Anda di halaman 1dari 76

STRATEGI MANAJEMEN

KESEHATAN TERNAK
RUMINANSIA
drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai
drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai
▪ TTL : Madiun, 13 April 1995
▪ Pendidikan : Institut Pertanian Bogor (IPB) 2019
▪ HP : 0813-2431-3891
▪ Email : sulthanrasyidrifai@gmail.com
▪ Pekerjaan : Staf Seksi PKH Dinas KPP, Penyuluh
bantu peternakan Kota Madiun, dokter
hewan praktek, konsultan peternakan,
penyelia halal
1. Ruminansia dan seluk beluknya
2. Peternakan secara umum
3. Strategi pengamatan kesehatan ternak
4. Body Condition Score
5. Penyakit umum ruminansia dan pertolongan pertamanya
6. Strategi pencegahan dan karantina
7. Kesimpulan

drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai


▪ KARAKTERISTIK :
• Tubuh diselimuti rambut (bukan bulu)
• Menyusui (mamalia)
• Herbivora (pemakan tumbuhan)
• Memamah biak (nggayemi)
• Memiliki 4 lambung
• Berjalan dengan 2 kuku
• Tidak memiliki gigi seri atas

drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai


drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai
drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai
TABUNGAN

BISNIS

HOBI

drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai


- Dijual saat butuh uang atau saat kurban
- Yang penting diberi makan
- Harga bisa tinggi bisa rendah

- Dijual setiap waktu


- Fokus pada keuntungan
- Harga mengikuti peternak

- Biasanya tidak dijual


- Fokus pada kontes ternak
- Bila dijual harga jadi tidak lazim
drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai
FATTENING /
PENGGEMUKAN

BREEDING /
BUDIDAYA

DAIRY /
PERAH
drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai
- Fokus pada penggemukan
- Hasil akhir dipotong FATTENING /
- Cash dari selisih peningkatan BB
PENGGEMUKAN
- Fokus pada perkembangbiakan
- Hasil berupa bakalan dan/atau
pedet/cempe
BREEDING /
- Cash dari pedet/cempe yang BUDIDAYA
lahir

- Fokus pada perkembangbiakan


dan manajemen laktasi DAIRY /
- Hasil akhir berupa susu
- Cash dari susu PERAH
drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai
Hewan sehat
• Gemuk
• Rambut halus dan bersih
• Nafsu makan baik
• Tidak ada luka
• Sorot mata tajam
• Aktif bergerak
• Fisiologi tubuh normal

drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai


Hewan Sakit
• Tidak aktif
• Rambut dan kulit kusam
• Sorot mata sayu
• Nafsu makan hilang
• Kurus
• Ada perlukaan
• Fisiologis tidak normal

drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai


Hewan Sakit vs Hewan sehat
• Lemas : terduduk, berbaring, kepala diturunkan
• Nafsu makan turun : tidak segera makan, atau pakan masih utuh
• Diare : kotoran encer, frekuensi defekasi meningkat
(cek kandang, bawah anus dan paha)
• Dehidrasi : kekurangan cairan, tidak minum, lemas
(cek turgor kulit dengan dicubit)
• Kurus : kekurangan nutrisi, akibat tidak makan atau karena parasit
• Luka : terdapat luka berupa darah, nanah, dll
(cek seluruh bagian tubuh hewan)
• Bagian tubuh tidak normal : Ada kebengkakan, kembung, benjolan, dll

drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai


Gunakan “ A T I K ” setiap hari

A amati
T Teliti
I identifikasi
K konsultasi
drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai
Body Condition
Score
1. Penyakit Pencernaan
2. Penyakit Metabolisme
3. Penyakit Pernapasan
4. Penyakit Otot dan Alat Gerak
5. Penyakit Kulit dan Mata
6. Penyakit Reproduksi
drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai
Penumpukan gas pada rumen sehingga
menyebabkan rumen menjadi tegang

• Gejala : Lemas, tidak nafsu makan, kepala tertunduk


• Perhatikan : Ketuk rumennya, perut sebelah kiri menegang berisi
gas
• Penyebab : Terlalu banyak legum, pakan terlalu basah, tidak
dilayukan, bakteri rumen tidak seimbang
• Pertolongan pertama : berikan minyak goreng atau obat kembung.
Biarkan hewan berjalan/diumbar. Jika tidak membaik hubungi
dokter hewan.
• Pencegahan : Hindari pakan basah, legume, serta limbah2
pertanian, berikan probiotik
drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai
drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai
Peningkatan frekuensi defekasi/buang kotoran dengan
konsistensi feses yang encer.
Bukanlah suatu penyakit, tapi gejala penyakit tertentu

• Gejala : Lemas, dehidrasi, feses lunak hingga cair


• Perhatikan : Kandang, sekitar anus dan paha sebelah belakang
• Penyebab : Sangat banyak, dapat berasal dari pakan, susu, bakteri,
virus, cacing, protozoa, toxin, dan agen infeksius lainnya
• Pertolongan pertama : Berikan pisang muda/kluthuk, daun jambu
biji, atau arang. Berikan juga oralit untuk mengatasi dehidrasi.
• Pencegahan : Bersihkan kandang secara berkala, pastikan pakan dan
air minum bersih agen infeksius, berikan pakan yang konsisten.
drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai
drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai
Infeksi cacing baik cacing pita ataupun cacing gilig ke dalam
tubuh hewan yang menjadi parasit pada tubuh hewan

• Gejala : Kurus, rambut kusam dan berdiri, terkadang diare


• Perhatikan : Pisahkan hewan yang terlihat sakit dengan hewan yang
sehat, dapat menular melalui feses.
HAMPIR SEMUA PENYAKIT DIINISIASI OLEH CACINGAN
• Penyebab : Cacing gilig dan cacing pita, terutama areal persawahan
• Pertolongan pertama : Berikan obat cacing untuk hewan yang baru
datang, jangan diberikan untuk hewan bunting
• Pencegahan : Berikan obat cacing secara rutin, selalu bersihkan
kandang secara berkala, serta pisahkan hewan yang sakit dengan
yang sehat
drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai
drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai
Adanya bahan toksik atau beracun yang masuk ke dalam
tubuh hewan sehingga menyebabkan gangguan fungsi di
dalam tubuh hewan hingga menyebabkan kematian.

• Gejala : Tidak mau makan, lemas, nafas cepat, hingga kejang-kejang. Beberapa
kasus tidak menunjukkan gejala klinis.
• Perhatikan : Sering tidak terdeteksi. Amati pakan yang mungkin beracun,
adanya hewan berbisa, serangga di tumbuhan yang termakan.
• Penyebab : Bahan pakan yang seringkali tidak lazim dan tidak diketahui
efeknya, bisa ular, serangga yang termakan, dll.
• Pertolongan pertama : Panggil dokter hewan segera!
• Pencegahan : Berikan pakan yang konsisten dan sebaiknya jangan diberikan
pakan yang tidak lazim. Hindarkan dari ular atau hewan berbisa lainnya.

drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai


drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai
Infeksi pada rongga hidung hingga tenggorokan yang
menyebabkan ternak bersin dan batuk

• Gejala : Bersin, batuk, nafsu makan turun, lemas.


• Perhatikan : Terdapat leleran pada hidung, nafas sedikit lebih cepat.
• Penyebab : Infeksi virus, bakteri, amonia terlalu pekat di kandang,
perjalanan jauh dan stress.
• Pertolongan pertama : Panggil dokter hewan sebelum terlambat.
• Pencegahan : Bersihkan kotoran di kandang secara berkala, berikan
vitamin teratur, hindarkan dari debu

drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai


drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai
Radang pada paru-paru akibat infeksi virus atau bakteri
menyebabkan hewan susah bernapas hingga mengalami
penurunan produksi

• Gejala : Batuk, nafsu makan turun, lemas, kurus, sesak napas.


• Perhatikan : Terdapat leleran pada hidung, nafas cepat dan dalam,
terkadang bersuara, cubit bagian gumba/punggung, bila berontak
ada kemungkinan pneumonia.
• Penyebab : Infeksi virus, bakteri, amoniak terlalu pekat di kandang.
• Pertolongan pertama : Berikan air hangat dan segera panggil dokter
hewan.
• Pencegahan : Bersihkan kotoran secara berkala, berikan vitamin
teratur, hindarkan dari debu

drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai


drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai
Bengkak yang terisi oleh nanah, dapat terjadi mulai di
kulit, otot/daging, hingga ke dalam jaringan tubuh
lain.
• Gejala : Jarang diketahui di awal, seringnya terlihat saat sudah membengkak
besar hingga terjadi kepincangan.
• Perhatikan : Kebengkakan biasanya pada bagian-bagian tubuh yang terlihat,
konsistensinya lunak, dan biasanya berontak jika dipegang
• Penyebab : Infeksi bakteri purulenta, bersifat anaerob dan terbawa pada benda
yang melukai hewan. Benda-benda ini lalu menghasilkan luka tertutup atau
tidak mengeluarkan darah.
• Pertolongan pertama : Sobek bagian yang diyakini bengkak akibat abses dengan
pisau atau jarum berukuran besar yang dibakar atau diberi alkohol terlebih
dahulu. Nanah kemudian dikeluarkan sampai habis dan luka segera diberi iodine
dan semprotan anti parasit.
• Pencegahan : Perhatikan kebersihan kandang dan hindari penggunaan benda-
benda tajam yang dapat melukai hewan. drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai
drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai
Investasi dari larva/belatung lalat pada otot, kulit,
atau jaringan tubuh hewan.
• Gejala : Terdapat luka yang biasanya tidak terlalu besar, jika dibuka berisi larva lalat/belatung
yang masih hidup dan berbau busuk.
• Perhatikan : Jika tercium bau busuk di kandang maka ada indikasi salah satu atau lebih ternak
mengalami myasis. Amati ternak satu per satu jika ada bentukan luka. Larva lalat biasanya ada
di dalam luka di bawah kulit/otot hewan.
• Penyebab : Luka yang dihinggapi oleh lalat lalu meletakkan telur di sekitar atau di dalam luka
tersebut. Telur kemudian menetas dan larva memakan jaringan di sekitar luka.
• Pertolongan pertama : Belatung harus diambil hingga tuntas, dapat dibunuh dengan air
tembakau atau bensin yang dialirkan ke luka. Setelah belatung habis, berikan semprotan anti
parasit atau segera panggil dokter hewan untuk disuntik obat anti parasit.
• Pencegahan : Selalu amati jika terdapat luka pada tubuh hewan dan segera semprot dengan anti
parasit. Jaga kebersihan kandang agar lalat tidak banyak berada di sekitar kandang.

drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai


drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai
Peradangan pada bagian persendian kaki sehingga mengalami
kepincangan. Peradangan ini bisa bersifat infeksius atau non-infeksius.

• Gejala : Adanya kebengkakan atau kepincangan pada kaki hewan saat


berjalan, cara jalan hewan menjadi tidak normal.
• Perhatikan : Amati ternak yang mengalami kepincangan, terduduk, atau
kesulitan berdiri. Raba dan tekan pada bagian kaki-kakinya. Jika
memberontak saat ditekan, terutama pada bagian persendian, maka ada
indikasi arthritis.
• Penyebab : Kasus infeksius disebabkan oleh bakteri yang menyerang
persendian. Pada kasus non-infeksius disebabkan oleh trauma akibat
terjatuh, terpeleset, dll.
• Pertolongan pertama : Kompres bagian yang sakit atau bengkak dengan
air hangat secara rutin, atau panggil dokter hewan bila perlu.
• Pencegahan : Desain kandang perlu diperhatikan agar hewan tidak mudah
terpeleset. Berikan alas berupa ban bekas yang dibuat melebar untuk
desain kandang yang licin. Selalu jaga kebersihan kandang.
drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai
drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai
Peradangan pada ambing ternak, menyebabkan bengkak, susu cair hingga
pecah, beberapa kasus bernanah, jika dibiarkan ambing akan mengeras

• Gejala : Tidak mau makan, ambing membesar, keras.


• Perhatikan : Lihat dan raba ambing yang membesar apakah terdapat
pengerasan, luka, diperah apakah susu mengental atau pecah.
• Penyebab : Bakteri Staphylococcus aureus, Streptococcus
agalactiae, dll yang masuk melalui lubang susu (spinchter mammae)
• Pertolongan pertama : Kompres bagian ambing yang bengkak dengan
air dingin secara rutin, atau panggil dokter hewan bila perlu.
• Pencegahan : Bersihkan kandang secara rutin, tuntaskan pemerahan
hingga benar-benar habis, berikan asupan mineral

drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai


drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai
Penyakit kulit akibat tungau, menyebabkan kulit bersisik seperti gudikan,
dapat menular ke manusia jika tidak ditangani secara bersih atau aseptis.
• Gejala : Ada bentukan seperti kulit yang bersisik, rambut rontok, tidak
mau makan, hewan sering menggaruk-garuk ke kandang.
• Perhatikan : Kulit yang bersisik ini mirip dengan borok pada kasus
jamuran/ringworm. Scabies biasanya terlihat pada bagian telinga, wajah,
hingga kaki. Menular ke manusia.
• Penyebab : Tungau yang menginfeksi bagian bawah kulit, dapat juga
muncul melalui penularan sesama hewan seperti kucing, anjing, dll yang
juga terinfeksi
• Pertolongan pertama : Pisahkan hewan yang sehat dengan yang sakit.
Berikan seledri untuk mengurangi gatal-gatal. Hewan harus dimandikan
atau hubungi dokter hewan agar diberikan injeksi anti parasit.
• Pencegahan : Jaga kebersihan kandang, pisahkan hewan yang sakit
dengan yang sehat, dan jauhkan dari hewan yang berpotensi menulari
scabies seperti kucing dan anjing.
drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai
drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai
Investasi kutu dan/atau caplak pada kulit atau rambut ternak yang menyebabkan
kegatalan, rambut rontok, hingga menyebabkan kerugian yang signifikan

• Gejala : Ternak menggaruk-garuk tubuhnya, nafsu makan turun,


rambut rontok dan kusam.
• Perhatikan : Amati bagian tubuh, buka sela-sela rambut ternak
• Penyebab : Kutu atau caplak yang menghisap darah.
• Pertolongan pertama : Pisahkan hewan yang sehat dengan yang
sakit. Berikan seledri untuk mengurangi gatal-gatal. Hewan
harus dimandikan atau hubungi dokter hewan agar diberikan
injeksi anti parasit.
• Pencegahan : Jaga kebersihan kandang, pisahkan hewan yang
sakit dengan yang sehat.
drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai
drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai
Adanya borok yang biasanya muncul di daerah kepala, kaki, dan sedikit ada di badan dan
dapat menular pada hewan lain yang sehat, dapat mengurangi kualitas penampilan hewan.

• Gejala : Adanya benjolan-benjolan kecil di sekitar mulut, hidung, mata, kaki,


dan bagian-bagian lainnya. Menyerupai kutil namun ada banyak.
• Perhatikan : Kutil ini menular ke hewan lain yang sejenis dan ke manusia.
• Penyebab : Infeksi semacam virus cacar dan diperparah dengan keadaan hewan
dengan imunitas rendah terutama ternak muda.
• Pertolongan pertama : Gunakan kapas yang diberi iodine, lalu bagian kutil
ditarik menggunakan kapas beriodine tersebut. Cabut kutil dan bersihkan hingga
keluar darah segar atau hingga terbentuk luka baru. Berikan iodine pada luka
baru tersebut.
• Pencegahan : Pisahkan hewan yang sakit dan yang sehat. Sebaiknya amati
dengan baik secara keseluruhan sebelum membeli hewan.
drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai
drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai
Infeksi pada mata. Bagian mata yang terinfeksi antara lain kornea, konjungtiva, hingga kelopak mata.
Istilah pink eye merujuk pada kebengkakan pada mata berwarna pink akibat infeksi penyakit ini.

• Gejala : Mata terlihat berkabut, berwarna abu-abu pada bagian kornea, keluar
banyak kotoran mata/belek dan kebengkakan pada mata yang terinfeksi.
• Perhatikan : Dapat menyebabkan kebutaan pada hewan. Tidak menyebabkan
penurunan produksi yang signifikan, namun dapat mengurangi penampilan dari
hewan, dan tidak dapat digunakan untuk kurban.
• Penyebab : Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang menginfeksi mata dari
lingkungan, atau tertular dari sesama hewan yang terinfeksi, debu atau kotoran
dari pakan.
• Pertolongan pertama : Bisa diberi air daun sirih atau jeruk nipis.
• Pencegahan : Perhatikan kebersihan lingkungan kandang, dan pisahkan hewan
yang sakit dengan yang sehat.
drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai
drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai
HOT NEWS!

Penyakit yang menyerang mulut, lidah, hidung, teracak dan kaki bagian
bawah ternak, berbentuk seperti sariawan atau kulit yang melepuh

• Gejala : Demam tinggi, hipersalivasi, terdapat vesikel/kulit lepuh


pada mulut, lidah, hidung, dan luka pada kaki, teracak, hingga
kuku lepas
• Perhatikan : Sekitar mulut, kaki dan teracak, serta kondisi umum
ternak yg demam dan tidak mau makan
• Penyebab : Virus PMK (Aphtovirus), sangat mudah menular melalui
sesame ternak, benda, aerosol, dan operator
• Pertolongan pertama : LAPORKAN KEPADA DINAS TERKAIT!
• Pencegahan : Bersihkan kandang secara rutin dengan desinfektan,
tingkatkan imunitas ternak dan nutrisi yang cukup
drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai
HOT NEWS!

drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai


HOT NEWS!

• Sedang outbreak di Indonesia dan termasuk bencana nasional


• Indonesia pernah bebas PMK pada tahun 1986 – 2021
• Awal Mei 2022 terkonfirmasi positif di Sidoarjo, Mojokerto, Gresik,
dan Lamongan
• Dugaan sementara ada ternak/produk ternak yang masuk dari negara
yang tidak bebas PMK
• Lalu lintas ternak antar daerah dijaga ketat, pasar hewan ditutup
• Memberlakukan karantina ternak yang baru datang dan penerapan
desinfeksi yang benar
• Tidak menular ke manusia, tapi manusia bisa menjadi penular ke
ternak
drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai
Ternak tidak mampu menghasilkan keturunan karena kondisi tertentu
• Gejala : Tidak mau kawin, birahi terus menerus, tidak birahi, kawin berulang,
tidak kunjung bunting setelah dikawin
• Jenis majir :
• Majir nutrisi
✓Nutrisi kurang, ternak kurus/BCS rendah
✓Nutrisi yang baik diperlukan untuk menghasilkan hormon pendukung
• Majir infeksi
✓Ada infeksi di saluran reproduksi yang mengganggu implantasi embrio
✓Seringkali terjadi ketika kelahiran sebelumnya ada campur tangan manusia
• Majir bawaan
✓Tidak pernah birahi dari sejak dilahirkan/dara abadi
drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai
• Penanganan :
• Majir nutrisi
✓Perkaya dan tambah nutrisi (protein dan karbo)
✓Ternak dengan BCS >4 sebaiknya dikecilkan
• Majir infeksi
✓Dilakukan flushing untuk membersihkan saluran reproduksi
✓Jika tidak diperlukan, hindari pemberian bantuan pada ternak yang melahirkan
• Majir bawaan
✓Ditukar saja pak…

drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai


Kurangnya kadar kalsium didalam darah hewan.
Kekurangan kalsium dapat mengganggu fungsi organ dan
metabolisme tubuh hewan.
• Gejala : Lemas, tidak mau makan, sering terjatuh, mudah terjadi prolaps saat
melahirkan, retensi plasenta nafas cepat, dan pada kasus lebih parah tubuh
hewan terduduk dan membentuk huruf “S”.
• Perhatikan : Nafas lebih cepat dari biasanya padahal tidak melakukan kegiatan
yang menghabiskan energi. Seringkali hewan terjatuh. Pada hewan menyusui,
susu dapat terus menetes, otot-otot kaku
• Penyebab : Kurang asupan kalsium dalam pakan, terutama pada ternak bunting
tua, melahirkan, dan menyusui.
• Pertolongan pertama : Panggil dokter hewan segera!
• Pencegahan : Berikan asupan kalsium tambahan, dapat berupa mineral blok
atau premix mineral kompleks.
drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai
drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai
Fetus tidak berada dalam posisi yang sebenarnya/ukuran fetus terlalu besar saat akan
dilahirkan sehingga tidak segera keluar

• Gejala : Induk kesulitan melahirkan, merejan tanpa hasil, lemah dan ambruk
• Perhatikan : Bagian tubuh fetus yang keluar lebih dahulu
• Penyebab : Kurang asupan kalsium dalam pakan, nutrisi kurang, kurang
exercise, fetus terlalu besar
• Pertolongan pertama : Panggil dokter hewan segera!
• Pencegahan : Berikan asupan kalsium tambahan, jaga nutrisi supaya seimbang,
kawinkan indukan dengan pejantan yang selayaknya

drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai


drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai
Infeksi bakteri Clostridium tetani yang masuk melalui saluran reproduksi dan/atau
pusar anakan

• Gejala : Tubuh kaku, demam, kejang, lock jaw, jalan seperti robot, kembung
• Perhatikan : Amati rahang jika tertutup rapat dan tidak bisa membuka
• Penyebab :
• Indukan : Tidak steril pada saat membantu kelahiran
• Anakan : Pusar tidak disterilkan
• Pertolongan pertama : Panggil dokter hewan segera!
• Pencegahan : Jaga kebersihkan kandang, hindari membantu kelahiran ternak
kecuali terpaksa, berikan betadine pada pusar anakan sesaat setelah dilahirkan

drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai


drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai
KARANTINA
Upaya pencegahan masuk atau keluarnya agen penyakit yang dibawa oleh
hewan

▪ Tujuan : Menjaga ternak agar tidak terinfeksi penyakit dari luar, serta
menjaga ternak dari luar agar tidak terinfeksi penyakit dari dalam

MEMISAHKAN HEWAN YANG BARU DATANG ATAU YANG AKAN DIKIRIMKAN AGAR
TIDAK BERISIKO MENULARKAN PENYAKIT

drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai


PENTING!!! karena…
Hewan baru datang dapat membawa penyakit yang menular ke
hewan yang sehat

Hewan yang baru datang


biasanya : HARUS
1. Stress
2. Sakit
DIPISAHKAN
3. Kotor DAHULU!
4. Bau
drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai
Prinsip karantina 4D
1. Disambut
Ketika datang ternak diberi beberapa perlakuan meliputi pencegahan
dan penanggulangan stres
2. Dipisah
ternak baru dan lama dipisah selama minimal 2 minggu sebelum
dicampur
3. Diamati
pengamatan setiap hari kepada ternak yang baru
4. Diobati
pengobatan untuk ternak dengan gejala sakit

drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai


HAL YANG PERLU DISIAPKAN…

kandang
➢ Terpisah, khusus untuk karantina hewan yang baru datang
➢ Usahakan jarak lebih dari 5 meter atau terpisah secara fisik dari kandang
utama
➢ Lengkapi dengan tempat pakan, minum, peneduh, dan sirkulasi yang baik

drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai


kandang

+ 5 METER KANDANG KARANTINA

Pintu kandang KANDANG UTAMA

dikosongi
KANDANG KARANTINA

drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai


sanitasi
Meminimalisir adanya agen infeksius dari luar
(virus, bakteri, telur cacing, jamur, kutu)
➢ Cuci tangan dengan sabun
➢ Dipping sepatu dengan desinfektan
➢ Mencuci perlengkapan kandang dengan rutin
➢ Menyemprot kandang dengan desinfektan
2 minggu sekali, atau sebelum dan sesudah
Karantina selesai

drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai


screening
➢ Screening : pengamatan secara umum kepada seluruh ternak
➢ Pengamatan dimulai dari :
➢ Kepala dan leher
➢ Badan : atas dan bawah
➢ Kaki dan kuku
➢ Ekor

➢ Jika terdapat kelainan pada satu atau lebih ternak, lakukan pengamatan
secara mendetail : dilihat dan diraba
➢ Catat segala kelainan yang ada

drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai


Tata cara pelaksanaan
1. Hari pertama : disambut, screening, perlakuan
2. Hari kedua : obat cacing, mandi/cukur, vitamin
3. Hari ketiga : obat kutu, pengamatan
4. Hari keempat dan seterusnya : pengamatan

drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai


TATA CARA PELAKSANAAN…

Hari pertama
➢Seleksi hewan satu-persatu
➢Lakukan screening menyeluruh pada semua hewan yang baru
datang
➢Hasil screening, pisahkan hewan yang terlihat sehat dan yang
terlihat sakit (masih di satu kandang karantina)
➢Berikan energi instan atau ATP dan oralit
➢Gula merah + ragi tape + soda kue
➢Oralit
TATA CARA PELAKSANAAN…

Hari pertama
➢Lakukan pengamatan ATIK secara berkala (minimal 2
kali sehari)
➢Nafsu makan
➢Mata
➢Kotoran
➢Kondisi fisik
➢Perilaku

➢Dapat dilakukan saat pagi dan sore saat memberi


makan

drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai


TATA CARA PELAKSANAAN…

Hari kedua
➢ Pemberian obat cacing (sebelum pemberian pakan pagi)
➢ Dicukur (domba), dimandikan, dan dijemur
➢ Pemberian vitamin dan jamu (temulawak, jahe, bawang putih)
➢ Ditimbang dan diberi nomor (opsional)
➢ Diamati

drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai


TATA CARA PELAKSANAAN…

Hari ketiga
➢Pemberian obat kutu
➢Pengamatan

drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai


TATA CARA PELAKSANAAN…

Hari keempat dst.


➢Lakukan pengamatan secara konsisten dan terus-
menerus
➢Lakukan selama setidaknya 2 minggu di karantina
➢Selalu catat dan pisahkan hewan yang terlihat sakit

drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai


Pelepasan pasca karantina
Ternak boleh dibebaskan dari karantina atau dicampur dengan ternak lain, jika…

➢Tidak menunjukkan adanya kelainan atau sakit selama 2 minggu


➢Makan lahap
➢Bisa menyesuaikan diri dengan pakan dan lingkungan baru
➢Tetap dilakukan pengamatan secara rutin

Sudah 2 minggu tapi masih terlihat sakit?


➢Hewan yang masih menunjukkan kondisi terlihat sakit tetap melanjutkan
proses karantina, bila perlu panggil dokter hewan
drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai
Suksesnya
manajemen
kesehatan
ternak

➢ Cukup ilmunya Hewan menjadi :


➢ Rajin pengamatannya ➢ Sehat
➢ Bebas penyakit
➢ Konsisten pelaksanaannya ➢ Pakan efisien
➢ Disiplin penerapannya ➢ Gemuk
➢ Terpenuhi nutrisinya ➢ Produksi meningkat
➢ Dibanyakkan doanya ➢ Peternak sejahtera
drh. Muhammad Sulthan Rasyid Rifai
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai