http://journal.unnes.ac.id/sju/
index.php/jise Herbarium Pteridophyta Berbasis Sains, Teknologi,
Rekayasa, dan Matematika pada Materi Tumbuhan di SMA
PENGANTAR
siswa masih mengalami kesulitan untuk memahami bunga (Murni et al., 2015).
materi ini. Herbarium disusun dengan menggunakan
Hal ini dikarenakan proses pembelajaran di sekolah pendekatan science, technology,
mathematical (STEM).engeneering,
aspek IPA
utama and
merupakan
yang
tersebut tidak disediakan media pembelajaran yang diintegrasikan ke dalam informasi yang berkaitan
sesuai dengan kompetensi dasar 3.8 dan 4.8, dengan tumbuhan paku, sehingga dapat merangsang
sehingga hasil belajar mereka kurang memuaskan. rasa ingin tahu siswa. Teknologi, teknik dan
Sebagian besar berada di bawah kriteria ketuntasan Matematika digunakan untuk mendesain produk agar
minimal ÿ75. menarik, aman dan mudah dibawa. Pendekatan
STEM digunakan untuk mendapatkan produk yang
Media pembelajaran merupakan hal penting menarik dan meningkatkan kemampuan berpikir
dalam menunjang proses belajar mengajar. kritis siswa. Hal ini juga dikemukakan oleh Susanti et
Media digunakan untuk mentransfer informasi dari al. (2018) dan Stohlman et al. (2012) yang
guru kepada siswa. Media pembelajaran dapat menunjukkan media pembelajaran berbasis STEM
ditemukan dari beberapa sumber, misalnya sangat menarik, membuat proses pembelajaran
lingkungan siswa. Satu dari menjadi bernilai dan merangsang kemampuan
lingkungan yang memiliki potensi tinggi sebagai kognitif siswa.
media pembelajaran adalah Bukit Gentong.
Bukit Gentong yang terletak di Kabupaten
Kendal ini memiliki keanekaragaman tumbuhan paku Berdasarkan penjelasan sebelumnya,
yang berpotensi untuk dijadikan media pembelajaran. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Media pembelajaran merupakan solusi untuk Herbarium Pteridophyta berbasis media STEM layak
mengatasi berbagai permasalahan proses belajar mengajar. dan valid untuk dilakukan. Tujuan dari penelitian ini
Hal ini dikarenakan media pembelajaran dapat adalah 1) mengembangkan herbarium Pteridophyta
mengoptimalkan proses pembelajaran. Media berbasis media STEM sesuai dengan penelitian
pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dan minat siswa.
Itu juga dapat membuat mereka memahami konsep hasil, 2) menganalisis herbarium Pteridophyta
dengan mudah (Susilo, 2015 dan Ariyanto et al., berdasarkan validitas media STEM, dan 3)
2018). Menurut Jonatan et al. (2017), penerapan menganalisis herbarium Pteridophyta berdasarkan
media pembelajaran dapat meningkatkan taraf efektivitas media STEM.
pendidikan. Salah satu media yang dapat
127
Machine Translated by Google
Penelitian ini merupakan Penelitian dan hasil belajar siswa (evaluasi sumatif).
Pengembangan dengan model Analisis, Desain,
Pengembangan, Implementasi, dan Evaluasi
(ADDIE) (Branch & Dousay, 2009). Prosedur HASIL DAN DISKUSI
penelitian ini terdiri dari lima langkah yaitu analisis,
desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Untuk memenuhi tujuan penelitian, data
kualitatif dan kuantitatif digunakan. Hasil penelitian
ini adalah: 1) karakteristik media herbarium, 2)
Tahapan analisis meliputi analisis kebutuhan validitas media validator dan uji coba skala kecil,
siswa dan jenis tumbuhan paku yang potensial di dan 3) efektivitas herbarium Pteridophyta.
Bukit Gentong Gunung Ungaran.
Wawancara digunakan sebagai instrumen dalam
128
Machine Translated by Google
grafik filogenetik. Itu diatur karena pakis yang dilihat dari isi dan desainnya.
ditemukan. Unsur IPA ada di dalam herbarium yaitu informasi
STEM berbasis herbarium Pteridophyta pengetahuan yang merangsang rasa ingin tahu
merupakan media pembelajaran yang dirancang siswa. Produk Teknik dan Matematika dapat dilihat
menyesuaikan sumber siswa, sehingga dapat dari desain herbarium dalam album foto berukuran
memahami materi dengan mudah dan 24x34 cm, sehingga mudah dibawa dan digunakan.
meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
Hal ini juga dikemukakan oleh Bahrum et al. (2017)
handout STEM terintegrasi dapat merangsang
pengetahuan dan kemampuan siswa. Validitas Herbarium Pteridophyta oleh Ahli
Selain itu, pendekatan STEM dimaksudkan untuk Materi dan Media Validitas herbarium dilakukan
menciptakan produk yang menarik. Handout harus dengan evaluasi isi dan desain. Hasil
memiliki kesan yang baik untuk membuat siswa berdasarkan semua aspek menghasilkan kriteria
berkeinginan untuk belajar (Jannah et al., 2018). valid (Tabel 1).
Elemen STEM herbarium bisa
129
Machine Translated by Google
menghasilkan spora atau ukurannya cukup besar, bahan. Hal ini juga dikemukakan oleh Rezeqi &
karena itu bagian akarnya tidak dapat ikut. Murni Handayani (2018), bahasa yang interaktif dapat
dkk. (2015) menyatakan tanaman konservatif membuat audiens tidak bosan.
berukuran besar dapat dilipat. Meskipun aspek kebahasaan kriterianya masih
Deskripsi tanaman harus dilengkapi dengan gambar. sangat valid, namun ada beberapa kata yang perlu
Mereka dapat memperjelas materi, merangsang diperbaiki, karena tidak konsisten.
pemikiran siswa dan memperjelas morfologi tanaman
(Jannah et al., 2018, Rezeqi & Handayani, 2018). Berdasarkan hasil evaluasi media, aspek
validator komponen mendapatherbarium
persentase
maksimal, karena herbarium tersusun rapi secara
Aspek penyajian dan komponen bahasa berurutan (berdasarkan abjad dan kelas), mudah
mendapat nilai lebih dari 90,00% dengan kriteria digunakan dan dibawa. Hal ini juga dikemukakan
sangat valid. Artinya penyajian herbarium cukup oleh Afifah et al. (2014) dan Susilo (2015), bahwa
baik. Hal itu dilihat dari komponen dan kualitas media pembelajaran harus dikembangkan secara
herbarium. Herbarium memiliki komponen yang aman, mudah digunakan dalam proses pembelajaran
lengkap seperti karakteristik morfologi, klasifikasi, dan tidak menimbulkan bahaya.
keunggulan, dan habitat. Letak, gambar dan informasi
spesimen disusun berdasarkan abjad dengan rapi.
Herbarium memiliki kualitas yang baik, karena tidak Aspek komponen grafis terdiri dari desain
berjamur, berbau dan mudah dipelajari sampul dan desain isi. Komponen grafis mendapat
penggunaannya. Media pembelajaran harus aman 96,88% dengan kriteria sangat valid. Sampul didesain
dan efektif bagi siswa (Sobirin et al., 2013). dengan latar tumbuhan pakis, sehingga dapat
memberikan gambaran tentang isi herbarium.
Herbarium disusun dengan bahasa yang desain sesuai, judul kurang sesuai sehingga perlu
lugas, dapat dipahami dan konsisten menggunakan diperbaiki. Desainnya menarik, karena semua
istilah-istilah ilmiah. komponen ditata serasi dan proporsional. Komponen
Materi herbarium juga diatur agar sesuai dengan grafis merupakan hal yang penting dalam evaluasi
kemampuan kognitif siswa SMA. Bahasa harus media, karena dapat menarik minat siswa. Hal ini
disajikan dengan baik, sehingga tujuannya dapat juga dikemukakan dalam penelitian Imtihana et al.
diterima (Jannah et al., 2018). Aspek penyajian dan (2014) bahwa siswa lebih tertarik dengan desain
komponen bahasa merupakan aspek penting dalam yang tertata dan gambar yang menarik.
Uji Produk Skala Kecil kelas sepuluh (Gambar 1). Pengujian ini bertujuan
Uji herbarium dalam skala kecil adalah untuk mengetahui tampilan dan keterbacaan
dilakukan kepada 2 guru Biologi dan 25 siswa herbarium.
130
Machine Translated by Google
100
mengganggu siswa dalam proses pembelajaran.
80 Afifat dkk. (2014) dan Susilo (2015) menyatakan
60
evaluasi
Hasil
40 bahwa media yang baik mudah digunakan,
20
dibawa, dan tidak menimbulkan bahaya ketika
0
digunakan dalam proses pembelajaran.
Evaluasi aspek bahasa herbarium mendapat
Gambar 1. Tanggapan guru dan siswa materi dengan mudah dan menarik minat siswa.
Media harus disusun dengan bahasa yang baik
sehingga dapat dipahami (Paramita et al., 2018).
Berdasarkan penilaian guru dan siswa,
Namun, ada siswa yang tidak bisa mengerti
semua aspek yang diujikan pada media herbarium
memenuhi kriteria layak.
beberapa kalimat meskipun kriterianya sangat layak.
Herbarium cocok untuk bahannya
Kalimat yang sulit sebaiknya diganti dengan kalimat
dan itu memiliki tampilan yang menarik. Menurut
yang mudah tanpa mengubah isi materinya.
siswa menarik karena ada tumbuhan asli yang
dilengkapi dengan gambar apapun. Siswa dan guru
Penilaian aspek materi dapat dilihat dari
belum pernah menggunakan media herbarium
beberapa indikator yaitu kelengkapan kompetensi
sebelumnya, sehingga siswa antusias dan
materi, kemudahan materi, dasar
dan teknik materi.
kelayakan,
bersemangat
media ini.
presentasi
Hasil media herbarium
Herbarium Pteridophyta berbasis STEM telah
penilaian oleh guru dan siswa sangat tepat. Namun
memenuhi KD dan kelengkapan materi Plantae.
ada aspek yang mendapat persentase di bawah
Materi pada media herbarium Pteridophyta dapat
90,00%, yaitu kualitas herbarium. Menurut dua guru,
dipahami oleh siswa karena kalimatnya sederhana
ada spesimen tumbuhan yang tidak rapi karena
dan jelas serta materinya sistematik.
bagian-bagiannya terlipat. Namun bagian yang
terlipat ini dimaksudkan untuk memperlihatkan
bagian daun di permukaan bawah dan atas,
sehingga spora dapat terlihat. Selain itu, pelipatan
dilakukan dengan spesimen berukuran besar.
131
Machine Translated by Google
Pteridophyta Herbarium Base on STEM Media siswa mempelajari objek yang tidak disediakan dengan mudah
Efektivitas (Yelianti et al., 2016).
20 00
mandiri dan bergantung pada orang lain, sehingga membuat
0
mereka menjadi pasif dan melupakan konsep materi.
Pretest Postest
132
Machine Translated by Google
86,76 100 100 percaya diri membuat mereka menjadi pasif dalam proses
100 64,71 62,5 84,17
78,68
83,33
77,21
81,67
80 belajar karena tidak menunjukkan bagaimana kemampuannya
60 (Nirwana, 2013).
40 Penggunaan herbarium Pteridophyta dalam proses
20
evaluasi
Hasil
pembelajaran dapat merangsang keterampilan siswa.
0
Keterampilan yang dapat ditingkatkan adalah keterampilan
mengamati dan menyajikan laporan (Gambar 4). Penelitian
Sulistiyarsi (2010) menunjukkan bahwa penggunaan media
herbarium dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan
Aspek yang dinilai
prestasi belajar, afektif, dan psikomotorik siswa.
133
Machine Translated by Google
guru dan siswa, sehingga efektif digunakan dalam Based Learning Untuk Meningkatkan
proses pembelajaran. Kecakapan Berpikir Keruangan pada Siswa
Kelas X SMA N 1 Sragen 2016/2017. Jurnal
REFERENSI GeoEco, 3(2), 133-144.
Jannah, S.W., Saptono, S., & Lisdiana. (2018).
Afifah, N., Sudarmin, & Widianti, T. (2014). “Pengembangan Bahan Ajar Sistem
Efektivitas Penggunaan Herbarium Dan Reproduksi Manusia Berwawasan Religi
Insektarium Pada Tema Klasifikasi Sains Untuk Meningkatkan Kemampuan
Makhluk Hidup Sebagai Suplemen Media Analisis Siswa MA”. Prosiding Seminar
Pembelajaran IPA Terpadu Kelas VII MTs. Nasional Biologi Pendidikan
Pascasarjana Negeri
Unnes Science Education Journal, 3(2), Semarang. Universitas
494-501.
Ariyanto, A., Priyayi, DF, & Dewi, L. (2018). Jonathan, N., Chukwudi, JH, & Senin, E.
Penggunaan Media Pembelajaran Biologi di M. (2017). Penggunaan Media Pembelajaran
Sekolah Menengah Atas Swasta Salatiga. pada Guru Mata Pelajaran Sains Terpilih di
BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi, 9(1), SMA Ilishan Remo, Negara Bagian Ogun.
1-13. Jurnal Kebijakan Pendidikan dan Penelitian
Bahrum, S., Wahid, N., & Ibrahim, N. (2017). Kewirausahaan, 4(1), 61-71.
Modul Integrasi STEM Dalam Belajar Mengajar
Dengan Pendidikan Seni Rupa: Suatu Maulana, M. A. S. & Ulfah, M. (2016).
Kebutuhan Analisis. “Wayang Herbarium Pada Pembelajaran
Jurnal Internasional Penelitian Akademik Klasifikasi Tumbuhan”. Prosiding Seminar
dalam Bisnis dan Ilmu Sosial, 7(2), 582-591. Nasional SainsPendidikan
dan Enterpreneurhip
Biologi
PGRIdiUniversitas
Semarang.
Baihaqi, I., Prasetyo, A. P. B., & Retnoningsih, A.
(2015). Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Lingkungan Hidup Bervisi Mulyani, S. (2017). Penggunaan Media Kartu (Flash
Konservasi dengan Pendekatan Scientific Skill Card) dalam Meningkatkan Hasil Belajar
pada Pengolahan Sampah Organik di Sekolah. Konsep Mutasi bagi Peserta Didik Kelas XII.
Lembaran Ilmu Kependidikan, 44(2), 116-122. Jurnal Profesi Keguruan, 3(2), 143-148.
Cabang, RM & Dousay, T., A. (2015). Survei Model Munawwaroh, E. K., Priyono, B., & Rahayuningsih,
Desain Instruksional. AS: AECT. M. (2018). The Influence of Science Comic
Based Character
BSNP. (2014). Instrumen Penilaian Buku Teks Pendidikan Pemahaman Konsep dan Sikap
Pelajaran Tahun 2014. http://bsnp Peduli Lingkungan Siswa pada Materi
indonesia.org/?=1340 Imtihana, Sukmawati, Pemanasan Global.
L., & Gerina, A. (2014). Jurnal Pendidikan Biologi, 7(2), 167-173.
Pengembangan Bahan ajar untuk Penilaian Murni, P., Muswita, Harlis, Yelianti, U., & Kartika, W.
Autentik. Jurnal Pasri, 2(10), 17- 29. D. (2015). Lokakarya Pembuatan Herbarium
Untuk
Istiani, R, M. & Retnoningsih, A. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran Biologi
Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai di MAN Cendekia Muaro Jambi.
Sumber Belajar Menggunakan Metode Post Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, 30(2),
To Post pada Materi Klasifikasi Makhluk 1-6.
Hidup. Unnes Journal Of Biology Education, Nirwana. (2013). Konsep Diri, Pola Asuh Orang Tua
4(1), 70-80. Demokratis dan Kepercayaan Diri Siswa.
Istifarida, B., Santoso, S., & Yusuf, Y. (2017). Jurnal Psikologi Indonesia, 2(2), 153- 161.
Pengembangan E-Book Berbasis Problem
134
Machine Translated by Google
Nisa, C. & Sulinayah. (2014). Pengaruh Penerapan Sobirin, M., Isnawati, & Ambarwati, R. (2013).
Pembelajaran Penemuan Terbimbing Pengembangan Awetan Porifera Untuk
dengan Mengintegrasikan Keterampilan Pembelajaran Biologi Kelas X. BioEdu, 2(1),
Proses Sains terhadap Hasil Belajar Siswa 19-22.
SMP Negeri 1 Kamal. Stohlmann, M., Tamara, JM, & Gillian, HR
Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika, 3(1), 30- (2012). Pertimbangan untuk Pengajaran
34. Pendidikan STEM Terpadu. Jurnal Penelitian
Nisaa, RA, Lestari, S., & Astuti, Y. (2019). Pendidikan Teknik Pra Perguruan Tinggi,
Pelatihan Pembuatan Herbarium Sebagai 2(1), 28-34.
Salah Satu Pengembangan Media Sulistyarsi, A. (2010). Penggunaan Media
Pembelajaran Biologidi Berbasis
SMA Muhammadiyah
Lingkungan
1 dan 2 Herbarium dan Insectarium dalam
Tangerang. J. Pengabdian Masyarakat Pembelajaran Biologi Belajar
Meningkatkan untuk
Siswa. Hasil
MIPA dan Pendidikan MIPA, 3(1), 4-10.
Jurnal Pendidikan, 2(1), 3-14.
Susanti, Y. L., Hasanah, R., & Khirzin, M. H.
Paramita, R., Panjaitan, RGP, & Ariyati, E. (2018). Penerapan Media Pembelajaran
(2018). Pengembangan Booklet Hasil Kimia Berbasis STEM untuk Meningkatkan
Inventarisasi Tumbuhan Obat Sebagai Hasil Belajar Siswa SMA/SMK pada Materi
Media Pembelajaran Pada Materi Manfaat Reaksi Redoks.
Keanekaragaman Hayati. Jurnal IPA dan Jurnal Pendidikan Sains (JPS), 6(2), 32-40.
Pembelajaran IPA, 2(2), 83-88. Susilo, M. J. (2015). Analisis Kualitas Media dan
Purnamasari, H., Rahayuningsih, M., & Chasanah. Pembelajaran insektarium
(2012). Kunci Determinasi dan Flashcard Herbarium untuk Mata Pelajaran Biologi
Sebagai Media Pembelajaran Inkuiri
Klasifikasi Makhluk SMA. Jurnal
Hidup SMP. Unnes Journal
Education,
of Biologi
1(3),
228-235. BIOEDUKATIKA, 3(1), 10-15.
Yelianti, U., Hamidah, A., Muswita, & Sukmono, T.
(2016). Pembuatan Spesimen Hewan dan
Rezeqi, S. & Handayani, D. (2018). Tumbuhan Sebagai Media Pembelajaran di
Pengembangan Media Pembelajaran SMP Sekota Jambi. Jurnal Pengabdian
Pteridophyta Berbasis Herbarium. Jurnal pada Masyarakat, 31(4), 36-43.
Pelita Pendidikan, 6(1), 36-41.
135