Ayam Pelung
Ayam Pelung
NPM : 2305104010038
PRODI : PETERNAKAN
MK : PENGANTAR ILMU PERTANIAN
Ayam pelung
Ayam pelung
Adalah ras ayam lokal unggul dari
daerah Cianjur, Jawa Barat. Berbeda dengan
kebanyakan biakan ayam yang diseleksi untuk
penampilan fisik, ayam pelung diseleksi karena suara
kokokannya yang panjang dan memiliki lagu,
seperti ayam ketawa dan ayam Berg. Tentu saja hanya
ayam jantan yang memiliki sifat ini.
Nama ayam pelung berasal dari istilah dalam Bahasa
Sunda yaitu mawelung yang memiliki arti "kokokan
melengking".
Sejarah
Penangkar dan pemulia pertama ayam ini adalah seorang petani dan tokoh agama dari
Desa Bunikasih, Kecamatan Warungkondang, Cianjur, bernama H. Djarkasih (Mama' Acih).
Ia memulai penangkaran sejak tahun 1850 dengan mengambil seekor ayam jantan muda yang
diamatinya memiliki kokokan lebih panjang daripada yang lainnya. Penangkaran dilakukan
pertama kali dengan mengawinsilangkan dengan ayam betina biasa
Ciri fisik
1. Ukuran ayam ini relatif besar dengan bulu yang berkilau.
2. Tidak ada standar khusus untuk fisik, tetapi telah ada standar bagi alunan suara
kokokan.
3. Ayam dewasa berukuran 5-6 kg dengan tinggi 40-50 cm.
4. Badan Besar dan kokoh (jauh lebih berat / besar dibanding ayam lokal biasa)
5. Cakar Panjang dan besar, berwarna hitam, hijau, kuning atau putih
6. Pial Besar, bulat dan memerah
7. Jengger Besar, tebal dan tegak, sebagian miring dan miring, berwarna merah dan berbentuk
Tunggal
8. Warna bulu Tidak memiliki pola khas, tapi umumnya campuran merah dan hitam ; kuning dan
putih ; dan atau campuran warna hijau mengkilat
Kontes
Kontes dan lomba ayam pelung telah menjadi kegiatan rutin bagi penggemar-penggemar
fanatiknya. Bahkan dalam kunjungan ke Indonesia, Pangeran Mahkota Naruhito dari Jepang,
yang dikenal sebagai pemulia ayam ras, menaruh perhatian terhadap ras ini dan membawa
beberapa contoh ke Jepang untuk dibiakkan lebih lanjut.