana,
perlawanan pihak ketiga terhadap pernyataan pailit, atau perkara dimana
m

ub

Debitur, Kreditur, Kurator atau Pengurus menjadi salah satu pihak dalam
perkara yang berkaitan dengan harta pailit termasuk gugatan Kurator
ka

ep

terhadap Direksi yang menyebabkan perseroan dinyatakan pailit karena


kelalaiannya atau kesalahnnya”;
ah

2. Bahwa dari ketentuan di atas telah tegas, yang dapat diadili oleh
R

Pengadilan Niaga adalah perkara-perkara yang berkaitan dengan


es
M

harta pailit;
ng

on
gu

Halaman 9 dari 44 hal. Put. Nomor 121 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Bahwa sedangkan suatu harta pailit dapat dinyatakan sah ditentukan

si
dalam Pasal 100 ayat 2 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang
Kepailitan yang mengatur sebagai berikut:

ne
ng
“Pencatatan harta pailit dapat dilakukan dibawah tangan oleh Kurator
dengan persetujuan Hakim Pengawas”;

do
gu 4. Bahwa dari ketentuan-ketentuan di atas telah tegas dan jelas suatu
perkara dapat diadili oleh Pengadilan Niaga terbatas pada perkara-
perkara yang berkaitan dengan harta pailit yang pencatatannya dilakukan

In
A
dengan persetujuan Hakim Pengawas;
5. Bahwa berdasarkan fakta yang ada maupun apa yang terurai dalam surat
ah

lik
gugatan Penggugat, pencatatan harta pailit Tergugat I yang dilakukan
oleh Penggugat selaku Kurator tidak ada persetujuan Hakim Pengawas;
am

6. Bahwa dengan tidak adanya persetujuan Hakim Pengawas, maka obyek

ub
sengketa dalam perkara ini jelas bukan merupakan harta pailit, karena itu
apabila Penggugat mempermasalahkan obyek diluar harta pailit dalam
ep
k

gugatan ini tidak dapat diajukan melalui Pengadilan Niaga, akan tetapi
melalui Pengadilan Umum;
ah

R
7. Bahwa dari uraian di atas terbukti dengan sendirinya Pengadilan Niaga

si
Makassar tidak berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini dan

ne
ng

sudah sepatutnya gugatan Penggugat dalam perkara ini untuk ditolak


atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima;
II. Eksepsi mengenai Penggugat tidak memiliki kapasitas untuk mengajukan

do
gu

gugatan atau gemis aanhoedanigheid;


8. Bahwa sebagaimana terurai dalam premis surat gugatannya, Penggugat
In
A

mendalilkan dalam mengajukan gugatan dalam perkara ini bertindak


selaku Kurator dari Tergugat I;
9. Bahwa seorang Kurator dapat menghadap di persidangan atau
ah

lik

mengajukan suatu gugatan telah ditentukan dalam Pasal 69 ayat 5


Undang-Undang Kepailitan yang berbunyi sebagai berikut: “Untuk
m

ub

menghadap di sidang Pengadlian, Kurator harus terlebih dahulu


mendapat izin dari Hakim Pengawas, kecuali menyangkut sengketa
ka

ep

pencocokan piutang atau dalam hal sebagaimana dimaksud dalam Pasal


36, Pasal 38, Pasal 39 dan Pasal 59 ayat (3)”;
ah

10. Bahwa dari ketentuan hukum di atas telah tegas dan jelas seorang
R

Kurator hanya dapat menghadap di persidangan atau mengajukan suatu


es
M

gugatan apabila telah mendapat izin dari Hakim Pengawas;


ng

on
gu

Halaman 10 dari 44 hal. Put. Nomor 121 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
11. Bahwa akan tetapi dalam perkara ini, Penggugat dalam surat gugatannya

si
halaman 1 hanya menguraikan sebagai berikut: “Dalam mengajukan
gugatan actio pauliana ini, Penggugat (Kurator) telah mendapatkan izin

ne
ng
dari Hakim Pengawas untuk melakukan gugatan actio pauliana
sebagaimana yang ditentukan dalam Pasal 69 ayat (5) Undang-Undang

do
gu Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang (selanjutnya disebut Undang-Undang Kepailitan dan
PKPU), sesuai dengan permohonan Kurator kepada Hakim Pengawas

In
A
Nomor 398/Kurator-LESZP/VIII/2013 tanggal 3 September 2013”;
12. Bahwa dari premis dalam surat gugatan Penggugat di atas dengan
ah

lik
sendirinya telah membuktikan Penggugat selaku Kurator dalam
mengajukan gugatan ini baru sebatas mengajukan permohonan ijin
am

mengajukan gugatan, akan tetapi belum mendapatkan izin dari Hakim

ub
Pengawas;
13. Bahwa singkatnya, Penggugat selaku Kurator dalam mengajukan
ep
k

gugatan ini tanpa izin dari Hakim Pengawas dan hal tersebut jelas-jelas
bertentangan dengan Pasal 69 ayat 5 Undang-Undang Kepailitan
ah

R
sehingga secara hukum Penggugat tidak memiliki kapasitas atau tidak

si
memiliki persona standi in judicio dalam mengajukan gugatan dalam

ne
ng

perkara ini;
14. Bahwa dari uraian di atas terbukti dengan sendirinya Penggugat tidak
memiliki kapasitas dalam mengajukan gugatan dan sudah sepatutnya

do
gu

gugatan Penggugat dalam perkara ini untuk ditolak atau setidak-tidaknya


dinyatakan tidak dapat diterima;
In
A

III. Eksepsi mengenai keliru pihak yang ditarik sebagai Tergugat;


15. Bahwa dalam gugatannya Penggugat telah mengajukan gugatan kepada:
- Openg Subhan, SHM Nomor 20826 beralamat Kompleks PIM Jalan
ah

lik

Maccini Raya PIM Blok A/16 selanjutnya Tergugat III;


- Jeane Tjioe, SHM 20828, beralamat Kompleks PIM Jalan Maccini
m

ub

Raya PIM Blok A/22 selanjutnya Tergugat;


- Eko Henry Suhartanto, SHM 20831, beralamat Kompleks PIM Jalan
ka

ep

Maccini Raya PIM Blok A/26 selanjutnya Tergugat;


- Benny tapi dikuasai/dihuni oleh Herry/Meipa Dg. Baji, SHM Nomor
ah

20851, beralamat Kompleks PIM Jalan Maccini Raya PIM Blok C/2
R

selanjutnya Tergugat XVI;


es
M

ng

on
gu

Halaman 11 dari 44 hal. Put. Nomor 121 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
16. Bahwa akan tetapi Penggugat telah keliru dengan menarik kembali

si
terhadap:
- Openg Subhan, SHM Nomor 20827 beralamat Kompleks PIM Jalan

ne
ng
Maccini Raya PIM Blok A/18 selanjutnya Tergugat IV;
- Jeane Tjioe, SHM 20829, beralamat Kompleks PIM Jalan Maccini

do
gu Raya PIM Blok A/22 selanjutnya Tergugat VIII;
- Eko Henry Suhartanto, SHM 20832, beralamat Kompleks PIM Jalan
Maccini Raya PIM Blok A/28 selanjutnya Tergugat Xl dan Eko Henry

In
A
Suhartanto, SHM 20835, beralamat Kompleks PIM Jalan Maccini
Raya PIM Blok A/32 selanjutnya Tergugat XIII;
ah

lik
- Benny tapi dikuasai/dihuni oleh Herry/Meipa Dg. Baji, SHM Nomor
20852, beralamat Kompleks PIM Jalan Maccini Raya PIM Blok C/2
am

selanjutnya Tergugat XVII;

ub
17. Bahwa terlebih lagi Penggugat telah keliru menempatkan Sdr. Ferry,
SHM Nomor 20796, beralamat Kompleks PIM Jalan Maccini Raya PIM
ep
k

Blok B 3, selaku Tergugat IV;


18. Bahwa secara fakta, Tergugat I tidak pernah mengalihkan atau;
ah

R
19. Bahwa secara fakta, Tergugat I tidak pernah mengalihkan atau

si
mempunyai hubungan hukum dalam bentuk apapun juga kepada

ne
ng

Sdr. Ferry terkait SHM Nomor 20796, beralamat Kompleks PIM Jalan
Maccini Raya PIM Blok B/3;
20. Bahwa dengan adanya kekeliruan tersebut di atas, secara jelas akan

do
gu

menimbulkan kerancuan atas subjek hukum yang ditarik dalam perkara


ini dan sudah sepatutnya gugatan Penggugat untuk ditolak atau setidak-
In
A

tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima;


Eksepsi Tergugat II:
1. Penggugat tidak mempunyai kedudukan sebagai Penggugat (eksepsi
ah

lik

disqualificatoir);
Bahwa pada persidangan yang lalu yakni pada hari Kamis, tanggal 20 Maret
m

ub

2014, oleh Majelis Hakim telah ditanyakan kepada Penggugat: Apakah


terdapat perubahan dalam surat gugatan Penggugat? dan oleh Penggugat
ka

ep

telah pula dijawab secara tegas bahwa: surat gugatan Penggugat sudah
tidak ada perubahan, sehingga berdasarkan penegasan Penggugat tersebut,
ah

maka sangat nampak dalam surat gugatan Penggugat bahwa Penggugat


R

dalam perkara ini, sama sekali tidak mempunyai kepentingan hukum yang
es
M

cukup dan tidak mempunyai dasar hukum, guna diperiksa secara point
ng

on
gu

Halaman 12 dari 44 hal. Put. Nomor 121 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
d'interest, point d' action di depan persidangan sebagaimana Yurisprudensi

si
Mahkamah Agung Republik Indonesia 7 Juli 1971, Register Nomor 294 K/
Sip/1971 yang mensyaratkan bahwa gugatan harus diajukan oleh orang

ne
ng
yang mempunyai hubungan hukum, oleh karena Penggugat yakni J. Akbar
R, S.H., bukanlah Kurator yang ditunjuk berdasarkan Putusan Pengadilan

do
gu Niaga Makassar Nomor 01/Pailit/2011/PN Niaga Makassar, tanggal 24 Maret
2011, juncto Putusan Kasasi Mahkamah Agung Nomor 360 K/Pdt.Sus/2011,
tanggal 22 Agustus 2011, juncto Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah

In
A
Agung Nomor 25 PK/Pdt.Sus/2012, tanggal 19 Maret 2012, akan tetapi
Kurator yang ditunjuk berdasarkan putusan-putusan tersebut adalah
ah

lik
A. Syamsul Zakaria, S.H., M.H.;
Dimana dalam surat gugatan Penggugat:
am

- Pada halaman 1 (pertama) nyata-nyata menyebutkan: “Yang bertanda

ub
tangan dibawah ini J. Akbar R, S.H., Advokat/Penasehat Hukum pada
Kantor LBH Laskar Keadilan, beralamat Jalan Pelita Raya Nomor 8
ep
k

Makassar, dalam hal ini bertindak untuk atas nama hak dan kepentingan
hukum selaku Kurator dalam perkara Nomor 01/Pailit/2011/PN Niaga
ah

R
Makassar dan seterusnya”;

si
- Pada halaman 3 (tiga), angka 1 (satu), menyebutkan: “bahwa Penggugat

ne
ng

selaku Kurator Herry (dalam Pailit) dan seterusnya”;


Dan terlebih lagi, dalam surat gugatan Penggugat sama sekali tidak tertulis
adanya suatu surat kuasa khusus, sehingga terhadap hal yang demikian,

do
gu

maka amat wajar kiranya bilamana gugatan Penggugat dinyatakan tidak


dapat diterima;
In
A

2. Gugatan Penggugat tidak berdasar hukum (eksepsi onrechtmatige op


ongegrond);
Bahwa bilamana gugatan actio pauliana ini diajukan oleh Kurator (quad non),
ah

lik

maka seyogyanya Kurator harus terlebih dahulu mendapat izin dari Hakim
Pengawas, sesuai dengan ketentuan Pasal 69 ayat (5) Undang-Undang
m

ub

Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU, namun dalam perkara
ini, gugatan actio pauliana Penggugat diajukan dengan tidak mendapatkan
ka

ep

izin dari Hakim Pengawas, oleh karena masih berupa surat permohonan
kepada Hakim Pengawas (quad non), sehingga surat gugatan actio pauliana
ah

Penggugat, jelas-jelas tidak berdasarkan hukum dan tidak memenuhi syarat


R

formil, sehingga amat adil kiranya gugatan Penggugat dinyatakan tidak


es
M

dapat diterima;
ng

on
gu

Halaman 13 dari 44 hal. Put. Nomor 121 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dan oleh karena Penggugat telah mendalilkan bahwa dalam mengajukan

si
gugatan actio pauliana ini, Penggugat telah mendapat izin dari Hakim
Pengawas, maka Tergugat II “mensommer” Penggugat untuk membuktikan

ne
ng
dalilnya pada sidang pembuktian kelak akan adanya izin dari Hakim
Pengawas tersebut dalam bentuk bukti surat tertulis;

do
3. Pihak yang ditarik sebagai Tergugat tidak lengkap (eksepsi plurium litis
gu consortium);
1. Bahwa Tergugat II memperoleh hak atas tanah dan bangunan yang

In
A
terletak di Perumahan Pondok Indah Makassar (PIM), Blok A Nomor 11,
Kelurahan Karuwisi, Kecamatan Panakukang, Kota Makassar, sesuai
ah

lik
SHM Nomor 20814, dengan cara membeli, dimana transaksi jual beli
dilakukan di depan Djeniati Djaperputri Hendarto, S.H., Pejabat Pembuat
am

Akta Tanah (PPAT);

ub
2. Bahwa Penggugat dalam surat gugatannya jelas-jelas mempersoalkan
masalah Sertifikat-Sertifikat atau SHM-SHM atas nama Para Tergugat,
ep
k

sedangkan diketahui secara hukum, proses balik nama SHM Nomor


20814, menjadi nama Tergugat II, merupakan kewenangan dan
ah

R
dilakukan oleh Kantor Badan Pertanahan (BPN) Kota Makassar yang

si
dalam perkara ini tidak digugat oleh Penggugat;

ne
ng

3. Bahwa pada Kompleks Perumahan Pondok Indah Makassar (PIM),


Kelurahan Karuwisi, Kecamatan Panakukang, Kota Makassar, terdapat
± 80 (delapan puluh) unit tanah dan bangunan yang secara keseluruhan

do
gu

perolehan haknya berasal dari jual beli dengan Debitur Pailit, yakni
Tergugat I, namun dalam perkara ini hanya 17 (tujuh belas) unit penghuni
In
A

tanah dan bangunan yang diajukan sebagai Tergugat dan masih tersisa
± 63 (enam puluh tiga) penghuni tanah dan bangunan yang tidak
dimasukkan dalam perkara ini;
ah

lik

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka nampak bahwa terdapat kekurangan


pihak yang seharusnya ditarik oleh Penggugat menjadi Pihak Tergugat
m

ub

dalam perkara ini yakni:


1. Djeniati Djaperputri Hendarto, S.H., selaku Pejabat Pembuat Akta Tanah
ka

ep

(PPAT);
2. Kepala Kantor Pertanahan (BPN) Kota Makassar;
ah

3. ± 63 (enam puluh tiga) penghuni Perumahan Pondok Indah Makassar


R

(PIM), Kelurahan Karuwisi, Kecamatan Panakukang, Kota Makassar;


es
M

ng

on
gu

Halaman 14 dari 44 hal. Put. Nomor 121 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sehingga dengan demikian amat patut bilamana gugatan Penggugat tidak

si
dapat diterima;
4. Eksepsi Obscuur Libel;

ne
ng
Bahwa gugatan Penggugat telah dibuat tidak cermat, tidak jelas dan kabur,
yakni dengan uraian sebagai berikut:

do
gu 1. Tentang kedudukan Tergugat;
Bahwa surat gugatan Penggugat dibuat secara tidak lazim, dimana 1
(satu) orang nama didudukkan lebih dari satu pihak Tergugat, yakni:

In
A
- Openg Subhan selaku Tergugat III dan selaku Tergugat IV;
- Jeane Tjioe selaku Tergugat VI dan selaku Tergugat VII;
ah

lik
- Eko Henry Suhartanto selaku Tergugat X, Tergugat XI dan Tergugat
XIII;
am

- Benny selaku Tergugat XVI dan Tergugat XVII;

ub
Dan sebaliknya, terdapat 2 (dua) orang nama yang berbeda digabungkan
menjadi 1 (satu) pihak, yakni: Joan Aurea Wirianto & Stanislaus Justin
ep
k

Wirianto selaku Tergugat XV, sehingga gugatan Penggugat menimbulkan


ketidaktertiban hukum acara dan begitu pula akan berdampak buruk
ah

R
pada administrasi berita acara pemeriksaan perkara, maka amat wajar

si
dan patut kiranya gugatan Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima;

ne
ng

2. Terdapat anak masih dibawah umur yang didudukkan selaku Tergugat;


Bahwa terhadap Joan Aurea Wirianto dan Stanislaus Justin Wirianto
yang oleh Penggugat dalam perkara ini didudukkan selaku Tergugat XV,

do
gu

adalah anak yang masih dibawah umur, dimana keduanya, berdasarkan


Kartu Keluarga Nomor 3172061001091456, yang diterbitkan oleh
In
A

Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta, Kota Jakarta Timur, Kecamatan


Kelapa Gading, Kelurahan Kelapa Gading Timur, RT/RW 001/008,
diketahui masing-masing:
ah

lik

- Joan Aurea Wirianto, umur 13 tahun, perempuan, lahir di Jakarta,


tanggal 14-08-2001;
m

ub

- Stanislaus Justin Wirianto, umur 9 tahun, laki-laki, lahir di Jakarta,


tanggal 02-02-2005;
ka

ep

Maka nampak jelas gugatan Penggugat nyata-nyata telah dibuat dengan


sangat tidak cermat dan tidak teliti serta kabur;
ah

3. Tentang pokok gugatan;


R

Bahwa Penggugat mengajukan gugatan actio pauliana, yakni gugatan


es
M

pembatalan perbuatan hukum Debitur, namun dalam surat gugatannya


ng

on
gu

Halaman 15 dari 44 hal. Put. Nomor 121 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tidak jelas perbuatan hukum apa dari Debitur yang mau dibatalkan, oleh

si
karena jika mencermati posita gugatan Penggugat pada angka 11, maka
kelihatan bahwa memohonkan untuk menyatakan perbuatan Tergugat I

ne
ng
adalah perbuatan melawan hukum, sehingga gugatan Penggugat
menjadi kabur atau tidak jelas;

do
gu 4. Tentang perbuatan hukum Debitur;
Bahwa dalam surat gugatan Penggugat yang mengajukan pembatalan
perbuatan hukum Debitur (actio pauliana), akan tetapi baik pada posita,

In
A
maupun pada petitum surat gugatan Penggugat, sama sekali tidak
terdapat uraian yang secara tegas dan secara terinci yang menyebutkan
ah

lik
bentuk perbuatan hukum yang mana dari Debitur, sedangkan bilamana
Penggugat dalam gugatannya pada angka 11 (sebelas) yang pada
am

intinya memohonkan “membatalkan semua perbuatan hukum yang

ub
dilakukan oleh Tergugat I (Debitur) kepada Tergugat II sampai dengan
Tergugat XVII, berupa transaksi dan/atau pengalihan hak, ….... dan
ep
k

seterusnya, kemudian Penggugat dalam posita dan petitumnya, hanya


menunjuk pada Sertifikat-Sertifikat Hak Milik atau SHM-SHM atas nama
ah

R
Para Tergugat;

si
Maka surat gugatan actio pauliana Penggugat menjadi sangat nyata dan

ne
ng

jelas obscuur libel, oleh karena perbuatan hukum pengalihan hak atau
balik nama terhadap Sertifikat Hak Milik atau SHM-SHM menjadi atas
nama Para Tergugat, tidak dilakukan oleh Tergugat I (Debitur) maupun

do
gu

Tergugat II serta Para Tergugat lainnya, sebab perbuatan hukum


tersebut sangat jelas secara hukum merupakan kewenangan dan
In
A

dilakukan oleh Kantor Badan Pertanahan (BPN) Kota Makassar;


5. Tentang kerugian Kreditur;
Bahwa dalam surat gugatan actio pauliana ini, pada posita angka 8
ah

lik

dan angka 10, Penggugat mendalilkan begitu saja adanya kerugian bagi
Para Kreditur, tanpa menguraikan secara tegas dan secara terinci, siapa
m

ub

saja Para Kreditur yang dirugikan dan berapa? Jumlah nilai kerugian
yang ditimbulkan?, terlebih lagi dalam surat gugatan Penggugat, tidak
ka

ep

nampak sama sekali uraian jumlah total hutang Tergugat I selaku Debitur
Pailit yang sudah terselesaikan dan sisa hutang yang belum
ah

terselesaikan;
R

es
M

ng

on
gu

Halaman 16 dari 44 hal. Put. Nomor 121 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. Tentang Boedel Pailit;

si
Bahwa dengan mencerrnati secara teliti dan secara saksama gugatan
actio pauliana Penggugat, mengenai harta pailit atau boedel pailit yang

ne
ng
digugat oleh Penggugat dalam perkara a quo, maka nampak nyata dan
sangat jelas faktanya bahwa tanah dan bangunan yang terletak di

do
gu Perumahan Pondok Indah Makassar (PIM), Blok A Nomor 11, Kelurahan
Karuwisi, Kecamatan Panakukang, Kota Makassar, sesuai SHM Nomor
20814, atas nama/milik Yonnardy (Tergugat II), beserta tanah dan

In
A
bangunan milik Para Tergugat lainya tidak termasuk boedel pailit harta
pailit Herry (dalam Pailit), oleh karena selain tidak disebutkan adanya
ah

lik
Berita Acara dan/atau Daftar Harta Pailit Herry (dalam Pailit) yang
diketahui dan disetujui oleh Hakim Pengawas Herry (dalam Pailit) dalam
am

surat gugatannya, juga ternyata baru pada perkara ini, Penggugat

ub
memohonkan untuk menyatakan tanah dan bangunan yang terletak di
Perumahan Pondok Indah Makassar (PIM), Blok A Nomor 11, Kelurahan
ep
k

Karuwisi, Kecamatan Panakukang, Kota Makassar, sesuai SHM Nomor


20814, atas nama/milik Yonnardy (Tergugat II), beserta tanah dan
ah

R
bangunan milik Para Tergugat lainya tidak termasuk boedel pailit/harta

si
pailit Herry (dalam Pailit), oleh karena selain tidak disebutkan adanya

ne
ng

berita acara dan/atau daftar harta pailit Herry (dalam Pailit) yang
diketahui dan disetujui oleh Hakim Pengawas Herry (dalam Pailit) dalam
gugatannya, juga ternyata baru pada perkara ini, Penggugat

do
gu

memohonkan untuk menyatakan tanah dan bangunan yang terletak di


Perumahan Pondok Indah Makassar (PIM), Blok A Nomor 11, Kelurahan
In
A

Karawisi, Kecamatan Panakukang, Kota Makassar, sesuai SHM Nomor


20814, atas nama/milik Yonnardy (Tergugat II), beserta tanah dan
bangunan milik Para Tergugat lainnya, adalah merupakan boedel
ah

lik

pailit perkara 01/Pailit/2011/PN Niaga Makassar, sebagaimana yang


terdapat dalam petitum angka 2 (dua) pada surat gugatan actio pauliana
m

ub

Penggugat;
Sehingga keseluruhan uraian tentang Eksepsi Obcur Libel di atas, maka
ka

ep

amat wajar kiranya bilamana gugatan Penggugat dinyatakan tidak dapat


diterima;
ah

Berdasarkan eksepsi-eksepsi tersebut di atas, maka amat wajar dan adil kiranya
R

bilamana Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini menyatakan surat gugatan
es
M

Penggugat tidak dapat diterima;


ng

on
gu

Halaman 17 dari 44 hal. Put. Nomor 121 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Eksepsi Tergugat III dan VI:

si
A. Tentang Kewenangan Mengadili:
a.1.Bahwa mohon perhatian terlebih dahulu dari Majelis Hakim yang

ne
ng
terhormat pemeriksa perkara a quo, dimana secara fakta Pengadilan
Niaga pada Pengadilan Negeri Makassar tidak berwenang memeriksa

do
gu dan memutus perkara ini, mengingat hal-hal sebagaimana yang terurai
dibawah ini;
a.2.Bahwa penjelasan Pasal 3 ayat 1 Undang-Undang Kepailitan mengatur:

In
A
“Yang dimaksud dengan ‘hal-hal lain’ adalah antara lain, actio pauliana,
perlawanan pihak ketiga terhadap pernyataan pailit, atau perkara dimana
ah

lik
Debitur, Kreditur, Kurator atau Pengurus menjadi salah satu pihak dalam
perkara yang berkaitan dengan harta pailit termasuk gugatan Kurator
am

terhadap Direksi yang menyebabkan perseroan dinyatakan pailit karena

ub
kelalaiannya atau kesalahannya”;
Bahwa Pasal 100 ayat 2 Undang-Undang Kepailitan mengatur:
ep
k

“Pencatatan harta pailit dapat dilakukan dibawah tangan oleh


Kurator dengan persetujuan Hakim Pengawas”;
ah

R
a.3.Bahwa dalam gugatan Penggugat pada pokoknya sebagai berikut:

si
Bahwa tujuan Kurator mengajukan gugatan actio pauliana ini sebagai

ne
ng

upaya untuk membatalkan segala perbuatan hukum yang dilakukan oleh


Tergugat I yang mengalihkan kepada Tergugat II sampai dengan
Tergugat XVII atau disebut sebagai Para Tergugat, karena perbuatannya

do
gu

dalam pengalihan atas harta/asset-asset Sdr. Herry (dalam Pailit) yang


dilakukan setelah putusan pernyataan pailit diucapkan yang
In
A

mengakibatkan berkurangnya harta/boedel pailit sehingga merugikan


Para Kreditur;
a.4.Bahwa memperhatikan ketentuan penjelasan Pasal 3 ayat 1 juncto Pasal
ah

lik

100 ayat 2 Undang-Undang Kepailitan, maka Pengadilan Niaga pada


Pengadilan Negeri Makassar dalam hal ini hanya berwenang untuk
m

ub

memeriksa/mengadili permasalahan yang berkaitan dengan harta pailit


yang telah disetujui Hakim Pengawas;
ka

ep

a.5.Bahwa bilamana gugatan Penggugat berkaitan dengan harta pailit/


boedel pailit Tergugat I, maka Penggugat seharusnya dalam gugatannya
ah

menguraikan unsur-unsur hal-hal lain yang ada dalam penjelasan Pasal 3


R

ayat 1 Undang-Undang Kepailitan dan menguraikan adanya daftar harta


es
M

pailit/daftar boedel pailit Tergugat I yang telah mendapat persetujuan


ng

on
gu

Halaman 18 dari 44 hal. Put. Nomor 121 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Hakim Pengawas sebagaimana Pasal 100 ayat 2 Undang-Undang

si
Kepailitan;
a.6.Bahwa secara nyata, gugatan Penggugat tidak menguraikan, serta tidak

ne
ng
adanya daftar harta pailit/daftar boedel pailit Tergugat I yang telah
disetujui Hakim Pengawas, maka secara mutatis mutandis terkait tanah

do
gu dan bangunan obyek sengketa adalah bukan merupakan boedel/harta
pailit Tergugat I;
a.7.Bahwa berdasar hal-hal di atas, membuktikan gugatan Penggugat

In
A
bertentangan dengan penjelasan Pasal 3 ayat 1 juncto Pasal 100 ayat 2
Undang-Undang Kepailitan dan karenanya menurut hukum perkara a quo
ah

lik
merupakan Kompetensi Absolute Pengadilan Perdata Umum, bukan
Pengadilan Niaga;
am

B. Tidak adanya hubungan hukum antara Penguggat dengan Tergugat VI;

ub
b.1.Bahwa Penggugat tidak ada hubungan hukum dalam bentuk apapun
juga dengan Tergugat VI;
ep
k

b.2.Bahwa pada awalnya benar telah terjadi hubungan hukum jual beli di
hadapan PPAT pada tanggal 10 Agustus 2010 antara Tergugat I sebagai
ah

R
Pihak Penjual dengan Tergugat VI sebagai Pihak Pembeli terkait:

si
- Sertifikat Hak Milik Nomor 20828/Karuwisi, seluas 120 M2;

ne
- Sertifikat Hak Milik Nomor 20829/Karuwisi, seluas 120 M2;
ng

b.3.Bahwa jual beli antara Tergugat I dengan Tergugat VI dilakukan di


hadapan PPAT, sehingga secara hukum Tergugat VI sebagai pembeli

do
gu

yang beritikat baik, yang harus dilindungi oleh hukum;


b.4.Bahwa secara fakta yang ada kemudian pada tahun 2013, atas kedua
In
A

sertifikat hak atas tanah di atas telah Tergugat VI alihkan/jual kepada


Pihak Ketiga terurai sebagai berikut:
- Sertifikat Hak Milik Nomor 20828/Karuwisi, seluas 120 M2 telah
ah

lik

Tergugat VI alihkan/jual pada bulan Juni 2013;


- Sertifikat Hak Milik Nomor 20829/Karuwisi, seluas 120 M2 sudah
m

ub

Tergugat VI alihkan/jual pada tanggal 31 Januari 2013;


b.5.Bahwa secara nyata sebelum dilakukan jual beli atas sertifikat di atas,
ka

ep

telah pula dilakukan checking dan dalam keadaan bersih tidak ada
catatan dalam bentuk apapun juga, serta jual beli mana dilakukan di
ah

hadapan PPAT;
R

b.6.Bahwa dengan telah beralihnya hak kepemilikan atas kedua sertifikat


es
M

diatas dari Tergugat I kepada Tergugat VI adalah jauh hari sebelum


ng

on
gu

Halaman 19 dari 44 hal. Put. Nomor 121 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tergugat I dinyatakan pailit, maka terbukti Tergugat VI tidak memiliki

si
hubungan hukum apapun dengan perkara a quo dan karenanya gugatan
Penggugat yang mengajukan gugatan a quo terhadap Tergugat VI

ne
ng
berkaitan dengan kedua sertifikat di atas, adalahmerupakan gugatan
yang keliru dan sepatutnya untuk ditolak atau setidak-tidaknya

do
gu dinyatakan tidak dapat diterima;
C. Tentang Penggugat yang tidak memiliki kapasitas mengajukan gugatan;
c.1.Bahwa dalam Pasal 69 ayat 5 Undang-Undang Kepailitan disebutkan:

In
A
“Untuk menghadap di sidang Pengadilan, Kurator harus terlebih dahulu
mendapat izin dari Hakim Pengawas, kecuali menyangkut sengketa
ah

lik
pencocokan piutang atau dalam hal sebagaimana dimaksud dalam Pasal
36, Pasal 38, Pasal 39 dan Pasal 59 ayat(3)”;
am

c.2.Bahwa dalam gugatannya Penggugat pada hal 1 (satu), seakan-

ub
akan mendalilkan telah mendapatkan izin dari Hakim Pengawas, yaitu
antara lain:
ep
k

“Dalam gugatannya Penggugat (Kurator) telah mendapatkan izin dari


Hakim Pengawas untuk melakukan gugatan actio pauliana sebagaimana
ah

R
yang ditentukan dalam Pasal 69 ayat (5) Undang-Undang Nomor 37

si
Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran

ne
ng

Utang, sesuai dengan permohonan Kurator kepada Hakim Pengawas


Nomor 398/Kurator-LFSZP/VIII/2013 tanggal 03 September 2013”;
c.3.Bahwa memperhatikan uraian di atas dan berdasarkan bukti lampiran

do
gu

Penggugat, membuktikan bahwa Penggugat hanya mengajukan


permohonan kepada Hakim Pengawas, akan tetapi terbukti Hakim
In
A

Pengawas tidak memberikan izin kepada Penggugat selaku Kurator


untuk mengajukan gugatan actio pauliana, karenanya gugatan perkara
a quo tidak sah dan bertentangan dengan ketentuan Pasal 69 ayat 5
ah

lik

Undang-Undang Kepailitan;
c.4.Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka sudah seharusnya
m

ub

gugatan Penggugat dinyatakan ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat


diterima, karena dengan tidak adanya izin dari Hakim Pengawas maka
ka

ep

Penggugat tidak memiliki kapasitas untuk mengajukan gugatan ini;


D. Tentang kaburnya gugatan Penggugat;
ah

d.1.Bahwa gugatan Penggugat secara fakta hukum kabur (obscuur libel);


R

d.2.Bahwa surat gugatan Penggugat pada pokoknya menuntut mengenai:


es
M

Tindakan hukum Tergugat I yang mengalihkan asset pailit kepada


ng

on
gu

Halaman 20 dari 44 hal. Put. Nomor 121 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tergugat II sampai dengan Tergugat XVII dibatalkan dan semua sertifikat

si
dikembalikan kepada Kurator;
d.3.Bahwa terhadap permasalahan tersebut di atas, secara fakta dalam

ne
ng
surat gugatan Penggugat tidak menggambarkan/menguraikan secara
jelas dan rinci terkait peralihan hak kepemilikan tanah dari Tergugat I

do
gu kepada Tergugat II sampai dengan Tergugat XVII;
d.4.Bahwa selain daripada itu berdasarkan Pasal 100 ayat 1 dan ayat 2
Undang-Undang Kepailitan mengatur:

In
A
Pasal 100 ayat 1:
“Kurator harus membuat pencatatan harta pailit paling lambat 2 (dua) hari
ah

lik
setelah menerima surat putusan pengangkatannya sebagai Kurator”;
Pasal 100 ayat 2:
am

“Pencatatan harta pailit dapat dilakukan dibawah tangan oleh Kurator

ub
dengan persetujuan Hakim Pengawas”;
d.5.Bahwa bilamana Penggugat hendak menuntut pembatalan seluruh
ep
k

perbuatan hukum yang dilakukan oleh Tergugat I yang mengalihkan


boedel pailit Tergugat I kepada Tergugat II sampai dengan Tergugat
ah

R
XVII, secara hukum terlebih dahulu Penggugat harus menguraikan

si
adanya daftar boedel pailit Tergugat I yang telah disetujui Hakim

ne
ng

Pengawas sebagaimana ketentuan Pasal 100 ayat 2 Undang-Undang


Kepailitan;
d.6.Bahwa tetapi dalam gugatan Penggugat secara nyata tidak menguraikan

do
gu

adanya daftar boedel pailit Tergugat I yang telah mendapatkan


persetujuan Hakim Pengawas;
In
A

d.7.Bahwa dengan demikian gugatan yang diajukan Penggugat, secara jelas


membuktikan bahwa gugatan Penggugat kabur (obscuur libel);
d.8.Bahwa hal mana berkesesuaian dengan doktrin, sebagai berikut:
ah

lik

Bahwa gugatan yang mencampuradukkan berbagai macam hal yang


tidak jelas dan tidak rinci adalah gugatan yang menyalahi ketentuan
m

ub

Hukum Acara Perdata yang berlaku;


Hakim Agung, Ny. Retnowulan Sutantio, S.H., didalam halaman 17
ka

ep

bukunya: Hukum Acara Perdata dalam Teori dan Praktek (1997)


menyatakan:
ah

“Suatu gugatan harus memuat gambaran yang jelas mengenai duduknya


R

persoalan, dengan perkataan lain dasar gugatan harus dikemukakan


es
M

dengan jelas”;
ng

on
gu

Halaman 21 dari 44 hal. Put. Nomor 121 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
d.9.Bahwa berdasarkan hal-hal di atas, Tergugat III dan Tergugat VI

si
agar Majelis Hakim yang terhormat menyatakan bahwa gugatan
Penggugat tidak dapat diterima;

ne
ng
E. Tentang keliru pihak yang ditarik sebagai Tergugat;
e.1.Bahwa Penggugat dalam surat gugatannya telah mengajukan

do
gu gugatannya terhadap Tergugat III dan Tergugat IV dengan identitas
sebagai berikut: Openg Subhan, SHM Nomor 20826 beralamat Kompleks
PIM Jalan Maccini Raya PIM Blok A/16;

In
A
e.2.Bahwa selain itu, Penggugat juga telah mengajukan gugatan terhadap
Tergugat VI dan Tergugat VII dengan identitas sebagai berikut: Jeanne
ah

lik
Tjioe, SHM 20828, beralamat Kompleks PIM Jalan Maccini Raya PIM
Blok A/22;
am

e.3.Bahwa secara nyata Sdr. Openg Subhan yang didudukan sebagai

ub
Tergugat III dan Tergugat IV adalah subyek hukum yang sama, begitu
pula Sdri. Jeanne Tjioe yang didudukan sebagai Tergugat VI dan
ep
k

Tergugat VII;
e.4.Bahwa dengan demikian telah terbukti Penggugat telah keliru menarik
ah

R
pihak Tergugat karena telah mendudukan subyek hukum yang sama

si
dalam dua posisi Tergugat dan karenanya gugatan Penggugat harus

ne
ng

ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima;


Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, secara nyata gugatan
Penggugat tidak memenuhi persyaratan hukum untuk mengajukan suatu

do
gu

gugatan, yang terbukti secara fakta gugatan Penggugat adalah kabur, maka
wajar gugatan Penggugat ditolak seluruhnya dan atau setidak-tidaknya
In
A

dinyatakan tidak dapat diterima;


F. Tentang gugatan Penggugat kurang pihak;
f.1. Bahwa dalam surat gugatannya, Penggugat hanya menempatkan
ah

lik

Tergugat I sampai dengan Tergugat XVII sebagai pihak Tergugat dalam


perkara a quo;
m

ub

f.2. Bahwa secara fakta hukum yang ada, Notaris/Pejabat Pembuat Akta
Tanah yang telah membuat Akta Jual Beli PPAT antara Tergugat I
ka

ep

sampai dengan Tergugat XVII, serta Badan Pertanahan Nasional Kota


Makassar yang telah memberikan ijin peralihan hak maupun menerbitkan
ah

sertifikat atas tanah sengketa, tidak ikut dijadikan sebagai pihak Tergugat
R

dan atau setidak-tidaknya Turut Tergugat dalam perkara a quo;


es
M

ng

on
gu

Halaman 22 dari 44 hal. Put. Nomor 121 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
f.3. Bahwa walaupun hak penuh Penggugat untuk menarik siapa saja

si
sebagai pihak berperkara, akan tetapi mohon menjadi perhatian Majelis
Hakim yang terhormat, terjadinya peralihan hak atas obyek sengketa

ne
ng
adalah akibat dari pihak Notaris/Pejabat Pembuat Akta Tanah yang telah
membuat akta serta pihak yang melakukan pengecekan sertifikat

do
gu sebelum dilakukan jual beli, dan pihak Badan Pertanahan Nasional Kota
Makassar yang telah memberikan ijin peralihan hak maupun menerbitkan
sertifikat;

In
A
f.4. Bahwa mengingat Notaris/Pejabat Pembuat Akta Tanah dan Badan
Pertanahan Nasional Kota Makassar, mempunyai keterkaitan yang
ah

lik
sangat erat dalam perkara a quo, maka Notaris/Pejabat Pembuat Akta
Tanah dan Badan Pertanahan Nasional Kota Makassar harus dijadikan
am

sebagai para pihak dalam perkara a quo, untuk adanya kelengkapan

ub
para pihak dalam suatu gugatan;
f.5. Bahwa karenanya terbukti gugatan Penggugat bertentangan dengan:
ep
k

Yurisprudensi MA RI Nomor 151 K/Sip/1975 tanggal 13 Mei 1975 dan


Yurisprudensi MA RI Nomor 1424 K/Sip/1975 tanggal 8 Juni 1976:
ah

R
“Bahwa seharusnya gugatan Penggugat ditujukan pula kepada orang

si
lain, karena gugatan ini tidak lengkap (yang baru digugat baru seorang)

ne
ng

maka gugatan Penggugat haruslah dinyatakan tidak dapat diterima ….”;


“Gugatan dinyatakan tidak dapat diterima, karena terdapat kesalahan
formil mengenai pihak yang harus digugat, tetapi belum digugat sehingga

do
gu

gugatannya tidak sempurna/tidak lengkap …”;


Yurisprudensi MA RI Nomor 378/K/Pdt/1985 tanggal 11 Maret 1986 &
In
A

Putusan Pengadilan Tinggi Bandung Nomor 167/1970/Perd/PTB tanggal


27 Oktober 1970 dengan kaidah hukum yang pada intinya:
“Gugatan yang tidak lengkap harus dinyatakan tidak dapat diterima“;
ah

lik

f.6. Bahwa dengan demikian sangatlah beralasan dan berdasarkan hukum


apabila gugatan Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima oleh Majelis
m

ub

Hakim yang terhormat;


Dalam Rekonvensi:
ka

ep

Rekonvensi Tergugat III:


1. Bahwa Penggugat Rekonvensi III, mohon agar segala sesuatu yang telah
ah

diuraikan didalam jawaban atas gugatan konvensi tersebut di atas,


R

dianggap sudah termasuk dan dicatat ulang didalam gugatan rekonvensi dan
es
M

ng

on
gu

Halaman 23 dari 44 hal. Put. Nomor 121 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan ini juga sudah merupakan alasan-alasan/dalil-dalil pihak Penggugat

si
Rekonvensi III didalam gugatan rekonvensi;
2. Bahwa Penggugat Rekonvensi III adalah pemilik sah atas dua bidang tanah

ne
ng
dan bangunan, sebagaimana terurai dalam:
- Sertifikat Hak Milik Nomor 20826/Karuwisi, seluas 153 M2, tercatat nama

do
gu pemegang hak Openg Subhan;
- Sertifikat Hak Milik Nomor 20827/Karuwisi, seluas 120 M2, tercatat nama
pemegang hak Openg Subhan;

In
A
3. Bahwa adapun dasar peroleh hak atas tanah Penggugat Rekonvensi III atas
dua bidang tanah dan bangunan tersebut, yaitu berdasarkan jual beli di
ah

lik
hadapan PPAT yang berwenang, sebagaimana terbukti dari:
- Akta Jual Beli PPAT Nomor 192/2011 tertanggal 14 April 2011 yang
am

ub
dibuat di hadapan Febert Ricardo Pinontoan, S.H., PPAT di Makassar;
- Akta Jual Beli Nomor 193/2011, tertanggal 14 April 2011 yang dibuat di
hadapan Febert Ricardo Pinontoan, S.H., PPAT di Makassar;
ep
k

4. Bahwa pada saat dilakukan jual beli secara nyata tidak terdapat sengketa
kepemilikan atas dua obyek sengketa tersebut serta telah dilakukan balik
ah

R
nama ke atas nama Penggugat Rekonvensi III di Kantor Pertanahan Kota

si
Makassar dan karenanya secara hukum Penggugat Rekonvensi III adalah

ne
ng

pemilik sah atas obyek sengketa serta sebagai pembeli beritikad baik yang
hak-haknya harus dilindungi oleh Undang-Undang;
5. Bahwa ternyata secara melawan hukum dan tanpa persetujuan Hakim

do
gu

Pengawas sebagaimana ditentukan secara tegas dalam Pasal 69 ayat 5


Undang-Undang Kepailitan Tergugat Rekonvensi telah mengajukan gugatan
In
A

terhadap Penggugat Rekonvensi III, berkaitan dengan obyek sengketa


di atas yang jelas-jelas secara hukum adalah milik sah Penggugat
ah

Rekonvensi III;
lik

6. Bahwa secara nyata gugatan konvensi dalam perkara ini diajukan Tergugat
Rekonvensi semata-mata penuh dengan rekayasa/manipulasi dan bertujuan
m

ub

untuk merugikan kepentingan Penggugat Rekonvensi III;


7. Bahwa Pasal 72 Undang-Undang Kepailitan menentukan dengan tegas
ka

ep

sebagai berikut:
“Kurator bertanggung jawab atas kesalahan atau kelalaiannya dalam
ah

melaksanakan tugas pengurusan dan atau pemberesan yang menyebabkan


R

kerugian terhadap harta pailit“;


es
M

ng

on
gu

Halaman 24 dari 44 hal. Put. Nomor 121 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
8. Bahwa dari uraian yuridis di atas telah terbukti berdasarkan ketentuan Pasal

si
1365 KUHPerdata Tergugat Rekonvensi telah melakukan perbuatan
melawan hukum;

ne
ng
9. Bahwa oleh karena perbuatan melawan hukum yang dilakukan Tergugat
Rekonvensi disebabkan karena kesalahan Tergugat Rekonvensi selaku

do
gu Kurator dalam menjalankan tugasnya untuk melakukan pengurusan harta
pailit, maka adalah patut bilamana Tergugat Rekonvensi dinyatakan
bertanggung jawab secara pribadi atas perbuatan melawan hukum yang

In
A
telah dilakukannya dalam mengajukan gugatan konpensi dalam perkara
a quo;
ah

lik
10. Bahwa oleh karena perolehan hak atas tanah Penggugat Rekonvensi III atas
obyek sengketa telah sesuai prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku,
am

maka adalah wajar apabila Akta Jual Beli PPAT dibawah ini:

ub
- Akta Jual Beli PPAT Nomor 192/2011 tertanggal 14 April 2011 yang
dibuat di hadapan Febert Ricardo Pinontoan, S.H., PPAT di Makassar;
ep
-
k

Akta Jual Beli Nomor 193/2011, tertanggal 14 April 2011 yang dibuat di
hadapan Febert Ricardo Pinontoan, S.H., PPAT di Makassar;
ah

R
Dinyatakan sah dan berharga serta mempunyai kekuatan hukum yang

si
mengikat berlaku;

ne
ng

11. Bahwa oleh karena dasar perolehan hak atas tanah Penggugat Rekonvensi
III telah dinyatakan sah, maka adalah wajar apabila Penggugat Rekonvensi
III dinyatakan sebagai pemilik yang sah atas dua bidang tanah dan

do
gu

bangunan sebagaimana terurai dalam:


- Sertifikat Hak Milik Nomor 20826/Karuwisi, seluas 153 M2, tercatat nama
In
A

pemegang hak Openg Subhan;


- Sertifikat Hak Milik Nomor 20827/Karuwisi, seluas 120 M2, tercatat nama
ah

pemegang hak Openg Subhan;


lik

12. Bahwa akibat perbuatan Tergugat Rekonvensi yang mengajukan surat


gugatan terhadap diri Penggugat Rekonvensi III, adalah jelas-jelas
m

ub

menimbulkan kerugian yang sangat besar dan tidak ternilai harganya, yang
secara pasti tidak kurang sebesar Rp8.000.000.000,- (delapan miliar
ka

ep

rupiah);
13. Bahwa akibat perbuatan Tergugat Rekonvensi yang menimbulkan kerugian,
ah

maka adalah wajar dan tepat apabila Tergugat Rekonvensi dihukum untuk
R

membayar ganti rugi kepada Penggugat Rekonvensi III sebesar


es
M

ng

on
gu

Halaman 25 dari 44 hal. Put. Nomor 121 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Rp8.000.000.000,- (delapan miliar rupiah) yang seluruhnya harus dibayar

si
tunai dan sekaligus;
14. Bahwa selain hal tersebut, adalah wajar pula apabila Tergugat Rekonvensi

ne
ng
dihukum untuk membuat pernyataan permintaan maaf kepada Penggugat
Rekonvensi III didalam massa media terbitan Makassar, minimum terbitan

do
gu Harian Fajar dengan ukuran sebesar 4 kolom x 40 cm, adapun isi dan bunyi
dari permintaan maaf tersebut diserahkan sepenuhnya kepada Majelis
Hakim yang memeriksa dan memutuskan perkara ini;

In
A
15. Bahwa lebih lanjut, adalah wajar pula apabila Tergugat Rekonvensi dihukum
untuk membayar uang paksa (dwangsom) atas keterlambatannya untuk
ah

lik
melaksanakan putusan dalam perkara ini setiap harinya sebesar
Rp100.000.000,- (seratus juta rupiah) terhitung sejak putusan ini diucapkan;
am

16. Bahwa mengingat gugatan rekonvensi ini diajukan oleh Penggugat

ub
Rekonvensi III berdasarkan bukti-bukti yang otentik dan memenuhi
ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku, maka adalah wajar apabila
ep
k

Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Makassar memberikan


keputusan yang dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun diajukan
ah

R
kasasi, peninjauan kembali maupun upaya hukum lainnya;

si
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat Rekonvensi

ne
ng

mohon kepada Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Makassar untuk


memberikan putusan sebagai berikut:
1. Mengabulkan gugatan rekonvensi dari Penggugat Rekonvensi III untuk

do
gu

seluruhnya;
2. Menyatakan Tergugat Rekonvensi telah melakukan perbuatan melawan
In
A

hukum;
3. Menyatakan Tergugat Rekonvensi bertanggung jawab secara pribadi atas
perbuatan melawan hukum yang telah dilakukannya dengan mengajukan
ah

lik

gugatan konvensi dalam perkara a quo;


4. Menyatakan Penggugat Rekonvensi III sebagai pembeli yang beritikad baik;
m

ub

5. Menyatakan sah dan berharga serta mempunyai kekuatan hukum yang


mengikat dan berlaku atas:
ka

ep

- Akta Jual Beli PPAT Nomor 192/2011 tertanggal 14 April 2011 yang
dibuat di hadapan Febert Ricardo Pinontoan, S.H., PPAT di Makassar,
ah

sebagaimana terurai dalam Sertifikat Hak Milik Nomor 20826/Karuwisi,


R

seluas 153 M2;


es
M

ng

on
gu

Halaman 26 dari 44 hal. Put. Nomor 121 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Akta Jual Beli Nomor 193/2011, tertanggal 14 April 2011 yang dibuat di

si
hadapan Febert Ricardo Pinontoan, S.H., PPAT di Makassar,
sebagaimana terurai dalam Sertifikat Hak Milik Nomor 20827/Karuwisi,

ne
ng
seluas 120 M2;
6. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar ganti rugi sebesar

do
gu Rp8.000.000.000,- (delapan miliar rupiah) kepada Penggugat Rekonvensi III
yang seluruhnya harus dibayar tunai dan sekaligus setelah putusan ini
diucapkan;

In
A
7. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membuat pernyataan permintaan
maaf kepada Penggugat Rekonvensi III, didalam massa media terbitan
ah

lik
Makassar, minimum terbitan Harian Fajar dengan ukuran sebesar 4 kolom x
40 cm, adapun isi dan bunyi dari permintaan maaf tersebut diserahkan
am

sepenuhnya kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan memutuskan

ub
perkara ini;
8. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar uang paksa
ep
k

(dwangsom) yang jumlahnya sebesar Rp100.000.000,- (seratus juta rupiah)


untuk setiap hari atas keterlambatannya melaksanakan putusan dalam
ah

R
perkara ini terhitung sejak putusan ini diucapkan;

si
9. Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu

ne
ng

walaupun diajukan kasasi, peninjauan kembali maupun upaya hukum


lainnya;
10.Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar biaya dalam perkara ini;

do
gu

Atau:
Apabila Majelis Hakim yang terhormat berpendapat lain, mohon putusan yang
In
A

seadil-adilnya;
Rekonvensi Tergugat VI:
1. Bahwa Penggugat Rekonvensi VI, mohon agar segala sesuatu yang telah
ah

lik

diuraikan didalam jawaban atas gugatan konvensi tersebut di atas,


dianggap sudah termasuk dan dicatat ulang didalam gugatan rekonvensi dan
m

ub

dengan ini juga sudah merupakan alasan-alasan/dalil-dalil pihak Penggugat


Rekonvensi VI didalam gugatan rekonvensi;
ka

ep

2. Bahwa Penggugat Rekonvensi VI adalah pembeli yang sah atas dua bidang
tanah dan bangunan, sebagaimana terurai dalam:
ah

- Sertifikat Hak Milik Nomor 20828/Karuwisi, seluas 120 M2;


R

- Sertifikat Hak Milik Nomor 20829/Karuwisi, seluas 120 M2;


es
M

ng

on
gu

Halaman 27 dari 44 hal. Put. Nomor 121 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Bahwa adapun dasar peroleh hak atas tanah Penggugat Rekonvensi VI atas

si
dua bidang tanah dan bangunan tersebut, yaitu berdasarkan jual beli di
hadapan PPAT yang berwenang, sebagaimana terbukti dari:

ne
ng
- Akta Jual Beli PPAT Nomor 231/2010 tertanggal 10 Agustus 2010 yang
dibuat di hadapan Andi Sengengeng Pulaweng Salahuddin, S.H., M.Kn.,

do
gu PPAT di Makassar;
- Akta Jual Beli Nomor 232/2010, tertanggal 10 Agustus 2010 yang dibuat
di hadapan Andi Sengengeng Pulaweng Salahuddin, S.H., M.Kn., PPAT

In
A
di Makassar;
4. Bahwa pada saat dilakukan jual beli secara nyata tidak terdapat sengketa
ah

lik
kepemilikan atas dua obyek sengketa tersebut dan pada saat itu telah
dilakukan balik nama ke atas nama Penggugat Rekonvensi VI di Kantor
am

ub
Pertanahan Kota Makassar dan karenanya secara hukum Penggugat
Rekonvensi VI adalah pembeli beritikad baik yang hak-haknya harus
dilindungi oleh Undang-Undang;
ep
k

5. Bahwa ternyata secara melawan hukum dan tanpa persetujuan Hakim


Pengawas sebagaimana ditentukan secara tegas dalam Pasal 69 ayat 5
ah

R
Undang-Undang Kepailitan Tergugat Rekonvensi telah mengajukan

si
gugatan terhadap Penggugat Rekonvensi VI, berkaitan dengan obyek

ne
ng

sengketa di atas;
6. Bahwa secara nyata gugatan konvensi dalam perkara ini diajukan Tergugat
Rekonvensi semata-mata penuh dengan rekayasa/manipulasi dan bertujuan

do
gu

untuk merugikan kepentingan Penggugat Rekonvensi VI;


7. Bahwa Pasal 72 Undang-Undang Kepailitan menentukan dengan tegas
In
A

sebagai berikut:
“Kurator bertanggung jawab atas kesalahan atau kelalaiannya dalam
ah

melaksanakan tugas pengurusan dan atau pemberesan yang menyebabkan


lik

kerugian terhadap harta pailit“;


8. Bahwa dari uraian yuridis di atas telah terbukti berdasarkan ketentuan Pasal
m

ub

1365 KUHPerdata Tergugat Rekonvensi telah melakukan perbuatan


melawan hukum;
ka

ep

9. Bahwa oleh karena perbuatan melawan hukum yang dilakukan Tergugat


Rekonvensi disebabkan karena kesalahan Tergugat Rekonvensi selaku
ah

Kurator dalam menjalankan tugasnya untuk melakukan pengurusan harta


R

pailit, maka adalah patut bilamana Tergugat Rekonvensi dinyatakan


es
M

bertanggung jawab secara pribadi atas perbuatan melawan hukum yang


ng

on
gu

Halaman 28 dari 44 hal. Put. Nomor 121 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
telah dilakukannya dalam mengajukan gugatan konvensi dalam perkara

si
a quo;
10. Bahwa oleh karena perolehan hak atas tanah Penggugat Rekonvensi VI atas

ne
ng
obyek sengketa telah sesuai prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku,
maka adalah wajar apabila Akta Jual Beli PPAT dibawah ini:

do
gu - Akta Jual Beli PPAT Nomor 231/2010 tertanggal 10 Agustus 2010 yang
dibuat di hadapan Andi Sengengeng Pulaweng Salahuddin, S.H., M.Kn.,
PPAT di Makassar, atas Sertifikat Hak Milik Nomor 20829/Karuwisi,

In
A
seluas 120 M2;
- Akta Jual Beli Nomor 232/2010, tertanggal 10 Agustus 2010 yang dibuat
ah

lik
di hadapan Andi Sengengeng Pulaweng Salahuddin, S.H., M.Kn., PPAT
di Makassar, atas Sertifikat Hak Milik Nomor 20828/Karuwisi, seluas
120 M2;
am

ub
Dinyatakan sah dan berharga serta mempunyai kekuatan hukum yang
mengikat berlaku;
ep
k

11. Bahwa akibat perbuatan Tergugat Rekonvensi yang mengajukan surat


gugatan terhadap diri Penggugat Rekonvensi VI, adalah jelas-jelas
ah

R
menimbulkan kerugian yang sangat besar dan tidak ternilai harganya, yang

si
secara pasti tidak kurang sebesar Rp8.000.000.000,- (delapan miliar

ne
ng

rupiah);
12. Bahwa akibat perbuatan Tergugat Rekonvensi yang menimbulkan kerugian,
maka adalah wajar dan tepat apabila Tergugat Rekonvensi dihukum untuk

do
gu

membayar ganti rugi kepada Penggugat Rekonvensi VI sebesar


Rp8.000.000.000,- (delapan miliar rupiah) yang seluruhnya harus dibayar
In
A

tunai dan sekaligus;


13. Bahwa selain hal tersebut, adalah wajar pula apabila Tergugat Rekonvensi
ah

dihukum untuk membuat pernyataan permintaan maaf kepada Penggugat


lik

Rekonvensi VI didalam massa media terbitan Makassar, minimum terbitan


Harian Fajar dengan ukuran sebesar 4 kolom x 40 cm, adapun isi dan bunyi
m

ub

dari permintaan maaf tersebut diserahkan sepenuhnya kepada Majelis


Hakim yang memeriksa dan memutuskan perkara ini;
ka

ep

14. Bahwa lebih lanjut, adalah wajar pula apabila Tergugat Rekonvensi
dihukum untuk membayar uang paksa (dwangsom) atas keterlambatannya
ah

untuk melaksanakan putusan dalam perkara ini setiap harinya sebesar


R

Rp100.000.000,- (seratus juta rupiah) terhitung sejak putusan ini diucapkan;


es
M

ng

on
gu

Halaman 29 dari 44 hal. Put. Nomor 121 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
15. Bahwa mengingat gugatan rekonvensi ini diajukan oleh Penggugat

si
Rekonvensi VI berdasarkan bukti-bukti yang otentik dan memenuhi
ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku, maka adalah wajar apabila

ne
ng
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Makassar memberikan
keputusan yang dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun diajukan

do
gu kasasi, peninjauan kembali maupun upaya hukum lainnya;
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat Rekonvensi
mohon kepada Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Makassar untuk

In
A
memberikan putusan sebagai berikut:
1. Mengabulkan gugatan rekonvensi dari Penggugat Rekonvensi VI untuk
ah

lik
seluruhnya;
2. Menyatakan Tergugat Rekonvensi telah melakukan perbuatan melawan
am

hukum;

ub
3. Menyatakan Tergugat Rekonvensi bertanggung jawab secara pribadi atas
perbuatan melawan hukum yang telah dilakukannya dengan mengajukan
ep
k

gugatan konvensi dalam perkara a quo;


4. Menyatakan Penggugat Rekonvensi VI sebagai pembeli yang beritikad baik;
ah

R
5. Menyatakan sah dan berharga serta mempunyai kekuatan hukum yang

si
mengikat dan berlaku atas:
-

ne
ng

Akta Jual Beli PPAT Nomor 231/2010 tertanggal 10 Agustus 2010 yang
dibuat di hadapan Andi Sengengeng Pulaweng Salahuddin, S.H., M.Kn.,
PPAT di Makassar, atas Sertifikat Hak Milik Nomor 20829/Karuwisi,

do
gu

seluas 120 M2;


- Akta Jual Beli Nomor 232/2010, tertanggal 10 Agustus 2010 yang dibuat
In
A

di hadapan Andi Sengengeng Pulaweng Salahuddin, S.H., M.Kn., PPAT


di Makassar, atas Sertifikat Hak Milik Nomor 20828/Karuwisi, seluas
120 M2;
ah

lik

Maupun peralihan hak atas kedua objek jual beli PPAT tersebut di atas, yang
dilaksanakan oleh Penggugat Rekonvensi VI kepada pihak ketiga;
m

ub

6. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar ganti rugi sebesar


Rp8.000.000.000,- (delapan miliar rupiah) kepada Penggugat Rekonvensi VI
ka

ep

yang seluruhnya harus dibayar tunai dan sekaligus setelah putusan ini
diucapkan;
ah

7. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membuat pernyataan permintaan


R

maaf kepada Penggugat Rekonvensi VI, didalam massa media terbitan


es
M

Makassar, minimum terbitan Harian Fajar dengan ukuran sebesar 4 kolom x


ng

on
gu

Halaman 30 dari 44 hal. Put. Nomor 121 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
40 cm, adapun isi dan bunyi dari permintaan maaf tersebut diserahkan

si
sepenuhnya kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan memutuskan
perkara ini;

ne
ng
8. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar uang paksa
(dwangsom) yang jumlahnya sebesar Rp100.000.000,- (seratus juta rupiah)

do
gu untuk setiap hari atas keterlambatannya melaksanakan putusan dalam
perkara ini terhitung sejak putusan ini diucapkan;
9. Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu

In
A
walaupun diajukan kasasi, peninjauan kembali maupun upaya hukum
lainnya;
ah

lik
10. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar biaya dalam perkara ini;
Atau:
am

Apabila Majelis Hakim yang terhormat berpendapat lain, mohon putusan yang

ub
seadil-adilnya;
Bahwa terhadap permohonan tersebut, Pengadilan Niaga pada
ep
k

Pengadilan Negeri Makassar telah memberikan Putusan Nomor 01/Pdt.Sus/


Actio Pauliana/2014/PN Niaga Mks., tanggal 28 Agustus 2014 dengan amar
ah

R
sebagai berikut:

si
Dalam Konvensi:

ne
ng

Tentang Eksepsi:
- Menyatakan eksepsi dari Para Tergugat tidak dapat diterima;
Tentang Pokok Perkara:

do
gu

1. Mengabulkan gugatan Actio Pauliana yang diajukan oleh Penggugat


(Kurator) untuk sebahagian;
In
A

2. Menyatakan bahwa tanah dan bangunan yang terletak di Perumahan


Pondok Indah Makassar (PIM), Jalan Maccini Raya, Kelurahan Karuwisi,
Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar sebagai berikut:
ah

lik

- Sdr. Yonnardy, SHM Nomor 20814, PIM Blok A/11;


- Sdr. Openg Subhan, SHM Nomor 20826, PIM Blok A/16;
m

ub

- Sdr. Openg Subhan, SHM Nomor 20827, PIM Blok A/18;


- Sdri. Lily Darnafung, SHM Nomor 20823, PIM Blok A/19;
ka

ep

- Sdri. Jeane Tjioe, SHM Nomor 20828, PIM Blok A/20;


- Sdri. Jeane Tjioe, SHM Nomor 20829, PIM Blok A/22;
ah

- Sdri. Arifah, SHM Nomor 20830, PIM Blok A/24;


R

- Sdr. Ridwan SHM Nomor 20820, PIM Blok A/25;


es
M

ng

on
gu

Halaman 31 dari 44 hal. Put. Nomor 121 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Sdr. Eko Henry Suhartanto, SHM Nomor 20831, PIM Blok A/26; Sdr. Eko

si
Henry Suhartanto, SHM Nomor 20832, PIM Blok A/28;
- Sdri. Mevika Lauwrens, SHM Nomor 20834, PIM Blok A/31;

ne
ng
- Sdr. Eko Henry Suhartanto, SHM Nomor 20835, PIM Blok A/32;
- Sdr. Ferry, SHM Nomor 20796, PIM Blok B/3; Sdr. Joan Aurea Wirianto

do
gu & Stanislaus Justin Wirianto, SHM Nomor 20799, PIM Blok B/12.A;
- Sdr. Benny tapi dikuasai/dihuni oleh Herry/Meipa Dg. Baji, SHM Nomor
20851, PIM Blok C/3A;

In
A
- Sdr. Benny tapi dikuasai/dihuni oleh Herry/Meipa Dg. Baji, SHM Nomor
20852, PIM Blok C/2;
ah

lik
Adalah merupakan Budel Pailit dalam Perkara Nomor 01/Pailit/2011/
PN Niaga Makassar tanggal 24 Maret 2011 juncto Putusan Kasasi
am

Mahkamah Agung Nomor 360 K/Pdt.Sus/2011, tertanggal 22 Agustus 2011

ub
juncto Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung Nomor 25 PK/
Pdt.Sus/2012, tertanggal 19 Maret 2012;
ep
k

3. Menyatakan bahwa perbuatan Tergugat I yang mengalihkan budel pailit


sebagaimana pada angka 2, kepada Tergugat II sampai dengan Tergugat
ah

R
XVII ataupun kepada pihak ketiga atau siapapun yang mendapat hak dari

si
padanya adalah perbuatan melawan hukum;

ne
ng

4. Menyatakan batal dan tidak sah seluruh perbuatan hukum yang dilakukan
oleh Tergugat I yang mengalihkan Budel Pailit tersebut kepada Tergugat II
sampai dengan Tergugat XVII;

do
gu

5. Menghukum Tergugat I, Tergugat II sampai dengan Tergugat XVII ataupun


siapa saja yang mendapat hak dari padanya untuk menyerahkan budel pailit
In
A

serta sertifikat atas obyek budel pailit tersebut kepada Kurator/Penggugat


untuk dilaksanakan pemberesan Budel Pailit;
6. Memerintahkan agar Tergugat I dan Tergugat II sampai dengan Tergugat
ah

lik

XVII mematuhi seluruh isi putusan dalam perkara ini;


7. Menolak gugatan Penggugat untuk selebihnya;
m

ub

Dalam Rekonvensi:
- Menyatakan gugatan rekonvensi yang diajukan oleh Penggugat Rekonvensi
ka

ep

III tidak dapat diterima;


Dalam Konvensi dan Rekonvensi:
ah

- Menghukum kepada Para Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi III


R

secara tanggung renteng untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam
es
M

ng

on
gu

Halaman 32 dari 44 hal. Put. Nomor 121 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perkara ini, yang hingga saat ini ditaksir sebesar Rp3.766.000,00 (tiga juta

si
tujuh ratus enam puluh enam ribu rupiah);
Bahwa amar Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 118 K/Pdt.Sus-Pailit/

ne
ng
2015 tanggal 12 Maret 2015 yang telah berkekuatan hukum tetap sebagai
berikut:

do
gu - Menolak permohonan kasasi dari Para Pemohon Kasasi: 1. Sdri. JEANE
TJIOE, 2. Sdri. JEANE TJIOE, 3. Sdri. ARIFAH, 4. Sdr. YONNARDY,
5. Sdr. OPENG SUBHAN, dan 6. Sdr. OPENG SUBHAN tersebut;

In
A
- Menghukum Para Pemohon Kasasi untuk membayar biaya perkara dalam
tingkat kasasi yang ditetapkan sebesar Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah);
ah

lik
Menimbang, bahwa sesudah putusan yang telah berkekuatan hukum
tetap tersebut yaitu Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 118 K/Pdt.Sus-Pailit/
am

2015 tanggal 12 Maret 2015 diberitahukan kepada Pemohon Kasasi III/Tergugat

ub
VIII pada tanggal 18 Januari 2016, terhadap putusan tersebut Pemohon Kasasi
III/Tergugat VIII melalui kuasanya berdasarkan surat kuasa khusus tanggal
ep
k

18 Mei 2016, mengajukan permohonan pemeriksaan peninjauan kembali di


Kepaniteraan Pengadilan Negeri/Niaga Makassar pada tanggal 15 Juli 2016,
ah

R
sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Peninjauan Kembali Nomor 01/

si
Srt.Pdt.Sus.Actio Pauliana/2014/PN Mks., permohonan tersebut disertai dengan

ne
ng

memori peninjauan kembali yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri/


Niaga Makassar tersebut pada tanggal itu juga;
Bahwa alasan-alasan peninjauan kembali telah disampaikan kepada

do
gu

Termohon Peninjauan Kembali I, II pada tanggal 18 Juli 2016, kemudian


Termohon Peninjauan Kembali I, II mengajukan jawaban alasan peninjauan
In
A

kembali yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri/Niaga Makassar pada


tanggal 16 Agustus 2016;
Menimbang, bahwa permohonan pemeriksaan peninjauan kembali a quo
ah

lik

telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam


tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam Pasal 295, 296, 297
m

ub

Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan


Kewajiban Pembayaran Utang, oleh karena itu permohonan pemeriksaan
ka

ep

peninjauan kembali tersebut secara formal dapat diterima;


Menimbang, bahwa Pemohon Peninjauan Kembali telah mengajukan
ah

alasan-alasan peninjauan kembali yang pada pokoknya sebagai berikut:


R

- Keberatan Pertama;
es
M

Bahwa dengan mengindahkan tenggang waktu 180 hari dalam Pasal 69


ng

on
gu

Halaman 33 dari 44 hal. Put. Nomor 121 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
huruf c Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1984 (yaitu mulai dihitung tanggal

si
18 Januari 2016) maka dengan ini kami:
- Mursalim Rauf, S.H.;

ne
ng
- Andi Alamsyah Perdana Putera, S.H.;
Keduanya Advokat dan Konsultan Hukum, berkantor dan berkedudukan di

do
gu Makassar pada Kantor Law Office Mursalim Rauf & Rekan alamat kantor di
Jalan Letnan Jenderal Hertansning Baru/Aroeppala Kompleks Perumahan
Minasa Upa Blok AB 14/1 RT C RW 21, Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan

In
A
Rappocini, Kota Makassar, telp. 04114673180 - HP. 08124209092, Fax.
0411-853552, Email mursalimrauf88@icloud.com Makassar-Indonesia,
ah

lik
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Arifah (Arifah Kurniastuti, S.Si.,
Apt.) berdasarkan Surat Kuasa tanggal 18 Mei 2016, yang telah terdaftar di
am

Kepaniteraan Pengadilan Negeri/Niaga Kelas IA Makassar pada hari Rabu,

ub
tanggal 13 Juli 2016 dibawah Register Nomor 547/Pdt/2016/UB dengan ini
mengajukan Permohonan Peninjauan Kembali terhadap putusan tersebut di
ep
k

atas dengan alasan:


a. Bahwa Putusan Kasasi Mahkamah Agumg Republik Indonesia diajukan
ah

R
karena telah ditemukan bukti baru (Novum) yang bersifat menentukan

si
yang mana pada waktu perkara ini berproses di Pengadilan ternyata bukti

ne
ng

ini belum ditemukan sehingga tidak diajukan sebagai alat bukti surat
berupa Sertipikat Hak Milik Nomor 20830/Kelurahan Karuwisi Surat Ukur
Nomor 00833/2008 tanggal 11/07/2008 atas nama Nyonya Arifah

do
gu

Kurniastuti, S.Si., Apt. (Pemohon Peninjauan Kembali) yang semula


dibeli dari dari Nyonya Verawaty berdasarkan Akta Jual Beli 05/2013
In
A

tanggal 08/01/2013 yang dibuat oleh Tuty Muhajji, S.H., M.Kn., selaku
PPAT dalam Wilayah Kota Makassar. Oleh karena itu seandainya alat
bukti surat berupa SHM tersebut diajukan, maka dapat dipastikan bahwa
ah

lik

pertimbangan hukum Hakim akan menentukan lain putusan yang akan


dijatuhkan dalam perkara ini yakni dengan memenangkan Pihak
m

ub

Tergugat Arifah/Pemohon Peninjauan Kembali;


b. Bahwa Pemohon Peninjauan Kembali mengajukan Permohonan/Memori
ka

ep

Peninjauan Kembali atas Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 118/


Pdt.Sus/2015 tanggal 12 Maret 2015 karena secara nyata telah
ah

ditemukan adanya bukti baru pada awal bulan Mei 2016 di rumah
R

Pemohon Peninjauan Kembali, sehingga bukti baru ini harus diajukan


es
M

dan dijadikan sebagai alat bukti dan akan menjadi pertimbangan hukum
ng

on
gu

Halaman 34 dari 44 hal. Put. Nomor 121 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
oleh Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini dalam

si
mengambil putusan dan sekirajya alat bukti ini sudah diajukan sejak awal
berprosesnya perkara ini, maka hasilnya akan berupa putusan yang

ne
ng
menolak gugatan Penggugat atau setidak-tidaknya lain daripada putusan
yang ada sekarang ini yang diajukan permohonan Peninjauan Kembali;

do
gu - Keberatan Kedua;
Dan selain daripada alasan Novum tersebut, ternyata juga terdapat alasan-
alasan yang sangat keliru dan ditemukan adanya suatu kekhilafan Hakim

In
A
atau suatu kekeliruan yang nyata. (Pasal 67 huruf f Undang-Undang Nomor
14 Tahun 1985);
ah

lik
Buktinya:
1. Kenapa gugatan Penggugat dikabulkan, padahal yang mengajukan
am

gugatan adalah J. Akbar R, S.H., dan bukan A. Syamsul Zakaria, S.H.,

ub
M.H., yang ditunjuk sebagai Kuratornya Herry (Debitur Pailit) yang
disebutkan dalam Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
ep
k

Makassar pada tanggal 24 Maret 2011 Nomor 01/Pailit/2011/PN Niaga


Mks., yang telah berkekuatan hukum tetap?!
ah

R
Untuk lebih jelasnya disini kami kutip gugatan tersebut yang berbunyi

si
sebagai berikut:

ne
ng

Yang bertandatangan dibawah ini J. Akbar R, S.H., Advokat/Penasihat


Hukum pada Kantor LBH Laskar Keadilan, beralamat Jalan Pelita Raya
Nomor 8, Tlp. (0411) 453883 Makassar, dalam hal ini bertindak untuk

do
gu

atas nama hak dan kepentingan hukum selaku Kurator dalam perkara
Nomor 01/Paillt/2011/PN Niaga Makassar, pada Pengadilan Niaga
In
A

Makassar tanggal 24 Maret 2011, dimana putusan perkara a quo telah


berkekuatan hukum tetap/inkracht van gewijsde verklaard juncto Putusan
Kasasi Mahkamah Agung Nomor 360 K/PDT.SUS/2011 tanggal
ah

lik

22 Agustus 2011 juncto Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung


Nomor 25 PK/PDT.SUS/2012 tanggal 19 Maret 2012, untuk selanjutnya
m

ub

disebut sebagai Penggugat;


Sangat jelas bukan?, dan ini tidak boleh dibolehkan atau ditafsirkan lain,
ka

ep

walaupun pada penutup surat gugat ada tertulis begini:


Hormat Kurator
ah

Kuasa/Penasihat Hukum:
R

es

J. Akbar R, S.H.
M

Advokat
ng

on
gu

Halaman 35 dari 44 hal. Put. Nomor 121 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kenapa?, oleh karena Kurator yang mengirim atau mengajukan kata

si
"hormat" itu juga tidak jelas siapa, demikian pula kalau dikatakan "kuasa",
disini timbul pertanyaan kuasa dari mana? dan dengan Surat Kuasa

ne
ng
tanggal berapa? Bahwa yang penting dicantumkan kembali ialah, dasar
pemeriksaan perkara ialah bunyi surat gugat. Sehingga kalau misalnya

do
gu terjadi pengurangan atau penambahan bunyi gugatan dalam putusan itu
berarti Majelis Hakim yang mengadili perkara jelas telah khilaf atau telah
melakukan kekeliruan yang nyata;

In
A
- Keberatan Ketiga;
Bahwa seandainya pun gugatan dalam perkara ini diajukan oleh Kurator
ah

lik
yang berwenang -quod non- namun Putusan Pengadilan Tingkat Pertama
yang Permohonan Kasasi atasnya telah ditolak itu, yang dengan secara
am

begitu saja langsung menyatakan tanah dan bangunan yang terletak di

ub
Perumahan Pondok Indah Makassar (PIM) Jalan Maccini Raya, Kelurahan
Karuwisi, Kecamatan Panakukang, Kota Makassar sebagai berikut:
ep
k

- Sdr. Yonnardy, SHM Nomor 20814, PIM Blok A/11;


- Sdr. Openg Subhan, SHM Nomor 20826, PIM Blok A/16;
ah

R
- Sdr. Openg Subhan, SHM Nomor 20827, PIM Blok A/18;

si
- Sdri. Lily Darnafung, SHM Nomor 20823, PIM Blok A/19;

ne
ng

- Sdri. Jeane Tjioe, SHM Nomor 20828, PIM Blok A/20;


- Sdri. Jeane Tjioe, SHM Nomor 20829, PIM Blok A/22;
- Sdri. Arifah, SHM Nomor 20830, PIM Blok A/24;

do
gu

- Sdr. Ridwan, SHM Nomor 20820, PIM Blok A/25;


- Sdr. Eko Henry Suhartanto, SHM Nomor 20831, PIM Blok A/26;
In
A

- Sdr. Eko Henry Suhartanto, SHM Nomor 20832, PIM Blok A/28;
- Sdr. Mevika Lauwrens, SHM Nomor 20834, PIM Blok A/31;
- Sdr. Eko Henry Suhartanto, SHM Nomor 20835, PIM Blok A/32;
ah

lik

- Sdr. Ferry, SHM Nomor 20796, PIM Blok B/3;


- Sdr. Joan Aurea Wirianto & Stanislaus Justin Wirianto, SHM Nomor
m

ub

20799, PIM Blok B/12.A;


- Sdr. Benny tapi dikuasai/dihuni oleh Herry/Meipa Dg. Naji, SHM
ka

ep

Nomor 20851, PIM Blok C/3A;


- Sdr. Benny tapi dikuasai/dihuni oleh Herry/Meipa Dg. Naji, SHM
ah

Nomor 20852, PIM Blok C/2;


R

Adalah merupakan Budel Pailit dalam Perkara Nomor 01/Pailit/2011/


es
M

PN Niaga Makassar, tanggal 24 Maret 2011 juncto Putusan Kasasi


ng

on
gu

Halaman 36 dari 44 hal. Put. Nomor 121 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Mahkamah Agung Nomor 360 K/Pdt.Sus/2012, tanggal 22 Agustus 2011

si
juncto Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung Nomor 25 PK/
Pdt.Sus/2012, tertanggal 19 Maret 2012 harus dipandang tidak sejalan

ne
ng
dengan maksud yang terkandung dalam Pasal 42 Undang-Undang Nomor
42 Tahun 2004 dan oleh karena itu maka merupakan kekeliruan yang nyata

do
gu dari Majelis Hakim, oleh karena objek tersebut sudah ada dalam
penguasaan pihak ketiga berdasarkan suatu hubungan hukum dengan
Herry, oleh karena itu maka seharusnya Majelis Hakim memberikan

In
A
penilaian atas masing-masing hubungan hukum antara pihak ketiga dengan
Herry tersebut dan dari hasil penilaian itulah nanti baru dapat ditentukan
ah

lik
apakah objek tersebut masuk Budel Pailit atau tidak, ternyata hal ini tidak
dilakukan oleh Majelis Hakim;
am

- Keberatan Keempat (Latar Belakang Masalah dan Issue Hukum);

ub
Dari posisi kasus persoalan Peninjauan Kembali yang sekarang diajukan
harus terlebih dahulu diungkap “Latar Belakang Masalah dan Issue
ep
k

Hukumnya”. Mengapa kasus ini harus diperiksa dahulu latar belakangnya?


Sebab kasus Pemohon Peninjauan Kembali ini tertimbun dibawah tumpukan
ah

R
kasus Kepailitan yang menimpa Sdr. Herry sebagai Developer. Sedangkan

si
Pemohon Peninjauan Kembali ini membeli rumah dan bangunan dari

ne
ng

Sdr. Herry sebagai developer dan rumah yang beli itu dikualifikasi sebagai
“Budel Kepailitan”. Makanya pengungkapan latar belakang kasus ini sangat
penting untuk diketahui;

do
gu

Ringkasnya kasus ini dimulai dari:


1. Herry membeli tanah dari Wempy Dahong seluas 16.200 M2;
In
A

2. Dalam proses jual beli itu sudah terjadi kesepakatan dengan harga
Rp16.200.000.000,- (enam belas miliar dua ratus juta rupiah). Herry telah
membayar Wempy Dahong sebesar Rp11.720.000.000,- (sebelas miliar
ah

lik

tujuh ratus juta rupiah). Sisa harga tanah yang belum dibayar yaitu
Rp4.480.000.000,- (empat miliar empat ratus delapan puluh juta rupiah).
m

ub

Ada pembayaran melalui cek sebanyak 70 (tujuh puluh lembar) tapi yang
cair hanya 35 (tiga puluh lima lembar). Semua cek itu sudah terhitung
ka

ep

dengan angka di atas, yang pasti sisa yang belum Herry bayar ke
Wempy Dahong sebesar Rp4.480.000.000,- (empat miliar empat ratus
ah

delapan puluh juta rupiah);


R

3. Dari segi hukum:


es
M

- Tanah yang dibeli Herry dari Wempy Dahong yang dimaksud di atas
ng

on
gu

Halaman 37 dari 44 hal. Put. Nomor 121 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
telah dibanguni rumah sebanyak 80 unit rumah. dari 80 unit rumah ini

si
diantara dibeli 1 (satu) unit rumah oleh Verawati lalu dijual lagi kepada
Arifah yang sekarang mengajukan Pemeriksaan Peninjauan Kembali

ne
ng
(PK);
- Di poin 2 di atas sudah terungkap bahwa sisa uang pelunasan harga

do
gu tanah Herry yang berasal dari proses jual beli tanah yaitu yang belum
dibayar lunas Rp4.480.000.000,- (empat miliar empat ratus delapan
puluh juta rupiah);

In
A
4. Yang menjadi pertanyaan hukum sekarang ialah:
- Apakah sisa uang pelunasan tanah sebesar Rp4.480.000.000,-
ah

lik
(empat miliar empat ratus delapan puluh juta rupiah) dapat dikualifisir
sebagai utang piutang menurut KUHPerdata;
am

Sebab Undang-Undang Nomor4 Tahun 1998 tidak memberikan

ub
penjelasan apa yang dimaksud dengan "Utang". Yang jelas hubungan
antara Herry dan Wempy Dahong bukan hubungan pinjam-meminjam
ep
k

uang, tetapi terikat dalam hubungan jual-beli tanah;


- Hubungan hukum antara Herry dengan Wempy Dahong adalah
ah

R
hubungan hukum antara Pembeli dan Penjual yang kemudian

si
menciptakan hubungan hukum utang-piutang (hubungan Debitur dan

ne
ng

Kreditur). Artinya Penjual dalam konteks ini sudah menyerahkan


tanah. Jadi penjual sudah memenuhi kewajibannya. Pembeli juga
sudah menyerahkan uang sebesar Rp11.720.000.000,- dan sisanya

do
gu

Rp4.480.000.000,- jadi Pembeli belum memenuhi seluruh


kewajibannya, maka terjadilan perbuatan “ingkar janji/wanprestasi”
In
A

yang dapat jadi dasar untuk mengajukan gugatan di muka Hakim


perdata dan bukan mengajukan permohonan Kepailitan di muka
Hakim Pengadilan Niaga seperti yang diputuskan oleh Hakim Kasasi
ah

lik

dengan Putusan Mahkamah Agung Nomor 360 K/Pdt.Sus/2011


tertanggal 20 Agustus 2011 juncto Putusan Peninjauan Kembali
m

ub

Mahkamah Agung Nomor 25 PK/Pdt.Sus/2012 tertanggal 19 Maret


2012. (Lihat Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 05 PK/N/1999
ka

ep

tanggal 14 Mei 1999);


- Keberatan Kelima;
ah

Judex Facti telah melakukan kesalahan besar dengan melanggar ketentuan


R

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1998 tentang Kepailitan juncto Undang-


es
M

ng

on
gu

Halaman 38 dari 44 hal. Put. Nomor 121 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Undang Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2004. Di Pasal 2 dari Undang-

si
Undang Kepailitan telah menegaskan sebagai berikut:
“Debitur yang mempunyai dua atau lebih Kreditur dan tidak membayar

ne
ng
lunas sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih,
dinyatakan pailit dengan Putusan Pengadilan, baik atas sendiri maupun

do
gu atas permohonan satu atau lebih Krediturnya”;
Dari Pasal yang dikemukakan di atas jelas bahwa Undang-Undang
Kepailitan berupaya mengakomodasi kepentingan dari seluruh pihak yang

In
A
terkait meliputi kepentingan Kreditur, Kreditur Preference ataupun Kreditur
Istimewa dengan sejumlah privilege maupun kelangsungan usaha Debitur
ah

lik
harus tetap dipertimbangkan sehingga terjadi penyelesaian sebaik-baiknya
bagi semua pihak. Inilah jiwa Undang-Undang Kepailitan. Judex Facti
am

melanggar Undang-Undang Kepailitan yang dicantumkan di atas karena:

ub
1. Sepanjang kasus ini hanya satu Debitor dan satu Kreditur;
2. Utang yang dimaksud dalam kasus ini bukan berasal dari utang-piutang
ep
k

atau pinjaman uang kontan tetapi utang yang timbul dari satu jual-beli
tanah yang sebagian besar sudah terbayar;
ah

R
3. Kasus yang sekarang diajukan ini pada hakekatnya masuk kasus perdata

si
biasa karena terjadi “wanprestasi” atau “ingkar janji” dan bukan kasus

ne
ng

kepaiIitan;
- Keberatan Keenam;
Judex Facti telah melakukan kekeliruan besar didalam menafsirkan Undang-

do
gu

Undang Kepailitan khususnya pada Pasal 2 yang telah diuraikan di atas.


Akibatnya seluruh harta Debitur termasuk bangunan dan tanahnya termasuk
In
A

milik Pemohon Peninjauan Kembali yaitu rumah dengan SHM 20830 di


Kompleks Perumahan Pondok Indah Maccini (PIM) dijadikan boedel pailit.
Pemikiran itu bersumber dari alasan bahwa lokasi tanah ini dulu berasal dari
ah

lik

Wempy Dahong yang dibeli oleh Herry (lihat keberatan kedua di atas);
Judex Facti bukan hanya melanggar Undang-Undang Kepailitan khususnya
m

ub

Pasal 2 di atas, tetapi juga semangat dan jiwa dari Undang-Undang


Kepailitan diabaikan. Undang-Undang Kepailitan betul-betul telah dijadikan
ka

ep

senjata penghancur sehingga bukan hanya Debitur yang korban tetapi juga
orang-orang yang membeli tanah dan bangunan dengan itikad baik (geode
ah

trouw) yang berada di atas lokasi tanah yang diberi nama Pondok Indah
R

es
M

ng

on
gu

Halaman 39 dari 44 hal. Put. Nomor 121 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Maccini (PIM) tidak dibelikan perlindungan seperti halnya kedudukan

si
Pemohon Peninjauan Kembali ini yang seharusnya diberikan perlindungan
tetapi turut dikorbankan;

ne
ng
- Keberatan Ketujuh;
Judex Facti telah melanggar azas hukum kepailitan dan azas keadilan yang

do
sudah terakumulasi dari point-point keberatan 1, 2, 3 di atas. Judex Facti
gu telah memberikan keputusan yang kurang teliti (kutil), kurang cermat (kucer)
dan kurang rapi (kurap). Akibatnya seluruh bangunan yang berada di atas

In
A
tanah yang semula telah dijual oleh Pemilik tanah dijadikan boedel pailit.
Bahkan dalam kliping Koran yang merupakan bukti terbuka untuk publik
ah

lik
memperlihatkan Sdr. Herry dipidanakan. Jadi dari masalah Kepailitan
dikembangkan ke soal pidana dan seluruh pembeli bangunan juga dihabisi
am

dengan suatu pemahaman yang sesat bahwa seluruh bangunan yang

ub
dibangun oleh Herry harus dijadikan boedel pailit. Herry dipailitkan lalu
dipidanakan sekarang sudah bebas tetapi pembeli bangunan dengan
ep
k

itikad baik yang sekarang menjadi Pemohon Peninjauan Kembali (PK) tidak
diberikan pertimbangan hukum yang adil dan sah menurut hukum;
ah

R
- Keberatan Kedelapan;

si
Judex Facti melanggar hukum pembuktian yang diajukan oleh Pemohon

ne
ng

Peninjauan Kembali ini dengan cara mengabaikan Akta Jual Beli (AJB) yang
dibuat oleh PPAT secara sah dan mengikat pada tanggal 08 Januari 2013
Nomor 05/2013 tentang Peralihan hak atas tanah seluas 120 serta

do
gu

bangunan di atasnya tersebut terletak di dalam Kompleks Pondok Indah


Maccini. Dan salah satu dari unit ini telah pula dialihkan oleh Nyonya
In
A

Verawaty kepada Pemohon Peninjauan Kembali via PPAT Tuty Muhajji,


S.H., M.Kn., kepada Arifah yang selanjutnya terurai dalam Sertipikat Hak
Milik atas nama Arifah Kurniastuti yang dalam hal ini diajukan sebagai bukti
ah

lik

Novum dalam Permohonan Peninjauan Kembali ini. Novum ini belum pernah
diajukan ke Pengadilan Niaga sebelumnya. Dari segi hukum Pemohon
m

ub

Peninjauan Kembali ini seharusnya diberikan perlindungan sebagai pembeli


beritikad baik (geode trouw) dan apalagi jika dilihat bahwa kasus
ka

ep

kepailitan yang menimpa Herry yang dikemukakan diatas merupakan bukti


pelanggaran hukum. Jadi jika kasus Herry sebagai kasus kepailitan gugur
ah

atau dibatalkan karena melanggar Undang-Undang Kepailitan dan tidak ada


R

es
M

ng

on
gu

Halaman 40 dari 44 hal. Put. Nomor 121 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kaitannya dengan SHM tersebut dari ikatan “boedel kepailitan”. Dalam hal

si
inilah terjadi masalah hukum yang telah dilanggar dan harus diluruskan
adanya;

ne
ng
- Keberatan Kesembilan;
Judex Facti keliru dalam menerapkan hukum pembuktian karena hubungan

do
gu hukum antara Pemohon Peninjauan Kembali dengan Sdr. Herry sebagai
Debitur tunggal didasarkan atas kebebasan berkontrak (freedom of contact
and selfregulation). Debitur Herry dalam persoalan ini telah menjadi penjual

In
A
sebelum adanya Keputusan Pailit (baca Keputusan Pailit yang melanggar
Undang-Undang Kepailitan Pasal 2 yang diuraikan di atas) dan Pemohon
ah

lik
Peninjauan Kembali sebagai pembeli beritikad baik. Tanah yang dibanguni
rumah oleh Herry secara perdata sudah menjadi milik Herry seutuhnya dan
am

sisa harga tanah yang belum dibayar itulah utang Herry yang

ub
harus digugat via Pengadilan Niaga dan Actio Pauliana. Jadi jual beli rumah
dan bangunan antara Herry sebagai Debitur dengan Pemohon Peninjauan
ep
k

Kembali adalah sah menurut hukum. Sebab Herry (Debitur) menjual


barangnya (tanahnya) sendiri dan tanah itu bukanlah milik Wempy Dahong
ah

R
(Kreditur tunggal dalam Putusan Kepailitan) mohon dibaca kembali

si
Pasal 1458 KUHPerdata;

ne
ng

- Keberatan Kesepuluh;
Judex Facti gagal memahami apa arti “Boedel Pailit”. Boedel Pailit ini adalah
turunan dari suatu keputusan Pailit yang melanggar Undang-Undang

do
gu

Kepailitan Nomor 37 Tahun 2004. Pelanggaran Judex Facti terhadap


Undang-Undang Kepailitan pada Pasal 2 terbukti secara “prime-factie
In
A

evidence” terbukti karena hanya satu Debitur tunggal dan Kreditur tunggal.
Oleh karena Putusan Judex Facti tentang Kepailitan bersifat ilegal melawan
hukum, maka dengan sendirinya “boedel pailit” gugur. Jika Boedel Pailit
ah

lik

gugur maka jual beli antara Pemohon Kasasi Debitur itu sah dan mengikat
dan secara hukum harus dilindungi sebagai pembeli beritikad baik;
m

ub

- Keberatan Kesebelas;
Judex Facti telah melakukan kekeliruan besar didalam memahami
ka

ep

“Hubungan Hukum” (rechtsbethekking = legal relationship) antara Herry


dengan Pemohon Peninjauan Kembali di satu pihak dan Hubungan Hukum
ah

antara Herry dengan Wempy Dahong di lain pihak. Herry sebagai Developer
R

telah membangun di atas tanah miliknya sendiri dan 2 (dua) unit dari rumah
es
M

ng

on
gu

Halaman 41 dari 44 hal. Put. Nomor 121 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tersebut dibeli oleh Pemohon Peninjauan Kembali. Apa yang salah dalam

si
konteks ini? Sedangkan hubungan antara Herry dengan Wempy Dahong
terjadi karena adanya jual-beli tanah. Herry telah membayar

ne
ng
Rp11.620.000.000,00 (sebelas miliar enam ratus dua puluh juta rupiah)
kepada pemilik tanah yaitu Wempy Dahong. Apa yang salah dalam

do
gu konteks ini? Analisa hubungan hukum antara Herry dengan Pemohon
Peninjauan Kembali;
1. Herry benar telah memiliki secara sah sebidang tanah seluas 16.000 M2

In
A
lalu dia membangun 80 unit rumah dan sebagian besar bersertifikat
termasuk dua unit dijual ke Pemohon Peninjauan Kembali (Jeane Tjioe).
ah

lik
Tanah ini mutlak tanahnya Herry. Lihat Pasal 1458 KUHPerdata yang
menegaskan bahwa:
am

“jual beli itu dianggap terjadi antara kedua belah pihak, seketika

ub
setelah orang-orang ini mencapai sepakat tentang kebendaan
tersebut dan harganya meskipun kebendaan itu belum
ep
k

diserahkan dan harganya belum dibayar”;


Bunyi Pasal 1458 KUHPerdata ini membuktikan bahwa tanah itu sudah
ah

R
milik Herry secara sah dan menjual barang sendiri tidak ada salahnya

si
dan tidak ada hukum yang dilanggar apalagi tanah itu sudah bersertifikat;

ne
ng

2. Mempailitkan Herry dan menjadikan tanah yang dibanguni oleh Herry


sebagai “boedel pailit” sama halnya dengan pelanggaran terhadap
Undang-Undang Hukum Perdata khususnya Pasal 1458. Dengan kata

do
gu

lain hak keperdataan Herry tidak akan hilang karena terjadi kesalahan
besar didalam penerapan Undang-Undang Kepailitan yang melanggar
In
A

aturan, sebab dalam kasus ini hanya terdapat satu orang Debitur dan
satu orang Kreditur melanggar Pasal 2 Undang Undang Nomor 37 Tahun
2004 tentang Kepailitan;
ah

lik

Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan peninjauan kembali tersebut


Mahkamah Agung berpendapat:
m

ub

mengenai keberatan pertama sampai dengan keberatan kesebelas:


Bahwa alasan-alasan tentang adanya novum tersebut tidak dapat
ka

ep

dibenarkan, oleh karena bukti baru (novum) yang diajukan tersebut tidak
memenuhi kualitas sebagai bukti baru (novum) sebagaimana yang ditentukan
ah

oleh Undang Undang Mahkamah Agung karena bukti-bukti tersebut tidak


R

bersifat menentukan;
es
M

ng

on
gu

Halaman 42 dari 44 hal. Put. Nomor 121 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Begitu juga alasan tentang adanya kekhilafan Hakim atau kekeliruan

si
nyata juga tidak dapat dibenarkan, oleh karena hanya merupakan pengulangan
terhadap hal-hal yang telah dipertimbangkan secara tepat dan benar oleh Judex

ne
ng
Facti dan Judex Juris dalam perkara ini sehingga alasan-alasan yang diajukan
oleh Pemohon Peninjauan Kembali secara keseluruhan tersebut tidak

do
gu sebagaimana yang ditentukan oleh Pasal 67 huruf b dan huruf f Undang
Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung juncto Undang
Undang Nomor 5 Tahun 2004 juncto Undang Undang Nomor 3 Tahun 2009;

In
A
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, Mahkamah
Agung berpendapat permohonan pemeriksaan peninjauan kembali yang
ah

lik
diajukan oleh Pemohon Peninjauan Kembali Sdri. ARIFAH tidak beralasan
sehingga harus ditolak;
am

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan pemeriksaan peninjauan

ub
kembali ditolak, maka Pemohon Peninjauan Kembali harus dihukum untuk
membayar biaya perkara pada pemeriksaan peninjauan kembali;
ep
k

Memperhatikan Undang Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang


Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Undang Undang
ah

R
Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang Undang Nomor

si
14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan

ne
ng

Undang Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang
Undang Nomor 3 Tahun 2009, serta peraturan perundang-undangan lain yang
bersangkutan;

do
gu

MENGADILI
1. Menolak permohonan pemeriksaan peninjauan kembali dari Pemohon
In
A

Peninjauan Kembali Sdri. ARIFAH tersebut;


2. Menghukum Pemohon Peninjauan Kembali/Tergugat VIII untuk
membayar biaya perkara dalam pemeriksaan peninjauan kembali ini
ah

lik

yang ditetapkan sebesar Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah);


Demikianlah diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim pada
m

ub

hari Kamis, tanggal 24 November 2016 oleh Prof. Dr. Takdir Rahmadi, S.H.,
LL.M., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai
ka

ep

Ketua Majelis, H. Mahdi Soroinda Nasution, S.H., M.H., dan I Gusti Agung
Sumanatha, S.H., M.H., Hakim-Hakim Agung, masing-masing sebagai Anggota,
ah

putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu
R

juga oleh Ketua dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut dan
es
M

ng

on
gu

Halaman 43 dari 44 hal. Put. Nomor 121 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Endang Wahyu Utami, S.H., M.H., Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh para

si
pihak.

ne
ng
Hakim-Hakim Anggota: K e t u a,
ttd./ ttd./
H. Mahdi Soroinda Nasution, S.H., M.H. Prof. Dr. Takdir Rahmadi, S.H., LL.M.
ttd./

do
gu I Gusti Agung Sumanatha, S.H., M.H.

Panitera Pengganti,
ttd./

In
A
Endang Wahyu Utami, S.H., M.H.

Biaya-biaya:
ah

lik
1. Meterai ……………..... Rp 6.000,00
2. Redaksi …………….... Rp 5.000,00
3. Administrasi PK ......... Rp 9.989.000,00
am

Jumlah ........................ Rp10.000.000,00

ub
ep
Untuk Salinan
k

Mahkamah Agung RI.


a.n. Panitera
ah

Panitera Muda Perdata Khusus


R

si
ne
ng

RAHMI MULYATI, SH., MH.

do
NIP: 19591207.1985.12.2.002
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Halaman 44 dari 44 hal. Put. Nomor 121 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44

Anda mungkin juga menyukai