Kapalnya parkir di dermaga Ketika ada ucapan salam Jawablah dengan lantang dan bretenaga Assalaamu’alaikuum wr. Wb. Bismillaah alhamdulillaah ‘alaa ni’matillaah. Ashsholaatu wassalaamu ‘alaa rosuulillaah. Laa haula walaa quwaata illaa billaah. ‘Ammaa ba’du. Dewan juri yang saya hormati serta hadirin yang dirahmati Allaah. Marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah Swt. Yang telah mencurahkan rohmat dan hidayatnya kepada kita sehingga kita dapat berkumpul hari ini dalam rangka mengikuti kegiatan Festival Anak Istimewa kabupaten Sumedang. Sholawat serta salam semoga selalu terlimpah curahkan kepada baginda Rosul Muhammad Saw. Semoga kita semua termasuk umatnya yang akan diberikan syafaat kelak di akhir zaman. Aammiin yrb. Saudara-saudara, ada pepatah mengatakan bahwa tak kenal maka tak sayang. Maka perkenalkan saya Tiktik Kartika sebagai perwakilan dari SLB Bina Nusantara 1 yang akan membawakan sebuah kultum dengan judul “Stop Bullying di Sekolah dengan Mengajarkan Akhlakul Karimah”. Dewan juri yang terhomat serta hadirin yang berbahagia, bericara mengenai bullying, CNN Indonesia pada tahun 2019 melaporkan bahwa 41% siswa di Indonesia pernah menjadi korban bullying. Sebetulnya apa bullying itu? Bullying merupakan tindakan penindasan atau kekerasan yang dilakukan secara sengaja oleh suatu orang atau kelompok kepada orang yang dianggap lebih lemah. Dalam Al-Quran, bullying disebut juga yaskhar yang berarti merendahkan atau istahza’a berarti mengejek. Perilaku bullying ini merupakan perilaku tercela karena dapat memudhorotkan orang lain maupun diri sendiri. Sebagaimana firman Allaah Swt. Dalam penggalan Q.S. Al- Hujurat ayat 11 berikut. “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok).” Kaum muslimin wal muslimat yang dimulyakan Allaah, dari penggalan ayat tersebut sudah jelas bahwa Islam sangat melarang perilaku saling mengolok atau perilaku kekerasan atau yang biasa disebut dengan bullying. Tindakan tersebut merupakan tindakan yang amat tercela karena dapat menyakiti orang lain. Sebagai seorang guru, tentu saja kita harus mengarahkan anak didik kita supaya tidak melakukan tindakan tercela. Bagaimana caranya? Yaitu dengan mengajarkan dan mencontohkan akhalkul karimah kepada anak sehingga anak memilik tameng untuk tidak melakukan tindakan bullying. Al-Mawi menafsirakan Q.S. al-Hujurat ayat 6 bahwasannya “ajarilah mereka (anak-anak) pada hal-hal yang dapat menyelamatkan mereka dari api neraka”. Pendidikan yang diberikan di sekolah sedikitnya sangat menentukan karakter dan sikap seorang siswa. Dalam mengajarkan akhlakul karimah, berikut tahapan yang dapat kita lakukan: 1. Memperbaiki akhlak siswa terhadap sang Pencipta yakni allah Swt (hablumminallooh) dengan cara membiasakan imtaq pagi seperti sholat dhuha, pembacaan asmaul husna, kultum, dan do’a bersama. 2. Memperbaiki akhlak siswa terhadap sesama (hablumminannaas) dengan cara membina siswa untuk dapat mencintai persatuan dan kesatuan di masyarakat, saling tolong menolong, memperbaiki akhlak kepada orang tua, guru, dan teman, dan sebagainya. 3. Memperbaiki akhlak siswa terhadap lingkungan dengan cara mengajak kerja bakti, piket harian, dan mengajarkan siswa untuk peduli terhadap korban- korban bencana. Dengan menanamkan pembelajaran berbasis akhlakul karimah tersebut diharapkan siswa dapat sadar bahwa siswa harus dapat saling mencintai dan menghargai sesama sehingga mereka tidak melakukan tindakan kekerasan atau bullying. Hadirin rohiimakumullooh, dari pembahasan dari awal hingga akhir dapat kita simpulkan bahwasannya: Beli yakult naik sepedah Belinya di warung bu Yayah Ajarkan akhlakul karimah Berantas bully di sekolah