Putusan 121 PK PDT - Sus-Pailit 2016 20240424103104
Putusan 121 PK PDT - Sus-Pailit 2016 20240424103104
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUTUSAN
R
Nomor 121 PK/Pdt.Sus-Pailit/2016
si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
memeriksa perkara perdata khusus Pailit-Actio Pauliana pada pemeriksaan
do
gu peninjauan kembali telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara antara:
Sdri. ARIFAH, bertempat tinggal di Kompleks PIM Jalan Maccini
Raya PIM Blok A/24, dalam hal ini memberi kuasa kepada
In
A
Mursalim Rauf, S.H., dan kawan, Para Advokat, beralamat di Jalan
Letnan Jenderal Hertasning Baru/Aroeppala Komp. Minasa Upa
ah
lik
Blok AB 14 Nomor 1, Makassar, berdasarkan surat kuasa khusus
tanggal 18 Mei 2016,
am
ub
III/Tergugat VIII;
terhadap
ep
k
R
Para Advokat, beralamat di Gedung Sarinah Lantai 9, Jalan M.H.
si
Thamrin Nomor 11 Menteng, Jakarta Pusat, berdasarkan surat
ne
ng
do
gu
dan
1. HERRY, bertempat tinggal di Jalan Bau Mangga Raya
In
A
lik
ub
ep
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
7. Sdri. JEANE TJIOE, bertempat tinggal di Kompleks PIM Jalan
si
Maccini Raya PIM Blok A/22, nomor 6 dan 7 dalam hal ini
memberi kuasa kepada M. Syarif Nisar, S.H., dan kawan, Para
ne
ng
Advokat, beralamat di Jalan Cendrawasih Nomor 389, Kota
Makassar, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 5 Agustus
do
gu 2016,
8. Sdr. RIDWAN, bertempat tinggal di Kompleks PIM, Jalan
Maccini Raya Blok A/25,
In
A
9. Sdr. EKO HENRY SUHARTANTO, bertempat tinggal di
Kompleks PIM, Jalan Maccini Raya Blok A/26,
ah
lik
10. Sdri. EKO HENRY SUHARTANTO, bertempat tinggal di
Kompleks PIM, Jalan Maccini Raya Blok A/26,
am
ub
Kompleks PIM, Jalan Maccini Raya Blok A/31,
12. Sdr. EKO HENDRY SUHARTANTO, bertempat tinggal di
ep
k
R
Maccini Raya Blok B/3;
si
14. Sdr. JOAN AUREA WIRIANTO & STANISLAUS JUSTIN
ne
ng
do
gu
lik
IV, V, VI, VII, IX, X, XI, XII, XIII, XIV, XV, XVI, XVII;
Mahkamah Agung tersebut;
m
ub
ep
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
1. Bahwa Penggugat selaku Kurator Herry (dalam Pailit) yang diangkat
si
berdasarkan Putusan dalam Perkara Peninjauan Kembali dengan Nomor 25
PK/Pdt.Sus/2012 yang menguatkan Putusan Niaga pada Pengadilan Negeri
ne
ng
Makassar Nomor 01/Pailit/2011/PN Niaga Makassar, tanggal 24 Maret 2011;
2. Bahwa berdasarkan Peninjauan Kembali dengan Nomor 25 PK/Pdt.Sus/
do
gu 2012 yang menguatkan Putusan Niaga pada Pengadilan Negeri Makassar
Nomor 01/Pailit/2011/PN Niaga Makassar, tanggal 24 Maret 2011
menyatakan bahwa Tergugat I (Sdr. Herry) Pailit dengan segala akibat
In
A
hukumnya;
3. Bahwa sejak tanggal 19 Oktober 2010, berbulan-bulan sebelum dinyatakan
ah
lik
Pailit, Tergugat I (Herry) sudah diberitakan berulang kali dalam Koran Fajar,
Berita Kota maupun Ujung Pandang Express bahwa Tergugat (Herry) belum
am
membayar lunas tanah di Jalan Maccini Raya yang sudah dibangun menjadi
ub
Kompleks Perumahan Pondok Indah Makassar sehingga sudah sepatutnya
Tergugat II sampai dengan Tergugat XVII bilamana beritikad baik, wajiblah
ep
k
R
Kliping Koran Bukti P-2);
si
4. Bahwa pada Rabu tanggal 2 Februari 2011, bahkan Tergugat I (Herry)
ne
ng
sudah diberitakan sedang digugat Pailit. Hal ini menambah lagi peringatan
agar Tergugat II sampai dengan Tergugat XVII, untuk tidak mengalihkan
dan/atau menerima penyerahan asset-asset yang bakalan menjadi budel
do
gu
lik
assetnya yang telah dinyatakan sebagai harta budel pailit kepada pihak lain;
6. Bahwa keadaan pailit atas diri Sdr. Herry (dalam Pailit) telah diumumkan
m
ub
ep
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
peralihan yang dilakukan terhadap harta pailit itu adalah bertentangan
si
dengan hukum baik secara perdata maupun pidana, akan tetapi Para
Tergugat tersebut tetap melakukannya;
ne
ng
8. Bahwa tujuan Kurator mengajukan gugatan Actio Pauliana ini sebagai upaya
untuk membatalkan segala perbuatan hukum yang dilakukan oleh Tergugat I
do
gu yang mengalihkan kepada Tergugat II sampai dengan Tergugat XVII atau
disebut sebagai Para Tergugat, karena perbuatannya dalam pengalihan atas
harta/asset-asset Sdr. Herry (dalam Pailit) yang telah terdaftar dalam Budel
In
A
Pailit Sdr. Herry (dalam Pailit) yang dilakukan setelah putusan pernyataan
Pailit diucapkan yang mengakibatkan berkurangnya harta budel Pailit
ah
lik
sehingga merugikan Para Kreditur;
9. Bahwa upaya hukum gugatan pembatalan ini sesuai dengan tugas Kurator
am
dalam pengurusan serta pemberesan budel Pailit Sdr. Herry (dalam Pailit)
ub
dimana Penggugat harus melakukan segala upaya untuk mengamankan
harta Pailit terhadap setiap perbuatan yang merugikan kepentingan Kreditur
ep
k
(vide Pasal 69 ayat (1) juncto Pasal 98, Pasal 59 ayat (2), Pasal 25, Pasal 49
ayat (1), Pasal 34, Pasal 24 ayat (1), Pasal 41 ayat (1) dan (2), Pasal 42 ayat
ah
R
(1), Pasal 45 dst…, Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang
si
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (selanjutnya
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
dalam Pasal 185, tanpa mengurangi hak Kreditur pemegang hak tersebut
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
d. Pasal 25 Undang-Undang Kepailitan dan PKPU berbunyi:
si
“Semua perikatan Debitur yang terbit sesudah Putusan Pernyataan Pailit
tidak dapat lagi dibayar dari harta pailit, kecuali perikatan tersebut
ne
ng
menguntungkan harta pailit”;
e. Pasal 49 ayat (1) Undang-Undang Kepailitan dan PKPU berbunyi:
do
gu “Setiap orang yang telah menerima benda yang merupakan bagian dari
harta Debitur yang tercakup dalam pembuatan hukum yang dibatalkan,
harus mengembalikan benda tersebut kepada Kurator dan dilaporkan
In
A
kepada Hakim Pengawas”;
f. Pasal 34 Undang-Undang Kepailitan dan PKPU berbunyi:
ah
lik
“Kecuali ditentukan lain dalam Undang-Undang ini, perjanjian yang
bermaksud memindahtangankan hak atas tanah, balik nama kapal,
am
ub
diperjanjikan terlebih dahulu, tidak dapat dilaksanakan setelah putusan
pailit diucapkan”;
ep
k
R
kekayaannya yang termasuk harta pailit, sejak tanggal putusan
si
pernyataan pailit diucapkan”;
ne
ng
h. Pasal 41 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Kepailitan dan PKPU
berbunyi:
(1) “Untuk kepentingan harta pailit, kepada Pengadilan dapat dimintakan
do
gu
lik
ub
ep
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
perbuatan tersebut dilakukan dianggap mengetahui atau sepatutnya
si
mengetahui bahwa perbuatan tersebut akan mengakibatkan kerugian
bagi Kreditur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 ayat (2)….. dan
ne
ng
seterusnya”;
j. Pasal 45 Undang-Undang Kepailitan dan PKPU berbunyi:
do
gu “Pembayaran sesuatu utang yang sudah dapat ditagih hanya dapat
dibatalkan apabila dibuktikan bahwa penerima pembayaran mengetahui
bahwa Pemohon Pernyataan Pailit Debitur sudah didaftarkan, atau dalam
In
A
hal pembayaran tersebut merupakan akibat dari persekongkolan antara
Debitur dan Kreditur dengan maksud menguntungkan Kreditur tersebut
ah
lik
melebihi Kreditur lainnya”;
10. Bahwa perbuatan hukum yang dilakukan oleh Tergugat I kepada Tergugat II
am
sampai dengan Tergugat XVII sama sekali tidak boleh dilakukan oleh
ub
Tergugat I dan Tergugat II sampai dengan Tergugat XVII karena harta
tersebut merupakan harta/asset yang termasuk dalam budel Pailit Sdr. Herry
ep
k
(dalam Pailit) sehingga menurut hukum tidak boleh dialihkan kepada pihak
ketiga dan telah menyebabkan berkurang atau hilangnya harta yang berada
ah
R
dalam budel Pailit Sdr. Herry (dalam Pailit) sehingga akibatnya para Kreditur
si
menjadi amat sangat dirugikan;
ne
ng
11. Bahwa gugatan Actio Pauliana ini oleh Penggugat diajukan kepada
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Makassar dimana Penggugat
memohon agar Pengadilan Niaga Makassar c.q. Majelis Hakim yang
do
gu
lik
ub
ep
11.2. Sdr. Openg Subhan, SHM.20826, PIM Blok A/16, (Bukti P-6);
es
M
11.3. Sdr. Openg Subhan, SHM.20827, PIM Blok A/18, (Bukti P-7);
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
11.4. Sdri. Lily Darnafung, SHM.20823, PIM Blok A/19, (Bukti P-8);
si
11.5. Sdri. Jeane Tjioe, SHM.20828, PIM Blok A/20, (Bukti P-9);
11.6. Sdri. Jeane Tjioe, SHM.20829, PIM Blok A/22, (Bukti P-10);
ne
ng
11.7. Sdri. Arifah, SHM.20830, PIM Blok A/24, (Bukti P-11);
11.8. Sdr. Ridwan, SHM.20820, PIM Blok A/25, (Bukti P-12);
do
gu 11.9. Sdr. Eko Henry Suhartanto, SHM.20831, PIM Blok A/26, (Bukti P-13);
11.10.Sdr. Eko Henry Suhartanto, SHM.20832, PIM Blok A/28, (Bukti P-14);
11.11.Sdri. Mevika Lauwrens, SHM.20834, PIM Blok A/31, (Bukti P-15);
In
A
11.12.Sdr. Eko Henry Suhartanto, SHM.20835, PIM Blok A/32, (Bukti P-16);
11.13.Sdr. Ferry, SHM.20796, PIM Blok B/3, (Bukti P-17);
ah
lik
11.14.Sdr. Joan Aurea Wirianto & Stanislaus Justin Wirianto, SHM.20799,
PIM Blok B/12A, (Bukti P-18);
am
11.15.Sdr. Benny tapi dikuasai/dihuni oleh Herry atau Meipa Dg. Baji,
ub
SHM.20851, PIM Blok C/3A, (pembuktian terbalik);
11.16.Sdr. Benny tapi dikuasai/dihuni oleh Herry atau Meipa Dg. Baji,
ep
k
R
sampai dengan Tergugat XVII, dialihkan satu (1) tahun sebelum dan setelah
si
Debitur Herry telah dinyatakan Pailit, maka secara hukum pengalihan
ne
ng
do
gu
lik
asset pailit kepada Tergugat II sampai dengan Tergugat XVII dibatalkan, dan
semua sertifikat a quo dikembalikan kepada Kurator;
m
ub
ep
(Kurator);
R
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2. Menyatakan bahwa tanah dan bangunan yang terletak di Perumahan
si
Pondok Indah Makassar (PIM), Jalan Maccini Raya, Kelurahan Karuwisi,
Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar sebagai berikut:
ne
ng
- Sdr. Yonnardy, SHM Nomor 20814, PIM Blok A/11;
- Sdr. Openg Subhan, SHM Nomor 20826, PIM Blok A/16;
do
gu - Sdr. Openg Subhan, SHM Nomor 20827, PIM Blok A/18;
- Sdri. Lily Darnafung, SHM Nomor 20823, PIM Blok A/19;
- Sdri. Jeane Tjioe, SHM Nomor 20828, PIM Blok A/20;
In
A
- Sdri. Jeane Tjioe, SHM Nomor 20829, PIM Blok A/22;
- Sdri. Arifah, SHM Nomor 20830, PIM Blok A/24;
ah
lik
- Sdr. Ridwan, SHM Nomor 20820, PIM Blok A/25;
- Sdr. Eko Henry Suhartanto, SHM Nomor 20831, PIM Blok A/26;
am
- Sdr. Eko Henry Suhartanto, SHM Nomor 20832, PIM Blok A/28;
ub
- Sdri. Mevika Lauwrens, SHM Nomor 20834, PIM Blok A/31;
- Sdr. Eko Henry Suhartanto, SHM Nomor 20835, PIM Blok A/32;
ep
k
R
20799, PIM Blok B/12.A;
si
- Sdr. Benny tapi dikuasai/dihuni oleh Herry/Meipa Dg. Baji, SHM Nomor
ne
ng
do
gu
lik
ub
XVII ataupun kepada pihak ketiga atau siapapun yang mendapat hak dari
padanya adalah perbuatan melawan hukum;
ka
ep
4. Menyatakan batal dan tidak sah seluruh perbuatan hukum yang dilakukan
oleh Tergugat I yang mengalihkan budel Pailit tersebut kepada Tergugat II
ah
siapa saja yang mendapat hak dari padanya untuk menyerahkan budel Pailit
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
serta sertifikat atas obyek budel Pailit tersebut kepada Kurator/Penggugat
si
untuk dilaksanakan pemberesan budel Pailit;
6. Memerintahkan agar Tergugat I dan Tergugat II sampai dengan Tergugat
ne
ng
XVII mematuhi seluruh isi putusan dalam perkara ini;
7. Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu,
do
meskipun ada upaya hukum lain (uitvoerbaar bij voorraad);
gu 8. Menghukum kepada Tergugat I, Tergugat II sampai dengan Tergugat XVII
secara tanggung renteng untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam
In
A
perkara ini;
Apabila Majelis Hakim Pengadilan Niaga berpendapat lain mohon putusan yang
ah
lik
seadil-adilnya (ex aequo et bono);
Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Para Tergugat
am
ub
berikut:
Dalam Eksepsi:
ep
k
Eksepsi Tergugat I:
I. Eksepsi mengenai Pengadilan Niaga Makassar tidak berwenang memeriksa
ah
R
dan mengadili perkara ini;
si
1. Bahwa kewenangan Pengadilan Niaga memeriksa suatu perkara
ne
ng
do
gu
lik
“Yang dimaksud dengan “hal-hal lain” adalah antara lain, actio pauliana,
perlawanan pihak ketiga terhadap pernyataan pailit, atau perkara dimana
m
ub
Debitur, Kreditur, Kurator atau Pengurus menjadi salah satu pihak dalam
perkara yang berkaitan dengan harta pailit termasuk gugatan Kurator
ka
ep
2. Bahwa dari ketentuan di atas telah tegas, yang dapat diadili oleh
R
harta pailit;
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3. Bahwa sedangkan suatu harta pailit dapat dinyatakan sah ditentukan
si
dalam Pasal 100 ayat 2 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang
Kepailitan yang mengatur sebagai berikut:
ne
ng
“Pencatatan harta pailit dapat dilakukan dibawah tangan oleh Kurator
dengan persetujuan Hakim Pengawas”;
do
gu 4. Bahwa dari ketentuan-ketentuan di atas telah tegas dan jelas suatu
perkara dapat diadili oleh Pengadilan Niaga terbatas pada perkara-
perkara yang berkaitan dengan harta pailit yang pencatatannya dilakukan
In
A
dengan persetujuan Hakim Pengawas;
5. Bahwa berdasarkan fakta yang ada maupun apa yang terurai dalam surat
ah
lik
gugatan Penggugat, pencatatan harta pailit Tergugat I yang dilakukan
oleh Penggugat selaku Kurator tidak ada persetujuan Hakim Pengawas;
am
ub
sengketa dalam perkara ini jelas bukan merupakan harta pailit, karena itu
apabila Penggugat mempermasalahkan obyek diluar harta pailit dalam
ep
k
gugatan ini tidak dapat diajukan melalui Pengadilan Niaga, akan tetapi
melalui Pengadilan Umum;
ah
R
7. Bahwa dari uraian di atas terbukti dengan sendirinya Pengadilan Niaga
si
Makassar tidak berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini dan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
10. Bahwa dari ketentuan hukum di atas telah tegas dan jelas seorang
R
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
11. Bahwa akan tetapi dalam perkara ini, Penggugat dalam surat gugatannya
si
halaman 1 hanya menguraikan sebagai berikut: “Dalam mengajukan
gugatan actio pauliana ini, Penggugat (Kurator) telah mendapatkan izin
ne
ng
dari Hakim Pengawas untuk melakukan gugatan actio pauliana
sebagaimana yang ditentukan dalam Pasal 69 ayat (5) Undang-Undang
do
gu Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang (selanjutnya disebut Undang-Undang Kepailitan dan
PKPU), sesuai dengan permohonan Kurator kepada Hakim Pengawas
In
A
Nomor 398/Kurator-LESZP/VIII/2013 tanggal 3 September 2013”;
12. Bahwa dari premis dalam surat gugatan Penggugat di atas dengan
ah
lik
sendirinya telah membuktikan Penggugat selaku Kurator dalam
mengajukan gugatan ini baru sebatas mengajukan permohonan ijin
am
ub
Pengawas;
13. Bahwa singkatnya, Penggugat selaku Kurator dalam mengajukan
ep
k
gugatan ini tanpa izin dari Hakim Pengawas dan hal tersebut jelas-jelas
bertentangan dengan Pasal 69 ayat 5 Undang-Undang Kepailitan
ah
R
sehingga secara hukum Penggugat tidak memiliki kapasitas atau tidak
si
memiliki persona standi in judicio dalam mengajukan gugatan dalam
ne
ng
perkara ini;
14. Bahwa dari uraian di atas terbukti dengan sendirinya Penggugat tidak
memiliki kapasitas dalam mengajukan gugatan dan sudah sepatutnya
do
gu
lik
ub
ep
20851, beralamat Kompleks PIM Jalan Maccini Raya PIM Blok C/2
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
16. Bahwa akan tetapi Penggugat telah keliru dengan menarik kembali
si
terhadap:
- Openg Subhan, SHM Nomor 20827 beralamat Kompleks PIM Jalan
ne
ng
Maccini Raya PIM Blok A/18 selanjutnya Tergugat IV;
- Jeane Tjioe, SHM 20829, beralamat Kompleks PIM Jalan Maccini
do
gu Raya PIM Blok A/22 selanjutnya Tergugat VIII;
- Eko Henry Suhartanto, SHM 20832, beralamat Kompleks PIM Jalan
Maccini Raya PIM Blok A/28 selanjutnya Tergugat Xl dan Eko Henry
In
A
Suhartanto, SHM 20835, beralamat Kompleks PIM Jalan Maccini
Raya PIM Blok A/32 selanjutnya Tergugat XIII;
ah
lik
- Benny tapi dikuasai/dihuni oleh Herry/Meipa Dg. Baji, SHM Nomor
20852, beralamat Kompleks PIM Jalan Maccini Raya PIM Blok C/2
am
ub
17. Bahwa terlebih lagi Penggugat telah keliru menempatkan Sdr. Ferry,
SHM Nomor 20796, beralamat Kompleks PIM Jalan Maccini Raya PIM
ep
k
R
19. Bahwa secara fakta, Tergugat I tidak pernah mengalihkan atau
si
mempunyai hubungan hukum dalam bentuk apapun juga kepada
ne
ng
Sdr. Ferry terkait SHM Nomor 20796, beralamat Kompleks PIM Jalan
Maccini Raya PIM Blok B/3;
20. Bahwa dengan adanya kekeliruan tersebut di atas, secara jelas akan
do
gu
lik
disqualificatoir);
Bahwa pada persidangan yang lalu yakni pada hari Kamis, tanggal 20 Maret
m
ub
ep
telah pula dijawab secara tegas bahwa: surat gugatan Penggugat sudah
tidak ada perubahan, sehingga berdasarkan penegasan Penggugat tersebut,
ah
dalam perkara ini, sama sekali tidak mempunyai kepentingan hukum yang
es
M
cukup dan tidak mempunyai dasar hukum, guna diperiksa secara point
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
d'interest, point d' action di depan persidangan sebagaimana Yurisprudensi
si
Mahkamah Agung Republik Indonesia 7 Juli 1971, Register Nomor 294 K/
Sip/1971 yang mensyaratkan bahwa gugatan harus diajukan oleh orang
ne
ng
yang mempunyai hubungan hukum, oleh karena Penggugat yakni J. Akbar
R, S.H., bukanlah Kurator yang ditunjuk berdasarkan Putusan Pengadilan
do
gu Niaga Makassar Nomor 01/Pailit/2011/PN Niaga Makassar, tanggal 24 Maret
2011, juncto Putusan Kasasi Mahkamah Agung Nomor 360 K/Pdt.Sus/2011,
tanggal 22 Agustus 2011, juncto Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah
In
A
Agung Nomor 25 PK/Pdt.Sus/2012, tanggal 19 Maret 2012, akan tetapi
Kurator yang ditunjuk berdasarkan putusan-putusan tersebut adalah
ah
lik
A. Syamsul Zakaria, S.H., M.H.;
Dimana dalam surat gugatan Penggugat:
am
ub
tangan dibawah ini J. Akbar R, S.H., Advokat/Penasehat Hukum pada
Kantor LBH Laskar Keadilan, beralamat Jalan Pelita Raya Nomor 8
ep
k
Makassar, dalam hal ini bertindak untuk atas nama hak dan kepentingan
hukum selaku Kurator dalam perkara Nomor 01/Pailit/2011/PN Niaga
ah
R
Makassar dan seterusnya”;
si
- Pada halaman 3 (tiga), angka 1 (satu), menyebutkan: “bahwa Penggugat
ne
ng
do
gu
lik
maka seyogyanya Kurator harus terlebih dahulu mendapat izin dari Hakim
Pengawas, sesuai dengan ketentuan Pasal 69 ayat (5) Undang-Undang
m
ub
Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU, namun dalam perkara
ini, gugatan actio pauliana Penggugat diajukan dengan tidak mendapatkan
ka
ep
izin dari Hakim Pengawas, oleh karena masih berupa surat permohonan
kepada Hakim Pengawas (quad non), sehingga surat gugatan actio pauliana
ah
dapat diterima;
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Dan oleh karena Penggugat telah mendalilkan bahwa dalam mengajukan
si
gugatan actio pauliana ini, Penggugat telah mendapat izin dari Hakim
Pengawas, maka Tergugat II “mensommer” Penggugat untuk membuktikan
ne
ng
dalilnya pada sidang pembuktian kelak akan adanya izin dari Hakim
Pengawas tersebut dalam bentuk bukti surat tertulis;
do
3. Pihak yang ditarik sebagai Tergugat tidak lengkap (eksepsi plurium litis
gu consortium);
1. Bahwa Tergugat II memperoleh hak atas tanah dan bangunan yang
In
A
terletak di Perumahan Pondok Indah Makassar (PIM), Blok A Nomor 11,
Kelurahan Karuwisi, Kecamatan Panakukang, Kota Makassar, sesuai
ah
lik
SHM Nomor 20814, dengan cara membeli, dimana transaksi jual beli
dilakukan di depan Djeniati Djaperputri Hendarto, S.H., Pejabat Pembuat
am
ub
2. Bahwa Penggugat dalam surat gugatannya jelas-jelas mempersoalkan
masalah Sertifikat-Sertifikat atau SHM-SHM atas nama Para Tergugat,
ep
k
R
dilakukan oleh Kantor Badan Pertanahan (BPN) Kota Makassar yang
si
dalam perkara ini tidak digugat oleh Penggugat;
ne
ng
do
gu
perolehan haknya berasal dari jual beli dengan Debitur Pailit, yakni
Tergugat I, namun dalam perkara ini hanya 17 (tujuh belas) unit penghuni
In
A
tanah dan bangunan yang diajukan sebagai Tergugat dan masih tersisa
± 63 (enam puluh tiga) penghuni tanah dan bangunan yang tidak
dimasukkan dalam perkara ini;
ah
lik
ub
ep
(PPAT);
2. Kepala Kantor Pertanahan (BPN) Kota Makassar;
ah
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Sehingga dengan demikian amat patut bilamana gugatan Penggugat tidak
si
dapat diterima;
4. Eksepsi Obscuur Libel;
ne
ng
Bahwa gugatan Penggugat telah dibuat tidak cermat, tidak jelas dan kabur,
yakni dengan uraian sebagai berikut:
do
gu 1. Tentang kedudukan Tergugat;
Bahwa surat gugatan Penggugat dibuat secara tidak lazim, dimana 1
(satu) orang nama didudukkan lebih dari satu pihak Tergugat, yakni:
In
A
- Openg Subhan selaku Tergugat III dan selaku Tergugat IV;
- Jeane Tjioe selaku Tergugat VI dan selaku Tergugat VII;
ah
lik
- Eko Henry Suhartanto selaku Tergugat X, Tergugat XI dan Tergugat
XIII;
am
ub
Dan sebaliknya, terdapat 2 (dua) orang nama yang berbeda digabungkan
menjadi 1 (satu) pihak, yakni: Joan Aurea Wirianto & Stanislaus Justin
ep
k
R
pada administrasi berita acara pemeriksaan perkara, maka amat wajar
si
dan patut kiranya gugatan Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima;
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tidak jelas perbuatan hukum apa dari Debitur yang mau dibatalkan, oleh
si
karena jika mencermati posita gugatan Penggugat pada angka 11, maka
kelihatan bahwa memohonkan untuk menyatakan perbuatan Tergugat I
ne
ng
adalah perbuatan melawan hukum, sehingga gugatan Penggugat
menjadi kabur atau tidak jelas;
do
gu 4. Tentang perbuatan hukum Debitur;
Bahwa dalam surat gugatan Penggugat yang mengajukan pembatalan
perbuatan hukum Debitur (actio pauliana), akan tetapi baik pada posita,
In
A
maupun pada petitum surat gugatan Penggugat, sama sekali tidak
terdapat uraian yang secara tegas dan secara terinci yang menyebutkan
ah
lik
bentuk perbuatan hukum yang mana dari Debitur, sedangkan bilamana
Penggugat dalam gugatannya pada angka 11 (sebelas) yang pada
am
ub
dilakukan oleh Tergugat I (Debitur) kepada Tergugat II sampai dengan
Tergugat XVII, berupa transaksi dan/atau pengalihan hak, ….... dan
ep
k
R
Para Tergugat;
si
Maka surat gugatan actio pauliana Penggugat menjadi sangat nyata dan
ne
ng
jelas obscuur libel, oleh karena perbuatan hukum pengalihan hak atau
balik nama terhadap Sertifikat Hak Milik atau SHM-SHM menjadi atas
nama Para Tergugat, tidak dilakukan oleh Tergugat I (Debitur) maupun
do
gu
lik
dan angka 10, Penggugat mendalilkan begitu saja adanya kerugian bagi
Para Kreditur, tanpa menguraikan secara tegas dan secara terinci, siapa
m
ub
saja Para Kreditur yang dirugikan dan berapa? Jumlah nilai kerugian
yang ditimbulkan?, terlebih lagi dalam surat gugatan Penggugat, tidak
ka
ep
nampak sama sekali uraian jumlah total hutang Tergugat I selaku Debitur
Pailit yang sudah terselesaikan dan sisa hutang yang belum
ah
terselesaikan;
R
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
6. Tentang Boedel Pailit;
si
Bahwa dengan mencerrnati secara teliti dan secara saksama gugatan
actio pauliana Penggugat, mengenai harta pailit atau boedel pailit yang
ne
ng
digugat oleh Penggugat dalam perkara a quo, maka nampak nyata dan
sangat jelas faktanya bahwa tanah dan bangunan yang terletak di
do
gu Perumahan Pondok Indah Makassar (PIM), Blok A Nomor 11, Kelurahan
Karuwisi, Kecamatan Panakukang, Kota Makassar, sesuai SHM Nomor
20814, atas nama/milik Yonnardy (Tergugat II), beserta tanah dan
In
A
bangunan milik Para Tergugat lainya tidak termasuk boedel pailit harta
pailit Herry (dalam Pailit), oleh karena selain tidak disebutkan adanya
ah
lik
Berita Acara dan/atau Daftar Harta Pailit Herry (dalam Pailit) yang
diketahui dan disetujui oleh Hakim Pengawas Herry (dalam Pailit) dalam
am
ub
memohonkan untuk menyatakan tanah dan bangunan yang terletak di
Perumahan Pondok Indah Makassar (PIM), Blok A Nomor 11, Kelurahan
ep
k
R
bangunan milik Para Tergugat lainya tidak termasuk boedel pailit/harta
si
pailit Herry (dalam Pailit), oleh karena selain tidak disebutkan adanya
ne
ng
berita acara dan/atau daftar harta pailit Herry (dalam Pailit) yang
diketahui dan disetujui oleh Hakim Pengawas Herry (dalam Pailit) dalam
gugatannya, juga ternyata baru pada perkara ini, Penggugat
do
gu
lik
ub
Penggugat;
Sehingga keseluruhan uraian tentang Eksepsi Obcur Libel di atas, maka
ka
ep
Berdasarkan eksepsi-eksepsi tersebut di atas, maka amat wajar dan adil kiranya
R
bilamana Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini menyatakan surat gugatan
es
M
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Eksepsi Tergugat III dan VI:
si
A. Tentang Kewenangan Mengadili:
a.1.Bahwa mohon perhatian terlebih dahulu dari Majelis Hakim yang
ne
ng
terhormat pemeriksa perkara a quo, dimana secara fakta Pengadilan
Niaga pada Pengadilan Negeri Makassar tidak berwenang memeriksa
do
gu dan memutus perkara ini, mengingat hal-hal sebagaimana yang terurai
dibawah ini;
a.2.Bahwa penjelasan Pasal 3 ayat 1 Undang-Undang Kepailitan mengatur:
In
A
“Yang dimaksud dengan ‘hal-hal lain’ adalah antara lain, actio pauliana,
perlawanan pihak ketiga terhadap pernyataan pailit, atau perkara dimana
ah
lik
Debitur, Kreditur, Kurator atau Pengurus menjadi salah satu pihak dalam
perkara yang berkaitan dengan harta pailit termasuk gugatan Kurator
am
ub
kelalaiannya atau kesalahannya”;
Bahwa Pasal 100 ayat 2 Undang-Undang Kepailitan mengatur:
ep
k
R
a.3.Bahwa dalam gugatan Penggugat pada pokoknya sebagai berikut:
si
Bahwa tujuan Kurator mengajukan gugatan actio pauliana ini sebagai
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Hakim Pengawas sebagaimana Pasal 100 ayat 2 Undang-Undang
si
Kepailitan;
a.6.Bahwa secara nyata, gugatan Penggugat tidak menguraikan, serta tidak
ne
ng
adanya daftar harta pailit/daftar boedel pailit Tergugat I yang telah
disetujui Hakim Pengawas, maka secara mutatis mutandis terkait tanah
do
gu dan bangunan obyek sengketa adalah bukan merupakan boedel/harta
pailit Tergugat I;
a.7.Bahwa berdasar hal-hal di atas, membuktikan gugatan Penggugat
In
A
bertentangan dengan penjelasan Pasal 3 ayat 1 juncto Pasal 100 ayat 2
Undang-Undang Kepailitan dan karenanya menurut hukum perkara a quo
ah
lik
merupakan Kompetensi Absolute Pengadilan Perdata Umum, bukan
Pengadilan Niaga;
am
ub
b.1.Bahwa Penggugat tidak ada hubungan hukum dalam bentuk apapun
juga dengan Tergugat VI;
ep
k
b.2.Bahwa pada awalnya benar telah terjadi hubungan hukum jual beli di
hadapan PPAT pada tanggal 10 Agustus 2010 antara Tergugat I sebagai
ah
R
Pihak Penjual dengan Tergugat VI sebagai Pihak Pembeli terkait:
si
- Sertifikat Hak Milik Nomor 20828/Karuwisi, seluas 120 M2;
ne
- Sertifikat Hak Milik Nomor 20829/Karuwisi, seluas 120 M2;
ng
do
gu
lik
ub
ep
telah pula dilakukan checking dan dalam keadaan bersih tidak ada
catatan dalam bentuk apapun juga, serta jual beli mana dilakukan di
ah
hadapan PPAT;
R
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Tergugat I dinyatakan pailit, maka terbukti Tergugat VI tidak memiliki
si
hubungan hukum apapun dengan perkara a quo dan karenanya gugatan
Penggugat yang mengajukan gugatan a quo terhadap Tergugat VI
ne
ng
berkaitan dengan kedua sertifikat di atas, adalahmerupakan gugatan
yang keliru dan sepatutnya untuk ditolak atau setidak-tidaknya
do
gu dinyatakan tidak dapat diterima;
C. Tentang Penggugat yang tidak memiliki kapasitas mengajukan gugatan;
c.1.Bahwa dalam Pasal 69 ayat 5 Undang-Undang Kepailitan disebutkan:
In
A
“Untuk menghadap di sidang Pengadilan, Kurator harus terlebih dahulu
mendapat izin dari Hakim Pengawas, kecuali menyangkut sengketa
ah
lik
pencocokan piutang atau dalam hal sebagaimana dimaksud dalam Pasal
36, Pasal 38, Pasal 39 dan Pasal 59 ayat(3)”;
am
ub
akan mendalilkan telah mendapatkan izin dari Hakim Pengawas, yaitu
antara lain:
ep
k
R
yang ditentukan dalam Pasal 69 ayat (5) Undang-Undang Nomor 37
si
Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran
ne
ng
do
gu
lik
Undang-Undang Kepailitan;
c.4.Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka sudah seharusnya
m
ub
ep
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Tergugat II sampai dengan Tergugat XVII dibatalkan dan semua sertifikat
si
dikembalikan kepada Kurator;
d.3.Bahwa terhadap permasalahan tersebut di atas, secara fakta dalam
ne
ng
surat gugatan Penggugat tidak menggambarkan/menguraikan secara
jelas dan rinci terkait peralihan hak kepemilikan tanah dari Tergugat I
do
gu kepada Tergugat II sampai dengan Tergugat XVII;
d.4.Bahwa selain daripada itu berdasarkan Pasal 100 ayat 1 dan ayat 2
Undang-Undang Kepailitan mengatur:
In
A
Pasal 100 ayat 1:
“Kurator harus membuat pencatatan harta pailit paling lambat 2 (dua) hari
ah
lik
setelah menerima surat putusan pengangkatannya sebagai Kurator”;
Pasal 100 ayat 2:
am
ub
dengan persetujuan Hakim Pengawas”;
d.5.Bahwa bilamana Penggugat hendak menuntut pembatalan seluruh
ep
k
R
XVII, secara hukum terlebih dahulu Penggugat harus menguraikan
si
adanya daftar boedel pailit Tergugat I yang telah disetujui Hakim
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
dengan jelas”;
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
d.9.Bahwa berdasarkan hal-hal di atas, Tergugat III dan Tergugat VI
si
agar Majelis Hakim yang terhormat menyatakan bahwa gugatan
Penggugat tidak dapat diterima;
ne
ng
E. Tentang keliru pihak yang ditarik sebagai Tergugat;
e.1.Bahwa Penggugat dalam surat gugatannya telah mengajukan
do
gu gugatannya terhadap Tergugat III dan Tergugat IV dengan identitas
sebagai berikut: Openg Subhan, SHM Nomor 20826 beralamat Kompleks
PIM Jalan Maccini Raya PIM Blok A/16;
In
A
e.2.Bahwa selain itu, Penggugat juga telah mengajukan gugatan terhadap
Tergugat VI dan Tergugat VII dengan identitas sebagai berikut: Jeanne
ah
lik
Tjioe, SHM 20828, beralamat Kompleks PIM Jalan Maccini Raya PIM
Blok A/22;
am
ub
Tergugat III dan Tergugat IV adalah subyek hukum yang sama, begitu
pula Sdri. Jeanne Tjioe yang didudukan sebagai Tergugat VI dan
ep
k
Tergugat VII;
e.4.Bahwa dengan demikian telah terbukti Penggugat telah keliru menarik
ah
R
pihak Tergugat karena telah mendudukan subyek hukum yang sama
si
dalam dua posisi Tergugat dan karenanya gugatan Penggugat harus
ne
ng
do
gu
gugatan, yang terbukti secara fakta gugatan Penggugat adalah kabur, maka
wajar gugatan Penggugat ditolak seluruhnya dan atau setidak-tidaknya
In
A
lik
ub
f.2. Bahwa secara fakta hukum yang ada, Notaris/Pejabat Pembuat Akta
Tanah yang telah membuat Akta Jual Beli PPAT antara Tergugat I
ka
ep
sertifikat atas tanah sengketa, tidak ikut dijadikan sebagai pihak Tergugat
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
f.3. Bahwa walaupun hak penuh Penggugat untuk menarik siapa saja
si
sebagai pihak berperkara, akan tetapi mohon menjadi perhatian Majelis
Hakim yang terhormat, terjadinya peralihan hak atas obyek sengketa
ne
ng
adalah akibat dari pihak Notaris/Pejabat Pembuat Akta Tanah yang telah
membuat akta serta pihak yang melakukan pengecekan sertifikat
do
gu sebelum dilakukan jual beli, dan pihak Badan Pertanahan Nasional Kota
Makassar yang telah memberikan ijin peralihan hak maupun menerbitkan
sertifikat;
In
A
f.4. Bahwa mengingat Notaris/Pejabat Pembuat Akta Tanah dan Badan
Pertanahan Nasional Kota Makassar, mempunyai keterkaitan yang
ah
lik
sangat erat dalam perkara a quo, maka Notaris/Pejabat Pembuat Akta
Tanah dan Badan Pertanahan Nasional Kota Makassar harus dijadikan
am
ub
para pihak dalam suatu gugatan;
f.5. Bahwa karenanya terbukti gugatan Penggugat bertentangan dengan:
ep
k
R
“Bahwa seharusnya gugatan Penggugat ditujukan pula kepada orang
si
lain, karena gugatan ini tidak lengkap (yang baru digugat baru seorang)
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
dianggap sudah termasuk dan dicatat ulang didalam gugatan rekonvensi dan
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dengan ini juga sudah merupakan alasan-alasan/dalil-dalil pihak Penggugat
si
Rekonvensi III didalam gugatan rekonvensi;
2. Bahwa Penggugat Rekonvensi III adalah pemilik sah atas dua bidang tanah
ne
ng
dan bangunan, sebagaimana terurai dalam:
- Sertifikat Hak Milik Nomor 20826/Karuwisi, seluas 153 M2, tercatat nama
do
gu pemegang hak Openg Subhan;
- Sertifikat Hak Milik Nomor 20827/Karuwisi, seluas 120 M2, tercatat nama
pemegang hak Openg Subhan;
In
A
3. Bahwa adapun dasar peroleh hak atas tanah Penggugat Rekonvensi III atas
dua bidang tanah dan bangunan tersebut, yaitu berdasarkan jual beli di
ah
lik
hadapan PPAT yang berwenang, sebagaimana terbukti dari:
- Akta Jual Beli PPAT Nomor 192/2011 tertanggal 14 April 2011 yang
am
ub
dibuat di hadapan Febert Ricardo Pinontoan, S.H., PPAT di Makassar;
- Akta Jual Beli Nomor 193/2011, tertanggal 14 April 2011 yang dibuat di
hadapan Febert Ricardo Pinontoan, S.H., PPAT di Makassar;
ep
k
4. Bahwa pada saat dilakukan jual beli secara nyata tidak terdapat sengketa
kepemilikan atas dua obyek sengketa tersebut serta telah dilakukan balik
ah
R
nama ke atas nama Penggugat Rekonvensi III di Kantor Pertanahan Kota
si
Makassar dan karenanya secara hukum Penggugat Rekonvensi III adalah
ne
ng
pemilik sah atas obyek sengketa serta sebagai pembeli beritikad baik yang
hak-haknya harus dilindungi oleh Undang-Undang;
5. Bahwa ternyata secara melawan hukum dan tanpa persetujuan Hakim
do
gu
Rekonvensi III;
lik
6. Bahwa secara nyata gugatan konvensi dalam perkara ini diajukan Tergugat
Rekonvensi semata-mata penuh dengan rekayasa/manipulasi dan bertujuan
m
ub
ep
sebagai berikut:
“Kurator bertanggung jawab atas kesalahan atau kelalaiannya dalam
ah
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
8. Bahwa dari uraian yuridis di atas telah terbukti berdasarkan ketentuan Pasal
si
1365 KUHPerdata Tergugat Rekonvensi telah melakukan perbuatan
melawan hukum;
ne
ng
9. Bahwa oleh karena perbuatan melawan hukum yang dilakukan Tergugat
Rekonvensi disebabkan karena kesalahan Tergugat Rekonvensi selaku
do
gu Kurator dalam menjalankan tugasnya untuk melakukan pengurusan harta
pailit, maka adalah patut bilamana Tergugat Rekonvensi dinyatakan
bertanggung jawab secara pribadi atas perbuatan melawan hukum yang
In
A
telah dilakukannya dalam mengajukan gugatan konpensi dalam perkara
a quo;
ah
lik
10. Bahwa oleh karena perolehan hak atas tanah Penggugat Rekonvensi III atas
obyek sengketa telah sesuai prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku,
am
maka adalah wajar apabila Akta Jual Beli PPAT dibawah ini:
ub
- Akta Jual Beli PPAT Nomor 192/2011 tertanggal 14 April 2011 yang
dibuat di hadapan Febert Ricardo Pinontoan, S.H., PPAT di Makassar;
ep
-
k
Akta Jual Beli Nomor 193/2011, tertanggal 14 April 2011 yang dibuat di
hadapan Febert Ricardo Pinontoan, S.H., PPAT di Makassar;
ah
R
Dinyatakan sah dan berharga serta mempunyai kekuatan hukum yang
si
mengikat berlaku;
ne
ng
11. Bahwa oleh karena dasar perolehan hak atas tanah Penggugat Rekonvensi
III telah dinyatakan sah, maka adalah wajar apabila Penggugat Rekonvensi
III dinyatakan sebagai pemilik yang sah atas dua bidang tanah dan
do
gu
ub
menimbulkan kerugian yang sangat besar dan tidak ternilai harganya, yang
secara pasti tidak kurang sebesar Rp8.000.000.000,- (delapan miliar
ka
ep
rupiah);
13. Bahwa akibat perbuatan Tergugat Rekonvensi yang menimbulkan kerugian,
ah
maka adalah wajar dan tepat apabila Tergugat Rekonvensi dihukum untuk
R
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Rp8.000.000.000,- (delapan miliar rupiah) yang seluruhnya harus dibayar
si
tunai dan sekaligus;
14. Bahwa selain hal tersebut, adalah wajar pula apabila Tergugat Rekonvensi
ne
ng
dihukum untuk membuat pernyataan permintaan maaf kepada Penggugat
Rekonvensi III didalam massa media terbitan Makassar, minimum terbitan
do
gu Harian Fajar dengan ukuran sebesar 4 kolom x 40 cm, adapun isi dan bunyi
dari permintaan maaf tersebut diserahkan sepenuhnya kepada Majelis
Hakim yang memeriksa dan memutuskan perkara ini;
In
A
15. Bahwa lebih lanjut, adalah wajar pula apabila Tergugat Rekonvensi dihukum
untuk membayar uang paksa (dwangsom) atas keterlambatannya untuk
ah
lik
melaksanakan putusan dalam perkara ini setiap harinya sebesar
Rp100.000.000,- (seratus juta rupiah) terhitung sejak putusan ini diucapkan;
am
ub
Rekonvensi III berdasarkan bukti-bukti yang otentik dan memenuhi
ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku, maka adalah wajar apabila
ep
k
R
kasasi, peninjauan kembali maupun upaya hukum lainnya;
si
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat Rekonvensi
ne
ng
do
gu
seluruhnya;
2. Menyatakan Tergugat Rekonvensi telah melakukan perbuatan melawan
In
A
hukum;
3. Menyatakan Tergugat Rekonvensi bertanggung jawab secara pribadi atas
perbuatan melawan hukum yang telah dilakukannya dengan mengajukan
ah
lik
ub
ep
- Akta Jual Beli PPAT Nomor 192/2011 tertanggal 14 April 2011 yang
dibuat di hadapan Febert Ricardo Pinontoan, S.H., PPAT di Makassar,
ah
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Akta Jual Beli Nomor 193/2011, tertanggal 14 April 2011 yang dibuat di
si
hadapan Febert Ricardo Pinontoan, S.H., PPAT di Makassar,
sebagaimana terurai dalam Sertifikat Hak Milik Nomor 20827/Karuwisi,
ne
ng
seluas 120 M2;
6. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar ganti rugi sebesar
do
gu Rp8.000.000.000,- (delapan miliar rupiah) kepada Penggugat Rekonvensi III
yang seluruhnya harus dibayar tunai dan sekaligus setelah putusan ini
diucapkan;
In
A
7. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membuat pernyataan permintaan
maaf kepada Penggugat Rekonvensi III, didalam massa media terbitan
ah
lik
Makassar, minimum terbitan Harian Fajar dengan ukuran sebesar 4 kolom x
40 cm, adapun isi dan bunyi dari permintaan maaf tersebut diserahkan
am
ub
perkara ini;
8. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar uang paksa
ep
k
R
perkara ini terhitung sejak putusan ini diucapkan;
si
9. Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu
ne
ng
do
gu
Atau:
Apabila Majelis Hakim yang terhormat berpendapat lain, mohon putusan yang
In
A
seadil-adilnya;
Rekonvensi Tergugat VI:
1. Bahwa Penggugat Rekonvensi VI, mohon agar segala sesuatu yang telah
ah
lik
ub
ep
2. Bahwa Penggugat Rekonvensi VI adalah pembeli yang sah atas dua bidang
tanah dan bangunan, sebagaimana terurai dalam:
ah
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3. Bahwa adapun dasar peroleh hak atas tanah Penggugat Rekonvensi VI atas
si
dua bidang tanah dan bangunan tersebut, yaitu berdasarkan jual beli di
hadapan PPAT yang berwenang, sebagaimana terbukti dari:
ne
ng
- Akta Jual Beli PPAT Nomor 231/2010 tertanggal 10 Agustus 2010 yang
dibuat di hadapan Andi Sengengeng Pulaweng Salahuddin, S.H., M.Kn.,
do
gu PPAT di Makassar;
- Akta Jual Beli Nomor 232/2010, tertanggal 10 Agustus 2010 yang dibuat
di hadapan Andi Sengengeng Pulaweng Salahuddin, S.H., M.Kn., PPAT
In
A
di Makassar;
4. Bahwa pada saat dilakukan jual beli secara nyata tidak terdapat sengketa
ah
lik
kepemilikan atas dua obyek sengketa tersebut dan pada saat itu telah
dilakukan balik nama ke atas nama Penggugat Rekonvensi VI di Kantor
am
ub
Pertanahan Kota Makassar dan karenanya secara hukum Penggugat
Rekonvensi VI adalah pembeli beritikad baik yang hak-haknya harus
dilindungi oleh Undang-Undang;
ep
k
R
Undang-Undang Kepailitan Tergugat Rekonvensi telah mengajukan
si
gugatan terhadap Penggugat Rekonvensi VI, berkaitan dengan obyek
ne
ng
sengketa di atas;
6. Bahwa secara nyata gugatan konvensi dalam perkara ini diajukan Tergugat
Rekonvensi semata-mata penuh dengan rekayasa/manipulasi dan bertujuan
do
gu
sebagai berikut:
“Kurator bertanggung jawab atas kesalahan atau kelalaiannya dalam
ah
ub
ep
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
telah dilakukannya dalam mengajukan gugatan konvensi dalam perkara
si
a quo;
10. Bahwa oleh karena perolehan hak atas tanah Penggugat Rekonvensi VI atas
ne
ng
obyek sengketa telah sesuai prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku,
maka adalah wajar apabila Akta Jual Beli PPAT dibawah ini:
do
gu - Akta Jual Beli PPAT Nomor 231/2010 tertanggal 10 Agustus 2010 yang
dibuat di hadapan Andi Sengengeng Pulaweng Salahuddin, S.H., M.Kn.,
PPAT di Makassar, atas Sertifikat Hak Milik Nomor 20829/Karuwisi,
In
A
seluas 120 M2;
- Akta Jual Beli Nomor 232/2010, tertanggal 10 Agustus 2010 yang dibuat
ah
lik
di hadapan Andi Sengengeng Pulaweng Salahuddin, S.H., M.Kn., PPAT
di Makassar, atas Sertifikat Hak Milik Nomor 20828/Karuwisi, seluas
120 M2;
am
ub
Dinyatakan sah dan berharga serta mempunyai kekuatan hukum yang
mengikat berlaku;
ep
k
R
menimbulkan kerugian yang sangat besar dan tidak ternilai harganya, yang
si
secara pasti tidak kurang sebesar Rp8.000.000.000,- (delapan miliar
ne
ng
rupiah);
12. Bahwa akibat perbuatan Tergugat Rekonvensi yang menimbulkan kerugian,
maka adalah wajar dan tepat apabila Tergugat Rekonvensi dihukum untuk
do
gu
ub
ep
14. Bahwa lebih lanjut, adalah wajar pula apabila Tergugat Rekonvensi
dihukum untuk membayar uang paksa (dwangsom) atas keterlambatannya
ah
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
15. Bahwa mengingat gugatan rekonvensi ini diajukan oleh Penggugat
si
Rekonvensi VI berdasarkan bukti-bukti yang otentik dan memenuhi
ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku, maka adalah wajar apabila
ne
ng
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Makassar memberikan
keputusan yang dapat dijalankan terlebih dahulu walaupun diajukan
do
gu kasasi, peninjauan kembali maupun upaya hukum lainnya;
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat Rekonvensi
mohon kepada Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Makassar untuk
In
A
memberikan putusan sebagai berikut:
1. Mengabulkan gugatan rekonvensi dari Penggugat Rekonvensi VI untuk
ah
lik
seluruhnya;
2. Menyatakan Tergugat Rekonvensi telah melakukan perbuatan melawan
am
hukum;
ub
3. Menyatakan Tergugat Rekonvensi bertanggung jawab secara pribadi atas
perbuatan melawan hukum yang telah dilakukannya dengan mengajukan
ep
k
R
5. Menyatakan sah dan berharga serta mempunyai kekuatan hukum yang
si
mengikat dan berlaku atas:
-
ne
ng
Akta Jual Beli PPAT Nomor 231/2010 tertanggal 10 Agustus 2010 yang
dibuat di hadapan Andi Sengengeng Pulaweng Salahuddin, S.H., M.Kn.,
PPAT di Makassar, atas Sertifikat Hak Milik Nomor 20829/Karuwisi,
do
gu
lik
Maupun peralihan hak atas kedua objek jual beli PPAT tersebut di atas, yang
dilaksanakan oleh Penggugat Rekonvensi VI kepada pihak ketiga;
m
ub
ep
yang seluruhnya harus dibayar tunai dan sekaligus setelah putusan ini
diucapkan;
ah
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
40 cm, adapun isi dan bunyi dari permintaan maaf tersebut diserahkan
si
sepenuhnya kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan memutuskan
perkara ini;
ne
ng
8. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar uang paksa
(dwangsom) yang jumlahnya sebesar Rp100.000.000,- (seratus juta rupiah)
do
gu untuk setiap hari atas keterlambatannya melaksanakan putusan dalam
perkara ini terhitung sejak putusan ini diucapkan;
9. Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu
In
A
walaupun diajukan kasasi, peninjauan kembali maupun upaya hukum
lainnya;
ah
lik
10. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar biaya dalam perkara ini;
Atau:
am
Apabila Majelis Hakim yang terhormat berpendapat lain, mohon putusan yang
ub
seadil-adilnya;
Bahwa terhadap permohonan tersebut, Pengadilan Niaga pada
ep
k
R
sebagai berikut:
si
Dalam Konvensi:
ne
ng
Tentang Eksepsi:
- Menyatakan eksepsi dari Para Tergugat tidak dapat diterima;
Tentang Pokok Perkara:
do
gu
lik
ub
ep
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Sdr. Eko Henry Suhartanto, SHM Nomor 20831, PIM Blok A/26; Sdr. Eko
si
Henry Suhartanto, SHM Nomor 20832, PIM Blok A/28;
- Sdri. Mevika Lauwrens, SHM Nomor 20834, PIM Blok A/31;
ne
ng
- Sdr. Eko Henry Suhartanto, SHM Nomor 20835, PIM Blok A/32;
- Sdr. Ferry, SHM Nomor 20796, PIM Blok B/3; Sdr. Joan Aurea Wirianto
do
gu & Stanislaus Justin Wirianto, SHM Nomor 20799, PIM Blok B/12.A;
- Sdr. Benny tapi dikuasai/dihuni oleh Herry/Meipa Dg. Baji, SHM Nomor
20851, PIM Blok C/3A;
In
A
- Sdr. Benny tapi dikuasai/dihuni oleh Herry/Meipa Dg. Baji, SHM Nomor
20852, PIM Blok C/2;
ah
lik
Adalah merupakan Budel Pailit dalam Perkara Nomor 01/Pailit/2011/
PN Niaga Makassar tanggal 24 Maret 2011 juncto Putusan Kasasi
am
ub
juncto Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung Nomor 25 PK/
Pdt.Sus/2012, tertanggal 19 Maret 2012;
ep
k
R
XVII ataupun kepada pihak ketiga atau siapapun yang mendapat hak dari
si
padanya adalah perbuatan melawan hukum;
ne
ng
4. Menyatakan batal dan tidak sah seluruh perbuatan hukum yang dilakukan
oleh Tergugat I yang mengalihkan Budel Pailit tersebut kepada Tergugat II
sampai dengan Tergugat XVII;
do
gu
lik
ub
Dalam Rekonvensi:
- Menyatakan gugatan rekonvensi yang diajukan oleh Penggugat Rekonvensi
ka
ep
secara tanggung renteng untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
perkara ini, yang hingga saat ini ditaksir sebesar Rp3.766.000,00 (tiga juta
si
tujuh ratus enam puluh enam ribu rupiah);
Bahwa amar Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 118 K/Pdt.Sus-Pailit/
ne
ng
2015 tanggal 12 Maret 2015 yang telah berkekuatan hukum tetap sebagai
berikut:
do
gu - Menolak permohonan kasasi dari Para Pemohon Kasasi: 1. Sdri. JEANE
TJIOE, 2. Sdri. JEANE TJIOE, 3. Sdri. ARIFAH, 4. Sdr. YONNARDY,
5. Sdr. OPENG SUBHAN, dan 6. Sdr. OPENG SUBHAN tersebut;
In
A
- Menghukum Para Pemohon Kasasi untuk membayar biaya perkara dalam
tingkat kasasi yang ditetapkan sebesar Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah);
ah
lik
Menimbang, bahwa sesudah putusan yang telah berkekuatan hukum
tetap tersebut yaitu Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 118 K/Pdt.Sus-Pailit/
am
ub
VIII pada tanggal 18 Januari 2016, terhadap putusan tersebut Pemohon Kasasi
III/Tergugat VIII melalui kuasanya berdasarkan surat kuasa khusus tanggal
ep
k
R
sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Peninjauan Kembali Nomor 01/
si
Srt.Pdt.Sus.Actio Pauliana/2014/PN Mks., permohonan tersebut disertai dengan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
- Keberatan Pertama;
es
M
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
huruf c Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1984 (yaitu mulai dihitung tanggal
si
18 Januari 2016) maka dengan ini kami:
- Mursalim Rauf, S.H.;
ne
ng
- Andi Alamsyah Perdana Putera, S.H.;
Keduanya Advokat dan Konsultan Hukum, berkantor dan berkedudukan di
do
gu Makassar pada Kantor Law Office Mursalim Rauf & Rekan alamat kantor di
Jalan Letnan Jenderal Hertansning Baru/Aroeppala Kompleks Perumahan
Minasa Upa Blok AB 14/1 RT C RW 21, Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan
In
A
Rappocini, Kota Makassar, telp. 04114673180 - HP. 08124209092, Fax.
0411-853552, Email mursalimrauf88@icloud.com Makassar-Indonesia,
ah
lik
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Arifah (Arifah Kurniastuti, S.Si.,
Apt.) berdasarkan Surat Kuasa tanggal 18 Mei 2016, yang telah terdaftar di
am
ub
tanggal 13 Juli 2016 dibawah Register Nomor 547/Pdt/2016/UB dengan ini
mengajukan Permohonan Peninjauan Kembali terhadap putusan tersebut di
ep
k
R
karena telah ditemukan bukti baru (Novum) yang bersifat menentukan
si
yang mana pada waktu perkara ini berproses di Pengadilan ternyata bukti
ne
ng
ini belum ditemukan sehingga tidak diajukan sebagai alat bukti surat
berupa Sertipikat Hak Milik Nomor 20830/Kelurahan Karuwisi Surat Ukur
Nomor 00833/2008 tanggal 11/07/2008 atas nama Nyonya Arifah
do
gu
tanggal 08/01/2013 yang dibuat oleh Tuty Muhajji, S.H., M.Kn., selaku
PPAT dalam Wilayah Kota Makassar. Oleh karena itu seandainya alat
bukti surat berupa SHM tersebut diajukan, maka dapat dipastikan bahwa
ah
lik
ub
ep
ditemukan adanya bukti baru pada awal bulan Mei 2016 di rumah
R
dan dijadikan sebagai alat bukti dan akan menjadi pertimbangan hukum
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
oleh Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini dalam
si
mengambil putusan dan sekirajya alat bukti ini sudah diajukan sejak awal
berprosesnya perkara ini, maka hasilnya akan berupa putusan yang
ne
ng
menolak gugatan Penggugat atau setidak-tidaknya lain daripada putusan
yang ada sekarang ini yang diajukan permohonan Peninjauan Kembali;
do
gu - Keberatan Kedua;
Dan selain daripada alasan Novum tersebut, ternyata juga terdapat alasan-
alasan yang sangat keliru dan ditemukan adanya suatu kekhilafan Hakim
In
A
atau suatu kekeliruan yang nyata. (Pasal 67 huruf f Undang-Undang Nomor
14 Tahun 1985);
ah
lik
Buktinya:
1. Kenapa gugatan Penggugat dikabulkan, padahal yang mengajukan
am
ub
M.H., yang ditunjuk sebagai Kuratornya Herry (Debitur Pailit) yang
disebutkan dalam Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri
ep
k
R
Untuk lebih jelasnya disini kami kutip gugatan tersebut yang berbunyi
si
sebagai berikut:
ne
ng
do
gu
atas nama hak dan kepentingan hukum selaku Kurator dalam perkara
Nomor 01/Paillt/2011/PN Niaga Makassar, pada Pengadilan Niaga
In
A
lik
ub
ep
Kuasa/Penasihat Hukum:
R
es
J. Akbar R, S.H.
M
Advokat
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Kenapa?, oleh karena Kurator yang mengirim atau mengajukan kata
si
"hormat" itu juga tidak jelas siapa, demikian pula kalau dikatakan "kuasa",
disini timbul pertanyaan kuasa dari mana? dan dengan Surat Kuasa
ne
ng
tanggal berapa? Bahwa yang penting dicantumkan kembali ialah, dasar
pemeriksaan perkara ialah bunyi surat gugat. Sehingga kalau misalnya
do
gu terjadi pengurangan atau penambahan bunyi gugatan dalam putusan itu
berarti Majelis Hakim yang mengadili perkara jelas telah khilaf atau telah
melakukan kekeliruan yang nyata;
In
A
- Keberatan Ketiga;
Bahwa seandainya pun gugatan dalam perkara ini diajukan oleh Kurator
ah
lik
yang berwenang -quod non- namun Putusan Pengadilan Tingkat Pertama
yang Permohonan Kasasi atasnya telah ditolak itu, yang dengan secara
am
ub
Perumahan Pondok Indah Makassar (PIM) Jalan Maccini Raya, Kelurahan
Karuwisi, Kecamatan Panakukang, Kota Makassar sebagai berikut:
ep
k
R
- Sdr. Openg Subhan, SHM Nomor 20827, PIM Blok A/18;
si
- Sdri. Lily Darnafung, SHM Nomor 20823, PIM Blok A/19;
ne
ng
do
gu
- Sdr. Eko Henry Suhartanto, SHM Nomor 20832, PIM Blok A/28;
- Sdr. Mevika Lauwrens, SHM Nomor 20834, PIM Blok A/31;
- Sdr. Eko Henry Suhartanto, SHM Nomor 20835, PIM Blok A/32;
ah
lik
ub
ep
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Mahkamah Agung Nomor 360 K/Pdt.Sus/2012, tanggal 22 Agustus 2011
si
juncto Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung Nomor 25 PK/
Pdt.Sus/2012, tertanggal 19 Maret 2012 harus dipandang tidak sejalan
ne
ng
dengan maksud yang terkandung dalam Pasal 42 Undang-Undang Nomor
42 Tahun 2004 dan oleh karena itu maka merupakan kekeliruan yang nyata
do
gu dari Majelis Hakim, oleh karena objek tersebut sudah ada dalam
penguasaan pihak ketiga berdasarkan suatu hubungan hukum dengan
Herry, oleh karena itu maka seharusnya Majelis Hakim memberikan
In
A
penilaian atas masing-masing hubungan hukum antara pihak ketiga dengan
Herry tersebut dan dari hasil penilaian itulah nanti baru dapat ditentukan
ah
lik
apakah objek tersebut masuk Budel Pailit atau tidak, ternyata hal ini tidak
dilakukan oleh Majelis Hakim;
am
ub
Dari posisi kasus persoalan Peninjauan Kembali yang sekarang diajukan
harus terlebih dahulu diungkap “Latar Belakang Masalah dan Issue
ep
k
R
kasus Kepailitan yang menimpa Sdr. Herry sebagai Developer. Sedangkan
si
Pemohon Peninjauan Kembali ini membeli rumah dan bangunan dari
ne
ng
Sdr. Herry sebagai developer dan rumah yang beli itu dikualifikasi sebagai
“Budel Kepailitan”. Makanya pengungkapan latar belakang kasus ini sangat
penting untuk diketahui;
do
gu
2. Dalam proses jual beli itu sudah terjadi kesepakatan dengan harga
Rp16.200.000.000,- (enam belas miliar dua ratus juta rupiah). Herry telah
membayar Wempy Dahong sebesar Rp11.720.000.000,- (sebelas miliar
ah
lik
tujuh ratus juta rupiah). Sisa harga tanah yang belum dibayar yaitu
Rp4.480.000.000,- (empat miliar empat ratus delapan puluh juta rupiah).
m
ub
Ada pembayaran melalui cek sebanyak 70 (tujuh puluh lembar) tapi yang
cair hanya 35 (tiga puluh lima lembar). Semua cek itu sudah terhitung
ka
ep
dengan angka di atas, yang pasti sisa yang belum Herry bayar ke
Wempy Dahong sebesar Rp4.480.000.000,- (empat miliar empat ratus
ah
- Tanah yang dibeli Herry dari Wempy Dahong yang dimaksud di atas
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
telah dibanguni rumah sebanyak 80 unit rumah. dari 80 unit rumah ini
si
diantara dibeli 1 (satu) unit rumah oleh Verawati lalu dijual lagi kepada
Arifah yang sekarang mengajukan Pemeriksaan Peninjauan Kembali
ne
ng
(PK);
- Di poin 2 di atas sudah terungkap bahwa sisa uang pelunasan harga
do
gu tanah Herry yang berasal dari proses jual beli tanah yaitu yang belum
dibayar lunas Rp4.480.000.000,- (empat miliar empat ratus delapan
puluh juta rupiah);
In
A
4. Yang menjadi pertanyaan hukum sekarang ialah:
- Apakah sisa uang pelunasan tanah sebesar Rp4.480.000.000,-
ah
lik
(empat miliar empat ratus delapan puluh juta rupiah) dapat dikualifisir
sebagai utang piutang menurut KUHPerdata;
am
ub
penjelasan apa yang dimaksud dengan "Utang". Yang jelas hubungan
antara Herry dan Wempy Dahong bukan hubungan pinjam-meminjam
ep
k
R
hubungan hukum antara Pembeli dan Penjual yang kemudian
si
menciptakan hubungan hukum utang-piutang (hubungan Debitur dan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ep
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Undang Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2004. Di Pasal 2 dari Undang-
si
Undang Kepailitan telah menegaskan sebagai berikut:
“Debitur yang mempunyai dua atau lebih Kreditur dan tidak membayar
ne
ng
lunas sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih,
dinyatakan pailit dengan Putusan Pengadilan, baik atas sendiri maupun
do
gu atas permohonan satu atau lebih Krediturnya”;
Dari Pasal yang dikemukakan di atas jelas bahwa Undang-Undang
Kepailitan berupaya mengakomodasi kepentingan dari seluruh pihak yang
In
A
terkait meliputi kepentingan Kreditur, Kreditur Preference ataupun Kreditur
Istimewa dengan sejumlah privilege maupun kelangsungan usaha Debitur
ah
lik
harus tetap dipertimbangkan sehingga terjadi penyelesaian sebaik-baiknya
bagi semua pihak. Inilah jiwa Undang-Undang Kepailitan. Judex Facti
am
ub
1. Sepanjang kasus ini hanya satu Debitor dan satu Kreditur;
2. Utang yang dimaksud dalam kasus ini bukan berasal dari utang-piutang
ep
k
atau pinjaman uang kontan tetapi utang yang timbul dari satu jual-beli
tanah yang sebagian besar sudah terbayar;
ah
R
3. Kasus yang sekarang diajukan ini pada hakekatnya masuk kasus perdata
si
biasa karena terjadi “wanprestasi” atau “ingkar janji” dan bukan kasus
ne
ng
kepaiIitan;
- Keberatan Keenam;
Judex Facti telah melakukan kekeliruan besar didalam menafsirkan Undang-
do
gu
lik
Wempy Dahong yang dibeli oleh Herry (lihat keberatan kedua di atas);
Judex Facti bukan hanya melanggar Undang-Undang Kepailitan khususnya
m
ub
ep
senjata penghancur sehingga bukan hanya Debitur yang korban tetapi juga
orang-orang yang membeli tanah dan bangunan dengan itikad baik (geode
ah
trouw) yang berada di atas lokasi tanah yang diberi nama Pondok Indah
R
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Maccini (PIM) tidak dibelikan perlindungan seperti halnya kedudukan
si
Pemohon Peninjauan Kembali ini yang seharusnya diberikan perlindungan
tetapi turut dikorbankan;
ne
ng
- Keberatan Ketujuh;
Judex Facti telah melanggar azas hukum kepailitan dan azas keadilan yang
do
sudah terakumulasi dari point-point keberatan 1, 2, 3 di atas. Judex Facti
gu telah memberikan keputusan yang kurang teliti (kutil), kurang cermat (kucer)
dan kurang rapi (kurap). Akibatnya seluruh bangunan yang berada di atas
In
A
tanah yang semula telah dijual oleh Pemilik tanah dijadikan boedel pailit.
Bahkan dalam kliping Koran yang merupakan bukti terbuka untuk publik
ah
lik
memperlihatkan Sdr. Herry dipidanakan. Jadi dari masalah Kepailitan
dikembangkan ke soal pidana dan seluruh pembeli bangunan juga dihabisi
am
ub
dibangun oleh Herry harus dijadikan boedel pailit. Herry dipailitkan lalu
dipidanakan sekarang sudah bebas tetapi pembeli bangunan dengan
ep
k
itikad baik yang sekarang menjadi Pemohon Peninjauan Kembali (PK) tidak
diberikan pertimbangan hukum yang adil dan sah menurut hukum;
ah
R
- Keberatan Kedelapan;
si
Judex Facti melanggar hukum pembuktian yang diajukan oleh Pemohon
ne
ng
Peninjauan Kembali ini dengan cara mengabaikan Akta Jual Beli (AJB) yang
dibuat oleh PPAT secara sah dan mengikat pada tanggal 08 Januari 2013
Nomor 05/2013 tentang Peralihan hak atas tanah seluas 120 serta
do
gu
lik
Novum dalam Permohonan Peninjauan Kembali ini. Novum ini belum pernah
diajukan ke Pengadilan Niaga sebelumnya. Dari segi hukum Pemohon
m
ub
ep
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kaitannya dengan SHM tersebut dari ikatan “boedel kepailitan”. Dalam hal
si
inilah terjadi masalah hukum yang telah dilanggar dan harus diluruskan
adanya;
ne
ng
- Keberatan Kesembilan;
Judex Facti keliru dalam menerapkan hukum pembuktian karena hubungan
do
gu hukum antara Pemohon Peninjauan Kembali dengan Sdr. Herry sebagai
Debitur tunggal didasarkan atas kebebasan berkontrak (freedom of contact
and selfregulation). Debitur Herry dalam persoalan ini telah menjadi penjual
In
A
sebelum adanya Keputusan Pailit (baca Keputusan Pailit yang melanggar
Undang-Undang Kepailitan Pasal 2 yang diuraikan di atas) dan Pemohon
ah
lik
Peninjauan Kembali sebagai pembeli beritikad baik. Tanah yang dibanguni
rumah oleh Herry secara perdata sudah menjadi milik Herry seutuhnya dan
am
sisa harga tanah yang belum dibayar itulah utang Herry yang
ub
harus digugat via Pengadilan Niaga dan Actio Pauliana. Jadi jual beli rumah
dan bangunan antara Herry sebagai Debitur dengan Pemohon Peninjauan
ep
k
R
(Kreditur tunggal dalam Putusan Kepailitan) mohon dibaca kembali
si
Pasal 1458 KUHPerdata;
ne
ng
- Keberatan Kesepuluh;
Judex Facti gagal memahami apa arti “Boedel Pailit”. Boedel Pailit ini adalah
turunan dari suatu keputusan Pailit yang melanggar Undang-Undang
do
gu
evidence” terbukti karena hanya satu Debitur tunggal dan Kreditur tunggal.
Oleh karena Putusan Judex Facti tentang Kepailitan bersifat ilegal melawan
hukum, maka dengan sendirinya “boedel pailit” gugur. Jika Boedel Pailit
ah
lik
gugur maka jual beli antara Pemohon Kasasi Debitur itu sah dan mengikat
dan secara hukum harus dilindungi sebagai pembeli beritikad baik;
m
ub
- Keberatan Kesebelas;
Judex Facti telah melakukan kekeliruan besar didalam memahami
ka
ep
antara Herry dengan Wempy Dahong di lain pihak. Herry sebagai Developer
R
telah membangun di atas tanah miliknya sendiri dan 2 (dua) unit dari rumah
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tersebut dibeli oleh Pemohon Peninjauan Kembali. Apa yang salah dalam
si
konteks ini? Sedangkan hubungan antara Herry dengan Wempy Dahong
terjadi karena adanya jual-beli tanah. Herry telah membayar
ne
ng
Rp11.620.000.000,00 (sebelas miliar enam ratus dua puluh juta rupiah)
kepada pemilik tanah yaitu Wempy Dahong. Apa yang salah dalam
do
gu konteks ini? Analisa hubungan hukum antara Herry dengan Pemohon
Peninjauan Kembali;
1. Herry benar telah memiliki secara sah sebidang tanah seluas 16.000 M2
In
A
lalu dia membangun 80 unit rumah dan sebagian besar bersertifikat
termasuk dua unit dijual ke Pemohon Peninjauan Kembali (Jeane Tjioe).
ah
lik
Tanah ini mutlak tanahnya Herry. Lihat Pasal 1458 KUHPerdata yang
menegaskan bahwa:
am
“jual beli itu dianggap terjadi antara kedua belah pihak, seketika
ub
setelah orang-orang ini mencapai sepakat tentang kebendaan
tersebut dan harganya meskipun kebendaan itu belum
ep
k
R
milik Herry secara sah dan menjual barang sendiri tidak ada salahnya
si
dan tidak ada hukum yang dilanggar apalagi tanah itu sudah bersertifikat;
ne
ng
do
gu
lain hak keperdataan Herry tidak akan hilang karena terjadi kesalahan
besar didalam penerapan Undang-Undang Kepailitan yang melanggar
In
A
aturan, sebab dalam kasus ini hanya terdapat satu orang Debitur dan
satu orang Kreditur melanggar Pasal 2 Undang Undang Nomor 37 Tahun
2004 tentang Kepailitan;
ah
lik
ub
ep
dibenarkan, oleh karena bukti baru (novum) yang diajukan tersebut tidak
memenuhi kualitas sebagai bukti baru (novum) sebagaimana yang ditentukan
ah
bersifat menentukan;
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Begitu juga alasan tentang adanya kekhilafan Hakim atau kekeliruan
si
nyata juga tidak dapat dibenarkan, oleh karena hanya merupakan pengulangan
terhadap hal-hal yang telah dipertimbangkan secara tepat dan benar oleh Judex
ne
ng
Facti dan Judex Juris dalam perkara ini sehingga alasan-alasan yang diajukan
oleh Pemohon Peninjauan Kembali secara keseluruhan tersebut tidak
do
gu sebagaimana yang ditentukan oleh Pasal 67 huruf b dan huruf f Undang
Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung juncto Undang
Undang Nomor 5 Tahun 2004 juncto Undang Undang Nomor 3 Tahun 2009;
In
A
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, Mahkamah
Agung berpendapat permohonan pemeriksaan peninjauan kembali yang
ah
lik
diajukan oleh Pemohon Peninjauan Kembali Sdri. ARIFAH tidak beralasan
sehingga harus ditolak;
am
ub
kembali ditolak, maka Pemohon Peninjauan Kembali harus dihukum untuk
membayar biaya perkara pada pemeriksaan peninjauan kembali;
ep
k
R
Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang Undang Nomor
si
14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan
ne
ng
Undang Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang
Undang Nomor 3 Tahun 2009, serta peraturan perundang-undangan lain yang
bersangkutan;
do
gu
MENGADILI
1. Menolak permohonan pemeriksaan peninjauan kembali dari Pemohon
In
A
lik
ub
hari Kamis, tanggal 24 November 2016 oleh Prof. Dr. Takdir Rahmadi, S.H.,
LL.M., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai
ka
ep
Ketua Majelis, H. Mahdi Soroinda Nasution, S.H., M.H., dan I Gusti Agung
Sumanatha, S.H., M.H., Hakim-Hakim Agung, masing-masing sebagai Anggota,
ah
putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu
R
juga oleh Ketua dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut dan
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Endang Wahyu Utami, S.H., M.H., Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh para
si
pihak.
ne
ng
Hakim-Hakim Anggota: K e t u a,
ttd./ ttd./
H. Mahdi Soroinda Nasution, S.H., M.H. Prof. Dr. Takdir Rahmadi, S.H., LL.M.
ttd./
do
gu I Gusti Agung Sumanatha, S.H., M.H.
Panitera Pengganti,
ttd./
In
A
Endang Wahyu Utami, S.H., M.H.
Biaya-biaya:
ah
lik
1. Meterai ……………..... Rp 6.000,00
2. Redaksi …………….... Rp 5.000,00
3. Administrasi PK ......... Rp 9.989.000,00
am
ub
ep
Untuk Salinan
k
si
ne
ng
do
NIP: 19591207.1985.12.2.002
gu
In
A
ah
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44