PRESTASI MESIN
BAGIAN : POMPA
O leh :
Puji syukur patut dipersembahkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, hanya
berkat perkenan Beliaulah serta usaha keras penulis, Pedom an Praktikum Pompa ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Pedom an ini bertujuan untuk memberikan petunjuk dalam
m elaksanakan Praktikum Keahlian Konversi Energi di bidang ’Perform ansi Mesin’ pada
khususnya bagian ‘Perform ansi Pompa’.
Pedoman ini m asih jauh dari sempurna, untuk itu diperlukan saran dan masukan untuk
m enyem purnakan pedoman ini. Semoga pedoman ini bermanfaat untuk berbagai pihak.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
I.2. Permasalahan
Adapun permasalahannya adalah bagaimana performansi pompa pada
berbagai kondisi pengaturan operasional, baik pada pompa tunggal, susunan pom pa seri
atau paralel.
1
BAB II
DASAR TEO RI
2.1. Pom pa
Pompa adalah suatu m esin yang digunakan untuk menaikkan cairan dari head
(elevasi, tekanan, kecepatan) yang rendah ke head yang lebih tinggi. Agar supaya bisa
bekerja, pom pa membutuhkan gaya putar (daya poros) dari mesin penggerak (m otor, engine).
Pada dasarnya, pom pa mengubah energi m ekanik (dalam bentuk kerja poros) menjadi energi
fluida. Ketika daya dari luar diberikan kepada poros pom pa, maka impeller pompa akan
berputar.
Pada saat impeller berputar, fluida yang ada di dalam impeller oleh dorongan sudu-
sudu akan ikut berputar. Karena tim bul gaya sentrifugal, maka fluida akan mengalir dari
tengah impeller ke luar m elalui saluran diantara sudu-sudu, sehingga bagian tengah im peller
m enjadi vacuum . Karena bagian tengah impeller vacuum , maka fluida dari sumbernya akan
terisap melalui sisi isap pom pa dan akan mengalir m enuju bagian tengah impeller. Fluida
pada bagian tengah impeller ini kem bali m engalam i gaya sentrifugal, sehingga akan
terdorong keluar dan mengalir m enuju sisi buang pompa untuk kemudian disalurkan ke
tempat-tem pat yang diinginkan. Jadi im peller pom pa berfungsi m em berikan kerja kepada
fluida sehingga energi yang dikandungnya menjadi bertambah besar.
Dari uraian di atas jelas bahwa pompa dapat mengubah energi m ekanik dalam bentuk
kerja poros m enjadi energi fluida. Energi inilah yang menyebabkan pertambahan head
tekanan, head kecepatan, dan head potensial pada fluida yang mengalir secara kontinyu.
2
Q = (2.1)
Atau :
Q = . (2.2)
Dim ana :
A=
vd pd
hLd
zd hgd
vo po
vi hgp titik ref., z=0
hLs pi
zs hgs
vs ps
3
P − Ps vd − vs
2 2
Hp = Zd -Zs + d + + HL (2.3)
γ 2 g
Dim ana:
Hp : Head pompa (m )
Zd : T inggi pipa buang/discha rge (m )
Zs : T inggi perm ukaan fluida pada pipa isap/suction (m )
2
Pd : T ekanan fluida pada sisi buang/discharge (N/m )
2
Ps : T ekanan fluida pada sisi isap/suction (N/m )
3
γ : Berat jenis fluida, ρ.g (N/m )
vd : Kecepatan aliran pada sisi buang (m/s)
vs : Kecepatan fluida pada sisi isap (m /s)
2
g : Percepatan gravitasi (m /s )
HL : Berbagai kerugian (Head Loss)
a. M ayor Losses
Mayor Losses adalah kerugian head yang disebabkan oleh terjadinya
gesekan antara fluida yang mengalir dengan dinding pipa. Mayor Losses
dipengaruhi oleh kekasaran permukaan dinding pipa bagian dalam,
kecepatan aliran fluida serta panjang pipa. Besarnya M ayor Losses dapat
dihitung dengan rumus Darcy Weisbach sebagai berikut :
v2
HLM = f . .
L
(2.4)
D 2 g
Dim ana :
HLM = Mayor Losses ( m )
f = faktor gesekan
L = panjang pipa ( m )
D = diam eter pipa bagian dalam ( m )
4
v = kecepatan aliran fluida ( m /s )
g = percepatan gravitasi ( m/s² )
b. Minor Losses
Minor Losses adalah kerugian-kerugian yang disebabkan oleh adanya
kerugian energi/head pada asesories pipa seperti belokan-belokan, katup-
katup, percabangan dan perubahan luas penam pang pipa saluran. Besarnya
m inor losses dapat dihitung dengan persam aan :
V2
HLm = k . (2.5)
2g
Dimana :
HLm = Minor Losses ( m )
k = koefisien kerugian pada asesories pipa
v = kecepatan rata-rata aliran fluida ( m /s )
g = percepatan gravitasi ( m /s² )
Dim ana :
ρ = m assa jenis zat cair ( kg/m³ )
V = kecepatan aliran ( m /s )
D = diameter pipa ( m )
µ = adalah viskositas dinamik (kg/m.s).
Pada Re < 2300, aliran bersifat laminar.
Pada Re > 4000, aliran bersifat turbulen.
Pada Re = 2300-4000, terdapat daerah transisi.
5
2.6. Net Positive Suction H ead (NPSH )
NPSH adalah tinggi isap total dikurangi tekanan absolut, uap absolut (dalam tinggi
kolom fluida yang dipom pa).
2.6.1. NPSH Yang Tersedia (NPSH A)
NPSHA (dalam satuan m eter kolom fluida) adalah head yang dim iliki oleh fluida pada
sisi isap pompa dikurangi tekanan uap jenuh fluida di tempat tersebut.
2
ps pv vs
NPSH A = − + z s − h Ls + (2.7)
γ γv 2g
Dimana:
Pv = tekanan penguapan dari fluida/zat cair pada temperatur cairan di dalam im peler
2
(N/m )
γv = berat jenis fluida/zat cair pada temperatur cairan di dalam impeler (N/m3)
2.6.2. NPSH Yang Diperlukan (NPSH R)
6
Q = Kapasitas pom pa (m3/det)
NPSH tersebut diatas sangat penting untuk dihitung untuk m engecek kemungkinan
terjadinya kavitasi pada instalasi pom pa. Syarat agar tidak terjadi kavitasi adalah:
NPSH A > NPSH R (2.8)
Jadi NPSH yang tersedia harus lebih besar dari NPSH yang dibutuhkan pom pa.
2.7. Daya
2.7.1. Water Horse Power
Daya output pom pa (W ater Horse Power = WHP) adalah daya efektif yang
merupakan fungsi dari kapasitas dan head pompa, yang dihitung berdasarkan persamaan:
P p = γ.Q. Hp (2.9a)
Pe = γ .Qact .H e = Psh η
. op (2.9b)
Pe
WHP = (2.9c)
745
Dim ana:
P p = daya air pompa (W att)
WHP = Daya air pompa / Water Horse Power (HP).
Pe = daya output/efektif pom pa (Watt).
γ = berat jenis air (N/m 3)
Q = kapasitas pom pa (m3/det)
Hp = head total pom pa (m)
ηop = efisiensi total pom pa
2.7.2. Shaft Power
EL (Pm )
SHP
P Motor
7
Pmot = Pem / ηt (2.10)
Plis = Pm / η mot (2.11)
Dim ana:
P mot = daya motor / prime-mover (Watt)
P lis = daya listrik untuk motor (Watt)
ηop = Effisiensi total pompa
ηt = Effisiensi transmisi
ηmot = Effisiensi motor
H
(m ) SHP
Q (m 3/detik)
AK = 1,73 x I x L k co s φ / (ϕ x ∆ V) (2.14)
2.8. Efisiensi
2.8.1. Efisiensi Hidrolis
Adalah efisiensi yang disebabkan oleh adanya kerugian head akibat gesekan antar partikel
fluida dan dengan dinding rum ah pom pa.
8
H e H i − ∆h p H e
ηh = = = (2.15)
H i H e + ∆h p H th
Qact Qact
ηv = = (2.16)
Qi Qact + QL
Pi Psh − Pmf
ηm = = (2.18)
Psh Psh
H
(m )
ηop
3
Q (m /det)
Gambar 2.5 Efisiensi pompa
9
2.9. Putaran
Pada umumnya, motor listrik digunakan sebagai penggerak (prime mover) dengan
putaran m otor tergantung pada jumlah kutub motornya dan frekuensi listrik (di Indonesia
adalah 50 Hz). Tabel 2.1 m enunjukkan berbagai kecepatan putar motor. Namun, kecepatan
motor aktualnya akan lebih kecil 3% sam pai dengan 5% dari kecepatan sinkron m otornya
akibat adanya slip yang terjadi.
10
2.11. Pengaturan O perasi Pom pa
Dalam praktek sering diperlukan m erubah performance pom pa dengan cara mengatur
kapasitas dan head.
Pengaturan secara kuantitatif (n = konstant)
Pengaturan secara kualitatif (n = berubah)
2.11.1.Pengaturan Secara Kuantitatif
a. Mengatur Katup pada pipa Discharge (HL>>)
11
2.11.2. Pengaturan Secara Kualitatif
Yaitu dengan mengatur pom pa, misal dengan gear box, motor listrik dengan inverter
Q1 n1 ⋅ D13
=
Q2 n2 ⋅ D23
H1 n12 ⋅ D12
=
H 2 n22 ⋅ D22
p1 n13 ⋅ D15
=
p 2 n 32 ⋅ D25
12
Operasi Seri
Untuk mendapatkan Q yang lebih besar.
13
BAB III
PRO SEDUR PELAKS ANAAN
3.1.Prosedur Pengujian
3.1.1 Persiapan pengujian :
1. Persiapan perlengkapan (alat dan bahan) penelitian
2. Yakinkan air dalam bak dalam keadaan bersih
14
3.1.2 Pengambilan data melalui uji coba dengan langkah sebagai berikut :
A. Operasi pompa tunggal (yang digunakan adalah pompa 1) dengan variasi putaran
(n) dan head statis Zd :
a. Isi penuh bak instalasi dengan air bersih
b. Tutup katup k 2, k 3 dan k5,serta buka k 1 dan k 4
c. Posisikan pom pa pada Putaran-I.
d. Posisikan MCB pada Panel Kontrol Pom pa pada posisi on.
e. Hidupkan pom pa 1.
f. Seting head statis pemompaan pada Zd1, dengan mem buka katup pada aliran
ke resevoir-1.
g. Setelah aliran air konstan/kerja pompa stabil, am ati dan catat penunjukan
tekanan pada manom eter untuk saluran isap (P s1) dan tekan (P s2) pom pa
h. Catat ketinggian air pada bak sumber air (zs).
i. Perhatikan penunjukan pada flow-m eter catat berapa lama waktu (t) yang
dibutuhkan pompa untuk mengalirkan air sebanyak 10 liter.
j. Dengan m enggunakan Tang-Amphere ukur berapa ampere arus (I) saat pompa
bekerja dan berapa tegangan listriknya (V) lihat pada Volt-Meter pada Panel.
15
B. Operasi pom pa pararel :
a. Isi penuh bak instalasi dengan air bersih
b. Posisikan pompa pada Putaran-I.
c. Hubungkan pom pa 1, 2 dan 3 secara pararel, dengan m em buka katup k1, k2,
k 4, dan k 5, sedangkan katup k3 tertutup.
d. Posisikan MCB Panel Kontrol Pom pa pada posisi on.
e. Hidupkan pompa 1, 2 dan 3 secara bersam aan.
f. Seting head statis pem ompaan pada Zd1, dengan m embuka katup pada aliran
ke resevoir-1.
g. Setelah aliran air konstan/kerja pom pa stabil, amati dan catat penunjukan
tekanan pada m anometer untuk saluran isap (Ps1, Ps2, P s3) dan tekan (P d1, P d2,
P d3).
h. Catat ketinggian air pada bak sum ber air (zs)
i. Perhatikan penunjukan pada flow-meter catat berapa lam a waktu (t) yang
dibutuhkan pom pa untuk m engalirkan air sebanyak 10 liter.
j. Dengan menggunakan Tang-Am phere ukur berapa am pere arus (I) saat pom pa
bekerja dan berapa tegangan listriknya (V) lihat pada Volt-Meter pada Panel.
k. Ulangi langkah ”f sampai dengan j” untuk head statis : Zd2, Zd3, Zd4
16
C. Operasi pom pa seri :
a. Isi penuh bak instalasi dengan air bersih
b. Posisikan pompa pada Putaran-1.
c. Hubungkan pom pa 1 dan 2 secara seri, dengan m em buka katup k1, k3 dan k5,
sedangkan katup k 2 dan k4 tertutup.
d. Posisikan MCB Panel Kontrol Pom pa pada posisi on.
e. Hidupkan pompa 1 dan 2 secara bersamaan.
f. Seting head statis pem ompaan pada Zd1, dengan m embuka katup pada aliran
ke resevoir-1.
g. Setelah aliran air konstan/kerja pom pa stabil, amati dan catat penunjukan
tekanan pada m anometer untuk saluran isap (Ps1, Ps2) dan tekan (Pd1, P d2).
h. Catat ketinggian air pada bak sum ber air (zs)
i. Perhatikan penunjukan pada flow-meter catat berapa lam a waktu (t) yang
dibutuhkan pom pa untuk m engalirkan air sebanyak 10 liter.
j. Dengan menggunakan Tang-Am phere ukur berapa am pere arus (I) saat pom pa
bekerja dan berapa tegangan listriknya (V) lihat pada Volt-Meter pada Panel.
k. Ulangi langkah ”f sampai dengan j” untuk head statis : Zd2, Zd3, Zd4
Catatan:
Setelah selesai praktikum, matikan semua pom pa dan OFF-kan MCB pada Panel Kontrol
Pom pa, serta bersihkan seluruh peralatan yang telah dipergunakan, termasuk mem buang air
pada Bak-air.
17
Tabel 3.1. Data pengujian pom pa tunggal
Head Putaran Pompa
Parameter
Statis I II III
t (detik)
Zd1 = P s1 (mm .Hg)
..... m m P d1 (mm .Hg)
Zs (cm)
I (Am p)
V (Volt)
t (detik)
P s1 (mm .Hg)
Zd2 = P d1 (mm .Hg)
..... m m Zs (cm)
I (Am p)
V (Volt)
t (detik)
P s1 (mm .Hg)
Zd3 = P d1 (mm .Hg)
..... m m Zs (cm)
I (Am p)
V (Volt)
t (detik)
P s1 (mm .Hg)
Zd4 = P d1 (mm .Hg)
...... mm Zs (cm)
I (Am p)
V (Volt)
18
Tabel 3.2. Data pengujian pom pa Paralel
H ead Putaran Pompa
Param eter
Statis I
t (detik)
Zd1 = Ps1, Ps2, P s3 (m m.Hg)
..... mm Pd1, P d2, P d3 (m m.Hg)
Zs (cm )
I (Amp)
V (Volt)
t (detik)
Ps1, Ps2, P s3 (m m.Hg)
Zd2 = Pd1, P d2, P d3 (m m.Hg)
..... mm Zs (cm )
I (Amp)
V (Volt)
t (detik)
Ps1, Ps2, P s3 (m m.Hg)
Zd3 = Pd1, P d2, P d3 (m m.Hg)
..... mm Zs (cm )
I (Amp)
V (Volt)
t (detik)
Ps1, Ps2, P s3 (m m.Hg)
Zd4 = Pd1, P d2, P d3 (m m.Hg)
...... m m Zs (cm )
I (Amp)
V (Volt)
19
Tabel 3.3. Data pengujian pom pa Seri
20
3.2. Tugas
1. Hitung perform ansi pompa : Kapasitas, Head, Daya air (WHP), dan Efisiensi pom pa
pada masing-masing data hasil pengujian.
2. Buat kurve perform ansi pompa tunggal dengan variasi head statis pada putaran pom pa
I, dan jelaskan !
3. Buat kurve performansi pom pa tunggal dengan variasi putaran pada berbagai head
statis, dan jelaskan !
4. Buat kurve perform ansi pompa Paralel, jelaskan dan bandingkan dengan performansi
pom pa tunggal !
5. Buat kurve performansi pom pa Seri, jelaskan dan bandingkan dengan performansi
pom pa tunggal !. Perhatikan perbedaan tekanan yang terjadi.
H (cm )
Q (ltr/dt)
21
DAFTAR PUSTAKA
1. Bachus L., Custodio A., 2003, Know and Understanding Centrifugal Pum ps,
Elsevier Ltd., UK.
2. Church A.H. (Alih Bahasa: Zulkifli), 1990, Pompa dan Blower Sentrifugal,
Erlangga, Jakarta.
3. Dietzel F. (Alih Bahasa: Sriyono D.),1990, Turbin, Pom pa dan Kom presor,
Erlangga, Jakarta.
th
4. Karassik I.J., Messina J.P., Cooper P., Heald C.C, 2001. Pum p H andbook, 3 edition,
McGraw-Hill Book Company, New York.
5. Khetagurov M., 1974, Marine Auxiliry Machinery And Systems, Peace Publisher,
Moscow.
6. Lobanoff V.S., Ross R.R. 1992, Centrifugal Pumps: Design and Application, Jaico
Publishing House, Bom bay
7. Stepanoff A.J., 1962, Centrifugal And Axial Flow Pum p: Theory, Design, and
Application, 2nd ed., John-Wiley & Sons, Inc., New York.
th
8. Streeter V. L., Wylie E. B., 1975. Fuid Mechanics, 6 edition, McGraw-Hill Book
Com pany, New York
9. Sularso, dan Tahara H., 2000, Pompa dan Kom presor: Pemilihan, Pemakaian dan
Pem eliharaan, Edisi ke-7, PT Pradnya Param ita, Jakarta.
10. Rajput R.K., 2002, A Textbook of Fluid Mechanics and Hydraulics Machines, S.
Chand & Company Ltd, New Delhi
22